• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA

B. Peranan Ibu-ibu Pengajian tentang Kegiatan

Peranan ini begitu memberikan dampak positif dalam peningkatan pemahaman dan pengamalan ibadah para pemulung. Ibu-ibu pengajian adalah orang yang paling dekat interaksinya dengan para pemulung. Hal ini membuat semangat dan minat para pemulung semakin kuat untuk mempelajari ilmu agama, merasa nyaman dan tidak dianggap sebelah mata dalam berinteraksi dengan kaum ibu, karena status sosial menjadi sama, dan tidak dibeda- bedakan. Tali silatuhrahmi di antara merekapun menjadi kuat.

Kaum ibu juga memiliki peranan penting dalam hal membantu menyediakan alat-alat media pendukung yang belum ada bagi para pemulung

yang memang kekurangan seperti halnya ibu-ibu pengajian menyediakan kitab-kitab, konsumsi, memberikan santunan dan sebagainya.

Bagi para ibu pengajian yang memang lebih memahami dan menguasai ilmu agama, mereka dengan sukarela membagi ilmunya dengan para pemulung tanpa mengharapkan imbalan apapun kecuali ridho Allah SWT. Seperti halnya melatih para pemulung dalam berpidato secara baik dan berisi, membantu para pemulung dalam melakukan tata cara sholat yang baik dan benar.

Kaum ibu pun selalu memberikan kesempatan bagi para pemulung untuk bisa mengeluarkan kemampuan mereka dalam hal berpidato dengan dijadikannya MC dalam suatu acara peringatan hari besar Islam. Ada juga yang menjadi qori atau qoriah bagi pemulung yang memang memiliki bakat tersebut. Peranan ibu-ibu pengajian dalam membina pengamalan dan memperluas pengetahuan para pemulung intinya mencakup dua faktor yaitu faktor keilmuan dan faktor sosial (interaksi dan meningkatkan minat pendukung).

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembinaan para Pemulung di Bantargebang Bekasi.

Dalam membina para pemulung, Majelis Taklim Al-Barkah menemukan faktor, baik pendukung maupun penghambat seperti diutarakan sebagai berikut :

1. Faktor Psikologis

a. Minat sebagian besar pemulung untuk mengikuti pengajian dan mendalami ilmu agama;

b. Keseriusan sebagian besar pemulung dalam mengamalkan ilmu yang mereka dapat dari pengajian. Dalam kehidupan sehari-hari, ini terlihat dari cara tutur sapa dan cara berpakaian yang lebih sopan dari sebelumnya.

2. Faktor Media dan Sarana

a. Kitab taklim yang dibagikan kepada setiap jamaah (pemulung) dalam pengajian;

b. Musholla yang digunakan untuk mempraktekkan sholat baik sendiri ataupun berjamaah;

c. Tempat wudhu yang memadai;

d. Adanya papan tulis dan sekali-kali menggunakan video untuk memperjelas suatu materi agar lebih mudah dipahami.

3. Faktor sosial

Ini terjadi karena beberapa hal :

a. Interaksi antara para pemulung dan kaum ibu jamaah pengajian yang menguatkan tali silatuhrahmi;

b. Saling bertukar pikiran (musyawarah) memberikan pengetahuan mereka yang belum begitu memahami antara para pemulung dengan ibu-ibu jamaah yang lebih memahami;

c. Tidak adanya diskriminasi antara pemulung dengan ibu-ibu jamaah pengajian dalam hal status sosial.

D. Harapan Pemulung tentang Kegiatan Majelis Taklim Al-Barkah dalam Membina Ibadah

Pada prakteknya, keberadaan dan kegiatan pengajian Majelis Taklim Al-Barkah tentu harus memiliki makna dan harapan-harapan pemulung sesuai dengan program-program yang telah dibuat oleh Majelis Taklim Al-Barkah itu sendiri, karena hal itu merupakan salah satu tanda di dalam majelis taklim yang mana merupakan adanya sebuah demokrasi dan musyawarah yang sangat baik di dalamnya. Sepertinya halnya kegiatan Muhasabah, yang berisikan pemberian tausyiah, shalat tahajud berjamaah dan melakukan dzikir serta muhasabah bersama-sama. Harapan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah untuk mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT.2 Kemudian bimbingan shalat yang dilakukan di Majelis Taklim Al-Barkah dibimbing oleh KH. Nasir Thabroni, merupakan kegiatan yang sangat banyak memberikan harapan bagi para pemulung untuk meningkatkan pengamalan ibadahnya, terutama yang paling penting adalah shalat. Kegiatan bimbingan ini pun mendapat respon yang sangat baik dari pemulung, karena sangat penting dalam membantu pemulung yang belum mengerti dan memahami bagaimana pelaksanaan shalat yang baik.

Berdasarkan hasil lapangan, didapatkan tigapuluh persen harapan pemulung adalah untuk mendapatkan pahala dan keridhoan dari Allah SWT., dimana mereka sudah tentu bergaya hidup sebagai seorang pemulung dengan etika dan nilai-nilai Islam yang akan mendorong kepada keluarga tersebut

2

Ibu Maya, Atem, Abdul (Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah), Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010

menjadi keluarga yang Islami. Harapan berikutnya yang didapatkan sebanyak tigapuluh persen pemulung berharap, bahwa pengajian di Majelis Taklim Al-Barkah untuk membina ketaqwaan kepada Allah SWT3, duapuluh persen untuk perbaikan beribadah dan duapuluh persen lagi untuk pemahaman dan pendalaman ilmu pengetahuan agama4.

Jika semua harapan-harapan ini tercapai, maka terjadi korelasi positif, dimana dengan pengetahuan agama yang bertambah dan semakin mendalam akan mendorong muslimat tersebut lebih semangat dan lebih baik dalam beribadah5, mengamalkan perintah Allah dengan sungguh-sungguh, sehingga menjadikan muslimat bertaqwa dan mendapat ridha Allah SWT.

Tabel 1

Harapan Responden Mengikuti Pengajian Harapan Responden Pahala dan Keridhoan Allah SWT Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Allah SWT Perbaikan Beribadah Pemahaman dan Pendalaman Agama ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % N= 10 3 30% 3 30% 2 20% 2 20%

E. Kesesuaian antara Kegiatan Majelis Taklim dengan Harapan Pemulung

Kesesuaian suatu kegiatan majelis taklim sangat tergantung bagaimana korelasi antara program yang ditawarkan atau dikelola dengan pelaksanaannya jika terjadi kesesuaian antara dua faktor tersebut barulah terjadi bagaimana

3

Ibu Fitria, Bedah, Wahyuni, (Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah), Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010

4

Ibu Sukaesih, Kiki (Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah), Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010

5

Ibu Camhay, Titi (Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah), Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010

hubungannya dengan harapan pemulung 6majelis taklim itu sendiri. Hasil lapangan 70% kegiatan majelis taklim sesuai dengan harapan pemulung, 30% menyatakan belum sepenuhnya sesuai7, dan 0% yang menyatakan tidak sesuai.

Tabel 2

Kegiatan Majelis Taklim sesuai dengan Keinginan Responden

Materi dan Kegiatan Majelis Taklim sesuai dengan Keinginan Responden Sesuai Belum Sepenuhnya sesuai Tidak Sesuai

∑ % ∑ % ∑ %

N= 10

7 70% 3 30% - -

Kesesuaian antara kegiatan dan harapan pemulung dicerminkan juga dari bagaimana keberhasilan majelis taklim menarik jamaahnya. Kegiatan majelis taklim dapat dikatakan sesuai harapan juga dapat dilihat dari sisi jumlah jamaah yang mengikuti pengajian. Sementara di sisi lain kesesuaian juga dapat dilihat bagaimana pemulung mau menjalankan hasil bimbingan majelis taklim dalam pengamalan hidup sehari-hari dalam menjalankan ibadahnya.

Berdasarkan hasil survey (tabel 2) pemulung menyatakan 100% kegiatan majelis taklim dalam membina pengamalan pemulung di Bantargebang Bekasi.

6

Ibu Ade, Midah, dkk (Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah), Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010

7

Ibu Euis, Neng (Jamaah Majelis Taklim Al-Barkah), Wawancara Pribadi, Bekasi, 4 April 2010

Tabel 3

Tingkat Keberhasilan Majelis Taklim dalam rangka Membina Ibadah Pemulung

Tingkat Keberhasilan

Sesuai Kurang Berhasil Tidak Sesuai

∑ % ∑ % ∑ %

N= 10

7 70% 3 30% - -

Berdasarkan hasil lapangan dapat dikatakan bahwa Majelis Taklim Al- Barkah ini sudah berperan dalam membina pengamalan pemulung. Hal ini terlihat dari kesesuaian antara kegiatan Majelis Taklim Al-Barkah dengan harapan pemulung.

Dari hasil penelitian di lapangan diketahui ada beberapa saran yang akan disampaikan oleh pemulung untuk memenuhi antara kesesuaian kegiatan majelis taklim dengan harapan pemulung sebanyak 60% meminta menambah materi dan kegiatan, terutama yang berhubungan dengan ibadah-ibadah utama, seperti bimbingan shalat yang lebih terpadu, tadarus Al-Qur'an dan kajian- kajian Al-Qur’an 10% menyarankan perbaikan sistem dan pola kegiatan, 20% rotasi penceramah dengan cara menambah guru atau pembimbing atau memanggil ustadz dari luar. Sementara itu, 10 persen meminta menambah frekuensi waktu pengajian dari 2 minggu sekali menjadi 2 kali seminggu.

Tabel 4

Tingkat Keberhasilan Majelis Taklim dalam rangka Membina Ibadah Pemulung

Tingkat Keberhasilan

Sesuai Kurang Berhasil Tidak Sesuai

∑ % ∑ % ∑ %

N= 10

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menulis skripsi dengan judul skripsi “Peranan Pengajian Majelis Taklim Al-Barkah dalam Membina Pengamalan Ibadah Pemulung Bantargebang Bekasi" penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan yang diadakan di Majelis Taklim Al-Barkah diantaranya berupa muhasabah, bimbingan shalat, ceramah agama, shalat sunnat tasbih, dan peringatan hari-hari besar Islam.

2. Peranan ibu–ibu pengajian dalam membina pengamalan dan pengetahuan para pemulung mencakup dua faktor yaitu faktor sosial (interaksi dan meningkatkan minat pemulung)

3. Faktor–faktor pendukung dan pembinaan agama para pemulung mencakup 3 faktor yaitu :

a. Faktor Psikologis

1) Minat sebagian besar pemulung untuk mengikuti pengajian dan mendalami ilmu agama;

2) Keseriusan sebagian besar pemulung dalam mengamalkan ilmu yang mereka dapat dari pengajian. Dalam kehidupan sehari-hari, ini terlihat dari cara tutur sapa dan cara berpakaian yang lebih sopan dari sebelumnya.

b. Faktor Media dan Sarana

1) Kitab taklim yang dibagikan kepada setiap jamaah (pemulung) dalam pengajian;

2) Musholla yang digunakan untuk mempraktekkan sholat baik sendiri ataupun berjamaah;

3) Tempat wudhu yang memadai;

4) Adanya papan tulis dan sekali-kali menggunakan video untuk memperjelas suatu materi agar lebih mudah dipahami.

c. Faktor sosial

Ini terjadi karena beberapa hal :

1) Interaksi antara para pemulung dan kaum ibu jamaah pengajian yang menguatkan tali silatuhrahmi;

2) Saling bertukar pikiran (musyawarah) memberikan pengetahuan mereka yang belum begitu memahami antara para pemulung dengan ibu-ibu jamaah yang lebih memahami;

3) Tidak adanya diskriminasi antara pemulung dengan ibu-ibu jamaah pengajian dalam hal status sosial.

4. Faktor penghambat dalam pembinaan agama para pemulung mencakup 2 faktor yaitu : faktor lokasi/tempat dan faktor kurangnya pengajar.

5. Harapan pemulung tentang kegiatan pengajian Majelis Taklim Al-Barkah dalam membina ibadah pertama, untuk mendapatkan pahala dan keridoan dari Allah SWT, dan ketiga untuk perbaikan dalam beribadah.

B. Saran

1. Agar para pemulung tidak merasa jenuh dengan kegiatan yang diadakan selama ini, alangkah baiknya jika ditambah kegiatan, misalnya kegiatan keterampilan.

2. Kepada pengurus Majelis Taklim Al-Barkah maupun kepada anggotanya, tetaplah semngat dan selalu membina dan mengembangkan Membina dan mengembangkan majelis taklim agar terus maju.

3. Bagi pengurus Majelis Taklim Al-Barkah hendaknya terus meningkatkan kegiatan-kegiatan keagamaan baik yang berupa pengajian maupun yang lainnya.

4. Harus berani mendatangkan mubaligh dari luar daerah, dalam upaya membangkitkan semangat jamaah pengajian, sehingga tidak jenuh dengan mubaligh yang itu-itu saja.

5. Menyediakan mobil jemputan khusus bagi para pemulung yang notabene kekurangan ekonomi.

6. Menyediakan guru pengembang bakat para pemulung dalam seni Islam seperti marawis dan sebagainya.

Arifin, H.M. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Anksara,1993. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta : Balai Pustaka, 1991

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1998

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998 Huda, Nurul. Pedoman Majelis Taklim. Jakarta: KODI DKI Jakarta, 1990 Ilyas, Anton dan Anwar Ilyas, Modern Dictionary. Darul Jail, 1982 Kalali, M. As’ad. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang,1987

“ Majelis,” dalam Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam. Ed. Ensiklopedi islam

Jakarta: Ichtiar Baru Van Haeve,1994.

N. Grass, W.S. Massan and A.W.Mc. Eachern, Exploration Role Analisis, dalam David Berry, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), Cet .Ke-1,h.99-100

Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Social. Jakarta : PT, Raja Grafindo Persada 2003, Cet ke -8 h.214.

Alawiyah Tutty, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim,(Bandung: Mizan,1997), Cet.ke-1 h.78.

A,K, H. Baihaqi “ Fiqh Ibadah “ (Bandung : Mas Bandung ,1996),cet ke h,31 Dewan Redaksi Enksiklpedia Islam, ed, Majelis, Ensiklopedia Islam,.(Jakarta :

Ichtiar Baru Van Haeve, 1994),h.122.

Manfred Zimek, Pesantren dan Perubahan Sosial, (Jakarta: LP3ES, 1986) Cet. Ke-1. H.157.

H. M. Arifin Kapita Selekta Pendidikan Islam (Islam dan Umum) Jakarta : Bumi Aksara,1995)Cet, ke-1h.120.

Ismail, A.Ilyas.Paradigma Dakwah Sayyid Quthub. (Jakarta: Penamadani, 2006). Cet, ke-1.

Nasional,1994).Cet,ke-1.

Habib, M. Syafaat. Pedoman Dakwah, (Jakarta: Wijaya, 1982).

Syukir, Asumsi, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. (Surabaya: Al Ikhlas, 1983). Cet ,ke-1

HASIL WAWANCARA

Wawancara : Pribadi

Hari/ Tanggal : Minggu, 21 Maret 2010

Jabatan : Ketua Majelis Taklim Al Barkah

Pertanyaan : Bagaimana sejarah berdirinya Majelis Taklim Al Barkah ?

Jawaban : Majelis Taklim Al Barkah Ini didirikan oleh Al Marhum H.Thabroni pada tahun 1982 . Didirikannya Majelis Taklim Al Barkah ini, karena pada waktu itu masyarakat yang ada didesa bantargebang tingkat keagamaannya masih sangat rendah sekali , dimana mereka belum begitu banyak tahu bagaimana caranya shalat, bagaimana rukun-rukun , puasa dan cara membaca Al Qur’an dan lain-lain. Dimana hari-hari mereka banyak disibukkan oleh pekerjaan. Melihat keadaan yang seperti itu akhirnya bpk H.Thabroni ayahanda dari KH. Nasir Thabroni mewakafkan atau memberikan sebidang tanahnya yaitu 500 meter. Diatas tanah tersebut dibangunlah sebuah Mushalla yang bernama Mushola AL Barkah . Mushola ini oleh warga Bantargebang Bekasi digunakan untuk mengaji dan mencari ilmu.

Pertanyaan :Apa yang menjadi tujuan utama didirikannya Majelis Taklim

Al Barkah Ini ?

Jawaban :Menumbuhkan Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, agar ketaqwaan yang dimiliki masyarakat lebih meningkat dari sebelumnya . masyarakat juga dapat mencari ilmu pengetahuan disini, sehingga ilmu pengetahuan agama masyarakat bias bertumbuh dan masyarakat jadi tahu tentang perkembangan agama serta tercipatanya kerukunan antara warga.

Pertanyaan : Bagaimana Struktur Kepengurusan Majelis Taklim Al

Barkah ?

Jawaban :Sebagaimana kita ketahui.bahwa dalam suatu lembaga itu tidak terlepas dengan yang namanya struktur organisasi, dimana struktur organisasi itu adanya ketua, Wakil, Sekretaris, Bendahara dan seterusnya. Adapun Ketua Majelis Taklim Al Barkah ini yaitu sendiri, wakil ketua Hj Maryam Umroh , sekretaris

Pertanyaan : Apa program Jangka Panjang dan Jangka Pendek?

Jawaban :Program jangka panjang dan jangka pendek di Majelis

Pertama : Mengadakan perayaan hari-hari besar islam

Kedua : Mengadakan tabungan sosial

Ketiga : Mengadakan pengajian rutin mingguan

Keempat : Membentuk Tim Qosidah

Kelima : Meningkatkan sarana prasarana

Keenam : Menyelanggarakan Manasik Haji.

Ketujuh : Membuat Taman Kanak-Kanak Bagi Ibu-Ibu yang membawa

HASIL WAWANCARA

Hari / Tgl : Jum’at 25,Maret 2010

Interview : KH. Nasir Thabroni

Jabatan : Ketua Majelis Taklim Al Barkah

Tempat : Majelis Taklim Al Barkah Bantargebang Bekasi.

Pertanyaan : Upaya apa saja yang dilakukan Majelis Taklim AL Barkah

dalam rangka membina ibadah Jama’ah disini?

Jawaban : Dalam rangka membina ibadah jama’ah pemulung kami

mengadakan kegiatan-kegiatan.

Pertanyaan : Kegiatan apa saja yang dilakukan di pengajian ini dalam

membina ibadah jama’ah ?

Jawaban : Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan di Majelis Taklim ini

pertama Muhasabah, kedua mengadakan bimbingan shalat-

shalat , ketiga ceramah agama, keempat mengadakan shalat

sunnat tasbih bersama, dan yang kelima yaitu memperingati

Pertanyaan : Adakah kegiatan-kegiatan selain pengajian rutin yang di

adakan disini, sebagai upaya membina jama’ah ?

Jawaban : Tentu ada , disini juga kita Menyelanggarakan bimbingan

latihan manasik haji.

Pertanyaan : Sudah berapa lama bimbingan latihan manasik haji ini di

lakukan ?

Jawaban : yaa…baru-baru ini aja.

Pertanyaan : Mengapa bimbingan latihan manasik haji ini dilakukan?

Jawaban : Bimbingan latihan manasik haji ini dilakukan agar para

jama’ah yang nanti ada nasib pergi haji mereka sedikit

mengetahui tata cara pelaksanaannya.

Pertanyaan : Apakah itu karena keinginan mereka?

Jawaban : Iya karena ada sebagian jama’ah mengusulkannya

Pertanyaan : Selama ini apakah jama’ah antusias mengikutinya ?

Jawaban : Apabila kita melihat dari jumlah banyaknya jama’ah yang

mengikuti latihan manasik haji , saya rasa mereka

Pertanyaan : Apa kendala atau hambatan selama kegiatan latihan manasik

haji ini di lakukan ?

Jawaban : Al hamdulilah selama kami melakukan latihan manasik haji

Ini tidak kendala yang kami ketahui.

Pertanyaan : Mengapa kegiatan- kegiatan tersebut dilakukan tujuannya

Apa ?

Jawaban : Dilakukannya kegiatan tersebut untuk membantu jama’ah

Yang belum mengerti atau memahami tata cara pelaksanaan

Ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuannya

Yaitu untuk dapat meningkatkan keimanan serta ketaqwaan

Jamaah dan mempercepat tali silaturrahmi.

Pertanyaan : Apakah itu semua dilakukan atas keinginan jamaah atau

Memang rencana dari ustadz sendiri.

Jawaban : kegiatan yang ada di majelis taklim ini,memang sudah

Direncanakan atau di programkan,terkecuali latihan

Bimbingan manasik haji.

Jawaban : Dari lama kegiatan yang ada,masing-masing kegiatan

Dilakukan setiap satu minggu sekali.

Pertanyaan : Berapa lama pak kyai kegiatan tersebut dilakukan?

Jawaban : Kegiatan tersebut dilakukan sekitar kurang lebih dua

Jam dalam satu kali pertemuan

Pertanyaan : Dimana dilakukannya kegiatan-kegiatan yang ada di

Majelis Taklim Al Barkah ini Pak Kyai.

Jawaban : Kita Mengadakan kegiatan-kegiatan ini di dalam dan di

Luar yaitu seperti muhasabah , biasanya kita melakukan

Itu di Mesjid-mesjid tertentu

Pertanyaan : Siapakah yang mengikuti kegiatan tersebut ustadz dapat

Bisa menilai ibadah jama’ah jadi meningkat?

Jawaban : Apabila dilihat dari kerajinan atau kerutinan pemulung

Dalam mengikuti pengajian dan kegiatan yang ada di

Majelis Taklim ini, ibadah pemulung alhamdulilah sudah

Hari/ Tgl : Minggu 4 April 2010

Interview : Ibu Maya (45Thn)

Tempat TPST Bantargebang

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban : lebih sedikit memahami Ilmu agama dari pada

Sebelumnya

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian ini?

Jawaban : Al Hamdulilah selama ini saya rutin mengikuti pengajian

Saya selalu berusaha menyempatkan diri walau sesibuk

Apapun dirumah

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian ?

Jawaban : Ingin lebih mendekatkan diri pada allah SWT dan pengen

Belajar Al Qur’an lebih baik lagi terus buat nambah

Persaudaraan ama tetangga.

Pertanyaan : Menurut Ibu apakah kegiatan Majelis Taklim Al Barkah

Disini sesuai dengan keinginan ibu?

Mengundang kaum ibu-ibu lain agar ikut bergabung.

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Berhasil ?

Jawaban : Al Hamdulialah selama saya ngikutin pengajian ini

Di majelis Taklim Al Barkah ini ibadah saya jadi

Meningkat dan yang ngaji juga yang dulu jumlahnya sedikit

Sekarang sudah cukup banyak.

Pertanyaan : Apakah kegiatan tersebut keinginan ibu?

Jawaban : iya,

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan ini di

Majelis Taklim Al Barkah dalam membina Ibadah?

Jawaban : Harapan saya tuh klo saya ngikutin pengajian ini saya bias

Dapet nasehat dari guru-guru ngaji, shalat saya bisa bagus

Lagi , ya….buat nambahin amal ibadah nanti di akhirat.

Pertanyaan : Apa saran Ibu terhadap Kegiatan Ini?

Bagi kegiatan yang belajar membaca al qur’an dan

Hari/ Tgl : Senin 5 April 2010

Interview : Ibu Atem (30 Thn)

Tempat TPST Bantargebang

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban : Tali Silatuhrahmi lebih erat, Karena setelah adanya

Pengajian kami sering berkumpul bersama

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian ?

Jawaban : iya karena disini pengajiannya seminggu sekali

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian disini?

Jawaban : Saya ingin mencari tahu apa yang belum saya ketahui dan

Memperdalam apa yang sudah sedikit saya ketahui.

Pertanyaan : Menurut ibu apakah kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan ibu?

Jawaban : iya, Majelis Taklim ini merupakan keinginan saya

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di majelis

Taklim dalam rangka membina ibadah telah cukup

Jawaban : iya sudah ada kemajuan untuk kaum ibu yang dulu

Tidak mengenal huruf iqra sekarang sudah cukup tau.

Pertanyaan : Apa harapan ibu dengan adanya kegiatan di Majelis Taklim

Dalam membina ibadah?

Jawaban : iya karena semenjak di adakannya Majelis Taklim ini,

Banyak ibu-ibu yang sekarang bisa membaca dan menulis

Iqra termasuk saya.

Pertanyaan : Memang apa harapan ibu dengan adanya kegiatan Majelis

Taklim yang membina ibadah

Jawaban : Saya sih lebih menaruh harapan pada “ bimbingan shalat”

Agar lebih mendetail lagi mulai dari persiapan-persiapan

Sebelum shalat , pelaksanaan maupun hal-hal yang baik di

Lakukan setelah melakukan shalat.

Pertanyaan : Apa saran dari ibu terhadap keinginan ibu?

Jawaban : Kalau bisa Majelis Taklim Al Barkah Ini di renovasi

Dan supaya tempatnya semakin luas, karena jama’ahnya

Hari/Tgl : Selasa 6 April 2011

Interview : Ibu abdul (46 Thn)

Tempat : TPST Bantargebang

Pertanyaan : Apa perbedaan yang Ibu rasakan setelah adanya

Pengajian?

Jawaban :Hidup kami lebih teratur setelah ikut mengaji

Pertanyaan : Apakah Ibu rutin mengikuti pengajian?

Jawaban :Ya, Karena Majelis Taklim Al Barkah diadakannya setiap

Hari minggu dari jam 06.00-08.00 pagi

Pertanyaan : Apa tujuan ibu mengikuti pengajian ?

Jawaban : Niat ingin pinter membaca al qur’an dan lebih

Mengetahui cara-cara ibadah yang benar, klo kita

Dah tau caranya ibadah yang kita jalanin setiap hari

Bakal diterima Allah Swt.

Pertanyaan : Menurut ibu, apakah kegiatan Majelis Taklim disini sesuai

Dengan keinginan ibu?

Jawaban : Menurut saya sangat sesuai dengan keinginan saya.

Taklim dalam membina Ibadah?

Jawaban : Semoga ibu-ibu Majelis Taklim Al Barkah mendapatkan

Ilmu yang bermanfaat dari hasil berkumpul dan mengaji

Di Majelis Taklim ini

Pertanyaan : Apakah kegiatan tersebut merupakan keinginan ibu?

Jawaban : iya karena ditempat ini saya belajar agama, dan yang

Dokumen terkait