• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Hasil Penelitian

5. Peranan Internal Auditor Bagi Tercapainya

1. Kedudukan Internal Auditor

Pemeriksaan yang diharapkan dari internal auditor pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Medan sangat dipengaruhi kedudukannya dalam organisasi. Kedudukannya dalam organisasi juga akan menjamin

independensi dan objektivitasnya dalam melakukan pemeriksaan. Bab II telah menguraikan bahwa ada beberapa alternative kedudukan bagi internal auditor di dalam perusahaan. Secara teoritis semak ini tinggi kedudukan

luas cakupan pemeriksaannya serta memiliki kemungkinan yang sangat besar dalam mempertahankan independensi dan objektifitasnya.

Pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Medan, kedudukan

internal auditor adalah sebagai staff asisten manager accounting control

yang berada langsung dibawah Branch Manager. Kedudukan seperti ini sudah baik, tetapi ruang lingkup pemeriksaan hanya ditekankan pada pengendalian atas bagian keuangan saja. Sesuai dengan teori yang telah di bahas pada Bab II, maka sebaiknya kedudukan Internal Auditor berada dibawah Branch Manager sehingga Internal Auditor dapat melakukan pemeriksaan keseluruh bagian. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan dari kedudukan internal auditor tersebut yaitu :

a. Dukungan dari direksi sepenuhnya diharapkan,

b. Bahwa perusahaan sangat menjunjung tinggi kebebasan (independensi) auditor internal dalam melaksanakan tugasnya.

2. Independensi Internal Auditor

Internal auditor pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Medan dapat bekerja secara efektif, jika berada dalam posisi yang independen terhadap lini fungsi dalam perusahaan tersebut. Pada Bab II telah menguraikan bahwa tingkat independensi Internal Auditor tergantung pada kedudukan Internal auditor tersebut dan objek pemeriksaannya dalam perusahaan. Kedudukan Internal auditor dalam perusahaan mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan serta tingkat independensinya dalam

melakukan pemeriksaan. Internal auditor akan efektif seperti yang diinginkan manajemennya, jika ia bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya.

Pada Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang Medan, kedudukan internal auditor sebagai staff assistant manager Accounting Control yang berada di bawah Branch Manager, berarti bahwa internal auditor memiliki ruang lingkup pemeriksaan yang hanya ditekankan pada pengendalian atas bagian keuangan. Tetapi hal ini tidak mempengaruhi internal auditor dalam melakukan pemeriksaannya, sehingga internal auditor dapat mempertahankan independensinya.

Selanjutnya, jika dilihat dari segi objektivitasnya tingkat independensi internal auditor sudah baik yaitu dimana pelaksanaannya dalam membuat penilaian terhadap objek yang diteliti berdasarkan kenyataan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau pihak lain secara tidak pantas dalam membuat suatu pernyataan.

3. Fungsi Internal Auditor

Fungsi internal auditor dapat dilihat dari tujuan utama audit internal

yaitu membantu pihak pimpinan perusahaan melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif memberikan bantuan berupa analisa, penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi. Pada Bab II telah menguraikan beberapa fungsi internal auditor. Fungsi internal auditor dapat bekerja secara efektif dengan adanya sasaran pengawasan akuntansi dan sasaran pengawasan administrative.

Fungsi internal auditor pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Medan dalam hal ini internal auditor staff telah diuraikan sebelumnya beserta tujuan dan ruang lingkupnya. Fungsi audit intern lebih banyak berhubungan dengan pemeriksaan keberhasilan dan ketepatan suatu kegiatan, perlindungan terhadap kepentingan perusahaan serta memberikan rekomendasi untuk penyempurnaan kegiatan operasi perusahaan.

Pelaksanaan fungsi internal auditor pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Medan telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat terjadi karena pengawasan atau pemeriksaan yang dilakukan pada setiap bidang audit cukup ketat dan mendetail sebagaimana telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya sehingga informasi yang diperoleh oleh branch manager juga mendetail. Disamping itu keahlian internal auditor itu sendiri sangat membantu dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan. Fungsi

internal auditor telah berjalan dengan baik dan efrektif karena internal auditor tidak memiliki dwifungsi dalam perusahaan. Internal auditor tidak turut dalam kegiatan usaha atau operasi perusahaan sehingga dalam melaksanakan pemeriksaan dapat dengan bebas menilai dan memberikan saran atau rekomendasi.

4. Laporan Internal Auditor

Laporan internal auditor merupakan suatu hasil akhir rangkaian keseluruhan pemeriksaan. Laporan tersebut merupakan alat komunikasi antara internal auditor dengan pimpinan perusahaan, karena melalui laporan

inilah internal auditor menyampaikan informasi tentang pemeriksaan berupa temuan-temuan beserta rekomendasi.

Berdasarkan teori yang telah disajikan bahwa bentuk penyajian laporan internal ada dua yaitu secara tertulis dan lisan. Laporan lisan tidak menyeluruh. Meskipun demikian laporan secara lisan ini juga penting khususnya untuk menyampaikan temuan-temuan yang harus segera diketahui oleh pihak manajemen biasanya hal ini menyangkut penyelewengan yang terjadi.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap isi laporan yang ada pada perusahaan menurut penulis sudah cukup memadai dan efektif karena disusun secara :

a. Cermat, yaitu berdasarkan fakta yang ada dan sudah dibicarakan dengan

auditee,

b. Ringkas, yaitu hanya memuat hal-hal yang penting, c. Mudah dimengerti dan saran-saran yang konstruktif

5. Peranan Internal Auditor bagi tercapainya pengawasan yang efektif Peranan internal auditor telah berkembang secra dramatis terutama dengan semakin meningkatnya ukuran dan kompleksitas dari banyak perusahaan. Hal ini dapat dipahami karena internal auditor menghabiskan semua waktu mereka di dalam satu perusahaan, mereka memiliki lebih banyak pengetahuan mengenai operasi dan pengendalian internal perusahaan dibandingkan dengan Auditor Eksternal.

Pada Bab II telah diuraikan beberapa indikator yang dapat dilakukan seorang internal auditor dalam tercapainya pengawasan yang efektif. Peran

internal auditor pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Medan sangatlah penting dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sistem pengawasan intern yang efektif akan memberikan manfaat yang besar terutama untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan. Hal ini juga dapat dilihat dalam pelaksanaan tugas internal auditor PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Medan yaitu antara lain harus melakukian review dan memberikan tanggapan atas proposal atau sistem dan prosedur yang baru terutama kecukupan aspek- aspek pengendalian intern dan manajemen resiko sehingga dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dengan demikian peran Internal Auditor pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Medan dalam tercapainya pengawasan yang efektif telah berlangsung dengan optimal.

Pada bab ini penulis akan mencoba mengemukakan beberapa kesimpulan yang didasarkan pada uraian bab-bab sebelumnya yang mungkin dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk tujuan perbaikan dan kemajuan perusahaan khususnya bagian internal auditor.

A. Kesimpulan

Setelah membahas secara teoritis kemudian membandingkan dengan hasil penelitian yang ada pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Medan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Fungsi internal auditor pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Medan dalam pelaksanaan Pemeriksaan Operasional Kantor (POK) sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya dalam usaha peningkatan efisiensi operasi perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari segi pelaksanaan tugasnya tidak terlibat dalam kegiatan operasional sehingga pemeriksaannya benar- benar objektif, independen dalam melaksanakan tugasnya karena kedudukannya sebagai staff assistant manager accounting control dibaah

branch manager dan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan yang terdiri dari bidang Keuangan antara kantor, MTSI, ATM, Front Office, Back Office, Sarana dan Prasarana pendukung operasional, dokumentasi sudah

sesuai dengan standard operasional perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi operasi perusahaan.

2. Internal auditor dalam melaksanakan tugasnya tidak terlibat dalam kegiatan operasional unit kerja yang menjadi objek pemeriksaannya. Dengan demikian internal auditor terlepas dari pengaruh subjektif dan hasil pemeriksaannya benar-benar objektif.

3. Kedudukan Internal auditor dalam struktur organisasi perusahaan yaitu sebagai staff assistant manager accounting controll sudah baik, tetapi ruang lingkup pemeriksaan hanya ditekankan pada bagian keuangan saja, sesuai dengan pembahasan pada Bab II, maka sebaiknya kedudukan

Internal auditor berada dibawah direktur utama / dalam hal ini dibawah

Branch Manager sehingga Internal auditor dapat melakukan pemeriksaan keseluruh bagian.

4. Tingkat independensi Internal auditor dapat dilihat dari kedudukan

Internal auditor sebagai staff assistant manager Accounting Control yang berada di bawah Branch Manager, berarti bahwa Internal auditor

memiliki ruang lingkup pemeriksaan yang hanya ditekankan pada pengendalian atas bagian keuangan, hal ini tidak mempengaruhi Internal auditor dalam melakukan pemeriksaannya, sehingga Internal auditor

dapat mempertahankan independensinya. Selanjutnya, jika dilihat dari segi objektivitasnya tingkat independensi Internal auditor sudah baik yaitu dimana pelaksanaannya dalam membuat penilaian terhadap objek yang diteliti berdasarkan kenyataan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh

kepentingan pribadi atau pihak lain secara tidak pantas dalam membuat suatu pernyataan.

5. Laporan audit yang dihasilkan oleh Internal auditor pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Medan sudah memadai dan efektif sedangkan bentuk penyajian laporan semuanya secara tertulis.

6. Peran Internal Auditor pada PT. Bank Tabungan Negara T.bk Cabang Medan dalam tercapainya pengawasan yang efektif telah berlangsung dengan optimal. Hal ini dapat dilihat dalam pelaksanaan tugas Internal auditor yaitu antara lain harus melakukan review dan memberikan tanggapan atas proposal atau sistem dan prosedur yang baru terutama kecukupan aspek-aspek pengendalian intern dan manajemen resiko sehingga dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien.

B. Saran

Saran penulis bagi pihak-pihak yang terkait dalam karya ilmiah ini adalah :

1. Dalam rangka pengembangan kegiatan operasional dari lembaga keuangan Bank menjadi Bank Umum, maka untuk mencapai tujuannya perlu adanya penambahan jumlah staf yang sebanding dengan luas sasaran pemeriksaan. 2. Mengingat kedudukan Internal Auditor sebagai staff assistant manager

accounting control, hendaknya kedudukan ini berada dibawah Branch Manager agar Internal Auditor dapat melakukan pemeriksaan keseluruh bagian.

3. Fungsi yang dilaksanakan Internal Auditor akan berjalan dengan baik apabila didukung pihak manajemen di dalam pemeriksaan, oleh karena itu Internal Auditor dituntut agar senantiasa menjaga hubungan kerja yang baik dengan pihak manajemen.

4. Tanggungjawab yang sebenarnya dari Internal Auditor harus ditafsirkan dengan benar agar masing-masing bagian yang di audit tidak salah paham atas tanggungjawab tersebut. Sehingga Internal Auditor tidak dianggap sebagai mata-mata atau pencari kesalahan. Internal Auditor berhak sebagai seorang Pembina dalam mencapai pengawasan yang efektif sejalan dengan tujuan perusahaan.

5. Sebaiknya Internal Auditor memperingati pihak kantor cabang pembantu yang terlambat memberikan laporan mingguannya meskiupun sampai sejauh ini belum mengganggu kelancaran operasional karena suatu saat hal tersebut akan dapat mengganggu kelancaran operasional dan apabila tidak ditanggapi perlu memberikan sanksi yang tegas.

Indonesia, Jakarta.

Arens, Alvin A., Ronald J Elder dan Mark S Beasley (2008). Auditing dan Jasa Assurance : Pendekatan Terintegrasi, Edisi keduabelas, Terjemahan : Gina Gania, Erlangga, Jilid II, Jakarta.

Boynton, William C., Raymond N Johnson dan Water G Kell, (2003). Modern Auditing, Edisi Ketujuh, Terjemahan : Paul A. Rajoe, Gina Gania, Ichsan Setyo Budi, Erlangga, Jilid II, Jakarta .

Erlina (2007). Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Kedua, USU Press, Medan. Holmes, Athur W dan David C Burns, (2000). Auditing Standard And

Procedures, Edisi Kesembilan, Terjemahan : Gina Gania, Erlangga, Jilid II, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, (2001). Standar Akuntansi Keuangan, Salemba, Empat, Jakarta.

Jerry, Weygandi J, Donald E Kieso, dan Paul D Lommel, (2007). Accounting Principle, Edisi Ketujuh, Terjemahan : Ali Akbar Yulianto, Wasilah, Rangga Handika, Salemba Empat, Jilid I, Jakarta.

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, (2004). Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi,

Medan.

Kosasih, Rukhyat (2000). Peranan dan Fungsi Internal Auditor, Edisi Ketiga, PT.Eresco, Bandung.

Messier, William F, Steven M Glover, Douglas F Prawitt, (2005). Auditing and Assurance Services : A Systematic Approach, Edisi Keempat, Jilid Dua, Terjemahan : Nuri Hinduan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi (2002). Auditing, Edisi 6, Salemba Empat, Jakarta.

Sawyer’s (2005). Internal Auditing, Edisi Kelima, Terjemahan : Desi Addhariani, Salemba Empat, Jakarta.

Tjitrosidojo, Soemerjo (2000). Bunga Rampai Menuju Pemeriksaan Pengelolaan (Manajemen Auditing). PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta.

Universitas Indonesia, Jakarta.

The Institute Of Internal Auditors (2004). The Internal Auditor At Work, Publised Simultaneously, Canada.

Umar, Husein (2008). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Dokumen terkait