• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN EVALUASI

E. Peranan Motivasi Terhadap Kinerja

Upaya yang dilakukan manajer dalam memotivasi pegawai adalah adanya umpan balik sebagai suatu informasi yang digunakan untuk mempengaruhi pegawai dalam peningkatan prestasi kerja. Tujuan dari pemberian umpan balik menurut Ruky (2001:18) yaitu :

1. Memberikan perhatian terhadap pegawai, mengurangi ketegangan kerja, meningkatkan kepercayaan dan memperbanyak sikap serta semangat kerja pegawai, memperbaiki kesalahan pegawai.

2. Adanya perasaaan saling membutuhkan, dimana perusahaan membutuhkan tenaga pegawai dalam menyelesaikan pekerjaaan dan sebaliknya pegawai membutuhkan penghasilan dari hasil kerjanya.

Pengertian kinerja/prestasi kerja menurut Bernardin dan Russel (dalam Achmad, 2001:15), prestasi merupakan catatan penilaian dari hasil yang diperoleh dari pekerjaan pegawai selama kurun waktu tertentu. Prestasi dapat dilihat dari penilaian kerja yang merupakan tahap terakhir dari proses manajemen prestasi kerja, yang dimulai dari tahap perencanaan prestasi, dengan menetapkan pada “objek penelitian” atau “apa yang dinilai” yang harus dicapai, dan kegiatan apa yang harus dilakukan untuk mencapai prestasi sampai pada evaluasi prestasi itu sendiri.

Peranan motivasi disini, bagaimana memotivasi pegawai, menggerakkan prilaku kerja pegawai kearah peningkatan efektivitas organisasi. Berdasarkan teori keadilan tentang motivasi yang diterapkan oleh Adam Smith, seorang ahli ekonomi menyatakan gaji, upah, atau uang merupakan motivator paling penting untuk meningkatkan prestasi kerja. Akan tetapi, kebanyakan para ahli lain mengatakan uang bukanlah motivator utama yang lebih penting adalah adanya kepuasan dalam bekerja.

Dengan adanya pemberian motivasi pada karyawan, maka tujuan yang dapat dicapai oleh suatu organisasi atau perusahaan menurut Ruky (2001:20) antara lain:

1. Meningkatkan kinerja karyawan, baik secara individu maupun sebagai kelompok, sampai setinggi-tingginya dengan memberikan kesempatan pada mereka untuk memenuhi aktualisasi diri dalam kerangka pencapaian tujuan

perusahaan. Karyawan bersama atasan masing-masing dapat menetapkan sasaran kerja dan standar prestasi yang harus dicapai, meneliti, dan menilai hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu yan ditetapkan. 2. Peningkatan yang terjadi pada kinerja karyawan secara perorangan pada

gilirannya akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan, yang direfleksikan dalam kenaikan produktifitas. Dengan kata lain, peningkatan prodiktifitas sumber daya manusia secara keseluruhan diusahakan dicapai melalui peningkatan kinerja karyawan secara perorangan (individu). 3. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan

hasil karya dan prestasi pribadi serta potensi laten karyawan dengan cara memberikan umpan balik pada mereka tentang kinerja mereka.

4. Membantu perusahaan untuk dapat menyusun program pengembangan dan pelatihan karyawan yang lebih tepat guna. Usaha ini akan membantu perusahaan untuk mempunyai pasokan tenaga yang cakap dan terampil yang cukup untuk pengembangan perusahaan di masa depan.

5. Menyediakan alat/sarana untuk dapat membandingkan kinerja pegawai dengan tingkat gaji atau imbalan sebagai bagian dari kebijakan dan sistem imbalan yang baik.

6. Memberikan kesempatan pada pegawai untuk mengeluarkan persaannya tentang pekerjaan atau hal-hal yan ada kaitannya. Dengan demikian, jalur komunikasi dan dialog akan terbuka dan diharapkan proses penilaian kinerja akan mengeratkan hubungan antara atasan dan bawahan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sebagai sebuah instansi pemerintah yang berorientasi pada bidang pendidikan, memandang motivasi sebagai

suatu hal yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya pemberian motivasi diharapkan setiap pegawai mau bekerja keras dan antusias untuk mecapai kinerja yang maksimal sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Pemberian motivasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pada umumnya berupa motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif yang diberikan oleh manajer atau atasan biasanya dilakukan dengan pemberian insentif, mengikutsertakan atau melibatkan para pegawai dalam proses pengambilan keputusan, serta menciptakan persaingan yang sehat yang akan memberikan rangsangan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan potensi yang dimilikinya. Sedangkan motivasi negatif yang diberikan yaitu pemantauan disiplin kerja karyawan yang dapat dilihat melalui absensi pegawai dan pemberian hukuman yany terdiri dari hukuman ringan, teguran sedang, dan teguran berat. Di samping itu, fakultas juga memberikan motivasi berupa pemberlakuan kebijakan yang digunakan sebagai pendorong seperti : system gaji yang sudah ditetapkan berdasarkan pangkat atau golongan jabatan, cuti, dan uang pensiun.

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah mengadakan evaluasi mengenai bagaimana peranan motivasi terhadap prestasi kerja pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Fakulatas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

2. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian – penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma

Perguruan Tinggi yaitu; penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat.

3. Motivasi merupakan suatu pendorong dalam pelaksanaan kerja dan penigkatan prestasi pegawai.

4. Cara pemberian motivasi sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas kerja pegawai.

5. Pada Fakultas Ekonomi uang bukanlah suatu bentuk motivasi karena sistem gaji sudah ditetapkan menurut tingkat jabatan atau golongan yang dijabatnya.

6. Pada Fakultas Ekonomi juga menggunakan jenis motivasi yang positif dan negatif yang merupakan sebagai pendorong untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai.

7. Pengaruh motivasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangatlah penting dalam pemberian semangat kerja dan penigkatan prestasi kerja.

B. SARAN

Setelah memberikan kesimpulan, penulis juga memberikan saran yang kiranya akan menjadi bahan masukan bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yakni :

1. Dorongan yang paling efektif yang memacu semangat kerja pegawai adalah dorongan yang berasal dari pegawai itu sendiri, yang mempunyai keterbebanan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga harapan yang diinginkan dalam mewujudkan tujuan suatu Fakultas tersebut tercapai.

2. Dekan harus memberikan kesejahteraan kepada pegawainya berupa fasilitas-fasilitas yang dapat mendorong semangat kerja pegawai guna tercapainya produktifitas kerja yang tinggi.

3. Hendaknya pegawai diberikan suatu pelatihan untuk pengembangan pegawai dalam mengikuti perkembangan instansi/perusahaan yang sejenis.

4. Adanya perhatian lebih terhadap kemampuan masing-masing karyawan, dan mendengarkan keluhan-keluhan setiap karyawan, serta melakukan pengawasan secara langsung mengenai tugas dan tanggung jawab pegawai, sehingga penilaian prestasi yang akan dilakukan atasan sesuai dengan apa yang diberikan pegawai untuk kemajuan suatu instansi/yayasan.

5. Adanya pelayanan yang baik dalam melayani mahasiswa ataupun masyarakat umum yang memiliki kepentingan-kepentingan tertentu dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sebaiknya bisa menempatkan oran yang tepat pada posisi yang tepat (The Right Man On The Right Place), sehingga masing-masing karyawan bisa lebih maksimal dalam bekerja untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam perusahaan.

7. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat memberikan kesempatan yang sama kepada setiap karyawan untuk memiliki jenjang karir yang lebih tinggi.

Dokumen terkait