• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan PT Pegadaian (Persero) Cabang Simpang Limun dalam Meningkatkan Pelayanan Pinjaman Dana Kepada Masyarakat

BAB V ANALISA DATA

PENGOLONGAN BARANG JAMINAN Gol Uang

5.1 Peranan PT Pegadaian (Persero) Cabang Simpang Limun dalam Meningkatkan Pelayanan Pinjaman Dana Kepada Masyarakat

Peranan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat.

Menurut Soekanto (1997 : 54 ) peranan adalah pertama, perilaku seseorang atas kedudukan tertentu dan hubungannya dengan masyarakat. Kedua, peranan adalah suatu kelompok penghargaan manusia terhadap cara bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosial. Ketiga, peranan adalah pola tingkah laku yang didasarkan atas kedudukan tertentu dalam kolektifitas dari keadaan sosial tertentu.

Menurut Thoha (1990 : 25) peranan dirumuskan suatu rangkaian perilaku yang tujuan ditimbulkan karena suatu jabatan tertentu. Dengan demikian, suatu peranan mencakup dua hal, yaitu :

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat dalam masyarakat.

b. Peranan adalah suatu konsep atau perihal apa yang didapat oleh individu di dalam masyarakat dan di dalam organisasi tertentu.

Berdasasrkan pengertian-pengertian diatas, maka peranan adalah fungsi seseorang atau kelompok di dalam masyarakat yang diberikan kepadanya hak dan kewajiban untuk melakukan kewenangan melaksanakan tugas dan fungsinya dalam suatu organisasi. Setiap orang memiliki bermacam-macam peranan dalam lingkungan sosialnya, hal ini berarti peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat dan lingkungan yang memberikannya kesempatan dalam kedudukannya.

5.1.1 Memberikan Pelayanan Penyaluran Pinjaman atas Dasar Hukum Gadai

PT Pegadaian (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang penyaluran pinjaman dana berdasarkan Hukum gadai kepada masyarakat. Sejak awal didirikannya Pegadaian Negara pada tanggal 1 April 1902 di Sukabumi, Jawa Barat, Fokus utama perusahaan ini adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini berarti masyarakat menjadi penentu keberadaan dan keberlangsungan PT Pegadaian (Persero) sebagai sebuah perusahaan. Pegadaian telah melewati hari-hari panjang sebagai perusahaan yang mengemban amanat pemerintah untuk membantu meningkatkan kesejahtraan masyarakat dengan menyediakan produk layanan jasa keuangan terutama bagi masyarakat ekonomi menengah kebawah. Sejalan dengan amanat pemerintah untuk memberikan pelayan kepada masyarakat Pegadaian juga diharapkan untuk menghasilkan laba dari usahanya. Oleh karena itu perusahaan harus mampu

mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Pengalaman PT Pegadaian (Persero) yang telah beroperasi selama 111 tahun telah menjadikan perusahaan sangat memahami tentang peranannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya produktifitas perusahaan setiap tahunnya pada laporan keuangan PT Pegadaian (Persero) di tahun 2012. Pencapaian laba sebelum pajak pada tahun 2012 telah melebihi target yaitu Rp 2,58 triliun mencapai 116,21 persen dari target laba tahun 2012 sebesar Rp 2,22 triliun. Dari sisi omzet perusahaan, meningkat sebesar Rp 101,85 triliun dibandingkan omzet tahun 2011 yang hanya sebesar Rp 81,73 triliun. Pada tahun ini total asset meningkat yaitu sebesar Rp 29,31 triliun dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp 26,21 triliun. Pada produk Pegadaian KCA sendiri menunjukkan peningkatan pada jumlah pinjaman yang disalurkan pada tahun 2012 sebesar 88,90 triliun dari pinjaman yang disalurkan tahun 2011 yang hanya sebesar Rp 71,26 triliun.

Pencapaian-pencapaian bersifat positif juga ditunjukkan oleh kantor cabang Simpang walau cendrung tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada laporan keuangan cabang beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012 pencapaian omzet perusahaan sebesar Rp 11,27 miliar setelah tahun 2011 omzet perusahaan sebesar Rp 11,88 miliar dengan jumlah nasabah pada tahun 2012 sebanyak 2.346 orang dan pada tahun 2011 sebanyak 2.471 orang. Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa PT Pegadaian (Persero) masih mendapat kepercayaan dari masyarakat dalam memilih PT Pegadaian (Persero) untuk keperluan pinjaman dana daripada

Dari hasil penelitian penulis dilapangan terkait peranan PT Pegadaian (Persero) yang memberikan layanan penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai, kantor cabang Simpang Limun telah menjalankan kegiatan produk Pegadaian KCA dengan baik sebagai tanggung jawabnya. Terlihat dari hasil wawancara penulis kepada seluruh informan dan hasil pengamatan langsung kegiatan operasional kantor cabang pada saat pelaksanaan penelitian. Masyarakat sebagai pengguna layanan merasa pihak Pegadaian telah memberikan pelayanan yang baik dengan waktu pengurusan pinjaman yang cepat, mudah, bertanggung jawab terhadap keamanan barang jaminan, memberikan bantuan yang jelas kepada nasabah yang mengalami kesulitan dalam proses penggadaian, dan hasil taksiran nilai barang dirasa tepat bagi masyarakat.

5.1.2 Mengembangkan Usaha-Usaha Lain yang Menguntungkan Bagi PT Pegadaian (Persero) Maupun Masyarakat

Pengembangan usaha-usaha lain yang menguntungkan bagi PT Pegadaian (Persero) maupun masyarakat bertujuan untuk mengoptimalisasi sumberdaya perusahaan. Bentuk usaha-usaha lain yang dikembangkan oleh Pegadaian adalah produk layanan yang mendukung kebutuhan masyarakat selain menggadaikan perhiasan emas dan barang-barang berharga lainnya. Produk usaha lain yang dimiliki PT Pegadaian (Persero) yakni seluruh jenis usaha non-inti diantaranya Kreasi, Krista, Kresna, Kagum, Kremada, Gadai Efek, KTJG, Arrum, Amanah, Mulia, serta beberapa usaha lainnya. Pengelolaan usaha lain ini dipimpin oleh Jeneral Manajer Usaha Lain yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

Sebagai salah satu misi perusahaan, bidang ini harus memang benar-benar serius dikelola agar misi perusahaan tercapai dengan baik. Namun omzet yang dihasilkan pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 32,11% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 2,4 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 1,63 pada tahun 2012. Begitu juga dengan pendapatan sewa modal dari usaha lain pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 42,47% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 370,07 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 212,87 miliar pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan hasil yang kurang baik dari usaha lain.

Pada penelitian penulis pada cabang diketahui bahwa pengembangan usaha lain pada tahun 2012 ini peryantaan dari Kepala Cabang pada hasil wawancara mengatakan bahwa dalam pengembangan usaha lain yang menguntungkan Pegadaian maupun masyarakat cabang adalah mengelola produk usaha Krista yaitu pemberian kredit usaha mikro-kecil untuk kelompok ibu rumah tangga, namun untuk tahun 2012 ini diberhentikan untuk sementara. Sedangkan produk usaha lain yang berjalan adalah Pruduk Mulia yaitu penjualan logam mulia emas dengan karatase 99,9% atau 24 karat.

5.1.3 Mengelola Organisasi, Tata Kerja dan Tata Laksana Pegadaian

Organisasi adalah struktur hubungan-hubungan diantara orang orang berdasarkan wewenang dan bersifat tetap dalam suatu system administrasi. Dwight Waldo (dalam Sutarto, 2009 : 25).

Luther Gulick (dalam Sutarto, 2009) juga mengemukakan bahwa organisasi adalah alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada

orang-orang yang ditempatkan dalam struktur wewenang, sehingga pekerjaan dapat dikordinasikan oleh perintah para atasan kepada para bawahan, yang menjangkau dari puncak sampai kebawah dari seluruh badan usaha.

Dari bebrapa pendapat ahli tersebut dapat kita ketahui bahwa organisasi adalah kumpulan beberapa individu yang diberikan tugas dan wewenangnya masing-masing agar memudahkan pengkordinasian pekerjaan dalam mewujudkan tujuan organisasi. PT Pegadaian (Persero) Cabang Simpang Limun adalah suatu organisasi yang bergerak dibidang jasa peminjaman atas dasar hukum gadai. Bentuk struktur bagan organisasinya sendiri adalah berbentu pyramid yaitu bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah di susun dari atas kebawah, atau sebaliknya (Sutarto 2009).

Dengan bentuk bagan pyramid seperti ini diharapkan proses koordinasi pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Di cabang sendiri koordinasi puncak dipimpin oleh seorang kepala cabang dalam mengelola kegiatan operasional cabang serta mewakili kepentingan perusahaan dalam hubungan dengan pihak lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka melaksanakan misi perusahaan. Keberhasilan tercapainya tujuan perusahaan ditentukan oleh kepemimpinan yang baik dalam mengelola organisasi yang dipimpin. Dalam memimpin kantor cabang Simpang Limun beliau terlebih dahulu menyusun Pedoman Operasional Kerja Cabang (POKC) yang berisi seluruh pedoman teknis pengelolaan cabang untuk seluruh pegawai dilingkungannya.

Sesuai dengan keputusan mentri BUMN nomor PER-01/MBU/2011 tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik seluruh manajemen dan karyawan Pegadaian menemempatkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis perusahaan. GCG merupakan elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis yang meliputi seangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, Dewan komisaris, Direksi, pemegang Saham, dan Pemangku kepentingan lainnya. penerapan GCG ini bertujuan untuk :

1. Mengoptimalkan nilai perusahaan agar pegadaian memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan PT Pegadaian (Persero).

2. Mendorong pengelolaan Pegadaian secara professional, efisien, dan efektif serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ perusahaan.

3. Mendorong agar organ perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab social Pegadaian terhadap Pemangku kepentingan maupun kelestarian Perusahaan dalam perekonomian nasional.

4. Meningkatkan kontribusi Pegadaian dalam perekonomian nasional.

5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional melalui kinerja optimal perusahaan.

Manajemen PT Pegadaian (Persero) (Pesero) menempatkan kebijakan GCG sebagai pedoman bagi manajemen di lingkungan kerja PT Pegadaian (Persero) dalam menjalankan aktifitas bisnisnya. PT Pegadaian (Persero) terus melakukan perbaikan dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik sebagai mana komitmen dai pemilik, Dewan Komisaris, Direksi, dan segenap karyawan PT Pegadaian (Persero) untuk melaksanakan GCG mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik bagi BUMN pada tahun 2011.

Kualitas pelayanan yang baik sangat berperan dalam kesuksesan perusahaan. untuk mendukung terciptanya pelayanan yang baik PT Pegadaian (Persero) senantiasa melaksanakan standar yang telah ditentukan oleh dewan direksi yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN. Kantor Cabang PT Pegadaian (Persero) Simpang Limun terlihat berhasil memberikan kesan yang baik dan memuaskan bagi masyarakat dalam pelayanan yang diberikan. Hal ini terlihat dari pernyataan-pernyataan nasabah yang senang akan pelayanan yang diberikan saat pegawai selalu menaggapi pertanyaan dan keluhan masyarakat dengan baik, didukung juga dengan fasilitas sarana dan prasarana kantor yang memudahkan pegawai melakukan pekerjaannya serta memberikan rasa nyaman kepada masyarakat saat berada di kantor Pegadaian yang difasilitsi dengan kursi tunggu, Televisi, Papan Pengumuman, dan dilengkapi dengan tenaga pengaman atau SATPAM yang selalu siaga di dalam/luar kantor.

BAB VI PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis mengambil beberapa keimpulan dan memberikan saran sebagai bagian terakhir penulisan hasil penelitian.

6.1 Kesimpulan

1. Peranan PT Pegadaian (Persero) Cabang Simpang Limun Medan adalah memberikan pelayanan penyaluran dana pinjaman atas dasar hukum gadai kepada masyarakat ekonomi mengengah kebawah dengan cepat, mudah, aman dan biaya sewa modal (bunga) yang murah. Hal ini bertujuan agar masyarakat yang membutuhkan dana yang mendesak mendapatkan solusi terbaik dan terlepas dari praktek lembaga-lembaga peminjam uang lain yang menyengsarakan masyarakat. Pelayanan lain yang diberikan adalah berupa pembiayaan usaha mikro-kecil bagi masyarakat dengan system fidusia dan layanan-layanan lain seiring perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap masalah keuangan.

2. PT Pegadaian (Persero) Cabang Simpang Limun berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan melayani masyarakat secara adil dan tidak membeda-bedakan status sosial atau ekonomi masyarakat.

kebutuhan masyarakat akan dana yang mendesak dengan lebih memilih PT Pegadaian (Persero) dibandingkan pergi ke lembaga-lembaga peminjam uang yang lain.

4. Pelayanan yang diberikan mendapat tanggapan positif dari masyarakat dikarenakan para pegawai yang melayani masyarakat dengan baikdan fasilitas yang disediakan memberikan rasa nyaman bagi masyarakat saat datang ke kantor PT Pegadaian (Persero) Cabang Simpang Limun.

6.2 Saran

1. PT Pegadaian (Persero) Cabang Simpang Limun diharapkan dapat menambah produk pelayanan yang berkaitan dengan pemberian modal usaha bagi masyarakat disekitar Kantor Cabang melihat sulitnya masyarakat mendapatkan modal usaha dalam membangun atau mengembangkan usahanya, terlebih letak Kantor yang berdekatan dengan lokasi pusat Pasar Simpang Limun yang terdapat banyak pengusaha mikro-kecil yang membutuhkan modal usaha.

2. PT Pegadaian (Persero) diharapkan dapat menghilangkan paradigma masyarakat malu menggadaikan barang miliknya. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan beberapa penyuluhan atau membuat papan reklame tentang manfaat Pegadaian.

3. Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan agar masyarakat tetap memilih PT Pegadaian (Persero) sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah kebutuhan peminjaman uang.

Dokumen terkait