• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

C. Peranan Pembangunan Proyek Sei Mangkei hingga saat ini

Dunia bisnis akan memasuki era globalisasi, dengan berbagai tantangan dan resikonya bagi organisasi/perusahaan, yang akan mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya. Bisnis global yang kompetitif itu dalam realisasinya tidak sekedar menyentuh “transaksi finansial” dalam proses import dan eksport, tetapi mengarah kepada transaksi kemasyarakatan, seperti pembentukan sebuah perserikatan bisnis internasional, kerjasama antar perusahaan multinasional, yang didesain untuk meraih keuntungan bersama. Bisnis internasional seperti itu membawa dimensi-dimensi baru yang berpengaruh langsung ataupun tidak langsung terhadap bisnis lokal dan nasional.

Peranan adalah perangkat harapan-harapan yang dikenakan pada

individu atau kelompok untuk melaksanakan hak dan kewajiban yaang harus dilaksanakan oleh pemegang peran sesuai yang diharapkan

perusahaan. Sebagai kawasan ekonomi yang telah berkembang, KEK Sei Mangkei telah memiliki beberapa peranan penting bagi pemerintah hingga masyarakat sekitar kawasan.

1. Mendukung Tujuan Pemerintah dalam Meningkatkan Pertumbuhan

Ekonomi

Kemajuan Pendapatan Nasional memungkinkan dilakukannya perbandingan daya saing kemajuan ekonomi antarnegara.Perbandingan itu dapat pula menjadi salah satu acuan pemerintah dalam program percepatan pembangunan kawasan Sumatera yang tertuang dalam PP

No.29/2011.Diperkirakan KEK Sei Mangkei bisa mendorong

pertumbuhan ekonomi regional dan nasional. Kehadiran KEK Sei Mangkei diharapkan dapat mengurangi ketergantungannya pada bahan baku impor dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.

2. Terbentuknya Industri Hilir

Usaha untuk mewujudkan Master Plan MP3EI, terutama pada

sektor klaster industri hilir kelapa sawit di Kawasan Industri Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, menjadi Kawasan Ekonomi Khusus pertama di Indonesia.Pemanfaatan CPO selama ini digunakan oleh industri dalam negeri sebagai bahan baku industri turunan CPO yang hanya 18 jenis produk yaitu industri pangan (antara lain minyak goreng, margarin, shortening, CBS, Vegetable Ghee) dan industri non pangan yaitu oleokimia (antara lain fatty acids, fatty alcohol, dan glycerin) dan biodiesel. Terkait dengan Pembangunan

Kawasan/Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit, telah dicapai beberapa hal:

1) Penetapan Proyek Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) sebagai satelit program MP3EI Indonesia bagian barat yang telah dicanangkan Presiden RI.

2) Telah diselesaikannya perluasan kapasitas pabrik kelapa sawit Sei Mangkei dari semula 30 Ton/Jam TBS menjadi 75 Ton TBS/jam.

3) Fasilitas Pembangunan pabrik Palm Kernel Oil (PKO) dan Pembangkit Listrik Tenag Biomassa (PLTBS) telah memasuki tahap akhir.

4) Telah tersusunnya matriks rencana pembangunan infrastruktur Klaster Sei Mangkei – Sumut, Dumai – Kuala Enok Riau, dan Maloy Kaltim.

Sedangkan terkait peningkatan investasi industri hilir dan jaminan pasokan bahanbaku telah dicapai beberapa hal, diantaranya:

1) Masuknya investasi industri hilir skala besar lebih dari Rp 20 Triliun oleh PT. Ferrostal Indonesia dan sebuah perusahaan dari Eropa untuk membangun pabrik di Kawasan Industri Sei Mangkei. 2) Telah berpartisipasi aktif pada kegiatan Sub Working Group of

Palm Oil untuk menangkal dampak negative campaign industri palm oil di Indonesia.

Ekspor dalam bentuk bahan baku akan sangat rentan terhadap fluktuasi harga (risiko harga) karena harganya sangat fluktuatif dengan koefisien keragaman harga tahunan diatas 30%. Untuk mengatasi

masalah ini pemerintah berusaha mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan dengan dengan kebijakan menaikan pajak ekspor (PE) produk primer perkebunan dengan harapan ketersediaan bahan baku lebih terjamin dengan harga yang lebih murah. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri hilir kelapa sawit.PTPN III dengan proyek Sei Mangkei mengembangkan industri hilir agar nantinya Negara tidak kehilangan peluang untuk memperoleh tambahan penerimaan dalam bentuk pajak dan kehilangan kesempatan untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas.

3. Mengintegrasikan industri hulu dan hilir

Kenyataan mengungkapkan industri hulu di Indonesia lebih berkembang dan maju dibandingkan industri hilir. Berdasarkan penelitian terdapat lima faktor utama yang menghambat perkembangan industry hilir, yaitu (1) lemahnya penguasaan/akses pasar, (2) PPN pertanian/perkebunan, (3) tariff impor bahan baku dan penolong yang tinggi, (4) disharmoni tarif impor dan kurangnya insentif investasi. Maka dari itu KEK Sei Mangkei hadir demi memenuhi industry hilir yang nantinya akan semakin berkembang sehingga industry hilir dapat seimbang perkembangannya dengan industry hulu.

4. Sebagai Penyedia Investor

Dalam proyek ini, PTPN III siap melakukan kerja sama dengan para investor yang ingin berinvestasi di kawasan seluas 16.000 Ha tersebut. Secara korporasi PTPN III telah mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan investor melakukan bisnis di KEK

tersebut.PTPN III sangat berharap agar para investor segera melakukan investasi di Kawasaan Ekonomi Khusus mengingat banyaknya kemudahan yang diberikan dalam melaksanakan investasi diantaranya adalah keringanan di bidang fiskal dan prosedural pengurusan hak atas tanah, sehingga sangat menguntungkan dari segi finansial bagi para investor dalam melakukan investasi.Dengan bertambahnya jumlah investor yang akan menanamkan modalnya sehingga terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang membawa kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara.

5. Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Selain mengamankan kinerja finansial perusahaan dan meningkatkan nilai tambah, meningkatkan daya saing produk hilir sawit, membuka peluang investasi, KEK Sei Mangkei secara langsung juga membuka lapangan kerja.Kebijakan pembangunan daerah mencakup upaya perluasan lapangan kerja yang dilakukan melalui pemerataan pembangunan di daerah.Oleh sebab itu, pembangunan daerah perlu diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan pemerataan pembangunan masing-masing daerah sesuai dengan potensi dan kebutuhannya sehingga dapat dicapai perluasan dan pemerataan kesempatan kerja di daerah.

6. Multiplier Effects bagi Masyarakat sekitar

Efek baik dari pembangunan proyek Sei Mangkei ini tidak hanya dirasakan oleh para investor tetapi masyarakat sekitar pun dapat memanfaatkan kesempatan ini. Menciptakan multiplier effects seperti membangkitkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Selain itu, perkebunan dan industri berbasis sawit limbahnya juga bisa digunakan untuk bahan baku makanan sapi yang berkualitas baik. Hasil penelitian menunjukkan, daun dan pelepah sawit dapat dijadikan pakan dengan dukungan mesin pencacah daun dan pelepah sawit lalu dicampur konsentrat dan daun hijau sehingga menjadi pakan ternak yang memenuhi standar gizi ternak.Dengan demikian masyarakat sekitar dapat pula merasakan efek positif dengan memanfaatkan keadaan yang ada.

Dokumen terkait