• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL INSTANSI

C. Peranan Pengembangan Kepribadian Untuk Menjadi Seorang

Pengembangan Kepribadian untuk seorang sekretaris sangatlah penting. Fungsi pengembangan kepribadian untuk sekretaris pada mahasiswa D III Kesekretariatan dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas setiap sekretaris. Hal ini perlu dalam rangka peningkatan karir, menggali potensi-potensi demi sukses diri pribadi, dan agar dalam melaksanakan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Pengembangan kepribadian ini dapat meningkatkan dalam bidang kesekretariatan seperti kemampuan untuk dapat mengerjakan bermacam-macam tugas pekerjaan secara bertanggungjawab, memunculkan kepribadian yang menarik, serta kemauan yang kuat untuk bekerja secara profesional.

Kepribadian dapat diartikan dengan personality yang dapat diamati dari sikap, perilaku, tutur kata, dan perbuatan baik dalam pelaksanaan tugas profesi

33

   

maupun hubungan interpersonal sehari-hari diruang lingkup kerja dan kalangan masyarakat luas. Personality ini merupakan pesona seseorang untuk menutupi dirinya dari sifat atau karakter yang kurang baik, agar secara visual nampak baik dikalangan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka kepribadian dapat dilatih dan perlu dikembangkan. Kepribadian bisa menjadi modal yang menguntungkan ataupun menjadi defisit yang tidak dapat dibayar. Kepribadian yang positif akan lebih terhormat dan dapat diterima dimana pun juga (Rosidah dan Ambar, 2005:58). Pada umumnya kesan perilaku yang positif akan memunculkan image serta penilaian yang positif dari oranglain.

Sifat-sifat yang perlu dikembangkan oleh seorang sekretaris dalam upaya peningkatan kepribadiannya (Rosidah dan Ambar, 2005 : 62), antara lain :

1. Congeniality, sikap ini ditunjukkan dengan menjalankan jabatannya sebagai suatu tantangan. Tantangan dan masala dalam kerja merupakan bagian integral dalam kehidupan.

2. Compability , kemampuan untuk berhubungan dengan oranglain. Artinya bahwa seorang sekretaris harus berusaha mendapatkan kesenangan dalam berhubungan dengan oranglain dalam bidang pekerjaannya.

3. Loyality, kesadaran bahwa sekretaris adalah orang kepercayaan pimpinan dan bangga terhadap kepercayaan yang diberikan sehingga tidak ada niat untuk mengkhianati kepercayaan yang diberikan, serta juga menjaga hubungan kerja, bisnis dengan pimpinannya.

4. Salesmanship, artinya seorang sekretaris harus berusaha seolah-olah sebagai orang yang menjual, dalam artian sekretaris mewakili perusahaan dalam hubungan dengan orang lain. Dengan kata lain mewakili publik relation.

5. Poise, kemampuan untuk menguasai diri bagi sekretaris sangatlah penting. Seorang sekretaris harus bisa mengontrol pikirannya, misalnya tidak mudah bingung, emosi, menjaga perkataannya, terperamen.

6. Dependability . Seorang sekretaris harus bisa memberikan pertimbangan yang bijak. Dimana sikap selalu siap menerima pekerjaan ketika pimpinannya membutuhkan jasa, meskipun hal tersebut menghabiskan waktu istirahatnya. 7. Cooperativeness . Sekretaris harus menyadari bahwa keberhasilan tergantung

pada kelompok kerja. Maka harus mampu bekerjasama dengan semua pegawai untuk kelancaran perusahaan.

Bidang Pengembangan Kepribadian

Menurut Nuraeni Nani (2008:86) ada beberapa bidang yang dapat dikembangkan dalam diri seorang sekretaris, yaitu :

1. Integritas Diri

Integritas diri adalah sikap yang melekat pada diri, yang membuat pribadi mampu bekerja secara utuh, terampil, tak terpecah antara prinsip dan tindakan, antara sikap dan perbuatan. Integritas diri dapat dicapai dengan mengambil prinsip-prinsip hidup yang benar, lalu dipraktekkan sebagai pegangan hidup secara konsisten.

2. Kedisiplinan

Disiplin adalah sikap menundukkan diri pada prinsip hidup yang dipegang. Untuk mencapai disiplin diri, harus mampu menjauhkan diri dari keinginan negatif, minat sesaat, cita-cita kosong dan anggapan sepele terhadap peraturan

35

   

pekerjaan. Kedisiplinan yang dimaksud dapat berupa ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas serta kedisiplinan dalam aturan-aturan perusahaan.

3. Kegigihan dan Kebijaksanaan

Gigih berarti mau melakukan pekerjaan dengan niat dan usaha yang keras meskipun pekerjaan tersebut berat. Dengan sikap gigih, pribadi seseorang dituntut untuk memiliki tekad yang kuat serta motivasi yang kokoh dalam diri. Bijaksana berarti berani mengambil resiko, tetapi sudah mempertimbangkan dengan matang segala konsekuensi positif dan negatifnya. Dengan kebijaksanaan, seseorang harus berani mengambil inisiatif sendiri, berani memulai sesuatu yang baru, serta berani merintis yang belum ada dengan menyadari dan mengetahui resiko dan konsekuensinya. 4. Etika Kerja

Etika kerja adalah ruang lingkup mengenai tata cara serta moral seorang sekretaris yang berdampak bagi pribadinya. Etika kerja membantu dalam mengembangkan diri dan kemampuan dalam membangun hubungan dengan oranglain seperti : memeberi salam dengan sopan, menolong karyawan baru atau karyawan lainnya, bekerja sama, bergaul secara sopan dengan pimpinan atau karyawan, tidak melakukan bisnis pribadi yang dapat menganggu pekerjaan dikantor, dan menjaga kenyamanan karyawan atau tamu serta memahami etiket yang baik sebagai sekretaris.

5. Kecerdasan Logika

Untuk menjadi sekretaris profesional harus dapat mengikuti perkembangan zaman. Maka sekretaris harus ditingkatkan kecerdasan intelektual atau

logikanya dalam menguasai pekerjaan dan memiliki kecerdasan emosi yang tinggi dalam pengambilan keputusan, untuk mencapai tujuan.

Tahap-Tahap Untuk Membentuk Pengembangan Kepribadian

Untuk melakukan pengembangan kepribadian untuk menjadi seorang sekretaris terhadap mahasiswa D III Kesekretariatan dilakukan beberapa tahapan penting agar tercapainya tujuan pengembangan kepribadian tersebut. Menurut Sulistiyani (2003:64) adapun tahap-tahap membentuk pengembangan kepribadian sekretaris, diantaranya :

1. Pergaulan Diri

Pergaulan diri artinya mampu mengenali diri sendiri, baik dari segi positif untuk dijadikan kekuatan ataupun dari segi negatif untuk mengenali keterbatasan diri. Dalam tahapan ini setiap sekretaris harus mampu mengetahui sisi positif yang ada pada diri, kemudian lebih mengembangkan untuk menekan segala keterbatasan yang ada, sehingga tidak muncul rasa rendah diri atas keterbatasan yang dimiliki, karena setiap sekretaris pastinya memiliki keterbatasan dalam suatu hal.

2. Mencerminkan Pribadi Unggul

Dalam tahap ini sekretaris harus mampu berbuat sesuatu untuk mencerminkan kepribadian serta keunggulannya seperti menunjukkan kreatifitas serta meningkatkan kinerja untuk mencapai hasil yang terbaik dalam pekerjaan didalam kantor.

37

   

3. Melaksanakan Cara Untuk Mengembangkan Diri

Melaksanakan cara untuk mengembangkan diri seperti : menilai diri secara detail, berani menanggung resiko dan tidak takut salah, serta memperluas wawasan dan keterampilan dalam bidang sekretaris.

Setelah diilakukakannya tahapan-tahapan pengembangan kepribadian, perlu memperhatikan setiap prosesnya agar berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun rumusan yang sederhana untuk memudahkan dalam membentuk kepribadian seorang sekretaris yaitu ABCC yang meliputi Appearance, Behaviour, Character, and Capability (Rosidah dan Ambar, 2005: 61 ), antara lain :

1. Good Appearance

Bukan berarti cantik dalam wajah, tetapi merangkum segala keluwesan dan kesopanan dalam tindakan, penampilan, dan juga harus dapat diterima dalam lingkungan kantor di tempat bekerja. Artinya Sekretaris harus menampilkan etiket yang baik yang dapat dilihat dari tutur kata, keramah-tamahan, kesopanan, cara berpakaian dan berdandan. Hal ini dapat mencerminkan kepribadiannya terhadap ruang lingkup kerja dan masyarakat luas. Appearance berarti perwujudan penampilan lahiriah seseorang, apakah gembira, kagum, sedih, dll yang mana dapat dibaca dari roman muka. Sekretaris perlu tahu bahwa roman muka adalah manifestasi dari pribadinya. Dan roman muka yang cerah, serta ramah adalah undangan dan penilaian positif dari setiap orang yang memandangnya. Maka dari itu, seorang sekretaris harus mampu memanifestasikan dirinya dengan sebaik mungkin.

2. Good Behavior

Berarti tingkah laku yang baik. Setiap sikap atau gerak mempunyai nilai yang beraneka ragam. Ada tingkah laku yang ceroboh, cekatan, kasar, halus, canggung, luwes, kaku, dan baik. Pelanggaran terhadap tingkah laku tidak ada hukumnya, hanya berupa tidak disenangi oleh oranglain. Pelajaran terhadap tingkah laku merupakan hukum etika, dan perlu diketahui bahwa hukum etika sangat tergantung pada waktu, tempat, dan suasana. Artinya seorang sekretaris harus mampu menempatkan perilakunya yang sesuai. Sebagai pedoman bagi sekretaris untuk menuju good behavior adalah berupaya menjadikan diri sendiri menjadi pribadi yang disenangi oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan dalam suasana apapun juga.

3. Good Character

Seorang sekretaris dituntut mempunyai karakter (sifat) yang baik dalam pergaulannya, terlebih hubungannya kepada pimpinan atau lembaga di tempat bekerja. Artinya sekretaris harus memiliki sifat-sifat baik yang melengkapi penilaian kepribadian sekretaris tersebut, misalnya : kejujuran, pikiran positif, taat ibadah, bijaksana, supel, menghargai oranglain, bekerja keras dengan tulus dan penuh semangat.

4. Good Capability

Kecakapan atau kemampuan sangat dibutuhkan untuk melakukan segala pekerjaan dalam tugasnya bahkan kehidupannya sebagai seorang sekretaris. Oleh karena itu, sekretaris harus meningkatkan kemampuannya untuk meningkatkan kelancaran pekerjaan dan perkembangan organisasi ataupun perusahaannya. Seorang sekretaris harus mempunyai kemampuan yang

39

   

mencakup intelektualitas dan skill untuk menjadi sekretaris yang profesional. Sekretaris yang mempunyai intelektualitas yang tinggi akan mampu menyelesaikan masalah dengan cepat serta tanggap dalam menentukan apa yang seharusnya dikerjakan. Kemampuan seperti kemampuan administrasi maupun manajerial sangat menunjang perkembangan lembaga tempat bekerja. Disamping itu sekretaris juga dituntut memiliki skill non teknis, misalnya kemampuan mengendalikan sikap, perilaku, kreativitas, komunikasi, inisiatif yang berkenaan terhadap hal-hal yang erat kaitannya dengan keseharian di kantor.

Selain rumusan ada juga beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kepribadian bagi seorang sekretaris profesional ( Titiek dan Kristanto, 2004 : 30 ), antara lain :

a. Menumbuhkan rasa berani bertanggungjawab

Seorang sekretaris harus mampu menyelesaikan tugasnya yang didasari oleh norma-norma formal yang berlaku. Sehingga dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya, sekretaris hendaknya menunjukkan komitmen dan tanggungjawab penuh terhadap pekerjaannya, apalagi yang berhubungan dengan relasi eksternal atau rekan kerja dari luar perusahaan. Untuk itu sekretaris harus melatih kemampuan bekerja mandiri tanpa pengawasan. b. Mengembangkan pengetahuan

Sekretaris profesional bisa menjadi kunci sukses perusahaan, apabila memiliki pengetahuan dan berwawasan luas. Pengetahuan yang dimaksud tersebut dibidang kesekretariatan seperti : kemampuan menggunakan teknologi informasi yang semakin maju, mampu berkomunikasi dengan

bahasa yang baik dan benar, mampu memprioritaskan tugas dan tanggungjawabnya, serta mampu meningkatkan wawasan pengetahuan demi kelancaran dalam menjalankan tugasnya. Selain itu juga terdapat pengetahuan tentang visi dan misi perusahaan.

c. Memiliki kemauan dan minat dari dalam diri untuk mengembangkan dan dikembangkan. Dengan minat untuk berkembang akan lebih mudah menerima masukan-masukan dan pelatihan. Dan dengan kemampuan untuk dikembangkan seseorang memiliki modal melalui sistem atau metode yang nyata, terarah serta bermanfaat.

d. Menggunakan gaya bahasa yang positif

Sebagai sekretaris yang sering berkomunikasi dengan orang banyak, maka dituntut untuk menggunakan gaya bahasa yang positif, sehingga akan membuat oranglain merasa dihargai. Sedangkan apabila dengan mengguanakan gaya bahasa yang negatif seperti berbahasa yang kasar akan membuat orang merasa tidak dihargai. Untuk itu seorang sekretaris harus mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia dan beberapa bahasa asing dengan baik. Sekretaris dituntut untuk memilih kata dan menyusun kalimat secara baik dan jelas, menyenangkan semua pihak yang berkomunikasi dengannya.

e. Mengembangkan dinamika pribadi

Untuk dapat mengembangkan dinamika pribadi, keterampilan diri yang perlu dilatih atau dikembangkan diantaranya keterampilan mengungkapkan ide-ide yang dimiliki, keterampilan menunjukkan perilaku yang tegas, anggun, serasi, dan berwibawa, serta kemampuan melaksanakan nilai tata karma dan etika

41

   

yang berlaku dilingkungan kerja. Pengembangan dinamika pribadi dapat berupa pengembangan ahlak dan tata krama seorang sekretaris. Hal tersebut dapat berupa pemahaman tentang etika seorang sekretaris dalam bekerja, yang berlaku di dalam kantor maupun masyarakat untuk mecegah kekeliruan dan mendapatkan kebenaran.

f. Memberikan pelatihan, pembelajaran serta pengetahuan yang bermanfaat untuk pembentukan citra diri seorang sekretaris dan menjadikan pribadi yang profesional serta tanggap terhadap pekerjaan.

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kepribadian

Adapun prinsip menurut Titiek dan Kristanto (2004:35) yang harus dimiliki sekretaris dalam mengembangkan kepribadian untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya yang dapat mempengaruhi kepribadiannya, antara lain : 1. Prinsip Atitude

Yaitu perilaku yang tercermin pada diri seseorang ketika menghadapi situasi tertentu atau ketika berhadapan dengan orang lain. Misalnya dalam melayani tamu hendaknya dengan penampilan yang sesuai, berfikir positif dan sikap menghargai.

2. Prinsip Attention

Attention merupakan sikap yang menunjukkan kepedulian dan perhatian terhadap sesuatu, misalnya : memperhatikan akan kebutuhan tamu, pelanggan atau relasi dengan memahami perilaku dan kritik ataupun sarannya.

3. Prinsip Action

Merupakan prinsip untuk melakukan tindakan yang berupa perbuatan nyata dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

Selain itu, prinsip terpenting bagi sekretaris dalam bekerja adalah Tutup mulut rapat-rapat, pasang mata awas-awas, dan buka telinga lebar-lebar. Artinya seorang sekretaris harus dapat menjaga rahasia perusahaan dan rahasia pimpinan dengan baik, teliti dalam bekerja dan membuka telinga lebar-lebar untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan untuk mengembangkan diri seorang sekretaris (Rosida dan Ambar, 2005 :22).

Dokumen terkait