• Tidak ada hasil yang ditemukan

Taxiway didefinisikan sebagai jalur pada permukaan sisi

udara bandar udara yang digunakan ntuk pesawat melakukan

taxiing dan menjadi penghubung antara bagian bandara yang

satu dengan yang lain. Dual parallel taxiway merujuk pada parallel taxiway juga digunakan sebagai prasarana pesawat

taxiing secara berlawanan. (Horenjeff/Mckelvey, 2010). Dari

beberapa peraturan didapatkan beberapa tipe taxiway

intersection seperti yang tertera dalam Gambar 2.7.

Gambar 2. 7 Taxiway Intersection (Sumber: Ashford et al., 2011)

2.4.1 Taxilane

Taxilane merupakan sebuah bagian dari area parkir pesawat yang dipergunakan sebagai akses antara taxiway dan area parkir pesawat. (Ashford et al., 2011)

2.4.2 Kecepatan Pesawat di Taxiway

Rute taixway sebaiknya lurus, langsung dan tidak rumit. Dimana jika ada tikungan pada taxiway yang tidak bisa dihindarkan, radius nya juga harus cukup besar untuk dilewati kecepatan pesawat ketika taxiing (taxiing speed) pada 20-30 mph/17-26 knot. (Ashford et al, 2011)

Ketika melakukan taxiing, pesawat berjalan lebh pelan. Ini dilakukan untuk memastika bahwa pesawat dapat berhenti lebih cepat dan tidak mengambil resiko merusak mesin roda pada pesawat yang lebih besar jika tiba-tiba mereka ke samping jalan/permukaan trotoar taxilane. Kecepatan pada saat taxiing umumnya berkisar antara 5 hingga 20 knot ( 9 hingga 37 km/jam; 6 hingga 23 mil/jam). (Ishutkina et al, 2010)

2.4.3 Exit Taxiway

Exit taxiway berguna untuk mengurangi penggunaan runway

oleh pesawat yang mendarat. Exit taxiway bisa ditempatkan pada sudut ke arah runway atau beberapa sudut yang lain. Exit taxiway dibagi menjadi dua berdasarkan kecepatan pesawat yang lewat yakni jenis high-speed exit dan right angle exit (kecepatan rendah). Pada sejumlah bandara, exit taxiway terletak tegak lurus terhadap runway, sehingga pesawat harus memperlambat kecepatannya agar aman saat keluar dari runway. Ketika exit taxiway memiliki sudut 30°, kecepatan pesawat umumnya berada pada kecepatan yang tinggi dan disebut rapid exit taxiway.(Horenjeff, 2010)

Pada umumnya exit taxiway memiliki 3 tipe. Exit Taxiway yang tegak lurus biasanya digunakan ketika perancangan lalu lintas pergerakan pesawat saat peak hour hanya 30 pesawat. Pada bandara modern, untuk mempercepat pergerakan pesawat yang mendarat dari runway, pihak bandar udara menyediakan exit taxiway yang memiliki sudut pada tengah runway. Exit taxiway yang bersudut 45° terhadap garis tengah runway direkomendasikan untuk pesawat kecil. Tipe yang digunakan untuk mempercepat kegiatan operasi dan pergerakan pesawat seperti yang terlihat pada Gambar 2.8. Exit taxiway ini akan mengakomodasi kecepatan pesawat di 40 mph atau 35 knot. Konfigurasi exit taxiway lainnya adalah yang bersudut 30°, jenis tipe ini dapat mengakomodasi kecepatan pesawat hingga 60 mph atau 53 knot. (Ashford et al, 2011)

Gambar 2. 8 Exit Taxiway (Sumber: Ashford et al., 2011)

2.4.4 Rapid Exit Taxiway

Rapid Exit Taxiway adalah exit taxiway kecepatan tinggi yang fungsinya sama dengan exit taxiway dan ditempatkan menyudut lebih kecil dari 45° dan lebih besar dari 25° terhadap garis tengah landasan pacu. Ketka mengetahui jenis exit taxiway yang ada, seorang perencana dapat menentukan pesawat beroperasi akan bergerak dengan kecepatan berapa saat berjalan di exit taxiway. Contoh geometric dari Rapid Exit Taxiway seperti yang tertera pada Gambar 2.9.

Gambar 2. 9 Rapid Exit Taxiway (Sumber: Ashford et al., 2011) 2.4.5 Lebar Taxiway

Desain dari taxiway harus memiliki factor keamanan yang diizinkan karena pergerakan pesawat sangat cepat, ketika cockpit menuju taxiway yang diperhatikan garis tengah dari taxiway, jarak diantaranya harus terbebas dari hambatan terutama yang diluar roda pesawat dan ujung taxiway, nilai minimum untuk dimensi

taxiway dan taxilane diberikan seperti pada Tabel 2.6 dan 2.7.

Tabel 2. 6 . Dimensi Taxiway Code Letter Penggolongan Pesawat Lebar Taxiway (m)

Jarak bebas minimum dari sisi terluar roda utama dengan tepi taxiway (m)

A I 7.5 1.5 B II 10.5 2.25 C III 15 A 3A 18B 4.5B D IV 18 C 4.5 23D E V 25 4.5 F VI 30 4.5

Keterangan:

a. Bila taxiway digunakan pesawat dengan roda dasar kurang dari 18 m

b. Bila taxiway digunakan pesawat dengan seperempat roda dasar lebih dari 18 m

c. Bila taxiway digunakan pesawat dengan roda putaran kurang dari 9 m

d. Bila taxiway untuk pesawat dengan seperempat roda putaran lebih dari 9 m

Tabel 2. 7 Standar Minimum Taxiway dan Taxilane Separation

Uraian Penggolongan Pesawat I II III IV V VI Garis Tengah Taxiway

a. Taxiway Paralel / garis tengah taxilane 21 32 46.5 65.5 81 99 b. Fixed or movable object 1 dan 2 13.5 20 28.5 39.5 48.5 59 Garis Tengah Taxilane

a. Garis Tengah parallel taxilane (m) 19.5 29.5 42.5 60 74.5 91 b. Fixed or movable object 1 dan 2 12 17.5 24.5 34 42 51 (Sumber: Dirjen Perhubungan Udara, 2005)

Keterangan:

1. Nilai ini berlaku juga bagi tepi jalan pemeliharaan dan layanan

2. Pertimbangan yang menyangkut mesin dan putaran pesawat harus diberikan pada objek terdekat persimpangan dari runway /taxiway/ taxilane

2.4.6 Jarak Pandang dan Profil Memanjang

Seperti halnya landasan pacu, jumlah perubahan profil memanjang dibatasi oleh jarak pandang dan jarak minimum antara kurva-kurva vertical. Sehubungan dengan jarak pandang, ICAO menetapkan bahwa permukaan taxiway harus dapat dilihat untuk jarak sejauh 1000 kaki dari suatu titik yang terletak 10 kaki di atas

taxiway untuk kode C, D dan E. Untuk landasan kode A dan B,

jarak pandang adalah 650 kaki dari ketinggian 7 kaki. Sedangkan FAA tidak menentukan jarak pandang untuk taxiway.

Sehubungan dengan profil memanjang taxiway, ICAO tidak menentukan jarak minimum antara titik potong kurva-kurva tertikal. Sedangkan FAA menetapkan bhawa jarak minimum untuk bandar udara kategori transport tidak boleh lebih kecil dari hasil kali 1000 kaki dengan jumlah nilai persentase mutlak untuk perubahan kemiringan (Horenjeff & Mckelvey, 2010)

Disamping itu, persyaratan yang dibuat ICAO untuk mengatur kemiringan dan jarak pandang (Sight Distance), serta kemiringan melintang adalah seperti Tabel 2.8, Gambar 2.10 dan Gambar 2.11.

Tabel 2. 8 Kemiringan dan Jarak Pandang Taxiway Code Letter E D C B A Kemiringan Memanjang Maximum 1.5 % 1.5 % 1.5 % 3 % 3 % Perubahan Kemiringan Memanjang Maximum 1% per 30 m 1% per 30 m 1% per 30 m 1% per 25 m 1% per 25 m Jarak Pandangan Minimum 300 m

dari 3 m diatas 300 m dari 3 m diatas 300 m dari 3 m diatas 300 m dari 2 m diatas 300 m dari 1.5 m diatas Kemiringan Transversal

Maximum dari Taxiway

1.5 % 1.5 % 1.5 % 2 % 2 % Kemiringan Transversal

Maximum dari bagian yang diratakan pada Strip Taxiway

a. Miring ke atas 2.5 % 2.5 % 2.5 % 3 % 3 % b. Miring ke bawah 5 % 5 % 5 % 5 % 5 %

Gambar 2. 10 Kemiringan Melintang Taxiway (Sumber : Dirjen Perhubungan Udara, 2005)

Gambar 2. 11 Penampang Kemiringan Melintang Taxiway (Sumber : Dirjen Perhubungan Udara, 2005)

2.5 Kekesatan dan Kekasaran Permukaan Perkerasan

Dokumen terkait