• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam bab ini penulis menguraikan pembahasan mengenai perancangan database, implementasi sistem yang mencakup defenisi implementasi sistem, komponen utama dalam implementasi sistem, tujuan implementasi sistem, pemeliharaan sistem dan demonstrasi program.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini penulis menguraikan pembahasan yang mencakup kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

7 BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Padi

Padi merupakan tanaman yang paling penting di negeri kita Indonesia ini karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi dari beras yang tentunya dihasilkan oleh tanaman padi. Selain di Indonesia padi juga menjadi makanan pokok negara-negara di benua Asia lainnya seperti China, India, Thailand, Vietnam dan lain-lain. Padi merupakan tanaman berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian ini berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam.

Negara produsen padi terkemuka adalah Republik Rakyat Cina (31% dari total produksi dunia), India (20%), dan Indonesia (9%). Namun hanya sebagian kecil produksi padi dunia yang diperdagangkan antar negara (hanya 5%-6% dari total produksi dunia). Thailand merupakan pengekspor padi utama (26% dari total padi yang diperdagangkan di dunia) diikuti Vietnam (15%) dan Amerika Serikat (11%). Indonesia merupakan pengimpor padi terbesar dunia (14% dari padi yang diperdagangkan di dunia) diikuti Bangladesh (4%), dan Brazil (3%) [1].

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

2.1.1. Klasifikasi Tanaman Padi

Di dalam dunia tumbuhan, tanaman padi diklasifikasikan sebagai berikut:

Devini : Spermatopita

Sub Devinisi : Angiospermae

Class : Monotyledonae

Family : Gramineae (Poaceae)

Genus : Oryza

Species : Oryza spp [1]

2.1.2. J enis – jenis Tanaman Padi

Adapun jenis-jenis padi yang dikenal di Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Padi Gogo

Di beberapa daerah tadah hujan orang mengembangkan padi gogo, suatu tipe padi lahan kering yang relatif toleran tanpa penggenangan seperti di sawah. Di Lombok dikembangkan sistem padi gogo rancah, yang memberikan penggenangan dalam selang waktu tertentu sehingga hasil padi meningkat.

2) Padi rawa

Padi rawa atau padi pasang surut tumbuh liar atau dibudidayakan di daerah rawa-rawa. Selain di Kalimantan, padi tipe ini ditemukan di lembah Sungai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

9

Gangga. Padi rawa mampu membentuk batang yang panjang sehingga dapat mengikuti perubahan kedalaman air yang ekstrem musiman.

3) Padi Pera

Padi pera adalah padi dengan kadar amilosa pada pati lebih dari 20% pada berasnya. Butiran nasinya jika ditanak tidak saling melekat. Lawan dari padi pera adalah padi pulen. Sebagian besar orang Indonesia menyukai nasi jenis ini dan berbagai jenis beras yang dijual di pasar Indonesia tergolong padi pulen.

4) Padi Ketan

Ketan (sticky rice), baik yang putih maupun merah/hitam, sudah dikenal sejak dulu. Padi ketan memiliki kadar amilosa di bawah 1% pada pati berasnya.

5) Padi Wangi

Padi wangi atau harum (aromatic rice) dikembangkan orang di beberapa tempat di Asia, yang terkenal adalah ras Cianjur Pandanwangi (sekarang telah menjadi kultivar unggul) dan rajalele. Kedua kultivar ini adalah varietas javanica yang berumur panjang.

2.2. Penyakit Pada Tanaman Padi

Penyakit merupakan suatu kondisi tidak normal yang menyebabkan fungsi tanaman terganggu. Adanya penyakit dapat diketahui dari gejala yang dialami tanaman. Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman padi, diantaranya

bercak coklat, blast, hawar daun bakter, dan tungro [2] [3].

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Tabel 2.1 Tabel Macam dan Gejala Penyakit Tanaman Padi

No. Nama Penyakit Gejala Penyebab

1. Bercak cokelat sempit

• Di daun dan pelepah daun terdapat bercak cokelat yag sempit seperti garis-garis pendek.

• Pada varietas yang tahan bercak berukuran 0,2-1 cm x 0,1 cm, berwarna cokelat gelap.

• Pada varietas yang rentan, bercaknya lebih besar dan berwarna cokelat terang.

Disebabkan oleh cendawan Cescopora

oryzae, dengan penularan

melalui udara dan inang alternat

2. Tungro • Tanaman yang terinfeksi kerdil dengan jumlah anakan berkurang.

• Daunnya berwarna kuning kemerah-merahan atau oranye mulai dari ujung daun.

• Malai tanaman yang terinfeksi biasanya kecil dan keluar tidak sempurna, bulir-bulirnya tertutup bercak cokelat dan beratnya kurang.

Disebabkan oleh virus tungro padi yang dapat ditularkan oleh wereng daun

3. Kresek / Hawar Daun

• Tepi daun tanaman yang terinfeksi mula-mula bernoda seperti garis-garis basah yang kemudian meluas berwarna putih kekuning-kuningan.

• Kematian jaringan daun mulai terjadi di tepi helai kesatu atau kedua, atau di setiap titik permukaan daun yang luka dan selanjutnya meluas ke seluruh permukaan daun.

Disebabkan oleh bakteri Xanthomonas

campestris pv. Oryzae.

Yang masuh melalui hidatoda di tepi daun, luka di daun atau akar yang putus.

Penyebarannya melalui angin, embun, air hujan dan air irigasi.

4. Blast • Adanya bercak seprti mata

pada daun padi atau berbentuk belah ketupat, lebar ditengah dan kedua ujung meruncing.

• Selain pada daun, infeksi juga

menyerang ruas batang dan leher malai.

Blast menginfeksi disebabkan oleh cendawan pyricularia oryzae. Faktor

pemicunya adalah terlalu banyak menggunakan pupuk yang mengandung unsur N serta curah hujan dan kelembaban tinggi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

11

Tabel 2.2: Lanjutan Macam dan Gejala Penyakit Tanaman Padi

No. Nama Penyakit Gejala Penyebab

5. Bercak daun cokelat

• Gejala serangan antara lain

timbulnya bercak-bercak cokelat seperti biji wijen terutama pada daun, tetapi dapat pula terjadi pada tangkai malai, bulir, dan batang. Disebabkan oleh jamur Helminthosporiu m oryzae atau Drechslera oryzae. Penyebaran penyakit ini disebabkan oleh angin dan dapat terbawa benih.

6. Hawar Daun

Bakteri (HDB) /

Bercak garis

• Garis-garis yang kebasahan muncul diantara urat-urat daun setelah pemindahan bibit.

• Garis-garis tersebut tampak tembus cahaya bila dilihat dengan menantang sumber cahaya. Garis-garis itu kemudian memanjang dan berubah menjadi cokelat dengan lingkaran kuning di sekelilingnya.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri

xanthomonas oryzae pv. oryzae yang dapat menginfeksi tanaman mulai dari pembibitan sampai panen.

7. Kerdil hampa • Tanaman kerdil dengan gejala utama daun padi menjadi kasar tidak teratur.

• Bagian daun yang kasar biasanya menguning, rusak atau terpilin. Pada tanaman dewasa daun benderanya pendek, terpilin, salah bentuk atau kasar tidak beraturan. Bulir padi hanya sedikit yang terisi.

Disebabkan oleh virus kerdil hampa yang dapat ditularkan oleh wereng cokelat.

8. Hangus palsu • Bulir-bulir padi berubah menjadi gumpalan spora yang berukuran sampai 1 cm. Gumpala spora tersbut mula-mula berwarna kuning sampai oranye, kemudian menjadi hijau gelap.

Disebabkan oleh cendawan Ustilaginoide

a virens, cendawan ini

berkembang pesat pada kondisi lembab.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Tabel 2.3 Lanjutan Macam dan Gejala Penyakit Tanaman Padi

No. Nama Penyakit Gejala Penyebab

9. Kerdil rumput • Tanaman yang terinfeksi sangat kerdil dengan banyak anakan sehingga menyerupai rumput. Daunnya sempit, pendek , kaku, hijau pucat dan kadang-kadang mempunyai bercak seperti karat.

• Tanaman yang terinfeksi dapat bertahan samapi dewasa, namun malainya sedikit, cokelat dan bulirnya hampa.

Disebabkan oleh virus kerdil rumput yang dapat ditularkan oleh wereng cokelat.

2.3. Penger tian Sistem Pakar

Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli dalam bidang sistem yang akan dibuat. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.

Jadi sistem pakar kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya.

Sistem Pakar terkadang lebih baik unjuk kerjanya daripada seorang pakar manusia. Dengan sistem pakar, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

13

yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Sistem pakar dikembangkan pertama kali tahun 1960 [4].

2.3.1 Manfaat dan Kelemahan Sistem Pakar Manfaat Sistem Pakar diantaranya adalah :

1) Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli 2) Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis

3) Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar

4) Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka)

5) Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya

6) Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban ’tidak tahu’ atau ’tidak yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.

7) Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada pakar manusia memerlukan biaya sehari-hari.

8) Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang minimal dan sedikit biaya

9) Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia dengan catatan menggunakan data yang sama.

10)Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

11)Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena dapat memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan

12)Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih efektif, dan bisa mencakup lebih banyak aplikasi .

13) Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi sebagai guru.

Kelemahan Sistem Pakar diantaranya adalah :

1) Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya sangat mahal

2) Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya dan kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat sulit bagi seorang pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.

3) Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.

4) Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa berbeda-beda, meskipun sama-sama benar.

5) Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias

Kurangnya rasa percaya pengguna dapat menghalangi pemakaian sistem pakar[5].

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

15

2.3.2 Konsep Dasar Sistem Pakar

Konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli/pakar, pengalihan keahlian, mengambil keputusan, aturan, kemampuan menjelaskan.

1) Keahlian

Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman [10]. 2) Ahli / Pakar

Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat. 3) Pengalihan keahlian

Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar ke dalam computer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan pengetahuan, representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna[10].

4) Mengambil keputusan

Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah[10].

5) Aturan

Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan – aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF – THEN. 6) Kemampuan menjelaskan

Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan atau memberi saran serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakan/saran tidak direkomendasikan.

2.3.3. Str uktur Sistem Pakar

Didalam sebuah sistem pakar terdapat dua bagian utama yaitu : 1) Lingkungan Pengembangan (development environment) :

Digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar.

2) Lingkungan Konsultasi (consultation environment)

Digunakan oleh pengguna yang bukan pakar untuk memperoleh pengetahuan pakar. Pada gambar 2.1 adalah gambar arsitektur sistem pakar yang pada satu sisi berada di lingkungan konsultasi dan sisi lain pada lingkungan pengembang [10].

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar Lingkungan Konsultasi dan Lingkungan Pengembang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

17

Komponen-komponen yang terdapat dalam arsitektur atau struktur sistem pakar : 1) Antarmuka Pengguna (User Interface)

Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.

2) Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas 2 elemen dasar, yaitu :

a) Fakta : informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu

b) Aturan : informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui.

3) Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)

Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer[8].

Metode akuisisi pengetahuan :

• Wawancara

Metode yang paling banyak digunakan, yang melibatkan pembicaraan dengan pakar secara langsung dalam suatu wawancara.

• Analisis protokol

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dalam metode ini pakar diminta untuk melakukan suatu pekerjaan dan mengungkapkan proses pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Pekerjaan tersebut direkam, dituliskan, dan dianalisis.

• Observasi pada pekerjaan pakar

Pekerjaan dalam bidang tertentu yang dilakukan pakar direkam dan diobservasi

• Induksi aturan dari contoh

Induksi adalah suatu proses penalaran dari khusus ke umum. Suatu sistem induksi aturan diberi contoh-contoh dari suatu masalah yang hasilnya telah diketahui. Setelah diberikan beberapa contoh, sistem induksi aturan tersebut dapat membuat aturan yang benar untuk kasus-kasus contoh. Selanjutnya aturan dapat digunakan untuk menilai kasus lain yang hasilnya tidak diketahui.[8]

4) Mesin/Motor Inferensi (inference engine)

Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan.[8]

5) Workplace / Blackboard

Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory), digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. Ada 3 keputusan yang dapat direkam :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

19

a) Rencana : bagaimana menghadapi masalah

b) Agenda : aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusiSolusi : calon aksi yang akan dibangkitkan

6) Fasilitas Penjelasan

Adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan :

a) mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar ? b) bagaimana konklusi dicapai ?

c) mengapa ada alternatif yang dibatalkan ?

d) rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi ? 7) Perbaikan Pengetahuan

Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya dan juga mengevaluasi apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang [8].

2.4. Metode Forward Chaining

Forward chaining adalah strategi penarikan kesimpulan yang dimulai dari sejumlah fakta-faktayang telah diketahui, untuk mendapatkan suatu fakta baru dengan memakai rule-rule yangmemiliki ide dasar yang cocok dengan fakta dan terus dilanjutkan sampai mendapatkan tujuanatau sampai tidak ada rule yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

punya ide dasar yang cocok atau sampai mendapatkan fakta. Berikut adalah adalah gambar Flowchart dari Metode Forward Chaining dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Metode forward chaining

Forward Chaining menggunakan pendekatan data-driven (berorientasi data). Dalam pendekatanini dimulai dari informasi yang tersedia, atau dari ide dasar, kemudian mencoba menggambarkan kesimpulan. Komputer akan menganalisis permasalahan dengan mencari fakta yang cocok dengan bagian IF dari aturan IF-THEN . Dalam penelitian ini dapat dikumpulkan informasi yang digunakan sebagai ide dasar, berikut rule dasar forward chaining. Forward Chaining adalah proses konvergen. Berikut adalah adalah gambar Rule base dari Metode Forward Chaining dapat dilihat pada gambar 2.3.

Ga mbar 2.3 Rule Dasar Forward Chaining

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

21

Langkah Forward chaining. 1) Identifikasi kondisi.

2) Variabel kondisi ditempatkan pada Conclusion Variable Queue dan nilainya dicatat pada VariableList.

3) Pencarian diarahkan untuk menemukan/variable di base variable list dengan nama yang sama dengan nama variable dalam daftar pertama antrian. Jika ketemu, rule dan clause number dari variable di simpan ke clause variable pointer, jika tidak ketemu maka langkah 6.

4) Untuk setiap variable yang ditemukan dalam if cluause dari rule, jika masih belum ada nilainya maka ini harus di isi dengan nilai baik dari user maupun dari rule itu sendiri.

5) Selanjutnya, pencarian diarahkan untuk mengecek jika fakta yang di inputkan oleh user sama dengan clause dari rule. Jika sama maka tambahkan kedaftar conclusion variable queue dan result queue dengan nilai dari then clause dari rule, jika tidak sama maka langkah 6.

6) Jika tidak ada lagi statemen if yang memiliki variable yang sama dengan yang ada di urutan pertama data conclusion variable queue, maka urutan pertama tadi di hapus, jika ada lagi yang lain, kembali ke langkah tiga.

7) Jika tidak ada lagi apa-apa di conclusion variable queue, maka pencarian berhenti. Jika masih ada maka kembali ke langkah 3.[8]

Contoh Fordward Chaining:

Terdapat 10 aturan yang tersimpan dalam basis pengetahuan yaitu :

R1 : if A and B then C R2 : if C then D

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

R3 : if A and E then F R4 : if A then G

R5 : if F and G then D R6 : if G and E then H

R7 : if C and H then I R8 : if I and A then J

R9 : if G then J R10 : if J then K

Fakta awal yang diberikan hanya A dan E, ingin membuktikan apakah K bernilai benar. Proses penalaran forward chaining terlihat pada gambar 2.4 dibawah [6] :

Gambar 2.4 Contoh Metode Forward Chaining 2.5 Web dan Pemr ogr aman HTML

Internet adalah sebuah solusi jaringan yang dapat menghubungkan beberapa jaringan local yang ada pada suatu daerah, kota atau negara. Untuk dapat menghubungkan beberapa komputer sehingga menjadi sebuah kelompok jaringan, dibutuhkan suatu media penghubung yang bernama TPC/IP, yaitu sebuah protocol yang mengidentifikasi sebuah komputer yang terhubung di dalam jaringan. TPC/IP memiliki tehnik mengidentifikasi dengan menggunakan penomoran yang dinamakan Nomor IP/IP address (Internet Protocol Address). Dengan menggunakan Nomor IP, sebuah kompter dapat terhubung dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

23

komputer yang lain dalam sebuah jaringan atau dalam jaringan global yang disebut internet [9].

Selain Ghoper, WWW (Word Wide Web) adalah sebuah bagian dari internet yang sangat terkenal dalam dunia internet, dengan adanya WWW seorang pengguna dapat menampilkan sebuah halaman virtual yang disebut Web Site. Jika dilihat dari proses kerjanya WWW dapat dibagi menjadi beberapa komponen seperti berikut:

1) Protocol. Protocol adalah sebuah media yang distandarkan untuk dapat mengakses komputer dalan sebuah jaringan, halaman yang dapat diakses adalah Web Site. WWW memiliki standar protocol yang bernama HTTP

Dokumen terkait