• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK A. Gambar Tata Letak Mesin Dan Peralatan Beserta Analisanya

Dalam dokumen SUSU UHT (Halaman 45-51)

• Analisa Tata Letak Alat Produksi

Pada proses pengolahan susu UHT ini tediri dari beberapa proses yang kontinyu untuk menghasilkan produk akhir. Secara umum, proses utama dari pengolahan susu UHT ini homogenizer, Main Heating (UHT), dan packing. Pada perancangan tata letak ini dibuat lurus sesuai denga urutan proses yang akan dilewati dari pertama sampai akhir tanpa putus. Perancangan tata letak alat produksi yang lurus dan sesuai urutan proses dapat mengurangi biaya yang dapat dikeluarkan bila dibandingkan dengan tata letak yang tidak beraturan. Karena bila semakin jauh jarak antar proses, maka biaya yang dikeluarkan akan dapat ditekan. Selain itu tata letak alat produksi seperi ini dapat menekan kemungkinan kontaminasi silang dari bahan baku ke produk jadi karena bahan baku diproses secara berurutan lurus sesuai alur tanpa putus, sehingga letak dari bahan baku produk tidak akan bersinggungan lagi dengan produk yang sudah jadi. Dan juga tata letak alat produksi seperti dalam gambar diatas cocok dengan bentuk ruang produksi yang memanjang. Penggunaan pengaturan tata letak alat proses yang lurus dan sesuai alur produksi ini dapat memudahkan pada proses instalasi alat pada pertama kali membangun dan pengawasan pada mesin yang bekerja, sehingga bila ada trouble dapat dicek dengan mudah di bagian mana letak trouble tersebut karena susunan mesin yang teratur yang kemudian dapat segera diperbaiki oleh teknisi.

Gambar 4.1 Denah Perancangan Pabrik 1 3' -0 " A B C D E F H H I J K L M N O P Q G G R S T U V W X X Y X Y Z 15 m 4.5 m 6 m 6 m 4 m 3 m 17.5 m 11.5 m 12 m 14 m 8 m 2 m 6.5 m 2 m 2 m 4.5 m 8.5 m 2 m 8 m 4 m 10.5 m 6.5 m 5 m 10 m 15 m

Keterangan :

A : Ruang Receptionist O : Ruang Penyimpanan dan Pendinginan

B : Ruang Pertemuan P : Ruang Produk Jadi Yang Siap Didistribusikan

C : Ruang Manager Q : Jalur

D : Ruang Administrasi R : Ruang Ganti Pakaian

E : Laboratorium S : Ruang Loker

F : Pantry T : Kantin

G : Toilet U : Parkir Karyawan Produksi

H : Ruang Masuk Karyawan Produksi V : Parkir Direksi

I : Ruang Sterilisasi W : Parkir Karyawan Kantor dan Tamu

J : Ruang Penerimaan Bahan Baku X : Taman

K : Ruang Persiapan Bahan Y : Pos Keamanan

L : Ruang Proses Pengolahan Z : Masjid

M : Ruang Filling N : Ruang Pengepakan

B. Gambar Tata Letak Ruang Beserta Analisanya

Analisis Denah Pabrik

Pabrik sebagai tempat dilaksanakannya aktifitas/kerja pembuatan barang dan atau jasa, perlu direncanakan dengan matang. Karena fasilitas fisik yang harus ada di dalamnya cukup banyak dan saling terkait satu sama lain. Rancangan Pabrik secara keseluruhan yang akan didirikan memiliki luas 8512 m2 dengan panjang 112 meter dan lebar 76 meter. Kapasitas produksi pabrik yang dirancang yaitu 1000 liter susu tiap harinya. Luas bangunan tergantung pada kapasitas produksi susu yang akan dihasilkan tiap harinya. Menurut teori yang (dikutip dari buku ”Milk Pasteurization” Hall, Carl, Trout M, 1968) yaitu minimal dibutuhkan luas bangunan 60 - 75 m2

tiap produksi 1000 liter susu UHT.

Pabrik yang dirancang memiliki jumlah fasilitas ruang sebanyak 26. Yaitu mulai dari ruangan-ruangan di bagian kantor, ruang produksi, serta fasilitas lainnya. Dimana seluruh fasilitas tersebut didesain dan dirancang dengan maksud dan tujuan untuk meminimalisasi aliran bolak-balik, meminimalisasi penundaan pekerjaan atas material, meminimalisasi penanganan material, mempertahankan dan meningkatkan fleksibilitas baik dari segi variasi rancangan produk maupun jumlah yang dapat diproduksi, termanfaatkannya tenaga kerja dan ruang secara efektif, selain itu untuk meningkatkan semangat moral karyawan dalam bekerja, serta memberikan kemudahan perawata fasilitas dan kebersihan.

Pada ruang produksi diatur sedemikian rupa dengan ruangan filling, pengepakan, dan penyimpanan sehingga membentuk suatu alur yang saling terhubung tanpa terputus. Dengan ini efisiensi dapat ditingkatkan dan jarak antar proses dapat diminimalisir yang akhirnya juga berdampak pada penghematan biaya. Khusus untuk ruang produksi, akses untuk masuk yang diterapkan adalah satu pintu, dimana semua karyawan baik dari kantor maupun dari luar yang akan masuk ke ruang produksi akan melalui ruang sterilisasi. Dimana ruang sterilisasi ini ditujukan untuk menghindari kontaminasi yang mungkin terbawa oleh karyawan ke produk. Sehingga

dapat dikatakan ruang sterilisasi merupakan batas antara daerah produksi yang mutlak membutuhkan kondisi steril dengan daerah yang tidak steril seperti kantor. Untuk kantor dibuat satu gedung dengan bagian produksi agar memudahkan akses pengontrolan dan pengawasan.

Untuk gudang penerimaan bahan baku dibuat dekat dengan ruang produksi agar mudah untuk penyaluran bahan baku pada ruang produksi. Bahan baku pertam,a kali akan disimpan dalam ruang penerimaan bahan baku sambil menunggu hasil pengecekan awal pada bagian Quality Control. Kemudian bila sudah dapat persetujuan dari bagian Quality Control, maka bahan akan dipindah ke ruang preparasi dan yang selanjutnya dikirim ke ruang produksi. Setelah produk jadi kan dikemas dan di packing dengan wadah sekunder seperti kardus pada ruang pengepakan dan selanjutnya disimpan di ruang penyimpanan menunggu untuk didistribusikan. Suhu ruang penyimpanan dirancang pada temperature 4–50Celsius untuk menjaga produk tetap segar dan tidak rusak.

Untuk lalu lintas pabrik bagi truk yang akan bongkat muat diatur sedemikian rupa dengan mengelilingi gedung dengan lebar jalan yang cukup luas agar tidak terjadi kemacetan. Truk akan masuk dari gerbang 1 dan dan mengikuti jalur yang mengelilingi pabrik sesuai dengan kepentingannya dan keluar dari gerbang 2. Begitu pula untuk lalu lintas karyawan. Untuk seluruh karyawan produksi masuk melewati gerbang 1 dan mengikuti jalur ke parkiran untuk karyawan. Untuk karyawan kantor dan direksi, masuk ke gerbang 1 dan parker di tempat yang sudah disediakan di depan. Hal ini ditujukan agar para karyawan masuk dan mengikiti alur yang telah ditentukan sesuai dengan tugasnya.

Untuk fasilitas untuk karyawan seperti parkiran, kantin, dan mushola berada di tempat yang berdekatan, sehingga memudahkan karyawan dalam beraktifitas pada saat jam istirahat kerja.

Gambar 2. Diagram Alir Proses Pengolahan Susu UHT T a n k i P e n y im p a n a n H e a te r P a s te u r iz e r H o m o g e n iz e r T a n k H o m o g e n iz e r T a n k M ix in g T a n k S to r a g e T a n k M a in H e a te r P e n d in g in C o o lin g T o w e r F illin g d a n P e n g e m a s a n T a n k i P e n y im p a n a n P a s t e u r iz e r H o m o g e n iz e r T a n k H e a te r B o ile r

Dalam dokumen SUSU UHT (Halaman 45-51)

Dokumen terkait