• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber pendapatan utama yang sering kali menjadi parameter untuk menentukan derajat otonomi fiskal yang dimiliki oleh suatu daerah adalah pendapatan yang diperoleh pemerintah daerah, yaitu pendapatan yang diterima yang berasal dari sumber-sumber yang dikelola oleh pemerintah daerah itu sendiri (local source), yang dikenal dengan istilah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendapatan yang termasuk dalam kategori pendapatan asli daerah adalah pajak daerah, retribusi daerah, hasil-hasil badan usaha milik daerah (BUMD), dan pendapatan lain-lain yang sah.

Sebagaimana Tanzi (2004) yang menyimpulkan bahwa desentralisasi fiskal harus diimbangi dengan kemampuan daerah untuk membiayai sejumlah pengeluaran yang dialihkan kepadanya dari tingkat pemerintahan yang lebih tinggi dengan jalan memberikan kewenangan untuk menarik pajak yang telah dialhkan kepadanya, menarik pajak yang telah di-assign kepadanya. Pajak daerah yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal diharapkan mampu memberikan penerimaan yang signifikan dan berdampak pada kemampuan daerah dalam membiayai tanggung jawab fiskalnya. Dapat disimpukan bahwa Perpajakan memberikan salah satu hubungan utama antara negara (pemerintah) dengan rakyatnya, sehingga pajak penting untuk pembangunan sebuah daerah yang bertanggungjawab. Pajak berkaitan dengan pembangunan bukan sekedar administrasi, masalahnya dapat digunakan untuk memberikan insentif terhadap pertumbuhan dan pembangunan. Dengan demikian penting bagi pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan pendapatannya melalui penerimaan pajak daerah. Adapun salah satu jenis pajak daerah dengan penerimaan yang cukup besar apabila dibandingkan dengan pajak daerah yang lain adalah pajak yang berasal dari restoran.

Mengingat pentingnya pajak daerah sebagai salah satu instrumen yang meningkatkan PAD maka perlu dibuat strategi untuk meningkatkan penerimaan yang berasal dari pajak daerah. Strategi peningkatan penerimaan pajak daerah penting bagi pemerintah daerah apabila hendak meningkatkan kualitas maupun kuantitas layanan publiknya. Strategi yang dibuat kemudian dijabarkan melalui program kegiatan yang dapat dilakukan (applicable) oleh pemerintah daerah karena pajak daerah berperan sebagai sumber pendanaan berkelanjutan untuk program-program pembangunan sosial maupun ekonomi di daerah.

Berdasarkan kajian empiris melalui analisis regesi yang dilakukan melalui penelitian ini, didapatkan hasil bahwa pajak daerah merupakan fungsi dari kemajuan perekonomian, sektor non pertanian, serta modal manusia. Lebih lanjut, hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk parameter pembangunan ekonomi yang diproksi oleh PDRB per kapita, menunjukkan nilai tertinggi dibandingkan parameter lainnya. Hasil tersebut juga menunujukkan bahwa tingkat pembangunan ekonomi memiliki elastisitas yang lebih besar terhadap pajak daerah dibandingkan variabel lainnya. Elastisitas yang lebih besar ini digunakan sebagai acuan dalam merancang strategi peningkatan penerimaan PAD melalui pajak daerah, mengapa karena elastisitas menunjukkan kepakaan dimana perubahan satu persen pada perekonomian akan dapat meningkatkan pajak daerah sebesar 1.459 persen

52

Perekonomian suatu daerah biasanya dipengaruhi oleh salah satu dari dua sektor utama yaitu sektor non pertanian atau sektor pertanian. Kajian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sektor non pertanian secara signifikan berpengaruh terhadap pajak daerah. Dengan demikian peningkatan kinerja sektor non-pertanian dalam hal ini sektor industri dan jasa harus menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Sub sektor industri dan jasa dipilih karena kedua sektor ini menjadi penggerak utama perekonomian daerah. Hal ini dibuktikan dengan data yang menunjukkan daerah-daerah dengan sektor industri dan jasa yang berkembang menunjukkan penerimaan atas pajak daerah yang juga lebih besar.

Hasil analisis lebih lanjut untuk melihat potensi pajak daerah yang berasal dari sektor jasa restoran menunjukkan bahwa penerimaan daerah dari pajak restoran masih berada jauh dibawah potensi yang seharusnya diterima oleh pemerintah daerah. Hasil ini sekaligus menunjukkan adanya peluang yang besar bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan penerimaan atas pajak restoran. Meningkatkan kemampuan daerah dalam mengidentifikasi dan menentukan potensi riil obyek pajak yang dimililkinya merupakan hal yang penting bagi pemerintah daerah karena pembangunan perekonomian daerah sangat tergantung pada kemampuan pemerintah daerah dalam hal mengetahui potensi pajaknya. Strategi meningkatkan kinerja kedua sub sektor ini merupakan pilihan kebijakan yang baik apabila pemerintah hendak meningkatkan penerimaan atas pajak daerah.

Ketika melakukan penelitian di lapangan melalui wawancara dan diskusi dengan Dinas Pendapatan Daerah serta Pengusaha restoran diketahui bahwa perubahan struktur instansi pemerintahan daeraah, dimana dinas pendapatan menjadi instansi mandiri yang sebelumnya tergabung bersama pada instansi keuangan dan pendapatan daerah mempengaruhi kinerja perpajakan. Intensifikasi pemungutan pajak daerah sedang direncanakan dan pada saat penelitian berlangsung mereka masih berfokus pada sosialisasi pemungutan pajak restoran terhadap usaha restoran yang ada. Dinas Pendapatan masih secara hati-hati dan masih memberikan kelonggaran yang cukup besar pada pelaku usaha restoran untuk membayar pajak daerah. Selama ini mereka menyerahkan sepenuhnya kepada pelaku usaha untuk membayar pajak dengan jumlah yang diatur sendiri oleh usaha restoran dengan waktu yang juga tidak dipaksakan meskipun ada petugas-petugas khusus yang dituunkan untuk melakukan penarikan pajak restoran tersebut. Belum ada tindakan memaksa dalam arti penegakan hukum terhadap pelaku usaha yang tidak membayar pajak restorannya. Hasil wawancara dengan pelaku usaha restoran menunjukkan adanya ketidakpercayaan akibat kurang pahamnya mereka terhadap terhadap pajak daerah. Kecurigaan bahwa restoran yang lain tidak membayar pajak, menjadi alasan mereka tidak patuh dalam membayar pajak meskipun telah ada peraturan daerah yang mengaturnya. Sistem operasi berbasis teknologi dan informasi juga perlu dilakukan untuk menunjang strategi peningkatan penerimaan pajak daerah karena didapati fakta bahwa sistem database pajak daerah yang masih kurang baik, ditandai dengan sulitnya mencari data-data pajak daerah, yang masih tersebar secara parsial secara perorangan ataupun data masih dalam bentuk hardcopy. Hal ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas institusi, edukasi, operasi berbasis teknologi informasin serta penegakan hukum.

53 Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Peningkatan

Penerimaan Pajak Daerah

Untuk meningkatkan penerimaan pajak daerah pemerintah daerah disarankan untuk berfokus pada program meningkatkan perekonomian daerah, yang diwujudkan melalui pembangunan sektor non pertanian lebih khusus pada sub sektor industri dan jasa. Selain itu perlu dilakukan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan perpajakan. Program lain yang turut mendukung peningkatan penerimaan pajak daerah adalah penegakan hukum, dan modernisasi perpajakan termasuk didalamnya perbaikan organisasi dan kelembagaan, serta sistem operasi yang dibuat berbasis teknologi informasi dan ditunjang dengan kerjasama dengan instansi lain.

1. Program Peningkatan Perekonomian Sektor Non Pertanian

Fokus peningkatan pembangunan ekonomi sektor non-pertanian adalah pada sub-sektor industri dan jasa. Adapun kegiatan yang direncanakan untuk mendukung program ini adalah sebagai berikut:

(a) Kemudahan dalam pengurusan ijin usaha atau investasi

(b) Perbaikan infrastruktur (misalnya pasar, jalan-jalan, pelabuhan atau dermaga, dll)

(c) Kemudahan akses pada lembaga keuangan atau bantuan permodalan (d) Sosialisasi kebutuhan investasi di daerah kepada asosiasi usaha, pengusaha

dan masyarakat umum (e) Pelatihan ke-wirausahaan

(f) Pelatihan peningkatan nilai tambah bagi industri kecil dan menengah (g) Menciptakan jalur pemasaran produk dan hasil usaha

(h) Menciptakan iklim usaha yang baik (misalnya kemananan daerah) (i) Ikut serta dalam pameran tingkat nasional atau internasional

(j) Peningkatan produktivitas pertanian sebagai bahan baku industri melalui program intensifikasi, penggunaan bibit unggul, pelatihan/penyuluhan, dan penggunaan teknologi

2. Program Edukasi dan Sosialisasi Pajak Daerah

Kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk program edukasi pajak adalah sebagaimana berikut:

(a) Pembuatan media-media kampanye (billboard, brosur, dll)

(b) Melakukan kampanye sadar dan peduli pajak kepada berbagai pihak seperti partai politik, perguruan tinggi, asosiasi usaha, LSM, tokoh agama, instansi pemerintah dan masyarakat profesi

(c) Sosialisasi perpajakan melalui media massa

(d) Mengusulkan materi pengetahuan dasar perpajkakan sebagai muatan lokal di sekolah

(e) Melakukan survey persepsi dan pengetahuan masyarakat tentang pajak daerah

54

Adapun kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk menunjang program ini adalah:

(a) Pengembangan pelayanan prima

(b) Peningkatan profesionalisme petugas pajak di lapangan melalui pendidikan dan pelatihan

(c) Menyederhanakan prosedur perpajakan

(d) Membuat standar prosedur pelaksanaan setiap kegiatan

(e) Sosialisasi aturan hukum mengenai pajak daerah kepada pelaku usaha (f) Pemberian reward and punishment bagi pembayar pajak patuh dan tidak

patuh

4. Modernisasi Sistem Perpajakan Daerah Berbasis Teknogi dan Informasi (a) Membuat database pajak daerah

(b) Merancang pembangunan teknologi informasi jangka menengah untuk on- line payment

(c) Pelatihan penggunakan teknologi informasi bagi staf maupun pelaku usaha (d) Membuatan website pajak daerah

Strategi Untuk Meningkatkan Peran Sektor Pertanian Terhadap Penerimaan Pajak Daerah

Sektor pertanian adalah sektor penyumbang PDRB terbesar dalam struktur perekonomian di Provinsi Sulawesi Utara. Hal ini mencerminkan sektor pertanian berperan penting dalam menyerap tenaga kerja, sumber devisa, bahan baku industry, sumber bahan pangan dan gizi, serta pendorong bergeraaknya sektor- sektor ekonomi lainnya. Era otonomi daerah, pemerintah daerah mempunyai keleluasan dalam merancang arah kebijakan pembangunan pertanian. Pelaksanaan otonomi dan desentralisasi diharapkan mampu menjamin efisiensi dan efektifitas pembangunan sektor pertanian sehingga memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Meskipun hasil analisis regresi menunjukkan sektor pertanian memiliki tanda negatif terhadap pajak daerah namun sebagai sektor terbesar yang menyerap banyak tenaga kerja, sektor ini dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak daerah. Sehingga penting untuk dipikirkan strategi meningkatkan peran sektor pertanian terhadap penerimaan pajak daerah khususnya pajak restoran. Sektor pertanian dengan pajak restoran dihubungkan oleh suatu proses yang disebut “Supply Chain”. Fakta yang ditemukan dilapangan selama penelitian ini menunjukkan bahwa usaha restoran sangat tergantung pada produk pertanian dengan kualitas baik. Di daerah pengamatan, pada umumnya restoran-restoran yang ada merupakan restoran yang menyajikan menu utama ikan termasuk ikan air tawar dan sayuran serta sambal yang wajib, meskipun tidak masuk dalam daftar makanan. Hal ini membuktikan bahwa produk pertanian dalam hal ini dari perikanan dan hortikultura merupakan produk yang menentukan keberlangsungan usaha restoran yang ada. Apabila rantai suplai ini bekerja dengan baik maka bisnis restoran akan bekerja dengan baik juga, sebaliknya apabila rantai

55 suplai ini tidak berjalan dengan baik maka berpengaruh terhadap jalannya bisnis restoran tersebut. Kepastian akan produktivitas, kualitas, dan kemudahan akses terhadap produk-produk pertanian tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengaturnya, dengan demikian pelaku usaha memiliki kenyamanan dan kepastian dalam menjalankan usaha restorannya di daerah tersebut. Usaha restoran yang berjalan dengan baik dapat membawa pada peningkatan penerimaan PAD daerah melalui penerimaan atas pajak restoran.

Adapun program-program yang dirancang untuk mendukung rantai supplay produk pertanian terhadap usaha restoran adalah sebagaimana berikut ini

1. Program Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur Pertanian

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mendukung program perbaikan infratrukstur pertanian adalah:

(a) Perbaikan kualitas jalan, sarana transportasi, dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

(b) Pembuatan pasar segar

(c) Pembuatan sarana cool storage di lokasi-lokasi tertentu

2. Program Peningkatan Produktivitas dan Perbaikan Kualitas Produk Pertanian (a) Pemberian bibit unggul

(b) Sosialisasi penanganan produk pertanian (c) Pelatihan peningkatan mutu produk (d) Kemudahan akses kepada bank

3. Program Kerjasama Bisnis Antara Kelompok Tani dengan Restoran (a) Sosialisasi program kepada masyarakat dan pelaku usaha (b) Membuat dokumen kerjasama dan strategi bisnis

(c) Membuat mekanisme kerjasama

Syarat Keberhasilan Program

Agar semua rancangan program yang tersusun dalam stategi penerimaan pajak daerah dan strategi meningkatkan sektor pertanian sebagai penopang usaha restoran di daerah, sebagaimana yang disusun di atas dapat tercapai, maka ada empat faktor yang menentukan kesuksesannya. Faktor-faktor ini sama pentingnya dengan program-program-program yang sudah disusun. Apabila faktor-faktor ini tidak dipenuhi maka keberhasilan program tersebut adalah hal yang mustahil.

Yang pertama, program-program tersebut harus terkoordinasi dengan semua fungsi pemerintah, termasuk komunikasi, sumberdaya manusia, IT (informasi dan teknologi), dan legislatif. Kedua, pemerintah harus mengamankan komitmen jangka panjang terhadap pendanaan dan organisasinya sejak awal. Komitmen tersebut dapat meminimalisir kemungkinan bahwa program tersebut akan diabaikan ketika terjadi perubahan dalam politik maupun pimpinan pemerintahan. Ketiga, program tersebut haruslah melahirkan beberapa kesuksesan awal, dengan demikian memberikan legitimasi yang kuat serta pendanaan jangka panjang. Pada akhirnya tim teknis yang diberikan tanggungjawab haruslah fokus benar-benar hanya pada tugasnya (dan harus bekerja benar-benar diluar pengaruh struktur politik). Tim tersebut harus mendesain dan mengerjakan program tersebut, membuat ukuran yang jelas, dan terus memantau hasilnya.

Dokumen terkait