• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALIS DAN PERANCANGAN

3.4.1 Perancangan Subsistem Model

Ciri khas dari SPPK adalah kemampuannya dalam memasukkan pemodelan. Model sendiri merupakan reprensentasi sederhana atau abtraksi dari kondisi nyata. Model yang dirancang mencerminkan seluruh variabel kondisi lingkungan secara nyata.

Model yang digunakan dalam sistem ini adalah seleksi bertingkat yaitu menyeleksi data hotel secara bertahap menggunakan pertimbangan - pertimbangan calon penginap hotel yang digunakan dalam memilih hotel. Kriteria pertimbangan pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kelas hotel

Kelas hotel adalah akreditasi hotel, di Yogyakarta terdiri dari hotel berbintang 5 sampai hotel kelas melati. Akreditasi kelas hotel ini yang menjadi salah satu pilihan pertimbangan dalam SPPK Pemilihan Hotel di Yogyakarta. Berbagai kriteria kelas hotel tersebut adalah sebagai berikut :

Kriteria kelas hotel Hotel Bintang 5 Hotel Bintang 4 Hotel Bintang 3 Hotel Bintang 2 Hotel Bintang 1 Hotel Melati

Berbagai kriteria kelas hotel diatas akan menjadi salah satu input pertimbangan calon penginap hotel ke sistem dan digunakan untuk kueri data hotel sehingga diperoleh data hotel hasil kueri yang digunakan sebagai alternatif solusi pemilihan hotel.

2. Tipe kamar

Tipe kamar adalah jenis - jenis kamar yang ada dalam sebuah hotel. Hotel di Yogyakarta menyediakan berbagai tipe kamar yang berbeda - beda dimana tipe kamar menentukan fasilitas kamar, tarif kamar, jumlah kamar dan jumlah bed. Berikut berbagai tipe jenis kamar :

57

Berbagai tipe kamar

Presidential Suite Excecutive Suite Junior Suite Royal Suite Deluxe Suite Superior Suite Parlour Suite Junior Duplex Special Room Family Room Melati Room Standar Room

Berbagai jenis tipe kamar diatas akan menjadi salah satu input pertimbangan penginap hotel ke dalam sistem. Tipe kamar yang diinputkan oleh calon penginap akan digunakan untuk kueri data kamar hotel sehingga diperoleh data hotel hasil kueri sebagai alternatif solusi pemilihan hotel.

3. Tarif sewa kamar

Tarif sewa kamar adalah biaya yang harus dikeluarkan calon penginap hotel untuk menyewa satu tipe kamar hotel dalam waktu sehari. Tarif sewa kamar sering dijadikan pertimbangan pertama calon penginap hotel saat memilih hotel, dimana berpengaruh terhadap fasilitas kamar dan tipe kamar. Tarif sewa kamar yang menjadi input calon penginap hotel dirancang dalam 2 kombinasi jenis yaitu : a) Tarif sewa kamar yang tidak tergantung pada tipe kamar.

Artinya calon penginap hotel bisa mendapat alternatif solusi pemilihan hotel yang mempunyai tarif sewa kamar yang telah diinputkan tanpa tergantung pada tipe kamar. Contoh ilustrasinya adalah sebagai berikut :

Artinya hotel yang diinginkan adalah hotel yang mempunyai tarif sewa yang antara Rp 90.000,00 sampai Rp 200.000,00.

b) Tarif sewa kamar yang tergantung pada tipe kamar.

Artinya calon penginap hotel bisa memilih hotel dengan tarif kamar hotel berserta tipe kamarnya.

Contoh ilustrasinya adalah sebagai berikut : Tipe kamar : Family

Tarif sewa kamar <= Rp 60.000 ,00

Berbagi kombinasi input tarif sewa kamar diatas digunakan untuk kueri data kamar hotel. Sehingga diperoleh data hotel hasil kueri sebagai alternatif solusi pemilihan hotel.

4. Jumlah kamar

Jumlah kamar adalah jumlah dari kamar - kamar yang bertipe sama dalam sebuah hotel. Jumlah kamar sering dijadikan pertimbangan bagi calon penginap hotel yang akan menyewa kamar lebih dari satu kamar dalam waktu yang sama. Jumlah kamar disini sangat tergantung pada tipe kamarnya, dimana saat menginputkan jumlah kamar jumlah kamar juga harus menginputkan tipe kamar. Contoh ilustrasinya sebagai berikut :

Tipe kamar : family room Jumlah kamar >= 5.

Data tipe kamar dan jumlah kamar akan digunakan melakukan kueri data hotel dimana akan dicari jumlah kamar yang bernilai lebih besar atau sama dengan

59

jumlah kamar yang diinputkan calon penginap kamar hotel. Penggunaan pembanding ( => ) lebih besar sama dengan disebabkan oleh kecenderungan calon penginap hotel akan memilih jumlah kamar yang lebih besar dari yang mereka inputkan.

5. Jumlah bed

Jumlah beb adalah banyaknya jumlah bed yang ada dalam sebuah kamar. Jumlah bed sangat tergantung pada tipe kamar. Artinya saat menginputkan jumlah bed juga harus menginputkan tipe kamarnya. Tipe kamar dan Jumlah bed yang diinputkan calon penginap hotel dibandingkan sama dengan data kamar hotel. Dan jika ada jumlah bed yang sama dengan jumlah bed yang diinputkan calon penginap maka digunakan sebagai alternatif solusi. Contoh ilustrasinya sebagai berikut :

Tipe kamar : family room Jumlah bed = 5. 6. Nuansa hotel

Nuansa hotel adalah sebuah kriteria suasana kondisi lingkungan yang diciptakan dalam sebuah hotel. Nuansa hotel yang ada di hotel - hotel di Yogyakarta diantaranya sebagai berikut :

Jenis nuansa hotel Oriental

Jawa klasik Modern

Berbagai jenis nuansa hotel akan menjadi salah satu input pertimbangan calon penginap hotel. Input jenis nuansa hotel digunakan untuk melakukan kueri terhadap data nuansa hotel sehingga diperoleh data hotel hasil kueri sebagai alternatif solusi pemilihan hotel.

7. Fasilitas kamar

Fasilitas kamar adalah fasilitas yang ada dalam sebuah kamar hotel selain bed atau tempat tidur. Berbagai Fasilitas kamar tersebut adalah sebagai berikut :

Failitas kamar AC

Phone TV Almari

Berbagai jenis fasilitas kamar diatas akan menjadi salah satu input pertimbangan calon penginap hotel ke sistem. Fasilitas kamar yang diinputkan calon penginap digunakan untuk melakukan kueri terhadap data fasilitas kamar hotel sehingga diperoleh data hotel hasil kueri sebagai alternatif solusi pemilihan hotel.

8. Fasilitas hotel

Fasilitas hotel adalah fasilitas penunjang yang dimiliki hotel selain fasilitas yang ada di dalam kamar. Fasilitas hotel digunakan sebagai pertimbangan bagi penginap hotel yang tidak hanya menggunakan hotel sebagai tempat menginap saja. Beberapa fasilitas hotel tersebut adalah sebagai berikut :

61

Berbagai fasilitas hotel Restaurant Bar Shopping Arcade Kolam renang Conference Room Fitnes center

Berbagai jenis fasilitas hotel diatas akan menjadi salah satu input pertimbangan calon penginap ke sistem. Input fasilitas hotel tersebut digunakan untuk kueri data fasilitas hotel. Sehingga diperoleh data hotel hasil kueri sebagai alternatif solusi pemilihan hotel.

9. Daerah yang dekat dengan hotel

Kecenderungan calon penginap hotel adalah menginap di hotel yang berdekatan dengan daerah yang akan mereka kunjungi, misal tempat - tempat pariwisata atau tempat layanan umum. Oleh sebab itu daerah yang dekat dengan hotel sering digunakan sebagai pertimbangan untuk memilih hotel. Berbagai tempat pariwisata atau tempat yang sering menjadi kunjungan calon penginap hotel menjadi pedoman dalam menentukan letak hotel yang akan disinggahi calon penginap hotel. Dibawah ini adalah beberapa daerah yang sering menjadi tempat tujuan calon penginap hotel :

Daerah tujuan Prambanan Malioboro Kaliurang Bandara Stasiun Terminal bus

Setiap daerah tujuan diatas memiliki jarak dan waktu tempuh dari hotel. Jarak dan waktu tempuh seleksi jarak dan waktu tempuh yang diinputkan calon penginap hotel. Jarak dan waktu tempuh yang diinputkan diinputkan calon penginap dengan dihitung lebih kecil sama dengan ( < = ) terhadap data jarak dan waktu tempuh daerah tujuan dengan hotel. Disebabkan kecenderungan calon penginap hotel akan memilih jarak dan waktu tempuh lebih kecil dari yang mereka inputkan. Terdapat 4 kombinasi input yang disediakan sistem untuk calon penginap hotel : 1) Menginputkan daerah tujuan tanpa menginputkan jarak dan waktu tempuh.

Artinya calon penginap hotel hanya menggunakan daerah tujuan sebagai pertimbangan pemilihan hotel tanpa tergantung jarak dan waktu.

2) Menginputkan daerah tujuan dan menginputkan jarak tanpa dengan waktu tempuh. Artinya calon penginap hotel menggunakan daerah tujuan dan jaraknya sebagai pertimbangan pemilihan hotel tanpa tergantung dengan waktu.

63

3) Menginputkan daerah tujuan dan menginputkan waktu tempuh. Artinya penginap hotel menggunakan daerah tujuan dan waktu tempuh sebagai pertimbangan pemilihan hotel tanpa tergantung pada jarak.

4) Menginputkan daerah tujuan, jarak dan waktu tempuh. Artinya penginap hotel menggunakan daerah tujuan, jarak dan waktu tempuh sebagai petimbangan pemilihan hotel.

Kriteria - kriteria pertimbangan diatas dipakai dalam proses pengambilan keputusan pemilihan hotel dalam sistem. Prinsip - prinsip pengambilan keputusan dengan memakai kriteria - kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

1. Calon penginap hotel menginputkan pertimbangan yang ia pakai sebagai acuan dalam memilih hotel. Calon penginap dapat menginputkan lebih dari satu pertimbangan.

2. Kemudian dilakukan seleksi atau kueri terhadap data hotel sesuai dengan pertimbangan yang telah diinputkan, proses seleksinya dilakukan secara bertahap. Satu - persatu pertimbangan yang telah diinputkan digunakan untuk menyeleksi data hotel yang dimiliki pihak hotel dalam sistem. 3. Jika proses seleksi menggunakan salah satu pertimbangan menghasilkan

data hotel hasil seleksi maka data hotel tersebut akan disimpan dan digunakan untuk diseleksi dengan data pertimbangan berikutnya.

4. Proses seleksi akan berhenti jika semua pertimbangan sudah digunakan untuk seleksi dan menghasilkan data hotel hasil seleksi. Atau proses

Data hotel ( status anggota dan calon anggota )

ID admin , Password admin, nama hotel

Pertimbangan pemilihan hotel, nama hotel

Alternatif solusi pemilihan hotel, Data hotel ( status anggota tanpa id dan password hotel ) Data hotel,

Pesan penerimaan atau penolakan pendaftaran hotel, Pesan

penghapusan keanggotaan hotel

Data hotel

Id hotel , password hotel, data update hotel, nama hotel

berhenti jika proses seleksi menggunakan salah satu pertimbangan tidak memperoleh data hotel hasil seleksi maka proses seleksi dihentikan.

5. Data hotel hasil seleksi semua pertimbangan yang diinputkan calon penginap hotel ke sistem digunakan sebagai data alternatif solusi pemilihan hotel.

Dokumen terkait