SKRIPSI
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMILIHAN HOTEL DI YOGYAKARTA
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Ilmu komputer
Oleh :
Athanasius Hariono NIM : 003124108
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
THESIS
DECISION SUPPORT SYSTEM
TO CHOOSE A HOTEL IN YOGYAKARTA
Presented as Partial Fullfillment of the Requirements for the Degree of Sarjana Sains
in Computer Science
By :
Athanasius Hariono Student Number : 003124108
COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF MATHEMATICS FACULTY OF SCIENCE ANN TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
iv
PERSEMBAHAN
“ Kekuatan dalam diri berasal dari kemauan “
?
ATTAN
?
“ Tuhan selalu memberikan kita jalan keluar
meski dalam perkara sulit apapun “
?
V. Sardjono
?
“ Skripsi ini kupersembahkan untuk bapak dan ibuku tercinta serta
iv
INTISARI
Di Yogyakarta terdapat puluhan hotel dengan berbagai kelas hotel yang memiliki berbagai jenis tipe kamar dengan tarif sewa kamar, fasilitas kamar. Selain itu, hotel - hotel tersebut memiliki fasilitas hotel, nuansa hotel serta lokasi hotel yang berbeda - beda. Hal ini tentu saja menyulitkan calon penginap hotel dalam menentukan pilihan hotel sesuai dengan pertimbangan - pertimbangan yang mereka tetapkan.
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) Pemilihan Hotel di Yogyakarta dibangun berbasis web dan ditujukan untuk membantu calon penginap hotel dalam memilih hotel di Yogyakarta sesuai dengan pertimbangan - pertimbangan yang digunakan calon penginap secara mudah, cepat dan akurat.
Sistem ini dirancang berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySQL, serta menggunakan langkah - langkah pengembangan SPPK meliputi perencanaan, penelitian, analisis, perancangan, kontruksi dan implementasi. Dalam proses pengambilan keputusan, sistem menggunakan metode seleksi bertingkat. Calon penginap hotel memasukan kriteria yang diinginkannya seperti tipe kelas hotel, fasilitas hotel, nuansa hotel, tarif kamar, tipe kamar, fasilitas dan lokasi hotel, kemudian sistem akan melakukan seleksi data hotel dengan kriteria pertimbangan yang telah dimasukkan. Data hotel yang dimiliki sistem selalu diupdate oleh pihak pengelola hotel di Yogyakarta, sehingga diperoleh data hotel hasil seleksi yang akurat dan uptodate sebagai alternatif solusi pemilihan hotel di Yogyakarta.
v
ABSTRACT
In Yogyakarta there are many hotels with different classes, which have different room types, prices as well as room facilities. In addition, every hotel also has different facilities, nuances, and locations. These factors causes difficulties for customers to make a decision, based on their particular considerations.
The web-based Decision Support System (DSS) to choose a hotel in Yogyakarta is developed to help customers to choose the suitable hotels in Yogyakarta, based on their considerations easily, quickly and accurately.
The system is developed using PHP and MySQL, and following the DSS development steps, including planning, research, analysis, design, construction and implementation. To make the decision, the system implements hierarchical selection method. Customers may entry criteria they want such as hotel class type, hotel facilities, hotel nuance, room price, room type, facilities of room and hotel locations. The system will then perform a selection on the available data to get alternative solutions of suitable hotels in Yogyakarta.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas segala kasih dan perlindungan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis ahkirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik .
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam kepada :
1. Romo Ir. Gregorius Heliarko S.J. S.S.,BST., .M.Sc.,M.A. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
2. Ibu Dosen P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komputer dan selaku Dosen Pembimbing Skripsi, terimakasih telah memberi pembelajaran dalam proses analisis, perancangan dan pembuatan program dalam skripsi ini sehingga memperoleh hasil yang memuaskan.
3. Bapak Dosen Drs. HJ. Haris Sriwindono, M.Kom. selaku dosen penguji skripsi yang telah memberi saran dan kritik membangun untuk perbaikan skripsi ini.
4. Bapak Dosen Iwan Binanto, S.Si selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan saran dan membantu memperbaiki program dalam skripsi ini. 5. Mas Tukijo Staf administrasi sekretariat yang telah memberikan kenyamanan
v
6. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah mendoakan saya agar segera ujian skripsi dan lulus sebagai sarjana srata satu ( S1 ).
7. Budhe Valentina Martini yang ikut membiayai kuliah saya.
8. Temenku Erna’00 yang selalu memberi semangat untuk segera lulus. 9. Temenku Desi KMP’00 yang memberi dukungan untuk segera lulus.
10.Temenku Tutik’00 yang memberi bantuan pemrograman dan saran dalam skripsi ini.
11.Temenku Septian, Marina, Sigit Bantul, Thomas, Tony, Elia, Nisa Mat’00 yang menemaniku dikampus.
12. Mas Rudi Fleksi yang telah meminjamkan memori dan komputernya dalam pembuatan skripsi ini.
13.Temenku Hari Sukoyok yang telah meminjamkan komputernya untuk ngetik naskah skripsi ini.
14.Temenku Reni PBI ’03 yang telah membantu dalam menerjemahkan intisari skripsi ini.
15.Untuk Desi yang selalu mincuk dan nambah pusing.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLISAN KARYA ... v
INTISARI ... vi
ABSTRACT ... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xxv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 26
1.2. Rumusan Masalah ... 26
1.3. Batasan Masalah ... 27
1.4. Tujuan Penulisan ... 27
1.5. Metodologi... 28
vii BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Keputusan ... 32
2.2 Pengambilan Keputusan ... 32
2.3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 33
2.3.1 Pengertian SPPK... 33
2.3.2 Karateristik dan Kemampuan SPPK ... 34
2.3.3 Komponen SPPK ... 37
2.3.3.1 Manajemen Data... 37
2.3.3.2 Manajemen Model ... 39
2.3.3.3 Manajemen Dialog... 42
2.3.3.4 Manajemen Pengetahuan ... 43
2.3.4 Pengembangan SPPK ... 43
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan ... 47
3.2 Penelitian ... 50
3.3 Analisis ... 52
3.4 Perancangan ... 55
3.4.1 Perancangan Subsistem Model ... 55
3.4.2 Perancangan Subsistem Proses ... 64
3.4.3 Perancangan Subsistem Basis Data ... 72
3.4.3.1 Tahap Analisis ... 72
viii
3.4.3.3 Tahap Perancangan Fisik... 77
3.4.4 Perancangan Subsistem Dialog ... 80
3.4.4.1 Rancangan Homepage Untuk Calon Penginap Hotel... 82
3.4.4.1.1 Rancangan Link Menu Dalam Homepage Untuk Calon Penginap Hotel ... 83
3.4.4.1.1.A Rancangan Form SPPK ... 84
3.4.4.1.1.B Rancagan Form Tabel Data Alternatif Solusi Pemilihan Hotel ... 88
3.4.4.1.1.C Rancangan Form Data Detail Hotel... 88
3.4.4.1.1.D Rancangan Form Data Hotel Berdasarkan Kelas Hotel ... 90
3.4.4.1.1.E Rancangan Form Data Buku Tamu ... 90
3.4.4.1.1.F Rancangan Form Input Data Buku Tamu ... 91
3.4.4.1.1.G Rancangan Form Cari Hotel ... 91
3.4.4.1.1.H Rancangan Form Tabel Hasil Pencarian Hotel ... 91
3.4.4.1.1.I Rancangan Halaman Data Programer ... 92
3.4.4.1.1.J Rancangan Halaman Data Bantuan ... 92
3.4.4.1.1.K Rancangan Halaman Help ... 93
3.4.4.2 Rancangan Homepage Untuk Pihak Hotel ... 93
3.4.4.2.1 Rancangan Link Menu Dalam Homepage Untuk Pihak Hotel ... 94
3.4.4.2.1.A Rancangan Form Tabel Data Anggota SPPK... 95
3.4.4.2.1.B Rancangan Form Tabel Data Pendaftar SPPK ... 96
3.4.4.2.1.C Rancangan Link Menu Pendaftaran ... 97
ix
3.4.4.2.C.2 Rancangan Halaman Menu Lengkapi Data Pendaftaran ... 98
3.4.4.2.C.3 Rancangan Form Input Data Kamar Hotel ... 98
3.4.4.2.C.4 Rancangan Form Input Data Fasilitas Kamar... 99
3.4.4.2.C.5 Rancangan Form Tabel Data Kamar Hotel ... 99
3.4.4.2.C.6 Rancangan Form Input Data Fasilitas Hotel... 99
3.4.4.2.C.7 Rancangan Form Tabel Data Fasilitas Hotel ... 100
3.4.4.2.C.8 Rancangan Form Input Data Nuansa Hotel ... 100
3.4.4.2.C.9 Rancangan Form Tabel Data Nuansa Hotel ... 101
3.4.4.2.C.10 Rancangan Form Input Data Daerah Terdekat ... 101
3.4.4.2.C.11 Rancangan Form Tabel Data Daerah Terdekat Dengan Hotel ... 101
3.4.4.2.D Rancangan Form Login Untuk Pendaftar Dan Anggota SPPK ... 101
3.4.4.2.D.1 Rancangan Homepage Pendaftar Dan Anggota SPPK ... 102
3.4.4.2.D.2 Rancangan Link Menu Dalam Homepage Untuk Pendaftar Dan Anggota SPPK ... 102
3.4.4.2.D.2.1 Rancangan Form Data Identitas Hotel... 104
3.4.4.2.D.2.2 Rancangan Form Edit Data Identitas Hotel ... 105
3.4.4.2.D.2.3 Rancangan Form Tabel Data Fasilitas Hotel ... 106
3.4.4.2.D.2.4 Rancangan Form Edit Data Fasilitas Hotel ... 107
3.4.4.2.D.2.5 Rancangan Form Tabel Data Nuansa Hotel ... 108
3.4.4.2.D.2.6 Rancangan Form Edit Data Nuansa Hotel... 108
3.4.4.2.D.2.7 Rancangan Form Tabel Data Kamar Hotel ... 109
x
3.4.4.2.D.2.9 Rancangan Form Tabel Data Fasilitas Kamar ... 110
3.4.4.2.D.2.10 Rancangan Form Edit Data Fasilitas Kamar ... 111
3.4.4.2.D.2.11 Rancangan Form Tabel Data Daerah Terdekat Dengan Hotel ... 111
3.4.4.2.D.2.12 Rancangan Form Edit Data Daerah Terdekat Dengan Hotel ... 112
3.4.4.3 Rancangan Form Login Untuk Adminisrator SPPK ... 112
3.4.4.3.1 Rancangan Homepage Untuk Adminisrator SPPK ... 113
3.4.4.3.2 Rancangan Link Menu Dalam Homepage Untuk Adminisrator SPPK ... 114
3.4.4.3.2.A Rancangan Form Tabel Data Anggota SPPK ... 114
3.4.4.3.2.B Rancangan Form Tabel Data Pendaftar SPPK ... 115
3.4.4.3.2.C Rancangan Form Data Detail Anggota SPPK ... 115
3.4.4.3.2.D Rancangan Form Data Detail Pendaftar SPPK... 116
3.4.4.3.2.F Rancangan Form Data Buku Tamu ... 116
3.4.4.3.2.E Rancangan Form Pengiriman Pesan Konfirmasi Lewat Email ... 117
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implementasi Basis Data ... 118
4.1.1.Tabel Identitas ... 118
4.1.2.Tabel FasilitasHot ... 119
4.1.3 Tabel KamarHot ... 119
4.1.4 Tabel FasilitasKamar ... 119
4.1.5 Tabel NuansaHot ... 120
xi
4.1.7 Tabel Buku ... 120
4.1.8 Tabel Admin ... 120
4.1.9 Tabel Hasil ... 121
4.2 Implementasi Model dan Dialog ... 121
4.2.1 Calon Penginap Hotel ... 121
4.2.1.1 Homepage Untuk Calon Penginap Hotel... 121
4.2.1.1.A Form SPPK Pemilihan Hotel di Yogyakarta ... 122
4.2.1.1.A.1 Menampilkan Form Input Pilihan Tipe Hotel ... 123
4.2.1.1.A.2 Menampilkan Form Input Pilihan Fasilitas Hotel .... 124
4.2.1.1.A.3 Menampilkan Form Input Pilihan Nuansa Hotel... 125
4.2.1.1.A.4 Menampilkan Form Input Tarif Kamar ... 126
4.2.1.1.A.5 Menampilkan Form Input Pilihan Tipe Kamar, Jumlah Kamar, Jumlah Bed dan Tarif Kamar ... 127
4.2.1.1.A.6 Menampilkan Form Input Pilihan Fasilitas Kamar ... 129
4.2.1.1.A.7 Menampilkan Form Input Pilihan Daerah Terdekat Dengan Hotel Beserta Jarak dan Waktu tempuh ... 130
4.2.1.2 Pencarian Solusi ... 132
4.2.1.2.A Form Data Detail Hotel... 137
4.2.1.3 Form Data Hotel Berdasarkan Tipe Hotel ... 138
4.2.1.4 Form Buku Tamu ... 138
xii
4.2.1.6 Form Cari Hotel ... 140
4.2.1.7 Halaman Help ... 141
4.2.1.8 Halaman Data Programer ... 141
4.2.2 Pihak Hotel ... 142
4.2.2.1 Homepage Untuk Pendaftar Dan Anggota SPPK ... 143
4.2.2.1.1 Pendaftaran ... 143
4.2.2.1.2 Halaman Menu Lengkapi Data Pendaftaran ... 144
4.2.2.1.2.A Form Input Data Fasilitas Hotel ... 145
4.2.2.1.2.B Form Input Data Kamar Hotel... 146
4.2.2.1.2.C Form Input Data Fasilitas Kamar ... 147
4.2.2.1.2.D Form Input Data Nuansa Hotel... 148
4.2.2.1.2.E Form Input Data Daerah Terdekat... 150
4.2.2.1.2.F Link Keluar ... 152
4.2.2.2 Form Login Pendaftar Dan Anggota SPPK ... 153
4.2.2.2.1 Homepage Pendaftar Dan Anggota SPPK ... 153
4.2.2.2.1.A Form Data Identitas Hotel Dan Form Edit Data Identitas Hotel... 154
4.2.2.2.1.B Form Tabel Data Fasilitas Hotel Dan Form Edit Data Fasilitas Hotel ... 156
xiii
4.2.2.2.1.D Form Tabel Data Fasilitas Kamar Dan
Form Edit Data Fasilitas Kamar ... 159
4.2.2.2.1.E Form Tabel Data Nuansa Hotel Dan Form Edit Data Nuansa Hotel... 161
4.2.2.2.1.E Form Tabel Data Daerah Terdekat Dengan Hotel Dan Form Edit Daerah Terdekat Dengan Hotel ... 163
4.2.3 Administrator SPPK ... 165
4.2.3.1 Form Login Adminisrator SPPK ... 165
4.2.3.2 Homepage Adminisrator SPPK ... 166
4.2.3.2.1 Form Tabel Data Anggota SPPK... 167
4.2.3.2.2 Form Tabel Data Pendaftar SPPK ... 168
4.2.3.2.3 Fasilitas Pengiriman Email Milik Adminisrator SPPK... 169
4.2.3.2.4 Form Data Buku Tamu ... 170
4.3 Pengujian dan Evaluasi ... 171
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 178
5.2 Saran ... 180
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Komponen SPPK ...43
Gambar 3.1 Diagram Konteks ...66
Gambar 3.2 Diagram Subsistem ...66
Gambar 3.3 DAD Level 0 Sisi Hotel ...67
Gambar 3.4 DAD Level 0 Sisi Administrator ...68
Gambar 3.5 DAD Level 1 Proses Penerimaan Pendaftaran ...69
Gambar 3.6 DAD Level 1 Proses Penolakan Pendaftaran ...70
Gambar 3.7 DAD Level 0 Sisi Calon Penginap Hotel ...71
Gambar 3.8 Diagram Relasi Entitas ...73
Gambar 3.9 Rancangan Pembagian Homepage SPPK Pemilihan Hotel di Yogyakarta Berdasarkan Penggunanya...81
Gambar 3.10 Rancangan Homepage SPPK Untuk Calon Penginap Hotel ...82
Gambar 3.11 Rancangan Link Menu Dalam Homepage SPPK Untuk Calon Penginap Hotel ...83
Gambar 3.12 Rancangan Form SPPK ...87
Gambar 3.13 Rancangan Form Tabel Data Alternatif Solusi Pemilihan Hotel...88
Gambar 3.14 Rancangan Form Data Detail Hotel...89
Gambar 3.15 Rancangan Form Tabel Data Hotel Berdasarkan Tipe Hotel ...90
Gambar 3.16 Rancangan Form Data Buku Tamu ...90
xv
Gambar 3.18 Rancangan Form Tabel Data Hasil Pencarian Hotel ...92
Gambar 3.19 Rancangan Halaman Data Programer...92
Gambar 3.20 Rancangan Homepage Untuk Pihak Hotel ...93
Gambar 3.21 Rancangan Link Menu Ddalam Homepage Pihak Hotel ...94
Gambar 3.22 Rancangan Form Tabel Data Anggota SPPK Untuk Pihak Hotel ...95
Gambar 3.23 Rancangan Form Tabel Data Pendaftar SPPK Untuk Pihak Hotel ...96
Gambar 3.24 Rancangan Link Menu Untuk Pendaftaran ...96
Gambar 3.25 Rancangan Form Pendaftaran...97
Gambar 3.26 Rancangan Menu Lengkapi Data Hotel...98
Gambar 3.27 Rancangan Form Input Data Kamar Hotel ...98
Gambar 3.28 Rancangan Form Input Data Fasilitas Kamar...99
Gambar 3.29 Rancangan Form Input Data Fasilitas Hotel... 100
Gambar 3.30 Rancangan Form Input Data Nuansa Hotel ... 100
Gambar 3.31 Rancangan Form Input Data Daerah Terdekat ... 101
Gambar 3.32 Rancangan Form Login Pendaftar Dan Anggota SPPK ... 102
Gambar 3.33 Rancangan Homepage Untuk Pendaftar Dan Anggota SPPK ... 102
Gambar 3.34 Rancangan Link Menu Dalam Homepage Untuk Pendaftar Dan Anggota SPPK ... 103
Gambar 3.35 Rancangan Form Data Identitas Hotel... 105
Gambar 3.36 Rancangan Form Edit Data Identitas Hotel ... 106
Gambar 3.37 Rancangan Form Tabel Data Identitas Hotel... 107
xvi
Gambar 3.39 Rancangan Form Tabel Data Nuansa Hotel ...107 Gambar 3.40 Rancangan Form Edit Data Nuansa Hotel...108 Gambar 3.41 Rancangan Form Tabel Data Kamar Hotel...108 Gambar 3.42 Rancangan Form Edit Data Kamar Hotel ...109 Gambar 3.43 Rancangan Form Tabel Data Fasilitas Kamar ...110 Gambar 3.44 Rancangan Form Edit Data Fasilitas Kamar...111 Gambar 3.45 Rancangan Form Tabel Data Daerah Terdekat Dengan Hotel ...111 Gambar 3.46 Rancangan Form Edit Data Daerah Terdekat Dengan Hotel...112 Gambar 3.47 Rancangan Form Login Adminstrator SPPK...112 Gambar 3.48 Rancangan Homepage Untuk Adminstrator SPPK ...113 Gambar 3.49 Rancangan Link Menu Dalam Homepage
xvii
xviii
Gambar 4.30 Tampilan Form Tabel Data Nuansa Hotel...162 Gambar 4.31 Tampilan Form Edit Data Nuansa Hotel ...163 Gambar 4.32 Tampilan Form Tabel Data Daerah Terdekat Dengan Hotel...164 Gambar 4.33 Tampilan Form Edit Data Daerah Terdekat Dengan Hotel ...165 Gambar 4.34 Tampilan Form Login Adminisrator SPPK ...166 Gambar 4.35 Tampilan Homepage Adminisrator SPPK...167 Gambar 4.36 Tampilan Form Tabel Data Anggota SPPK Milik
Adminisrator SPPK ...168 Gambar 4.37 Tampilan FormTabel Data Pendaftar SPPK Milik
Adminisrator SPPK ...169 Gambar 4.38 Tampilan Form Fasilitas Pengiriman Email Dengan
Microsoft Outlook Express Milik Adminisrator SPPK ...170 Gambar 4.39 Tampilan Form Data Buku Tamu
Milik Adminisrator SPPK...171 Gambar 4.40 Penilaian Tampilan Warna Menu Dari Segi Pewarnaan ...172 Gambar 4.41 Penilaian Tampilan Tata Letak Menu...172 Gambar 4.42 Penilaian Penggunaan Menu...173 Gambar 4.43 Penilaian Tampilan Menu Secara Keseluruhan ...173 Gambar 4.44 Penilaian Pilihan Pertimbangan Yang Disediakan Sebagai
Acuan Pemilihan Hotel...174 Gambar 4.45 Penilaian Pemahaman Pilihan Pertimbangan
xix
Gambar 4.46 Penilaian Penginputan Pertimbangan Sampai
Proses Pencarian Alternatif Solusi Pemilihan Hotel ...175 Gambar 4.47 Penilaian Akurasi Data Alternatif Solusi Pemilihan Hotel...175 Gambar 4.48 Penilaian Data Detail Setiap Hotel Yang Ada Dalam Sistem ...176 Gambar 4.49 Penilaian Peran SPPK Pemilihan Hotel di Yogyakarta
Dalam Menentukan Hotel...176 Gambar 4.50 Penilaian Dengan Adanya
xx
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di Yogyakarta terdapat puluhan hotel yang berdiri menawarkan berbagai kelas hotel, fasilitas hotel, jenis kamar, tarif kamar, fasilitas kamar, jumlah bed dan lokasi hotel. Hal ini tentu saja menyulitkan bagi seseorang, perusahaan, agen perjalanan atau agen pariwisata yang ingin memilih hotel untuk menginap tetapi belum mempunyai informasi tentang hotel - hotel yang ada di Yogyakarta.
Namun bagi calon penginap hotel yang telah mempunyai informasi hotel hotel di Yogyakarta masih mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan hotel karena dihadapkan dengan berbagai macam pertimbangan yang ia gunakan untuk memilih hotel. Sangat dimungkinkan calon penginap mengalami kesulitan dalam mengkonversi pertimbangan yang ia gunakan untuk memilih hotel jika dihadapkan dengan luasnya informasi hotel di Yogyakarta. Di sisi lain pengambilan keputusan harus disesuaikan dengan pertimbangan calon penginap agar mendapatkan hotel sesuai dengan yang diinginkan. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem pendukung pengambilan keputusan guna memberikan informasi dan mendukung pengambilan keputusan pemilihan hotel secara mudah, cepat dan mempunyai data hotel akurat. 2. Rumusan Masalah
Bagaimana membangun sebuah sistem yang mampu membantu calon penginap hotel dalam pengambilan keputusan pemilihan hotel secara mudah, cepat,
27
akurat, dapat dilakukan setiap waktu tanpa terbatas waktu dan tempat dengan data hotel yang akurat dan uptodate.
3. Batasan Masalah
1) Sistem menyediakan fasilitas bagi calon penginap hotel untuk : Mengambil keputusan pemilihan hotel.
Memperoleh informasi hotel di Yogyakarta yang telah menjadi anggota dalam SPPK Pemilihan Hotel di Yogyakarta.
2) Sistem menyediakan fasilitas bagi pihak pengelola hotel untuk :
Mengupload informasi hotel dengan terlebih dahulu mendaftar sebagai anggota SPPK.
Mengupdate data hotel.
3) Sistem menyediakan fasilitas bagi administrator SPPK untuk :
Menerima atau menolak keanggotaan pihak hotel dalam sistem. Menghapus keanggotaan hotel.
Mengirim pesan email ke pihak hotel. 4. Tujuan Penulisan
28 5. Metodologi
Langkah pembuatan sistem akan dikerjakan sesuai dengan tahap-tahap yang ada dalam tahap pengembangan SPPK yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan ( Planning )
Pada tahap ini yang penting dilakukan adalah perumusan masalah dan penentuan tujuan, karena akan menentukan pemilihan jenis SPPK yang akan dirancang dan metode pendekatan yang digunakan.
2. Penelitian ( Research )
Tahap ini berhubungan dengan pencarian data dan sumber daya yang tersedia ( perangkat keras, perangkat lunak, vendor, sistem yang sudah ada, dan hal-hal lain yang dibutuhkan ).
3. Analisis dan Perancangan Konsep ( Analysis and Conceptual Design ).
Pada tahap ini ditentukan teknik pendekatan terbaik dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membangun SPPK. Hal ini meliputi tenaga teknis, staf kantor, keuangan, dan sumber lain dari organisasi.
4. Perancangan ( Design )
29 5. Konstruksi ( Construction ).
Tahap ini merupakan implementasi secara teknis dari perancangan, dimana semua sistem yang sudah ada dirancang digabungkan menjadi suatu SPPK. 6. Implementasi ( Implementation ).
Tahap ini merupakan penerapan SPPK yang dibangun. Pada tahap ini beberapa tugas yang harus dilakukan yaitu :
Pengujian
Pada tahap ini data-data keluaran sistem dikumpulkan dan dibandingkan kembali apakah sudah sesuai dengan spesifikasi rancangan yang diinginkan. Evaluasi
Merupakan tahap untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun sudah sesuai dengan keinginan pemakai.
Demonstrasi
Pada tahap ini kemampuan operasional sistem akan di demonstrasikan pada komunitas pemakai.
Orientasi
Tahap ini meliputi pengenalan instruksi kemampuan dasar dan operasi sistem kepada pemakai.
Pelatihan
Merupakan tahap untuk melatih pemakai dalam mengoperasikan sistem. Pada tahap ini pemakai juga dilatih untuk perawatan sistem.
30
Pada tahap ini, cara mengoperasikan sistem secara penuh diperkenalkan pada seluruh anggota pemakai.
7. Pemeliharaan dan Dokumentasi ( Maintenance and Documentation )
Merupakan tahap yang harus dilakukan terus-menerus untuk mempertahankan keadaan sistem.
8. Adaptasi ( Adaptation )
Dalam tahap ini dilakukan pengulangan terhadap - tahapan di atas, untuk memberi tanggapan perubahan kebutuhan pemakai.
6. Sistem Penulisan
BAB I . Pendahuluhan
Bab ini menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi penyelesaian masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II . Dasar Teori
Menjelaskan tentang proses pengambilan keputusan, pengertian SPPK, karakteristik dan kemampuan SPPK, Komponen SPPK serta langkah - langkah pengembangan SPPK.
31
Berupa tahap - tahap pengembangan sistem pendukung keputusan mulai dari perencanaan, penelitian, analisis dan perancangan sistem.
BAB IV Implementasi
Bab ini menjelaskan mengenai implementasi dari hasil perancangan yang dibahas pada BAB III serta pengujian dan evaluasi program.
BAB V Penutup
Bab ini membahas mengenai kesimpulan yang diperoleh dari sistem yang telah dibangun dan saran - saran untuk
32 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Keputusan
Beberapa ahli mendefinisikan tentang definisi keputusan. Firhburn (1964 ) dalam bukunya yang berjudul “ Strategy in Action “ mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai berikut : Keputusan adalah suatu pilihan tentang suatu bagian tindakan.
Sedangkan Burch dan Srater (1984) menambahkan kata pemilihan alternatif dalam definisinya yaitu : keputusan adalah aktifitas pemilihan tindakan dari sekumpulan alternatif untuk memecahkan suatu masalah.
2.2 Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan aktifitas manajemen berupa tindakan dari sekumpulan alternatif yang telah dirumuskan sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah atau suatu konflik dalam manajemen (Churchman,1968).
Menurut Simon (1980), ada 4 tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan yaitu :
1. Penelusuran ( Inteligensi )
Merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang
33
diambil. Sebelum suatu langkah penyelesaian masalah diambil, tentunya persoalan yang dihadapi harus dirumuskan terlebih dahulu secara jelas.
2. Perancangan ( Design )
Merupakan tahap analisa dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatif alternatif pemecahan masalah. Setelah permasalahan dirumuskan dengan baik, maka tahap berikutnya adalah merancang atau membangun model pemecahan masalahnya dan dan menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
3. Pemilihan ( Choice )
Dengan mengacu pada rumusan tujuan serta hasil, selanjutnya langkah yang diambil adalah memilih alternatif solusi yang paling sesuai. Pemilihan alternatif ini akan mudah dilakukan kalau hasil yang diinginkan terukur atau memiliki nilai kuantitas tertentu.
4. Implementasi ( Implementation )
Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan perbaikan.
2.3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan 2.3.1 Pengertian SPPK
34
berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi – informasi yang diperoleh atau tersedia dengan menggunakan model – model pengambilan keputusan. SPPK hanya berfungsi sebagai alat bantu bagi pengambil keputusan dalam memperluas kemampuannya, sedangkan keputusan terakhir tetap ditentukan oleh pemakai.
Keunggulan dari SPPK adalah kemampuannya menyelesaikan masalah masalah yang semi tersruktur atau tidak terstruktur. Untuk keperluan itu, dibutuhkan informasi yang lengkap, uptodate dan akurat. Selanjutnya sistem akan memproses masukan – masukan yang diberikan untuk menghasilkan keputusan yang terbaik terhadap masalah tersebut.
Pada prinsipnya SPPK dapat didefinisikan sebagai suatu sistem informasi berbasis komputer yang interaktif, fleksibel, dapat beradaptasi, dan secara khusus dikembangkan untuk meningkatkan pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah – masalah yang semi terstruktur atau tidak terstruktur Turban (1995 ).
SPPK memanfaatkan data, membutuhkan antar muka dengan pemakai, dan menginjinkan pembuat keputusan untuk memilih wawasan sendiri. SPPK juga memanfaatkan model yang dibangun secara interaktif, mendukung semua langkah dari pengambilan keputusan, dan membuat basis pengetahuan ( Knowledge Base ). 2.3.2 Karateristik dan Kemampuan SPPK
35
1. SPPK dirancang untuk membantu pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur atau tidak terstruktur. 2. SPPK dapat digunakan oleh semua tingkat manajer, mulai dari eksekutif
tertinggi sampai manajer – manajer dibawahnya.
3. SPPK dapat digunakan untuk individu ataupun kelompok.
4. SPPK dapat mendukung keadaan keputusan yang saling tergantung atau berurutan.
5. SPPK mendukung semua langkah pada proses pengambilan keputusan yaitu penelusuran, perancangan, pemilihan, dan implementasi.
6. SPPK mendukung berbagai jenis gaya dan variasi dalam proses pengambilan keputusan, sehingga ada kesesuaian atribut - atribut yang digunakan individu pembuat keputusan ( misalnya : perbendaharaan kata dan gaya keputusan ).
7. SPPK dapat beradaptasi sepanjang waktu. Pembuat keputusan harus reaktif berani menghadapi perubahan kondisi dengan cepat terhadap perubahan itu.
36
9. SPPK lebih dimaksudkan untuk menghasilkan keputusan yang efektif ( hasil yang akurat, ketepatan waktu, termasuk biaya, waktu lamanya komputer beroperasi ).
10.Pembuat keputusan dapat mengontrol seluruh langkah proses pengambilan keputusan SPPK secara khusus hanya bertujuan untuk mendukung , tapi tidak menggantikan pembuat keputusan. Pembuat keputusan dapat menghapus rekomendasi komputer setiap saat.
11.Pengetahuan SPPK dapat terus bertambah, terutama ketika muncul tututan baru dan perbaikan sistem dan mengembangkan kemampuan SPPK itu sendiri.
12.Pemakai ( end user ) dapat membangun sendiri SPPK yang sederhana. Sedangkan sistem yang lebih besar membutuhkan sedikit bantuan atau serta ahli sistem informasi.
13.SPPK biasanya memanfatkan model ( standar atau buatan khusus ) untuk menganalisa situasi ketika keputusan harus diambil. Kemampuan model dapat dicoba dengan strategi – strategi yang berbeda dibawah konfigurasi yang berbeda.
37 2.3.3 Komponen SPPK
Menurut Turban (1995), SPPK memiliki 4 subsitem utama yang menentukan kapabilitas teknis dari SPPK tersebut, yaitu :
1. Manajemen Data
Subsistem manajemen data merupakan komponen SPPK yang menyediakan data bagi sistem. Data tersebut disimpan dalam suatu basis data yang diorganisasikan oleh sistem yang disebut DBMS ( Database Management System ). Subsistem ini disusun oleh komponen yang terdiri dari :
a. Basis data
Basis data adalah komponen data yang direlasikan dan diatur sesuai kebutuhan organisasinya, dan dapat digunakan oleh banyak orang dalam banyak aplikasi. Basis data SPPK terdiri dari beberapa jenis data yaitu : Data Internal
Data ini berasal dari sistem proses transaksi dalam suatu organisasi. Data tersebut seperti data akuntasi, keuangan, pemasaran, produksi, pribadi dan lain sebagainya, tergantung kebutuhan dari SPPK tersebut. Data Ekternal
Data ini berasal dari luar organisasi seperti data industri, data penelitian, pemasaran, data sensus, data tenaga kerja daerah, peraturan pemerintah, data tarif pajak dan data perekonomian nasional.
38
Data ini berupa aturan – aturan pokok yang digunakan oleh para pembuat keputusan tertentu atau dalam keadaan – keadaan tertentu. Untuk membangun sebuah basis data SPPK, sering dilakukan pengambilan data dari berbagai sumber data. Operasi ini disebut ekstraksi. Operasi ini melakukan pengambilan data berupa arsip, kesimpulan, data yang sudah disaring dan ringkasan data. Ektraksi dapat terjadi pada saat pemakai membuat laporan data yang ada dalam basis data.
b. Sistem Majemen Basis Data
Basis data dapat dibuat, diakses dan diperbarui dengan menggunakan sistem ini. DBMS memiliki banyak kemampuan dalam pengelolaan data dan sangat kompleks, sehingga sedikit pemakai yang dapat membuat program dan mengembangkan perangkat lunak DBMS. DBMS memiliki tiga fungsi dasar yaitu penyimpan data, pencari data dan pengontrol data. c. Fasilitas Kueri
Fasilitas ini memberikan dasar – dasar untuk mengakses data. Fasilitas ini menerima permintaan data, menentukan bagaimana permintaan tersebut dapat dipenuhi, merumuskan perincian permintaan dan memberikan hasilnya.
d. Direktori
39
sumber data, dan kegunaan data tersebut. Direktori khususnya digunakan untuk fase pengetahuan pada proses pembuatan keputusan sebagai bantuan sebagai bantuan memeriksa data, mengidentifikasikan masalah, dan mengetahui peluang – peluang yang ada.
2. Manajemen Model
Manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang meliputi keuangan, statistik, pengetahuan manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang menyediakan kemampuan untuk menganalisa dan mengatur perangkat lunak yang sesuai. Subsistem ini terdiri dari beberapa komponen yaitu :
a. Basis Model
40
Tabel 2.1 Jenis – Jenis Model ( Turban, 1995 )
Jenis Proses dan Sasaran Tehnik dasarnya Optimasi
dengan sedikit alternatif
Menentukan solusi yang terbaik dari sedikit alternatif
Tabel keputusan , pohon keputusan
Optimasi dengan algoritma
Menentukan solusi yang terbaik dari banyak alternatif yang terhingga dengan menggunakan pembuktian bertahap
Model program linier dan program matematika lainnya, model jaringan, beberapa model simulasi
Optimasi dengan analisa rumus
Menentukan solusi yang terbaik dengan
menggunakan rumus
Beberapa model iventaris
Simulasi Menggunakan solusi yang “ Cukup “ baik atau yang terbaik dari beberapa alternatif yang dipilih dengan menggunakan percobaan.
41
Heuristik Menemukan solusi yang “ cukup baik “ menggunakan aturan – aturan
Menemukan “ bagaimana bisa jika “ dengan
menggunakan rumus
Model keuangan
Model – model preiktif
Meramalkan masa depan dari keadaan yang diberikan
Analisa Markov, model model ramalan lainnya.
b. Sistem Manajemen Basis Model
Sistem Manajemen Basis Model adalah sistem perangkat lunak yang berfungsi sebagai pembuat model, memperbarui atau mengubah model, dan memanipulasi model.
c. Bahasa Pemodelan
Walaupun beberapa model sudah ada dalam basis model, namun tetap perlu untuk menuliskan bahasa model. Ini dapat dilakukan pada bahasa tingkat tinggi ( COBOL ), bahasa generasi keempat ( 4 GL ), dan beberapa bahasa model lainnya.
d. Direktori Model
42
berupa definisi dan fungsi, yaitu untuk menjawab pernyataan tentang keberadaan dan kemampuan model.
e. Eksekusi Model, Intergrasi, dan Perintah Model
Aktifitas model dikontrol oleh beberapa manajemen model yaitu : Eksekusi model mengontrol model ketika dijalankan.
Intergrasi model mengkombinasikan operasi – operasi dan beberapa model ketika dibutuhkan.
Perintah model digunakan untuk menerima dan menterjemahkan perintah model dari komponen dialog dan membawa perintah tersebut kedalam sistem manajemen basis model, eksekusi model, atau fungsi funsi intergrasi.
3. Manajemen Dialog
43 4. Manajemen Pengetahuan
Pilihan subsitem ini dapat mendukung subsistem lainnya atau bertindak sebagai komponen subsistem yang berdiri sendiri. Subsistem ini diperlukan ketika subsistem lainnya yang mendukung SPPK tidak lagi mampu menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur atau semi terstruktur. Seperti subsistem manajemen data dan model, subsistem ini juga menyediakan kebutuhan eksekusi dan intergrasi sistem pakar.
Gambar 2.3 Hubungan Komponen SPPK ( Turban, 1995 )
2.3.4 Pengembangan SPPK
Pada dasarnya pengembangan SPPK terbagi atas 8 tahapan yaitu ( Turban, 1995 ): 9. Perencanaan ( Planning )
44
Pada tahap ini yang penting dilakukan adalah perumusan masalah dan penentuan tujuan, karena akan menentukan pemilihan jenis SPPK yang akan dirancang dan metode pendekatan yang digunakan.
10.Penelitian (Research )
Tahap ini berhubungan dengan pencarian data dan sumber daya yang tersedia ( perangkat keras, perangkat lunak, vendor, sistem yang sudah ada, dan hal – hal lain yang dibutuhkan ).
11.Analisis dan Perancangan Konsep ( Analysis and Conceptual Design ).
Pada tahap ini ditentukan teknik pendekatan terbaik dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membangun SPPK. Hal ini meliputi tenaga teknis, staff kantor, keuangan, dan sumber lain dari organisasi.
12.Perancangan ( Design )
Spesifikasi dari komponen sistem, struktur, dan feature sistem yang dibangun, ditentukan secara rinci pada tahap ini. Pada tahap ini dilakukan perancangan empat subsistem utama SPPK yaitu manajemen data, manajemen model, manajemen dialog, dan manajemen pengetahuan.
13.Konstruksi ( Construction ).
45
Tahap ini merupakan penerapan SPPK yang dibangun. Pada tahap ini beberapa tugas yang harus dilakukan yaitu :
Pengujian
Pada tahap ini data – data keluaran sistem dikumpulkan dan dibandingkan kembali apakah sudah sesuai dengan spesifikasi rancangan yang diinginkan. Evaluasi
Merupakan tahap untuk mengetahui apakah sistem yang dibangun sudah sesuai dengan keinginan pemakai.
Demonstrasi
Pada tahap ini kemampuan operasional sistem akan di demonstrasikan pada komunitas pemakai.
Orientasi
Tahap ini meliputi pengenalan instruksi kemampuan dasar dan operasi sistem kepada pemakai.
Pelatihan
Merupakan tahap untuk melatih pemakai dalam mengoperasikan sistem. Pada tahap ini pemakai juga dilatih untuk perawatan sistem.
Penyebaran
Pada tahap ini, cara mengoperasikan sistem secara penuh diperkenalkan pada seluruh anggota pemakai.
46
Merupakan tahap yang harus dilakukan terus – menerus untuk mempertahankan keadaan sistem.
16.Adaptasi ( Adaptation )
BAB III
ANALIS DAN PERANCANGAN
3.1 Perencanaan
Langkah awal dalam tahap perencanaan adalah perumusan masalah dan penentuan tujuan dibangunnya SPPK. Langkah ini sangat penting karena akan menentukan jenis model dan metode pendekatan yang akan dipergunakan. Dalam proses pemilihan hotel, pertimbangan – pertimbangan yang akan dipakai calon penginap hotel menjadi faktor penentu dalam pemilihan hotel. Namun sangat dimungkinkan dalam proses pemilihan hotel, calon penginap tidak memperoleh solusi yang sesuai dengan pertimbangan yang digunakan untuk memilih hotel dikarenakan oleh beberapa kendala.
Kendala yang pertama adalah keterbatasan pengetahuan calon penginap hotel hotel tentang informasi hotel – hotel yang ada di Yogyakarta. Di Yogyakarta terdapat puluhan hotel dan penginapan. Sangat dimungkinkan calon penginap hotel tidak bisa mengetahui seluruh informasi tersebut secara mudah dan cepat. Hal ini disebabkan media penyebaran informasi yang digunakan oleh pihak pengelola hotel di Yogyakarta pada umumnya memiliki keterbatasan waktu dan jarak.
Kendala kedua adalah calon penginap hotel dimungkinkan tidak bisa memperoleh alternatif solusi secara mudah, cepat dan akurat apabila dalam mengkonversi pertimbangan – pertimbangan yang ia gunakan dalam memilih hotel dilakukan secara manual terhadap luasnya informasi hotel di Yogyakarta.
Oleh karena itu akan dibangun suatu sistem pendukung keputusan pemilihan hotel berbasis web yang nantinya akan membantu calon penginap hotel dalam memperoleh informasi hotel serta membantu dalam proses pengambilan keputusan pemilihan hotel di Yogyakarta secara mudah dan cepat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan rumusan masalah, kebutuhan dan tujuan pembuatan sistem yaitu sebagai berikut :
1. Rumusan Masalah
Dari sisi calon penginap hotel :
Keterbatasan informasi yang dimiliki calon penginap hotel mengenai hotel hotel yang ada di Yogyakarta.
Kesulitan menentukan pilihan hotel apabila menggunakan berbagai macam kombinasi pertimbangan pemilihan hotel terhadap luasnya informasi hotel hotel di Yogyakarta.
Dari sisi pengelola hotel :
Pada umumnya media yang digunakan untuk penyebaran informasi hotel terbatas jarak dan waktu, serta tidak dapat diupdate setiap saat jika terjadi perubahan.
2. Penentuan Kebutuhan
Dari sisi calon penginap hotel :
49
Kemudahan dalam mengkonversi pertimbangan pemilihan hotel terhadap luasnya informasi hotel – hotel di Yogyakarta.
Dari sisi pengelola hotel :
Kebutuhan media penyebarluasan informasi hotel yang dapat diupdate setiap saat, murah dan online 24 jam tanpa terbatas jarak dan waktu.
3. Tujuan sistem
Tujuan dari pembuatan sistem pendukung keputusan pemilihan hotel adalah sebagai berikut :
Calon penginap hotel dapat memperoleh informasi mengenai hotel – hotel yang ada di Yogyakarta secara mudah, cepat, akurat dan uptodate.
Memungkinkan calon penginap hotel melakukan pemilihan hotel dengan berbagai kombinasi pertimbangan pemilihan hotel secara mudah dan cepat. Dengan demikian diperoleh alternatif solusi pemilihan hotel sesuai dengan pertimbangan – pertimbangan yang ia gunakan, sehingga menciptakan kepuasan dan kenyamanan tersendiri saat menginap di hotel tersebut.
3.2 Penelitian
Sistem pendukung pengambilan keputusan yang dirancang disesuaikan dengan sumber daya yang ada serta kondisi lingkungan nyata. Kondisi lingkungan ini perlu diidentifikasi agar sistem pendukung pengambilan keputusan yang dirancang mewakili berbagai situasi nyata.
Dari identifikasi kondisi lingkungan nyata diperoleh bahwa proses pemilihan hotel yang dilakukan calon penginap hotel menggunakan beberapa metode. Metode metode tersebut adalah sebagai berikut :
1. Calon penginap hotel memilih hotel berdasarkan informasi yang ia peroleh dari seseorang yang pernah menginap hotel di Yogyakarta. Informasi ini disebarkan dari mulut ke mulut maka jumlahnya sangat minim dan tidak akurat.
2. Calon penginap hotel memilih hotel berdasarkan informasi yang ia peroleh dari sopir jasa angkutan. Artinya jika seseorang atau rombongan baru saja datang ke Yogyakarta dan menggunakan jasa angkutan. Maka sopir jasa angkutan tersebut sering menawarkan hotel atau penginapan kemudian mengantarkan ke tempat hotel yang ia tawarkan. Jadi disini yang lebih berperan penting dalam pemilihan hotel adalah sopir jasa angkutan bukan calon penginap hotel.
51
4. Calon penginap hotel memilih hotel berdasarkan informasi yang ia peroleh dari browsing website hotel, dimana tidak semua hotel di Yogyakarta memiliki website sendiri.
Dengan metode – metode diatas informasi yang diperoleh calon penginap hotel sangat tergantung dan terbatas pada media pemberi informasi.
Oleh sebab itu dibangun sistem pendukung pemilihan hotel berbasis web dimana sistem tersebut dapat mengatasi kekurangan yang ada dalam sistem yang lama. Dalam sistem yang dibangun ini, data hotel dari pihak pengelola hotel diinputkan langsung ke dalam sistem kemudian dipakai dalam proses pemilihan hotel serta dapat diakses calon penginap hotel setiap saat.
Adapun sumber daya yang tersedia dalam pembangunan sistem pemilihan hotel yang sedang dibangun ini adalah sebagai berikut :
1. Komputer dengan procesor pentium II. 2. Sistem operasi Windows Me.
3. Microsoft Office XP.
4. Software web design Macromedia Dreamweaver 6.0. 5. Software pengolahan basis data MySQL.
6. Bahasa pemrograman web PHP. 7. Web Server Apache.
3.3 Analisis
Secara konseptual SPPK yang dibangun ini mirip seperti sistem yang lama yaitu dengan mengkonversi data pertimbangan - pertimbangan yang dipakai penginap hotel dengan data hotel yang ada. Adapun pertimbangan yang sering dipakai calon penginap hotel untuk memilih hotel adalah sebagai berikut :
1. Kelas hotel
Kelas hotel yang dimaksud disini adalah akreditasi yang diperoleh hotel tersebut. Kelas hotel sering digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih hotel oleh para calon penginap hotel disebabkan kelas hotel berpengaruh terhadap fasilitas hotel, kamar dan pelayanan hotel tersebut.
2. Fasilitas hotel
Fasilitas hotel sering dijadikan pertimbangan calon penginap hotel saat memilih hotel karena calon penginap memerlukan fasilitas pendukung selain kamar hotel. Misal kolam renang dan restaurant.
3. Nuansa hotel
53
4. Letak hotel
Letak hotel cenderung dijadikan pertimbangan utama calon penginap hotel disebabkan perilaku phisikologis calon penginap yang mempertimbangkan letak hotel yang akan ia sewa dengan daerah tujuan yang akan ia kunjungi. 5. Tipe kamar
Tipe kamar sering dijadikan sebagai salah satu pertimbangan calon penginap hotel disebabkan tidak semua calon penginap menginap asal di sebuah kamar yang disediakan hotel, tetapi calon penginap cenderung menyewa kamar sesuai dengan kebutuhan mereka. Misal calon penginap yang terdiri dari sebuah keluarga akan cenderung memilih tipe kamar family dari pada tipe standar, karena memiliki jumlah bed lebih dari satu.
6. Tarif sewa kamar
Dalam kehindupan sehari – hari tarif sewa kamar hampir selalu dijadikan pertimbangan utama saat memilih hotel yang akan disewa oleh calon penginap hotel.
7. Fasilitas kamar
8. Jumlah kamar
Jumlah kamar dijadikan pertimbangan utama calon penginap hotel jika calon penginap hotel tersebut terdiri dari rombongan sekolah, intansi atau rombongan wisatawan yang akan menyewa lebih dari satu kamar dalam waktu yang sama.
9. Jumlah bed
Jumlah bed sering dijadikan pertimbangan calon penginap hotel jika calon penyewa menginginkan jumlah bed tertentu dalam sebuah kamar.
Dalam memperoleh alternatif solusi pemilihan hotel, sistem akan menggunakan tehnik seleksi bertingkat. Pertimbangan – pertimbangan yang digunakan calon penginap hotel digunakan sebagai penyeleksi data hotel. Untuk memudahkan dalam penyeleksian data hotel, maka data hotel dalam sistem yang dibangun ini dipisahkan menjadi beberapa kategori data hotel. Penjelasan masing masing kategori data hotel tersebut adalah sebagai berikut :
♦ Data identitas hotel meliputi : nama hotel, kelas hotel, alamat hotel, nomor telepon hotel, nomor fax hotel, email hotel website hotel, foto hotel, peta hotel.
♦ Data fasilitas hotel meliputi nama fasilitas hotel, foto fasilitas hotel dan keterangan fasilitas hotel.
♦ Data nuansa hotel meliputi tipe nuansa hotel dan keterangan nuansa hotel.
55
♦ Data daerah terdekat dengan hotel terdiri dari nama daerah terdekat, jarak tempuh dari hotel, waktu tempuh dari hotel. Waktu tempuh didefinisikan sebagai lama waktu yang digunakan untuk sampai ke suatu daerah tersebut menggunakan transportasi darat.
3.4 Perancangan
Tahap perancangan sistem pendukung keputusan pemilihan hotel di Yogyakarta dibagi menjadi beberapa bagian. Dimana setiap bagian saling terkait satu sama lain dalam membentuk sebuah sistem. Adapun bagian - bagian tersebut adalah perancangan model, perancangan subsistem proses, perancangan subsitem basis data dan perancangan logik. Berikut adalah penjelasan dari masing - masing tahap - tahap perancangan diatas :
3.4.1 Perancangan Subsistem Model
Ciri khas dari SPPK adalah kemampuannya dalam memasukkan pemodelan. Model sendiri merupakan reprensentasi sederhana atau abtraksi dari kondisi nyata. Model yang dirancang mencerminkan seluruh variabel kondisi lingkungan secara nyata.
1. Kelas hotel
Kelas hotel adalah akreditasi hotel, di Yogyakarta terdiri dari hotel berbintang 5 sampai hotel kelas melati. Akreditasi kelas hotel ini yang menjadi salah satu pilihan pertimbangan dalam SPPK Pemilihan Hotel di Yogyakarta. Berbagai kriteria kelas hotel tersebut adalah sebagai berikut :
Kriteria kelas hotel Hotel Bintang 5 Hotel Bintang 4 Hotel Bintang 3 Hotel Bintang 2 Hotel Bintang 1 Hotel Melati
Berbagai kriteria kelas hotel diatas akan menjadi salah satu input pertimbangan calon penginap hotel ke sistem dan digunakan untuk kueri data hotel sehingga diperoleh data hotel hasil kueri yang digunakan sebagai alternatif solusi pemilihan hotel.
2. Tipe kamar
57
Berbagai tipe kamar
Presidential Suite Excecutive Suite Junior Suite Royal Suite Deluxe Suite Superior Suite Parlour Suite Junior Duplex Special Room Family Room Melati Room Standar Room
Berbagai jenis tipe kamar diatas akan menjadi salah satu input pertimbangan penginap hotel ke dalam sistem. Tipe kamar yang diinputkan oleh calon penginap akan digunakan untuk kueri data kamar hotel sehingga diperoleh data hotel hasil kueri sebagai alternatif solusi pemilihan hotel.
3. Tarif sewa kamar
Tarif sewa kamar adalah biaya yang harus dikeluarkan calon penginap hotel untuk menyewa satu tipe kamar hotel dalam waktu sehari. Tarif sewa kamar sering dijadikan pertimbangan pertama calon penginap hotel saat memilih hotel, dimana berpengaruh terhadap fasilitas kamar dan tipe kamar. Tarif sewa kamar yang menjadi input calon penginap hotel dirancang dalam 2 kombinasi jenis yaitu : a) Tarif sewa kamar yang tidak tergantung pada tipe kamar.
Artinya calon penginap hotel bisa mendapat alternatif solusi pemilihan hotel yang mempunyai tarif sewa kamar yang telah diinputkan tanpa tergantung pada tipe kamar. Contoh ilustrasinya adalah sebagai berikut :
Artinya hotel yang diinginkan adalah hotel yang mempunyai tarif sewa yang antara Rp 90.000,00 sampai Rp 200.000,00.
b) Tarif sewa kamar yang tergantung pada tipe kamar.
Artinya calon penginap hotel bisa memilih hotel dengan tarif kamar hotel berserta tipe kamarnya.
Contoh ilustrasinya adalah sebagai berikut : Tipe kamar : Family
Tarif sewa kamar <= Rp 60.000 ,00
Berbagi kombinasi input tarif sewa kamar diatas digunakan untuk kueri data kamar hotel. Sehingga diperoleh data hotel hasil kueri sebagai alternatif solusi pemilihan hotel.
4. Jumlah kamar
Jumlah kamar adalah jumlah dari kamar - kamar yang bertipe sama dalam sebuah hotel. Jumlah kamar sering dijadikan pertimbangan bagi calon penginap hotel yang akan menyewa kamar lebih dari satu kamar dalam waktu yang sama. Jumlah kamar disini sangat tergantung pada tipe kamarnya, dimana saat menginputkan jumlah kamar jumlah kamar juga harus menginputkan tipe kamar. Contoh ilustrasinya sebagai berikut :
Tipe kamar : family room Jumlah kamar >= 5.
59
jumlah kamar yang diinputkan calon penginap kamar hotel. Penggunaan pembanding ( => ) lebih besar sama dengan disebabkan oleh kecenderungan calon penginap hotel akan memilih jumlah kamar yang lebih besar dari yang mereka inputkan.
5. Jumlah bed
Jumlah beb adalah banyaknya jumlah bed yang ada dalam sebuah kamar. Jumlah bed sangat tergantung pada tipe kamar. Artinya saat menginputkan jumlah bed juga harus menginputkan tipe kamarnya. Tipe kamar dan Jumlah bed yang diinputkan calon penginap hotel dibandingkan sama dengan data kamar hotel. Dan jika ada jumlah bed yang sama dengan jumlah bed yang diinputkan calon penginap maka digunakan sebagai alternatif solusi. Contoh ilustrasinya sebagai berikut :
Tipe kamar : family room Jumlah bed = 5. 6. Nuansa hotel
Nuansa hotel adalah sebuah kriteria suasana kondisi lingkungan yang diciptakan dalam sebuah hotel. Nuansa hotel yang ada di hotel - hotel di Yogyakarta diantaranya sebagai berikut :
Jenis nuansa hotel Oriental
Berbagai jenis nuansa hotel akan menjadi salah satu input pertimbangan calon penginap hotel. Input jenis nuansa hotel digunakan untuk melakukan kueri terhadap data nuansa hotel sehingga diperoleh data hotel hasil kueri sebagai alternatif solusi pemilihan hotel.
7. Fasilitas kamar
Fasilitas kamar adalah fasilitas yang ada dalam sebuah kamar hotel selain bed atau tempat tidur. Berbagai Fasilitas kamar tersebut adalah sebagai berikut :
Failitas kamar AC
Phone TV Almari
Berbagai jenis fasilitas kamar diatas akan menjadi salah satu input pertimbangan calon penginap hotel ke sistem. Fasilitas kamar yang diinputkan calon penginap digunakan untuk melakukan kueri terhadap data fasilitas kamar hotel sehingga diperoleh data hotel hasil kueri sebagai alternatif solusi pemilihan hotel.
8. Fasilitas hotel
61
Berbagai fasilitas hotel Restaurant
Bar
Shopping Arcade Kolam renang Conference Room Fitnes center
Berbagai jenis fasilitas hotel diatas akan menjadi salah satu input pertimbangan calon penginap ke sistem. Input fasilitas hotel tersebut digunakan untuk kueri data fasilitas hotel. Sehingga diperoleh data hotel hasil kueri sebagai alternatif solusi pemilihan hotel.
9. Daerah yang dekat dengan hotel
Daerah tujuan Prambanan Malioboro Kaliurang Bandara Stasiun Terminal bus
Setiap daerah tujuan diatas memiliki jarak dan waktu tempuh dari hotel. Jarak dan waktu tempuh seleksi jarak dan waktu tempuh yang diinputkan calon penginap hotel. Jarak dan waktu tempuh yang diinputkan diinputkan calon penginap dengan dihitung lebih kecil sama dengan ( < = ) terhadap data jarak dan waktu tempuh daerah tujuan dengan hotel. Disebabkan kecenderungan calon penginap hotel akan memilih jarak dan waktu tempuh lebih kecil dari yang mereka inputkan. Terdapat 4 kombinasi input yang disediakan sistem untuk calon penginap hotel : 1) Menginputkan daerah tujuan tanpa menginputkan jarak dan waktu tempuh.
Artinya calon penginap hotel hanya menggunakan daerah tujuan sebagai pertimbangan pemilihan hotel tanpa tergantung jarak dan waktu.
63
3) Menginputkan daerah tujuan dan menginputkan waktu tempuh. Artinya penginap hotel menggunakan daerah tujuan dan waktu tempuh sebagai pertimbangan pemilihan hotel tanpa tergantung pada jarak.
4) Menginputkan daerah tujuan, jarak dan waktu tempuh. Artinya penginap hotel menggunakan daerah tujuan, jarak dan waktu tempuh sebagai petimbangan pemilihan hotel.
Kriteria - kriteria pertimbangan diatas dipakai dalam proses pengambilan keputusan pemilihan hotel dalam sistem. Prinsip - prinsip pengambilan keputusan dengan memakai kriteria - kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1. Calon penginap hotel menginputkan pertimbangan yang ia pakai sebagai acuan dalam memilih hotel. Calon penginap dapat menginputkan lebih dari satu pertimbangan.
2. Kemudian dilakukan seleksi atau kueri terhadap data hotel sesuai dengan pertimbangan yang telah diinputkan, proses seleksinya dilakukan secara bertahap. Satu - persatu pertimbangan yang telah diinputkan digunakan untuk menyeleksi data hotel yang dimiliki pihak hotel dalam sistem. 3. Jika proses seleksi menggunakan salah satu pertimbangan menghasilkan
data hotel hasil seleksi maka data hotel tersebut akan disimpan dan digunakan untuk diseleksi dengan data pertimbangan berikutnya.
Data hotel ( status anggota dan calon anggota )
ID admin , Password admin, nama hotel
Pertimbangan pemilihan hotel, nama hotel
Alternatif solusi pemilihan hotel, Data hotel ( status anggota tanpa id dan password hotel ) Data hotel,
Pesan penerimaan atau penolakan pendaftaran hotel, Pesan
penghapusan keanggotaan hotel
Data hotel
Id hotel , password hotel, data update hotel, nama hotel
berhenti jika proses seleksi menggunakan salah satu pertimbangan tidak memperoleh data hotel hasil seleksi maka proses seleksi dihentikan.
5. Data hotel hasil seleksi semua pertimbangan yang diinputkan calon penginap hotel ke sistem digunakan sebagai data alternatif solusi pemilihan hotel.
3.4.2 Perancangan Subsitem Proses
Tahap perancangan subsitem proses menggambarkan aliran data yang menghubungkan antar entitas dalam proses pemilihan hotel. Setelah dilakukan analisa diperoleh rancangan aliran data antar proses akan dituangkan dalam diagram arus data dibawah ini :
Gambar 3.1 Diagram Konteks
65
Id admin , password admin, nama hotel
Data hotel
( Status anggota dan calon anggota )
Data hotel hasil update status calon anggota menjadi anggota, Data hasil penghapusan pendaftar, Data
hasil penghapusan keanggotaan hotel
Data hotel ( status anggota tanpa id dan password hotel ),
Alternatif solusi pemilihan hotel
Pertimbangan
Data hotel , Data update hotel
Data hotel ( status calon anggota dan
anggota )
Id hotel passwordhotel, nama hotel, data hotel, data update hotel
Data hotel
Gambar 3.2 Diagram Subsistem
Pesan penerimaan atau penolakan pendaftaran hotel , Pesan penghapusan keanggotaan hotel
Pesan pendaftaran hotel
67
Data hotel ( status anggota )
Data hotel ( status calon
anggota ) Data hotel
Pesan penerimaan atau penolakan pendaftaran hotel
Data update hotel ID dan password hotel
Pesan hasil login
Data login hotel valid
Data hotel hasil update Data hotel
Data hotel yang dicari tanpa id dan password
hotel Nama hotel
Data hotel Data hotel hasil update
Pesan pendaftaran hotel
Id dan password admin, nama hotel
Data hotel
Dari masing – masing subsitem akan dijabarkan lagi lewat diagram arus data level 0. Berikut penjabaran dari masing – masing subsitem diatas. Subsistem hotel :
Gambar 3.3 Diagram level 0 sisi Hotel
Id admin dan Password admin
Pesan penerimaan pendaftar Pesan penghapusan anggota
Data hotel status calon anggota Data hotel
Gambar 3.4 DAD level 0 dari sisi Administrator
Data
Data hotel hasil penghapusan
pendaftar
Data hotel status anggota Data hotel hasil
update status calon anggota menjadi
Id dan Password admin
69
Data hotel status calon anggota
Agar lebih jelas dalam penggambaran aliran data maka proses 3 dan proses 4 dari DAD level 0 dari sisi administrator dipecah lagi menjadi beberapa sub proses. Berikut hasil pemecahan dari proses – proses tersebut :
Gambar 3.5 DAD level 1 proses penerimaan pendaftar
F1 Data hotel 3.1
Pengubahan status hotel dari
calon anggota Pesan proses peneriman hotel
menjadi anggota berhasil
Data hotel hasil update status calon anggota menjadi
anggota
Data hotel status calon anggota
Dalam gambar 3.5 diatas, proses penerimaan pendaftar dipecah menjadi dua proses yaitu proses ubah status hotel dari calon anggota menjadi anggota dan proses pengiriman pesan email penerimaan pendaftaran.
Gambar 3.6 DAD level 1 proses penolakan pendaftar F1 Data hotel 4.1
Penghapusan data pendaftar Data hotel
( status calon anggota )
4.2
Pengiriman pesan penolakan
pendaftar Pesan proses penghapusan data
pendaftar berhasil
Data hotel hasil penghapusan pendaftar
71
Data seluruh hotel ( status anggota )
Data hotel ( status anggota ) Nama hotel
Data hotel yang dicari tanpa id dan password hotel
Dalam gambar 3.6 diatas, proses penolakan pendaftar dipecah menjadi dua proses yaitu proses penghapusan data pendaftar dan proses pengiriman pesan penolakan penerimaan pendaftar dari adminisrator sistem.
3.4.3 Perancangan Subsistem Basis Data
Data yang digunakan dalam SPPK ditampung dalam sebuah basis data terintergrasi dengan program komputer guna berinteraksi dengan user. Basis data ini dirancang agar dapat berkaitan dengan proses pemilihan hotel yang terorganisir dan disimpan sehingga memudahkan dalam pencarian dan manipulasi data. Adapun langkah – langkah perancangan subsistem basis data adalah tahap analisis, tahap perancangan logik, tahap perancangan fisik.
3.4.3.1 Tahap Analisis
73
Gambar 3.8 Diagram Relasi Entitas M
password kelashot
peta
tipenuansa namatuj
jumlahbed
3.4.3.2 Tahap Perancangan Logik
Hubungan entitas dalam diagram E - R diatas dijelaskan sebagai berikut :
Hubungan antara entitas hotel dengan entitas fasilitas_hotel adalah many to many karena paling sedikit satu hotel memiliki paling sedikit satu atau banyak fasilitas hotel. Sebaliknya paling sedikit satu fasilitas hotel bisa dimiliki paling sedikit satu hotel.
Hubungan antara entitas hotel dengan entitas kamar adalah many to many dimana banyak hotel dapat memiliki banyak kamar. Sebaliknya banyak kamar dimiliki banyak hotel.
Hubungan antara entitas hotel dengan entitas daerah terdekat adalah many to many karena paling sedikit satu hotel bisa berdekatan dengan lebih dari satu daerah tujuan. Sebaliknya satu daerah tujuan bisa berdekatan dengan banyak hotel.
Hubungan antara entitas hotel dengan entitas nuansa hotel adalah many to many yaitu satu atau lebih hotel bisa memiliki lebih dari satu nuansa begitu pula sebaliknya.
Dari diagram relasi entitas diperoleh tabel –tabel sebagai berikut :
1. Tabel Hotel :
Idhot Namahot Password Alamat Phone Fax Website Kelashot Fotohot Peta Status
75
3. Tabel Fasilitas Hotel :
Idhot Namafasihot Ketfasihot Fotofasihot
4. Tabel Kamar Tipekamar
5. Tabel Kamar hotel :
Idhot Tipekamar Tarifkmr Jumlah bed Jumlahkmr Namafasikamar
6. Tabel Daerah Terdekat : Namatuj
7. Tabel Daerah terdekat hotel
Idhot Namatuj Jarak waktutempuh
8. Tabel Nuansa Tipenuansa
9. Tabel Nuansa Hotel
Normalisasi
Semua tabel diatas sudah berada dalam bentuk normal ketiga kecuali tabel kamar hotel. Hal ini dikarenakan atribut fasilitas kamar bersifat multivalue. Untuk itu dilakukan normalisasi hanya untuk tabel kamar saja :
1) Normalisasi tahap pertama tabel kamar hotel
Idhot Tipekmr Tarifkmr Jumlahkmr Jumlahbed Namafasi kamar
Tes Family 200.000 6 2 AC
Tes Family 200.000 6 2 TV
Tabel kamar hotel diatas telah berada dalam bentuk normal pertama karena semua atribut bernilai tunggal untuk setiap baris.
2) Normalisasi tahap kedua tabel kamar hotel
Idhot Tipekmr Tarifkmr Jumlahkmr Jumlahbed Namafasi kamar
Tes Family 200.000 6 2 AC
Tes Family 200.000 6 2 TV
Tabel kamar hotel diatas menunjukkan bahwa tabel tersebut belum dalam bentuk normal kedua karena tidak semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. Atribut tarif kamar,
jumlah kamar dan jumlah bed tergantung sepenuhnya pada
77
tergantung pada kunci primer namafasikamar. Maka tabel dipecah menjadi dua yaitu :
1. tabel kamar hotel
2. tabel fasilitas kamar
3) Normalisasi tahap ketiga tabel kamar
Untuk memenuhi bentuk normal ketiga maka tabel harus berada dalam bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer. Tabel kamar hotel dan fasilitas kamar diatas telah bentuk normal tahap, karana tidak ada atribut bukan kunci yang memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.
3.4.3.3 Tahap Perancangan Fisik
Pada tahap ini tabel – tabel hasil relasi yang telah berada dalam bentuk normal ketiga diwujudkan secara fisik dengan merancang tabel – tabel tersebut dalam basis data hotel. Rancangan yang dilakukan meliputi komponen tabel berserta ukuran dan
Idhot Tipekmr Tarifkmr Jumlahkmr Jumlahbed
Tes Family 200.000 6 2
Tes Family 200.000 6 2
Idhot Tipekmr Fasilitas kamar
Tes Family AC
tipe datanya. Rancangan tabel - tabel bentuk normal ketiga dalam basis data hotel adalah sebagai berikut :
1) Tabel Hotel diganti dengan nama Tabel Identitas
Nama Field Tipe data Ukuran
Idhot Char 10
Namahot Char 80
Password Char 6
Alamat Char 80
Phone Char 50 Fax Char 50 Email Char 80
Website Char 80
Fotohot Text 80
Peta Text 80 Status Char 15
Kelashot Char 15
2) Tabel Fasilitas Hotel
Nama Field Tipe data Ukuran
Idhot Char 10
79
Fotofasihot Text 80
Ketfasihot Text 80
3) Tabel Kamar Hotel
Nama Field Tipe data Ukuran
Idhot Char 30
Tipekmr Char 80
Tarifkmr Integer 50
Jumlahkmr Smallinteger 4
Jumlahbed Tinyinteger 1
4) Tabel Fasilitas Kamar
Nama Field Tipe data Ukuran
Idhot Char 10
Tipekmr Char 80
Namafasikamar Char 50
5) Tabel Daerah Terdekat diganti dengan nama Tabel Tujuan Terdekat
Nama Field Tipe data Ukuran
Namatuj Char 80
Jarak Tinyinteger 2
Kettuj Tinyinteger 80
6) Tabel Nuansa Hotel
Nama Field Tipe data Ukuran
Idhot Char 10
Tipenuansa Char 80
Ketnuansa Text 80
3.4.4 Perancangan Sub Manajemen Dialog
81
SPPK Pemilihan Hotel di Yogyakarta
Gambar 3.9 Rancangan Pembagian Homepage SPPK Pemilihan Hotel di Yogyakarta Berdasarkan penggunanya.
Fasilitas dan menu dalam setiap homepage pengguna mempunyai fungsi dan hak akses yang berbeda. Untuk calon penginap hanya dapat menggunakan sistem guna membantu dalam pemilihan hotel. Sedangkan homepage untuk hotel digunakan untuk pendaftaran, login pendaftar dan anggota, update data hotel oleh hotel itu sendiri. Untuk homepage administrator memiliki fasilitas untuk menerima dan menghapus anggota dalam sistem. Fasilitas yang sama untuk masing - masing pengguna adalah form pencarian hotel dan link menu untuk melihat data programer sistem. Dibawah ini adalah rancangan homepage untuk masing - masing pengguna :
Homepage
untuk pihak hotel
Homepage
untuk calon penginap
hotel
Homepage
untuk administrator
3.4.4.1 Rancangan Homepage untuk Calon Penginap Hotel
Gambar 3.10 Rancangan homepage untuk calon penyewa hotel
Dalam rancangan homepage untuk calon penginap hotel diatas terdapat rancangan fasilitas link menu untuk calon penginap hotel. Agar lebih jelas maka fasilitas link menu dan tujuan link untuk calon penginap hotel akan diperlihatkan dalam gambar rancangan link menu dibawah ini :
Judul
Home
About us
Menu Buku tamu Help Cari hotel go
SPPK
Bantuan
Data Hotel
• Bintang 5
• Bintang 4
• Bintang 3
• Bintang 2
• Bintang 1
• Melati
83
3.4.4.1.1 Rancangan Link Menu Dalam Homepage Untuk Calon Penginap Hotel
Gambar 3.11 Rancangan link menu dalam homepage untuk calon penginap hotel Homepage untuk calon penyewa hotel
Data Hotel Berdasarkan
tipe hotel
SPPK Help
Fom SPPK
Form tabel data alternatif solusi pemilihan hotel Buku
tamu
About Us
Bantuan Form cari
hotel