• Tidak ada hasil yang ditemukan

INOVASI TEKNOLOGI NANO UNTUK COMPOSTING TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INOVASI TEKNOLOGI NANO UNTUK COMPOSTING TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi inovasi (Vony Indah dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 152

INOVASI TEKNOLOGI NANO UNTUK COMPOSTING

TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

1

Vonny Indah Sari, 2Syamsul Maarif, 3Yandra Arkeman 1

Dosen Politeknik Kampar Email: vonnyindahsari@yahoo.co.id 2

Guru Besar Departemen Teknologi Industri Pertanian-IPB 3

Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian-IPB

ABSTRAK

Pembuatan kompos dari tandan kosong kelapa sawit sudah banyak dilakukan dengan metode sederhana. Beberapa penelitian yang dilakukan untuk mempercepat waktu pengomposan dilakukan oleh Baharuddin et.al (2009) yang mengembangkan teknologi thermophillic in vessel dan windrows system yang dapat meningkatkan komposting dari tandan kosong kelapa sawit dan palm oil mill effluent (POME) pada skala industri. Pembuatan kompos dilakukan dengan open windrow composting antara tandan kosong kelapa sawit yang sudah dipres dengan memberikan POME. Melalui inovasi teknologi nano kompos tandan kosong kelapa sawit diharapkan dapat menjadi solusi aternatif dari permasalahan karena tingginya harga pupuk non organik, peningkatan kualitas pupuk organik dan dalam rangka mewujudkan industri PKS tanpa polusi limbah padat.

Kata Kunci: pengomposan, tandan kosong kelapa sawit, nano teknologi, inovasi

ABSTRACT

Composting of oil palm empty fruit bunches has been done with a simple method. Several studies were done to speed up the composting time is done by Baharuddin et al. (2009) who developed the technology thermophillic in the vessel and windrows composting system that can improve from palm empty fruit bunches and palm oil mill effluent (POME) on an industrial scale. Composting is done with open windrow composting between palm empty fruit bunches that have been pressed by giving POME. Through the innovation of nanotechnologies is expected to be composted palm empty fruit bunches aternatif solution of the problem because of the high price of non-organic fertilizers, organic fertilizers and quality improvement in order to realize the palm industry without solid waste pollution.

Keywords: composting, palm empty fruit bunches, nanotechnologies, innovation

1. Pendahuluan

Agroindustri kelapa sawit dapat dikembangkan dengan adanya inovasi baru atau pengembangan produk dari pohon industri yang sudah ada sehingga memperluas manfaat dari komoditas serta membuka kesempatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seiring bertambahnya permintaan pasar akan kebutuhan minyak sawit dunia dan bertambahnya jumlah pabrik pengolahan kelapa sawit di Indonesia maka akan bertambah juga jumlah limbah baik padat maupun cair yang tidak termanfaatkan

yang merupakan produk samping dari pengolahan minyak sawit.

(2)

Strategi inovasi (Vony Indah dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 153 diizinkan lagi karena mencemari

lingkungan. Untuk saat ini TKS banyak digunakan sebagai mulsa pada tanaman kelapa sawit dewasa yang sekaligus berfungsi sebagai pupuk organik. Akan tetapi cara ini memerlukan biaya transportasi dan penyebaran yang cukup besar. Alternatif lainnya yang mempunyai nilai tambah lebih tinggi dari sekedar aplikasi TKKS di lapang adalah pengolahan TKKS menjadi kompos.

Pemanfaatan TKKS untuk kompos di PKS dengan kapasitas olah 30 ton TBS/jam memberikan nilai ekonomis yang sangat besar. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa potensi keuntungan yang dihasilkan adalah sekitar Rp 2,8-3 milyar per tahun atau setara dengan keuntungan yang dihasilkan oleh sekitar 1.200 ha kebun kelapa sawit dengan asumsi keuntungan/kg TBS adalah 130 rupiah dan dengan investasi pabrik kompos sebesar Rp 3,18 milyar yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan investasi 1.200 ha kebun yaitu sekitar Rp 24 milyar. Keunggulan lain teknologi ini ialah penggunaan seluruh limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) sehingga biaya pengolahan limbah tidak diperlukan lagi.

Secara umum teknologi pengomposan lebih unggul dibandingkan dengan teknologi pengolahan limbah lainnya karena teknologi ini merupakan kombinasi pengolahan limbah cair dan limbah padat dalam satu proses. Dengan demikian biaya pengolahan LCPKS dapat dihilangkan dan sebagai hasil akhir diperoleh kompos bermutu tinggi yang dapat dijual atau digunakan sendiri untuk perkebunan kelapa sawit sebagai pupuk alternatif.

Pembuatan kompos dari tandan kosong kelapa sawit sudah banyak dilakukan dengan metode sederhana. Beberapa penelitian yang dilakukan untuk mempercepat waktu pengomposan dilakukan oleh Baharuddin et.al (2009) yang mengembangkan teknologi

thermophillic in vessel dan windrows system yang dapat meningkatkan komposting dari tandan kosong kelapa sawit dan palm oil mill effluent (POME) pada skala industri. Pembuatan kompos dilakukan dengan open windrow composting antara tandan kosong kelapa sawit yang sudah dipres dengan menambahkan LCPKS atau POME. Desain open windrow piles adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Open windrows piles (Baharuddin et.al, 2009)

Kandungan hara kompos yang dicampur dengan LCPKS paling tinggi dibandingkan limbah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kompos dari tandan kosong kelapa sawit mempunyai kualitas

(3)

Strategi inovasi (Vony Indah dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 154 pada zero emision. Agar kandungan unsur

hara yang ada pada kompos tandan kosong kelapa sawit dapat terserap sempurna oleh tanaman maka diperlukan inovasi teknologi nano composting. Dengan aplikasi teknologi nano kompos ini akan dihasilkan bahan kompos berukuran nano yang bisa terserap oleh tanaman dengan waktu yang relative lebih singkat, mengurangi ukuran dan berat bahan kompos sehingga mempermudah proses pengemasan, penyimpanan dan distribusi.

2. Proses Pengomposan

1. Persiapan lahan

Untuk proses pengomposan TKS dari PKS kapasitas 30 ton TBS/jam diperlukan lantai pengomposan dengan luas 25.000 m2, lantai dibuat dari cor semen dengan ketebalan 12 cm. Lokasi pengomposan sebaiknya tidak jauh dari pabrik untuk mempermudah pengangkutan TKS dan pengaliran LCPKS. Dasar perhitungan serta areal yang dibutuhkan untuk PKS kapasitas olah 30 ton per jam adalah:

a. Waktu pengomposan 42 hari b. Kebutuhan areal 600 m2 perhari c. Panjang tumpukan 220 m per hari

Pada beberapa referensi dijelaskan bahwa waktu pengomposan dapat dipersingkat menjadi 21 hari dengan menambahkan bioaktivator kompos yang terdiri atas campuran formula mikroba MINOSE ditambah serbuk gergaji, molase (atau

gula) dan air

dengan perbandingan 4,94 ml : 2500 cc : 19,75 ml : 79 ml untuk mempercepat proses dekomposisi.

2. Persiapan bahan baku

Tandan kosong kelapa sawit dicacah dengan menggunakan mesin pencacah (chipper), kemudian dibawa ke lokasi pengomposan menggunakan

dumptruck.

3. Proses pengomposan

Tandan kosong kelapa sawit yang telah dicacah ditumpuk memanjang dengan ukuran lebar 3m dan tinggi 1,2 m. Pembuatan tumpukan dilakukan dengan

wheelloader. Selama proses pengomposan/tumpukan disiram dengan sejumlah air limbah cair PKS segar dan dibalik dengan mesin pembalik. Pembalikan dan penyiraman dilakukan 5 kali dalam satu minggu. Perubahan suhu selama proses pengomposan diukur setiap hari (Lembaga Riset Perkebunan Indonesia).

Gambar 2. Proses Pengomposan

Tabel 1 menunjukkan karakteristik dari tandan kosong hasil cacahan, POME dan komposisi kompos tandan kosong pada akhir periode pengomposan. Senyawa organik seperti karbohidrat,

(4)

Strategi inovasi (Vony Indah dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 155 Dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk

mendegradasi senyawa selulosa, hemiselulosa dan lignin yang ada pada tandan kosong kelapa sawit. Dengan penambahan POME waktu degradasi tersebut dapat dipersingkat dan menghasilkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan tanaman seperti N, P dan K

(2,8%; 0,4%, dan 2,8%). Sedangkan logam berat yang terkandung antara lain iron 0,6%, Cadmium, dan nikel (sangat sedikit) (Baharuddin, et al. 2007). Menurut Rihani

et al. (2010), jumlah nutrisi yang dapat digunakan sebagai pupuk organic untuk tanaman adalah lebih dari 1% dan hanya mengandung sedikit logam berat.

Tabel 1. Karakteristik tandan kosong yang sudah di press dengan penambahan POME dan komposisi material kompos yang dihasilkan

Sumber: Baharuddin (2007)

Keunggulan kompos TKKS meliputi: kandungan kalium yang tinggi, tanpa penambahan starter dan bahan kimia, memperkaya unsur hara yang ada di dalam tanah, dan mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi. Selain itu kompos TKKS memiliki beberapa sifat yang menguntungkan antara lain: (1) memperbaiki struktur tanah berlempung

(5)

Strategi inovasi (Vony Indah dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 156 3. Strategi dan Analisis Kelayakan

Inovasi

3.1 Strategi Inovasi

Berbagai permasalahan selalu muncul dalam industri mulai alokasi bahan baku, teknologi yang menunjang keberhasilan produk hingga permasalahan dalam kualitas hasil produk. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan mencari solusi pemecahan yang sesuai dan ditunjang dengan kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang dapat mengatur keberlanjutan dari sistem yang ada di industri tersebut. Sarana yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan dapat dalam bentuk informasi teknologi tepat guna, peralatan-peralatan untuk membuat suatu alat bantu kerja, perbaikan manajemen, sarana dan prasarana penunjang lainnya. Berbagai teknologi yang digunakan oleh masyarakat industri sebahagian besar dihasilkan dengan cara meniru (imitation) dari berbagai teknologi yang sudah ada, menyempurnakan teknologi sehingga kinerjanya akan lebih baik sesuai dengan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dalam perkembangannya masyarakat industri mampu menghasilkan teknologi baru yang memiliki fungsi lebih efektif dan efisien yang berbeda dan belum pernah ada. Hal itu disebut dengan inovasi

(Kim,1997). Inovasi adalah hasil karya manusia dalam bentuk rangkaian tahapan proses, peralatan, desain tata letak yang spesifik, berbeda dengan yang sudah ada dan memiliki daya guna untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat untuk mempermudah pekerjaan. Secara konvensional istilah inovasi diartikan sebagai suatu terobosan yang berhubungan dengan produk-produk baru. Thompson (1965) dalam Hurley and Hult (1998) mendifinisikan bahwa inovasi adalah konsep yang lebih luas yang membahas penerapan gagasan, produk, atau proses yang baru.

Lahirnya inovasi-inovasi baru karena adanya tantangan dalam kondisi lingkungan masyarakat yang menuntut untuk terciptanya sarana untuk mengatasi permasalahan dalam industri. Inovasi dapat mempercepat, meringankan, meningkatkan mutu dan efisiensi sehingga beban manusia menjadi berkurang. Inovasi baru akan meningkatkan kinerja manusia baik dari capaian kuantitas maupun kualitasnya. Inovasi dapat ditemukan pada industri yang menerapkan teknologi yang kompleks yang biasanya terkait langsung dengan permasalahan yang dihadapai dalam kehidupan sehari-hari. (Gumbira-Sa’id, 2009).

Strategi teknologi dan manajemen inovasi bertujuan untuk memenangkan persaingan pasar produk-produk yang dihasilkan. Kim (1997) menyampaikan hasil kajian keberhasilan industri kecil di Korea untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik, meningkatkan skala produksi bahkan mereplikasi industri yang mengelola dengan baik sebagai kunci keberhasilannya. Ada tiga fase dalam membangun industri agar berhasil memenangkan persaingan yaitu fase I: mengenali peluang bisnis dan meniru

(imitation) teknologi untuk mendukung bisnisnya. Pada fase ini kegiatan yang dilakukan adalah peluang bisnis, jenis

(6)

Strategi inovasi (Vony Indah dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 157 sistem produksi, menghasilkan teknologi

industri baru yang lebih efektif dan efisien (innovation).

3.2. Aspek yang Mempengaruhi Kelayakan Inovasi

Hurley and Hult (1998) mendefinisikan inovasi sebagai sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru dan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan pelayanan yang memuaskan pelanggan. Hal tersebut merupakan bagian dari aspek kelayakan suatu inovasi.

Aspek yang mempengaruhi dalam suatu kelayakan inovasi bisa berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal berarti organisasi atau perusahaan dan segala sesuatu didalamnya, antara lain sumber daya manusia, strategi perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan. Sedangkan faktor eksternal adalah aspek sosial, ekonomi, teknologi dan lingkungan serta aspek pasar.

Sebuah perusahaan akan semakin inovatif dalam pengembangan produk dan adopsi teknologi apabila didukung oleh sumber daya manusia yang kreatif, kompeten di bidangnya dan dapat mengembangkan diri melalui pelatihan-pelatihan yang bermanfaat bagi pengembangan teknologi dan ilmu yang

kompeten. Chaudury (2010)

mengemukakan bahwa sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam proses inovasi, karena merekalah faktor penggerak dan pelaksana inovasi. Kegagalan sumber daya manusia dalam pengembangan inovasi berarti akan menyebabkan industri akan kurang berkembang dan kalah bersaing dalam bidang usaha.

Strategi perusahaan juga sangat mempengaruhi kelayakan suatu inovasi. Inovasi akan dapat diterima oleh konsumen apabila diperkenalkan (promosi), harga yang terjangkau, mudah diperoleh dan mutu yang baik. Hal ini memerlukan strategi perusahaan yang jitu agar produk inovasi dapat diterima oleh konsumen. Strategi bisnis yang unggul dapat merangsang perkembangan baru dan

produk-produk inovatif yang dapat

meningkatkan keunggulan kompetitif

perusahaan. Struktur organisasi yang tepat dalam perusahaan juga sangat menunjang keberhasilan suatu inovasi. Keberhasilan sumber daya manusia dalam perusahaan untuk melakukan inovasi tidak terlepas dari peran dan dukungan manajer perusahaan. Ketepatan manajer dalam pengambilan keputusan, team building

yang baik, suasana kerja dan loyalitas terhadap konsumen merupakan kunci keberhasilan sutau inovasi dapat diterima oleh konsumen. (Voss, et al. 2000).

Faktor eksternal perusahaan yang mempengaruhi kelayakan suatu inovesi antara lain meliputi aspek sosial ekonomi yaitu gambaran seberapa jauh dampak yang ditimbulkan dengan adanya inovasi yang dilakukan terutama terhadap ekonomi secara luas dan dampaknya terhadap masyarakat secara keseluruhan, misalnya membuka kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan daerah dan nasional, tersedianya sarana serta prasarana. Aspek teknis dan teknologi berkaitan erat dengan proses produksi, bagaimana merencanakan produksi, pencarian bahan baku, dan

(7)

Strategi inovasi (Vony Indah dkk diantaranya ditimbulkan oleh preferensi pelanggan perluasa perkembangan teknologi.

Aspek lingkunga mempengaruhi kelayakan su meliputi bagaimana inovasi te meminimalisasi dampak terhadap lingkungan seki memanfaatkan limbah indus mendukung pada program lingkungan serta mengarah

emission.

4. Teknologi Nano Compos

Teknologi nano adala rekayasa dalam penciptaa struktur fungsional, maupun p skala nanometer. Dalam ilmiah, nano berarti (0,000000001). Satu nanom seper seribu mikrometer, ata juta milimeter, atau seper meter. Sebagai perbanding manusia memiliki diameter 50 100.000 nm sehingga satu nan kira sama dengan sehelai r dibelah seratus ribu.

Gambar 3. Putaran Mill Berlin (Planetary)

Prinsip kerja mesin pe sangat sederhana. Mesin ak wadah yang berisi bola-bola untuk menggiling bahan par yang akan dibuat menjadi pa Konsepnya adalah meningkat untuk dijadikan pupuk organik digunakan sendiri oleh pab dijual dalam bentuk produk jad

kk) Jurnal Teknik Industri ISS membuat partikel kompo (partikel nano). Partike dapat digunakan s berstruktur nano yang m kemampuan yang jau dibanding material aw diperlukan teknologi nan efisien untuk menggilin pada partikel berukuran n dipatenkan dari Rochm yang menerangkan mendapatkan partikel n banyak dan dalam wak dilakukan inovasi pada dengan merubah putar berlintasan planet (pla

wadahnya yang memilik sisi, untuk mengatur su penerapan nano teknol berkembang saat ini da peluang bisnis bagi indu di bidang kelapa sawit kembali produk yang samping yaitu tandan ko dan limbah cair.

nik yang dapat abrik maupun jadi.

Penerapan inovasi tekno tandan kosong kelapa dapat menjadi solus

ISSN: 1411-6340 158 nano yang efektif dan ling material sampai

n nano.

an partikel nano yang kegiatan inovasi kosong kelapa sawit

(8)

Strategi inovasi (Vony Indah dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 159 permasalahan karena tingginya harga

pupuk non organik, peningkatan kualitas pupuk organik dan dalam rangka mewujudkan industri PKS tanpa polusi limbah padat. Ada beberapa keunggulan dari produk inovasi teknologi nano kompos yaitu perubahan sifat fisik dan kimia dari kandungan unsur-unsur bahan nano kompos yang dihasilkan. Dengan aplikasi teknologi nano kompos ini akan dihasilkan bahan kompos berukuran nano yang bisa mengurangi ukuran dan berat bahan kompos sehingga mempermudah proses pengemasan, penyimpanan dan distribusi.

Keunggulan dari sifat kimia bahan nanokompos berdasarkan keefektifan nano kompos pada saat aplikasi di lapangan yang dapat dilihat dalam waktu yang jauh lebih singkat karena dengan bahan kompos berukuran nano partikel maka waktu yang dibutuhkan oleh tanaman untuk penyerapan unsur-unsur hara yang terkandung di dalam bahan nano kompos lebih cepat. Karena ukuran nanopartikel kompos yang sangat kecil dibandingkan dengan sel akar tanaman maka nanopartikel dapat keluar dan masuk dengan mudah ke dalam tanaman tanpa mengganggu kerja sel. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr.Bruno De Geest, ahli kimia dari Ghent University Belgia tentang tablet obat dalam ukuran nano partikel dijelaskan bahwa dengan tablet nano ini akan mempercepat pengiriman obat ke sasaran penyakit 800 kali lebih cepat dibanding cara biasa (Swara, 2002 dalam Lipi, 2005).

Selain itu, bahan nano kompos yang dihasilkan menjadi sangat reaktif sehingga hasilnya akan lebih optimal meskipun dengan dosis penggunaan yang sangat rendah. Diharapkan dari nano nitrogen, nano kalsium posfat komposit dan nano partikel unsur hara lainnya yang terkandung dalam bahan kompos maka dapat dipergunakan sebagai nutrisi kompleks oleh tanaman. Material

berukuran nanometer memiliki sejumlah sifat kimia dan fisika yang lebih unggul dari material berukuran besar (bulk). Juga material dalam ukuran nanometer memiliki sifat-sifat yang lebih kaya karena menghasilkan beberapa sifat yang tidak dimiliki oleh material ukuran besar (Tuasikal, 2011). Setiap sifat memiliki “skala panjang kritis”. Ketika dimensi material lebih kecil dari skala panjang kritis tersebut maka sifat-sifat fisis fundamental mulai berubah. Sebagai gambaran, partikel tembaga yang memiliki diameter 6 nm memperlihatkan kekerasan lima kali lebih besar daripada tembaga ukuran besar (bulk)(Swara, 2002 dalam Lipi, 2005).

(9)

Strategi inovasi (Vony Indah dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 160 5 Simpulan

Penerapan inovasi melalui imitasi teknologi untuk nano composting dapat diterapkan dan bisa menjadi peluang bisnis yang bagus karena memberikan beberapa keuntungan selain meningkatkan nilai tambah produk samping industri, juga diantaranya dari segi teknologi menghasilkan pupuk organik yang dapat langsung diaplikasikan ke tanaman dengan kandungan nutrisi yang cukup banyak.

Dari segi efisiensi produk, karena ukurannya sangat kecil, nano kompos mudah dalam pengemasan, penyimpanan dan pendistribusian produk. Dari segi lingkungan akan menjadi alternatif untuk green industry dengan zero emission. Hal tersebut merupakan manfaat dari teknologi yang meniru (imitation) dari teknologi nano yang sedang berkembang saat ini.

REFERENSI

Baharuddin, et.al. 2009 Co-composting of EFB and partially treated POME in pilot scale. International Journal of Agricultural Research, 4(2):69-78 Baharuddin. 2009. Appropriate

Technology for Accelerated Composting Treatment of Oil Palm Biomass in Malaysia. Presentation Outline.Department of Biological Functions and Engineering, Graduate School of Life Science and Systems Engineering, Kyushu Institute of Technology, Japan precentation of Procter & Gamble at American Oil Chemist Society, Champain, Illinois. Chaudhury, S.R. 2010. Working Paper

:Hidden attributes of huma resourcesfor successful innovation.

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm ?abstra ct_id=1589399

Hurley, Robert. F and Hult, G, Tomas. M, 1998, ”Inovation, Market Orientation, and Organizational Learning: An Intergration and Empirical Examination”, Journal of Marketing, July. Jaworski, Bernard. J and Kohli, Ajay. K, 1993, “Market Orientation: Antecedents and Consequences”,

Journal of Marketing, Vol. 57, July. Ibrahim, Yacob. 2003. Studi Kelayakan

Bisnis. PT Rineka Cipta. Jakarta

Kim, L. 1997. Imitation to Innovation,

TheDynamics of Korea’s

Technological Learning. Harvard Business School Press, Boston.

Lembaga Riset Perkebunan Indonesia. Inovasi Teknologi Kompos Produk Samping Kelapa Sawit. Lokakarya Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Loekito, Hendry. 2002. Teknologi

Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 3, No. 3, September 2002:242-250

McKinney, Ross E. 2004. Environmental Pollution Control Microbiology. Marcel Dekker, Inc. New York.

Narver, John. C, and Slater, Stanley. F, 1990, “The Effect of a Market Orientation on Business Profitability”,

Journal of Marketing, October

Rihani, M., Malamis, D., Bihoui, B., Etahiri, S., Loizidou, M., and Assobhei, O (2010). In vesseltreatment of urban primary sludge byaerobic composting. Biresour. Technol. 101, 5988 – 5995.

Rochman, Nurul Taufiqu, A.Sukanto, A.Suhandi, B, Hermanto, dan Djandjani, A. M. 2008. Mesin Pembuat Partikel Nano (Nano Particle Machine) ; Mesin Penghancur Partikel dengan Gerak Planet yang Memiliki sudut Wadah yang Dikondisikan. Pusat Inovasi – LIPI. Jakarta.

http://www.bic.web.id/login/inovasi- indonesia-unggulan/608-mesin-pembuat-partikel-nano

Swara. 2002. Teknologi Nano Berkembang Pesat : Ukuran makin Kecil, Kekuatan makin Tinggi.

(10)

Strategi inovasi (Vony Indah dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 161 Sa’id., Endang Gumbira. 2009.

PengkajianManajemen Inovasi Akar Rumput di Dunia dan Studi Kasus di Indonesia . Makalah Pada Lokakarya Nasional PengembanganInovasi Masyarakat Di Indonesia, Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna–LIPI, Bandung 8 Desember 2009

Tuasikal, Muhammad Abduh. 2011. Manfaat Teknologi Nano.

http://polimerabduh.wordpress.com/20 11/04/06/manfaat-teknologi-nano/

Gambar

Gambar  1. Open windrows piles (Baharuddin et.al, 2009)
Gambar 2. Proses Pengomposan
Tabel 1. Karakteristik tandan kosong yang sudah di press dengan penambahan POME dan komposisi material kompos yang dihasilkan
Gambar 3. Putaran Mill BerlinPlanetaryrlintasan Planet

Referensi

Dokumen terkait

Dari pasal tersebut memberikan peluang bagi pemerintah daerah untuk melakukan inovasi dalam rangka pelaksanaan kewenangan daerah yang diatur dalam Undang-Undang, Termasuk dalam

penelitian ini adalah empat orangtua kandung dari penderita, anak telah menderita skizofrenia selama lima tahun sejak didiagnosa dan memiliki riwayat

Artinya kontrol negatif dengan pemberian sampel uji P1 dosis terkecil yakni tepung konjac 100 mg/kg BB + susu low-fat 50 mL/kg BB memberikan hasil adanya perbedaan berarti

Reflektif jurnal tersebut menunjukkan bahwa peserta didik berusaha untuk mengembangkan sikap jujur pada dirinya dengan menyampaikan apa yang dirasakan oleh peserta

Dalam bukunya Introduction to Management Accounting (1996) memberikan defenisi mengenai Activity-Based Costing (ABC), sebagai suatu sistem yang merupakan pendekatan kalkulasi

Dalam Kitâb al-Burhân , Ibn Rusyd menjelaskan perbedaan keduanya sebagai berikut: (1) konsepsi menjelaskan esensi suatu objek yang dikonsepsikan ( definiendum ), sedang

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an adalah proses memperoleh ilmu bagi individu dengan cara melafazkan bacaan dan menulis

Pengaruh konsentrasi surfaktan yang digunakan dalam formulasi mikropartikel terhadap pelepasan obat dapat dilihat dari MP dengan matriks EC yang dibuat dengan