• Tidak ada hasil yang ditemukan

Doa Paskah dan Pergumulan Aktual di STT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Doa Paskah dan Pergumulan Aktual di STT"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Doa Syafaat Perayaan Paskah Civitas Academica STT Intim Makassar, 1 April 2013

Abraham S. Wilar Tuhan Kami Yang Bangkit,

Saat kami menundukan kepala kami di hadapan Kemuliaan Kuasa-Mu, kami membawa ke hadapan-Mu seluruh kecenderungan-diri kami untuk “menutup-nutupi” kebenaran dengan beribu alasan agar kami tertutup dari rasa malu, dan agar kami bisa membanggakan diri kami

Tuhan Kami Yang Bangkit,

Di saat kami merendahkan diri di hadapan Kuasa Kebangkitan-Mu, kami membawa ke hadapan-Mu status-status yang kami sandang, baik itu sebagai karyawan, mahasiswa senior dan mahasiswa junior, dosen, ataupun pimpinan. Status-status ini sangat penting buat kami. Bahkan, status-status itu adalah kebenaran buat kami. Tetapi, Engkau Tahu, status-status ini juga kerap menjadi batu-sandungan di antara kami. Sebagai mahasiswa teologi, kami merasa lebih benar dari kaum awam. Tidak jarang kami memandang rendah kaum awam.

Sebagai senior dan seniorita, kami merasa punya hak lebih banyak untuk dihormati oleh junior-junior kami. Tidak jarang kami lebih senang menempatkan junior-junior kami sebagai suruhan daripada melihat mereka sebagai mitra-kerja. Sebagai dosen, kami merasa punya hak monopoli kebenaran di hadapan anak-anak didik kami. Tidak jarang di dalam kelas kami membungkam kreativitas dan daya kritis yang Engkau berikan kepada mereka. Sebagai pimpinan, kami merasa mahasiswa tidak punya kebenaran untuk menentukan arah perjalanan kampus ini. Tidak jarang kami merasa tidak penting melakukan transparansi kepada mahasiswa/i kami tentang informasi-informasi penting kampus ini.

Tuhan Kami yang Bangkit,

Di saat kami merayakan Kebangkitan-Mu, tolong kuatkan memori kami agar kami tidak melupakan bahwa Penyaliban dan Kematian-Mu bukan Pesta-Iman yang secara vulgar menempatkan kami hidup dalam Surga yang terpisah dengan

pergumulan sosial, ekonomi, politik dan budaya sehari-hari kami. Sejak Awal, Engkau tahu Tuhan, bahwa Dunia lebih memilih ketidak-benaran. Dunia tidak menyukai kebenaran-kebenaran berdiri tegak di dunia ini. Dunia menyalibkan kebenaran. Bahkan, kami juga seringkali ikut di dalam menyalibkan kebenaran-kebenaran agar kami terhindar dari rasa malu.

Tuhan Kami Yang Bangkit,

Engkau Bangkit dari Kubur! Kuatkan memori kami bahwa Kebangkitan-Mu, Ya Tuhan, adalah suatu petanda bahwa Kebenaran yang telah di-salibkan dan telah mati, kini telah Bangkit. Kebenaran Bangkit dari Kubur! Pengharapan akan Dunia Baru, dunia yang mencintai kebenaran, telah Engkau nyatakan lewat kebangkitan-Mu.

(2)

Tuhan Kami Yang Bangkit,

Saat kami menundukan kepala di hadapan Kemuliaan Kebangkitan-Mu, kami menyadari bahwa status-staus kami membuat “Kepala kami Tegak”; sehingga, kami menjadi orang-orang yang tidak tahu diri di hadapan-Mu, di hadapan sesama kami, di hadapan ciptaan-Mu. Kami jadi Ponggah. Kami jadi angkuh. Kami berjalan dengan Kepala Tegak, di dalam keangkuhan kami.

Tuhan Kami Yang Bangkit,

Kepala kami yang tertunduk saat ini adalah ungkapan penyesalan atas kepongahan kami terhadap diri-Mu. Kepala kami yang tertunduk ini adalah

ungkapan rindu dari anak yang hilang yang ingin kembali ke rumah Bapanya. Kami ingin kembali ke Engkau. Kami ingin bersama dengan Engkau Ya Tuhan.

Tuhan Kami Yang Bangkit,

Kebangkitan-Mu memberi pelajaran yang berharga buat kami. Tuhan, sebenarnya kami tidak pantas merayakan Sukacita Kebangkitan-Mu karena kami diam-diam menolak ikut-serta menapaki via dolorosa/jalan derita yang telah Engkau lalui. Kebangkitan-Mu telah menegur kami, bahwa kami sangat menyukai status – entah status sebagai Orang Kristen, status sebagai mahasiswa/i, status dosen, ataupun status pimpinan-- tetapi kami sangat sering menghindar dari tanggung-jawab/jalan derita yang ada di status itu. Kami ingin status. Kami ingin yang enak-enak saja.

Tuhan Kami Yang Bangkit,

Kuasa Kebangkitan-Mu telah membuka tabir Dunia Baru, dunia yang mencintai kebenaran. Di hadapan Kemuliaan-Mu, kami ingin menyalibkan status-status kami yang penuh kesombongan dan ketidak-benaran itu, agar kami bisa turut merasakan penderitaan-Mu saat disalibkan. Di hadapan Kuasa Kebangkitan-Mu, kami juga ingin menyalibkan seluruh kecenderungan-diri kami, agar kami turut merasakan Kebahagiaan dan Kemenangan di dalam Kebangkitan-Mu.

Tuhan Kami Yang Bangkit,

Ajarlah kami untuk mampu bersikap konsisten seperti diri-Mu: berjuang menegakkan kebenaran, mati karena kebenaran, dan bangkit karena Engkau adalah Kebenaran. Ajar kami Ya Tuhan, agar kami tidak hanya mau menikmati Sukacita Kebangkitan-Mu tetapi kami bersedia menapaki via dolorosa yang Engkau lalui. Ajar kami sebagai mahasiswa/i untuk tidak hanya mau nilai bagus tetapi juga mau rajin membaca dan mengerjakan Paper-paper. Ajar kami sebagai dosen untuk tidak hanya bangga dengan status dosen tetapi kami juga berinisiatif mengembangkan skill dan wawasan kami. Ajar kami sebagai pimpinan untuk tidak membanggakan “status dan posisi sebagai pemimpin” padahal kampus ini tidak terlihat dan terasa

(3)

daya kepemimpinan kami. Ajar kami sebagai Keluarga Besar STT Intim untuk benar-benar melihat dan menempatkan sesama kami sebagai anggota keluarga.

Tuhan Kami Yang Bangkit,

Inilah Doa Syafaat kami. Terimalah Syafaat kami. Ampuni kami. Kasihani kami. Dalam Nama Yesus, Sang Kebenaran yang telah Bangkit, kami naikkan doa ini kepada Bapa di Surga. Amin.

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa berdasarkan Pasal 2 angka 4 Perjanjian Pembiayaan Murabahah Nomor 1062/MRB/BMT-PAS/XI/2015 tertanggal 25 November 2015 maka PARA TERGUGAT bersedia untuk menanggung

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun melalui metode karya wisata

bahwa berkenaan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kedelai, isolat protein kedelai, kedelai yang ditambahkan dekstrin, serta dua puluh produk minuman bubuk komersial berbasis

• Standar kehidupan yang layak: pendapatan nasional perkapita (dalam US$), yang kemudian dihitung sebagai Indeks Pemasukan Dalam laporan tahun 2010, UNDP menggunakan

Adanya supervisi dan asistensi pelaksanaan program oleh penilik, pengawas, dan pelatih/fasilitator pendidikan keluarga dalam rangka peningkatan kualitas pelibatan keluarga pada

Ajar dan tuntunlah kami untuk menjalani kehidupan yang Engkau anugerahkan ini dengan hidup benar di hadapan-Mu, agar kehidupan dan pelayanan kami menjadi saksi bagi

Nonkependidikan tidak sesuai bidang studi (mapel) dan rumpun bidang studi memiiki akta