• Tidak ada hasil yang ditemukan

WORKSHOP PENGEMBANGAN PROGRAM/MODEL PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN. PP-PAUD DAN DIKMAS JAWA TENGAH 1-3 Maret 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WORKSHOP PENGEMBANGAN PROGRAM/MODEL PELIBATAN KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN. PP-PAUD DAN DIKMAS JAWA TENGAH 1-3 Maret 2017"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

WORKSHOP

PENGEMBANGAN PROGRAM/MODEL PELIBATAN

KELUARGA DI SATUAN PENDIDIKAN

PP-PAUD DAN DIKMAS JAWA TENGAH

1 - 3 Maret 2017

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

(2)

Summary

Paparan

Implementasi

Pendidikan

Keluarga Pada

Satuan Pendidikan

(3)

1

SDN 02 Kalirejo

Mindarwati, S.Pd, M.Pd

Inti masalah kurangnya pelibatan ortu di SD 02 Kalirejo:

Ortu mewakilkan ketidakhadirannya dalam pertemuan dengan wali kelas yaitu nenek, ART, atau wakil keluarga dll.

Strategi yang berhasil:

Memberikan informasi akan ada doorprize...maka banyak ortu yang datang ke sekolah karena berharap akan ada hadiah meskipun

dengan hadiah yang sederhana orangtua mau hadir ke sekolah pada hari sabtu.

Upaya mendorong ortu memahami pola asuh anak dengan:

Penyediaan fasilitas bahan bacaan (pengasuhan positif dan

pendidikan diera digital) ketika menunggu anak pulang....

(4)

SMPN 3 Ungaran

Dra. Tatik Arlinawati, M.Pd

Pilot Project implementasi dikkel 2016

Sekolah Menjadi Pilihan ortu karena

o Prestasi akademik ranking 3 se-kab semarang o ruang terbuka hijau tersedia sangat baik

Pembiasaan Positif Sekolah

 Pemberian apresiasi siswa berprestasi dengan memberitahukan kepada ortu siswa tersebut

 Anak dibiasakan aktif dalam ekskul (dibantu alumni berprestasi,

dianggarakan sesuai kemampuan sekolah) sehingga siswa diperbolehkan pulang sampai jam 5 sore.

(5)

Strategi untuk pelibatan orang tua :

 Peran Komite maksimal membantu pelaksanaan program dikkel  Pertemuan orang tua disesuaikan kalender akademik dan

menginformasikan kegiatan-kegiatan sekolah

 Semua ortu antusias hadir dalam pertemuan dengan wali kelas.

Trik sekolah menghargai orang tua:

 Penyambutan ortu disekolah  ketika menyaksikan putranya

memperoleh prestasi pada kejuaraan misal: PBB, Tenis Lapangan, dsb

 Program penghijauan lingkungan sekolah inisiatif ortu dan

dilaksanakan oleh ortu sendiri.

Hasil parenting (Mendidik anak diera digital), ortu menuliskan

pesan untuk putranya esok harinya.... Ex : Kepada ananda reza

supaya jangan membuka situs... (tanpa nama ortu)

(6)

Kunci keberhasilan pelibatan ortu pada SMPN 3

Ungaran :

“komunikasi efektif” ortu dengan sekolah

membina lebih dekat wali kelas dgn ortu

(7)

SMAN 1 Bantul

Titi Prawiti Sariningsih

3 Be (Bantul berprestasi, berkarakter, dan berwawasan lingkungan

Sekolah Berprestasi akademik No.1 Provinsi DIY

Sekolah sehat nasional best performant,

Kualifikasi pendidikan Guru Mayoritas S2

Selalu Mengadakan praktik-praktik baik, misal:

1.

Pembiasaan literasi 15 menit (06.45 s/d 07.00) sebelum

belajar.

2.

Konsultasi kemajuan pendidikan siswa

3.

Penyampaian apresiasi prestasi siswa

Program dan prestasi sekolah disosialisasikan dgn baik kpd

ortu.

Bermitra dengan lembaga terkait

Achievement motivation training siswa kepada ortu

(8)

Masalah yang ditemuai oleh guru BP:

 Orangtua sibuk dengan pekerjaannya  Broken home

 Ortu kelas XI dan XII belum semua peduli terhadap anaknya.

Strategi yang diterapkan :

 Awal PLS siswa menuliskan motivasi&cita-cita disampaikan oleh

guru BP dan kemudian mencocokkan keinginan ortu kepada putranya  dilanjutkan fasilitasi pertemuan oleh BP

 Pemetaan permasalahan siswa oleh guru BP

 Pemeriksanaan hasil psikolog sebagi bahan konsultasi kepada

ortu

 Menyamakan keinginan siswa dan orang tua difasilitasi oleh BP

“Sukses SMAN 1 Bantul karena menjalin kemitraan

dengan semua institusi pemerintah terkait

(9)

PAUD Al Firdaus surakarta

Atik Triwiyati, S.Pd

Merupakan sekolah insklusi (ABK)

Adanya guru pendamping khusus untuk anak-anak ABK

(anak berkebutuhan khusus)

Sifat belajar moveing class

Lebih banyak kisah atau dongeng

Penilaian perkembangan anak disesuaikan standar

pencapaian

Adanya program pengembangan diri

HPS  semua diantar ortu

Ortu berusaha menjadikan siswa mandiri

Open house  membangun komitmen bersama untuk

memajukan siswa

(10)

Kelas parenting

Kegiatan pengajian tiap pekan

Kerjsama dengan ortu

Membiasakan berinfaq (sedekah 1.000/hari), memiliki

dampak positif dari ortu

Kelas ortu

(11)

Kelas Inspirasi ABK

Materi/keg yang dibutuhkan (tematik atau life skill)

PSG (parent support group), krn ortu butuh

dukungan hati dan semangat mendampingi anak

Memperingati hari ayah dan ibu.... Ayah/Ibu menjadi

guru

Mengubah stigma kepada anak, exp: mendatangkan

chef  spy anak mau makan sayur, kemudian difoto

dan diberikan kpd ortu tersadar

Menghadirkan Narasumber berbagai profesi sesuai

dengn tematik yang diinginkan

(12)

Pertemuan ortu dengan wali kelas

Pembentukan WA group

Ortu selalu menginginkan materi calistung tetapi tidak

sesuai standar pendidikan

Menghilangkan konsep PR

Solusi efektif dalam pelibatan orang tua

Memodifikasi kegiatan secara integratif

Konsultasi bersifat solutif untuk menyelesaikan

masalah dirumah

(13)

Pentas kelas

Banyak sekali ragam

Karena sekolah menyakini setiap anak memiliki

potensi

Upaya PAUD dalam hal pelibatan keluarga,

adanya komunikasi efektif....dan menjadi PR satdik

krn memegang standar pencapaian untuk anak

PAUD.

(14)

PKBM Dian Surakarta

Wardah Diana

Program  Kelompok Bermain (KB) 3 klp

Mendidik anak dengan baik

Setiap bulan ada tema yang menuntut

pembelajaran diluar.

Berperan aktif

Membuat program pendidikan keluarga (untuk

wali murid PAUD atau KB)

Tidak masuk dalam kegiatan parenting di PAUD

Ketuanya berasal dari Komite

(15)

Kunci keberhasilan implementasi Dikkel :

1.

Kepala sekolah yang kreatif dan mampu bekerja

sama warga sekolah.

2.

Menjalin komunikasi efektif kepada ortu dan

masyarakat

3.

Menjalin kemitraan dengan instansi terkait

4.

Mampu mengakomodasi harapan dan keinginan

ortu dan masyarakat akan masa depan anak didik

5.

Berusaha mencari solusi masalah anggaran dalam

implementasi dikkel

(16)

H

ASIL EVALUASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN KELUARGA TAHUN

2015-2016

(17)

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 PAUD TK SD SMP SMA SMK PNF PAUD TK SD SMP SMA SMK PNF Positif 95.16 98.04 85.81 81.55 79.37 76.92 45.45 Kurang 4.03 1.96 10.32 16.50 12.70 17.31 36.36 Pembinaan 0.81 0.00 3.87 1.94 7.94 5.77 18.18

Hari Pertama Masuk Sekolah

(18)

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 PAUD TK SD SMP SMA SMK PNF PAUD TK SD SMP SMA SMK PNF Positif 26.61 43.14 70.97 83.50 26.98 23.08 45.45 Kurang 48.39 41.18 25.16 14.56 33.33 46.15 20.45 Pembinaan 25.00 15.69 3.87 1.94 39.68 30.77 34.09

Kelas Orang Tua

Tahun 2015-2016

(19)

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 PAUD TK SD SMP SMA SMK PNF PAUD TK SD SMP SMA SMK PNF Positif 37.10 35.29 28.39 39.81 42.86 38.46 20.45 Kurang 62.90 64.71 71.61 60.19 57.14 61.54 79.55 Pembinaan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Kelas Inspirasi

Tahun 2015-2016

(20)

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 PAUD TK SD SMP SMA SMK PNF PAUD TK SD SMP SMA SMK PNF Positif 76.61 82.35 59.35 68.93 63.49 69.23 38.64 Kurang 23.39 17.65 40.65 31.07 36.51 30.77 61.36 Pembinaan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Pentas Kelas Akhir Tahun

Tahun 2015-2016

(21)

Hasil Evaluasi Laporan Bantuan Penguatan

Ekosistem Dan Kemitraan

PAUD (8 atau 14%)

TK (9 atau 16%)

SD (7 atau 12%)

SMP (6 atau 10%)

SMA (12 atau 21%)

SMK (5 atau 9%)

• SKB (1 atau 2%)

• LKP (3 atau 5%)

• KB binaan PNF (1 atau

2%)

• PKBM (5 atau 9%)

• Dinas Pendidikan Kab

(1 atau 2%)

(22)

Hari Pertama Masuk Sekolah

No

Kegiatan HPS

f

1 Penyambutan siswa dan ortu

6

2 Sosialisasi Program Sekolah

4

3 Pembentukan Paguyuban dgn program

3

4 Mangadakan fasilitas ruang tunggu ortu

1

(23)

No

Materi Kelas OrangTua/Parenting

f

1 Workshop mendidikan anak di era digital

9

2 Pengasuhan positif

10

3 Penambahan fasilitas oran tua

3

4

Sekolah ramah anak dan penghindaran

kekerasan pada anak

1

5 Membangun saran perbukuan

2

6 Pendidikan keorangtuaan

7

7 Rooling Orang tua mengajar dikelas

1

8 Tidak ada materi parenting laporan

49

(24)

No

Materi Kelas Inspirasi

f

1 Membentuk watak dan kepribadian

2

2 Membuka wawasan ttg profesi

3

3 Menyusun film pendek guru dan siswa

1

4 Praktik lapangan: pertanian, buat nugget

1

5 Makanan/jajanan sehat

1

6 Kesehatan mental dari psikolog

2

7 Penanggulangan NAPZA dan AIDs

1

8 Memberikan kursus

1

9 Tidak ada materi KI dalam laporan

39

(25)

Pentas Kelas Akhir Tahun

No

Materi Pentas Kelas Akhir Tahun

f

1

Pemberian apresiasi kpd anak

berkarakter terpuji

1

2

Lomba siswa dan apresiasi prestasi

non-akademik

1

3 Pentas Kelas

3

4 Pentas seni

6

(26)

Isi Laporan Lain-lain

No

Keterangan

f

1

Pembelian alat penunjang prasarana (ex:

kursi, renovasi halte, buat gazebo)

8

2 Pengadaan bacaan parenting

3

3 Kunjungan edukasi

1

4

Pengawasan pada konten pornografi

(27)

Sebagai upaya pendampingan dan fasilitasi

pelaksanaan pendidikan keluarga disatuan

pendidikan lebih luas  terbentuk POKJA

Pendidikan Keluarga (Peraturan Dirjen

(28)

PEMBENTUKAN

Kelompok kerja (POKJA) Pendidikan

Keluarga

(Peraturan Dirjen PAUD-Dikmas 2017)

Untuk mendukung efektifitas dan kesinambungan

pelaksanaan pendidikan keluarga perlu dibentuk kelompok

kerja (POKJA) Pendidikan Keluarga di tingkat provinsi dan

kabupaten/kota.

Tugas utama POKJA dikkel  membantu dinas pendidikan

provinsi dan atau kabupaten/kota dalam pembinaan dan atau

pelaksanaan pendidikan keluarga sesuai dengan

(29)

Tujuan Pembentukan

POKJA Dikkel

Meningkatkan efektivitas koordinasi

pelaksanaan pendidikan keluarga dengan

berbagai instansi/lembaga/organisasi terkait;

Meningkatkan kapasitas pengawas sekolah, penilik

pendidikan nonformal, pelatih/fasilitator pendidikan

keluarga dalam rangka pendampingan, asistensi dan

supervisi pelaksanaan program pendidikan keluarga

di keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat.

(30)

Legalitas Pokja Dikkel

Dibentuk melalui keputusan kepala

daerah/sekretaris daerah dan atau Kepala dinas

pendidikan sesuai dengan kewenangannya;

Dapat dikembangkan secara khas dan berakar

dari budaya, demografis, ekologis, tata nilai,

kesepakatan, serta kepercayaan yang dibangun

sesuai potensi daerah setempat.

(31)

Dana Bantuan Pokja

Untuk mendukung kegiatan POKJA DIKKEL Direktorat

Pembinaan Pendidikan Keluarga pada tahun 2017 telah

menyediakan dana bantuan untuk untuk 34 provinsi dan

160 kabupaten/kota penyelenggara rintisan program

pendidikan keluarga tahun 2015 dan 2016.

Bantuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas

POKJA DIKKEL dalam memberikan pendampingan,

supervisi dan asistensi peningkatan efektifitas dan mutu

pelibatan keluarga/orangtua pada satuan pendidikan dan

masyarakat sebagai salah satu upaya untuk

mengembangkan ekosistem pendidikan keluarga yang

nyaman, aman, dan menyenangkan sehingga mampu

menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta

didik.

(32)

Point Tugas Pokja Pendidikan Keluarga

1. Melakukan kemitraan dengan, satuan pedidikan, dan

masyarakat untuk menyinergikan dan menyeleraskan program pendidikan keluarga untuk mewujudkan insan dan ekosistem pendidikan keluarga yang aman, nyaman, dan menyenangkan, menumbuhkan karakter dan budaya prestasi;

2. Melakukan koordinasi pembinaan dan pendampingan

pelaksanaan pendidikan keluarga pada satuan pendidikan dengan dinas/instansi/lembaga/organisasi terkait;

3. Melakukan koordinasi dan memberdayakan pengawas, penilik, pelatih/fasilitator/pegiat pendidikan keluarga dalam

rangka pendampingan dan supervisi pelaksanaan program pendidikan keluarga;

4. Melakukan pembinaan dan pendampingan pendidikan keluarga, khususnya terkait dengan pelibatan keluarga dan

masyarakat di satuan pendidikan;

5. Menampung dan menganalisis berbagai aspirasi, ide, dan kebutuhan pendidikan keluarga dari satuan pendidikan dan

(33)

Indikator Keberhasilan

Pokja Pendidikan Keluarga

1. Adanya koordinasi antara Pokja Pendidikan Keluarga dengan instansi vertikal tentang penyelenggaraan pendidikan keluarga;

2. Adanya program kerja pembinaan dan supervisi pelaksanaan

program pendidikan keluarga di satuan pendidikan;

3. Adanya pemberdayaan yang dilakukan oleh Pokja Pendidikan

Keluarga terhadap pengawas, penilik, dan pelatih/fasilitator/pegiat pendidikan keluarga, kepala satuan pendidikan, guru tentang

pelaksanan program pendidikan keluarga;

4. Adanya pembinaan dan pendampingan yang dilakukan dinas pendidikan dan instansi terkait untuk memastikan implementasi program pendidikan keluarga sesuai dengan Juknis berlaku;

5. Adanya supervisi dan asistensi pelaksanaan program oleh penilik, pengawas, dan pelatih/fasilitator pendidikan keluarga dalam rangka peningkatan kualitas pelibatan keluarga pada satuan pendidikan dan masyarakat;

6. Adanya laporan kelompok kerja tentang pelaksanaan program di satuan pendidikan.

(34)

Permen Nomor 5

Tahun 2017 :

Organisasi Dan

Tata Kerja Balai

Pengembangan

Pendidikan Anak

Usia Dini Dan

Pendidikan

Masyarakat

(35)

Tugas BP-PAUD dan Dikmas:

Melaksanakan pengembangan program

dan mutu pendidikan anak usia dini dan

pendidikan masyarakat.

(36)

Fungsi BP-PAUD Dan Dikmas

1.

Pengembangan program pendidikan anak usia dini

dan pendidikan masyarakat

2.

Pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan

pendidikan masyarakat

3.

Supervisi satuan pendidikan anak usia dini dan

pendidikan masyarakat

4.

Fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program

pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat

5.

Pengembangan sumber daya pendidikan anak usia

dini dan pendidikan masyarakat

6.

Pelaksanaan kemitraan dibidang pendidikan anak usia

dini dan pendidikan masyarakat

7.

Pelaksanaan urusan administrasi BP-PAUD dan Dikmas

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengamatan pemberian ZPT Rotoone F dan perendaman selama 5 menit terhadap pertumbuhan panjang tunas dan jumlah daun stek lada menunjukkan bahwa perlakuan P1 yaitu

Gambar 10. Diagram konteks sistem yang diusulkan 2.1. Perubahan Penguji Seminar 2.2. Pengolahan Jadwal Sidang MAHASISWA Data Mahasiswa Ketersediaan Ruangan Jadwal

Sedangkan Jasa Kena Pajak yang tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) meliputi, jasa pelayanan kesehatan medis, jasa pelayanan sosial, jasa pengiriman surat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan LKPD berbasis Bioentrepreneurship pada materi bioteknologi konvensional untuk melatihkan keterampilan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Likuiditas (CR) terdapat pengaruh yang positif dan tidak signifikan secara parsial terhadap variabel Profitabilitas

528 Analis Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Perencanaan Program dan Pelaporan 7 0 529 Pengelola Program dan Laporan Sub Bagian Perencanaan Program dan Pelaporan 6 0

Beberapa struktur yang ditemukan adalah Gapura Jedong (926 Masehi), Petirtaan Jalatundo (abad ke-10), Petirtaan Belahan, Candi Kendalisodo, Candi Merak, Candi

Dapat dilihat tingkat konsumsi di wilayah aliran sungai Enim dengan luas 194.479 ha yang dikonversikan ke dalam satuan lahan dunia (global hectare) masih dalam kapasitas