BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan pada ibu pasca persalinan menimbulkan dampak yang dapat
meluas ke berbagai aspek kehidupan dan menjadi salah satu parameter kemajuan
bangsa dalam pelayanan kesehatan. Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran
hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
(Wiknjosastro, 2007). Dalam persalinan sering terjadi perlukaan pada perineum baik
itu karena robekan spontan maupun episiotomi. Di Indonesia laserasi perineum
dialami oleh 75% ibu melahirkan pervaginam. Pada tahun 2013 menemukan bahwa
dari total 1951 kelahiran spontan pervaginam, 57% ibu mendapat jahitan perineum
(28% karena episiotomi dan 29% karena robekan spontan) (Depkes RI, 2013).
Ruptur perineum adalah perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran
bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Ruptur perineum
disebabkan paritas, jarak kelahiran, berat badan bayi, pimpinan persalinan tidak
sebagaimana mestinya, ekstraksi cunam, ekstraksi fakum, trauma alat dan episiotomi.
(sumarah, 2009). Rupture perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama
dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum umumnya
terjadi di garis tengah dan menjadi luas apabila kepala janin terlahir terlalu cepat,
sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala janin melewati pintu bawah
panggul dengan ukuran yang lebih besar dari sirkumferensia suboksipitobregmatika
2
Luka pada perineum akibat ruptur atau laserasi merupakan daerah yang tidak
mudah untuk dijaga agar tetap bersih dan kering. Bila proses penyembuhan luka tidak
ditangani dengan baik, maka dapat menyebabkan tidak sempurnanya penyembuhan
luka ruptur tersebut. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan tidak dapat berhenti
dengan baik ataupun menyebabkan terjadinya infeksi yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kematian pada ibu (Bahiyatun, 2009). Akibat perawatan perineum yang
tidak benar dapat mengakibatkan kondisi perineum yang terkena lokhea dan lembab
sangat menunjang untuk perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan
timbulnya infeksi pada perineum. Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat
pada saluran kandung kencing ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada
munculnya komplikasi infeksi kandung kencing maupun infeksi pada jalan lahir,
tetapi sangat kecil kemungkinannya jika luka perineum dirawat dengan baik
(Suwiyoga, 2004).
Infeksi post partum terjadi di traktus genetalia setelah kelahiran yang
diakibatkan oleh bakteri, hal ini akan meningkatkan resiko infeksi post partum yang
salah satunya disebabkan oleh penyembuhan luka laserasi perineum yang tidak
optimal dan dapat menyebabkan syok septic (Cuningham, 2005). Berdasarkan
laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2012) angka kejadian infeksi karena
ruptur perineum di Jawa Timur masih tinggi, trauma perineum atau ruptur perineum
dialami 70% wanita yang melahirkan pervagina sedikit banyak mengalami trauma
perineal. Kebanyakan morbiditas maternal setelah trauma perineal tetap tidak terlapor
ke professional kesehatan.jumlah kematian maternal pada tahun 2012, menunjukan
Infeksi dapat terjadi apabila penyembuhan luka rupture perineum yang tidak
optimal. Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang mati
atau rusak dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi.
Penyembuhan luka terjadi dalam 5 tahap, yaitu: segera setelah cidera, pembuluh darah
berkonstriksi di sekitar tempat tersebut, dan vasokonstriksi ini dapat mengurangi
perdarahan dengan cepat. Kerusakan seluler penyebab keluarnya darah dan hal ini
membantu mengaktifasi proses koagulasi (Boyle Maureen, 2009). Penyembuhan luka
pada robekan perineum akan bervariasi, dapat terjadi perprimam atau persecundam
(lambat) tergantung dari luas dan dalamnya luka, semakin dalam luka tentu saja
penyembuhannya semakin lama karena proses penyembuhan terjadi secara bertahap
dari lapisan yang paling luar baru ke lapisan yang lebih dalam (Onggo, 2010).
Penyembuhan luka pada jalan lahir akan sembuh dalam 7-10 hari bila tidak
disertai infeksi dan lebih dari 10 hari bila disertai dengan infeksi (Bahiyatun, 2009).
Sedangkan menurut penelitian Fitri (2013) menyebutkan bahwa luka perineum bisa sembuh < 7 hari (cepat) dan ≥ 7 hari (lambat). Luka dinyatakan sembuh apabila luka
kering, tidak ada kemerahan, tidak ada pembengkakan, jaringan menyatu, dan tidak
nyeri ketika untuk duduk dan berjalan. Penyembuhan luka perineum yang lama akan
meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada masa nifas (Sarwinanti, 2007).
Menurut Smeltzer (2002), waktu penyembuhan luka pada jalan lahir
dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya yaitu faktor internal dan eksternal.
Adapun faktor internalnya adalah usia ibu, personal hygiene, gizi. Adapun faktor
eksternal antara lain lingkungan, tradisi, pengetahuan, status ekonomi, penanganan
petugas. Namun, belum semua faktor ini di teliti. Status gizi merupakan salah satu
4
hal ini dapat berpengaruh dari proses penyembuhan luka yang diakibatkan ketidak
adekuatan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk proses penyembuhan luka,
tingkat pengetahuan seorang ibu berpengaruh bagaimana seorang ibu dalam
melakukan perawatan luka pada jalan lahir dan bagaimana seorang ibu
memperhatikan kesehatannnya dengan memilih makanan-makanan yang memiliki
nilai gizi yang berguna untuk mempercepat proses penyembuhan lukanya.
Fenomena yang ada di masyarakat menunjukan bahwa sebagian besar
msyarakat di pedesaan masih mempercayai adanya pantang makan, mereka menerima
dan menolak jenis makanan tertentu. Pantang terhadap makan sebenarnya tidak
boleh dilakukan oleh ibu post partum karena dapat memperlambat proses
penyembuhan luka jahitan perineum sedangkan proses penyembuhan luka sangat
membutuhkan protein, maka ibu post partum di anjurkan untuk makan dalam pola
yang benar sesuai kualitas dan kuantitasnya (Tiran, 2006). Adapula anggapan bahwa
pemeriksaan pasca persalinan tidak banyak mendapat perhatian ibu karena selain dari
segi penghematan biaya, ibu beranggapan sudah merasa baik dan selanjutnya semua
berjalan lancar. Pemeriksaan setelah kala persalinan sebenarnya sangat penting
dilakukan untuk mendapatkan penjelasan berharga dari bidan yang menolong
persalinan itu. Di antara masalah yang penting tersebut adalah melakukan evaluasi
secara menyeluruh tentang alat kelamin dan terutama mulut rahim yang mungkin
masih luka, akibat proses persalinan. Penyembuhan yang menyebabkan pembentukan
jaringan parut, dapat menyebabkan mulut rahim kaku, dan menyulitkan persalinan
yang akan datang (Manuaba, 2009).
Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan mempunyai peranan dalam
dalam mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah kesehatan. Dengan asuhan
keperawatan, perawat dapat membantu penderita rupture perinium untuk mencegah
terjadinya infeksi dan mempercepat penyembuhan. Pelayanan asuhan keperawatan
yang bermutu akan meminimalkan lama hari perawatan, mencegah terjadinya infeksi,
mencegah terjadinya komplikasi pada penderita luka rupture perinium (Malik, 2005).
Dari studi pendahuluan di Pondok Bersalin Desa ( Polindes ) Desa Kenongo
Kecamatan Jabung pada bulan September sampai dengan bulan November 2014 ada
sebanyak 49 ibu yang melahirkan. Dari 49 orang ibu yang melahirkan, yang
melahirkan tanpa perlukaan perineum sebanyak 16 orang, sebanyak 32 ibu yang
mengalami luka jalan lahir (rupture perineum). Dari hasil wawancara pada 10 ibu post
partum di Bidan Pondok Bersalin Desa ( Polindes ), terdapat 6 ibu mengalami
penyembuhan luka selama > 1 bulan, sedangkan 4 ibu mengalami penyembuhan luka
<1 bulan. 6 ibu yang tingkat pendapatannya <1jt/ bulan, 5 ibu jarang mengkonsumsi
makanan yang tinggi protein, 4 ibu memiliki tingkat pengetahuan tentang perawatan
luka perinium, dan 6 ibu melakukan perawatan luka mandiri. Menilai begitu tingginya
angka kejadian infeksi di Indonesia yang disebabkan salah satu faktor yaitu perlukaan
perineum (rupture perineum), maka rupture perinium dapat dikategorikan sebagai
salah satu dari faktor resiko dalam persalinan yang dapat memperburuk keadaan ibu
post partum yang dapat meningkatkan angka kematian ibu (AKI) di dunia yang di
pengaruhi beberapa factor diantaranya tingkat pengetahuan ibu.
Berdasarkan studi pendahuluan dari hasil wawancara diatas peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang mengidentifikasi faktor-faktor, diantaranya yaitu
pengetahuan penyembuhan luka dan nutrisi yang mempengaruhi percepatan
6
memilih penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
Tentang Penyembuhan Luka dan Nutrisi Dengan Percepatan Penyembuhan Luka
Perinium di Pondok Bersalin Desa ( Polindes ) Desa Kenongo Kecamatan Jabung
Malang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui “ Bagaimanakah hubungan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang
penyembuhan luka dan nutrisi dengan percepatan penyembuhan luka perinium di pondok bersalin desa (polindes) desa Kenongo kecamatan Jabung Malang?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan
penyembuhan luka dan nutrisi dengan percepatan penyembuhan luka perinium di
pondok bersalin desa ( Polindes ) desa Kenongo kecamatan Jabung Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang penyembuhan luka dan
nutrisi di pondok bersalin desa (Polindes) desa Kenongo kecamatan Jabung
Malang.
2. Mengidentifikasi percepatan penyembuhan luka perinium ibu post partum
di pondok bersalin desa (Polindes) desa kenongo kecamatan jabung malang.
3. Menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu post partum tentang
perinium di pondok bersalin desa ( Polindes ) desa Kenongo kecamatan
Jabung Malang.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Kesehatan
Hasil penelitian ini sebagai tambahan informasi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan maternitas.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini di harapkan agar dapat meningkatkan wawasan dan mutu
pendidikan, juga melengkapi literatur/referensi khususnya tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi proses penyembuhan luka ruptur perinium bagi pembaca,
khususnya bagi mahasiswa program studi ilmu keperawatan Universitas
Muhammadyah Malang dan dapat melakukan penelitian tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi proses penyembuhan luka ruptur perinium
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang
hubungan pengetahuan enyembuhan luka dan nutrisi.
4. Bagi Profesi Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk meningkatkan
8
1.5 Keaslian Penelitian
1. Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan faktor-faktor penyembuhan
luka periniumadalah faktor yang berhubungan dengan penyembuhan luka
episiotomi di RSKD ibu dan anak siti Fatimah makasar oleh Monica Rahayu
(2014). Populasi dalam penelitian susi adalah ibu yang nifas dengan jumlah
sampel 32 responden menggunakan teknik accidental sampling. Jenis penelitian
Analitik dengan pendekatan cross-sectional, variabel independen yang
digunakan adalah status gizi,pengetahuan, dan usia. Hasil penelitian adanya
hubungan antara gizi, mobilisasi dini, pengetahuan, dan usia di RSKD ibu dan
anak siti Fatimah makasar Tahun 2013, dengan nilai p-value 0,011 untuk gizi,
0,012 untuk mobilisasi dini, 0,012 untuk pengetahuan, dan 0,021 untuk usia.
2. Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan faktor-faktor penyembuhan
luka perinium adalah hubungan pengetahuan tentang perawatan dengan
penyembuhan luka episiotomi pada ibu post partum di ruang IRINA D bawah
RSUP Prof Dr.R.D kandou malalayang oleh Fiolen Moloku (2013). Populasi
dalam penelitian Fiolen adalah ibu yang nifas dengan jumlah sampel 31
responden menggunakan teknik purposive sampling. Jenis penelitian Analitik
dengan pendekatan cross-sectional, variabel independen yang digunakan adalah
pengetahuan. Hasil penelitian adanya hubungan pengetahuan, dengan
penyembuhan luka episiotomi di ruangan IRINA RSUP prof Dr.R.D Kandou
Malalayang Tahun 2013, dengan nilai p-value 0,001 untuk pengetahuan.
3. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini
akan meneliti tentang pengaruh tingkat pengetahuan dan status gizi ibu post
partum dengan percepatan penyembuhan lukap erinium pada ibu post partum
Selain itu perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terdapat
pada variabel dependen dan independennya, Teknik pengambilan sampel yang
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENYEMBUHAN LUKA
DAN NUTRISI IBU POST PARTUM DENGAN PERCEPATAN
PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM DI POLINDES DESA KENONGO
MALANG.
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
DWI MIRA YUNIARTO
NIM. 201010420311085
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
iv Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Dwi Mira Yuniarto
Nim : 201010420311085
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul skripsi : Hubungan Tingkat Pengetahuan Penyembuhan Luka dan
Nutrisi Ibu Post Partum Dengan Percepatan Penyembuhan
Luka Perineum di Polindes Desa Kenongo Malang .
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 21 Oktober 2015
Yang membuat pernyataan,
v
MOTTO
“yang dipilih
–
itulah
yang dijalani”
“Hidup yang berputar
-putar entah itu sulit, buruk,
sukar, duka... kita harus sabar.
Karena itu bukan sebuah alasan untuk menyerah dan
putus asa”
vi
yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pengerjaan skripsi ini.
Dengan rasa syukur yang sangat dalam kupersembahkan karya tulisku ini kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kita kehidupan, dalam jiwa raga ini serta segala sesuatu yang dapat saya rasakan terutama kekuatan dan kesehatan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun tidak tepat waktu namun Alhamdulillah diwaktu yang tepat.
2. Nabi Muhammad SAW, sosok manusia sederhana yang memiliki kedudukan istimewa disisi-Nya karena iman dan islam yang sempurna dan menjadi tauladan bagi pengikutya. 3. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak (Edy Murdiyanto) dan Ibu (Sri Muryani) yang tak
henti-hentinya mendoakanku disetiap sujudnya, serta selalu memberikan saya support lahir dan batin. Saya akan selalu dan berusaha membat kalian bangga dan bahagia. Skripsi ini saya persembahkan sebagai titik awal dari sebuah kesuksesan saya yang dapat kalian banggakan.
4. Kakakku tersayang (Erry Yuga Setyanto) yang selalu bisa membuatku bangga sebagai seorang adik yang semoga semua hal yang baik dari dia bisa saya tiru.
5. Eva Kurnia seseorang yang sangat luarbiasa setelah kedua orangtua saya yang selalu ada dan tidak bosan-bosannya untuk memotivasi, menemani, dan menasehati saya disetiap suka, duka, dan emosi saya, berkatmu pengerjaan skripsi ini menjadi terasa seperti tanpa beban.
vii
7. Teman-teman PSIK B 2010, terimakasih telah mengisi hari-hariku, telah memberikan banyak pelajaran kehidupan yang tidak mungkin aku lupakan. Aku bangga dan bersyukur telah mengenal kalian, inilah keluargaku tanpa sebuah hubungan darah. Satu harapan saya semoga kita semua sukses dikemudian hari tanpa melupakan satu sama lain.
8. Teman-teman terbaiku Poseng (Arif), Fery, Surya, Iwan, Hisam, Mujib, Hakiki, Ivan, Ifung, Gana, Dul dan teman-teman lain yang tidak bisa saya sebut satu-persatu, senang rasanya untuk semua nilai persahabatan yang mewarnai beberapa tahunku bersama
kalian, canda dan tawa saat kita bersama tak akan aku lupakan kawan… Sekali lagi saya
ucapkan, Terimakasih atas kebaikan kalian semua.
9. Para pejuang skripsi (Firda, Rea, Fitri, Iva, Ita, Ulfa, Via, Risa, Esty, dkk lainnya) kalian adalah motivatorku, kalian selalu memberiku semangat baru untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
viii
bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Penyembuhan Luka dan Nutrisi Ibu Post Partum dengan Percepatan Penyembuhan Luka Perineum di Polindes Desa Kenongo Malang”. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep)
pada program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus pada :
1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini,.S.kep,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ririn Harini,S.kep.Ns.M.Kep selaku pembimbing I yang telah sabar dan
bijaksana dalam memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Sunardi,S.kep.Ns.M.kep selaku pembimbing II yang telah memberikan ilmu dan
memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Polindes desa Kenongo Kecamatan Jabung Malang yang telah memberikan izin
dan membantu saya dalam proses awal pelaksanaan penelitian.
6. Ibu bidan dan asistennya yang telah membantu saya dalam proses penelitian ini.
7. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu
ix
8. Orang tuaku tercinta Bapak Edy Murdiyanto dan Ibu Sri Muryani serta kakak ku
tersayang Erry Yuga Setyato yang tak pernah lelah untuk memberikan motivasi,
kasih sayang serta doa yang dipanjatkan untuk kesuksesan saya.
9. Rekan-rekan khususnya teman-teman PSIK B angkatan 2010 dan sahabat-
sahabat penghuni Kontrakan Mayjen Panjaitan G.11 yang turut serta membantu
dan memberikan dukungan.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari
Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Semoga nantinya bisa bermanfaat bagi semua pihak khususnya bidang keperawatan dan Polindes desa Kenongo Jabung Malang. Amin…
Malang, 21 Oktober 2015
x
Luka dan Nutrisi Dengan Percepatan Penyembuhan Luka Perineum di Pondok Bersalin Desa (Polindes) Desa Kenongo Jabung-Malang Dwi Mira Yuniarto1, Ririn Harini, S,Kep, Ns, M.Kep2, Sunardi, S.Kep, Ns, M.Kep3
Latar Belakang Luka pada perineum akibat ruptur atau laserasi merupakan daerah yang tidak mudah untuk dijaga agar tetap bersih dan kering. Bila proses penyembuhan luka tidak ditangani dengan baik, maka menyebabkan tidak sempurnanya penyembuhan luka rupture. Ruptur perineum adalah perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Di Indonesia rupture perineum dialami oleh 75% ibu melahirkan pervaginam.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional untuk mengetahui tingkat penyembuhan luka dan nutrisi dengan percepatan penyembuhan luka perinium. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Februari – 22 maret 2014 di Polindes Desa Kenongo Jabung Malang. Subjek penelitian adalah ibu post partum yang mengalami rupture perineum sebanyak 30 ibu post partum diambil dengan metode Total sampling. Analisis data yang digunakan adalah chi square dengan taraf signifikasi 0,05%.
Hasil: Didapatkan 56,7% ibu post partum mengalami percepatan penyembuhan luka yang cepat, dan menurut tingkatannya 53,3% ibu berpengetahuan baik, 46,7% ibu berpengetahuan kurang. Hasil analisis menunjukkan faktor tingkat pengetahuan p-value 0.037.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor karakteristik tingkat pengetahuan mempengaruhi percepatan penyembuhan luka perineum ibu post partum.
Kata Kunci: Tingkat pengetahuan penyembuhan luka dan nutrisi.
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
xi ABSTRACT
The Relation of Knowledge Level of Post Partum Mothers about Wound Healing and Nutrition with Perineum Wound Healing Acceleration in
Maternity Hospital at Kenongo Village, Jabung – Malang
Dwi Mira Yuniarto1, Ririn Harini, S. Kep, Ns, M. Kep2, Sunardi, S. Kep, Ns, M. Kep3
Background: A wound on perineum caused by rupture or laceration is considered as an area which is hard to be kept sterile and dry. If the healing process is not treated well then it may disrupt the healing process of rupture wound. Rupture perineum is a wound which happens on vagina in parturition both in normal process or cesarean. In Indonesia, rupture perineum is experienced by 75% of pre-vagina laboring mother.
Method: The research uses cross sectional design to observe wound healing and nutrition level with perineum wound healing acceleration. The research is held on 19 February – 22 March 2014 at Polindes Kenongo village, Jabung – Malang. The subject is 30 post partum mothers who are experiencing rupture perineum, they are selected by applying total sampling method. The data analysis uses chi square with significance rate 0.05%.
Result: 56.7% of post partum mothers are found experiencing fast healing wound acceleration, based on the knowledge level of the subjects 53,3% are good, and 46,7% are poor. The analysis result shows the knowledge level factor p-value 0.037.
Conclusion: The research result shows the characteristic of knowledge level factor affects post partum mothers’ wound healing acceleration.
Keywords: Knowledge level healing wound and nutrition.
1. Student Study Program Science Nursing, Faculty Science Health, University of
Muhammadiyah Malang
2. Lecturer Program Science Nursing, Faculty Science Health, University of Muhammadiyah
Malang
3. Lecturer Program Science Nursing, Faculty Science Health, University of Muhammadiyah
xii
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KEASLIAN PENULISAN ... iv
MOTTO ... v
KATA PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Konsep Ruptur Perineum ... 10
2.1.1 Definisi Ruptur Perineum ... 10
2.1.2 Klasifikasi Ruptur Perineum ... 11
2.1.3 Derajat Luka Perineum ... 21
2.2 Konsep Pengetahuan ... 22
2.2.1 Definisi Pengetahuan ... 22
2.2.2 Tingkat Pengetahuan ... 22
2.2.3 Sumber-sumber Pengetahaun ... 24
2.2.4 Pengukuran Pengetahuan ... 25
2.2.5 Pengetahuan Penyembuhan Luka Perineum ... 26
2.2.6 Pengetahuan Pemenuhan Nutrisi yang Mendukung Penyembuhan Luka Perineum ... 28
2.3 Konsep Luka ... 32
2.3.1 Definisi Luka ... 32
2.3.2 Klasifikasi Luka... 33
2.3.3 Proses Penyembuhan Luka Perineum ... 34
2.3.4 Fase Penyembuhan Luka Perineum ... 35
2.3.5 Indikator Penyembuhan Luka Perineum ... 40
xiii
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 47
3.1 Kerangka Konsep ... 47
3.2 Hipotesis Penelitian ... 48
BABIV METODE PENELITIAN ... 49
4.1 Desain Penelitian ... 49
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 50
4.3 Populasi, Sampling, dan Sampel ... 51
4.3.1 Populasi ... 51
4.3.2 Tekhnik Sampling... 51
4.4 Variabel Penelitian... 51
4.5 Definisi Oprasional ... 52
4.6 Tempat Penelitian ... 53
4.7 Waktu Penelitian ... 53
4.8 Instrumen Penelitian ... 53
4.9 Prosedur Pengumpulan Data... 55
4.9.1 Tahap Persiapan ... 55
4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 56
4.10 Pengolahan data ... 57
4.11 Analisa Data ... 58
4.12 Etika Penelitian ... 58
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 60
5.1 Hasil Penelitian ... 60
5.1.1 Analisa Data Univariat ... 61
5.1.2 Analisa Data Bivariat ... 63
BAB VI PEMBAHASAN ... 67
6.1 Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Penyembuhan Luka dan Nutrisi ... 67
6.2 Gambaran Percepatan Penyembuhan Luka Perineum ... 70
6.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan Penyembuhan Luka dan Nutrisi Dengan Percepatan Penyembuhan Luka Perineum ... 71
6.4 Keterbatasan Penelitian ... 74
6.5 Implikasi Keperawatan ... 75
BAB VII PENUTUP ... 77
7.1 Kesimpulan ... 77
7.2 Saran ... 78
xiv
Tabel 2.1 Tabel Tanda-tanda Penyembuhan Luka Menurut Teori Barbara ... 40 Tabel 4.1 Definisi Oprasional ... 52 Tabel 4.2 Tabel Kisi-kisi Kuisioner Pengetahuan
Penyembuhan Luka dan Nutrisi ... 54 Tabel 5.1 Tabel Descriptive Statistics ... 61 Tabel 5.2 Tabel Silang Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar Episiotomi Medialis ... 19 Gambar 2.2 Gambar Episiotomi Mediolateral ... 20 Gambar 4.1 Skema Tingkat Pengetahuan Penyembuhan Luka dan Nutrisi
Ibu Post Partum dengan Percepatan Penyembuhan Luka
Perineum ... 44 Gambar 5.1 Diagram Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden ... 61 Gambar 5.2 Diagram Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir
Responden ... 62 Gambar 5.3 Diagram Distribusi Frekuensi Pendapatan Responden ... 62 Gambar 5.4 Diagram Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan
Penyembuhan Luka dan Nutrisi Responden ... 63 Gambar 5.5 Grafik Rata-rata Aspek Pertanyaan Kuisioner
pada Responden ... 64 Gambar 5.6 Diagram Distribusi Frekuensi Percepatan Penyembuhan Luka
xvi
Lampiran 1 Pengantar informed consent ... 84
Lampiran 2 Lembar persetujuan menjadi responden ... 85
Lampiran 3 Lembar kuisioner ... 86
Lampiran 4 SOP observasi luka ruptur perineum ... 93
Lampiran 5 Surat izin studi pendahuluan dan penelitian ... 94
Lampiran 6 Surat balasan telah melakukan penelitisn ... 95
Lampiran 7 Rekapitulasi data & Analisa data chi square ... 96
Lampiran 8 Lembar konsultasi ... 104
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ramli. 2008. Gizi Pada Ibu Hamil. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Azis, Alimul. 2007. Asuhan Persalinan Normal: Asuhan Essensial Persalinan. Jakarta: JNPK-KR/POGI-JHPIEGO. 2007.
Arikunto. S. 2006. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi 5”. Jakarta: Rineka Cipta.
Amami, Faisal Pebri. 2014. Hubungan Faktor Karakteristik Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia pada Trimester III di Bidan Praktik Swasta Desa Pakis-Malang, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Barbara Long C, (2005); Perawatan Medikal Bedah, volume 2, penerbit EGC, Bandung.
Bachsinar, Bob. 1992. Bedah Minor. Jakarta: Hipokrates.
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: ECG.
Benson, Ralph C & Pernoll, Martin L. 2009. Buku Saku Obstetri Gynekology Edisi 9. Jakarta: EGC
Bobak, lowdermik, Jensen, 2005. Buku Ajar Keprawatan Maternitas, edisi 4. Jakarta. EGC.
Boyle, Maureen. 2009. Pemulihan Luka : Seri Praktik kebidanan. Jakarta : EGC
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Edisi 8. Jakarta: ECG.
Cunningham dan Garry F. 2005. “ Obstetri Williams Edisi 21 Vol 2”. Jakarta: EGC. Departemen Kesehatan RI. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia
(Riskesdas). Jakarta.
Denaihati. 2013. Pemeliharaan Gizi. Bhatara. Jakarta
Dewi Dina, Ratnawati Retty, Berlian Intan. 2013. Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Kecepatan Kesembuhan Luka Perineum Pada Ibu Post Partum di Seluruh Wilayah Kerja Puskesmas Singosari Kabupaten Malang. Jurnal ISSN Volume 4 nomor 3.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Diaryasa, 2010, Proses Sembuhnya Luka, Jakarta: EGC.
xviii
Ernawati, 2010. “ Faktor-faktor Yang berpengaruh pada Penyembuhan Luka Perinium Ibu Pasca Persalinan di Puskesmas Brangsong dan Kaliwungu Kabupaten Kendal”. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Fitri, Elida. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lamanya Penyembuhan Luka perineum Pada Ibu Nifas Di Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah Indonesia Banda Aceh.
Gibney, Michael J, Margarets, Barrie M, Kearney, John M, & Arab, Lenore. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: ECG.
Handayani. Yulia, 2011. Hubungan Gizi dan Personal Higiene dangan Perawatan Luka Perinium Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Boromeus. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah Indonesia Banda Aceh.
Hur, M.H, Han S.H. 2004. Clinical Trial Of Aromatherapy On Post Partum Mother’s Perineal.
Khomsan, A.,& Anwar, F, 2003. Makan Tepat Badan Sehat. Jakarta: Hikmah.
Kozier B, 2005. Perawatan Medikal Bedah, Bandung: APK
Fajar, A Malik, 2005. Holistik Pemikiran Pendidikan. Jakarta: Raja Grfindo Persada. Manuaba, Ida bagus, 2004. “Dasar-dasar Teknik Operasi Ginekologi”. Jakarta: EGC. Manuaba, Ida bagus, 2009. “Ilmu Kebidanan, dan penyakit kandungan, dan KB”. Jakarta:
EGC.
Manuaba, Ida bagus, 2009. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi & Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC.
Marmi. 2012. Intranatal Care Asuhan pada Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Martaadisoebrata. 2005. Penatalaksanaan Persalinan. Jakarta: EGC
Martaadisoebrata, Mochtar, Rustam & Santoso Iman Budi. 2013. Penatalaksanaan Prolaps Organ dan Panggul. Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia
Mochtar Rustam, 2013, Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologis dan Obstetri Patologis, Jilid 1, edisi 3. Jakarta: EGC.
Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologis dan Obstetri Patologis, , edisi 1. Jakarta: EGC.
xix
Kandou Malalayang. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.
Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. ”Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan”. Jakarta: Rineka Cipta,
Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. ”Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan”. Jakarta: Rineka Cipta,
Norwitch, Errol & John O. Schorge. 2007. At A Glance Obstetri & Ginekologi. Jakarta : Penerbit Erlangga
Nursalam. 2008. “Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian ilmu keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keprawatan” : Salemba Medika.
Nursalam. 2001. “Pendekatan Praktis Metodologi Ilmu Keperawatan”. Jakarta : Infomedika
Onggo, Ira Tri. 2010. Panduan Super Lengkap Kehamilan Sehat dan Menyenangkan Jakarta. New diglossoa
Oxorn, Harry, 2003. Patologi dan Fisiologi Persalinan. Jakarta: Yayasan Essentia Medika. Prawirahardjo, Sarwono. 2008. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta : YBP – SP.
Prawirahardjo, 2007. Acuan Asuhan Persalinan Normal. Salemba Medika Jakarta.
Partiwi, 2009. Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Terjadinya Rupture Perineum Spontan Pada Persalinan Normal, Yayasan Harapan Bangsa Banda Aceh
Rahayu, Monica. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Proses Penyembuhan Luka Episiotomi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makasar. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nani Hasanuddin Makasar.
Reksoprodjo. R, dkk. 1997. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Tangerang : Binarupa Aksara
Repi, A. (2013). Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.
Rukmono. 1973. Kumpulan Kuliah Patologi. Jakarta: Bagian Patologi Anatomik. FK. UI.
Rusjiyanto, 2009. “Konsep Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia”. Jakarta: EGC. Sarwono. 2000, Pelayanan Kesehatan Antenatal dan Neonatal 2, NPPKN, Rogi, Jakarta.
Sarwinati, 2002, Bedah Kebidanan. Jakarta: EGC
Smeltzer S. C. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta
Sjamsuhidajat. R, Wim De Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah Ed.2. Jakarta: ECG.
xx Jakarta: ECG.
Supariasa, I Dewa Nyoman. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: ECG.
Sumarah, dkk, 2009. Perawatan Ibu Bersalin Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Fitramaya: Yogyakarta.
Sugiyono. 2006. “Statistika Untuk Penelitian”.Bandung : Alfabeta.
Suriadi. 2004. Perawatan Luka. Cetakan ke I. Jakarta. CV Sagung Seto.
Suwiyoga. 2004. Gejala-gejala dan Infeksi Masa Nifas. Jakarta: ECG
Taylor C, Lilis C, LeMone. P. 1997. Fundamental of Nursing: The Art and Science of Nursing Care. Jakarta: Balai Pustaka
Tiran. Denise. 2006. Teori daan Praktik Keperawatan. Jakarta: Rineka Aksara.
Uliyah, Musrifatul. Hidayat A. 2009. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Varney. Helen. 2002. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC, 2002
Watiroh 2014. Perbedaan Waktu Penyembuhan Luka Perinium Antara Tindakan Episiotomi Dengan Robekan Spontan di RSUD Kajen. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.
Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo : Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Wiknjosastro, Gulardi. H, dkk. 2007. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR