• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Keanggotaan Koperasi

Dalam dokumen umj 1x andaikacer 4406 1 artikel (Halaman 37-43)

Dalam setiap organisasi, peraturan tidak akan pernah lepas. Hal tersebut dikarenakan peraturan dibuat untuk mengatur dan mengkoordinir agar sistem dan sumber daya yang ada agar teratur dan tersistem.

Begitu juga dengan Koperasi Wanita Sekar Kartini, para anggotanya juga memiliki aturan yang meliputi hak dan kewajibannya.Diantaranya :

Syarat-syarat menjadi anggota :

1. Mengisi formulir permohonan menjadi anggota 2. Menyerahkan fotokopi KTP penanggung

3. Menyerahkan pas foto ukuran 3x3 sebanyak 2 lembar

4. Membayar simpanan pokok sebesar Rp 150.000,00 dapat diangsur lima kali dan simpanan pokok tidak dapat diambil selama menjadi anggota

5. Membayar simpanan wajib minimal Rp 10.000,00 dan maksimal tidak terbatas setiap bulan boleh besarnya tidak sama dan tidak dapat diambil selama menjadi anggota.

6. Mendapat persetujuan dari anggota kelompok. Kewajiban anggota

1. Hadir pada pertemuan kelompok setiap bulan dan menaati tata tertib kelompok dan koperasi

2. Setiap anggota diwajibkan memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) 3. Membayar kewajiban dan tanggungan pada saat pertemuan

4. Membayar dana gedung sebesar Rp 25.000,00 dapat diangsur 10x (bulan) bagi anggota baru dan kewajiban dimulai pada bulan anggota tersebut masuk menjadi anggota

5. Melaksanakan sistem tanggung renteng

6. Membayar simpanan sukarela (ssr) minimal Rp 2000,00 dan maksimal Rp 2.000.000,00 dengan imbalan bunga sebesar 0,75%

7. Hadir pada setiap penyelenggaran rapat anggota Hak- hak Anggota

1. Mendapatkan pelayanan pada Unit Simpan Pinjam (USP) dengan plafon 3x (SP +W), maksimal pinjaman Rp 6.000.000,00 dengan bunga 1,9%. Unit pertokoan dengan palfon 2x (SP + SW), maksimal pinjaman Rp 3.000.000,00 dengan bunga 1,9% tetap, pinjaman BBM dengan plafon 2x (SP + SW) maksimal pinjaman Rp 500.000,00

2. Mendapatkan pelayanan Pinjaman Khusus (PK) dengan menggunakan jaminan emas, sertifikat, BPKB kendaraan dan simpanan berjangka panjang.

3. Memperoleh sisa hasil usaha (SHU) pada setiap akhir tahun buku. 4. Mempunyai hak suara dan berhak memilih dan dipilih.

Lain-lain

1. Realisasi pinjaman dilaksanakan 2 hari setelah setoran kelompok ke koperasi lunas

2. Realisasi pinjaman tidak boleh dikuasakan

3. Surat pengakuan hutang (SPH) harus ditanda tangani yang bersangkutan 4. Surat permohonan pinjaman harus ditanda tangani 75% dari jumlah anggota 5. Menghimpun tabungan berjangka 1 bulan dengan 1%perbulan, dengan jangka

waktu 3 bulan dengan bunga 1,25% perbulan dengan jangka waktu 6 bulan 6. Bagi anggota yang mengundurkan diri semua simpanan diterimakan satu bulan

setelah RAT

7. Memasarkan produk atau titipan barang anggota dengan konsinyasi sebesar 3% dari barang laku.

4.2.3.4 Usaha-usaha yang dijalankan Kopwan Sekar Kartini a. Usaha simpan pinjam

Merupakan usaha pertama yang dirintis oleh Koperasi ini.Usaha ini merupakan usaha yang paling besar pendapatan SHU-nya karena semua anggota berpartisipasi didalamnya. Besar prosentase untuk jenis usaha simpan pinjam ini sebesar 65% dari

keseluruhan modal (Rp 5.760.807.363,00).Usaha simpan pinjam yang ada di Kopwan Sekar Kartini meliputi :

1. Usaha Pinjaman Biasa (PB), bunga 1,9% flat, Maksimal diangsur 12 bulan, plafon pinjaman 3 x (SP+SW), dikenakan potongan 3% masing 1% provisi 1% biaya operasional dan 1% simpanan wajib khusus.

2. Pinjaman pengadaan barang, bunga 1,9% tetap maksimal diangsur selama 10 bulan, plafon pinjaman 2 x (SP + SW), dikenakan margin sebesar 25 dari jumlah pinjaman.

3. Pinjaman pertokoan bahan baku, jangka waktu 1 bulan dengan bunga 1,9%. Pesanan dapat diantar dan dikenakan transport.

4. Pinjaman BBM, bunga 2% tetap, maksima diangsur selama 5 bulan, plafon pinjaman 2 x((SP +SW)

5. Pinjaman pendidikan, dengan bunga 1,9% tetap, maksimal diangsur selama 5 bulan.

6. Pinjaman Lebaran, diberikan kepada anggota berupa kebutuhan lebaran dan diangsur selama 5 bulan dengan bunga 15%

7. Pinjaman UKM, bunga 1,9% tetap, angsuran pinjaman 7-24 bulan mengenakan pinjaman.

b. Jasa Sewa Mobil

Merupakan jasa yang terbilang baru yang tengah dijalankan oleh koperasi ini.Usaha ini sedang berkembang dan memiliki espansi untuk memperbanyak armada kendaraan. Besar prosentase untuk jenis usaha ini sebesar 15% (Rp 1.329.417.084,00) dari modal.

c. Warung Internet

Merupakan usaha yang terbilang baru, usaha ini menunjukkan hasilnya dan terus menstabilkan kondisi usahanya.Usaha ini melibatkan 8 orang penjaga dan tekhnisi warnet.Usaha ini mulai menunjukkan hasilnya dan terus menstabilkan kondisi usahanya.besar prosentase untuk jenis usaha ini 15% (Rp 1.329.417.084,00) dari modal.

Usaha ini sudah terbilang cukup lama, dan menjadi salah satu penyumbang SHU terbanyak.Di mini market ini para anggota dapat membeli atau belanja bulanan mereka dan mendapatkan jasa delivery bagi mereka yang memesan dengan jumlah banyak. Besar prosentase untuk jenis usaha ini adalah 25% (Rp 2.215.695.140,00) modal.

e. UMKM Kerajinan Tangan

UMKM kerajinan tangan ini merupakan usaha yang diadakan untuk mengcover barang-barang kerajinan dari para anggota.Barang-barang ini dipajang langsung dan dipasarkan langsung oleh pihak koperasi sehingga ada retail di koperasi disamping adanya mini market dan perkembangan UMKM kerajinan tangan ini belum begitu stabil. Besar prosentase yang duntuk jenis usaha ini adalah 15% (Rp 1.329.417.084,00) dari total modal.

4.2.3.5 Sisa Hasil Usaha di Kopwan Sekar Kartini

Merupakan dana yang tersisa dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh koperasi, sebagai sebuah koperasi yang melakukan usaha koperasi sekar kartini juga memiliki SHU yang dibagikan kepada anggotanya setiap akhir tahun. Namun, SHU yang ada tidak dibagikan seluruhnya namun hanya beberapa persen saja sedangkan yang lainnya digunakan sebagai kebutuhan yang lain. Berikut pembagian prosentase SHU di Sekar Kartini tahun 2015 sesuai dengan Sisa Hasil Usaha pada table 1.2 diatas :

a. Dana Simpanan Koperasi 30%

Merupakan sebuah dana yang ditujukan untuk memperbesar modal sehingga pihak koperasi dapat memperbesar usahanya. Dana yang diambil 30% dari total SHU tahunan yang didapat (Rp 8.810.667,00 sesuai table 1.2).

b. SHU Anggota Berjasa 30%

Merupakan SHU yang dibagikan terhadap seluruh anggota yang terdaftar sebagai anggota baik itu anggota biasa maupun anggota luar biasa. SHU yang dibagikan kepada mereka sebesar 30% dari total dana SHU yang didapat dan dibagi

c. SHU Anggota Pinjaman 20%

Merupakan SHU yang diberikan kepada anggotanya yang menjadi peminjampada usaha simpan pinjam.SHU ini merupakan SHU tambahan bagi para anggota yang meminjam selain dari SHU anggota berjasa. SHU ini bernilai 20% dari total SHU yang ada dan dibagi dengan sejumlah anggota yang mengikuti usaha simpan pinjam (Rp 5.873.778,00).

d. Dana Pendidikan 5%

Merupakan dana yang disisihkan pendidikan untuk anak-anak anggota koperasi yang tidak mampu atau sedang membutuhkan dana pendidikan. Meskipun dana pendidikan telah dianggarkan dalam rancangan dana tahunan, dana pendidikan dari SHU ini bersifat sebagai tambahan. Jika dana pendidikan dari SHU ini tidak terpakai maka akan dimasukkan dalam dana simpanan koperasi (Rp 1.468.444,00) e. Dana Pengurus 10%

Merupakan dana yang digunakan untuk memberikan imbalan hasil atau tanda jasa terhadap pengawas terpilih. Para pengawas ini mendapatkan 10% dari total SHU dan dibagi tiga atau sejumlah pengawas yang ada (Rp 2.936.889,00).

f. Dana Karyawan 5%

Merupakan dana yang ditujukan kepada karyawan sebagai tambahan dana bagi mereka (Rp 1.468.444,00)

4.2.3.6 Sistem Tanggung Renteng

Merupakan tanggung jawab bersama diantara anggota di satu kelompok atas segala kewajiban terhadapkoperasi dengan dasar keterbukaan dan saling percaya.

Tanggung renteng membangun karakter dan pekerti positif yang menjadi nila dasar dalam aktifitas berkoperasi.

Nilai-nilai yang terkandung dalam tanggung renteng antara lain: 1. Kebersamaan 2. Keterbukaan 3. Musyawarah 4. Saling percaya 5. Disiplin 6. Tanggungjawab

Sebagai sebuah sistem, tanggung renteng merupakan alat control dan kendali bagi dinamika anggota dan keuangan. Kondisi yang harus dipenuhi dalam sebuah sistem tanggung renteng antara lain :

a. Adanya kelompok

b. Kewajiban yang harus dipenuhi

c. Keterbukaan/ keberanian dalam mengemukakan dan menerima pendapat, usul maupun saran.

Beberapa hal yang disadari sebagai hasil dari proses tanggung renteng antara lain : a. Amannya asset koperasi

b. Mempertinggi rasa kekeluargaan dan kegotong-royongan

c. Munculnya keberanian untuk mengemukakan pendapat dan keterbukaan

d. Tumbuh dan berkembangnya disiplin diri, percaya diri, tangung jawab dan harga diri e. Munculnya kader-kader potensial

Selain itu, sistem tanggung renteng juga memiliki beberapa manfat diantaranya adalah :

a. Menanamkan rasa kekeluargaan dan bergotong-royong

b. Menciptakan keterbukaan dan keberanian mengemukakan endapat

c. Menanamkan disiplin diri, meningkatkan rasa tanggung jawab, harga diri dan percaya diri

d. Mengurangi resiko terjadinya kredit macet

4.2.4 Peran Koperasi Wanita Sekar Kartini terhadap anggota koperasi 4.2.4.1 Koperasi Wanita Sekar Kartini menurut anggota koperasi

Menurut Fatimah, salah satu anggota Koperasi Wanita Sekar Kartini, “koperasi ini sangat menguntungkan bagi mereka selain proses pinjam modal mudah hubungan kekeluargaannya sangat erat. Jadi jika ada permasalahan dalam anggota koperasi dapat dirapatkan antar anggota koperasi misal masalah usaha.”

Sedangkan menurut Endah (anggota kopwan) “Dengan ikut serta menjadi anggota koperasi kita lebih mudah memasarkan produk kita sendiri entah itu dipasarkan kepada anggota lain atau keikutsertaan bazar. Buat kita bergabung di sini cukup membantu meningkatkan taraf ekonomi hidup kita karena adanya penghasilan sendiri dari

usaha-Fatima juga menegaskan, “koperasi ini sangat membantu karena selain dapat pinjam modal usaha, juga dapat membantu memasarkan hasil kerajinan tangan ke koperasi”.

4.2.5 Dampak yang diberikan oleh Koperasi Wanita Sekar Kartini terhadap anggota koperasi

Sejak koperasi ini menangani usaha simpan pinjam, dampaknya sangat nyata sekali bagi anggota antara lain :

1. anggota dapat mengembangakan usaha melalui modal yang diterima dari koperasi.

2. Anggota dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga ke Perguruan Tinggi 3. Pengusaha berkembang dari usaha yang kecil-kecilan saat ini bisa memiliki took

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen umj 1x andaikacer 4406 1 artikel (Halaman 37-43)

Dokumen terkait