SEKRETARIS
SUB BAG UMUM & KEPEGAWAIAN
SUB BAG PERENCANAAN, PELAPORAN & KEUANGAN
BIDANG BINA MARGA SEKSI PEMBANGUNAN PENINGKATAN JALAN DANJEMBATAN SEKSI PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
UPTD
BIDANG PENGAIRAN DAN SUMBER DAYA AIR
SEKSI PENGAIRAN
SEKSI PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR
BIDANG PENGUJIAN DAN JASA KONSTRUKSI SEKSI PENGUJIAN DAN PERALATAN SEKSI JASA KONSTRUKSI BIDANG CIPTA KARYA SEKSI PENGEMBANGAN
AIR BERSIH DAN DRAINASE
SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN
PERMUKIMAN
d. Peraturan Perundangan
Dalam pengelolaan drainase lingkungan Pemerintah Kabupaten Buton berpijak pada beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku baik di tingkat nasional atau pusat, propinsi maupun daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai.
Keputusan Presiden Republik Indonesia
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.
Petunjuk Teknis
1. Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drainase Perdesaan.
2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi.
Peraturan Daerah Kabupaten Buton
Peraturan Daerah Kabupaten Buton No 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Buton 2010-2030
Tabel 6.25
Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Buton
PERATURAN KETERSEDIAAN PELAKSANAAN KET ADA (SEBUT KAN) TIDAK ADA EFEKTIF DILAKSAN AKAN BELUM EFEKTIF DILAKSAN AKAN TIDAK EFEKTIF DILAKSAN AKAN •
Target Capaian Pelayanan
Pengelolaan Drainase Lingkungan di Kab. Buton
√ •
Kewajiban dan Sanksi bagi
Pemerintah Kota dalam Menyediakan Drainase Lingkungan
√ •
Kewajiban dan Sanksi bagi Pemerintah Kota dalam
Memberdayakan Masyarakat dalam Pengelolaan Drainase Lingkungan
√ • Kewajiban dan Sanksi bagi
Masyarakat dan Pengembang untuk menyediakan sarana Drainase Lingkungan, dan Menghubungkannya dengan Sistem drainase Sekunder
√ •
Kewajiban dan Sanksi bagi Masyarakat untuk Memelihara Sarana Drainase Lingkungan sebagai Saluran Pematusan Air Hujan
√
Sumber : Analisis da Kajian 2014
e. Peran Serta Masyarakat
Secara umum, Kesadaran dan peran serta masyarakat aspek jender maupun masyarakat berpenghasilan rendah dalam pengelolaan drainase lingkungan masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari kondisi drainase lingkungan di beberapa Kecamatan yang alirannya sudah tidak lancar disebabkan oleh penyumbatan sampah dan endapan lumpur. Di tingkat masyarakat belum ada kelompok pengelola yang secar aktif melakukan pengawasan dan pembersihan drainase lingkungannya. Kegiatan pembersihan drainase yang dilaksanakan selama ini hanya pada saat kegiatan kerja bakti berkala baik yang dilaksanakan tingkat basis maupun tingkat Kabupaten atau pada saat momen peringatan
acara–acara tertentu seperti memeriahkan peringatan hari kemerdekaan maupun adanya lomba-lomba bersih kelurahan yang diadakan secara berkala. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kerja bakti juga masih sangat rendah, kegiatan pembersihan lebih didominasi oleh aparat Kelurahan, Kecamatan, maupun PNS. Masalah lainnya yakni terdapat beberapa warga yang membangun di atas drainase sehingga menyebabkan saluran sulit dibersihkan dan terjadi penyumbatan.
Program pemberdayaan masyarakat yang menyediakan layanan pembangunan Drainase Lingkungan di Kabupaten Buton yakni PPIP dan PNPM Mandiri, kedua kegiatan pemberdayaan tersebut pelaksanaannya melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang merupakan representatif dari masyarakat Kelurahan. Pada setiap tahapannya baik tahap perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan pemeliharaan, kedua program ini melibatkan aspek PMJK. Pada setiap kegiatan pembangunan drainase dibentuk kelompok O & M (Operational & Maintanance) yang berfungsi untuk memanfaatkan dan memelihara infrastruktur yang telah terbangun. Namun pada pelaksanaannya, kelompok pengelola ini tidak melaksankan fungsi sebagaimana mestinya sehingga sebagian besar drainase yang telah dibangun, tidak terawat, terdapat timbunan sampah bahkan rusak.
f. Permasalahan Dan Tantangan Pengembangan Drainase
Inventarisasi persoalan setiap masalah akan dirumuskan dengan mempertimbangkan tipologi serta parameter- parameter teknis yang ada di Kabupaten Buton kegiataan inventarisasi tersebut akan didapatkan data-data permasalahan teknis dan non teknis pada sub sektor drainase. Hasil identifikasi permasalahan dituangkan dalam bentuk Tabel sebagai berikut :
Tabel 6.26
Identifikasi Permasalahan Pengelolaan DrainaseSistem Yang Dihadapi Kabupaten Buton No Aspek Pengelolaan Drainase Permasalahan Yang Dihadapi Tindakan
Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang Dilakukan
I Aspek Non Teknis A. Kelembagaan
- Bentuk Organisasi - Dinas Setingkat Eselon II - SKPD terkait belum maksimal dalam melakukan
No Aspek Pengelolaan Drainase
Permasalahan Yang Dihadapi
Tindakan
Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang Dilakukan
perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan, pengaturan dan pembinaan serta monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunan drainase - Tata Laksana
(Tupoksi, SOP dll)
Belum spesifiknya tugas dan fungsi antara Dinas
kebersihan dan Dinas PU berkaitan dengan Drainase
Pembagian Tugas dan fungsi pada SKPD terkait yaitu Dinas Kebersihan dan Dinas PU
Program
pembersihan/normaliasasi Kali/sungai diseluruh lokasi yang rawan Drainase - Kualitas dan
Kuantitas SDM
Belum Memadai Mengikuti pelatihan perencanaan dan pengawasan
Mengikuti pelatihan perencanaan dan pengawasan
B. Perundangan Terkait Sektor Air Limbah (Perda, Pergub, Perbub/Perwali, dst)
Belum adanya penerapan sanksi yang tegas bagi masyarakat yang membuang sampah
Sosialisasi Denda bagi yang membuang sampah
Penerapan sanksi denda bagi masyarakat yang membuang sampah
C. Pembiayaan - Sumber-sumber Pembiayaan
Anggaran Pembangunan & pengelolaan drainase terbatas
- Mengalokasikan dana APBD untuk kegiatan Drainase - Mencari sumber – sumber pembiayaan dari pusat (APBN)
Mencari sumber – sumber pembiayaan dari (APBN) dan dari dunia usaha melalui CSR.
D. Peran Serta Masyarakat
- Perilaku warga yang masih sering membuang sampah dan air limbah ke drainase
Sosialisasi tentang hidup sehat dengan membuang sampah pada tempatnya
Program kebersihan jumat bersih yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat
E. Keterlibatan Dunia Usaha
Tidak adanya prospek yang cerah dari Drainase bagi swasta
Pelaksanaan analisis investasi bagi swasta
II Aspek Teknis F. Teknis Operasional
1. Aspek Perencanaan (MP, FS, DED)
Pelaksanaan dari master plan belum terealisasi secara keseluruhan
Pembuatan dokumen perencanaan drainase (DED) per kawasan
Review dokumen perencanaan (master plan Drainase)
2. Sarana dan Prasarana
a. Saluran
- Primer - Masih banyak yang belum di normalisasi; - Pendanaan Program Drainase yang masih terbatas
- Pengerukan Normalisasi kali/ sungai; - Dikerjakan Biaya APBD
- Pengerukan Normalisasi kali/ sungai; - Permanenkan
- Sekunder - Pembangunan drainase sekunder tidak terintegrasi dengan drainase primer
Re design ulang sistem perencanaan drainase yang ada
No Aspek Pengelolaan Drainase
Permasalahan Yang Dihadapi
Tindakan
Yang Sudah Dilakukan Yang Sedang Dilakukan
- Tersier Pembangunan drainase tersier tidak terintegrasi dengan drainase sekunder dan primer;
Re design ulang sistem perencanaan drainase yang ada Pembangunan Drainase b. Turap c. Bangunan Pelengkap (gorong-gorong, pintu air, pompa talang, dst)
Tidak Ada Telah ada yang dibangun gorong-gorong secara permanen
Mendata kawasan yang perlu dibangun gorong-gorong baru.
d. Waduk, Kolam Retensi, Sumur Resapan
Belum Ada waduk yang berfungsi untuk menampung kelebihan air hujan, begitu pula sumur resapan masih kurang
Mengalokasikan Program pembuatan sumur resapan warga
Tetap Mengalokasikan Program pembuatan sumur resapan warga
Sedangkan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sistem drainase di Kabupaten Butonmeliputi:
1. Mencegah penurunan kualitas lingkungan permukiman
2. Masih terdapat titik genangan di area permukiman di Kabupaten Buton. 3. Masih Banyak Pembangunan Dan Pengelolaan Drainase Yang Belum
Terencana, Terintegrasi Dan Belum Memiliki Acuan/Standar Teknis.
4. Optimalisasi fungsi pelayanan dan efisiensi prasarana dan sarana drainase yang sudah terbangun
5. Peningkatan dan pengembangan sistem yang ada
6. Adanya Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal yang menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten/Kota. 7. Belum Adanya Kebijakan Mengenai Aturan Umum Dan Aturan Teknis Yang
Mengatur Pembangunan Dan Pengelolaan Drainase.
8. Masih Kurangnya Sumberdaya Manusia Di Bidang Pembangunan Dan Pengelolaan Drainase.
6.6.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Drainase A. Analisis Kebutuhan
Analisis yang terkait dengan kebutuhan drainase adalah analisis aspek teknis maupun non teknis yang mencakup kelembagaan, pembiayaan, peraturan dan peran serta masyarakat dan swasta.
Analisis kebutuhan dituangkan dalam table berikut ini.
Tabel 6.27
Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Drainase
No Uraian Kondisi
Eksisting
Kebutuhan
Ket 2014 2015 2016 2017 2018
I Aspek Non Teknik
A. Peraturan Terkait Sektor Drainase
Penyusunan Perda tentang Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Sistem Drainase yang Berwawasan Lingkungan
Belum Ada 1 - - - -
Sosialisasi Perda Pengelolaan Sistem Drainase yang Berwawasan Lingkungan
Belum Ada 1 1 1 - -
B. Kelembagaan
- Ketersediaan Tata Laksana (Tupoksi, SOP, dll)
- Kualitas dan Kuantitas SDM :
1. Pelatihan Teknis Pengelolaan Drainase;
2. Bantek Pengelolaan Drainase
Belum Ada 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 C. Pembiayaan - Sumber Pembiayaan D. Peran Serta Masyarakat dan Swasta :
a. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penyadaran masyarakat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan drainase;
b. Pembentukan Kelompok Masyarakat Pengelola Sistem Drainase Lingkungan Mandiri; - - - - - - - II Aspek Teknis E. Teknis Operasional
1. Aspek Perencanaan (MP, FS, DED) : a. Review Masterplan Sistem Drainase
yang Berwawasan Lingkungan; b. Penyusunan Data Base Sistem drainase
Belum di revisi Belum ada 1 1 - - - - - - - -
No Uraian Kondisi Eksisting
Kebutuhan
Ket 2014 2015 2016 2017 2018
Kota/Kawasan yang Berwawasan Lingkungan
c. Studi Penanganan Genangan dan Banjir Belum ada 1 - - - 2. Sarana dan Prasarana
a. Saluran Primer :
Pembangunan Saluran Drainase Primer :
1. Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer yang Berwawasan Lingkungan; 2. Sosialisasi Rencana Pembangunan
Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer yang Berwawasan Lingkungan 3. Pembebasan lahan
4. Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer yang Berwawasan Lingkungan
5. Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer yang Berwawasan Lingkungan
6. Monitoring dan evaluasi
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - - - - -
Rehabilitasi Saluran Drainase Primer
1. Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer yang Berwawasan Lingkungan 2. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi
Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer yang Berwawasan Lingkungan 3. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan
Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer yang Berwawasan Lingkungan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - - - b. Saluran Sekunder :
No Uraian Kondisi Eksisting
Kebutuhan
Ket 2014 2015 2016 2017 2018 Pembangunan Saluran Drainase
Sekunder :
1. Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase sekunder yang Berwawasan
Lingkungan;
2. Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder yang Berwawasan
Lingkungan 3. Pembebasan lahan
4. Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder yang Berwawasan Lingkungan
5. Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder yang Berwawasan Lingkungan 6. Monitoring dan evaluasi
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - - 1 1 1
Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder
1. Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder yang Berwawasan Lingkungan
2. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder yang Berwawasan Lingkungan
3. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder yang Berwawasan Lingkungan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - - - c. Saluran Tersier :
Pembangunan Saluran Drainase Tersier/Lingkungan
1. Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan
2. Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan
3. Supervisi Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan
4. Monitoring dan evaluasi
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Rehabilitasi Saluran Drainase Tersier
1. Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tersier yang Berwawasan Lingkungan
2. Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi
1 1 - 1 - 1 - 1 - -
No Uraian Kondisi Eksisting
Kebutuhan
Ket 2014 2015 2016 2017 2018
Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tersier yang Berwawasan Lingkungan
3. Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tersier yang Berwawasan Lingkungan.
1 1 1 1 -
3. Sarana dan Prasarana Pemeliharaan Sungai/Kali dan Pengendalian Banjir 1. Pembuatan Bozzom dan Kolam
Retensi
1 1 1 1 -
2. Pembuatan Sumur dan Kolam Resapan
50 50 50 50 -
3. Pemasangan Trash rack 1 1 - 4. Pembuatan Pompa dan Rumah
Pompa
1 1 -
5. Pembuatan pintu Air 1 1 -
6. Pembuatan Bio Pori 100 100 150 150 - 7. Pembuatan Bangunan penangkap
pasir
1 1 -
Sumber : Analisis dan Kajian 2014
Untuk mendukung program dan kegiatan pengelolaan drainase di Kabupaten Buton, kriteria kesiapan daerah yang sudah ada dan yang akan dilaksanakan meliputi :
1. Dokumen masterplan Drainase Kabupaten Buton dilaksanakan pada tahun 2014
2. Dokumen Review RPIJM Kota Kabupaten Butron 2015-2019 Tahun 2014 3. Pemerintah Kabupaten Buton Bersedia Menyediakan Alokasi dana Untuk
Biaya Pembangunan dan pemeliharaan Drainase.
4. Kesiapan Institusi Pengelola Drainase Yaitu Dinas PU Kabupaten Buton.
6.6.4 Usulan Program Dan Kegiatan
a. Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Sanitasi
Usulan dan prioritas program komponen Pengembangan Sanitasi disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas program seperti pada RPJM. Penyusunan usulan program tersebut memperhatikan kebutuhan berkaitan dengan pengembangan atau pembangunan sektor dan
kawasan unggulan. Dengan demikian usulan sudah mencakup pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pembangunan ekonomi.Usulan program yang diajukan sesuai dengan hasil analisis dan identifikasi yang telah dilakukan.Selain itu, perlu juga diperhatikan keterpaduan dengan sektor-sektor lainnya. Usulan program harus dapat mencerminkan besaran dan prioritas program, dan manfaatnya ditinjau dari segi fungsi, kondisi fisik, dan non-fisik antar kegiatan dan pendanaannya.
b. Pembiayaan Proyek Pengembangan Sanitasi
Pembiayaan proyek perlu disusun berdasarkan klasifikasi tanggung jawab masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat, Swasta dan masyarakat.Jika ada indikasi program pengelolaan sanitasi (air limbah, persampahan dan drainase) yang melibatkan swasta perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk menentukan kelayakannya.Untuk program yang memerlukan analisis kelayakan keuangan, hasil analisis harus dilampirkan dan merupakan bagian dari kajian pembiayaan dan keuangan.
Pembiayaan kegiatan pengelolaan sanitasi sebagaimana diusulkan dapat berasal dari dana Pemerintahan Kabupaten/Kota, masyarakat, swasta, dan bantuan Pemerintah Pusat. Bantuan Pemerintah Pusat dapat berbentuk proyek biasa (pemerataan dalam pemenuhan prasarana sarana dasar), bantuan stimulan, bantuan proyek khusus (menurut pengembangan kawasan).Macam bantuan disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya.
Format pembiayaan kegiatan drainase disesuaikan dengan arahan bidang keuangan, secara garis besar terdiri dari tabel program belanja (expenditures programme), tabel financing plan, dan tabel memorandum proyek seperti pada tabel 6.20 sebagai berikut:
Tabel 6.28
Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan PLP Kabupaten Buton
No
Output
Lokasi Vol Satuan
Sumber Dana Tahun
Indikator Output APBN APBD
Prov
APBD
Kab/Kota Masy Swasta CSR 2014 2015 2016 2017 2018
Rincian Murni PHLN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
LAPORAN PEMBINAAN PENYELENGGARAAN BIDANG PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN INFRASTRUKTUR DRAINASE
PERKOTAAN
1. INFRASTRUKTUR DRAINASE PERKOTAAN
Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Drainase Primer Kawasan Perkotaan Kota Pasarwajo 1 Kab/Kot a 3.000.000 - 600.000 √ Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Drainase Primer Kawasan Perkotaan Kota Pasarwajo 1 Kab/Kot a 3.000.000 - 600.000 √ Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Drainase Primer Kawasan Perkotaan kota kendari 1 Kab/Kot a 3.000.000 - 600.000 √ Pembangunan Drainase Primer Kec. Pasarwajo 1 Kab/Kot a 1.500.000 - - 200.000 √