OPERATION PROCESS CHART
4.7.3 Perbandingan Alternatif Biaya
Dari ketiga rancangan yang ada, maka dapat dirangkum dalam tabel 4.29,
dan untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi akibat implikasi alternatif
A dan B terhadap rancangan awal dapat dilihat pada tabel 4.30.
Tabel 4. 29 Rangkuman Rancangan Awal, Alternatif A dan B
Kategori Rancangan Awal Alternatif A Alternatif B
Jumlah Komponen 43 30 30
Jumlah Peralatan 26 7 26
Waktu
Penyelesaian
50 menit 8 menit 43,5 menit
Biaya Material Rp. 164.795,- Rp. 122.275,- Rp. 136.768,- Biaya Peralatan Rp. 5.449.000,- Rp. 13.575.000,- Rp. 5.449.000,- Biaya Tenaga Kerja Rp. 3.417,- Rp. 547,- Rp. 2.972,50 Biaya Penunjang Rp. 400,63 Rp. 34,32 Rp. 213,08 Biaya Total Rp. 182.303,58 Rp. 134.247,74 Rp.153.644,53
Tabel 4.30 Perbandingan Rancangan Awal Dengan Alternatif A dan B Persentase Perubahan(%) Kategori Alternatif A Alternatif B Jumlah Komponen -30 -30 Jumlah Peralatan - 53,85 +0 Waktu Penyelesaian - 84 -13 Biaya Material -26 -17 Biaya Peralatan + 149,13 +0
Biaya Tenaga Kerja - 83,99 - 13
Biaya Penunjang - 91,43 - 46,81
Biaya Total -26,36 -15,72
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Dari hasil diatas, menunjukan bahwa setiap rancangan untuk manufaktur
memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Dengan membawa kelebihan dan
kekurangan setiap rancangan ke dalam sebuah hubungan (trade offs) dengan
faktor biaya produk dan waktu penyelesaian yang secara tidak langsung
mempengaruhi kualitas Alarm Tech4U, maka analisa perbandingan antara
ketiga rancangan terhadap biaya dan waktu, yang masing masing memiliki
biaya produk dan waktu penyelesaian yang berbeda satu sama lain dapat dilihat
Alternatif A yang memakai PCB buatan pihak luar (outsourcing) memiliki
biaya bahan PCB yang lebih mahal dibanding homemade PCB (Rp. 11.500,-
dibanding dengan Rp. 3.098,-) namun kualitas PCB yang diperoleh lebih baik
dibandingkan dengan PCB buatan sendiri. Namum PCB yang dipesan tersebut
memiliki minimal pemesanan (3 m x 3 m) sehingga untuk pengadaannya
diperlukan investasi bahan baku yang besar (Rp. 13,5 juta dengan @ Rp 150,-
per cm2). Dengan perkiraan penjualan produk 3 bulan ke depan yang memiliki tingkat resiko yang tinggi dan PCB yang diterima hanya khusus untuk produk
Alarm Tech4U sehingga bila penjualan tidak mencapai target, PCB tersebut tidak bisa dipakai untuk produk lain.
Alternatif A yang memiliki biaya paling rendah dibanding rancangan awal
dan alternatif B, yang disebabkan terutama karena biaya komponen untuk
alternative A dihitung dalam ribuan (perkiraan penjualan untuk 3 bulan).
Sedangkan resiko yang ditanggung lebih besar dibanding rancangan yang lain.
Kualitas PCB buatan sendiri masih kalah dibanding PCB buatan pihak luar dan
memiliki waktu penyelesaian yang lebih lama, namun investasi bahan baku
lebih murah, karena didasarkan pada target penjualan perbulan dan PCB yang
digunakan dapat diolah menjadi PCB untuk berbagai jenis produk yang lain
bilamana target produksi untuk produk Alarm Tech4U tidak tercapai.
Indeks DFA untuk ketiga rancangan yang ada menunjukan bahwa untuk
rancangan awal memiliki indeks DFA sebesar 0,33 sementara alternative A
Alternatif A memiliki efisiensi perakitan yang paling baik. Hal ini diperkuat
oleh adanya perekat pada PCB yang memudahkan perakitan tanpa harus
menahan komponen supaya tidak terjatuh. Apalagi komponen yang telah
diminimasi tanpa mengurangi fungsi dari Alarm Tech4U. Untuk alternative B,
walaupun komponen telah dikurangi, indeks DFAnya ternyata lebih rendah dari
rancangan awal dimana jumlah komponen lebih banyak. Hal ini disebabkan
karena pengurangan komponen teoritis yang memiliki angka 3 detik sebagai
acuan lebih besar dibanding pengurangan perkiraan waktu perakitan sebenarnya.
Dai 43 komponen menjadi 30 komponen, ada pengurangan waktu sebesar 30,23
% sedangkan perkiraan waktu sebenarnya hanya berkurang 27,78% (dari
395,42 detik menjadi 285,57 detik). Untuk menaikan indeks DFA, syarat yang
harus dipenuhi adalah menurunnya perkiraan waktu perakitan sebenarnya harus
Tabel 4.31 Hubungan Rancangan Dengan Faktor Biaya
Rancangan Awal Alternatif A Alternatif B
F
a
k
t
o
r
B
i
a
y
a
• Biaya material paling mahal sebab belum dilakukan minimasi komponen dan jumlah produksi masih dibawah seribu unit
• Biaya investasi peralatan tinggi • Biaya investasi bahan baku lebih
murah sebab bahan baku dapat diolah menjadi PCB untuk produk lain dan persediaannya didasarkan pada penjualan perbulan.
• Biaya total tinggi yang dikarenakan komponen yang dibeli cukup mahal karena dalam jumlah ratusan (terutama IC dan
Casing)
• Biaya material paling murah setelah minimasi komponen dan biaya komponen dalam jumlah ribuan • Biaya investasi peralatan paling
tinggi dan beresiko sebab asumsi penjualan per 3 bulan
• Biaya investasi bahan baku (papan PCB yang dipesan dari pihak luar) besar (ada minimum order) dengan resiko penjualan 3 bulan ke depan dan PCB tidak bisa dipergunakan untuk produk lain
• Membutuhkan biaya perakitan terendah dengan biaya pendukung yang rendah
• Biaya total paling rendah
• Biaya material mahal karena target produksi dibawah seribu unit
• Biaya investasi peralatan sama dengan rancangan awal
• Biaya investasi bahan baku lebih murah sebab bahan baku dapat diolah menjadi PCB untuk produk lain dan persediaannya didasarkan pada penjualan perbulan
• Biaya tenaga kerja yang tinggi dengan biaya pendukung paling rendah
• Biaya total rendah, komponen telah diminimasi dengan biaya komponen yang lebih rendah
Tabel 4.32 Hubungan Rancangan Dengan Faktor Waktu
Rancangan Awal Alternatif A Alternatif B
F
a
k
t
o
r
W
a
k
t
u
• Ketelitian dalam drilling dan penyolderan sangat diperlukan karena dilakukan secara manual sehingga waktu proses lama
• Waktu perakitan paling lama sebab tiap komponen harus dipasang satu persatu dan disolder begitu terpasang untuk menghindari terlepasnya komponen
• Waktu penyelesaian produk paling lama yang dikarenakan banyaknya proses yang harus dilalui dan proses penyolderan dengan solder tangan serta jumlah komponen yang banyak
• Waktu proses drilling tidak ada dan penyolderan dilakukan dengan mesin sehingga waktu proses cepat
• Waktu perakitan paling cepat karena komponen dipasang pada PCB yang telah diolesi perekat sehingga dapat dipasang sekaligus tanpa khawatir terlepas dan jumlah komponen telah dikurangi • Waktu penyelesaian paling cepat
sebab proses yang sedikit dan penggunaan mesin solder celup yang dapat mempercepat proses solder
• Minimasi komponen membuat jumlah lubang yang harus didrill berkurang
• Waktu perakitan cepat sebab jumlah komponen telah dikurangi menjadi lebih sedikit dari rancangan awal
• Waktu penyelesaian cepat karena proses pengurangan komponen mempercepat waktu drill dan solder serta perakitan