4.1 Alarm Tech4U
Alarm Tech4U yang memiliki fungsi pengaman kendaraan yang memberikan
kemudahan bagi pemilik untuk mengetahui keadaan mobil di saat pemilik berada
jauh dari kendaraannya. Dengan teknologi GSM, alarm Tech4U mengintegrasikan
fitur Multi Media Service (MMS) dan Short Message Service (SMS) ke dalam alat
pengaman mobil.
Sebagai sebuah peralatan pengaman, Alarm Tech4U dapat mengirimkan data
dan memberi respon apabila terjadi interupsi terhadap sistem keamanan mobil.
Alarm Tech4U mengirimkan pesan disertai gambar kondisi interior mobil kepada
pemilik via telepon genggam yang dihubungkan dengan Alarm Tech4U melalui
jaringan GSM yang mendukung GPRS.
Input-Process-Output (IPO) Alarm Tech4U dapat dilihat pada gambar 4.1.
Interupsi terhadap sensor akan mengaktifkan alarm (bunyi) dan menjalankan timer.
Pada saat bersamaan, kamera yang terintegrasi dengan ponsel standby dan timer
dijalankan sampai batas waktu tertentu untuk memotret. Selain itu fungsi timer
juga untuk mengantisipasi apabila perintah dari pemilik tidak dapat diproses dalam
jangka waktu tertentu sehingga perintah akan diambil alih oleh Alarm Tech4U itu
sendiri. Saat pemilik menerima foto, maka pemilik dapat memutuskan untuk
mereset alarm sehingga sensor dalam keadaan aktif kembali (bunyi akan mati dan
timer berhenti). Hal ini dilakukan bila alarm menyala mungkin karena kondisi
lingkungan seperti getaran keras atau gangguan yang tidak membahayakan
keadaan mobil.
Interupsi
P em ilik
Sensor A larm M enyala
M atikan M esin/ C entral Lock
Tim er
P engam bilan Foto dan K irim
R eset
Perintah
Perintah
Gambar 4.1 I-P-O Alarm Tech4U
Adanya mikrokontroler di dalamnya, membuat produk ini memiliki kepintaran
yang ditanamkan sehingga dapat mengambil tindakan bila parameter dilanggar
atau adanya input berupa perintah dari pemilik. Tindakan yang diambil adalah
dengan mematikan mesin dan memberikan posisi kendaraan tersebut. Bila input
tidak diterima dalam periode yang telah ditentukan, alarm Tech4U akan bertindak
Dengan target pasar Toyota Innova, pangsa pasar potensial sebesar 1.325 unit
untuk bulan pertama dan target biaya tidak lebih dari Rp. 281.996,27 perunit
(perkiraan penjualan dan target harga dapat dilihat pada bagian lampiran 1 sampai
5), desain produk untuk proses manufaktur menjadi ujung tombak dari desain
secara keseluruhannya. Alarm Tech4U menggunakan teknologi mikrokontroler
dan diintegrasikan dengan beberapa komponen elektronik lainya, yang dipasang
pada Printed Circuit Board (PCB) seperti produk elektronik pada umumnya.
Penggunaan single sided PCB single layer menjadi pilihan terbaik, sesuai dengan
fungsi dari Alarm Tech4U.
Customer Alarm Tech4U Pemasangan Customer
Tipe Ponsel
No. Ponsel
penginstalan penginstalan
Gambar 4.2 Proses Penginstalan Alarm Tech4U
Karena jenis ponsel dan nomor ponsel dari tiap pemilik akan berbeda
mass customized product. Sebelum alat itu dipasangkan, maka informasi mengenai
ponsel yang digunakan (yang akan dihubungkan ke alat) dan nomor ponsel baik
penerima dan yang terpasang dengan alat akan dbutuhkan untuk menginstalnya ke
dalam memory yang ada di dalam alarm Tech4U, seperti pada gambar 4.2.
Ukuran PCB dan jenis PCB yang digunakan mempengaruhi biaya produksi dan
juga mempengaruhi bentuk luar dari produk itu sendiri. Pemilihan ukuran PCB
yang digunakan disesuaikan dengan desain industrinya dan biaya dalam
manufakturnya.
Gambar 4.3 Alarm Tech4U
4.2 Analisa Tahapan Proses Rancangan
Dalam sebuah perakitan beberapa komponen menjadi sebuah bagian penuh,
dalam hal ini komponen elektronik ke atas PCB, memerlukan hasil perakitan yang
baik dan benar dalam penggunaan waktu yang minimum. Untuk mendapatkan
hasil tersebut, maka PCB dipotong dengan ukuran 30cm x 20cm, yang dapat
memuat 4 buah PCB alarm Tech4U. Keempat PCB tersebut tidak terpisah secara
fisik, namun dibatasi dengan garis potong yang memisahkan keempat PCB
Gambar 4.4 Sketsa PCB Kosong
Desain ini memberikan beberapa keuntungan dalam proses manufaktur
Alarm Tech4U, yakni:
¾ Peletakan komponen elektronik lebih teliti karena dapat dicocokkan dengan
bagian sebelahnya.
¾ Penyolderan komponen menjadi lebih mudah karena tidak perlu
menggerakkan tiap papan sekali solder (bila satu papan satu produk), namun
sekali solder menghasilkan empat buah produk.
¾ Menghemat ruang saat buffer (menunggu untuk diproses)
¾ Pemeriksaan (quality control) lebih cepat dan teliti karena dapat saling
Untuk mempercepat waktu pembuatan lubang (drilling), maka ukuran
lubang distandarisasikan yaitu 0,8 mm (untuk beberapa komponen tidak bisa
mengikuti ukuran 0,8 mm sehingga ada lubang yang ukurannya tidak 0,8 mm).
Hal ini dilakukan untuk mengurangi waktu setup peralatan dan dapat
mempercepat proses drilling. Implikasinya adalah batas ukuran minimal PCB
menjadi lebih besar namun tidak signifikan perubahannya.
4.2.1 Operation Process Chart (OPC)
Dari hasil wawancara dan studi literatur, maka dapat dibuat peta proses
operasinya seperti pada gambar 4.5. Untuk waktu yang dibutuhkan dalam
membuat lubang (proses drilling), waktu ditentukan berdasarkan pengamatan
selama melakukan observasi, yakni untuk membuat lubang dengan diameter 0,8
sampai 1,0 mm dengan ketebalan papan 1,6 mm dan terbuat dari FR3
memerlukan waktu 5 detik (termasuk mengatur benda kerja agar lubang yang
dibor sesuai dengan posisinya). Untuk proses pembuatan PCB merupakan hasil
wawancara dan diperkuat dengan hasil observasi. Waktu dalam proses
perakitan dan penyolderan didapat dari hasil dan pembahasan perkiraan waktu
perakitan. Selama proses perakitan dan penyolderan, masing-masing pekerja
bertindak sebagai pemeriksa dari hasil perakitan dan penyolderan. Dalam
desain ini, komponen setelah dipasangkan ke atas PCB harus segera disolder
untuk menghindari terlepasnya komponen. Untuk alasan tersebut, maka
perakitan dan penyolderan akan dibagi menjadi beberapa stasiun kerja dengan
hampir sama, waktu perakitan tidak berbeda jauh, namun untuk waktu
penyolderan dipengaruhi oleh banyaknya kaki komponen yang harus disolder,
pembagian setiap stasiun didasarkan pada jumlah komponen yang harus dirakit
dan jumlah kaki yang harus disolder (5 detik per kaki untuk solder dan
memotong kaki) untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.9.
Untuk menekan harga produksi, dimana Alarm Tech4U merupakan produk
baru, maka desain disesuaikan dengan casing yang ada dipasaran. Oleh karena
PCB
S
OPERATION PROCESS CHART
NAMA PRODUK : Alarm Tech4U NOMOR PETA :
-DIPETAKAN OLEH : Chandra Tandiyono TANGGAL DIPETAKAN : 17-12-2005 O-2 O-3 O-4 O-5 Larutan FeCl3 O-7 O-8 I-2 Tinta Cetakan Screening Manual Pengeringan Periksa Visual,mata I-1 Etching Manual, Bak plastik
Bilas Manual,bak plstik O-6 Drilling Alat Drill Bilas Merakit+ Soldering Manual/lap Manual, solder,visual,tang potong RINGKASAN Kegiatan Jumlah Total 10 3 1 14 1' Waktu Cahaya matahari/Lampu Papan O-1 Potong Jig FR3 Thinner Komponen Elektronik Timah O-9
Manual. Alat Potong Potong dan Finishing
O-10 Merakit Manual, Obeng Periksa Personal Computer Air 5' 10' 1' 5' 1' 1' 4' 196' Catatan : Untuk 4 PCB I-3 Casing 72' 3' 4' 1' 96' 200'
4.2.2 Struktur Produk Alarm Tech4U Assy-1 Casing SA-1 DB 25 Cable SA-2 Socket 40p SA-3 DB 9 connector SA-4 DB 25 Connector SA-5 Black HouseConnector SA-6 Terminal Block 2
pin SA-7 Relay 12 v/ 30 A SA-8 Push Button SA-9 Microcontroller
SA-10 Regulator 9 volt SA-11 Regulator 5 volt SA-12 LED SA-13 Diode 0.3 mm SA-14 IC Buffer SA-15 IC RS232 SA-16 Kristal SA-17 Kapasitor MKT SA-18 Kapasitor Keramik SA-19 Kapasitor Polar SA-20 Kapasitor Tantalum PCB Resistor 2 watt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 5 2 1 4 2 1 1 1 1 3 5 1 1 1 1 1 1
Perakitan dilakukan satu per satu karena menggunakan tenaga manusia. Untuk
Bill of Materials-nya dapat dilihat pada tabel 4.3. 4.3 Analisa Masukan yang Dibutuhkan untuk Produksi
Dari OPC pada gambar 4.5, maka masukan untuk memproduksi Alarm Tech4U
dapat dilihat pada gambar 4.7.
Tenaga kerja Bahan Baku PCB Peralatan Komponen Elektronik Air Listrik Alarm Tech4U Scrap/ buangan Sistem Manufaktur Alarm Tech4U Casing Perlengkapan /Bahan pendukung
Gambar 4.7 I/O Sistem Manufaktur Alarm Tech4U
Beberapa bahan baku (tabel 4.1) yang dibutuhkan dalam pembuatan PCB
(BOM PCB) adalah : ¾ Papan FR3 1.6 mm
Merupakan bahan PCB yang paling murah dan paling umum digunakan
untuk produk elektronik sederhana. Diperoleh dengan harga Rp.50.000,-
per 1m x 1m
¾ Bubuk FeCl3 (ferri klorida)
Bubuk ini dilarutkan dalam air hangat dengan perbandingan 1:4 untuk
atau pelepasan tembaga yang tidak terpakai. 1 kg dengan harga
Rp.10.000,- untuk PCB berukuran 1m x1m ¾ Tinta Screen Printing
Warna tinta yang digunakan tidak dibatasi, yang menjadi perhatian
adalah kepadatan warna tinta, semakin padat semakin baik namun bila
terlalu padat sulit menempel. Pencampuran tinta dengan thinner dengan
perbandingan 4:1. Tinta yang digunakan tinta yang umum dapat
diperoleh dengan harga Rp. 13.000,- untuk seperempat kg yang cukup
untuk papan berukuran 2m x 2m ¾ Thinner
Thinner digunakan untuk mengencerkan tinta dan juga dipakai untuk
membersihkan tinta dari papan setelah proses etching. Untuk 1 liter
thinner seharga Rp. 50.000 cukup untuk memproduksi 5m x 5m PCB
dan dipakai dalam wadah untuk meminimasi jumlah penggunaannya. ¾ Air
Digunakan untuk campuran FeCl3 dan sebagai pembersih. Penggunaan
air sebagai pelarut FeCl3 adalah 3 m3 untuk setiap 1 kg FeCl3. Sedangkan untuk pembersih dapat diabaikan karena sangat sedikit
Tabel 4.1 Tabel Bahan Baku PCB
Nama Bahan Jumlah/ 4 unit Papan/ Board (FR3) dengan ketebalan 1.6 mm 30cm x 20cm
Thinner 0.24 ml
Bubuk FeCl3 (ferri klorida) 62,5 gr
Tinta Screening 4 gr
Air 0.18 m3
(Sumber: Hasil Wawancara)
Peralatan dan Bahan Pendukung yang diperlukan antara lain (tabel 4.2): ¾ Alat Potong
Digunakan untuk memotong papan karena tersedia dalam ukuran per
meter. Alat potong yang digunakan bermata pisau baja sehingga dapat
memotong PCB lebih mudah. ¾ Tang Potong dan Obeng
Digunakan sebagai alat untuk memotong kaki-kaki komponen setelah
proses penyolderan sehingga tampak rapi. Sedangankan obeng
digunakan untuk merakit komponen yang menggunakan baut, dalam hal
ini adalah casing Alarm Tech4U. ¾ Cetakan untuk Screen Printing
Sebagai master untuk menyablon gambar rangkaian ke atas PCB dengan
densitas 180 lubang per cm2 dan digunakan 2 cetakan (2 frame) karena ada 2 gambar yang cetak ke atas PCB yaitu gambar rangkaian dan
gambar posisi komponen. Karena umur cetakan dipengaruhi dari
penanganannya (dapat robek bila tidak hati-hati dalam
membersihkannya juga bila sudah terlalu banyak digesek dapat merusak
pori-pori screen) dan kualitas tinta yang dipakai, dalam studi ini cetakan
diasumsi memiliki umur diatas 500 kali cetak (dapat dipakai untuk
2.000 PCB lebih) ¾ Mesin Drill
Alat yang digunakan untuk pembuatan lubang pada PCB sebagai tempat
masuknya kaki-kaki komponen. Digunakan mesin drill standar yang
memiliki daya 150VA dengan penjepit mata bor berukuran kecil. ¾ Mata Bor
Ukuran mata bor yang digunakan terdiri dari 3 jenis yakni 0,8 mm, 0,9
mm dan 1 mm. Keausan setiap mata bor sekitar 150 lubang sehingga
harus diganti. Karena total lubang pada PCB Alarm Tech4U adalah 220
buah, maka untuk 1 PCB memerlukan 1,5 buah mata bor ¾ Bak Pencucian (plastik)
Penggunaan bak plastik (72 liter) dikarenakan sifat larutan ferri klorida
yang bersifat korosif terhadap logam. Selain itu bak plastik juga dipakai
untuk membilas PCB dan membersihkan PCB dari tinta (untuk
¾ Penghasil Gelembung Udara
Pemakaian gelembung udara adalah untuk mempercepat proses etching
sehingga tidak memerlukan waktu yang lama. Tembaga lebih cepat
terlepas dengan adanya gelembung udara. Untuk ukuran bak 72 liter
diperlukan sekitar 4 buah alat penghasil gelembung. ¾ Solder
Solder digunakan untuk mencairkan timah sehingga dapat menyambung
kaki komponen ke atas rangkaian pada PCB. Solder yang digunakan
memiliki panas 40 W. Untuk sebuah PCB Alarm Tech4U dengan 220
lubang membutuhkan kurang lebih 1 gram timah ¾ Timah
Bahan penyambung yang terbuat dari campuran timah dan timbal
dengan persentase 70-30 dan berdiameter 0,5 mm. ¾ Perangkat PC dengan serial port
Digunakan sebagai alat test alat apakah dapat terkoneksi. Test dilakukan
diakhir perakitan sebelum dipasang casing.
Untuk memperoleh jumlah peralatan yang diinvestasikan dalam awal
perencanaan produksi, dilakukan simulasi dengan memasukan nilai market share
minimum sebesar 30% dan maksimum 50% dari total penjualan potensial pada
bulan pertama (tabel 4.2). Asumsi ini didasarkan pada produk yang masih baru dan
adanya produk pesaing serta berdasarkan kuesioner yang diisi oleh konsumen
(perhitungan dapat dilihat pada lampiran 3), dalam menentukan innovative rate
dan imitation rate disamakan dengan produk camcorder karena ada kesamaan
fungsi yaitu untuk mengambil gambar.
Tabel 4.2 Perkiraan Target Penjualan
Market
Share
Target Penjualan Jumlah Prod/Hari*
30% 398 unit 16 unit
35% 464 unit 19 unit
40% 530 unit 21 unit
45% 597 unit 24 unit
50% 663 unit 27 unit
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)*1 bulan 25 hari kerja
Untuk peralatan perakitan, seperti obeng, tang potong dan solder, jumlahnya
didasarkan pada banyaknya stasiun perakitan yang ada. Karena bila dirakit
seluruhnya oleh satu orang dalam kuantitas yang banyak akan menyebabkan
tingkat kesalahan yang tinggi dan meningkatkan waktu perakitan karena
konsentrasi yang tinggi menyebabkan pekerja menjadi cepat lelah. Asumsi awal
mengenai jumlah tempat perakitan ada 5 yang setiap tempat perakitan memiliki 1
set peralatan perakitan yakni solder, tang potong dan obeng.
Peralatan seperti cetakan screen printing, mesin drill, penghasil gelembung,
PC , bak cuci dan alat potong akan disediakan dalam jumlah yang memberikan
perhari (tabel 4.2) dan perhitungan waktu operasi (tabel 4.12) yang hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4.3. Khusus untuk peralatan dalam membuat PCB yakni cetakan,
alat potong, bak cuci dan penghasil gelembung, perhitungan waktu proses
ditotalkan karena setiap peralatan hanya digunakan sebentar untuk setiap proses.
Tabel 4.3 Hubungan Waktu Mesin Dengan Jumlah Unit Produksi
Waktu Proses Total (jam) Jumlah
Prod/hari Peralatan PCB Mesin Drill PC
16 unit 1,5 4,9 0,32
19 unit 1,8 5,8 0,37
21 unit 2,0 6,4 0,47
24 unit 2,2 7,3 0,5
27 unit 2,5 8,2 0,62
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Dengan asumsi satu hari hanya menggunakan satu shift kerja, penambahan
shift dapat dilakukan pada saat membuat penjadwalan kerja dengan
memperhatikan target produksi. Penambahan mesin juga dipengaruhi oleh harga
mesin drill sekitar Rp. 550.000,- perunit yang bila dibandingkan dengan unit yang
diproduksi dalam 1 bulan (dengan market share terendah yaitu 398 unit) hanya
akan menambah biaya total peralatan sebesar Rp.1.400,- perunit atau sekitar
0.007% dari harga total perunit. Total unit peralatan yang diperlukan dapat dilihat
Tabel 4.4 Peralatan dan Bahan Pendukung
No. Nama Peralatan/Bahan Pendukung
Jumlah Daya/peralatan
1 Alat Potong 1 -
2 Cetakan untuk Screen Printing 2 -
3 Mesin Drill 2 150 VA
4 Mata Bor 1/200 lubang -
5 Bak Pencucian 1 -
6 Penghasil Gelembung Udara 4 12VA
7 Solder 5 40VA
8 Timah 1 gr/PCB -
9 Perangkat PC 1 160VA
10 Tang Potong 5 -
11 Obeng 5 -
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Untuk daftar komponen yang dibeli jadi seperti komponen elektronik dan
casing dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 BOM Komponen Elektronik
No. Nama Komponen Jumlah
1 Mikrokontroler 1 2 LED 2 3 Push Button 3 4 Kapasitor Tantalum 5 5 Kapasitor Polar 3 6 Kapasitor Keramik 2 7 Kapasitor MKT 2 8 Regulator 9 volt 1 9 Regulator 5 volt 1 10 Kristal 1 11 IC RS232 1 12 IC Buffer 1 13 Resistor 2 watt 1 14 Relay 12v/ 30 A 3
15 Terminal Block 2 pin 5
16 Diode 0.3 mm 4
17 Black Housing Connector 1
No. Nama Komponen Jumlah 19 DB 25 connector 1 20 DB 9 connector 1 21 Socket 40p 1 22 Casing 1 23 PCB 1
(Sumber: Tugas Akhir Halim Wijaya 0600660025)
Tarif tenaga kerja ditetapkan berdasarkan Upah Minimun Provinsi (UMP)
dalam hal ini Provinsi DKI Jakarta, yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya.
Untuk UMP DKI Jakarta yakni sebesar Rp819.100,- perbulan (sesuai SK Gubernur DKI nomor 2093/2005 tahun 2005) sehingga bila dikonversikan dalam 25 hari kerja, 8 jam perhari adalah Rp. 4.100,- per jam. Dalam memproduksi
Alarm Tech4U, upah untuk setiap pekerjan disamakan yakni Rp. 4.100,- per jam
4.4 Analisa Komponen Biaya
Dalam mengelompokan biaya, pendekatan yang dipakai adalah biaya variabel
dan biaya tetap. Berdasarkan input yang dibutuhkan dalam memproduksi Alarm
Tech4U, maka komponen biaya dapat dikelompokkan sbb.
1. Biaya Variabel
Termasuk di sini adalah biaya yang bertambah seiring pertambahan jumlah
produksi, yakni: biaya bahan baku, biaya komponen elektronik, upah
tenaga kerja, biaya penunjang (listrik dan air).
2. Biaya Tetap
Termasuk dalam kelompok ini adalah biaya yang memiliki nilai yang tetap
Berikut daftar biaya untuk tiap komponen biaya Alarm Tech4U dapat dilihat
pada tabel 4.6 sampai tabel 4.10:
Tabel 4.6 Biaya Bahan Baku
Nama Bahan Baku Biaya pembelian Biaya per unit
Papan/ Board (FR3) dengan
ketebalan 1.6 mm
Rp.50.000,- per
1m x 1m
Rp.750,-
Thinner Rp.50.000,- perliter Rp. 12,-
Bubuk FeCl3 (ferri klorida) Rp. 10.000,- per kg Rp.625,-
Tinta Screening Rp. 52.000,- per kg Rp.208,-
Mata Bor Rp 3000,- per buah Rp.4.500,-
Timah Rp 100.000,- per kg Rp.100,-
Total Biaya Bahan Baku / unit Rp.6.195,- (Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Tabel 4.7 Biaya Komponen
Nama Komponen Harga per buah(dalam Rp)* Total(dalam Rp)
Mikrokontroler 12.500 12.500 LED 250 500 Push Button 450 1.350 Kapasitor Tantalum 800 4.000 Kapasitor Polar 200 600 Kapasitor Keramik 100 200
Nama Komponen Harga per buah(dalam Rp)* Total(dalam Rp) Kapasitor MKT 800 1.600 Regulator 9 volt 1.400 1.400 Regulator 5 volt 1.400 1.400 Kristal 1.700 1.700 IC RS232 6.000 4.500 IC Buffer 2.000 1.800 Resistor 2 watt 600 400 Relay 12v/ 30 A 25.000 75.000
Terminal Block 2 pin 1.800 9.000
Diode 0.3 mm 275 1.100 Black Housing Connector 2.800 2.800 DB 25 cable 3.250 3.250 DB 25 connector 3.000 3.000 DB 9 connector 4.500 4.500 Socket 40p 500 500 Casing 27.500 27.500
Total Biaya Komponen / unit 158.600 (Sumber: Hasil Observasi)) * harga bila komponen dibeli dalam jumlah ribuan dan beberapa komponen
dalam jumlah ratusan karena dipengaruhi target produksi,harga dapat dilihat pada lampiran 6
Untuk biaya penunjang, terutama listrik, ada 4 faktor utama yang
personal computer untuk pemeriksaan produk (untuk penerangan tidak
dimasukkan ke dalam perhitungan karena tidak termasuk biaya yang tidak dapat
dirinci dengan jelas pembebanan terhadap biaya produk). Tarif listrik yang dipakai
adalah R-1/TR dengan daya 2.200 VA yaitu Rp. 495,- per KWh sesuai dengan
tarif listrik tahun 2005(diasumsikan dalam I bulan memerlukan daya listrik diatas
60 KWh sehingga digunakan tarif untuk blok III)
Biaya air dihitung berdasarkan tarif air SK. Gubernur DKI Jakarta No.
1401/2005 tentang Penyesuaian Tarif Otomatis Air Minum sebesar Rp. 8.150 per
m3 , sesuai dengan tarif untuk golongan 2A4/K4A ( diasumsikan penggunaan air
untuk 1 bulan melebihi 20 m3 sehingga memakai tariff blok III)
Tabel 4.8 Biaya Penunjang
Biaya Penunjang Jenis Peralatan Watt minute/unit Biaya perunit
Mesin Drill 2.737,5 Rp.22,58 Solder 970 Rp.8,00 Penghasil gelembung 240 Rp.1,98 Listrik Personal Computer 160 Rp.1,32
Biaya Penunjang Proses m3/unit Biaya perunit
Air Etching 0.045 Rp. 366,75
Total Biaya Penunjang/ unit Rp.400,63 (Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Tabel 4.9 Biaya peralatan
Nama Peralatan Jumlah Biaya perunit (dalam Rp) Total (dalam
Rp)
Alat Potong 1 2.000.000 1.200.000
Cetakan untuk Screen
Printing 2 100.000 200.000 Mesin Drill 2 550.000 1.100.000 Bak Pencucian 1 40.000 40.000 Penghasil Gelembung Udara 4 21.000 84.000 Solder 5 150.000 750.000 Perangkat PC 1 2.000.000 2.000.000
Tang Potong dan Obeng
5 15,000 75.000
Total Biaya Peralatan 5.449.000 (Sumber: Hasil Observasi)
Tabel 4.10 Biaya Tenaga Kerja
Pekerjaan Lama Proses(menit) Upah perjam Biaya total
Pembuatan PCB (O-1
sampai O-5)
5.5 Rp. 4.100,- Rp. 375,83
Drilling (O-6 dan O-7) 18.25 Rp. 4.100, Rp. 1.247,08 Rakit&Soldering (O-8
dan O-9)
24.25 Rp. 4.100, Rp. 1.657,08
Pekerjaan Lama Proses(menit) Upah perjam Biaya total
Pemasangan Casing 1 Rp. 4.100, Rp. 68,33
Total 50 Total Biaya
TK/unit
Rp. 3.417,-
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)
4.5 Perkiraan Waktu Penyelesaian
Dalam perkiraan waktu perakitan, digunakan tabel Design For Assembly (DFA)
dari Boothroyd – Dewhurst sebagai acuan (lampiran 7 dan 8) dalam menentukan
waktu perakitan sesuai dengan ukuran komponen yang akan dipasangkan. Dalam
rancangan untuk manufaktur ini, komponen dipasangkan dan langsung disolder
dan dipotong kakinya untuk mencegah terlepasnya komponen.
Tabel 4.11 Tabel Waktu Perakitan Rancangan Awal
Waktu Rakit(detik) No Komponen Jumlah Ambil Pasang Jumlah Kaki Waktu Solder&potong kaki(detik) 1 Mikrokontroler 1 1.95 6.5 40 200 2 LED 2 3.9 13 4 20 3 Push Button 3 5.85 19.5 12 60 4 Kapasitor Tantalum 5 9.75 32.5 10 50 5 Kapasitor Polar 3 5.85 19.5 16 80 6 Kapasitor Keramik 2 3.9 13 4 20
7 Kapasitor MKT 2 3.9 13 4 20 8 Regulator 9 volt 1 1.95 6.5 3 15 9 Regulator 5 volt 1 1.95 6.5 3 15 10 Kristal 1 1.95 6.5 2 10 11 IC RS232 1 1.95 6.5 16 80 12 IC Buffer 1 1.95 6.5 14 70 13 Resistor 2 watt 1 1.95 6.5 2 10 14 Relay 12v/ 30 A 3 5.85 19.5 18 90 15 Terminal Block 2 pin 5 9.75 37.5 10 50 16 Diode 0.3 mm 4 7.8 26 8 40 17 Black Housing Connector 1 1.95 6.5 5 25 18 DB 25 cable 1 1.95 6.5 5 25 19 DB 25 connector 1 1.95 6.5 5 25 20 DB 9 connector 1 1.95 6.5 9 45 21 Socket 40p 1 1.95 6.5 40 200 22 Casing (4 baut) 1 4.52 36 - - 23 PCB 1 1.95 6.5 - - Total 43 86.42 309 220 1100
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Indeks DFA = 42 , 395 3 43×
Waktu total yang didapat dari perkiraan waktu penyelesaian produk Alarm
Tech4U yang disesuaikan dengan OPC pada gambar 4.5 dapat dilihat pada tabel
4.12
Tabel 4.12 Tabel Perkiraan Waktu Penyelesaian
Nama Proses LamaProses/4
unit(menit)
Lama Proses/unit(menit)
Pembuatan PCB (O-1
sampai O-5)
22 5.5
Drilling (O-6 dan O-7) 73 18.25
Rakit&Soldering (O-8
dan O-9)
97 24.25
Periksa (I-1 dan I-3) 4 1
Pemasangan Casing 4 1
Total 200 50
(Sumber: Hasil Pengolahan Data) 4.6 Pekiraan Biaya Manufaktur
Dengan pendekatan biaya tetap dan variabel maka untuk menghitung perkiraan
biaya digunakan rumus sbb:
Biaya Tetap
Total biaya per unit = Biaya Tetap + Total Biaya Variabel/unit Volume
Biaya Peralatan = Rp. 5.449.000,-
Biaya Variabel
Biaya Bahan Baku/unit = Rp. 6.195,-
Biaya Komponen/ unit = Rp.158.600,-
Biaya Tenaga Kerja/ unit = Rp. 3.417,-
Biaya Penunjang /unit = Rp. 400,63 +
Total Biaya Variabel per unit = Rp. 168.612,63
Total Biaya per unit = Rp. 5.449.000,- + Rp. 168.612,63
398
= Rp. 182.303,58
Tabel 4.13 Tabel Biaya Total Perunit
Biaya Tetap Biaya Variabel Volume
(unit) Biaya Total Perunit(Rp) Setup* Material - Rp. 164.795,- Peralatan Proses Rp. Rp. 3.817,63 398 464 530 597 663 182.303,58 180.356,16 178.893,76 177.739,93 176.831,33
(Sumber: Hasil Pengolahan Data) *Untuk biaya setup diabaikan karena setup dilakukan 1 kali saja selama pekerjaan berlangsung.
4.7 Usulan Alternatif Biaya
Dalam memproduksi Alarm Tech4U, alternatif biaya yang diusulkan dalam
studi ini sebagai pertimbangan dalam menentukan pilihan akhir. Alternatif biaya
ini akan dihubungkan dengan faktor waktu dan biaya yang pada akhirnya secara
tidak langsung akan pengaruhi kualitasnya.
4.7.1 Alternatif A
Dalam alternatif A, penggunaan PCB yang dipesan dari pihak luar
(oatsourcing) sehingga tidak perlu dibuat sendiri dan dipadukan dengan
penggunaan mesin solder celup untuk mempercepat proses penyolderan
komponen. Pengurangan komponen juga dilakukan dalam alternatif ini tanpa
mengurangi fungsi produk.
Gambar 4.8 Homemade PCB and PCB Buatan Pabrik
Dengan melakukan outsourcing untuk komponen PCB Alarm Tech4U
kepada pihak luar, dalam hal ini PT. Delta Elektronik, PCB yang diterima
sudah memiliki pola rangkaian dan lubang untuk pemasukan komponen sesuai
komponen elektronik lainnya. Harga untuk PCB single layer dengan bahan FR3
adalah Rp.150,- setiap cm2 (termasuk ongkos kirim untuk wilayah Jakarta) untuk minimum pemesanan 3m x 3m. Dengan mempertimbangkan penjualan
potensial Alarm Tech4U sebanyak 3973 unit untuk triwulan pertama (tabel
4.21), alternatif ini layak menjadi salah satu pilihan (biaya yang muncul dapat
dilihat pada tabel 4.14). Kualitas untuk PCB buatan pabrik dibandingkan
dengan homemade PCB memiliki perbedaan (buatan pabrik lebih baik) gambar
4.8, sehingga dalam penyolderannya dapat dilakukan dengan mesin solder
celup yang secara langsung akan mempercepat proses penyelesaian produk.
Karena adanya pengurangan komponen maka ukuran PCB akan menjadi lebih
kecil dari semula (150 cm2 menjadi 70 cm2)
Tabel 4.14 Komponen Biaya Baru Desain Alternatif A
Komponen Biaya Biaya
PCB Rp. 150,- per cm2
Mesin Solder Celup Rp. 11.500.000,- per unit dengan
daya 4.000 VA
Timah Batangan Rp.250.000/ kg
Perekat Fluks Rp.20.000/ 80ml
(Sumber: Hasil Observasi)
Dengan demikian, perubahan rancangan akan mempengaruhi OPC Alarm
Tech4U seperti yang terlihat pada gambar 4.9 sedangkan untuk urutan
Sebelum dicelupkan ke dalam mesin solder celup, setiap kaki komponen
harus dipotong dahulu untuk meminimasi jumlah timah yang terpakai.
Karena tujuan tersebut, maka untuk mencegah terlepasnya komponen selama
proses perakitan (berbeda dengan desain pertama, dimana komponen
langsung disolder setelah dipasang ke PCB, untuk desain alternatif ini,
komponen dipasang seluruhnya baru disolder), perlu ditambahkan perekat
khusus yaitu lem fluks yang dioleskan terlebih dahulu ke atas PCB dengan
kuas sekitar 2 ml dan kemudian komponen baru dipasangkan.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyolder komponen hanya sekitar 30
detik (dari pertama celup hingga kering) untuk satu PCB dengan 2 gram
timah per PCB. Karena perekat ini dapat membuat kotor PCB bila tidak
dibersihkan (dapat menempel kotoran), maka setelah proses penyolderan
perlu dilakukan lagi pembersihan perekat dengan menggunakan thinner,
yang kemudian baru dilakukan pemeriksaan akan realibilitas produk.
Minimasi komponen dilakukan dengan mengeliminasi komponen yang
tidak diperlukan, mengintegrasikan beberapa komponen, menambah
komponen baru atau mengganti komponen tertentu dengan komponen lain
yang lebih memerlukan ruang yang kecil. Komponen utama seperti
mikrokontroler, IC RS232 dan Relay tetap dipertahankan untuk dapat
memberikan fungsi yang sama. Tabel perubahan komponen dapat dilihat
PCB
OPERATION PROCESS CHART
NAMA PRODUK : Alarm Tech4U NOMOR PETA :
-DIPETAKAN OLEH : Chandra Tandiyono TANGGAL DIPETAKAN : 17-12-2005 RINGKASAN Kegiatan Jumlah Total 4 2 1 7 Waktu 1' 7' Catatan : Untuk 1 PCB 8' S O-1 I-1 Merakit Manual, tang potong, kuas Komponen
Elektronik PCB
O-2
Mesin Solder Celup Soldering O-4 Merakit Manual, Obeng Periksa Personal Computer I-2 Casing 1' 1' Lem fluks O-3 Pembersihan Lem kuas Thinner Timah 1' 4' 1'
Perkiraan alternatif biaya total alternatif A dapat dilihat pada tabel 4.15 sampai
4.18.
Tabel 4.15 Biaya Bahan Baku Alternatif A
Nama Bahan Baku Biaya pembelian Biaya per unit
Papan/ Board (FR3) dengan
ketebalan 1.6 mm Rp.150,- per 1 cm x 1cm Rp.10.500,- Perekat fluks Rp 20.000,-/ 80 ml Rp 500,- Timah Rp250.000,- per kg Rp.500,-
Total Biaya Bahan Baku / unit Rp. 11.500,- (Sumber: Hasil Wawancara)
Biaya untuk thinner diabaikan karena penggunaannya sangat sedikit
untuk tiap produk. Untuk biaya komponen, terjadi perubahan biaya yang
disebabkan karena adanya komponen yang dihilangkan dan diganti dengan
komponen lain. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.16
Tabel 4.16 Biaya Komponen Alternatif A
Nama Komponen Jumlah Harga per buah(dalam
Rp)* Total(dalam Rp) Mikrokontroler 1 12.500 12.500 Push Button GD 3 750 2.250 Kapasitor Tantalum 5 800 4.000 R22 5 W 1 500 500
SIP Con 5p 1 750 750 7805 1 1.500 1.500 Relay Stereo 4 11.000 44.000 RS232 Conventer 1 8.000 8.000 1k 3 75 225 MKM 100n 2 500 1.000 Kristal 1 1.250 1.250 Socket 40p 1 300 300 Rpack 1k 1 2.000 2.000 100n 2 500 1.000 DB/9 Male 1 4.000 4.000 Casing (5 baut) 1 20.000 20.000 ULN2003 Driver 1 7.500 7.500 Total 30 - 110.775
(Sumber: Hasil Observasi)) * harga bila komponen dibeli dalam jumlah ribuan, harga dapat dilihat pada
lampiran 6
Tabel 4.17 Biaya Penunjang Alternatif A
Biaya Penunjang Jenis Peralatan Watt minute/unit Biaya perunit
Mesin Solder Celup 4.000 Rp. 33,00
Listrik
Personal Computer 160 Rp.1,32
Total Biaya Penunjang/ unit Rp. 34,32 (Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Kapasitas mesin solder dilihat dari waktu yang dibutuhkan untuk
menyolder (30 detik per benda kerja) maka dalam 1 hari dengan asumsi 8
jam kerja dapat menghasilkan produk sebanyak 960 unit. Dari jumlah yang
mampu diproduksi dalam 1 hari maka kebutuhan untuk mesin solder celup
cukup 1 unit (mengingat harganya cukup mahal).
Tabel 4.18 Biaya peralatan Alternatif A
Nama Peralatan Jumlah Biaya perunit (dalam Rp) Total (dalam Rp)
Mesin Solder Celup 1 11.500.000 11.500.000 Perangkat PC 1 2.000.000 2.000.000 Tang Potong dan Obeng 5 15.000 75.000
Total Biaya Peralatan 13.575.000 (Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Tabel 4.19 Biaya Tenaga Kerja Alternatif A
Pekerjaan Lama Proses(menit) Upah perjam Biaya total
Rakit (O-1 dan I-1)) 4 Rp. 4.100,- Rp. 273,33
Soldering (O-2) 1 Rp. 4.100, Rp. 68,33 Pembersihan lem(O-3) 1 Rp. 4.100, Rp. 68,33 Pemeriksaan (I-2) 1 Rp. 4.100, Rp. 68,33 Pemasangan Casing (O-4) 1 Rp. 4.100, Rp. 68,33
Total 8 Total Biaya TK/unit Rp. 547,- (Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Untuk waktu perakitan, perubahan terjadi disebabkan oleh perakitan yang
dapat dilakukan langsung sekaligus tanpa harus menahan benda atau komponen
supaya tidak lepas. Ini desebabkan karena penggunaan perekat fluks untuk
memudahkan perakitan, proses penyolderan perkomponen tidak diperlukan lagi
karena digantikan dengan mesin solder celup yang langsung menyolder seluruh
komponen dalam waktu yang bersamaan. Untuk perkiraan waktu perakitan dan
total waktu penyelesaian produk Alarm Tech4U dapat dilihat pada table 4.20
dan 4.22
Tabel 4.20 Waktu Perakitan Alternatif A
Waktu Rakit(detik) No Komponen Jumlah Ambil Pasang Jumlah Kaki Waktu potong kaki(detik) 1 Mikrokontroler 1 1.95 2.5 40 - 2 Push Button GD 3 5.85 7.5 12 - 3 Kapasitor Tantalum 5 9.75 12.5 10 - 4 R22 5 W 1 1.95 2.5 2 10 5 SIP Con 5p 1 1.95 2.5 16 16 6 7805 1 1.95 2.5 4 4 7 Relay Stereo 4 7.8 10 24 - 8 Rs232 Conventer 1 1.95 2.5 8 -
Waktu Rakit(detik) No Komponen Jumlah Ambil Pasang Jumlah Kaki Waktu potong kaki(detik) 9 1k 3 5.85 7.5 6 6 10 MKM 100n 2 3.9 5 6 6 11 Kristal 1 1.95 2.5 2 2 12 Socket 40p 1 1.95 2.5 40 - 13 Rpack 1k 1 1.95 2.5 2 2 14 100n 2 3.9 5 4 4 15 DB/9 Male 1 1.95 2.5 9 - 16 Casing (4 baut) 1 4.52 36 - - 17 ULN2003 Driver 1 1.95 2.5 8 8 Total 30 61.07 108.5 191 58
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Indeks DFA = 57 , 169 3 30×
= 0.53 atau 53 % efisiensi perakitan
Untuk beberapa komponen tidak memiliki kaki yang panjang, sehingga tidak
perlu dipotong. Perkiraan waktu pemotongan untuk setiap kaki adalah 1 detik.
Waktu total perakitan ditambah 10 detik untuk pengolesan lem ke atas papan
Tabel 4.22 Perkiraan Waktu Penyelesaian Alternatif A
Nama Proses LamaProses/ unit(menit)
Rakit (O-1, 0-4 dan I-1)) 5
Soldering (O-2) 1
Pembersihan lem(O-3) 1
Pemeriksaan (I-2) 1
Total 8
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Dengan demikian, perkiraan biaya untuk rancangan alternatif ini adalah sbb:
Biaya Tetap
Biaya Peralatan = Rp. 13.575.000,-
Biaya Variabel
Biaya Bahan Baku/unit = Rp. 11.500,-
Biaya Komponen/ unit = Rp.110.775,-
Biaya Tenaga Kerja/ unit = Rp. 547,-
Biaya Penunjang /unit = Rp. 34,32 +
Total Biaya Variabel per unit = Rp. 122.856,32
Total Biaya per unit = Rp. 13.575.000,- + Rp. 122.856,32
1.904
Karena jumlah pesanan PCB minimum 3 m x 3 m maka perkiraan penjualan
dilakukan untuk 3 bulan ke depan dengan total potensial penjualan selama 3
bulan pertama adalah 3.973 unit (data penjualan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 4)
Tabel 4.23 Perkiraan Target Penjualan
Market Share Target Penjualan/ 3 bulan Jumlah Prod/Hari* 30% 1.192 unit 16 unit 35% 1.391 unit 19 unit 40% 1.590 unit 21 unit 45% 1.788 unit 24 unit 50% 1.987 unit 27 unit
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)*1 bulan 25 hari kerja
Tabel 4.24 Alternatif A Biaya Total Perunit
Biaya Tetap Biaya Variabel Volume
(unit) Biaya Total perunit Setup* Material - Rp. 122.275,- Peralatan Proses Rp. 13.575.000,- Rp.581,32 1.192 1.391 1.590 1.788 1.987 Rp.134.247,74 Rp. 132.618,48 Rp. 131.397,05 Rp. 130.451,60 Rp. 129.691,22
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)*Untuk biaya setup diabaikan karena setup dilakukan 1 kali saja selama pekerjaan berlangsung
4.7.2 Alternatif B
Dengan menggabungkan rancangan awal dan alternatif A, maka alternatif B
dapat dibuat. Dengan mempertimbangkan investasi peralatan pada alternatif A
yang lebih dari 2 kali lipat investasi peralatan pada rancangan awal, perkiraan
alternatif A cukup beresiko yaitu 3 bulan ke depan, maka alternatif B dapat
menjadi salah satu pilihan yang layak dipikirkan. Memakai PCB buatan sendiri,
komponen yang telah direduksi namun dalam merakit dan menyolder
digunakan metode rancangan pertama. Karena minimasi komponen telah
mempengaruhi ukuran PCB menjadi lebih kecil, jumlah lubang yang perlu
dibuat semakin sedikit serta perubahan waktu rakit dan solder, maka
perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.25 sampai 4.27)
Tabel 4.25 Tabel Bahan Baku PCB Alternatif B
Nama Bahan Jumlah/ 4 unit
Papan/ Board (FR3) dengan ketebalan 1.6 mm
14cm x 20cm
Thinner 0.12 ml
Bubuk FeCl3 (ferri klorida) 31.25 gr
Tinta Screening 2 gr
Air 0.09 m3
Karena ukuran PCBnya menjadi tinggal setengah dari PCB rancangan awal,
maka untuk biaya bahan baku PCB alternatif B adalah Rp. 3.098,- dan komponen
yang dipakai sama dengan komponen alternative A, namun harga tergantung
adalah sebesar Rp. 2.972,50 perunit. Untuk biaya peralatan sama dengan
rancangan awal yaitu sebesar Rp. 5.449.000,- sedangkan untuk biaya penunjang,
karena waktu dalam drill dan solder lebih pendek (tabel 4.27), maka untuk biaya
penunjang adalah Rp. 213,08 untuk tiap unit Alarm Tech4U
Tabel 4.26 Tabel Waktu Perakitan Alternatif B
Waktu Rakit(detik) No Komponen Jumlah Ambil Pasang Jumlah Kaki Waktu Solder&potong kaki(detik) 1 Mikrokontroler 1 1.95 6.5 40 200 2 Push Button GD 3 5.85 19.5 12 60 3 Kap.Tantalum 5 9.75 32.5 10 50 4 R22 5 W 1 1.95 6.5 2 10 5 SIP Con 5p 1 1.95 6.5 16 80 6 7805 1 1.95 6.5 4 20 7 Relay Stereo 4 7.8 26 24 120 8 Rs232 Conventer 1 1.95 6.5 8 40 9 1k 3 5.85 19.5 6 30 10 MKM 100n 2 3.9 13 6 30 11 Kristal 1 1.95 6.5 2 10 12 Socket 40p 1 1.95 6.5 40 120 13 Rpack 1k 1 1.95 6.5 2 10 14 100n 2 3.9 13 4 20 15 DB/9 Male 1 1.95 6.5 9 45 16 Casing (4 baut) 1 4.52 36 - - 17 ULN2003 Driver 1 1.95 6.5 8 40 Total 30 61.07 224.5 191 955
Indeks DFA = 57 . 285 3 30×
= 0.32 atau 32 % efisiensi perakitan
Tabel 4.27 Tabel Perkiraan Waktu Penyelesaian Alternatif B
Nama Proses LamaProses/4
unit(menit)
Lama Proses/unit(menit)
Pembuatan PCB (O-1
sampai O-5)
22 5.5
Drilling (O-6 dan O-7) 64 16
Rakit&Soldering (O-8
dan O-9)
80 20
Periksa (I-1 dan I-3) 4 1
Pemasangan Casing 4 1
Total 174 43.5
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Dalam alternative B, perhitungan biaya didasarkan pada perkiraan penjualan
bulan pertama, sama seperti yang dipakai dalam rancangan awal. Karena itu harga
komponen juga disesuaikan dengan jumlah produksi (untuk total biaya komponen
Biaya Tetap
Biaya Peralatan = Rp. 5.449.000,-
Biaya Variabel
Biaya Bahan Baku/unit = Rp. 3.098,-
Biaya Komponen/ unit = Rp.133.670,-
Biaya Tenaga Kerja/ unit = Rp. 2.972,50
Biaya Penunjang /unit = Rp. 213,08 +
Total Biaya Variabel per unit = Rp. 139.953,58
Total Biaya per unit = Rp. 5.449.000,- + Rp. 139.953,58 398
= Rp.153.644,53
Tabel 4.28 Alternatif B Biaya Total Perunit
Biaya Tetap Biaya Variabel Volume Biaya Total
perunit Setup* Material Rp. 136.768,- Peralatan Proses Rp. 5.449.000,- Rp. 3.185,58 398 464 530 597 663 Rp.153.644,53 Rp.151.697,11 Rp.150.234,71 Rp.149.080,88 Rp.148.172,28
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)*Untuk biaya setup diabaikan karena setup dilakukan 1 kali saja selama pekerjaan berlangsung.
4.7.3 Perbandingan Alternatif Biaya
Dari ketiga rancangan yang ada, maka dapat dirangkum dalam tabel 4.29,
dan untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi akibat implikasi alternatif
A dan B terhadap rancangan awal dapat dilihat pada tabel 4.30.
Tabel 4. 29 Rangkuman Rancangan Awal, Alternatif A dan B
Kategori Rancangan Awal Alternatif A Alternatif B
Jumlah Komponen 43 30 30
Jumlah Peralatan 26 7 26
Waktu
Penyelesaian
50 menit 8 menit 43,5 menit
Biaya Material Rp. 164.795,- Rp. 122.275,- Rp. 136.768,- Biaya Peralatan Rp. 5.449.000,- Rp. 13.575.000,- Rp. 5.449.000,- Biaya Tenaga Kerja Rp. 3.417,- Rp. 547,- Rp. 2.972,50 Biaya Penunjang Rp. 400,63 Rp. 34,32 Rp. 213,08 Biaya Total Rp. 182.303,58 Rp. 134.247,74 Rp.153.644,53
Tabel 4.30 Perbandingan Rancangan Awal Dengan Alternatif A dan B Persentase Perubahan(%) Kategori Alternatif A Alternatif B Jumlah Komponen -30 -30 Jumlah Peralatan - 53,85 +0 Waktu Penyelesaian - 84 -13 Biaya Material -26 -17 Biaya Peralatan + 149,13 +0
Biaya Tenaga Kerja - 83,99 - 13
Biaya Penunjang - 91,43 - 46,81
Biaya Total -26,36 -15,72
(Sumber: Hasil Pengolahan Data)
Dari hasil diatas, menunjukan bahwa setiap rancangan untuk manufaktur
memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Dengan membawa kelebihan dan
kekurangan setiap rancangan ke dalam sebuah hubungan (trade offs) dengan
faktor biaya produk dan waktu penyelesaian yang secara tidak langsung
mempengaruhi kualitas Alarm Tech4U, maka analisa perbandingan antara
ketiga rancangan terhadap biaya dan waktu, yang masing masing memiliki
biaya produk dan waktu penyelesaian yang berbeda satu sama lain dapat dilihat
Alternatif A yang memakai PCB buatan pihak luar (outsourcing) memiliki
biaya bahan PCB yang lebih mahal dibanding homemade PCB (Rp. 11.500,-
dibanding dengan Rp. 3.098,-) namun kualitas PCB yang diperoleh lebih baik
dibandingkan dengan PCB buatan sendiri. Namum PCB yang dipesan tersebut
memiliki minimal pemesanan (3 m x 3 m) sehingga untuk pengadaannya
diperlukan investasi bahan baku yang besar (Rp. 13,5 juta dengan @ Rp 150,-
per cm2). Dengan perkiraan penjualan produk 3 bulan ke depan yang memiliki tingkat resiko yang tinggi dan PCB yang diterima hanya khusus untuk produk
Alarm Tech4U sehingga bila penjualan tidak mencapai target, PCB tersebut tidak bisa dipakai untuk produk lain.
Alternatif A yang memiliki biaya paling rendah dibanding rancangan awal
dan alternatif B, yang disebabkan terutama karena biaya komponen untuk
alternative A dihitung dalam ribuan (perkiraan penjualan untuk 3 bulan).
Sedangkan resiko yang ditanggung lebih besar dibanding rancangan yang lain.
Kualitas PCB buatan sendiri masih kalah dibanding PCB buatan pihak luar dan
memiliki waktu penyelesaian yang lebih lama, namun investasi bahan baku
lebih murah, karena didasarkan pada target penjualan perbulan dan PCB yang
digunakan dapat diolah menjadi PCB untuk berbagai jenis produk yang lain
bilamana target produksi untuk produk Alarm Tech4U tidak tercapai.
Indeks DFA untuk ketiga rancangan yang ada menunjukan bahwa untuk
rancangan awal memiliki indeks DFA sebesar 0,33 sementara alternative A
Alternatif A memiliki efisiensi perakitan yang paling baik. Hal ini diperkuat
oleh adanya perekat pada PCB yang memudahkan perakitan tanpa harus
menahan komponen supaya tidak terjatuh. Apalagi komponen yang telah
diminimasi tanpa mengurangi fungsi dari Alarm Tech4U. Untuk alternative B,
walaupun komponen telah dikurangi, indeks DFAnya ternyata lebih rendah dari
rancangan awal dimana jumlah komponen lebih banyak. Hal ini disebabkan
karena pengurangan komponen teoritis yang memiliki angka 3 detik sebagai
acuan lebih besar dibanding pengurangan perkiraan waktu perakitan sebenarnya.
Dai 43 komponen menjadi 30 komponen, ada pengurangan waktu sebesar 30,23
% sedangkan perkiraan waktu sebenarnya hanya berkurang 27,78% (dari
395,42 detik menjadi 285,57 detik). Untuk menaikan indeks DFA, syarat yang
harus dipenuhi adalah menurunnya perkiraan waktu perakitan sebenarnya harus
Tabel 4.31 Hubungan Rancangan Dengan Faktor Biaya
Rancangan Awal Alternatif A Alternatif B
F
a
k
t
o
r
B
i
a
y
a
• Biaya material paling mahal sebab belum dilakukan minimasi komponen dan jumlah produksi masih dibawah seribu unit
• Biaya investasi peralatan tinggi • Biaya investasi bahan baku lebih
murah sebab bahan baku dapat diolah menjadi PCB untuk produk lain dan persediaannya didasarkan pada penjualan perbulan.
• Biaya total tinggi yang dikarenakan komponen yang dibeli cukup mahal karena dalam jumlah ratusan (terutama IC dan
Casing)
• Biaya material paling murah setelah minimasi komponen dan biaya komponen dalam jumlah ribuan • Biaya investasi peralatan paling
tinggi dan beresiko sebab asumsi penjualan per 3 bulan
• Biaya investasi bahan baku (papan PCB yang dipesan dari pihak luar) besar (ada minimum order) dengan resiko penjualan 3 bulan ke depan dan PCB tidak bisa dipergunakan untuk produk lain
• Membutuhkan biaya perakitan terendah dengan biaya pendukung yang rendah
• Biaya total paling rendah
• Biaya material mahal karena target produksi dibawah seribu unit
• Biaya investasi peralatan sama dengan rancangan awal
• Biaya investasi bahan baku lebih murah sebab bahan baku dapat diolah menjadi PCB untuk produk lain dan persediaannya didasarkan pada penjualan perbulan
• Biaya tenaga kerja yang tinggi dengan biaya pendukung paling rendah
• Biaya total rendah, komponen telah diminimasi dengan biaya komponen yang lebih rendah
Tabel 4.32 Hubungan Rancangan Dengan Faktor Waktu
Rancangan Awal Alternatif A Alternatif B
F
a
k
t
o
r
W
a
k
t
u
• Ketelitian dalam drilling dan penyolderan sangat diperlukan karena dilakukan secara manual sehingga waktu proses lama
• Waktu perakitan paling lama sebab tiap komponen harus dipasang satu persatu dan disolder begitu terpasang untuk menghindari terlepasnya komponen
• Waktu penyelesaian produk paling lama yang dikarenakan banyaknya proses yang harus dilalui dan proses penyolderan dengan solder tangan serta jumlah komponen yang banyak
• Waktu proses drilling tidak ada dan penyolderan dilakukan dengan mesin sehingga waktu proses cepat
• Waktu perakitan paling cepat karena komponen dipasang pada PCB yang telah diolesi perekat sehingga dapat dipasang sekaligus tanpa khawatir terlepas dan jumlah komponen telah dikurangi • Waktu penyelesaian paling cepat
sebab proses yang sedikit dan penggunaan mesin solder celup yang dapat mempercepat proses solder
• Minimasi komponen membuat jumlah lubang yang harus didrill berkurang
• Waktu perakitan cepat sebab jumlah komponen telah dikurangi menjadi lebih sedikit dari rancangan awal
• Waktu penyelesaian cepat karena proses pengurangan komponen mempercepat waktu drill dan solder serta perakitan