• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SIKAT GIGI ULTRASONIC DAN SIKAT GIGI MANUAL

Sikat gigi power driven banyak memberikan keuntungan antaranya adalah : 1. Jumlah strok per menit pada suatu sikat gigi power driven secara umumnya lebih

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SIKAT GIGI ULTRASONIC DAN SIKAT GIGI MANUAL

Plak bakteri merupakan etiologi utama terjadinya gingivitis dan pembentukan plak supragingiva. Dengan demikian, penyingkiran plak dentogingival secara regular sangat penting untuk pemeliharaan kesehatan periodontal. Evolusi dari sikat gigi telah menyebabkan peningkatan teknologi sikat gigi yaitu sikat gigi manual, elektromekanis dan ultrasonic.19

Pada bab ini akan dikutip hasil penelitian oleh Vandana KL dan Penumatsa GS19 dan Zimmer dkk20. Penelitian oleh Vandana KL dan Penumatsa GS dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan sikat gigi ultrasonic terhadap status kesehatan dan penyingkiran stain dibanding sikat gigi manual. Sampel yang diambil berjumlah 26 orang (mahasiswa kedokteran gigi) yang berkunjung ke departemen Periodonsia yang diperoleh setelah diseleksi untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Sampel diberikan penjelasan tertulis mengenai latar belakang penelitian ini, tujuannya dan keterlibatan sampel.

Sampel yang dibutuhkan harus memenuhi kriteria sebagai berikut, pria berusia dalam lingkungan 18 hingga 25 tahun. Riwayat medis dan dental diperhatikan. Setiap sampel diperiksa oleh peneliti pada pra-eksperimental (0 hari) dan pada hari terakhir setiap minggu yaitu pada hari ke-7,hari ke-14,hari ke-21 dan hari ke-28.

Penelitian yang dilakukan berbentuk ‘single blind split mouth’ menurut kuadran gigi yang dipilih secara acak. Setiap sampel diberikan dua jenis sikat gigi yaitu sikat gigi manual (Oral - B Laboratories, Div. of Gillette, Canada, Inc.) dan sikat gigi ultrasonic (Sonex International Corporation, Brewster, Ny 10509 USA). Sampel diarahkan menyikat gigi sebanyak dua kali sehari selama penelitian dijalankan. Penilaian skor plak diambil sebelum dan selepas menyikat gigi.

Parameter klinis yang dinilai adalah Indeks Plak (Turesky-Gilmore-Glickman 1970), Indeks Stain Lobene (Modifikasi Lobene Indeks, Lobene 1968), Indeks Gingiva ( Lobene Weatherford, Ross 1986) dan Indeks Perdarahan (Anamio J. Bay I, 1975). Profesional profilaksis tidak dilakukan pada setiap sampel sepanjang penelitian dijalankan. Parameter klinis diperiksa pada hari ke-0, hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21 dan hari ke-28. Pengukuran klinis terhadap sikat gigi manual dan sikat gigi

ultrasonic diukur menggunakan statistik deskriptif.

Penilaian terhadap keamanan sikat gigi juga dilakukan pada setiap kunjungan untuk melihat perubahan yang terjadi pada jaringan lunak. Dari hasil pemeriksaan awal pada seluruh sampel dididapati bahwa skor plak berkisar 2-3, indeks gingival ringan dengan skor 2-3 dan indeks stain dengan skor 1-2.

Tabel 1: Hasil evaluasi antara sikat gigi manual dengan sikat gigi ultrasonic terhadap parameter klinis yang ditetapkan pada hari ke-0 hingga hari ke-28.19

Parameter

Klinis

Perubahan Hari ke-0 Hingga

Hari ke-28 Nilai P*

Sikat gigi manual (Mean ± SD)

Sikat gigi ultrasonik (Mean ± SD) Indeks Plak 1.58 ± 0.48 1.55 ± 0.67 P = 0.85 Indeks Stain 1.36 ± 1.8 1.89 ± 1.65 P = 0.30 Indeks Gingiva 0.44 ± 0.44 0.63 ± 0.41 P = 0.12 Indeks Perdarahan 20.70 ± 15.81 25.56 ± 15.91 P = 0.29

Dari hasil di atas didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna (P< 0.05) bagi indeks plak, indeks stain, indeks gingiva dan indeks perdarahan antara sikat gigi manual dan sikat gigi ultrasonic.

Gambar 12: Hari ke-0, kuadran gigi

atas.19 Gambar 13: Hari ke-28, keefektifan sikat gigi manual (kuadran sebelah kanan) dan sikat gigi ultrasonic

(kuadran sebelah kiri).19

Dari gambar 12, terlihat stain pada permukaan palatal gigi pada hari ke-0. Gambar 13, terlihat pengurangan stain pada kuadran gigi sebelah kiri yang menggunakan sikat gigi ultrasonic dibanding stain pada kuadran gigi sebelah kanan yang menggunakan sikat gigi manual (hari ke-28).

Penelitian oleh Zimmer dkk dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan sikat gigi ultrasonic dibanding sikat gigi manual. Di dalam penelitian ini sebanyak 64 sukarelawan (32 pria, 32 wanita) mengambil bagian dalam penelitian berbentuk

parallel. Sampel akan dikeluarkan jika mempunyai penyakit periodontal berat,

mengkonsumsi obat dengan efek anti-inflamasi dalam jangka waktu yang panjang selama 1 bulan atau semasa penelitian dijalankan, memakai gigitiruan lepasan, mempunyai gigi asli kurang dari 20 gigi atau menggunakan sikat gigi power driven secara reguler setahun yang lalu.

Pada pemeriksaan penyaringan, semua sampel menunjukkan Indeks Perdarahan Papilari (PBI) setiap gigi ≥0.5 (Muhlemen & Son 1971) dan Indeks Plak Quinley-Hein (PI) setiap gigi ≥0.2 (Quinley & Hein 1962). Dengan menggunakan stratifikasi umur ( 18-35 tahun), jenis kelamin dan PBI (≥ 0.81 dan <0.8), semua 64 orang sampel dibagi kepada dua kelompok secara acak yaitu 32 orang setiap kelompok. Dua jenis sikat gigi digunakan yaitu sikat gigi Ultra Sonex Ultima® (Sonex International, Brewster, NY, USA) dan sikat gigi manual (Aronal oko-dent kompakt, medium, 31tufts, GABA, Lorrach, Germany).

Bagi mencapai kondisi standar, setiap sampel diberikan pasta gigi yang sama (Elmex, GABA, Lorrach, Germany) dan sikat gigi yang baru. Empat minggu

kemudian, pemeriksaan awal telah dilakukan. Indeks plak Quinley-Hein (PI), Indeks Aproksimal Plak (API) (Lange et al. 1977) dan Indeks Perdarahan Papilari dicatatkan. Bagi sikat gigi ultrasonic, instruksi penggunaannya adalah menurut rekomendasi pabrik. Sementara bagi sikat gigi manual, cara penyikatannya menggunakan teknik Bass. Masa menyikat gigi ditetapkan selama 3 menit dan frekuensi penyikatan gigi adalah dua kali sehari. 4 minggu dan 8 minggu setelah pemeriksaan awal, parameter klinis dicatatkan kembali. Selama penelitian dijalankan, tidak diperkenankan menggunakan obat kumur, salep dan pembersih interdental.

Berikut adalah hasil yang diperoleh pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu dan 8 minggu penelitian dijalankan.

Grafik 1: Nilai median API pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu dan setelah 8 minggu.20

Dari gambar di atas terlihat bahwa tidak ada perbedaan bermakna bagi API antara sikat gigi manual dengan sikat gigi ultrasonic.

Med ia n A P I

Pemeriksaan awal 4 Minggu 8 Minggu

*** Terdapat perbedaan yang bermakna pada P< 0.001

Grafik 2: Nilai median PI pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu dan setelah 8 minggu.20

.

Dari gambar di atas terlihat bahwa indeks plak pada sikat gigi ultrasonic lebih rendah berbanding PI pada sikat gigi manual setelah 4 minggu dan 8 minggu. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (P < 0.001) antara sikat gigi manual dengan sikat gigi ultrasonic setelah 4 minggu dan 8 minggu penelitian dilakukan. Med ia n P I

Pemeriksaan awal 4 Minggu 8 Minggu

** Terdapat perbedaan yang bermakna pada P< 0.01 *** Terdapat perbedaan bermakna pada P< 0.001

Grafik 3: Nilai median PBI pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu dan setelah 8 minggu.20

Pada gambar 16 di atas menunjukkn bahwa terjadi penurunan PBI setelah 4 minggu dan 8 minggu pada sikat gigi ultrasonic dibanding sikat gigi manual maka terdapat perbedaan yang bermakna antara sikat gigi ultrasonic dengan sikat gigi manual yaitu P< 0.01 (4 minggu) dan P< 0.001 (8 minggu).

Med ia n P B I

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, didapatkan bahwa sikat gigi

ultrasonic lebih efektif dalam menyingkirkan plak dan mencegah terjadinya gingivitis

dibanding sikat gigi manual.

BAB 4

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA JENIS-JENIS

Dokumen terkait