• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Sikat Gigi Power Driven Di Bidang Periodonsia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemanfaatan Sikat Gigi Power Driven Di Bidang Periodonsia"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN SIKAT GIGI POWER DRIVEN DI BIDANG

PERIODONSIA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh:

NUR SYAKIRAH ABDULLAH NIM : 060600174

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Periodonsia

Tahun 2010

Nur Syakirah Abdullah

Pemanfaatan Sikat Gigi Power Driven Di Bidang Periodonsia

Xi + 36 halaman

Plak berperan dalam menyebabkan terjadinya penyakit periodontal yaitu gingivitis dan periodontitis. Pembersihan rongga mulut perlu dilakukan secara teratur untuk mencegah penumpukan plak dan inflamasi gingiva serta memelihara kesehatan jaringan periodontal.

Cara yang paling baik dalam melakukan kontrol plak adalah dengan cara menyikat gigi baik dengan menggunakan sikat gigi manual maupun sikat gigi power

driven. Desain sikat gigi power driven dirancang dengan unik sehingga terbukti aman

ketika digunakan pada jaringan lunak dan jaringan keras rongga mulut. Indikasi penggunaan sikat gigi power driven dianjurkan kepada semua pasien karena sangat efektif dalam menyingkirkan plak dan biofilm serta mengurangi terjadinya gingivitis.

(3)

makanan di sela-sela gigi dapat disingkirkan. Gerakan memutar juga dapat membantu mengontrol tekanan supaya tidak terlalu kuat atau terlalu lemah.

Hasil dari beberapa penelitian memperlihatkan bahwa sikat gigi power driven bermanfaat pada pasien terutama pasien yang mempunyai keterbatasan fisik, pasien yang memakai pesawat ortodonti cekat dan implan. Keadaan rongga mulut yang bersih sangat penting bagi menjamin kesehatan rongga mulut serta mengelakkan terjadinya halitosis.

Daftar Rujukan : 23 (1999-2009)

(4)

PEMANFAATAN SIKAT GIGI POWER DRIVEN DI BIDANG

PERIODONSIA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh:

NUR SYAKIRAH ABDULLAH NIM : 060600174

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(5)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan Di hadapan tim penguji skripsi

Medan,8 April 2010

Pembimbing : Tanda Tangan

(6)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

pada tanggal 8 April 2010

TIM PENGUJI

KETUA : Irma Ervina, drg.,Sp.Perio (K) ……….

ANGGOTA :1. Zulkarnain ,drg.M.Kes ……….

2. Saidina Hamzah Daliemunthe,drg.,Sp. Perio(K) ……….

Disetujui Ketua Departemen

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kurnia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi kewajiban penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa terima kasih dan hormat kepada:

1. Prof. Ismet D. Nasution, drg, Ph.D, Sp.Pros(K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Irma Ervina, drg., Sp. Perio (K) selaku dosen pembimbing skripsi saya yang begitu sabar dan banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan serta saran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Saidina Hamzah Daliemunthe, drg., Sp. Perio (K) selaku koordinator skripsi Departeman Periodonsia.

(8)

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada ayahanda, ibunda serta seluruh ahli keluarga atas segala kasih sayang, doa dan dukungan serta segala bantuan baik berupa moril maupun materil yang tidak terbalas oleh penulis sampai kapan pun.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas dan pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.

Medan, April 2010 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….………... i

HALAMAN PERSETUJUAN………..……… ii

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI……… iii

KATA PENGANTAR………... iv

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR TABEL……….. viii

DAFTAR GAMBAR………... ix

DAFTAR FIGUR……….. xi

BAB 1 PENDAHULUAN………... 1

BAB 2 DESKRIPSI SIKAT GIGI POWER DRIVEN………...

(10)

BAB 3 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SIKAT GIGI

ULTRASONIC DAN SIKAT GIGI MANUAL………...

13

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Hasil evaluasi antara sikat gigi manual dengan sikat gigi

ultrasonic terhadap parameter klinis yang ditetapkan pada

hari ke-0 hingga hari ke-28……….

……

15

Tabel 2 : Nilai pra dan post-penyikatan menurut RMNPI (mean ± SD) 25

Tabel 3 : Hasil pengurangan plak pada pra-penyikatan dan post-penyikatan. (N=45 sampel)………..

28

Tabel 4 : Persentase indeks plak (PI)a sebelum dan selepas menggunakan sikat gigi yang berkaitan………...

31

Tabel 5 : Persentase indeks perdarahan marginal (GI)a sebelum dan selepas menggunakan sikat gigi yang berkaitan………...

……

32

Tabel 6 : Mean kedalaman saku (mm) sebelum dan selepas menggunakan sikat gigi yang berkaitan………...

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Ukuran kepala sikat gigi power driven………... 4

Gambar 2 : Kepala sikat gigi power driven berbentuk round………... 4

Gambar 3 : Kepala sikat gigi power driven berbentuk rectangular…. 4

Gambar 4 : Komponen-komponen yang terdapat di dalam sikat gigi

power driven………

Gambar 7 : Seluruh kepala sikatnya berputar dalam lingkaran penuh.. 8

Gambar 8 : Kepala sikat gigi rotation oscillation berotasi dalam satu arah dan kemudian dalam arah berlawanan………...

8

Gambar 9 : Rumpun sikat pada kepala sikat berputar pada arah yang berlawanan dengan sebelahnya………...

9

Gambar 10 : Kepala sikat gigi power driven jenis sonic………... 10

(13)

Gambar 12 : Hari ke-0, kuadran gigi atas……… 15

Gambar 13 : Hari ke-28, keefektifan sikat gigi manual (kuadran sebelah kanan) dan sikat gigi ultrasonic (kuadran sebelah kiri)……….

……...

15

Gambar 14 : Indeks Plak Navy Modifikasi Rustogi (RMNPI). Skor 1= adanya plak , 0= tidak adanya plak dan dicatat pada permukaan bukal dan lingual. Daerah skor plak gigi dikelompokkan dan ditetapkan sebagai: Seluruh mulut= daerah A, B, C, D, E, F, G, H dan I; Marginal (gumline) = daerah A, B dan C; Aproksimal D dan F………

………

………

………

………

………...

23

(14)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1 : Nilai median API pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu

dan setelah 8 minggu………... 18 Grafik 2 : Nilai median PI pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu dan setelah 8 minggu………... 19 Grafik 3 : Nilai median PBI pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu

(15)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Periodonsia

Tahun 2010

Nur Syakirah Abdullah

Pemanfaatan Sikat Gigi Power Driven Di Bidang Periodonsia

Xi + 36 halaman

Plak berperan dalam menyebabkan terjadinya penyakit periodontal yaitu gingivitis dan periodontitis. Pembersihan rongga mulut perlu dilakukan secara teratur untuk mencegah penumpukan plak dan inflamasi gingiva serta memelihara kesehatan jaringan periodontal.

Cara yang paling baik dalam melakukan kontrol plak adalah dengan cara menyikat gigi baik dengan menggunakan sikat gigi manual maupun sikat gigi power

driven. Desain sikat gigi power driven dirancang dengan unik sehingga terbukti aman

ketika digunakan pada jaringan lunak dan jaringan keras rongga mulut. Indikasi penggunaan sikat gigi power driven dianjurkan kepada semua pasien karena sangat efektif dalam menyingkirkan plak dan biofilm serta mengurangi terjadinya gingivitis.

(16)

makanan di sela-sela gigi dapat disingkirkan. Gerakan memutar juga dapat membantu mengontrol tekanan supaya tidak terlalu kuat atau terlalu lemah.

Hasil dari beberapa penelitian memperlihatkan bahwa sikat gigi power driven bermanfaat pada pasien terutama pasien yang mempunyai keterbatasan fisik, pasien yang memakai pesawat ortodonti cekat dan implan. Keadaan rongga mulut yang bersih sangat penting bagi menjamin kesehatan rongga mulut serta mengelakkan terjadinya halitosis.

Daftar Rujukan : 23 (1999-2009)

(17)

BAB 1

PENDAHULUAN

Masalah dental yang utama yang sering diderita oleh kebanyakkan masyarakat (seperti karies, gingivitis dan halitosis) adalah disebabkan oleh kehadiran plak atau lebih tepatnya disebabkan oleh bakteri yang terdapat pada plak tersebut. Oleh karena itu, pembersihan rongga mulut secara professional sangat penting untuk menyingkirkan deposit (plak atau stain) yang berakumulasi disekeliling gigi.

Kehadiran bakteri di dalam rongga mulut bukanlah suatu yang tidak baik, ini karena di dalam rongga mulut sudah terdapat bakteri (flora normal) tetapi kehadiran sebagian bakteri dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan berbagai penyakit dental seperti gingivitis, karies dan penyakit periodontal lainnya. Maka, untuk mengurangi jumlah bakteri penyebab penyakit tersebut adalah dengan melakukan kontrol plak dan meningkatkan penjagaan higiena oral.

Kontrol plak dan penjagaan higiena oral yang adekuat setiap hari dirumah bagi setiap individu tidak harus dipandang ringan. Cara yang paling baik dalam mengontrol plak adalah dengan pembersihan secara mekanis yaitu dengan sikat gigi manual ataupun sikat gigi power driven. Namun, beberapa kajian menunjukkan bahwa sikat gigi power driven sangat membantu dalam hal ini dibanding sikat gigi manual maka penggunaannya perlu diberi perhatian yang serius.

(18)

pemilihan judul tulisan ini adalah untuk mengetahuai keefektifan sikat gigi power

driven dibidang Periodonsia.

Didalam bab 2, akan dibahaskan deskripsi sikat gigi power driven. Selain itu, dalam bab ini turut dibahaskan tentang keuntungan dan kerugian dari sikat gigi power

driven tersebut dalam mengontrol plak dan meningkatkan higiena oral.

Seterusnya, untuk mengetahui efektivitas sikat gigi power driven maka, pada bab 3 dikutip dua hasil penelitian yang memuat perbandingan efektivitas sikat gigi

ultrasonic dengan sikat gigi manual. Perbandingan tersebut adalah berdasarkan

derajat kebersihan rongga mulut dan dan derajat inflamasi.

Pada bab 4 pula akan dibahas hasil penelitian tentang perbandingan efektivitas antara jenis-jenis gerakan sikat gigi power driven. Jenis gerakan yang akan dibandingkan adalah oscillating/pulsating dengan side-to-side, rotation-oscillation dengan sonic dan ultrasonic dengan oscillating-pulsating.

Akhirnya, tulisan ini akan ditutup pada bab 5 dengan diskusi dan kesimpulan dari keseluruhan tulisan mengenai sikat gigi power driven dan pemanfaatannya dibidang Periodonsia.

Dari pembahasan tulisan ini, diharapkan dapat lebih mengenal dan memahami efektivitas penggunaan sikat gigi power driven agar dapat menjadi pedoman untuk memilih sikat gigi yang sesuai dan tepat untuk lebih meningkatkan kesehatan gigi, gingiva dan jaringan periodontal.

(19)

BAB 2

DESKRIPSI SIKAT GIGI POWER DRIVEN

Lewat tahun 1800, Dr. George A. Scott telah merekacipta sikat gigi “power

driven”. Sikat gigi ini tidak berfungsi dengan sendiri dan juga tidak berfungsi secara

elektrikal sepenuhnya. Alat ini mempunyai magnet didalam pemegangnya. Medan magnetik ini dikatakan dapat memberikan manfaat kepada kesehatan rongga mulut.2

Sikat gigi elektrik yang pertama adalah Broxodent yang dikeluarkan di Switzerland pada tahun 1954 oleh Dr. Philippe-Guy Woog. Penelitian klinis yang pertama oleh Pr. Arthur Jean Held di Geneva pada tahun 1956 telah membuktikan superioritas sikat gigi tersebut dibandingkan sikat gigi manual. Sikat gigi Broxo telah direkacipta untuk pasien yang mempunyai motor skills yang terbatas dan juga bagi pasien ortodontik. Sikat gigi Broxo telah diperkenalkan di USA oleh E. R. Squibb and Sons Pharmaceuticals di ulangtahun American Dental Assiciation pada tahun 1959 dan telah dipasarkan dibawah nama Broxodent.2,3

Dari waktu ke waktu, sikat gigi power driven telah mengalami evolusi bagi meningkatkan mutu, kualitas dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat disamping memberi manfaat terhadap kesehatan gigi dan jaringan periodontal.

2.1 Deskripsi Sikat Gigi Power Driven

(20)

power driven juga dikenali sebagai sikat gigi elektrik atau sikat gigi mekanikal. Sikat

gigi ini mempunyai kepala sikat rotating, oscillating dan/atau pulsating yang memudahkan proses penyikatan gigi.5

2.1.1 Ukuran dan Bentuk

Sikat gigi power driven mempunyai berbagai ukuran serta bentuk kepala sikat dan bulu sikatnya. Ukuran kepala sikatnya adalah besar, sedang dan kecil. Bentuk kepala sikat yang dapat ditemui adalah standard, round dan rectangular/tapered. Sementara jenis bulu sikatnya adalah lunak dan ekstra lunak. 6,7

Gambar 1: Ukuran kepala sikat gigi power driven.4

Gambar 2: Kepala sikat gigi power

driven berbentuk round.4

Gambar 3: Kepala sikat gigi power

driven berbentuk

(21)

2.1.2 Power setting

Sebagian desain sikat gigi power driven mempunyai power setting yang tinggi (high) atau rendah (low). Setting pada tahap rendah biasanya dianjurkan kepada pengguna yang baru menggunakan sikat gigi ini dan dijumpai jaringan lunak mulutnya tidak mampu beradaptasi dengan seting pada tahap yang tinggi.7

2.1.3 Pengecasan

Sikat gigi power driven moderen berfungsi pada voltage yang lebih kecil seperti 12volt atau kurang dari 12volt. Bagian elektronik pada sikat gigi power driven disegel sepenuhnya bagi mencegah kerusakan akibat kemasukkan air. Sikat gigi tersebut dicas menggunakan teknik pengecasan induktif. Bermacam-macam medan magnet didalam suatu koil menginduksi arus didalam koil yang lain sehingga membenarkan baterai dicas. Tidak terdapat kontak langsung dengan bagian elektronik dan handpiece juga disegel sepenuhnya.2,3

2.1.4 Timer

(22)

dimana pada layar tersebut akan mengeluarkan gambaran untuk menunjukkan waktu menyikat gigi yang optimal.2,3,8

2.1.5 Sensor tekanan

Sebelumnya ada didiskusikan tentang jumlah tekanan ketika menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi power driven atau sikat gigi manual. Para peneliti menginterpretasikan bahwa penyikatan dengan menggunakan sikat gigi power driven pada tekanan yang kuat tidak menimbulkan masalah. Oleh karena itu, sebagian sikat gigi power driven yang dikeluarkan oleh pabrik disertakan dengan sensor tekanan di dalam desain sikat gigi power driven mereka. Jika pengguna menyikat gigi dengan tekanan yang kuat, motor sikat giginya secara otomatis akan berhenti berfungsi.7

Gambar 4: Komponen-komponen yang terdapat di dalam sikat gigi power driven.9

Sarung luar

Tombol On/Off

Sirkit

Baterai

Gear

Mesin

(23)

2.1.6 Gerakan Sikat Gigi Power Driven

Berdasarkan gerakannya, sikat gigi power driven dibagikan kepada 7 jenis4 : 1. Side-to-side action

Kepala sikat bergerak secara lateral dengan gerakan side-to-side. Kepala sikatnya bergetar dari sisi ke sisi. Cara menggunanya adalah dengan memegang sikat gigi tersebut dari samping menghadap ke permukaan gigi dan kepala sikatnya akan bergerak ke atas dan ke bawah.4,7,11

2. Circular/Rotary

Kepala sikat berputar dalam satu arah sahaja. Sikat gigi ini mempunyai satu set bulu sikat yang berputar. Bulu-bulu sikat ini dapat disusun dalam lingkaran yang berputar, atau rumpun bulu sikat itu dapat diputarkan.4,11 Seluruh kepala sikatnya berputar dalam lingkaran penuh.12

(24)

3. Rotation Oscillation

Kepala sikat gigi jenis ini berotasi dalam satu arah dan kemudian dalam arah yang berlawanan. Kepala sikatnya berbentuk bulat dan dapat bergerak ke belakang dan seterusnya ke depan dengan cepat.4,11

4. Counter Oscillation / Counter Rotational

Sikat gigi power driven ini memiliki bentuk kepala yang sama seperti sikat gigi power driven jenis oscillating tetapi rumpun bulu sikatnya berputar pada arah yang berbeda secara bersamaan. Setiap rumpun berputar dalam arah yang berlawanan dengan rumpun pada sisi sebelahnya.4,12

Gambar 6 : Kepala sikat rotational.4

Gambar 8: Kepala sikat gigi rotation oscillation berotasi dalam satu arah dan kemudian dalam arah berlawanan.4

(25)

5. Oscillating-pulsating4,7

Memiliki gerakan tambahan yaitu pulsating untuk meningkatkan tindakan pembersihan. Sikat gigi power driven ini bergerak dengan frekuensi yang tinggi dan efektif menyingkirkan plak dan stain dalam waktu yang singkat.4,7

6. Sonic10

Merupakan tipe sikat gigi power driven yang baru. Ia memiliki kepala sikat berbentuk konvensional yang bergetar dalam kecepatan yang sangat tinggi (> 30 000 stroke per menit).10 Gerakan bergetar diciptakan oleh dataran magnet luar biasa untuk menghasilkan gerakan sonic yang unik di dalam kepala sikat gigi.13 Gerakan ini dikatakan dapat menciptakan dinamika fluid turbulen yang menghancurkan dan menyingkirkan plak gigi.10

(26)

7. Ultrasonic4,11,13

Sikat gigi ultrasonic adalah sikat gigi manual dengan Piezolistrik emitor yang tertanam di dalam kepala sikatnya. Piezolistrik transduser menghasilkan gelombang

ultrasonic yang dihantarkan melalui waveguide ultrasound ke ujung bulunya. Bulu

sikatnya bergetar pada frekuensi ultrasonic (> 250 kHz). Frekuensi ultrasonic mulai dari 20.000 oscillation per detik.4,11,13

Gambar 10: Kepala sikat gigi power

driven jenis sonic.12

(27)

2.2 Keuntungan dan kerugian sikat gigi power driven

Sikat gigi power driven banyak memberikan keuntungan antaranya adalah :

1. Jumlah strok per menit pada suatu sikat gigi power driven secara umumnya lebih

tinggi dari sikat gigi manual yang memberikan pasien peluang untuk menyingkirkan lebih banyak plak selama 2 menit penyikatan gigi.14

2. Sikat gigi power driven mempunyai kemampuan menyingkirkan plak pada permukaan aproksimal secara signifikan dibandingkan sikat gigi manual.15,16 3. Sikat gigi power driven tidak menyebabkan resiko yang lebih besar terhadap

resesi gingiva dibandingkan sikat gigi manual yang lembut. Terdapat bukti di mana pasien cenderung menggunakan tekanan yang rendah semasa menggunakan sikat gigi power driven dibanding ketika mereka menggunakan sikat gigi manual maka insidens terjadinya resesi adalah kurang.17

4. Sikat gigi power driven memerlukan tekanan yang rendah untuk menyingkirkan plak dibandingkan sikat gigi manual. Menggunakan tekanan yang rendah pada gigi dapat mengurangi hipersensitivitas dentin.17

5. Menyikat gigi dengan sikat gigi power driven memerlukan skil yang minimal.17 6. Sikat gigi power driven lebih tahan lama dibandingkan sikat gigi manual.17

7. Sangat efektif pada individu yang menderita arthritis atau mempunyai keterbatasan fisik.17

(28)

9. Mayoritas sikat gigi power driven mempunyai timer maka dapat memberitahu kepada pengguna bila waktu yang optimal untuk menyikat gigi telah selesai.18

Sikat gigi power driven juga mempunyai beberapa kerugian antaranya adalah17 : 1. Harga sikat gigi power driven lebih mahal dari sikat gigi manual.

2. Ukuran sikat gigi power driven adalah besar.

3. Sikat gigi power driven tidak dapat membersihkan lidah dengan baik seperti sikat gigi manual karena ia tidak disertai dengan pembersih lidah.

4. Semua sikat gigi power driven memerlukan penukaran baterai atau dicas.

5. Lebih sulit mengolah gerakan sikat gigi power driven seefektif sikat gigi manual.

(29)

BAB 3

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SIKAT GIGI ULTRASONIC DAN SIKAT

GIGI MANUAL

Plak bakteri merupakan etiologi utama terjadinya gingivitis dan pembentukan plak supragingiva. Dengan demikian, penyingkiran plak dentogingival secara regular sangat penting untuk pemeliharaan kesehatan periodontal. Evolusi dari sikat gigi telah menyebabkan peningkatan teknologi sikat gigi yaitu sikat gigi manual, elektromekanis dan ultrasonic.19

Pada bab ini akan dikutip hasil penelitian oleh Vandana KL dan Penumatsa GS19 dan Zimmer dkk20. Penelitian oleh Vandana KL dan Penumatsa GS dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan sikat gigi ultrasonic terhadap status kesehatan dan penyingkiran stain dibanding sikat gigi manual. Sampel yang diambil berjumlah 26 orang (mahasiswa kedokteran gigi) yang berkunjung ke departemen Periodonsia yang diperoleh setelah diseleksi untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Sampel diberikan penjelasan tertulis mengenai latar belakang penelitian ini, tujuannya dan keterlibatan sampel.

(30)

Penelitian yang dilakukan berbentuk ‘single blind split mouth’ menurut kuadran gigi yang dipilih secara acak. Setiap sampel diberikan dua jenis sikat gigi yaitu sikat gigi manual (Oral - B Laboratories, Div. of Gillette, Canada, Inc.) dan sikat gigi ultrasonic (Sonex International Corporation, Brewster, Ny 10509 USA). Sampel diarahkan menyikat gigi sebanyak dua kali sehari selama penelitian dijalankan. Penilaian skor plak diambil sebelum dan selepas menyikat gigi.

Parameter klinis yang dinilai adalah Indeks Plak (Turesky-Gilmore-Glickman 1970), Indeks Stain Lobene (Modifikasi Lobene Indeks, Lobene 1968), Indeks Gingiva ( Lobene Weatherford, Ross 1986) dan Indeks Perdarahan (Anamio J. Bay I, 1975). Profesional profilaksis tidak dilakukan pada setiap sampel sepanjang penelitian dijalankan. Parameter klinis diperiksa pada hari ke-0, hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21 dan hari ke-28. Pengukuran klinis terhadap sikat gigi manual dan sikat gigi

ultrasonic diukur menggunakan statistik deskriptif.

Penilaian terhadap keamanan sikat gigi juga dilakukan pada setiap kunjungan untuk melihat perubahan yang terjadi pada jaringan lunak. Dari hasil pemeriksaan awal pada seluruh sampel dididapati bahwa skor plak berkisar 2-3, indeks gingival ringan dengan skor 2-3 dan indeks stain dengan skor 1-2.

(31)

Tabel 1: Hasil evaluasi antara sikat gigi manual dengan sikat gigi ultrasonic terhadap parameter klinis yang ditetapkan pada hari ke-0 hingga hari ke-28.19

Parameter

Klinis

Perubahan Hari ke-0 Hingga

Hari ke-28 Nilai P*

Dari hasil di atas didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna (P< 0.05) bagi indeks plak, indeks stain, indeks gingiva dan indeks perdarahan antara sikat gigi manual dan sikat gigi ultrasonic.

Gambar 12: Hari ke-0, kuadran gigi

atas.19 Gambar 13: Hari ke-28, keefektifan sikat gigi manual (kuadran sebelah kanan) dan sikat gigi ultrasonic

(kuadran sebelah kiri).19

(32)

Dari gambar 12, terlihat stain pada permukaan palatal gigi pada hari ke-0. Gambar 13, terlihat pengurangan stain pada kuadran gigi sebelah kiri yang menggunakan sikat gigi ultrasonic dibanding stain pada kuadran gigi sebelah kanan yang menggunakan sikat gigi manual (hari ke-28).

Penelitian oleh Zimmer dkk dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan sikat gigi ultrasonic dibanding sikat gigi manual. Di dalam penelitian ini sebanyak 64 sukarelawan (32 pria, 32 wanita) mengambil bagian dalam penelitian berbentuk

parallel. Sampel akan dikeluarkan jika mempunyai penyakit periodontal berat,

mengkonsumsi obat dengan efek anti-inflamasi dalam jangka waktu yang panjang selama 1 bulan atau semasa penelitian dijalankan, memakai gigitiruan lepasan, mempunyai gigi asli kurang dari 20 gigi atau menggunakan sikat gigi power driven secara reguler setahun yang lalu.

Pada pemeriksaan penyaringan, semua sampel menunjukkan Indeks Perdarahan Papilari (PBI) setiap gigi ≥0.5 (Muhlemen & Son 1971) dan Indeks Plak Quinley-Hein (PI) setiap gigi ≥0.2 (Quinley & Hein 1962). Dengan menggunakan stratifikasi umur ( 18-35 tahun), jenis kelamin dan PBI (≥ 0.81 dan <0.8), semua 64 orang sampel dibagi kepada dua kelompok secara acak yaitu 32 orang setiap kelompok. Dua jenis sikat gigi digunakan yaitu sikat gigi Ultra Sonex Ultima® (Sonex International, Brewster, NY, USA) dan sikat gigi manual (Aronal oko-dent kompakt, medium, 31tufts, GABA, Lorrach, Germany).

(33)

kemudian, pemeriksaan awal telah dilakukan. Indeks plak Quinley-Hein (PI), Indeks Aproksimal Plak (API) (Lange et al. 1977) dan Indeks Perdarahan Papilari dicatatkan. Bagi sikat gigi ultrasonic, instruksi penggunaannya adalah menurut rekomendasi pabrik. Sementara bagi sikat gigi manual, cara penyikatannya menggunakan teknik Bass. Masa menyikat gigi ditetapkan selama 3 menit dan frekuensi penyikatan gigi adalah dua kali sehari. 4 minggu dan 8 minggu setelah pemeriksaan awal, parameter klinis dicatatkan kembali. Selama penelitian dijalankan, tidak diperkenankan menggunakan obat kumur, salep dan pembersih interdental.

(34)

Grafik 1: Nilai median API pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu dan setelah 8 minggu.20

Dari gambar di atas terlihat bahwa tidak ada perbedaan bermakna bagi API antara sikat gigi manual dengan sikat gigi ultrasonic.

Med

ia

n

A

P

I

(35)

Pemeriksaan awal 4 Minggu 8 Minggu

*** Terdapat perbedaan yang bermakna pada P< 0.001

Grafik 2: Nilai median PI pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu dan setelah 8 minggu.20

.

Dari gambar di atas terlihat bahwa indeks plak pada sikat gigi ultrasonic lebih rendah berbanding PI pada sikat gigi manual setelah 4 minggu dan 8 minggu. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (P < 0.001) antara sikat gigi manual dengan sikat gigi ultrasonic setelah 4 minggu dan 8 minggu penelitian dilakukan.

Med

ia

n

P

(36)

Pemeriksaan awal 4 Minggu 8 Minggu

** Terdapat perbedaan yang bermakna pada P< 0.01 *** Terdapat perbedaan bermakna pada P< 0.001

Grafik 3: Nilai median PBI pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu dan setelah 8 minggu.20

Pada gambar 16 di atas menunjukkn bahwa terjadi penurunan PBI setelah 4 minggu dan 8 minggu pada sikat gigi ultrasonic dibanding sikat gigi manual maka terdapat perbedaan yang bermakna antara sikat gigi ultrasonic dengan sikat gigi manual yaitu P< 0.01 (4 minggu) dan P< 0.001 (8 minggu).

Med

ia

n

P

B

(37)

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, didapatkan bahwa sikat gigi

ultrasonic lebih efektif dalam menyingkirkan plak dan mencegah terjadinya gingivitis

dibanding sikat gigi manual.

(38)

BAB 4

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA JENIS-JENIS

SIKAT GIGI POWER DRIVEN

Sikat gigi power driven yang pertama diperkenalkan secara komersial pada tahun 1960-an didesain berdasarkan sikat gigi manual. Gerakan umumnya adalah simulasi dari gerakan tangan, maju-dan-mundur atau sisi ke sisi, menawarkan keuntungan pembersihan gigi yang lebih baik berbanding sikat gigi manual. Dokter gigi cenderung merekomendasikan sikat gigi power driven untuk "perawatan khusus" pada pasien. Berbagai desain dan jenis gerakan sikat gigi power driven yang berbeda dapat diperolehi pada masa kini. Sebagian jenis sikat gigi power driven telah terbukti secara bermakna menawarkan keuntungan dibanding sikat gigi manual dalam menyingkirkan plak dan berbagai fitur telah diperkenalkan untuk meningkatkan masa penyikatan serta meningkatkan efisiensi pembersihan.12

4.1 Perbandingan Antara Oral B Professional Care Series (oscillating/pulsating)

Dengan Sonicare Elite (side-to-side)

Untuk membandingkan efektivitas penyingkiran plak antara sikat gigi power

driven yaitu sikat gigi Oral B Professional Care Series (PCS) dan sikat gigi Sonicare

(39)

Sampel yang dipilih berumur 18-70 tahun dan mempunyai minimal 18 gigi yang sehat ( tidak termasuk molar tiga, gigi yang dipasang alat ortodontik, jembatan, mahkota atau implan). Sebelum penelitian, setiap sampel harus menunjukkan skor plak ≥0.6 berdasarkan Indeks Plak Navy Modifikasi Rustogi (RMNPI).

Sampel dikeluarkan jika memiliki keterbatasan fisik yang mempengaruhi prosedur higiena oral yang normal seperti menyikat gigi; terdapat lesi pada jaringan lunak dan jaringan keras semasa pemeriksaan awal; mengkonsumsi obat antibiotika atau anti-inflamasi selama 3 hari atau lebih dalam waktu 28 hari sebelum penelitian dijalankan. Semua sampel diberikan lembar persetujuan dan lembar riwayat kesehatan yang lengkap.

Gambar 14: Indeks Plak Navy Modifikasi Rustogi (RMNPI). Skor 1= adanya plak , 0= tidak adanya plak dan dicatat pada permukaan bukal dan lingual. Daerah skor plak gigi dikelompokkan dan ditetapkan sebagai: Seluruh mulut= daerah A, B, C, D, E, F, G, H dan I; Marginal (gumline) = daerah A, B dan C; Aproksimal D dan F.21

Daerah proksimal

(40)

Setelah dilakukan penyaringan, sampel dikelompokan secara acak dalam dua kelompok perawatan (PCS/SE atau SE/PCS). Sampel tidak diperkenankan melakukan penjagaan kebersihan rongga mulut selama 24-25 jam dan tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama 4 jam sebelum melakukan kunjungan penelitian. Semua sampel menyikat gigi menurut instruksi yang telah ditetapkan oleh pabrik dan mereka diberi pasta gigi (Crest Cavity Protection, Procter & Gamble Company,

Cincinnati, OH, USA) dengan jumlah yang telah ditetapkan untuk menyikat gigi

selama 2 menit. Sampel diperkenankan melakukan higiena oral seperti biasa selama minimal 4 hari dan kembali setelah itu untuk kunjungan yang kedua dengan prosedur penelitian yang sama tetapi menggunakan sikat gigi yang lain.

Semua evaluasi klinis dilakukan oleh seorang pemeriksa yang tidak mengetahui jenis sikat gigi apa yang digunakan oleh sampel. Dilakukan pemeriksaan rongga mulut termasuk jaringan lunak dan keras seperti bibir, lidah, gingiva, daerah sublingual, mukosa bukal, palatina dan daerah faringeal semasa pra dan post-penyikatan diperhatikan. Jika ditemui kondisi yang abnormal peneliti akan mencatatkannya. Hasil pra dan post-penyikatan akan dicatat dengan menggunakan RMNPI. Setiap sampel akan diberikan 20 tetes disclosing agen yaitu Chrom-or-red (Germiphene Corp., Brantford, Ontario, Canada) untuk 15 detik dan kemudian dicuci dengan 10ml air kran untuk 10 detik. Setelah prosedur tersebut, skor plak dihitung.

(41)

Tabel 2 : Nilai pra dan post-penyikatan menurut RMNPI (mean ± SD).21

* Mean penurunan plak antara kelompok perawatan adalah signifikan (t-test p<0.000). Perbandingan Kelompok menggunakan ANOVA

(42)

4.2 Perbandingan Antara Oral-B Triumph (rotation oscillation) Dengan Sonicare

Flexcare (sonic)

Untuk membandingkan efektivitas penyingkiran plak antara sikat gigi rotation

oscillation dan sikat gigi new sonic maka dikutip hasil penelitian oleh Biesbrock AR

dkk22. Penelitian tersebut berbentuk examiner-blind, four-period crossover,

single-center yang dilakukan di BioSci Research Canada Ltd, Mississauga, Ontario, Canada.

Sikat gigi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sikat gigi Oral-B Triumph dengan kepala sikat bundar dan gerakan tiga dimensi (berosilasi / memutar / berdenyut) dan Sonicare FlexCare dengan kepala sikat berbentuk konvensional dan dengan gerakan sisi-ke-sisi.

Sampel penelitian sebanyak 48 orang yang berusia antara 18-70 tahun dan berada didalam kesehatan umum yang baik. Syarat sebagai sampel yaitu memiliki minimal 16 gigi asli dengan permukaan fasial dan lingual yang dapat dinilai menurut Indeks Plak Navy Modifikasi Rustogi (RMNPI), tidak memakai pesawat ortodonti atau gigi tiruan sebagian lepasan, tidak mempunyai penyakit periodontal berat, tidak dalam perawatan periodontal, tidak mempunyai lima atau lebih karies yang tidak dirawat. Sampel dieksklusikan jika, mempunyai penyakit atau kondisi yang dapat mengganggu prosedur penelitian.

(43)

Pada kunjungan pertama, setiap sampel diberikan kedua sikat gigi (Oral-B

Triumph dan Sonicare FlexCare) disertakan dengan instruksi bertulis. Sampel

dilengkapi dengan pasta gigi standar (Crest Cavity Protectiona) untuk digunakan di rumah. Sampel dibagi secara acak untuk satu daripada empat urutan perawatan : AABB, ABBA, BBAA atau BAAB.

Sampel diminta untuk menggunakan sikat gigi selama 5-6 hari di rumah dengan cara berikut: menggunakan sikat gigi Oral-B Triumph sebanyak dua kali penggunaan dan kemudian beralih pada sikat gigi Sonicare FlexCare. Sampel diinstruksikan untuk tidak menggunakan produk higiena oral yang lain selama melakukan penelitian.

Pada kunjungan ke-2, dilakukan pemeriksaan plak dengan disclosing agen. Sampel kemudian diinstruksikan untuk menyikat gigi selama 2 menit dengan sikat gigi yang diberikan kepada mereka (satu dari sikat gigi yang diberikan). Pasta gigi diberikan kepada sampel oleh peneliti untuk mengontrol jumlah pasta gigi yang akan digunakan. Setelah menyikat gigi, sampel diberikan larutan disclosing agen untuk melihat adanya plak. Sampel dijadwalkan kembali 2 hari kemudian untuk kunjungan ke-3, dan diingatkan untuk tidak melakukan higiena oral selama 23-25 jam sebelum kunjungan tersebut. Sampel menggunakan sikat gigi dan pasta gigi kepunyaan mereka di rumah antara setiap kunjungan dan menyikat gigi seperti biasa (sikat gigi dan pasta gigi yang diberikan untuk penelitian ditinggalkan di tempat penelitian tersebut). Prosedur ini diikuti untuk kunjungan ke-3, ke-4 dan ke-5.

(44)

Tabel 3: Hasil pengurangan plak pada pra-penyikatan dan post-penyikatan. (N=45

SD = standar deviasi, SE = standar error dari crossover ANOVA

a

Disesuaikan berarti dan standar error dari ANCOVA dengan skor dasar sebagai covariate (seluruh rongga mulut) atau ANOVA. Semua nilai pengurangan plak (adjusted mean) signifikan secara statistik lebih besar dari nol (P <0,0001).

b

% Skor penyingkiran plak = 100% x (Triumph mean – FlexCare mean)/ FlexCare mean.

Dari tabel 4, didapatkan bahwa sikat gigi Oral-B Triumph lebih efektif secara bermakna dalam menyingkirkan plak dibanding sikat gigi Sonicare Flexcare baik pada seluruh mulut, sepanjang gingival margin maupun pada daerah interproksimal. Skor pengurangan plak (adjusted mean) juga lebih tinggi pada sikat gigi Oral-B

(45)

4.3 Perbandingan Antara Ultrasonex Ultima Toothbrush (ultrasonic) Dengan

Braun Oral- B 3D Plaque Removal (oscillating-pulsating)

Untuk membandingkan efektivitas sikat gigi ultrasonic, sikat gigi

oscillating-pulsating dan sikat gigi manual dalam mengurangi plak dan peradangan gingiva pada

pasien Orthodontik dengan piranti cekat maka dikutip hasil penelitian oleh Costa MR dkk23.

Sebanyak 21 orang sampel berusia 12-18 tahun (rata-rata 15,2 tahun; 11 laki-laki dan 10 perempuan) yang menjalani perawatan di Fakultas Kedokteran Gigi Araraquara (Sao Paulo, Brazil), dipilih untuk penelitian ini. Syarat sebagai sampel adalah memiliki minimal 20 gigi dan telah melakukan perawatan Orthodonti dengan piranti cekat minimal setahun, bukan seorang perokok yang mempunyai penyakit periodontal atau mempunyai kehilangan perlekatan gingiva, tidak mengkonsumsi obat dalam 3 bulan terakhir dan tidak menderita penyakit sistemik atau lokal yang dapat mempengaruhi periodonsium.

Menurut ahli ortodontik, semua sampel mendapat kontrol plak dan instruksi higiena oral sebelum memulai perawatan. Kondisi periodontal selama perawatan dievaluasi secara teratur.

Sikat gigi ultrasonic yang diuji adalah sikat gigi Ultrasonex Ultima (Sonex

International Corp, Brewster, New York), yang beroperasi pada frekuensi 1,6 MHz.

Perbandingan dibuat dengan sikat gigi oscillating-pulsating (Braun Oral B 3D Plak

Remover, Braun GmbH, Kronberg, Jerman) dan sikat gigi manual (Oral B Model 30,

(46)

dan ditugaskan menggunakan sikat gigi secara urutan seperti berikut: kelompok 1:

ultrasonic / oscillating-pulsating / manual; kelompok 2: manual / ultrasonic /

oscillating-pulsating; kelompok 3: oscillating-pulsating / manual / ultrasonic. Sampel

menggunakan setiap jenis sikat gigi diberikan selama 30 hari, diikuti dengan selang waktu 14 hari untuk sampel kembali ke sikat gigi regular mereka. Benang gigi digunakan sesuai dengan instruksi setiap bulannya oleh ahli ortodontik yang diberikan sebelum penelitian.

Pada kunjungan awal, sampel diinstruksikan mengenai teknik penyikatan gigi. Pada sampel yang menerima sikat gigi manual, teknik Bass ditunjukkan, sedangkan sampel yang menerima sikat gigi oscillating-pulsating dan sikat gigi ultrasonic diberi presentasi audiovisual yang benar sesuai dengan penunjuk pabrik. Sampel diminta menggunakan sikat gigi yang diberikan sebanyak 3 kali sehari selama 2 menit dengan pasta gigi (Sorriso®, Colgate-Palmolive Indu'stria e Datang 'rcio PT., Sao Bernardo do Campo, SP, Brasil) dan tidak diperkenankan menggunakan produk-produk

kesehatan atau teknik yang lain.

Parameter yang diperiksa pada penelitian ini adalah Indeks Plak Silness dan Loe (PI) dengan kode 0 = tidak ada plak atau 1 = adanya plak, Indeks Gingiva Loe dan Silness (GI) dengan catatan ada atau tidak adanya perdarahan dan kedalaman saku (PD) sesuai dengan jarak dalam mm pada permukaan mesiobukkal, bukal, distobukkal, distolingual, lingual, dan mesiolingual.

(47)

Tabel 4: Persentase indeks plak (PI)a sebelum dan selepas menggunakan sikat gigi

PI diindikasikan sebagai modifikasi ortodontik dari Indeks Plak Silness and Loe; E,

oscillating-pulsating; U, ultrasonic; M, manual; B, bukkal; L, lingual.

b

Tes Wilcoxon

*

Perbedaan kemaknaan, berdasarkan Bonferroni koreksi (P < 0.05)

(48)

Tabel 5: Persentase indeks perdarahan marginal (GI)a sebelum dan selepas

GI diindikasikan sebagai modifikasi ortodontik dari Indeks Plak Silness and Loe; E,

oscillating-pulsating; U, ultrasonic; M, manual; B, bukkal; P, proksimal; L, lingual.

b

Tes Wilcoxon

(49)

Tabel 6: Mean kedalaman saku (mm) sebelum dan selepas menggunakan sikat gigi

E, oscillating-pulsating; U, ultrasonic; M, manual; B, bukkal; P, proksimal; L, lingual.

b

Tes Wilcoxon

Dari tabel di atas, didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara sikat gigi ultrasonic dengan sikat gigi oscillating-pulsating dan sikat gigi manual untuk kedalaman saku baik pada permukaan proksimal, bukal maupun permukaan lingual.

(50)

BAB 5

DISKUSI DAN KESIMPULAN

Penyikatan gigi merupakan cara yang paling umum dalam melaksanakan kontrol plak. Tujuan utama dari penyikatan gigi adalah untuk mengurangi organisme pada plak gigi yang berperan dalam menyebabkan terjadinya karies, penyakit periodontal dan halitosis. Sikat gigi yang digunakan untuk program kontrol plak bisa berupa sikat gigi manual maupun sikat gigi power driven. Namun, sampai saat ini kontrol plak masih mengandalkan pada pembersihan secara mekanis yaitu dengan menggunakan sikat gigi.

(51)

Terdapat beberapa desain dasar dari sikat gigi power driven. Kebanyakan dari sikat gigi power driven mempunyai pola gerakan kepala sikat yang tertentu. Terdapat 7 jenis gerakan kepala sikat gigi power driven yaitu side-to-side, circular/rotary,

rotation oscillation, counter oscillation/counter rotational, oscillating-pulsating,

sonic dan ultrasonic. Di samping itu, ciri-ciri lain yang umumnya terdapat pada sikat

gigi power driven adalah mempunyai frekuensi gerakan yang unik, mempunyai sensor tekanan di mana sikat gigi tersebut akan berhenti berfungsi bila tekanan berlebihan digunakan ketika menyikat gigi, mempunyai timer dan sebagainya yang dapat membantu dalam pembersihan gigi.

Sikat gigi power driven telah dikenal lebih baik dalam menyingkirkan plak dan meningkatkan kesehatan gingiva dibandingkan dengan sikat gigi manual. Banyak penelitian telah membandingkan kedua jenis sikat gigi ini dan kebanyakan berpendapat bahwa sikat gigi power driven mempunyai kemampuan pembersihan yang sangat baik pada pasien. Penelitian yang dilakukan oleh Vandana dkk dan Zimmer dkk untuk mengevaluasi keefektifan sikat gigi ultrasonic dibanding sikat gigi manual menunjukkan bahwa sikat gigi ultrasonic lebih efektif dibanding sikat gigi manual dalam menyingkirkan plak dan stain serta mencegah terjadinya gingivitis. Oleh karena itu, indikasi penggunaan sikat gigi power driven dianjurkan kepada semua pasien karena sangat efektif dalam menyingkirkan plak biofilm serta mengurangi gingivitis.

Seperti yang telah dinyatakan di atas, pola gerakan kepala sikat gigi power

(52)

keuntungan yang lain antara semua sikat gigi power driven tidak bisa dianggap sama. Setiap pola gerakan yang didesain mempunyai ciri-ciri dan manfaat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, beberapa penelitian telah dilakukan untuk membandingkan pola gerakan sikat gigi power driven yang beredar dipasaran pada masa kini. Penelitian oleh Strate dkk menunjukkan bahwa sikat gigi oscillating/pulsating lebih efektif dibandingkan sikat gigi side-to-side dalam menyingkirkan plak pada seluruh permukaan gigi. Penelitian oleh Biesbrock dkk pula menunjukkan bahwa sikat gigi

rotation-oscillation lebih efektif dibandingkan sikat gigi sonic dalam menyingkirkan

plak baik pada seluruh rongga mulut, daerah marginal maupun pada daerah interproksimal. Sementara, penelitian oleh Costa dkk menunjukkan bahwa sikat gigi

ultrasonic lebih efektif menyingkirkan plak pada permukaan bukal dibandingkan

sikat gigi oscillating-pulsating dan sikat gigi manual pada pasien yang memakai pesawat ortodontik cekat. Pada ketiga penelitian di atas, semua sampel harus menyikat gigi selama 2 menit (waktu optimal yang dianjurkan untuk menyikat gigi) dan mereka juga dibekalkan dengan jumlah pasta gigi yang sama sebagai kontrol.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sikat gigi power driven sangat efektif dalam menyingkirkan plak dan mempertahankan kesehatan gingiva. Selain itu, sikat gigi power driven juga dapat digunakan dalam penjagaan higiena oral dan memberikan hasil yang lebih baik terhadap kesehatan rongga mulut.

(53)

DAFTAR PUSTAKA

1. Lo E.C.M, Lui Johnathan K.C. Improving The Oral Health Of Elder In A Care And Attention Home. Faculty of Dentistry of Sapientia Et Virtus. May 2005.

2. Electric Toothbrush. 17 July 2009.

3. Electric Toothbrush. Princeton University. 2001.

4. Hsieh Frank T. J. Covell David A. Jr. Oral Hygiene: Possible Problems and Complication. Mosby’s Orthodontic Review: Mosby Elsevier, 2009; 239-240. 5. Ritter André V. Mechanical Toothbrush (Talking with Patient) available from

Journal Of Esthetic and Restorative Dentistry. 2006.

6. Toothbrush Parts. ADA Recommended. 1999-2009.

2009)

7. Biesbrock AR, Bayuk LM, Yates DS et al. Electric Toothbrush Features. February 2003

Oktober 2009)

(54)

9. Anonymous. Electric Toothbrushes. 19 Maret 2007. <www.explainthatstuff.com/electrictoothbrush.html> (28 Oktober 2009)

10. Abyss. Web Dental Office. 21 March 2009.

2009)

11. Niederman R. Manual versus Powered Toothbrushes: The Cochrane Review. J Am Dent Assoc. 2003; 1240-44.

12. Walter P. A., Cugini M., Biesbrock A. R., Warren PR. A Novel Oscillating Rotating Power Toothbrush With SmartguideTM: Designed For Enhanced Performance And Compliance. J. Contemp Dent. Pract. 1 May 2007; 8: 1-9. 13. Guignon A. Power Brushes...From Novelty To Necessity. October 2007.

14. Jahn Carol A. Making Patient-Centered Self-Care Recommendations: Automated Toothbrushes. J. Pract Hyg., 2001; 10(5): 38-39.

15. Loe H. Oral Hygiene In The Prevention Of Caries And Periodontal Disease. Int Dent J, 2000; 5(3): 129-139.

16. Van der Weijden GA Timmerman MF, Piscaer M, Ijzerman Y, Van der Velden U. Plaque Removal By Professional Electric Toothbrushing Compared With Professional Polishing. J Clin Periodontal, 2004; 31: 903-907.

(55)

18.Anonymous. Electric vs. Manual Toothbrushes. 29 July 2008. September 2009.

19.Vandana KL, Penumatsa GS. A Comparative Evaluation Of An Ultrasonic And A Manual Toothbrush On The Oral Hygiene Status And Stain Removing Efficacy. J Indian Society Of Pedodontic and Preventive Dent, 2004; 22 (1): 33-35.

20.Zimmer S, Nezhat V, Bizhang M, Seemann R, Barthel CR. Clinical Efficacy Of New Sonic/Ultrasonic Toothbrush. J Clin Periodontal, 2002; 29: 496-500.

21.Strate J, Cugini MA, Warren PR, Qadish JG, Galustians HJ, Sharma NC. A Comparison Of The Plaque Removal Efficacy Of Two Power Toothbrushes: Oral-B Professional Care Series versus Sonicare Elite. International Dent J, 2005; 55: 151-156.

22.Biesbrock AR, Walters PA, Bartizek RD, Goyal CR, Qadish JG. Plaque Removal Efficacy Of An Advanced Rotation-Oscillation Power Toothbrush Versus A New Sonic Toothbrush. American J Dent, June 2008; 2(3): 185-188.

23.Costa MR, Silva VC, Miqui MN, Sakima T, Spolidorio DMP, Cireilli JA. Efficacy Of Ultrasonic, Electric And Manual Toothbrushes In Patients With Fix Orthodontic Appliances. Angle Orthodontist, 2007; 77(2): 361-366.

Gambar

Gambar 1    :
Gambar  1:  Ukuran kepala sikat gigi power driven.4
Gambar 4:  Komponen-komponen yang terdapat di dalam sikat gigi                      power driven.9
Gambar 5:  Bulu sikat gigi power driven diletakkan                       menghadap ke  permukaan gigi.7
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar 12 menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat atau lebih dari 50% masyarakat mendukung jika peme- rintah kota malang akan mengoptimalkan lahan makam

Metode yang digunakan untuk menentukan nilai guna langsung yaitu untuk nilai kayu bakar dan nilai air adalah metode harga pasar dan biaya pengadaan, sedangkan untuk menentukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas X MAN 1 Stabat dalam materi trigonometri, faktor-faktor penyebab

High School by Applying Models Numbered Heads Together ,e-Journal of Iducation and Paraktice, vo;.. kemampuan yang diproleh anak setelah memulai kegiatan belajar. Karena belajar itu

Hasil penelitian menunjukkan Peranan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Dalam Peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Di

As this research focuses on the recognization of potencies of the students who have the tendency to the linguistic intelligence more than other kind of intelligence

Dibutuhkan peran serta masyarakat dan kebijakan oleh intansi terkait dalam pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem mangrove dan melakukan pembibitan dan penanaman mangrove di areal

(2) Strategi peningkatan kualitas fasilitas kepariwisataan yang mendorong pertumbuhan, meningkatkan kualitas dan daya saing kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam