• Tidak ada hasil yang ditemukan

siswa yang tidak tuntas , hanya 3 siswa yang mendapatkan nilai KKM. Dari hasil penelitian yang didapatkan maka dapat dikatakan bahwa pendekatan inkuiri berbantu papan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Kristen Ngampin Kec. Ambarawa. Dari pembelajaran yang telah dilakukan dengan 2 kali pertemuan terbukti mengalami peningkatan. Pada ranah afektif ditunjukkan dengan siswa pada kondisi awal yang sulit sekali untuk bertanya atau mengemukakan pendapat pada pembelajaran selanjutnya berani intuk bertanya, dari ranah kognitif siswa juga meningkat ditunjukkan dengan soal tes evaluasi yang diberikan oleh guru, pada ranah psikomotor siswa dalam kegiatan praktek siswa dapat melakukan percobaan dengan baik.

0 20 40 60 80 100

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar

Siswa

Tuntas Belum Tuntas

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis pada kondisi awal sebelum dilakukan penelitian, terlihat masih banyak permasalahan yang ada pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil observasi mata pelajaran IPA kelas IV SD Kristen Ngampin Kec. Ambarawa kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh guru atau teacher-centered , kurangnya pendekatan / model pembelajaran yag inovatif, penggunaan media yang kurang, dan hasil belajar IPA siswa yang masih rendah. Masalah-masalah tersebut yang menyebabkan hasil belajar IPA siswa menjadi rendah. Hasil observasi bahwa sebanyak 6 dengan presentase 44% siswa tuntas dan 10 siswa presentase 56% yang tidak tuntas. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka perlu dilakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA kelas IV SD Kristen Ngampin dengan menerapkan pendekatan inkuiri berbantu papan inkuiri.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam menerapkan pendekatan inkuiri berbantu papan inkuiri adalah guru menggunakan media LCD untuk menjelaskan materi dengan menayangkan video pembelajaran yang berisi tentang materi yang akan disampaikan, guru menjelaskan secara singkat. Kemudian guru memberikan permasalahan dalam bentuk pertanyaan kepada siswa, lalu siswa membuka buku paketnya masing-masing untuk mencari informasi untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru. Setelah itu siswa dibentuk menjadi 4 kelompok yang tiap kelompok 4 orang, dalam kegiatan diskusi ini siswa dibimbing dalam pengerjaan LKS dengan melakukan percobaan. Dalam kegiatan diskusi guru membimbing pertanyaan-pertanyaan siswa dengan memberikan kartu berwarna yang akan digunakan siswa untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ingin tanyakan atau mereka butuhkan , setelah selesai siswa menempelkan di papan inkuiri yang sudah disediakan oleh guru di papan tulis. Setelah itu guru membimbing siswa dalam setiap kelompok untuk membandingkan dengan informasi yang mereka dapatkan di buku paket dengan percobaan yang mereka lakukan secara langsung. Lalu setiap kelompok

maju kedepan untuk mempresentasikan hasil nya, dan membuat kesimpulan. Pendekatan pembelajaran ini digunakan untuk siklus I dan siklus II sehingga dapat diketahui meningkat/tidaknya hasil belajar siswa stelah dilaksanakannya pembelajaran dengan pendekatan inkuiri berbantu papan inkuiri. Dalam pelaksanaannya observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dapat menjadi panduan dapat dikatakannya pembelajaran pendekatan inkuiri berhasil atau tidak. Pada siklus I hasil observasi aktivitas guru adalah 45% yang berarti termasuk kriteria baik dan dapat dikatakan berhasil. Pada siklus II aktivitas guru meningkat menjadi 52% yang termasuk kriteria sangat tinggi, hampir semua aktivitas guru dilaksanakan dengan baik, dan pembelajaran berhasil. Hasil obsrvasi aktivitas siswa pada siklus I adalah 48% yang termasuk kriteria tinggi, pada siklus II meningkat menjadi 53% termasuk kriteria sangat baik, hampir semua aktivitas siswa dilaksanakan dengan baik dan pembelajaran yang berlangsung berhasil dilakukan. Peningkatan aktivitas guru dan aktivitas siswa berpengaruh pada hasil belajar siswa. Rata-rata untuk kondisi awal sebelum penelitian hasil belajar siswa 6,6 meningkat pada siklus I dengan 78,75 dan meningkat lagi pada siklus II yaitu 85. Ketuntasan hasil belajar siswa juga meningkat dari kondisi awal yaitu 44%, pada siklus I mengalami peningkatan 81% dan meningkat pada siklus II 100%. Dari ketuntasan hasil belajar tersebut maka ketidaktuntasan hasil belajar siswa menurun dari 56% menjadi 19% pada siklus I dan menjadi 0% pada siklus II.

Penelitian yang telah dilakukan di SD Kristen Ngampin Kec. Ambarawa tidak hanya meneliti tentang peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang dilihat dari nilainya saja, tetapi afektif dan psikomotor siswa juga dapat meningkat. Hasil yang didapat pada saat observasi dalam kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru sedangkan siswa kurang aktif, dan semangat siswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran kurang menjadikan pembelajaran yang berlangsung kurang efektif. Tidak ada yang bertanya mengenai materi yang dipelajari, siswa hanya terlihat mencatat dan diam memperhatikan. Setelah melakukan penelitian dengan menerapkan pendekatan inkuiri berbantu papan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa terlebih melalui pendekatan inkuiri ini mampu menambah

pengetahuan yang baru bagi mereka, lalu membuat siswa menjadi aktif dalam kegiatan menemukan sendiri jawabannya, dan dapat menambah rasa percaya diri dalam pertanyaan yang akan ditempelkan di papan inkuiri. Dengan siswa belajar menemukan jawabannya sendiri dengan bimbingan guru akan membuat siswa untuk mengerti dengan sendirinya dan tidak tergantung pada guru. Guru berperan untuk mendampingi dan membimbing siswa dalam pembelajaran dan meluruskan konsep-konsep yang salah pada siswa.

Hasil penelitian yang telah dilakukan di SD Kristen Ngampin Kec. Ambarawa dengan menggunakan pendekatan inkuiri berbantu papan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari kognitif, afektif, dan psikomotor pada siklus I dan siklus II masing-masing ranah hasil belajar dapat meningkat dengan baik. Pada hasil belajar afektif pada siklus I dan siklus II menunjukkan rata-rata sikap ingin tahu dari dari 80 menjadi 97, aspek bekerjasama dari 86 menjadi 91, keberanian dari 81 menjadi 86, dan percaya diri dari 87 menjadi 89. Pada ranah psikomotor juga mengalami peningkatan pada aspek membawa alat dan bahan dari 72 menjadi 89, berpartisipasi aktif dalam eksperimen dari 81 menjadi 89, dapat menemukan jawaban dari permasalahan dari 81 menjadi 91, dan dapat melaksanakan percobaan sesuai dengan perintah guru dari 83 menjadi 97. Dari data tersebut maka dapat dinyatakan bahwa sebagian besar siswa sudah dapat memenuhi kriteria untuk hasil belajar ranah afektif maupun psikomotor. Penerapan pendekatan inkuiri berbantu papan inkuiri untuk mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kristen Ngampin dapat dinyatakan berhasil untuk meningkatkan hasil belajar afektif dan psikomotor siswa. Dalam penerapan pendekatan inkuiri berbantu papan inkuiri pada pembelajaran terlihat siswa antusias saat melihat dan mendengarkan video pembelajaran yang berhubungan dengan materi, ketika diberikan permasalahan siswa juga semangat dalam mencari informasi di buku paket IPA, dalam praktik atau percobaan yang dilakukan siswa juga sangat antusias dan merasa senang terbukti melakukan kegiatan dengan baik, melakukan praktek secara langsung sehingga menjadikan pengalaman belajar yang lebih baik. Kerjasama yang baik yang terlihat dari siswa ketika melakukan

percobaan. Dalam mengajar yang baik sangatlah berpengaruh pada hasil belajar siswa yang didapat, alternatif lain bisa dilakukan siswa dan guru belajar di luar kelas melihat benda-benda yang nyata sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa. Bisa juga dengan menghafalkan konsep-konsep yang berhubungan dengan materi dengan sebuah nyanyian agar mempermudah siswa mengingat.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurnaningsi Koida tahun 2013 yang terbukti bahwa pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Manggalai Dalam. Kelebihan penelitian ini dengan penelitian lain yang menggunakan pendekatan inkuiri adalah karena penelitian yang dilakukan di SD Kristen Ngampin Kec. Ambarawa tidak hanya meningkatkan hasil belajar dalam kognitif/pengetahuan saja tetapi juga hasil belajar dari ranah afektif/sikap dan psikomotor/keterampilan siswa. Jadi semua aspek dapat ditingkatkan dengan baik tidak hanya pada ranah kognitif saja. Ranah afektif juga perlu ditingkatkan karena sikap siswa yang kurang harus diperbaiki dan sikap siswa yang baik perlu ditingkatkan lagi. Pada aspek psikomotornya siswa dilatih untuk memilik keterampilan yang lebih dalam, dalam penelitian ini psikomotor siswa dinilai dari praktik dengan kelompok yang telah dibentuk guru.

Hasil penelitian yang sejalan dengan ini dilakukan oleh Koida (2014) menunjukkan bahwa adanya keberhasilan dalam proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri berbantu papan inkuiri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD. Penelitian kali ini juga terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SD Kristen Ngampin Kec. Ambarawa.Berdasarkan pembahasan yang telah disajikan, maka penerapan pendakatan inkuiri berbantu papan inkuiri pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kristen Ngampin Kec. Ambarawa tahun pelajaran 2017/2018 terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor .

Dokumen terkait