• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

B. Perbandingan Kinerja Keuangan BMI dengan BSM

Dalam membandingkan kinerja keuangan dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara rasio-rasio kedua bank syariah, peneliti menggunakan

independent sample t-test sehingga dapat diketahui hasil sebagai berikut : Tabel 4.13 Perbandingan Kinerja Rasio NPF BMI dan BSM

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk NPF dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 0,298 dengan probabilitas 0,600 maka probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan BMI dengan BSM untuk rasio NPF.

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Diff Std. Error Diff NPF Equal variances assumed ,298 ,600 ,569 8 ,585 ,53600 ,00942

Equal variances not

Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed. t hitung untuk NPF dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah 0,569 dengan signifikan sebesar 0,585. Oleh karena nilai sig. t hitung > t tabel (0,585 > 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P = > 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Nurul Shiyam Aprilia yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio NPF. Hal ini juga sesuai dengan teori yang menunjukkan bahwa terdapat prinsip kehati-hatian yang dilakukan bank syariah pada saat memberikan pembiayaan, sehingga nilai NPF kedua bank sama-sama berada di bawah angka 5% yang merupakan batas maksimal nilai NPF bank syariah.

Tabel 4.14 Perbandingan Kinerja FDR BMI dan BSM

Sumber : Output SPSS 22

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Diff Std. Error Diff FDR Equal variances assumed ,593 ,464 ,882 8 ,404 ,34540 ,03916

Equal variances not

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk FDR dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 0,593 dengan probabilitas 0,464 maka probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan BMI dengan BSM untuk rasio FDR.

Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed. t hitung untuk FDR dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah 0,882 dengan signifikan sebesar 0,403. Oleh karena nilai sig. t hitung > t tabel (0,403 > 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P = > 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri.

Hasil ini sejalan dengan teori yang menunjukkan bahwa bank syariah mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Namun hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Andi Dahlia yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada FDR.

Tabel 4.15 Perbandingan Kinerja Rasio ROA BMI dan BSM

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk ROA dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 0,759 dengan probabilitas 0,409 maka probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan BMI dengan BSM untuk rasio ROA.

Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed. t hitung untuk ROA dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah 1,700 dengan signifikan sebesar 0,128. Oleh karena nilai sig. t hitung > t tabel (0,128 > 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P = > 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Nurul Shiyam Aprilia dan Andi Dahlia yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Diff Std. Error Diff

ROA Equal variances

assumed ,759 ,409 -1,700 8 ,128 -,07140 ,04199

Equal variances not

ROA. Hal ini juga sejalan dengan teori dimana manajemen pengelolaan aset yang baik akan menghasilkan perolehan keuntungan yang baik pula. Sehingga pada kedua bank ini nilai ROA sama-sama di atas 0,5% yang menunjukkan bahwa kinerja manajemen bank terhadap keuntungan yang diperoleh baik.

Tabel 4.16 Perbandingan Kinerja Rasio NOM BMI dan BSM

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk NOM dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 11,768 dengan probabilitas 0,009 maka probabilitas data di atas lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan BMI dengan BSM untuk rasio NOM.

Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Not Assumed.

t hitung untuk FDR dengan menggunakan Equal Variances Not Assumed adalah 6,110 dengan signifikan sebesar 0,002. Oleh karena nilai sig. t hitung < t tabel (0,002 < 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P = < 0,05, maka

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tailed) Mean Diff Std. Error Diff NOM Equal variances

assumed 11,768 ,009 -6,110 8 ,000 -,46360 ,07587

Equal variances not

keputusan yang diambil adalah menolak Ho, menerima H1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri.

Perbedaan ini terjadi dikarenakan pendapatan penyaluran dana setelah bagi hasil yang diperoleh BMI tidak sebanding dengan rata-rata aktiva produktif yang dimilikinya. Hal ini mengakibatkan kecilnya nilai rasio NOM. Jauh berbeda dengan rasio NOM yang dimiliki BSM, karena pada BSM nilai pendapatan penyaluran dana setelah bagi hasil meningkat seiiring dengan meningkatnya nilai rata-rata aktiva produktif yang dimiliki, sehingga pada rasio ini perbedaan yang terjadi menjadi signifikan.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Andi Dahlia yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio NOM. Hal ini membuktikan bahwa salah satu bank yaitu BMI belum dapat mengelola asetnya dengan lebih baik dibanding BSM, sehingga nilainya cukup berbeda. Namun meskipun terdapat perbedaan yang cukup signifikan, nilai rasio NOM BMI masih dinilai baik, karena lebih besar dari 1,5% yang merupakan batas minimum nilai rasio NOM yang telah ditentukan.

Tabel 4.17 Perbandingan Kinerja Rasio CAR BMI dan BSM

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk CAR dengan equal variance assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 0,015 dengan probabilitas 0,906 maka probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan BMI dengan BSM untuk rasio CAR.

Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed. t hitung untuk CAR dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah 0,820 dengan signifikan sebesar 0,438. Oleh karena nilai sig. t hitung > t tabel (0,438 > 0,05), berdasarkan hipotesis penelitian dimana P = > 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Andi Dahlia yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio CAR. Hal ini juga sejalan

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Diff Std. Error Diff

CAR Equal variances

assumed ,015 ,906 -,820 8 ,436 -,07740 ,09439

Equal variances not

dengan teori yang menyatakan bahwa bank harus menyediakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) minimal 8% agar kinerja bank baik. Kedua bank ini yaitu BMI dan BSM sama-sama memiliki nilai CAR lebih dari 8%, sehingga kinerja kedua bank ini dikatakan baik.

Dokumen terkait