• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui perbedaan

JUMLAH TOTAL

B. Paparan Data

4) Perbandingan Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui perbedaan

rata-rata nilai siswi sesudah perlakuan antara metode pembelajaran meow dan metode pembelajaran konvensional. Uji yang digunakan adalah uji t tidak Berpasangan.

Pada Uji t tidak Berpasangan, hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

Hipotesis:

H0: Tidak tedapat perbedaan yang signifikan antara rata - rata nilai siswa sesudah perlakuan metode pembelajaran meow dan metode pembelajaran konvensional

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata - rata nilai siswa sesudah perlakuan metode pembelajaran meow dan metode pembelajaran konvensional

Dari hipotesis tersebut, tolak H0jika signifikansi < 0,05, dan terima H0jika signifikansi ≥ 0,05.

Berdasarkan hasil uji t tidak berpasangan pada lampiran diperoleh pada tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9 Perbandingan Nilai siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Metode pembelajaran N Rata-rata ± SD t tidak Berpasangan Signifikansi Meow 31 97,290 ± 5,107 7,312 0,000 Konvensional 31 79,533 ± 12,317

Pada metode pembelajaran meow diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 97,290 dengan standar deviasi sebesar 5,107. Sedangkan, pada metode pembelajaran konvensional (kelas kontrol) diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 79,533 dengan standar deviasi sebesar 12,317. Pada Tabel 4.9, diperoleh nilai t tidak Berpasangan sebesar 7,312 dan signifikansi sebesar 0,000, di mana nilai signifikansi tersebut lebih kecildari 0,05 (0,000 <0,05). Sehingga diputuskan H0

ditolak. Oleh karena itu disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata nilai siswa menggunakan metode pembelajaran meow dan metode pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil uji deskriptif, rata-rata nilai siswi menggunakan metode pembelajaran meow memberikan nilai skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai siswi menggunakan metode pembelajaran konvensional. Selain itu, hal tersebut juga didukung oleh hasil uji statistik yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai yang signifikan antara siswi yang menggunakan metode pembelajaran meow dan konvensional. Hal ini

mengindikasikan bahwa penggunaan metode pembelajaran meow cenderung menghasilkan hasil penguasaan kosakata yang lebih baik dibandingkan hasil pembelajaran yang diperoleh dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional.

2. Angket

Angket diberikan baik kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Angket ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh pembelajaran kooperatif ini dapat membentuk kemampuan kerjasama siswa. Indikator dalam mengukur kerjasama siswa didasarkan pada Model Penilaian Pencapaian Peserta Didik yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI. Angket yang dibuat dalam bentuk skala likert ini diberikan dalam bentuk penilaian teman sejawat dimana tiap siswa menilai satu teman dalam kelompoknya pada saat sebelum pembelajaran maupun setelah materi terselesaikan. Kemudian angket tersebut akan diolah menjadi data numerik. Selanjutnya hasil dari angket kedua kelompok ini akan dibandingkan. Dari data tersebut akan diketahui apakah metode pembelajaran kooperatif dengan menggunakan game meow memberikan kontribusi bagi pembentukan kemampuan kerjasama siswa.

Untuk lebih jelasnya hasil dari angket siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10 Hasil Angket Penilaian Teman Sejawat Kelas Eksperimen

No Nama Siswa

Pretest Postest Prosent

ase Skor Predikat Skor Predikat Kenaika

n 1 Adelia Lutfianda Putri 3.60 Sangat baik 3.60 Sangat baik 0.00%

2 Adika Gonayasa 2.80 Baik 3.60 Sangat baik 28.57%

3 Aliffandra azka C.V 2.40 Baik 2.60 Baik 8.33%

4 Almira Jessenia 2.60 Baik 3.20 Baik 23.08%

5 Alnarda Mareyra Tiasa 2.80 Baik 3.20 Baik 14.29%

6 Ama Alfiatul Chusna 2.00 Cukup 3.20 Baik 60.00%

7 Amrina Rosyada 3.40 Sangat baik 3.60 Sangat baik 5.88%

8 Atalik Jusuf Chadnezar 1.60 Cukup 2.20 Cukup 37.50%

9 Azkiya Zahwa M 2.20 Cukup 2.20 Cukup 0.00%

10 Davina Auliarahma M. 2.80 Baik 3.20 Baik 14.29%

11 Dhia Syahidaa

Wardania 2.20

Cukup

2.40 Baik 9.09%

12 Diva Varrel Tsalsabina 2.60 Baik 3.00 Baik 15.38%

13 Edgar Davin Danuarta 3.60 Sangat baik 4.00 Sangat baik 11.11%

14 Farahal Adibah 1.80 Cukup 3.00 Baik 66.67%

15 Hanindyo Riski

Wibowo 3.40

Sangat baik

3.60 Sangat baik 5.88%

16 Khansa Ilham R. 2.20 Cukup 4.00 Sangat baik 81.82%

17 Kisfa Azka Khalisa 2.40 Baik 2.40 Baik 0.00%

18 Mufhida Noer Aulia 2.40 Baik 3.20 Baik 33.33%

19 Muhammad Afiq Rafa 3.20 Baik 3.40 Sangat baik 6.25% 20 M. Rayhan Adinata 2.20 Cukup 3.60 Sangat baik 63.64%

21 M. Rizky Damary 2.80 Baik 3.40 Sangat baik 21.43%

22 Nailah Khansa’

Sharfina 2.00

Cukup

2.20 Cukup 10.00%

23 Nauva Farizia Alfina 3.00 Baik 2.60 Baik

No Nama Siswa

Pretest Postest Prosent

ase Skor Predikat Skor Predikat Kenaika

n 24 Rahmania Novita Dwi

P 3.60

Sangat baik

3.80 Sangat baik 5.56% 25 Raynar Defansyah F. 3.40 Sangat baik 3.60 Sangat baik 5.88% 26 Rey Rizkio Firdaus 2.00 Cukup 3.60 Sangat baik 80.00% 27 Salma Majid Asroni 3.00 Baik 3.60 Sangat baik 20.00% 28 Salsabila Dwi

Maharani 3.30

Baik

3.60 Sangat baik 9.09% 29 Sheva Achmad A. 3.60 Sangat baik 3.60 Sangat baik 0.00% 30 Syayida Roisatus

Zahiro 2.60

Baik

3.80 Sangat baik 46.15%

31 Wavia Naura Valchana 2.20 Cukup 2.60 Baik 18.18%

Rata-rata 2.70 Baik 3,20 Baik 19,00%

Tabel 4.10 menunjukkan hasil angket siswa kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif dengan menggunakan game meow. Sebelum mendapatkan perlakuan berupa pembelajaran kooperatif, siswa diberikan angket penilaian teman sejawat untuk mengetahui sejauh mana siswa memiliki kemampuan kerja sama. Dari 31 siswa pada kelas eksperimen dapat dilihat bahwa 30 siswa mengalami kenaikan pada kemampuan kerjasama mereka setelah adanya perlakuan. Hanya 1 siswa yang mengalami penurunan dalam hal kemampuan kerjasamanya. Jika dibandingkan antara rata-rata hasil nilai sebelum adanya perlakuan dan setelah adanya perlakuan maka prosentase kenaikannya sebesar 19,00%.

Tabel 4.11 Hasil Angket Penilaian Teman Sejawat Kelas Kontrol

No Nama Siswa Pretest Postest Prosentase

Skor Predikat Skor Predikat Kenaikan

1 Aiman Yoviar Maulana 1.00 Kurang 2.60 Kurang 160.00%

2 Anjeli Tajriani R 3.80 Sangat baik 3.80 Baik 0.00%

3 Annisa Rahma Adriani 3.80 Baik 3.80 Sangat baik 0.00%

4 Aqilah Fahrina Kamil 2.40 Baik 2.20 Cukup -8.33%

5 Aurelia Khoirunnisa 3.80 Sangat baik 3.60 Sangat baik -5.26% 6 Aurellia Febrianty 4.00 Sangat baik 4.00 Sangat baik 0.00%

7 Azizah Alif Habibillah 3.00 Baik 3.00 Baik 0.00%

8 Azzahra Shafa Ghaisani 3.20 Baik 3.00 Baik -6.25%

9 Clarisa Indira Warakanya 3.00 Baik 2.60 Baik -13.33% 10 Kintan Tanaya Hanindita 3.20 Baik 3.00 Baik -6.25%

11 Majida Salma 3.00 Baik 3.40 Baik 13.33%

12 Muhammad Dani Al

Abrori 2.00

Cukup

2.00 Cukup 0.00%

13 Muhammad Hasby R 1.80 Cukup 2.30 Cukup 27.78%

14 Muhammad Kahfi 3.00 Baik 2.80 Baik -6.67%

15 Muhammad Rizal Al B 3.00 Baik 3.00 Baik 0.00%

16 Muhammad Rizqi Ar R 3.60 Sangat baik 3.80 Sangat baik 5.56%

17 Muahmmad Syarif 2.80 Baik 2.40 Baik -14.29%

18 Nadiatul Abidah 3.60 Sangat baik 3.20 Baik -11.11%

19 Nadiyah Amalia Dwi 3.20 Baik 3.00 Baik -6.25%

20 Naila Nuril Hikmah 3.40 Baik 2.80 Baik -17.65%

21 Naila Shabrina Putri 3.40 Sangat baik 2.60 Baik -23.53%

22 Nuzulia Saida Barky 2.60 Baik 2.60 Baik 0.00%

23 Prasidya Mazeed El F 4.00 Sangat baik 4.00 Sangat baik 0.00% 24 Rafa Brilliant Al Fariza 3.60 Sangat baik 3.40 Sangat baik -5.56% 25 Rizvanda Erinne M 3.40 Sangat baik 3.20 Baik -5.88% 26 Salsabila Ranaita A 4.00 Sangat baik 4.00 Sangat baik 0.00%

27 Saufa Hadia Faradisa 2.60 Baik 2.40 Baik -7.69%

28 Tario Denandra Athaya 1.20 Kurang 1.40 Cukup 16.67%

29 Zakiyyah Rahma Arini 3.20 Baik 2.80 Baik -12.50%

30 Zeinnita Yumina A 2.80 Baik 2.80 Baik 0.00%

Tabel 4.11 menunjukkan hasil penilaian teman sejawat pada kelas kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan berupa metode pembelajaran kooperatif. Angket diberikan kepada siswa sebelum materi diberikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kerjasama siswa. Kemudian setelah materi terselesaikan, angket yang sama juga diberikan pada kelas kontrol ini. Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil postest menunjukkan sebanyak 18 siswa (60%) mengalami prosentase penurunan pada kemampuan kerjasamanya; 5 siswa (16,7%) mengalami prosentase kenaikan pada kemampuan kerjasamanya; dan 7 siswa (23%) tidak mendapatkan perubahan pada kemampuan kerjasamanya.

3. Hasil Observasi dan Wawancara