• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Pagu dan Realisasi DAK

Dalam dokumen LAPORAN KEUANGAN TRANSFER KE DAERAH (Halaman 42-50)

37 Realisasi Dana Tambahan Infrastruktur Papua Rp2.070 milyar (100%) Realisasi Dana Otsus Aceh Rp3.728 milyar (100%)

Jenis Dana Transfer Pagu Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)

DAN A OTSUS & PENYESUAIAN

Dana Otsus NAD, Papua dan Papua Bara t & Tamb. In frastru ktur

DP-Dana Pengua tan Desen tralisasi Fiskal d an Percepa tan Pe mbangunan Daerah

Dana Untu k Guru PN S Daerah

DP-Selisih Perh itungan Dana Alo kasi Khu sus DP-Selisih Perh itungan Dana Penyesuaia n Infrastru ktur Ja lan dan La innya

21.340.583.680.000 9.526.564.000.000 7.000.000.000.000 4.575.458.550.000 197.125.935.000 41.435.195.000 21.333.769.004.000 9.526.564.000.000 6.993.185.324.000 4.575.458.550.000 197.125.935.000 41.435.195.000

Grafik : Realisasi Transfer BA 999.05 ke Daerah TA 2009 B.4.1 REALISASI DANA OTONOMI KHUSUS

Pencairannya dilaksanakan dengan cara transfer langsung dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah penerima, jumlah realisasi penyaluran Dana Otsus Papua dan Papua Barat Tahun 2009 sebesar Rp3.728,28 milyar atau 100% dari anggarannya. Jumlah realisasi penyaluran Dana Tambahan Infrastruktur sebesar Rp2.070,00 milyar atau 100% dari anggarannya.

Sedangkan untuk Dana Otonomi Khusus Aceh sampai dengan Tahun 2009 telah terealisasi sebesar Rp3.728,28 milyar atau 100% dari anggarannya.

0 1.000.000.000.000 2.000.000.000.000 3.000.000.000.000 4.000.000.000.000 5.000.000.000.000 6.000.000.000.000 7.000.000.000.000 8.000.000.000.000 9.000.000.000.000 10.000.000.000.000 Dana Otsus NAD, Papu a dan Papua Barat & Tamb. Infrastrukt ur Papua dan Papua Barat DP-Dana Penguatan Desentralis asi Fiskal dan Percepatan Pembangu nan Daerah Dana Untuk Guru PNS Daerah DP-Selisih Perhitunga n Dana Alokasi Khusus DP-Selisih Perhitunga n Dana Penyesuaia n Infrastrukt ur Jalan dan Lainnya Pagu Alokasi 9.526.564.00 7.000.000.00 4.575.458.55 197.125.935. 41.435.195.0 Realisasi 9.526.564.00 6.993.185.32 4.575.458.55 197.125.935. 41.435.195.0

38 Realisasi DP-DPDF-PPD Rp.6.993 milyar (99,90%) Realisasi DP-Dana Untuk Guru PNS Daerah Rp.4.575 milyar (100%) Realisasi DP-Selisih Perhitungan Dana Alokasi

B.4.2 REALISASI DANA PENYESUAIAN

Dalam rangka penyusunan APBN, ada kesepakatan antara DPR dengan Pemerintah atas alokasi anggaran transfer berupa dana penyesuaian yang digunakan untuk membantu daerah dalam rangka melaksanakan kebijakan Pemerintah Pusat dan membantu mendukung percepatan pembangunan di daerah, dan belum terakomodir dalam UU No 33 Tahun 2004.

B.4.2.1 Realisasi DP - Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah

Terkait dengan penyaluran DP-Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah maka jumlah realisasi penyaluran DP-Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah Tahun 2009 sebesar Rp6.993,19 milyar atau 99,90% dari anggarannya.

B.4.2.2 Realisasi DP - Dana Untuk Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah

Penyaluran DP-Dana Untuk Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No. 223/PMK.07/2009 tentang tentang Alokasi dan Pedoman Umum Dana Tambahan Bagi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Kepada Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun Anggaran 2009.

Jumlah realisasi penyaluran DP- Dana Untuk Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Tahun 2009 sebesar Rp4.575,46 milyar atau 100% dari anggarannya.

B.4.2.3 Realisasi DP - Selisih Perhitungan Dana Alokasi Khusus

Berbeda dengan DBH yang bersifat block grant, yang penggunaannya merupakan diskresi daerah setelah dana tersebut dialokasikan dan disalurkan, sedangkan DAK bersifat spesifik, yang berarti dana tersebut setelah dialokasikan dan disalurkan ke kas daerah, penggunaannya ditujukan untuk mengganti atau membayar kurang bayar sesuai dengan jenis atau bidang yang terdapat kurang bayar.

Penyaluran DP-Selisih Perhitungan Dana Alokasi Khusus didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No. 71/PMK.07/2009 tentang Alokasi Kurang Bayar Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2007 yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009.

Penyaluran alokasi kurang bayar DAK Tahun Anggaran 2007 dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Negara ke Rekening Kas Umum Daerah. Penyaluran dimaksud dilaksanakan sekaligus, paling lambat pada bulan Desember 2009 dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan.

39 Khusus 197 milyar (100%) Realisasi DP-selisih Perhitungan DPIL Rp.41,44 milyar (100%)

Jumlah realisasi penyaluran DP-Selisih Perhitungan Dana Alokasi Khusus Tahun 2009 sebesar Rp197,13 milyar atau 100% dari anggarannya.

B.4.2.4 Realisasi DP-Selisih Perhitungan Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya (DPIL)

Penyaluran DP-Selisih Perhitungan Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya berdasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No. 72/PMK.07/2009 tentang Alokasi Kurang Bayar Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya Tahun Anggaran 2007 yang dialokasikan dalam anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2009.

Penyaluran alokasi kurang bayar DPIL Tahun Anggaran 2007 dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Negara ke Rekening Kas Umum Daerah. Penyaluran dimaksud dilaksanakan sekaligus, paling lambat pada bulan Desember 2009 dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan. Jumlah realisasi penyaluran DP-Selisih Perhitungan Dana Penyesuaian Infrastruktur Jalan dan Lainnya sampai dengan Tahun 2009 sebesar Rp41,44 milyar atau 100% dari anggarannya.

C. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2009.

C.1 Aset

Aset terdiri dari Aset Lancar dan Aset Lainnya. Aset Lancar berupa piutang yang diakibatkan oleh lebih salur sebesar Rp407.815.573.045. Selanjutnya, Aset Lainnya berupa Dana yang Dibatasi Penggunaannya sebesar Rp9.013.485.322.450.

C.1.1 Aset Lancar

Jumlah Aset lancar per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp407.815.573.045 yang terdiri dari:

No Jenis Piutang Jumlah

1 Lebih Salur PPh TA 2008 165.823.571

2 Lebih Salur DBH SDA Migas TA 2008 21.319.031.704

3 Lebih Salur DBH SDA Pertum TA 2008 28.004.664

40

5 Lebih Salur BP PBB TA 2008 719.259.464

6 Lebih Salur DBH PPh Pasal 21 dan 25/29 TA 2009 4.869.335.541

7 Lebih Salur BP PBB TA 2009 1.385.285.828

8 Lebih Salur DBH SDA Migas TA 2009 5.233.751.128 9 Lebih Salur DBH SDA Pertum TA 2009 45.177.099.958 10 Lebih Salur DBH SDA Kehutanan TA 2009 145.144.597.652

11 Lebih Salur Panas Bumi TA 2009 3.245.317.564

Lebih salur PPh TA 2008 per 31 Desember 2008 sebesar Rp3.423.126.851, selama TA 2009 telah terjadi pemotongan sebesar Rp3.257.303.282, sehingga saldo per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp165.823.571 yang terdapat pada Kabupaten Mamuju Utara, Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Lombok Timur.

Lebih salur Migas TA 2008 per 31 Desember 2008 sebesar Rp 31.182.262.976, selama TA 2009 telah terjadi pemotongan sebesar Rp 9.863.231.272, sehingga saldo per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp21.319.031.704 yang rinciannya terdapat dalam lampiran LKTD ini.

Lebih salur Pertambangan Umum TA 2008 per 31 Desember 2008 sebesar Rp 949.589.226, selama TA 2009 telah terjadi pemotongan sebesar Rp921.584.562, sehingga saldo per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp28.004.664 yang rinciannya terdapat dalam lampiran LKTD ini.

Lebih salur Kehutanan TA 2008 per 31 Desember 2008 sebesar Rp 239.179.434.775, selama TA 2009 telah terjadi pemotongan sebesar Rp 151.906.939.382, sehingga saldo per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp87.272.495.393 yang rinciannya terdapat dalam lampiran LKTD ini.

Berdasarkan memo dari Kasubdit DBH Pajak kepada Kasubdit Pelaksanaan Transfer II No. MO 49/PK.21/2009 tanggal 15 Juli 2009 terdapat lebih salur Biaya Pungut PBB TA 2008 sebesar Rp3.113.596.935 . Selama TA 2009 telah diperhitungkan dengan pemotongan sebesar Rp2.449.618.434 sehingga masih terdapat saldo lebih salur BP PBB TA 2008 sebesar Rp719.259.464.

Berdasarkan surat Direktur Dana Perimbangan Nomor S-82/PK.2/2010 pada Februari 2010, diperoleh informasi bahwa terdapat lebih salur DBH PPh Pasal 21 dan 25/29 TA 2009 sebesar Rp 4.869.335.541 dan lebih salur BP PBB TA 2009 sebesar Rp1.385.285.828 untuk Provinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Natuna dan Kota Tanjung Pinang.

Berdasarkan memo dari Kasubdit DBH SDA kepada Kasubdit Akuntansi dan Pelaporan Transfer ke Daerah Nomor: MO-94/PK.2.2/2010 tanggal 4 Mei 2010

41 terdapat Lebih Salur DBH SDA Migas TA 2009 sebesar Rp5.233.751.128, Lebih Salur DBH SDA Pertambangan Umum TA 2009 sebesar Rp 45.177.099.958, dan Lebih Salur DBH SDA Kehutanan TA 2009 sebesar Rp145.144.597.652 yang rinciannya terdapat dalam lampiran LKTD ini.

Berdasarkan Berita Acara Koreksi Perhitungan Kurang bayar DBH SDA Panas Bumi TA 2006-2008 terdapat lebih salur Panas Bumi TA 2009 adalah untuk Kabupaten Bandung Barat sebesar Rp3.245.317.564.

Pada TA 2009 telah dilakukan pemotongan terhadap Lebih salur Perikanan TA 2008 sebesar Rp1.307.754.168, sehingga saldo per 31 Desember 2009 adalah sebesar NIHIL.

C.1.2 Aset Lainnya

Aset Lainnya berupa Dana Yang Dibatasi Penggunaannya sebesar Rp9.013.485.322.450 yang berasal dari pembentukan dana cadangan DBH SDA TA 2009. Dana Yang Dibatasi Penggunaannya telah disalurkan dalam 2 tahap selama bulan Februari 2010.

C.2 Kewajiban

Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp17.730.573.317.921 yang terdiri dari:

No Jenis Kewajiban Jumlah

1 Kurang Salur DBH SDA MIGAS TA 2008 8.128.062.157.004

2 Kurang Salur DAK TA 2008 80.200.000.000

3 Kurang Salur DISP TA 2008 32.000.000.000

4 Kurang Salur BP PBB TA 2009 969.294.943

5 Utang Dana Cadangan 9.013.485.322.450

6 Kurang Salur DBH PPh Pasal 21 dan 25/29 TA 2009 4.869.335.541 7 Kurang Salur DBH SDA Pertambangan Umum TA 2009 371.955.706.869 8 Kurang Salur DBH SDA Panas Bumi TA 2009 66.124.254.316 9 Kurang Salur DBH PBB Bagian Daerah 32.838.206.916 10 Kurang Salur DBH BPHTB Bagian Daerah 69.039.882

Saldo kurang salur DBH SDA Migas TA 2008 per 31 Desember 2008 sebesar Rp10.128.062.157.004 telah dilakukan penyaluran tahap I melalui APBN-P yang dilakukan pada bulan Oktober 2009 sebesar Rp2.000.000.000.000 sehingga saldo kurang salur DBH SDA Migas TA 2008 yang dicantumkan pada neraca per 31 Desember 2009 sebesar Rp8.128.062.157.004 . Sampai dengan

42 LKTD TA 2009 disusun telah dilakukan penyaluran kurang bayar tahap II melalui APBN 2010 yang dilakukan pada bulan Februari sebesar Rp2 trilyun. Sisa kurang bayar sebesar Rp6,128 triliun direncanakan dibayar Rp4,128 triliun melalui APBN-P 2010, sementara sisa sebesar Rp2 triliun akan dilunasi pada tahun anggaran 2011.

Kurang bayar DAK TA 2008 telah dialokasikan dalam UU APBN TA 2010. Berdasarkan PMK 172/PMK.07/2009, kurang bayar tersebut dialokasikan kepada daerah yang telah menyelesaikan realisasi fisik pekerjaan 100% sesuai data yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh BPKP dengan surat Nomor SP 764/k/d4/2009 tertanggal 31 Juli 2009 tentang Hasil Monitoring Pengelolaan DAK dan Dana Infrastruktur Sarana dan Prasarana Pemerintah Provinsi/Kab/Kota Seluruh Indonesia Tahun 2008. Jumlah kurang salur DAK TA 2008 adalah sebesar Rp80.200.000.000 yang rinciannya terdapat dalam lampiran LKTD ini.

Kurang bayar Dana Infrastruktur Sarana dan Prasarana TA 2008 telah dialokasikan dalam UU APBN TA 2010. Berdasarkan PMK 173/PMK.07/2009, kurang bayar tersebut dialokasikan kepada daerah yang telah menyelesaikan pekerjaan fisik/kontrak sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 telah mencapai 100% dan pembayarannya belum mencapai 100%, sesuai data yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh BPKP dengan surat Nomor SP 764/k/d4/2009. Jumlah kurang salur DISP TA 2008 adalah sebesar Rp32.000.000.000 yang rinciannya terdapat dalam lampiran LKTD ini.

Jumlah kurang salur BP PBB TA 2008 sebesar Rp969.294.943 yang terdiri dari 2 (dua) daerah yaitu Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp968.229.136 (berdasarkan Memo Kasubdit DBH Pajak kepada Kasubdit APTD) serta Kabupaten Kepulauan Anambas sebesar Rp1.065.807 (berdasarkan surat Direktur Dana Perimbangan nomor S-82/PK.2/2010 pada Februari 2009). Pada TA 2009 terdapat DBH SDA yang belum disalurkan sampai dengan 31 Desember 2009 sehingga dibentuk rekening dana cadangan sebesar Rp9.013.485.322.450. Utang jangka pendek ini telah disalurkan dalam 2 (dua) tahap selama bulan Februari 2010 (lihat penjelasan B.3.3).

Terdapat kurang salur DBH PPh Pasal 21 dan 25/29 TA 2009 sebesar Rp 4.869.335.541 sesuai dengan surat dari Direktur Dana Perimbangan nomor S-82/PK.2/2010 pada bulan Februari 2010 yang rinciannya terdapat dalam lampiran LKTD ini.

Per 31 Desember 2009, terdapat Kurang Salur DBH SDA Pertambangan Umum TA 2009 sebesar Rp371.955.706.869 serta Kurang Salur DBH SDA Panas Bumi TA 2009 sebesar Rp66.124.254.316 berdasarkan Surat dari Direktur Dana

43 Perimbangan nomor S-104/PK.2/2010 tanggal 22 Maret 2010 yang rinciannya terdapat dalam lampiran LKTD ini.

Pada TA 2009 telah dilakukan penyaluran terhadap kurang salur DBH PPh TA 2008 sebesar Rp 3.423.126.852, kurang salur DAK TA 2007 sebesar Rp 197.125.958.284, serta kurang salur DPIL TA 2007 sebesar Rp 41.435.198.382 sehingga saldo kurang salur DBH PPh TA 2008, DAK TA 2007 dan DPIL TA 2007 per 31 Desember 2009 adalah sebesar NIHIL.

Pada TA 2009 terjadi salah pemindah-bukuan oleh BO-III ke rekening penerimaan 501 sebesar Rp32.907.246.798. Jumlah tersebut seharusnya disalurkan ke RKUD sebagai DBH PBB & BPHTB yang menjadi bagian daerah. Nilai ini menjadi bagian dari kurang salur DBH PBB Bagian Daerah sebesar Rp32.838.206.916 dan DBH BPHTB Bagian Daerah sebesar Rp69.039.882 yang terdiri dari Kabupaten Sumenep sebesar Rp9.439.882 dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat sebesar Rp59.600.000.

C.3 Ekuitas Dana

Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2009 adalah minus Rp8.309.272.422.426 yang berasal dari Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi.

C.3.1 Ekuitas Dana Lancar

Jumlah Ekuitas Dana Lancar adalah sebesar minus Rp17.322.757.744.876 yang terdiri dari Cadangan Piutang sebesar Rp407.815.573.045 dan Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek sebesar minus Rp17.730.573.317.921.

C.3.2 Ekuitas Dana Investasi

Jumlah Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp 9.013.485.322.450 yang merupakan akun Diinvestasikan dalam Aset Lainnya.

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2009 dan per 31 Desember 2008 dapat disajikan sebagai berikut:

44 (dalam rupiah)

31-12- 2009 31-12-2008

Aset

Aset Lancar 407.815.573.045 276.042.168.098

Aset Lainnya 9.013.485.322.450 Nihil

Kewajiban 17.730.573.317.921 10.370.046.440.523

Ekuitas Dana

Ekuitas Dana Lancar (17.322.757.744.876) (10.094.004.272.425)

Ekuitas Dana Investasi 9.013.485.322.450 Nihil

D. CATATAN PENTING LAINNYA

Terdapat kekeliruan data yang berasal dari KPPN Cirebon terkait dengan data DBH PBB dan DBH BPHTB Kabupaten Indramayu tahun 2008. Kekeliruan tersebut berupa ketidakakuratan penyajian data DBH PBB bulan Mei Tahun 2008 sebesar Rp301.660,94 milyar, yang seharusnya adalah Rp30.660.944.526 sehingga terjadi selisih lebih sebesar Rp271 milyar. Selain itu juga terdapat data DBH PBB bulan Desember 2008 sebesar Rp15,13milyar keliru dimasukkan sebagai penyaluran DBH BPHTB Kabupaten Indramayu. Hal tersebut mengakibatkan informasi yang tersaji dalam Laporan Keuangan Transfer ke Daerah TA 2008 audited menjadi kurang akurat, yaitu data realisasi DBH PBB Kabupaten Indramayu disajikan lebih besar dari yang seharusnya. Kekeliruan data tersebut mengakibatkan penetapan alokasi DAU & DAK TA 2010 untuk Kabupaten Indramayu menjadi lebih kecil dari yang seharusnya (dalam APBN 2010, Kabupaten Indramayu tidak memperoleh alokasi DAK).

Atas permasalahan tersebut, pemerintah menganggarkan dalam APBN Perubahan TA. 2010 sebesar Rp121,3 milyar untuk kekurangan DAU dan Rp5 milyar untuk DAK.

Dalam dokumen LAPORAN KEUANGAN TRANSFER KE DAERAH (Halaman 42-50)

Dokumen terkait