• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PENUTUP

B. Saran-Saran

❭ ❪

❭❪

manusia dari jenis dan hakikat yang satu dan tidak ada bedanya apakah hakikat itu dimulai dari Adam ataukah dari yang lain.

Akhirnya, Rashi>d} Rid}a>mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya seluruh manusia berasal dari jiwa yang satu, yaitu insa>niyah (kemanusiaan), yaitu sesuatu yang menjadikan manusia itu manusia, yaitu jiwa kemanusiaan yang selalu mengajak menuju kepada kebaikan manusia dan menolak kejelekan. Inilah yang dimaksud Nafs Wa>hidah. Begitu juga pasanganya diciptakan dari jiwa yang satu (kemanusiaan).

3. Persamaan diantara keduanya terlihat dalam ungkapan

mereka tidak menolak hal itu sebagai Qudrah (kekuasaan) Allah, yang

telah menciptakan manusia pertama. Perbedaan dari Ibn Kathi>r dan Rashi>d} Rid}a>>terlihat ketika memaknai Nafs Wa>hidah. Ibn Kathir memaknainya yang bersifat materi dan pasanganya yaitu Hawa diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri dia (Adam). Sedangkan Rashi>d} Rid}a>>memaknai Nafs Wa>hidah

tersebut sebagai jiwa yang satu, yaitu insa>niyah (kemanusiaan), yaitu sesuatu yang menjadikan manusia itu manusia, yaitu jiwa kemanusiaan yang selalu mengajak menuju kepada kebaikan manusia dan membenci keburukan. Inilah yang dimaksud Nafs Wa>hidah. Begitu juga pasanganya diciptakan dari jiwa yang satu.

B. Saran

Kajian tentang penciptaan awal manusia memang sangat menarik. Terdapat dalam surat al-Nisa ayat 1 atau lebih tepatnya pada makna Nafs

❫ ❴

Wa>hidah. Terkait dengam pembahasan tema dalam penelitian ini banyak kekurangan. Pembahasan terkait pemaknaan lebih luas yang berkenaan dengan tema tersebut dirasa oleh peneliti sangatlah kurang dan belum komprehensif. Oleh karena itu, karya ilmia ini baru lebih bermakna apabila terus dilanjutkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Syaikh Muhammad. Risalah Al-Tauhi>d. Kitab Al-Hilal No. 143. kairo: Dar Al-Hilal, 1963.

Azzuhri, Muhandis.ayat-ayat bias gender dalam surat al-Nisa, Vol. 4 No. 1 Juni, 2009.

Ayazi, Muhammad Ali. Al-Mufassirun Hayatuhum Wa minha>juhum. (Jilid 2), (Kairo: Dar Al-Hilal, 1963).

Bari (al).kamus induk istilah ilmia.(jakarta:Target press, 2005).

Baidan, Nashruddin. Perkembangan Tafsir di indonesia. Solo: tiga serangka pustaka mandiri. 2009.

_ _ _ _ _.Metode penafsiran al-qur’ankajian kritis terhadap ayat-ayat beredaksi mirip.Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR. 2002.

_ _ _ _ _. (Tafsir bi al-Ra’yi: upaya pengalian konsep wanita dalam Al-Quran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999)

Dhaha>bi>(al), Muhammad Husain. al-tafsi>r wa al-Mufassiru>n.Juz 1. Al-Qahirah: Dar Al-Hadi>th 2005.

Daliman, A.Manusia dan sejarah. Yogyakarta: Ombak, 2016.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.

Djalal, Abdul.Ulumul Qur’an.Surabaya: CV Dunia Ilmu. 2013.

Dosen Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. Studi kitab tafsir.

yogyakarta: Teras 2004.

Farmawi (al), Abd. Metode tafsi>r Maudhu’i. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996.

Fudhaili, Ahmad.Perempuan dilembaran Suci.Yogyakarta: Pilar Media, 2005. Hamka.Tafsir Al-Azhar.Juz 4-5-6. Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1982.

Ibn Manzur Muhammad Ibn Mukarram Al-Anshari. Al-Lisan Al-Arab. Juz III, Kairo: Dar Al-Misriyah li Al-Ta’lif wa Al-Tarjamah, 1968.

Jumantoro, Totok. Samsul Munir Amin. Kamus Ilmu Tasawuf. Yogyakarta: AMZAH, 2005.

Katsir, Ibn.Tafsir al-Quran al-ad}zhim. juz 4. Beirut: Makta>bah Islamiya>h. 1994. Kiptiyah.Embriologi dalam Al-Qur’an (kajian pada proses penciptaan manusia).

Malang: UIN Malang Press, 2007.

Lidwa pusaka kitab 9 Imam, “penciptaan Adam dan keturunanya”, (kitab 9 Imam, ver.1).

Makluf, Lewis. A l-Munjid}fi A l-Lughah wa A ’la>m. Beirut: Daar Al-Masyriq, 1986.

Mara>ghi (al), Ahmad Must}a}fa>.Tafsir al-Maraghi.Dar-fikr, Jilid.2, 2003.

❵❛ Aly Ash Shabuny. Pengantar studi Al-Qur’an (At-Tibyan). Terj. Moch Chudlori Umar, Moh. Matsna, cet. IV. Bandung: Al-Ma’arif, 1996.

Moleong, Lexy j. Metodologi penelitia kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990.

Musyafa’ah,Sauqiyah. dkk.Studi Al-Qur’an.Surabaya:UINSA Press, 2013.

Muhammad Fuad Abd Al-Baqi. Mu’jam A l-Mufahra>sh li Lafdli A Qur’an A l-Karim.Beirut: Dar Al-Fikr, 1994.

Mustaqim, Abdul. Metode penelitian Al-Qur’an dan tafsir. Yogyakarta: Idea press, 2015.

Muyassar (al). Al-Qur’a>n dan terjemahanya (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2011).

Nakhrawie (al), Asrifin. Bagaimana belajar ikhlas agar amal ibadah tidak percuma. Lamomgan: LUMBUNG INSANI, 2010.

Nasir, M. Ridlwan. Memahami Al-Qur’an perspektif baru metodologi tafsir muqaran.Jakarta: PT. Magenta Bhakti Guna, 1994.

Penyusun Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtlar Baru Van Hoeve, cet. 4, 1997.

Qat}ta>n (al), Manna>’ Khali>l. Mabahis fi ulu>m al-qur’a>n, Terj. Mudzakir Abdul Salam. (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa. 2013).

Rahardjo, M Dawam. Ensiklopedia Al-Qur’an: tafsir sosial berdasarkan konsep -konsep kunci.Jakarta: Paramadina, 1996.

Ridha>, M. Rasyi}d.Tafsir A l-Qur’an A l-Haki>m asy-Syahir bi tafsir A l-Mana>r.Juz. 4 Beirut: Dar Al-Ma’rifah,

Ridha>, M. Rasyid.Tarikh A l-Ustadz A l-Ima>m.Juz 1. kairo: Al-Manar, 1931.

Muhammad Ramdhoni, “metodologi tafsi>r al-Qur’an al-Ad}hi>m (Ibn Kathir)”

http://hadyussari. Wordpress.com/2010/09/06/metodologi tafsir

al-qur’an/(jum’at, 12 mei 2017, 11.15).

Rusdianto. Kenal baik dengan setan (cara hidup mulia yang tak biasa). Yogyakarta: Diva Press, 2015.

Shalih, Subhi. Ulumul al-Qur’an. Terj. Kamaluddin Marzuki. Bandung: Rosdakarya, 1992.

Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik atas berbagai

Persoalan Umat. Bandung: Mizan, 2013.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ . Studi kritis Al-Manar.Bandung: Pustaka Hidayah, 1994. Salim, Muin.Metodologi ilmu tafsir.Yogyakarta: TERAS. 2010.

Sharbashi (al), Ahmad. Rahid} Rid}a> Shohib al-Mana>r A shruhu>wa Hayatuhu>. A l-Maktabah al-salafi>yah,1970.

❜❝❞❡ ❢❣ Mohammad Sa’id an-Nursiy.Tokoh-tokoh besar Islam sepamjang sejarah.

Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2007.

Zarqa>ni (al), Muhammad Abd al-Azhim.Mana>hilul al-Irfa>n fi ulu>m al-Qur’a>n.Isa al-Bab al-Halabi. Lihat: nasharuddin Baidan. Wawasan baru ilmu tafsir.

(Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2011), 152.

Zarwi (al), Al-Thahir Ahmad. Tartib al-Qamus al-Muhi>th. Beirut, Dar al-fikr. 1987.

Umar, Nasharuddin.Argumen kesetaraan jender.Jakarta: Paramadina, 1999. Wadud, Amina. Qur’an menurut perempuan. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta,

2006.

Yahya, Harun. Keruntuhan teori Evolusi, Terj. Catur Sriherwanto. Bandung: Dzikra, 2001.

Dokumen terkait