BAB IV KOMPARATIF BENS RADIO 106,2 FM DENGAN
C. Perbedaan dan Persamaan Format Acara Dakwah d
1) Perbedaan-perbedaannya:
Dari berbagai sumber, akhirnya penulis menemukan tentang perbedaan-perbedaan yang ada terdapat pada format acara dakwah di Bens Radio 106,2 FM dengan Oz Radio 90,8 FM. Perbedaan yang ada diantara kedua acara dakwah tersebut memang tidak terlalu jauh dalam segi pembahasan materi, meski terdapat beberapa perbedaan pada seberapa dalam pembahasan pada sebuah sesi yang dibahas/dikaji perharinya, serta besarnya persentase sebuah tema yang dibahas. Namun, perbedaan itu justru dapat terlihat pada tampilan konsep acara, serta format acara yang memiliki variasi tersendiri.
Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain menyangkut: Tabel 6
Perbedaan Format Acara Dakwah di Bens Radio 106,2 FM dengan OZ Radio 90,8 FM
FORMAT BENS RADIO 106,2 FM OZ RADIO 90,8 FM
Judul Mata Acara “NASI ULAM” (Nasihat Ulama) “PERCIKAN IMAN” Bentuk Proses Produksi
Acara Sejak Tahun 2000 3 November 2008
Hari Siaran Senin – Minggu Senin – Jum’at
Waktu Siaran
Pukul. 05.00 – 06.00 WIB Pukul. 04.00 – 05.00 WIB
Pembagian Kuadran (Sesi Acara)
3 Sesi:
Opening & Pemaparan Materi – Pemaparan Materi & Tanya Jawab (via telepon & SMS) – Tanya Jawab, Kesimpulan
& Closing
4 Sesi:
Opening & Pengantar topik yang diangkat – Pemaparan materi & Tanya Jawab (bintang
tamu / via telepon & SMS / email) – Kesimpulan, Do’a penutup (hadits) – Closing Waktu Shalat
Adzan Subuh Adlib Penyiar ditengah acara
Lagu yang diputar saat
acara
Lagu-lagu Religi / Islami
Lagu-lagu Indonesia dan Mancanegara (bukan lagu-lagu religi) Persentase
Materi yang Sering Diangkat
Ustd. Abdul Hayyi: Akidah:20%, Syariah/fiqih:40%,
Akhlaq:40% Ustd. Abdul Jalil:
Akidah: 50% Selebihnya pembahasan
tema-tema lain. Ustd. Aslih Ridwan:
Akidah: 40% Ustd. Firman Akidah: 25% Syariah/fiqih: 25% Akhlaq: 25% Lain-lain: 25%
1.
ii.
1. Pemilihan Judul Mata Acara yang digunakan pada kedua program dakwah tersebut, yang sudah pasti menjadi salah satu perbedaan antara format acara dakwah di kedua stasiun radio tersebut.
2. Bentuk proses produksi yang dilakukan pada kedua acara dakwah di Bens Radio dan Oz Radio, yang juga menjadikan adanya perbedaan pada tampilan keduanya. Pada Bens Radio acara dakwahnya disiarkan dengan format on air, meski ada kalanya melakukan siaran taping, namun hal tersebut dilakukan jika narasumber yang bersangkutan benar-benar berhalangan untuk hadir mengisi acara. Sedangkan di Oz Radio sendiri mengusung dua format yaitu on air (selasa & kamis) dan taping (senin, rabu & jumat). Hal ini dilakukan Oz Radio untuk memberikan variasi pada program dakwahnya, sehingga pendengar Oz Radio diharapkan
Syariah/fiqih: 20% Akhlaq: 20% Lain-lain: 20% Rata-rata Tanya Jawab per/hari SMS: 10, Telpon: 10 Email: - SMS: 10, Telpon: 5 Email/Blog: 5, (tanya
jawab bintang tamu)
Penyiar Fandi, Amang, Arya, Bobby
Chandra K. Putra
Narasumber
Ustad. Drs. H. Abdul Hayyi, Ustad. H. Abdul
Jalil & Ustad. Drs. H. Aslih Ridwan
Ustad. H. Firman Zamzami Muhammad
dapat lebih tertarik mendengarkan, karena ada format taping yang memungkinkan Ozzers (pendengar Oz Radio) untuk bisa sharing
seputar pengetahuan agama secara langsung dengan narasumber. 3. Hari siaran, menjadi salah satu pembeda anatara kedua acara
dakwah tersebut. Pada Bens Radio melalui acara Nasi Ulam hadir setiap hari, tujuh (7) hari dalam seminggu. Sedangkan Percikan Iman di Oz Radio hanya mengudara selama lima (5) hari dalam seminggu.
4. Faktor narasumber yang digunakan Bens Radio lebih dari satu orang narasumber jelas memunculkan begitu beragamnya tema- tema serta jawaban-jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan oleh pendengar dalam dialog interaktif, selain itu faktor waktu yang juga menjadi pertimbangan sehingga acara Nasi Ulam yang hadir setiap hari dapat tetap berlangsung meski tiap-tiap narasumber juga memiliki jadwal/kegiatan sendiri ditempat lain. Pada acara Percikan Iman di Oz Radio 90.8 FM hanya menggunakan satu (1) orang narasumber. Hal tersebut dikarenakan faktor pemilihan narasumber yang begitu selective, sehingga narasumber yang dipilih merupakan figur yang dianggap mampu menyesuaikan diri dengan pendengar Oz Radio yang mencakup anak muda sebagai segmentasinya.
5. Penempatan waktu siaran yang berbeda yang menjadikan kedua acara tersebut dapat disimak dalam 1 hari yang sama. Percikan Iman di Oz Radio Jakarta yang sebelumnya hadir pukul 05.00-06.00
wib dan kini hadir mulai pukul 04.00-05.00 wib, ditempatkan bukan tanpa alasan, melainkan bagian dari upaya Oz Radio sendiri untuk menemani pendengarnya lebih dini, sehingga hal tersebut coba disesuaikan dengan rutinitas bangun pagi rata-rata para pendengar Oz Radio yang memang banyak menjaring anak sekolah, karena jadwal masuk sekolah yang saat ini dimajukan menjadi lebih awal. 6. Pembagian kuadran atau sesi acara pada kedua program dakwah
tersebut memang berbeda. Di Nasi Ulam kuadaran acara dibagai menjadi 3 sesi dari opening, pembahasan hingga closing. Sedangkan di acara Percikan Iman, kuadran yang digunakan terdiri dari 4 sesi mulai dari opening hingga closing.
7. Waktu shalat yang ditandai dengan diputarnya adzan hadir pada kedua stasiun tersebut. Hanya saja, pada acara dakwah Percikan Iman di Oz Radio tidak diputarkan adzan ditengah-tengah siaran. Melainkan pemberitahuan oleh penyiar bahwa telah masuk waktu shalat subuh. Jadi adzan yang diputar di Oz Radio hanya pada saat shalat magrib. Hal tersebut dikarenakan waktu shalat magrib yang singkat, sehingga pendengar perlu dengan jelas diingatkan. Sedangkan di Bens Radio adzan subuh tetap diputar meski pada saat acara Nasi Ulam belum di mulai.
8. Lagu yang diputar saat acara dakwah Nasi Ulam berlangsung adalah lagu-lagu pop religi. Sedangkan pada acara dakwah Percikan Iman, lagu-lagu yang diputar adalah lagu-lagu barat maupun lokal dari berbagai jenis aliran musik. Hal tersebut
dimaksudkan agar pendengar mereka yaitu anak muda tidak merasa jenuh ketika mendengarkan program keagamaan.
9. Persentase materi yang sering diangkat pada kedua acara dakwah Nasi Ulam dan Percikan Iman memiliki porsi yang berbeda pada pembahasannya. Nasi Ulam lebih banyak menitik beratkan masalah fiqih dan aqidah, karena dipengaruhi oleh faktor narasumber yang memiliki latar belakang pendidikan serta fokus yang berbeda-beda. Sedangkan untuk acara dakwah Percikan Iman, persentase materi yang dibahas seperti fiqih/syariah, aqidah, dan akhlaq terbagi secara merata.
10.Rata-rata pertanyaan terjawab perhari pada kedua acara dakwah tersebut juga berbeda. Bila pada acara Nasi Ulam kesempatan yang diberikan kepada audience cukup banyak dan berimbang antara telepon dan sms. Namun pada acara Percikan Iman faktor partisipasi pendengarlah yang sedikit banyak menjadi penentu dalam jumlah interaktif yang berlangsung.
11.Faktor penyiar juga menjadi pembeda pada kedua format acara dakwah Nasi Ulam dengan Percikan Iman. Karena pemilihan penyiar untuk acara dakwah Percikan Iman sendiri memiliki pertimbangan tersendiri oleh sang general manager Oz Radio. Sehingga seorang punggawa yang dipilih untuk mendampingi narasumber haruslah sosok yang dianggap memiliki keterwakilan atas berbagai problematika serta pertanyaan-pertanyaan anak muda kebanyakan. Sedangkan pada acara Nasi Ulam, penyiar yang
dipilih untuk mendampingi narasumber adalah penyiar yang memang sanggup berkomitmen dengan jadwal yang ditawarkan oleh pihak Bens Radio. Sehingga tidak ada terdapat alasan khusus dalam pemilihan penyiar disini.
12.Penggunaan narasumber yang memiliki perbedaan dalam jumlah serta kriteria menjadikan perbedaan diantara kedua acara dakwah Nasi Ulam di Bens Radio dan Percikan Iman di Oz Radio memiliki ciri tersendiri pada masing-masing siarannya, sehingga setiap narasumber pada masing-masing radio memiliki gaya yang berbeda dalam menyampaikan materi dakwahnya.
2) Persamaan-persamaannya:
Tabel 7
Persamaan Format Acara Dakwah Bens Radio 106,2 FM dengan Oz Radio 90,8 FM
FORMAT BENS RADIO 106,2 FM OZ RADIO 90,8 FM
Bentuk Penyajian
Acara
Talk show Talk show
Kriteria / Batasan Mata Acara Pembahasan Seputar Agama Islam Pembahasan Seputar Agama Islam
Durasi 60 menit 60 menit
Sumber Mata Acara
1. Bentuk penyajian acara berupa talkshow yang sama-sama dipilih oleh Bens Radio dan Oz Radio untuk acara dakwah yang mereka siarkan.
2. Kriteria atau batasan acara kedua stasiun yang menjadikan acara Nasi Ulam dan Percikan Iman sebagai wadah dalam membahas tentang kaidah-kaidah agama Islam berikut problematikanya. 3. Sumber mata acara radio yang digunakan oleh masing-masing
stasiun radio pada acara dakwah “Nasi Ulam” di Bens Radio dan “Percikan Iman” di Oz Radio, diperoleh atas hasil produksi sendiri. Oleh sebab itu, masing-masing acara memiliki ciri khas serta orisinalitas tersendiri pada pengemasan program siaran dakwahnya.
4. Durasi atau lamanya waktu siaran acara yang digunakan oleh kedua stasiun radio tersebut dalam menyiarkan acara dakwahnya yakni selama 60 menit (1 jam). Sehingga durasi tersebut menjadi sebuah acuan oleh masing-masing program dalam memaksimalkan format serta mengatur kuadran ditiap-tiap sesi.
Selain perbedaan-perbedaan serta persamaan-persamaan yang ditemukan pada kedua format acara dakwah tersebut, terdapat pula perbedaan lainnya, yaitu pada penempatan waktu (durasi) disetiap sesinya. Hal ini dapat terlihat pada susunan acara (rundown) dakwah keduanya. Sehingga hal tersebut dapat semakin memperjelas perbedaan yang ada diantara format acara keduanya.
Tabel 8
Perbandingan Rundown Acara Dakwah “Nasi Ulam” di Bens Radio 106,2 FM dengan “Percikan Iman” di OZ Radio 90,8 FM KUADRAN / SESI NASI ULAM (05.00 – 06.00) PERCIKAN IMAN (04.00 – 05.00) (2 menit)
Time Signal, Jingle,
Opening Tune
(30 detik)
Bumper Opening Acara Sesi 1
(13 menit)
Opening Penyiar, Narasumber membuka dengan salam, Paparan mengenai materi yang
dibahas
(12 menit)
Opening, Paparan mengenai materi yang dibahas, diselingi Tanya
Jawab
Break 1– Hiburan
(5 menit)
Jingle, Lagu Religi
(4 menit) Lagu Non-Religi
Sesi 2 (15 menit)
Lanjut Materi, Interaktif via Telpon &
SMS
(12 menit) Lanjutan Materi, dan Tanya Jawab (Interaktif /
bintang tamu)
Break 2 – Hiburan
(5 menit) Lagu Religi, Jingle
(4 menit) Lagu Non-Religi
Sesi 3 (15 menit)
Interaktif via Telpon & SMS,
Kesimpulan Materi,
Closing penyiar, Closing tune
(12 menit) Lanjutan Materi, Tanya Jawab, Promo Email & Blog Spot Acara
Break 3 – Hiburan
(5 menit) Lagu Reigi, Jingle
(4 menit) Lagu Non-Religi
Sesi 4 - (5 menit) Penyiar mengingatan
masuk waktu shalat Subuh, Kesimpulan Materi, Doa Penutup
Break 4– Hiburan
- (4 menit)
Lagu Non-Religi
- Promo Email & Blog
Spot Acara
Closing - (30 Detik)
Bumper Closing Acara (Sumber: Anina Karin – Program Director Nasi Ulam dan Chandra K. Putra – Producer/Host Percikan Iman)
Melalui tabel tersebut, penulis memaparkan tentang pembagian waktu yang digunakan oleh masing-masing radio dalam menempatkan pembagian jadwal per-sesi berikut pembahasannya dalam format program dakwah yang mereka siarkan.