• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Setelah penelitian ini berlangsung beberapa waktu, akhirnya dapat diketahui perbedaan-perbedaan serta persamaan-persamaan yang terdapat pada dua format acara dakwah di dua stasiun radio swasta di Jakarta, yakni “Nasi Ulam” di Bens Radio 106,2 FM dan “Percikan Iman” di Oz Radio 90,8 FM.

Dari berbagai hasil temuan data serta hasil analisis data. Maka peneliti coba memberikan saran-saran sebagai bahan pertimbangan serta masukan, baik kepada para akademisi dakwah, praktisi dakwah, pembuat program, stasiun radio, maupun pihak-pihak terkait yang turut mengembangkan program-program radio khususnya acara dakwah / keagamaan. Hal ini diharapkan agar tampilan program-program dakwah di media massa khususnya radio semakin banyak, bervariasi, kreatif, dan semakin baik lagi.

1. Bens Radio 106.2 FM

Acara dakwah “Nasi Ulam” (Nasihat Ulama) diharapkan mampu konsisten untuk tetap menyiarkan program dakwahnya setiap hari. Sehingga nantinya pendengar bisa terbiasa dengan ceramah di pagi hari, serta dapat terus memperoleh informasi dan pendidikan agama setiap harinya. Selain itu, adanya jadwal materi siaran yang akan dibahas oleh setiap pembicara hendaknya dapat diberitahukan pada satu hari sebelumnya, sehingga pendengar dapat mengetahui tentang materi yang akan dibahas keesokan harinya.

Adanya siaran taping baik dipergunakan ketika pembicara tidak dapat hadir untuk mengisi acara keesokan harinya. Sehingga acara dakwah “Nasi Ulam” tetap dapat disiarkan seperti biasa meski hanya siaran rekaman.

Konsistensi Bens Radio dalam memutarkan adzan secara lima waktu juga diharapkan dapat terus berlangsung. Selain itu, kajian tafsir diharapkan bisa menjadi salah satu pembahasan khusus yang hadir di

Nasi Ulam pada satu hari dalam seminggu, sehingga pendengar juga dapat belajar tentang tafsir yang bisa dijadikan pembelajaran kelak. 2. OZ Radio 90.8 FM

Acara dakwah “Percikan Iman” diharapkan nantinya bisa hadir setiap hari (7 hari dalam seminggu), sehingga pendengar bisa mendapatkan pencerahan pagi setiap harinya. Hal tersebut juga sejalan dengan harapan serta tujuan hadirnya acara “Percikan Iman” di Oz Radio. Meski format acara dakwah “Percikan Iman” saat ini sudah berganti menjadi lebih variatif, dikarenakan perubahan format yang baru saja diterapkan. Namun dari tampilan tersebut penyajian musik yang diputar selama acara tersebut tidak mengalami perubahan. Format musik Pop dan sejenisnya tetap dipilih oleh Oz Radio sebagai selingan/hiburan ditengah-tengah jeda siaran. Kedepan, seiring perkembangan acara tersebut, diharapkan Percikan Iman mampu menyisipkan pula lagu-lagu religi (Islami) pada siarannya. Sehingga anak muda yang menjadi segmentasi pendengar Oz Radio juga turut dapat mengenal lagu-lagu Islami, serta mengambil hikmah dari hal tersebut meski hanya diputar pada acara “Percikan Iman”. Sehinga cara tersebut diharapkan bisa melengkapi nilai-nilai dakwah yang tersaji pada acara “Percikan Iman” tanpa keluar dari basic music yang ditampilkan di Oz Radio.

Pengadaan jadwal materi yang akan dibahas oleh pembicara hendaknya dapat diberitahukan pada hari sebelumnya, sehingga pendengar dapat mengetahui tentang materi yang akan dibahas

keesokan harinya. Materi-materi yang dibahas pada setiap siaran Percikan Iman juga diharapkan tetap konsisten secara rutin hadir di blog “Percikan Iman” yang telah ada. Sehingga pendengar yang tidak sempat menyimak acara tersebut bisa tetap mengambil pelajaran dari pembahasan materi perharinya.

3. Kepada Para Praktisi Dakwah

Di era informasi seperti saat ini, maka sudah sepatutnya pula insan dakwah (Da’i) juga turut terjun memanfaatkan media massa sebagai salah satu cara menyampaikan dakwah (syi’ar). Karena persaingan abad ini membutuhkan lebih banyak orang-orang kreatif dan inovatif, maka dengan penggunaan media massa seperti radio, pesan dakwah diharapkan bisa menjangkau kalangan yang lebih luas lagi nantinya. Bukan hanya masyarakat yang memiliki waktu untuk hadir di majelis-majelis saja, melainkan semua orang yang meski memiliki aktifitas padat, tetap dapat terjaring menjadi bagian dari sasaran dakwah Islam.

4. Kepada Para Praktisi Media

Tantangan dilingkup global saat ini tak jarang menjadikan individu dapat keluar dari prinsip hidupnya. Namun tak jarang pula sebagian lainnya menggunakan kreatifitas mereka atas landasan berkesadaran pada sebuah tanggung jawab serta misi untuk turut memberikan yang terbaik bagi khalayak. Sehingga, para praktisi media saat ini diharapkan bisa turut membantu mendorong terciptanya program-program yang bukan hanya kreatif dan menghibur, melainkan

juga harus mendidik dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya pengguna media massa itu sendiri.

5. Kepada Institusi Media Massa Radio

Media massa baik elektronik maupun cetak, sama-sama memiliki pengaruh yang besar di masyarakat. Hal tersebut yang memang menjadi kekuatan tersendiri bagi media massa sebagai media yang mampu menarik banyak perhatian publik. Namun, dengan pengaruhnya yang besar, diharapkan kesadaran pada sebuah media massa sebagai sarana penyampai informasi, pendidikan, hiburan, serta agen perubahan sosial, dapat menjadikan media-media massa khususnya Radio di Indonesia, memiliki nilai-nilai positif yang dapat dijadikan panutan maupun kontrol terhadap prilaku masyarakatnya. Salah satunya dengan tetap membantu mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap hidup selaras sesuai dengan tuntunan serta ajaran-ajaran agama dengan cara menghadirkan program-program keagamaan pada siarannya.

Dibukanya kesempatan yang luas bagi para insan dakwah untuk dapat melakukan syi’ar melalui media massa, baik cetak maupun elektronik, dalam hal ini khususnya radio. Sehingga para da’i mendapatkan kesempatan serta diberi banyak kemudahan untuk dapat secara luas melakukan syi’ar dakwah Islam kepada masyarakat. Karenanya, institusi media massa dalam hal ini juga memiliki peranan serta tanggung jawab yang tak kalah penting dengan da’i itu sendiri dalam hal menyampaikan kebaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. Cet. Ke-13.

Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media. 2004.

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos. 1997. Cet. Ke-1.

Badruttamam, Nurul. Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu. 2005.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007. Darmanto, Antonius. Teknik Penulisan Naskah Siaran Radio. Yogyakarta:

Universitas Atmajaya. 1998.

Effendi, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Rosdakarya. 1994.

Furchan, Arief. Pengantar Metoda Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional. 1992.

Gough, Howard. Perencanaan–Penyajian –Produksi Programa Radio. Kuala Lumpur: AIBD: Asia Pacific Institute For Broadcasting Development (Institut Pengembangan Penyiaran Asia - Pasifik). 1999.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta: 2002.

Hamidi. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi, Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. 2007. Cet.1.

Kusnawan, Aep. Komunikasi dan Penyiaran Islam. Bandung: Benang Merah Press. 2004.

Masduki. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer. 2004. Cetakan I.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa suatu pengantar. Jakarta: Erlangga. Edisi Kedua.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004.

Morissan, M.A.. Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang: Ramdina Perkasa. 2005.

Mufid, Muhamad. Komunikasi & Regulasi Penyiaran. Jakarta: Kencana. 2007. Prayogo, Imam Suryo. Metodologi Penelitian Sosial Agama. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. 2001.

Romli, Asep Syamsul M. Broadcast Journalism Panduan Menjadi Penyiar, Reporter & Script Writer. Bandung: Nuansa. 2004.

Shihab, Quraish. Membumikan Al-Quran. Bandung: Mizan. 1992.

Soejono dan H. Abdurrahman. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan. Jakarta: Rineka Cipta. 2005.

Sufi, Rusdi. Perkembangan Media Komunikasi di Daerah. Jakarta: Depdikbud. 1999.

Suprapto, Tommy. Berkarier di Bidang Broad Casting. Yogyakarta: Media Pressindo. 2006.

Surahmad, Winarno. Menyusun Rencana Penelitian. Bandung: Tarsita. 1989. Syukir, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas. 1983.

Wahyudi, J.B. Dasar-dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia. 1994. Ya’qub, Hamzah. Publisistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership. Bandung:

Diponegoro. 1981.

http://www.alquran-digital.com, Al-Qur’an Digital Versi 2.1. Edisi Agustus 2004. Wawancara Pribadi dengan Aditya Maulana – Program Director Oz Radio 90,8

FM. Jakarta: 24 Desember 2008.

Wawancara Pribadi dengan Anina Karin – Program Director Bens Radio 106,2 FM. Jakarta: 30 Desember 2008.

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Firman Zamzami Muhammad – Narasumber “Percikan Iman” Oz Radio 90,8 FM. Jakarta: 19 Februari 2009.

Wawancara Pribadi dengan Addry Danuatmadja – General Manager Oz Radio 90,8 FM. Jakarta: 27 Februari 2009.

Wawancara Pribadi dengan Chandra K. Putra – Producer & Host “Percikan Iman” Oz Radio 90,8 FM. Jakarta: 27 Februari 2009.

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Abdul Hayyi – Narasumber “Nasi Ulam” Bens Radio 106,2 FM. Jakarta: 7 Maret 2009.

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Afit Abdul Jalil – Narasumber “Nasi Ulam” Bens Radio 106,2 FM. Jakarta: 15 Maret 2009.

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Aslih Ridwan – Narasumber “Nasi Ulam” Bens Radio 106,2 FM. Jakarta: 27 Maret 2009.

BIODATA NARASUMBER ACARA NASI ULAM

Nama Lengkap : Drs. H. Abdul Hayyi Panggilan : Ustadz Hayyi

TTL : Jakarta, 01 Juni 1967

Alamat : Jl. K.H. Muhasyim Raya Rt. 10/06 Cilandak Barat

Latar Belakang Pendidikan: ] Tsanawiyah

] Aliyah

] LIPIA Jurusan Bahasa Arab

] STIT Darul Ma’Arif Jakarta Jurusan Tarbiyah

Kegiatan:

] LDNU Jakarta

] Pengurus I’tihadul Mubaligh

] Mengajar di Aliyah Darul Ma’Arif Jakarta Selatan

] Narasumber Acara Nasi Ulam (Nasihat Ulama) di Bens Radio 106,2 FM

Pengalaman Berdakwah antara lain:

] Narasumber Acara Nasi Ulam (Nasihat Ulama) di Bens Radio 106,2 FM ] Perguruan Darul Ma’arif Jakarta

BIODATA NARASUMBER ACARA NASI ULAM

Nama Lengkap : H. Afito Abdul Jalil Panggilan : Ustadz Afit

TTL : Garut, 19 Desember 1968

Alamat : Jl. Srengseng sawah Rt.008/07 No.84A Jagakarsa – Jakarta Selatan

Latar Belakang Pendidikan:

] Pondok Pesantren Gading Mangu, Jombang – Jawa Timur

Kegiatan:

] Mengajar di Pondok Pesantren “NURUL AINI” ] Membina 6 Majelis di Jagakarsa

] Narasumber di acara Nasi Ulam (Nasihat Ulama) Bens Radio 106,2 FM ] Serta beberapa kegiatan – kegiatan keagamaan lainnya

Pngalaman Berdakwah antara lain:

] Narasumber di acara Nasi Ulam (Nasihat Ulama) Bens Radio 106,2 fm ] Ceramah keliling di majelis - majelis di wilayah Jagakarsa

BIODATA NARASUMBER ACARA NASI ULAM

Nama Lengkap : H. Aslih Ridwan M.A

Panggilan : Ustadz Ridwan / Abang Aslih TTL : Jakarta, 11 Juli 1967

Alamat : Jl. Lebak Bulus V Rt.14/04 No.34

Latar Belakang Pendidikan:

] S 1 Al-Hikmah Kebun Jeruk Jurusan Dakwah ] S 2 PTIQ Jurusan Tafsir

Kegiatan:

] Mengelola Yayasan MAI (Media Amal Islami) ] Mengajar di Madrasah Sekolah di Parung ] Mengelola Home Schooling MAI

] Staff di Majalah Aliyah sebagai Account Executive / Iklan

] Narasumber acara Nasi Ulam (Nasihat Ulama) di Bens Radio 106,2 FM

Pengalaman Berdakwah antara lain:

] Konsultasi Keagamaan di PT. Grand Puri Permai ] Sebagai Finance Advisor di Takaful Sya’riah

] Dewan Pendiri sekaligus Wakil Sekjen KISPA (Komite Solidaritas untuk Palestina)

] Penceramah di Sel Pemuda Tangerang

BIODATA NARASUMBER ACARA PERCIKAN IMAN

Nama Lengkap : H. Firman Zam Zami Muhammad, LC Panggilan : Bang Firman / Ustadz Firman

TTL : 9 Maret 1973

Alamat : Jl. Raya Penggilingan Gg. Swadaya No.9 Cakung Jakarta Timur

Latar Belakang Pendidikan: ] Buntet Pesantren Cirebon ] Pondok Pesantren Darurahman ] Arabic Teaching For Foreigrers Syria ] Damaskus University Syria

Kegiatan:

] DMI – Jakarta Timur

] Forum Kajian Al-Qur’an Kecamatan Cakung Jakarta Timur ] Narasumber Acara Percikan Iman OZ Radio 90.8 FM Jakarta ] Perhimpunan Pelajar Indonesia – Damaskus Syria

] Gerakan Mubaligh Propinsi Lampung

] Ikatan Majelis Tafsir Al-Qur’an Propinsi Lampung

Pengalaman Berdakwah antara lain:

] Ikatan Majelis Tafsir Al-Qur’an Propinsi Lampung ] Narasumber Acara Percikan Iman di OZ Radio Lampung ] Narasumber Acara Percikan Iman di OZ Radio Jakarta

Wawancara dengan : Anina Karin

Jabatan : Program Director & Produser acara “NASI ULAM” Hari & tanggal : Selasa, 30 Desember 2008

Waktu : Pukul. 14.00 – 14.40

Tempat : Kantor Bens Radio

PERTANYAAN UNTUK BENS RADIO 106.2 FM:

1. Apa latar belakang hadirnya acara “NASI ULAM” (Nasihat Ulama) di BENS RADIO 106.2 FM ?

Jawab: “Latar belakang hadirnya acara “NASI ULAM” (Nasihat Ulama) di Bens Radio 106.2 FM, intinya adalah Syiar dan Berbagi. Bens Radio melalui acara ini ingin mengajak para pendengarnya untuk sarapan sebelum memulai beraktifitas. Sarapan disini maksudnya adalah sarapan rohani/keagamaan. Jadi sebelum kita memulai aktifitas hari ini, minimal kita punya masukan dan motivasi hari ini dengan tidak keluar dari pakem-pakem agama”.

2. Sejak kapan acara tersebut hadir di Bens Radio 106.2 FM? Jawab: “Acara NASI ULAM sudah ada sejak tahun 2000”

3. Mengapa acara tersebut dinamakan “NASI ULAM” (Nasihat Ulama) ? Jawab: “Dinamakan “NASI ULAM” (Nasihat Ulama) intinya acara

konsultasi agama Islam. Karena acara tersebut disiarkan di pagi hari yang bertujuan sebagai “Sarapan”, Sarapan disini maksudnya adalah sarapan rohani/keagamaan, atau sarapan ilmu di pagi hari sebelum pendengarnya mulai beraktifitas. Karena acaranya di pagi

hari dan di betawi sendiri terdapat satu jenis makanan tradisional NASI ULAM, kemudian nama tersebut coba disesuaikan dengan acara keagamaan pagi hari. Sehingga NASI ULAM menjadi kepanjangan dari “Nasihat Ulama”.

4. Apa tujuan diadakannya acara “NASI ULAM” (Nasihat Ulama) di Bens Radio 106.2 FM ?

Jawab: “Tujuan hadirnya acara Nasi Ulam itu sendiri agar para pendengar di pagi hari merasa segar dengan mendapat pencerahan, hiburan, pendidikan dan informasi. Hiburan disini adalah hiburan untuk rohani. Sedangkan segi pendidikan dan informasi jelas dari materi-materi yang disampaikan pada acara tersebut. Karena tidak dipungkiri radio sebagai media masa memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kebaikan. Selain itu, kita ingin acara ini menjadi semangat yang baik untuk para pendengar.”

5. Siapa saja yang menjadi sasaran dakwah dari acara “NASI ULAM”? Jawab: “Sasaran acara ini all, untuk semua kalangan”.

6. Bagaimana Format acara dakwah “NASI ULAM” (Nasihat Ulama) di Bens Radio 106.2 FM ?

Jawab: “Format acaranya standar, seperti biasa diawali dengan Opening

dan paparan, terdiri dari 3 sesi. Yang pertama adalah paparan materi dari narasumbernya, kemudian nanti ada sesi tanya jawab

via telpon dan ada juga tanya jawab via SMS, baru nanti ada kesimpulan diakhir acara tentang topik hari itu”.

7. Siapa saja yang terlibat pada produksi acara “NASI ULAM” (Nasihat Ulama)?

Jawab: Produser : Anina Karin

Host : Fandi, Amang, Arya, Bobby Creative production : Ivan

Operator : Ari, Budi

Narasumber : Ustadz Drs. H. Abdul Hayyi, Ustadz Abdul Jalil & Drs. H. Aslih Ridwan

8. Tema-tema dan Pesan dakwah apa yang sering ditampilkan di acara “NASI ULAM” (Nasihat Ulama)?

Jawab: “Tema-tema yang diangkat pada acara “NASI ULAM” (Nasihat Ulama) sangat beragam. Biasanya sering disesuaikan dengan isu-isu yang sedang hangat. Dan biasanya ditentukan oleh narasumber”

9. Adakah kajian-kajian khusus pada acara “NASI ULAM”? Jawab: (dijawab narasumber)

10.Darimanakah sumber-sumber materi dakwah yang digunakan pada acara “NASI ULAM” (Nasihat Ulama) diperoleh?

Jawab: “Biasanya kalau sumber acara untuk materi dan tema ditentukan dan dibuat langsung oleh tiap-tiap narasumber”.

11.Adakah acara dakwah lainnya di BENS RADIO selain “NASI ULAM”? jika ada, apa nama acara dan formatnya?

Jawab: “Ada, Acara Agama dan Wanita setiap hari Jum’at 11.30 – 13.00 WIB, formatnya Talk show”.

12.Apa yang membedakan Acara “NASI ULAM” (Nasihat Ulama) dengan acara dakwah sejenis di stasiun radio lain?

Jawab: “Bedanya pendekatan bahasanya Betawi, Penyampaian narasumber dibuat sedekat mungkin dengan pendengar supaya kemasan interaktifnya memungkinkan pendengar merasa lebih terlibat di dalam program”.

13.Terdapat 3 orang narasumber di acara “NASI ULAM” (Nasihat Ulama), Ustadz.Abdul Hayyi, Ustadz.Abdul Jalil, dan Drs.Ustadz.Aslih Ridwan. Mengapa memilih mereka?

Jawab: “Karena mereka mampu berkomitmen dengan schedule yang kita tawarkan. Mereka juga mampu untuk berbagi dengan pendengar, mereka enak diajak ngobrol dan mereka latar belakangnya juga dari betawi, sebetulnya tidak harus dari betawi. Siapa saja bisa, tapi selain itu mereka memang punya waktu dengan schedule yang kita tawarkan”.

14.Mengapa menggunakan konsep acara dakwah dengan 3 orang narasumber?

Jawab: “Pemilihan 3 orang sebagai narasumber pada acara “Nasi Ulam” agar informasinya (dakwah) bisa lebih beragam, selain itu faktor waktu yang juga menjadi pertimbangan, karena tiap-tiap narasumber ini telah memiliki jadwal/kegiatan sendiri ditempat lain, tetapi sudah ada jadwal tetap untuk mengisi acara di Bens Radio, sehingga tidak akan kemana-mana selain 4 hari di Bens Radio, maka narasumber bisa mengisi di tempat lain. Alasan lain karena masalah waktu/kegiatan narasumber yang mungkin tiba-tiba dibutuhkan diacara lain seperti acara-acara live, maka narasumber dapat disiasati dengan yang lainnya”.

15. Mengapa memilih Fandi, Amang, Arya dan Bobby sebagai pembawa acara “NASI ULAM” (Nasihat Ulama)?

Jawab: “Karena mereka sanggup dan bisa menyesuaikan diri dengan

schedule yang kita siapkan”.

16. Apa Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat acara “Nasi Ulam”?

Jawab: “Faktor pendukungnya adalah adanya komitmen dari narasumber dan sambutan yang baik dari pendengar. Sedangkan untuk hambatannya adalah jika terkadang dibulan-bulan tertentu narasumber punya tingkat kesibukan yang tinggi sehingga penyajian acara terkadang dirubah menjadi recording untuk sementara waktu.

17.Apakah acara dakwah Nasi Ulam (Nasihat Ulama) merupakan acara unggulan di Bens Radio 106,2 FM?

Jawab: “Pada dasarnya semua program-program yang disiarkan di Bens Radio merupakan program atau acara unggulan. Namun yang pasti acara Nasi Ulam merupakan acara wajib di Bens Radio, karena sifatnya syi’ar sebagai bagian dari bentuk upaya Bens Radio sebagai media massa (media Public) yang menyampaikan nilai-nilai positif. Selain itu Nasi Ulam Insyaallah akan terus ada di Bens Radio mengingat kehadirannya yang memang telah lama, serta adanya respon yang baik dari pendengar pada acara tersebut. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Nasi Ulam merupakan salah satu program unggulan disini.

Wawancara dengan : Aditya Maulana

Jabatan : Program Director

OZ Radio 90,8 FM Hari & tanggal : Rabu, 24 desember 2008 Waktu : 19.26 – 22.35

Tempat : Studio & Kantor OZ Radio Jakarta

PERTANYAAN UNTUK OZ RADIO 90.8 FM:

1. Apa latar belakang hadirnya acara “PERCIKAN IMAN” di OZ RADIO 90.8 FM ?

Jawab “Latar belakang yang menjadikan hadirnya acara Percikan Iman di OZ RADIO karena OZ Radio Jakarta adalah suatu radio anak muda, yang pada dasarnya adalah harus punya nilai moral pada setiap program radio, yang mana hal tersebut suka dilupakan oleh beberapa stasiun-stasiun radio kebanyakan di Indonesia. Selain itu, OZ Radio menilai bahwa meskipun anak-anak muda saat ini cenderung have fun (lebih suka bersenang-senang) namun dengan adanya acara Percikan Iman, setidaknya anak muda dapat diajak untuk hidup dengan cara yang lebih baik sesuai dengan kaidah-kaidah agama. Namun, dengan hadirnya acara Percikan Iman tersebut bukan berarti menjadikan OZ Radio menjadi sebuah stasiun radio agama, karena OZ Radio sendiri tetap merupakan radio anak muda, namun anak muda yang dimaksud dalam kategori OZ Radio adalah anak muda yang bertanggung jawab.

2. Sejak kapan acara tersebut hadir di OZ Radio 90.8 FM?

3. Mengapa acara tersebut dinamakan “PERCIKAN IMAN”?

Jawab: “Acara tersebut dinamakan Percikan Iman karena kalau Percikan Iman itu berbeda dengan siraman, percikan itu hanya percikan-percikan, jadi punya makna hanya memberikan sentuhan sedikit-sedikit. Dan dari sedikit ini orang diharapkan bisa mulai dari yang sedikit ini. Kalau diberikannya langsung banyak, dikhawatirkan dia (pendengar) tidak dapat langsung mengerjakannya. jadi hanya percikan-percikan saja dengan santai, kenapa dengan santai agar kita mengerjakannya bisa bagus”.

(Sumber: Ustdz Firman Zamzami Muhammad – Narasumber Percikan Iman, Wawancara Pribadi, Kantor OZ Radio Jakarta, 19 Februari 2009, Pkl. 16.30 wib)

4. Apa tujuan diadakannya acara “PERCIKAN IMAN” di OZ RADIO 90.8 FM ?

Jawab: “Tujuan hadirnya acara “Percikan Iman” di OZ Radio sendiri sebetulnya karena radio itukan punya tanggung jawab. Sebagai media massa yang didengar oleh banyak orang, selain untuk menghibur, dan untuk meng’educate pendengarnya, radio juga punya pengaruh sekali untuk mengubah pola pikir orang, membuat sebuah trend, dan lain sebagainya. Namun ada hal yang jangan sampai kita lupakan bahwa kita punya kewajiban moral untuk menyampaikan message seputar agama kepada pendengar. Bukan hanya masalah - masalah umum seputar hiburan, tetapi juga tentang masalah-masalah religi. Karena media harus punya

tanggung jawab moral, maka hadirlah acara “Percikan Iman” di OZ Radio”.

(Sumber: Addry Danuatmadja - General Manager OZ Radio Jakarta, Wawancara Pribadi, Kantor OZ Radio Jakarta, 27 Februari 2009, Pkl.13.26 wib)

5. Siapa saja yang menjadi sasaran dakwah dari acara “Percikan Iman”? Jawab: “Sasaran dakwah dari acara Percikan Iman di OZ Radio adalah

sebagian besar pendengar aktif yang mendengarkan Oz Radio setiap harinya dimana mereka meliputi dari anak SMP, SMU, Kuliah dan juga pendengar berusia diluar batas umur tersebut yang adalah masyarakat umum.

6. Bagaimana Format Acara “PERCIKAN IMAN”?

Jawab: “Format Program Percikan Iman adalah talkshow, kontennya seputar acara keagamaan. Terdiri dari 4 kuadran”.

7. Siapa saja yang terlibat pada produksi acara “PERCIKAN IMAN”? Jawab: Produser : Chandra K. Putra

Host : Chandra K. Putra Creative production : Chandra K. Putra Operator : Jerry

Narasumber : Ustadz H. Firman Zamzami Muhammad LC (Bang Firman)

8. Tema atau Pesan dakwah apa yang sering disampaikan pada acara “PERCIKAN IMAN”?

Jawab: “Tema-tema yang sering diangkat pada acara Percikan Iman adalah tema-tema keseharian yang sering kita lakukan dalam

kehidupan sehari-hari, disamping itu juga ada satu kajian

Dokumen terkait