• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR ORGANISASI PAYA PINANG GROUP

B. Karakteristik Individu Pegawai

4. Perbedaan Individu

Dalam aspek pengembangan individu dikenal ada dua fakta yang menonjol yaitu :

1. Semua diri manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola perkembangannya.

2. Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial setiap biologis mempunyai kecenderungan berbeda.

Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif. Individu menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan dengan perbedaan individual perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka perbedaan dalam perbedaan individual menurut Landgren dalam Pamungkas (2013) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis.

Secara umum, perbedaan individual yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan seorang pegawai di kantor adalah faktor-faktor yang menyangkut kesiapan pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan karena perbedaan tersebut akan menentukan cepat atau lamabat pekerjaan itu terselesaikan. Perbedaan-perbedaan tersebut harus diselesaikan dengan pendekatan individualnya, tetapi tetap disadari bahwa tidak semata-mata bertujuan untuk mengembangkan individu sebagai individu, tetapi juga dalam kaitannya dengan pola kehidupan masyarakat yang bervariasi.

1. Bidang-Bidang Perbedaan

Dalam kaitannya dengan perbedaan individu hendaknya selalu diingat bahwa perbedaan dalam kualitas atau ciri-ciri adalah berjenjang. Tidak ada

penggolongan pekerja ke dalam satu kategori atau sama sekali tidak termasuk dalam suatu kategori.

Menurut Oxendine dalam Vierandah (2012) mengkategorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut :

1. Perbedaan fisik : a. Usia b. Jenis kelamin c. Pendengaran d. Penglihatan e. Kemampuan bertindak 2. Perbedaan sosial : a. Status ekonomi b. Agama c. Hubungan keluarga d. Suku 3. Perbedaan kepribadian : a. Watak b. Motif c. Minat d. Sikap

4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar. 5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di kantor.

Dalam kehidupan setiap manusia berhubungan dengan manusia lain dan lingkungan di luar dirinya. Tiap manusia berhubungan dengan manusia lain, dengan sesamanya. Manusia juga berhubungan dengan Sang Pencipta atau dengan Tuhannya, maka manusia beragama. Manusia hidup berkelompok dan berkeluarga, sesuai dengan sifat dan genetik orang tuanya.

Secara kodratnya, manusia memiliki potensi dasar yang secara esensial membedakan manusia dengan hewan, yaitu : pemikiran, perasaan dan kehendak.

Adapun bidang-bidang dari perbedaannya, yakni : a. Perbedaan Kognitif

Menurut Bloom, proses bekerja baik di kantor maupun di luar kantor, menghasilkan 3 (tiga) pemebentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy bloom, yaitu kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya.

Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tiap-tiap orang. Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar. Proses belajar mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan yang bernilai posotif, diatur dan direncanakan untuk menggambarkan faktor dasar yang telah dimiliki oleh pegawai. Tingkat kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar.

Inteligasi (kecerdasan) sangat mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Antara kecerdasan dan nilai kemampuan kognitif berkolerasi tinggi dan positif, semakin tinggi nilai kecerdasan seseorang semakin tinggi kemampuan kognitifnya.

b. Perbedaan Individual dalam Kecakapan Bahasa

Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirnya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik (organ bicara).

Banyak penelitian eksperimental telah dilakukan dengan tujuan untuk menemukan faktor-faktor psikologis yang mendasari keberhasilan atau kegagalan dalam penguasaan bahasa. Individu-individu yang memasuki kegiatan-kegiatan di kantor, pada dasarnya telah membawa kebiasaan-kebiasaan sebagai hasil bekerja, baik dari lingkungan pendidikan maupun dari latar belakang kehidupan sebelumnya.

c. Perbedaan dalam Kecakapan Motorik

Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut terjadi karena kerja saraf yang sistematis.

Kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berfikir. Karena kematangan pertumbuhan fisik dan kemampuan berfikir setiap orang berbeda-beda, maka hal itu membawa akibat terhadap kecakapan motorik masing-masing dan dengan demikian kecakapan motorik setiap individu akan berbeda-beda pula.

d. Perbedaan dalam Latar Belakang

Dalam suatu kelompok bekerja, perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai pekerjaan yang diberikan.

Minat dan sikap individu terhadap pekerjaan, kebiasaan-kebiasaan kerja sama, kecakapan atau kemampuan untuk berkonsentrasi pada pekerjaan dan kebiasaan-kebiasaan bekerja semuanya merupakan faktor-faktor perbedaan antara pegawai.

e. Perbedaan dan Bakat

Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mandapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat. Sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekali, manakala lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.

Perkembangan bakat dimiliki pegawai secara individual. Meskipun inteligasi umum merupakan faktor dari hampir semua atau bahkan semua bidang penampilan atau performasi, namun hasil tes inteligensi yang selama ini

dilaksanakan belum terkait dengan beberapa bidang belajar seperti keterampilan motorik, musik, seni dan olahraga. Hasil tes inteligensi lebih banyak berhubungan dengan keberhasilan atau kemampuan bidang akademik.

f. Perbedaan dalam Persiapan Bekerja

Perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan, yang meliputi perbedaan sosio-ekonomi dan sosiokultural, amat penting artinya bagi perkembangan bekerja. Kondisi fisik yang sehat, dalam kaitannya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman.

Pada Kantor Direksi Paya Pinang Group memiliki jumlah pegawai 30 orang. Yang berusia 24 sampai dengan 38 tahun sebanyak 14 orang (46,6%), berusia 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 10 orang (33,3%), berusia 51 sampai dengan 55 tahun sebanyak 4 orang (13,3%) dan berusia 59 sampai dengan 62 tahun sebanyak 2 orang (6,7%). Terdapat 2 orang (6,7%) yang sudah tidak lagi produktif dalam bekerja sehingga dapat mempengaruhi pekerja dimana pegawai yang sudah tua tidak aktif lagi dalam bekerja atau bekerja dengan santai dan pegawai muda melihat mengakibatkan pegawai muda akan ikut bekerja dengan santai.

Pada Kantor Direksi Paya Pinang Group memiliki pendidikan DIII sebanyak 5 orang (16,7%), S1 sebanyak 6 orang (20,0%), S2 sebanyak 2 orang (6,7%), SLTA sebanyak 13 orang (43,3%), SLTP sebanyak 3 orang (10,0%) dan SMK sebanyak 1 orang (3,3%). Terdapat pegawai yang berpendidikan SLTP

sebanyak 3 orang (10,0%) sehingga memiliki pengetahuan yang kurang terhadap pekerjaan.

Pada Kantor Direksi Paya Pinang Group memiliki agama Islam sebanyak 29 orang (97,7%) dan kristen sebanyak 1 orang (3,3%). Memiliki suku Aceh sebanyak 1 orang (3,3%), Batak sebanyak 11 orang (36,7%), India sebanyak 1 orang (3,3%), Jawa sebanyak 12 orang (40,0%), Karo sebanyak 1 orang (3,3%), Melayu sebanyak 3 orang (10,0%) dan Padang sebanyak 1 orang (3,3%).

Pada Kantor Direksi Paya Pinang Group memiliki status perkawinan belum menikah sebanyak 1 orang (3,3%) dan sudah menikah sebanyak 29 orang (97,7%). Status pernikahan pegawai mempengaruhi hubungannya dengan orang lain karena apa yang di rumah akan terbawa disuasana kerja contoh dalam menghadapi masalah seorang yang sudah menikah akan lebih jeli dalam menghadapi masalah ketimbang yang belum menikah.

Pada Kantor Direksi Paya Pinang Group memiliki masa kerja 2 sampai dengan 5 tahun sebanyak 16 orang (53,4%), 6 sampai dengan 7 tahun sebanyak 5 orang (16,6%), 12 sampai dengan 14 tahun sebanyak 2 orang (6,7%), 17 sampai dengan 18 tahun sebanyak 3 orang (10,0%) dan 22 sampai dengan 24 tahun sebanyak 4 orang (13,3%). Masih banyak pegawai yang bekerja 2 sampai dengan 5 tahun sebanyak 16 orang (53,4%) sehingga perusahaan harus terus memberi pengetahuan terhadap pegawai yang belum mahir dalam bekerja.

A. Kesimpulan

1. Pegawai Kantor Direksi Paya Pinang Group banyak yang terlambat.

2. Pegawai tidak mengucapkan salam saat masuk kedalam ruangan kerja dan tidak menunjukkan wajah yang ceria. Dan tidak menayakan kabar terhadap teman kerjanya sehingga terkesan memiliki sikap yang tidak perhatian terhadap teman kerjanya.

3. Pegawai tidak mau memuji lawan bicara namun dapat menjadi pendengar yang baik.

4. Terdapat 2 orang (6,7%) pegawai yang sudah tidak lagi produktif.

5. Terdapat pegawai yang berpendidikan SLTP sebanyak 3 orang (10,0%) sehingga memiliki pengetahuan yang kurang terhadap pekerjaan.

6. Terdapat pegawai yang memiliki masa kerja 2 sampai dengan 5 tahun sebanyak 16 orang (53,4%).

B. Saran

1. Sebaiknya perusahaan membuat peraturan yang mengatur masalah keterlambatan jam masuk kerja sehingga jam kerja lebih digunakan secara efektif oleh para pegawai.

2. Sebaiknya para pegawai memiliki kebiasaan untuk menyapa teman setiap kali masuk atau berjumpa dengan teman kerjanya.

3. Sebaiknya para pegawai menjaga hubungan yang baik dengan memberi pujian apabila melihat teman memiliki atau mengerjakan pekerjaan dengan lebih baik.

4. Sebaiknya memberhentikan pegawai yang sudah tua karena tidak aktif lagi dalam bekerja atau bekerja dengan santai dan pegawai muda melihat mengakibatkan pegawai muda akan ikut bekerja dengan santai.

5. Sebaiknya perusahaan tidak mempekerjaan pegawai yang berpendidikan SLTA karena dapat mempersulit jalannya sistem dalam bekerja.

6. Sebaiknya pihak personalia memberi pengetahuan terhadap pegawai yang belum mahir dalam bekerja atau pegawai yang masih memiliki masa kerja 2 sampai dengan 5 tahun sebanyak 16 orang (53,4%) dan dapat mempertahankan para pegawai agar tidak berhenti bekerja.

Handoko. 2002. Karakteristik Individu. http. repository. usu. ac. id. /handle/123456789/6727. Tanggal 15 April 2014. Jam 21.00 Wib.

Hasibuan. 2007. Karakteristik Individu. http. repository. usu. ac. id. /handle/123456789/6727. Tanggal 15 April 2014. Jam 21.00 Wib.

Katiandagho, Deasy. 2012. Karakteristik dan Perbedaan Indivi Slideshare.net/ deasykatiandagho. Tanggal. 12 April 2014. Jam 20.15 Wib. Keraf, Sonny. 2006. Etika Bisnis. Kanisius. Yogyakarta.

Kotler, Philip. Amstrong, Gery. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi. Kedelapan Jilid I. Erlangga. Jakarta.

Kreiner. Kinicki. 2003. Karakteristik Individu. http. repository. usu. ac. id. /handle/123456789/6727. Tanggal 15 April 2014. Jam 21.00 Wib.

Notoadmojo. 2007. Perilaku dan Promosi Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta. ---. 2010. Promosi Kesehatan dan Aplikasinya. Edisi Revisi. Rineka

Cipta. Jakarta.

Pamungkas, Satriyo. 2013. Hakekat Perbedaan Individu Dalam Hal Kemampuan Pembelajaran. http:/tiocalpucino.blogspot.com/2013/02/ hakeka tpembelajaran- individu-dalam-hal.html. Tanggal 15 April 2014. Jam 21.20 Wib.

Petra. 2007. Karakteristik Individu. http. repository. usu. ac. id. /handle/123456789/6727. Tanggal 15 April 2014. Jam 21.00 Wib.

Robbins. 2002. Karakteristik Individu. http. repository. usu. ac. id. /handle/123456789/6727. Tanggal 15 April 2014. Jam 21.00 Wib.

Ruslan, Rosady. 2004. Etika Kehumasan Konsep dan Aplikasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soekanto, Soerjono. Purnadi, Purbaraka. 2000. Perihal Kaidah Hukum. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Vierandah. 2012. Karakteristik dan Perbedaan Indivi blogspot. Com/2012/03/makalah.html. Tanggal 12 April 2014. Jam 20.25 Wib.

Winarti, Euis. Pengembangan Kepribadian.. Graha Ilmu. Jakarta.

www.google. ST. John Of Damascus Abad Ke-7M. Tanggal 12 April 2014. Jam 20.00 Wib.

Yuwono. 2011. Etika Profesi dan Pekerjaan. Pustaka Yustisia. Yogyakarta.

Zenit. 2011. Etika Terhadap Atasan Dalam Dunia Kerja.

Zubair, Achmad Charris. 2002. Dimensi Etika dan Estetika Manusia Kajian Filsafat Ilmu. Lesfi. Yogyakarta.

Dokumen terkait