• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan pemilihan karir antara siswa yang berstatus sosial keluarga menengah kebawah dengan siswa yang berstatus sosial

STRUKTUR ORGANISASI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

B. Penyajian Data

3) Perbedaan pemilihan karir antara siswa yang berstatus sosial keluarga menengah kebawah dengan siswa yang berstatus sosial

keluarga menengah keatas.

a) Hipotesis:

Ha : Terdapat perbedaan antara pemilihan karir siswa kelas XII yang berstatus sosial ekonomi keluarga menegah kebawah dan menengah keatas di MA Al-Fudhola’ Ho : Tidak terdapat perbedaan antara pemilihan karir siswa

kelas XII yang berstatus sosial ekonomi keluarga menegah kebawah dan menengah keatas di MA Al-Fudhola’

b) Uji Homogenitas

Dari hasil perhitungan sebelumnya nilai variabel populasi untuk anak berstatus sosial ekonomi keluarga menengah kebawah dan menengah keatas sudah diiketahui, yaitu:

 Variabel populasi (siswa berstatus sosial ekonomi keluarga menengah kebawah)

̅

 Variabel populasi (siswa berstatus sosial ekonomi keluarga menengah keatas)

̅

Setelah mengetahui nilai dari masing-masing variabel populasi, maka uji homogenitas dapat dilanjutkan dengan perhitungan sebagai berikut:

Harga ini selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan:

 dk pembilang = = 29 – 1 = 28

Berdasarkan dk pembilang 28 dan dk penyebut 20, maka harga F tabel untuk nilai kesalahan ( 5% adalah. 2,05

Karena harga lebih kecil dari harga (4,25 > ), maka variabel ketiga kelompok populasi tersebut adalah heterogen. Oleh karena itu, rumus yang dipilih untuk melakukan perhitungan uji “t” adalah separated varians. Adapun rumusnya adalah sebagai

berikut:

̅̅̅ ̅̅̅

Keterangan: =

̅ = Nilai rata-rata populasi = variabel populasi = Jumlah populasi

Maka, analisis yang didapat adalah:

̅̅̅ ̅̅̅

c) Menentukan harga

Penentuan harga adalah dengan melihat:

 Nilai kesalahan (α) = 5%

 Derajat kebebasan (dk) = = 29 + 21 – 2 = 48

Berdasarkan dk = 48, untuk nilai kesalahan 5%, maka harga adalah 2,01

d) Membuat keputusan pengujian hipotesis Ho ditolak atau diterima

Dari hasil analisis di atas, ternyata harga (tanpa tanda -) lebih besar dari ( ), maka

ditolak dan diterima. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan secara signifikan antara pemilihan karir siswa yang berstatus sosial ekonomi keluarga tengah dengan menengah kebawah di MA Al-Fudhola’ Porong.

144

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan.

1. Pemilihan karir siswa kelas XII MA Al-Fudhola’ Porong

Dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi dan angket, maka dapat diketahui bahwa pemilihan karir siswa kelas XII MA Al-Fudhola’ cukup baik, dengan melihat nilai penafsiran terdapat 37,5% siswa mendapat nilai baik, 44,3% siswa mendapat nilai cukup dan 18,2% siswa mendapat nilai jelek dari hasil nilai angket pemilihan karir. Jika dilihat dari nilai perbandingan antar kelas atau jurusan, maka yang mempunyai nilai baik dalam pemilihan karir adalah jurusan MIA.

2. Status sosial ekonomi keluarga siswa kelas XIIMA Al-Fudhola’

Dapat diketahui dengan melihat pedoman tentang klarifikasi tingakatan ststus sosial ekonomi keluarga menengah keatas, tengah dan menegah kebawah, maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang berstatus sosial ekonomi menengah keatas sebanyak 21 siswa, tengah 38 siswa dan menengah kebawah 29 siswa.

3. Perbedaan antara pemilihan karir dengan status sosial ekonomi keluarga siswa kelas XII MA Al-Fudhola’

Hasil perbedaan pemilihan karir dengan status sosial ekonomi keluarga dapat di ketahui dengan menggunakan uji “t”. Peneliti menggunakan uji “t” karna hasil data yang diteliti berupa heterogen, sehingga harus membandingkan satu persatu antara variabel satu dengan variabel yang lainnya. Adapun hasilnya sebagai berikut:

a. Perbedaan pemilihan karir antara siswa yang berstatus sosial keluarga menengah keatas dengan tengah.

Dari hasil analisis diatas ternyata harga lebih besar dari (2,6>2), maka Ho ditolak dan Ha diterimah. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan secara signifikan antara pemilihan karir siswa yang berstatus sosial ekonomi keluarga menengah keatas dengan tengah di MA Al-Fudhola’ Porong.

b. Perbedaan pemilihan karir antara siswa yang berstatus sosial keluarga tengah dengan menengah kebawah.

Dari hasil analisis diatas ternyata harga lebih besar dari (7,5>1,99), maka Ho ditolak dan Ha diterimah. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan secara signifikan antara pemilihan karir siswa yang berstatus sosial ekonomi keluarga tengah dengan menengah kebawah di MA Al-Fudhola’ Porong

c. Dari hasil analisis di atas, ternyata harga (tanpa tanda -) lebih besar dari ( ), maka ditolak dan diterima. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan secara signifikan antara pemilihan karir siswa yang berstatus sosial ekonomi keluarga tengah dengan menengah kebawah di MA Al-Fudhola’ Porong.

Jadi dalam pemilihan karir terdapat perbedaan antara status sosial ekonomi keluarga menengah keatas, tengah dan menengah kebawah.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian di MA Al-Fudhola’, maka perlu kirarnya peneliti memberikan saran atau masukan yang mudah-mudahan dapat dijadikan sebagai evaluasi bersama.

1. Untuk Kepala Sekolah

a. Dalam meningkatkan pembelajaran yang lebih efesien khususnya pada bidang karir kurang adanya fasilitas yang mendukung dalam proses pengembangan karir.

b. Diharapkan kepala sekolah terus memantau kegiatan disekolah khususnya dalam bidang karir.

2. Untuk Guru Bimbingan Konseling

a. Kurang adanya tempat yang nyaman untuk melakukan kegiatan konseling, karna terbatasnya ruangan gedung sekolah.

b. Guru harus kreatif mengulah informasi sehingga siswa tertarik untuk mempelajari hal-hal yang dianggap penting contoh dalam karir.

3. Untuk Siswa

a. Hendaknya siswa mampu mengenali bakat dan minat diri sendiri. b. Kurang adanya pengetahuan tentang karir.

Anoraga. P. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, Zaenal. 2010. Metodologi penelitian pendididkan. Surabaya : Lentera Cendekia.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Bunyamin Maftuh dan Ruyadi. 2011. Penunutun Belajar Sosiologi. Bandung:

Ganece Exact.

Darajat, Zakiah. 1995 Pendidikaan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta; CV. Ruhama.

Dariyo , Agoes. 2010. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: PT Ghalia. Daryanto dan Tasrial. 2013. Pengembangan Karir. Jakarta: Gava Media. Departemen Agama RI, Al-Qur,an dan Terjemahnya.

Dokumentasi profil Bimbingan Konseling MA Al-Fudhola’ porong, tanggal 3 Desember 2015.

Dokumentasi profil MA Al-Fudhola’ porong, tanggal 3 Desember 2015.

Dokumentasi sejarah berdirinya MA Al-Fudhola’ porong, tanggal 3 Desember 2015.

Dokumentasi Visi dan Misi MA Al-Fudhola’ porong, tanggal 3 Desember 2015. Gunawan. 2011. Ilmu Sosial dan Ekonomi Masyarakat. Jakarta: CV Rajawali Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-dassar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam

Pendidikan. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada.

http://id.wikipedia.org/wiki/Karier. Diakses pada tanggal 24 November 2015 pukul 06.45.

http://www.bppk.kemenkeu.go.id

/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/21014-penghasilan-kelas-menengah-naik-potensi-pajak. Diakses pada tanggal 29 Desember 2015, pukul 01.21.

http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-status-sosial-ekonomi.html di akses pada tanggal 28 November 2015 pukul 07.23

https://rizkiamaliafebriani.wordpress.com/2013/01/06/pengaruh-kelas-sosial-dan-status. diakses pada tanggal 2 Desember 2015 pukul 05.00.

Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kartono, Kartini. 1990. Metode Penelitian Riset Sosial. Bandung : Mandar Jaya.

Ketut Sukardi, Dewa. 1994. Bimbingan Karir di Sekolah Menengah. Surabaya:

Usaha Nasional.

Ketut Sukardi, Dewi. 1984. Bimbingan Karir Di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ketut Suukardi, Dewa. 2000. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di

Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional.

Margono, S. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta; PT. Rineka Cipta. Marliyah, L, Dewi, FJR, Suyasa. Persepsi Terhadap Dukungan Orang Tua dan

Pembuatan Keputusan Karir Remaja. Jurnal Provitae.

Nana Sudjana dan Ibrahim, M.A. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung; Sinar Baru Offset.

Nasutuion Thamrun dan Muhammad Nur. 2007. Peranan Orang Tua Dalam

Meningkatkan Belajar anak. Jakarta: Gunung Mulia. Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Santrock, J.W. 2003. Educational Psychology. Jakarta: Kencana.

Saputra, Dian. 2010 ”Hubungan Antara Bimbingan Karir dengan pemilihan. Semarang: fakultas Ilmu pendidikan.

Soekanto, Soedjono. 2011. Kamus Sosiologi. Jakarta: CV Rajawali

Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafmdo Persada.

Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumanto, Kumanto. 2012. Pengantar Sosiologi Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga

PenerbitFakultas Ekonorni Universitas Indonesia. Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Bandung: FEUI.

Sutrisno, Hadi. 1991. Metode Research I. Yogyakarta: Andi Offset. Suyasa, Made. 2010. Ekonomi Dan Koperasi. Bandung: Ganece Exact. Syani, Abdul. 2009. pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Thayib Manrihu, Mohamad. 1992Pengantar Bimbingan Konseling Karir. Jakarta: Bumi Aksara.

Tim Penyusun Buku Pedoman Penulisan Skripsi Program S1 Fakultas Tarbiyah

IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2012. Pedoman Penulisan Proposal dan

Skripsi. Surabaya: Glorious Pers.

Tohirin. 2013. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga: Bab II: Bagian Ketiga Pasal 4 Ayat (2).

Walgito, Bimo. 1986. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Jakarta: Andi Offset.

Wawancara dengan siswa berstatus sosial ekonomi keluarga tengah, tanggal 18 Desember 2015, pukul 09.56.