• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Pengaruh Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit

HASIL PENELITIAN

4.3 Perbedaan Pengaruh Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit

terhadap Kekuatan Kompresi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan

Untuk mengetahui perbedaan pengaruh atau pasangan perlakuan mana yang bermakna

antara kelompok yang diberi perlakuan, yaitu pada metode pengeringan dengan temperatur

ruang 23o±2oC selama 24 jam (kelompok A), microwave 600 W selama 5 menit (kelompok B) dan microwave 600 W selama 10 menit (kelompok C) terhadap kekuatan kompresi gips tipe IV model kerja gigi tiruan maka dilakukan dengan uji LSD (Least

Significant Different). Berdasarkan hasil uji LSD maka terdapat perbedaan kekuatan kompresi

yang signifikan antara kelompok A dengan B dengan nilai p=0,001 (p<0,05), kelompok A dengan kelompok C dengan nilai p=0,0001 (p<0,05), kelompok B dengan kelompok C dengan nilai p=0,0001 (p<0,05) (Tabel 9).

Tabel 9 Perbedaan Pengaruh Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit terhadap Kekuatan Kompresi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan dengan Menggunakan Uji LSD

Kelompok gips tipe IV model kerja gigi tiruan

Temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam Microwave 600 W selama 5 menit Microwave 600 W selama 10 menit Temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam - p=0,001 p=0,0001 Microwave 600 W selama 5 menit p=0,001 - p=0,0001 Microwave 600 W selama 10 menit p=0,0001 p=0,0001 - Keterangan : * Signifikan (p<0,05)

4.4 Nilai Perubahan Dimensi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan pada Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit

Perubahan dimensi pada ke tiga kelompok perlakuan di peroleh dengan mengukur jarak antara garis cd-c’d’ yang terdapat pada sampel gipd tipe IV pada metode pengeringan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam dan microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit, kemudian dibandingkan dengan jarak antara garis

cd-c’d’ yang terdapat pada mold. Hasil pengukuran perubahan dimensi kemudian diubah ke dalam persentase. Nilai perubahan dimensi terkecil gips tipe IV pada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam (kelompok A) adalah 0,0100% dan yang terbesar adalah 0,0132%. Nilai perubahan dimensi terkecil gips tipe IV pada metode pengeringan dengan microwave 600 W selama 5 menit (kelompok B) adalah 0,0068% dan yang terbesar adalah 0,0098%. Nilai perubahan dimensi terkecil gips tipe IV pada metode pengeringan dengan microwave 600 W selama 10 menit (kelompok C) adalah 0,0152% dan yang terbesar adalah 0,0193% (Tabel 10).

Nilai rerata kekuatan kompresi dianalisis dengan uji Univarian. Nilai rerata perubahan dimensi pada kelompok A adalah dengan nilai rerata 0,0112 dan standar deviasi 0,0009. Nilai rerata perubahan dimensi pada kelompok B adalah dengan nilai rerata 0,0077 dan standar deviasi 0,0009. Nilai rerata perubahan dimensi pada kelompok C adalah dengan nilai rerata 0,0169 dan standar deviasi 0,0013 (Tabel 10).

Tabel 10 Nilai Perubahan Dimensi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan pada Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan

Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit dalam %

No. Sampel

Perubahan Dimensi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan (%) Kelompok A (Temperatur Ruang 23o±2oCvselama 24 jam) Kelompok B (Microwave 600 W selama 5 menit) Kelompok C (Microwave 600 W selama 10 menit) 1 0,0112 0,0080 0,0172 2 0,0120 0,0076 0,0152* 3 0,0100* 0,0096** 0,0180 4 0,0100 0,0068* 0,0180 5 0,0112 0,0080 0,0172 6 0,0116 0,0080 0,0152 7 0,0132** 0,0092 0,0164 8 0,0120 0,0076 0,0164 9 0,0116 0,0080 0,0193** 10 0,0116 0,0072 0,0180 𝑋̅= 0,0112 SD= 0,0009 𝑋̅= 0,0077 SD= 0,0009 𝑋̅= 0,0169 SD= 0,0013

Keterangan : * nilai terkecil ** nilai terbesar

4.5 Pengaruh Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit terhadap Perubahan Dimensi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan

Pengaruh metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam dan microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu arah. Sebelum dilakukan pengujian ANOVA satu arah, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil uji Shapiro-Wilk diperoleh nilai p=0,149 untuk kelompok A, nilai p= 0,287 untuk kelompok B dan nilai p=0,410 untuk kelompok C. Semua kelompok data terdistribusi normal (p>0,05), sehingga pengujian dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah untuk menguji apakah terdapat pengaruh perubahan dimensi yang signifikan pada semua kelompok (Tabel 11).

Tabel 11 Uji Normalitas Data Perubahan Dimensi Kelompok Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan pada Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit dengan Uji Shapiro-Wilk

Kelompok n P A (Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam) 10 0,149 B (Microwave 600 W selama 5 menit) 10 0,287 C (Microwave 600 W selama 10 menit) 10 0,410 Keterangan : p>0,05

Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara

perubahan dimensi gips tipe IV pada metode pengeringan dengan temperatur ruang

23o±2oC selama 24 jam, microwave 600 W selama 5 menit dan microwave 600 W selama 10 menit dengan nilai p=0,0001 (p<0,05) (Tabel 12).

Tabel 12 Pengaruh Perubahan Dimensi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan pada Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan

Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit dengan Menggunakan Uji

ANOVA satu arah

Kelompok Perubahan Dimensi Gips Tipe IV

Model Kerja Gigi Tiruan (%) p

N 𝑋̅ ± SD A (Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam) 10 0,0112 ± 0,0009 p=0,0001* B (Microwave 600 W selama 5 menit) 10 0,0077 ± 0,0009 C (Microwave 600 W selama 10 menit) 10 0,0169 ± 0,0013 Keterangan : * Signifikan (p<0,05)

4.6 Perbedaan Pengaruh Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit terhadap Perubahan Dimensi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan

Untuk mengetahui perbedaan pengaruh atau pasangan perlakuan mana yang bermakna

antara kelompok yang diberi perlakuan, yaitu pada metode pengeringan dengan temperatur

ruang 23o±2oC selama 24 jam (kelompok A), microwave 600 W selama 5 menit (kelompok B) dan microwave 600 W selama 10 menit (kelompok C) terhadap perubahan dimensi gips tipe IV model kerja gigi tiruan maka dilakukan dengan uji LSD (Least

Significant Different). Berdasarkan hasil uji LSD maka terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelompok A dengan B nilai p=0,0001 (p<0,05), kelompok A dengan C dengan nilai p=0,0001 (p<0,05), dan kelompok B dengan C dengan nilai p=0,0001 (p<0,05) (Tabel 13).

Tabel 13 Perbedaan Pengaruh Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit terhadap Perubahan Dimensi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan dengan Menggunakan Uji LSD

Kelompok gips tipe IV model kerja gigi tiruan

Temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam Microwave 600 W selama 5 menit Microwave 600 W selama 10 menit Temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam - p=0,0001 p=0,0001 Microwave 600 W selama 5 menit p=0,0001 - p=0,0001 Microwave 600 W selama 10 menit p=0,0001 p=0,0001 - Keterangan : * Signifikan (p<0,05)

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Nilai Kekuatan Kompresi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan pada Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit

Hasil penelitian pada tabel 6 menunjukkan nilai kekuatan kompresi terkecil gips tipe IV pada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam (kelompok A) adalah 35,0410 MPa dan nilai terbesar adalah 36,5349 MPa. Nilai kekuatan kompresi terkecil gips tipe IV pada metode pengeringan dengan microwave 600 W selama 5 menit (kelompok B) adalah 36,5520 MPa dan nilai terbesar adalah 38,3767 MPa. Nilai kekuatan kompresi terkecil gips tipe IV pada metode pengeringan dengan microwave 600 W selama 10 menit (kelompok C) adalah 40,3191 MPa dan nilai terbesar adalah 44,8572 MPa. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai kekuatan kompresi yang diperoleh dari tiap sampel bervariasi dalam satu kelompok, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang dapat memengaruhi antara lain proses pembuatan sampel untuk setiap kelompok yang tidak dapat dilakukan sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Selain itu dapat disebabkan oleh teknik pengadukan yang dilakukan secara manual dengan menggunakan spatula oleh operator, yang menyebabkan kecepatan pengadukannya tidak dapat dikendalikan dengan baik. Faktor lain juga kemungkinan terjadinya poreus di dalam sampel gips yang tidak dapat terlihat. Ketika proses pengadukan gips dilakukan secara manual dan saat pengisian gips ke dalam mold di atas vibrator yang dilakukan sama untuk setiap kelompok sampel, tetapi porositas di dalam gips bisa saja terjadi. Perbedaan porositas inilah yang kemungkinan juga dapat menyebabkan variasi nilai kekuatan kompresi di antara sampel gips dalam satu kelompok perlakuan yang sama. Selain itu dapat juga dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban udara yang tidak dapat dikendalikan secara sempurna saat pembuatan dan pengujian sampel yang berkaitan dengan metode pengeringan sampel tersebut.1,2 Mekanisme pengeringan gips tipe IV dengan metode

pengeringan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam dengan pengeringan microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit juga berbeda, sehingga dapat menyebabkan variasi nilai kekuatan kompresi.17 Tabel 6 menunjukkan nilai rerata dan standar deviasi kekuatan kompresi gips tipe IV pada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam adalah 35,6640 ± 0,5738. Nilai rerata dan standar deviasi kekuatan kompresi gips tipe IV pada metode pengeringan dengan microwave 600 W selama 5 menit adalah adalah 37,3860 ± 0,7424. Nilai rerata dan standar deviasi kekuatan kompresi gips tipe IV pada metode pengeringan dengan microwave 600 W selama 10 menit adalah 42,0550 ± 1,5351. Hasil nilai rerata dan standar deviasi dari penelitian ini terlihat bahwa perbedaan nilai kekuatan kompresi dengan metode pengeringan microwave 600 W selama 10 menit lebih tinggi dibanding metode pengeringan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam dan microwave 600 W selama 5 menit. Hal ini disebabkan oleh pengeringan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam masih memiliki sisa kadar air yang dapat menurunkan kekuatan kompresi. Kehilangan air pada pengeringan temperatur ruang hanya sekitar 7%-8,8% dari seluruh total kehilangan air dalam gips karena hanya menyerap pada bagian permukaan saja. Jumlah dan bentuk kristal serta jarak antar kristal yang terbentuk selama proses pengerasan semakin besar sehingga dapat menurunkan kekuatan kompresi.5,23 Dibanding dengan pengeringan microwave panas yang dihasilkan energi

microwave menyerap sisa kadar air sampai seluruh daerah model gips yang ingin

dikeringkan sehingga menyebabkan kekuatan kompresi semakin meningkat. Selain itu terjadi pertumbuhan kristal yang progresif berhubungan dengan struktur interlocking kristal yang meningkat selama pemanasan.14,18 Penelitian ini menghasilkan nilai yang berbeda-beda, namun nilai yang terdapat pada penelitian yang dilakukan pada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam dan microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit masih berada dalam rentang nilai standar kekuatan kompresi sesuai spesifikasi ADA No.25 yaitu dengan nilai minimum 34,5 MPa.5

5.2 Pengaruh Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit terhadap Kekuatan Kompresi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan

Pengaruh metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam dengan pengeringan microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit terhadap kekuatan kompresi gips tipe IV model kerja gigi tiruan dianalisis dengan uji Anova satu arah. Sebelum pengujian Anova, dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui bahwa distribusi data normal. Hasil uji normalitas data pada tabel 7 untuk kelompok A diperoleh nilai p=0,057, untuk kelompok B diperoleh nilai p=0,058 dan untuk kelompok C diperoleh nilai p=0,432, semua kelompok data terdistribusi normal (p>0,05). Hasil uji Anova satu arah menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara kekuatan kompresi gips tipe IV pada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam,

microwave 600 W selama 5 menit dan microwave 600 W selama 10 menit dengan

nilai p=0,0001 (p<0,05). Faktor yang memengaruhi terjadinya peningkatan kekuatan kompresi gips tipe IV disebabkan oleh faktor temperatur dan kelembaban udara yang berhubungan dengan metode pengeringan bahan gips tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Hasan sitasi Hersek (2008) mengatakan bahwa pengeringan bahan gips dengan temperatur ruang dan microwave signifikan berbeda.12 Pengeringan dengan temperatur ruang untuk menghasilkan kekuatan kompresi yang cukup memadai diperlukan waktu selama 24-48 jam. Pengeringan dengan temperatur ruang meyerap sisa kadar air hanya pada bagian permukaan model kerja tersebut dan masih memiliki sisa kadar air yang dapat menurunkan kekuatan kompresi. Adanya sisa air yang terperangkap mengakibatkan bentuk kristal semakin besar, jumlah kristal dan jarak antar kristal semakin besar dan kurang padat serta kristal-kristal akan merenggang sehingga dapat menurunkan kekuatan kompresi.27 Berbeda dengan pengeringan microwave yang dikenal sebagai pemanasan dielektrik yang memiliki beberapa komponen utama salah satunya magnetron, yang merupakan sejenis tabung hampa penghasil gelombang mikro. Ketika gelombang mikro berinteraksi dengan molekul air yang terdapat pada bahan gips yang akan dikeringkan, molekul air akan

menyerap energi elekromagnetik dengan mekanisme polarisasi yang disebabkan oleh medan listrik.Gelombang mikro akan memutar molekul-molekul air sampai molekul tersebut saling bertubrukan satu sama lain lalu akan menghasilkan panas, dan panas tersebut akan menyerap kadar air secara merata dengan waktu yang relatif singkat.17 Hasil akhir pengeringan microwave 600 W selama 5 menit menghasilkan penyerapan air yang merata, pertumbuhan dihidrat semakin meningkat, bentuk partikel lebih padat, jumlah pori air semakin sedikit dan jarak antar kristal sedikit lebih lebih besar sehingga mengakibatkan kekuatan kompresi semakin meningkat dibanding dengan pengeringan temperatur ruang. Pengeringan dengan microwave 600 W selama 10 menit lebih menyerap sisa kadar air seluruhnya sampai ke bagian dalam model tersebut secara merata dengan hasil akhir pertumbuhan kristal dihidrat yang semakin meningkat dan lebih padat, bentuk partikel semakin lebih padat, jarak antar kristal semakin dekat, luas permukaan gips akan lebih kecil serta jumlah pori air lebih sedikit sehingga mengakibatkan kekuatan kompresi semakin meningkat.5,27,34 Hal ini berhubungan dengan penyerapan sisa kadar air dengan pengeringan microwave, dengan hasil akhir dari pengeringan sisa air tersebut mengakibatkan kristal-kristal gips yang halus mengendap. Perkembangan kristal gips yang semakin besar dengan bentuk partikel gips semakin padat, jarak antar kristal semakin dekat yang menyebabkan kekuatan kompresi semakin meningkat diantara pengeringan temperatur ruang dan

microwave 600 W selama 5 menit. Selain untuk mendapatkan kekuatan kompresi

bahan gips metode microwave juga memberikan pengaruh manfaat klinis bagi dokter gigi, sehingga waktu yang dibutuhkan lebih singkat dalam hal pengeringan model kerja pada saat pembuatan mahkota dan gigi tiruan jembatan sementara pasien.

5.3 Perbedaan Pengaruh Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit terhadap Kekuatan Kompresi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan Berdasarkan hasil uji LSD pada tabel 9 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kekuatan kompresi gips tipe IV yang signifikan pada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam dengan microwave 600 W selama 5 menit

dengan nilai p=0,001 (p<0,05), terdapat perbedaan yang signifikan pada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam dengan microwave 600 W selama 10 menit dengan nilai p=0,0001 (p<0,05) serta terdapat perbedaan yang signifikan pada metode pengeringan dengan microwave 600 W selama 5 menit dengan

microwave 600 W selama 10 menit dengan nilai p=0,0001 (p<0,05). Pasangan yang

paling berbeda signifikan terjadi pada pasangan kelompok sampel gips tipe IV pada metode pengeringan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam dengan kelompok sampel gips tipe IV pada metode pengeringan microwave 600 W selama 10 menit dengan rata-rata perbedaan 6,391. Perbedaan ini disebabkan gips tipe IV pada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam masih memiliki kandungan air saat proses pengerasan. Pengeringan dengan temperatur ruang hanya menyerap sisa kadar air bagian permukaan bahan gips, karena temperatur dan kelembaban udara yang tidak dapat dikendalian secara sempurna selama pengerasan. Kandungan air yang masih tersisa memudahkan untuk terjadinya porositas pada gips. Porositas ini menyebabkan kohesi antara air dengan gips menjadi rendah sehingga mengakibatkan kekuatan kompresi juga rendah. Selain itu dengan terperangkapnya air pada kisi kristal gips menyebabkan kristal-kristal gips akan merenggang sehingga akan menurunkan kekuatan kompresi.37 Adanya air yang terperangkap mengakibatkan bentuk dan jumlah partikel yang besar, serta jarak antar kristal yang semakin besar yang mengakibatkan kekuatan kompresi menurun. Berbeda dengan pengeringan

microwave mampu menyerap sisa kadar air sampai pada bagian model secara merata,

yang mengakibatkan bentuk kristal yang lebih padat dan halus serta jarak antar kristal lebih dekat sehingga meningkatkan kekuatan kompresi gips tersebut.18 Meningkatnya kekuatan kompresi gips dipengaruhi oleh perbedaan bentuk kristal, kepadatan, jarak antar kristal serta ikatan kristal dihidrat yang semakin kuat. Pengeringan microwave menghasilkan jumlah inti kristal lebih banyak, jumlah ikatan kristal yang lebih besar dan terjadinya prorositas akibat terperangkapnya air semakin berkurang yang mengakibatkan kekuatan kompresi microwave lebih tinggi dibanding dengan pengeringan temperatur ruang.33 Pengeringan microwave 600 W selama 10 menit memerlukan waktu yang cukup singkat untuk proses pengeringan dengan hasil

kekuatan kompresi yang tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian Sharma dkk (2013) yang mengatakan bahwa dengan pengeringan gips tipe III dan IV dengan microwave 600 W selama 10 menit meningkatkan kekuatan kompresi dan menghemat waktu dalam proses pengeringan yang signifikan dibanding dengan pengeringan temperatur ruang selama 24 jam.11

5.4 Nilai Perubahan Dimensi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan pada Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit

Hasil penelitian pada tabel 10 menunjukkan nilai perubahan dimensi terkecil gips tipe IV pada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam (kelompok A) adalah 0,0100% dan yang terbesar adalah 0,0133%. Nilai perubahan dimensi terkecil gips tipe IV pada metode pengeringan microwave 600 W selama 5 menit (kelompok B) adalah 0,0063% dan yang terbesar adalah 0,0096%. Nilai perubahan dimensi terkecil gips tipe IV pada metode pengeringan microwave 600 W selama 10 menit (kelompok C) adalah 0,0152% dan yang terbesar adalah 0,0193%. Hasil penelitian ini bervariasi pada setiap kelompok kemungkinan disebabkan oleh faktor waktu pengeringan, temperatur dan kelembaban udara yang sulit untuk dikontrol secara sempurna. Menurut Michalakis dkk (2009) kelembaban udara sangat memengaruhi terjadinya ekspansi pada bahan gips. Hal ini dikarenakan adanya pertumbuhan kristal yang berlangsung terus menerus selama proses pengerasan yang dibiarkan di udara hingga 5 hari.10

Pada tabel 10 terlihat nilai rerata dan standar deviasi perubahan dimensi gips tipe IV pada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam (kelompok A) adalah 0,0112 ± 0,0009. Nilai rerata perubahan dimensi gips tipe IV pada metode pengeringan microwave 600 W selama 5 menit (kelompok B) adalah 0,0077 ± 0,0009. Nilai rerata perubahan dimensi gips tipe IV pada metode pengeringan microwave 600 W selama 10 menit (kelompok C) adalah 0,0169 ± 0,0013. Hasil nilai rerata dan standar deviasi dari penelitian ini terlihat bahwa perbedaan nilai perubahan dimensi pada metode pengeringan microwave 600 W

selama 5 menit lebih baik daripada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam dan microwave 600 W selama 10 menit. Hal ini disebabkan pada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam oleh faktor temperatur dan kelembaban udara yang sulit untuk dikontol, akan memengaruhi terjadinya ekspansi gips seiring berjalannya waktu yang berlangsung terus menerus yang akan meningkatkan perubahan dimensi gips hingga mencapai 5 hari. Lamanya waktu pengeringan bahan gips dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam dengan microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit berbeda, yang kemungkinan menyebabkan nilai yang dihasilkan dapat bervariasi.6 Kandungan air yang masih tersisa dalam bahan gips juga merupakan faktor yang akan memengaruhi nilai perubahan dimensi.35 Pengeringan dengan temperatur ruang dengan akan berlangsung selama 5 hari. Pengeringan microwave 600 W selama 5 menit dengan adanya sisa air yang terperangkap dalam kisi kristal mengakibatkan ruang antar nukleus sedikit lebih besar dibanding pengeringan microwave 600 W selama 10 menit. Dibanding dengan pengeringan microwave 600 W selama 10 menit mengakibatkan menyusutnya kristal-kristal gips akibat tidak adanya air dalam gips tersebut yang mengakibatkan terjadinya dorongan keluar dari inti kristal yang besar sehingga menyebabkan setting ekspansi gips menjadi sangat besar. Berbeda dengan kekuatan kompresi. Pada kekuatan kompresi, terperangkapnya air memudahkan terjadinya porositas pada gips yang menyebabkan kohesi antara air dengan gips menjadi rendah sehingga kekuatan kompresi menjadi rendah.6,10,27

Menurut spesifikasi ADA No. 25 nilai setting ekspansi gips tipe IV berkisar antara 0,00-0,10%. Hasil penelitian ini masih dalam batas standar nilai yang ditetapkan. Hasil penelitian ini nilai rerata perubahan dimensi tertinggi adalah pada kelompok gips tipe IV pada metode pengeringan dengan microwave 600 W selama 10 menit yaitu 0,0169% dan terendah pada kelompok gips tipe IV pada metode pengeringan dengan microwave 600 W selama 5 menit yaitu 0,0077%.

5.5 Pengaruh Metode Pengeringan dengan Temperatur Ruang 23o±2oC selama 24 jam dan Microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit terhadap Perubahan Dimensi Gips Tipe IV Model Kerja Gigi Tiruan

Pengaruh metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam dengan pengeringan microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit terhadap perubahan dimensi gips tipe IV model kerja gigi tiruan dianalisis dengan uji Anova satu arah. Sebelum pengujian Anova, dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui bahwa distribusi data normal. Hasil uji normalitas data pada tabel 11 untuk kelompok A diperoleh nilai p=0,149, untuk kelompok B diperoleh nilai p= 0,287 dan untuk kelompok C diperoleh nilai p=0,410, semua kelompok data terdistribusi normal (p>0,05). Hasil uji Anova satu arah pada tabel 12 menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara perubahan dimensi gips tipe IV pada metode pengeringan dengan temperatur ruang 23o±2oC selama 24 jam, microwave 600 W selama 5 menit dan microwave 600 W selama 10 menit dengan nilai p=0,0001 (p<0,05). Hal ini disebabkan akibat ekspansi gips yang dapat dijelaskan dengan teori kristalisasi yang berbeda antara masih adanya air yang terperangkap dengan tidak adanya air terperangkap. Teori kristalisasi yaitu terjadinya dorongan keluar dari kristal gips pada saat gips mulai setting. Dorongan keluar yang terlalu besar akan menyebabkan setting ekspansi menjadi besar. Adanya air yang terperangkap akan mengakibatkan ruang antar nukleus semakin besar sehingga dorongan inti kristal semakin kecil yang mengakibatkan ekspansi juga mengecil.27 Pengeringan dengan temperatur ruang dengan adanya kelebihan air akan meningkatkan ekspansi higroskopis, karena akan menyebabkan pertumbuhan kristal dengan bebas yang menyediakan banyak ruang untuk pembentukan kristal secara terus menerus yang lebih banyak selama proses pengerasan. Perubahan dimensi pada pengeringan temperatur ruang akan semakin meningkat dan berlangsung terus menerus hingga 5 hari oleh faktor temperatur dan kelembaban udara yang sulit untuk dikendalikan secara sempurna.5,10 Temperatur dan waktu pengeringan dalam

microwave 600 W selama 5 menit dan 10 menit berbeda dengan pengeringan

elektromagnetik yang mampu mengubah energi listrik menjadi panas endotermik. Ketika gelombang mikro berinteraksi dengan molekul air, molekul air akan menyerap

Dokumen terkait