• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Pengaruh Metode Ceramah dan Leaflet tentang Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Perubahan Perilaku Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Perubahan Perilaku

ibu-ibu PKK dengan tingkat pendidikan minimal SMA

Penelitian ini menggunakan dua kelompok eksperimen yang diberikan intervensi berupa ceramah dan leaflet, serta satu kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan apapun. Kelompok kontrol dan intervensi diberikan pretest sebelum intervensi, dan posttest satu bulan. Data yang berupa hasil jawaban kuesioner pretest dan posttest satu bulan kemudian diuji normalitasnya untuk menentukan analisis selanjutnya.

Analisa yang dilakukan menggunakan uji Independent T-test apabila distribusi data normal dan Mann-Whitney U test apabila distribusi data tidak normal. Taraf kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Pengujian normalitas data dilakukan menggunakan uji Shapiro Wilk karena jumlah sampel kecil (kurang dari 50) dengan cara memasukkan data selisih jumlah nilai kuesioner antara pretest dan posttest setelah 1 bulan, sehingga akan didapatkan nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal (data parametrik) dan dapat dianalisis dengan Independent T-test.

Sedangkan apabila nilai signifikansi < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal (data non-parametrik) dan dapat dianalisa menggunakan Mann-Whitney U test. Hasil uji statistik untuk pengukuran variabel pengetahuan,sikap, dan tindakan dapat dilihat pada tabel 17.

Tabel 17. Perbedaan pengaruh metode ceramah dan leaflet tentang kanker serviks dan papsmear terhadap perubahan perilaku

Kelompok Variabel p pretest p posttest p posttest-pretest Kontrol-Leaflet Pengetahuan 0,42** 0,19* 0,22* Sikap 0,90* 0,12** 0,10* Tindakan 0,02* 0,06* 0,85* Kontrol-Ceramah Pengetahuan 0,35** 0,12* 0,20* Sikap 0,46* 0,43** 0,76* Tindakan 0,04* 0,32* 0,85* Leaflet-Ceramah Pengetahuan 0,85** 0,67** 0,78** Sikap 0,33** 0,58** 0,04* Tindakan 0,68** 0,29* 0,71**

Keterangan: * menggunakan uji Mann-Whitney

** menggunakan uji Independent T-test

Apabila nilai signifikansi yang diperoleh dari uji Independent T-test ataupun Mann-Whitney U test hasilnya >0,05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada variabel perilaku yang signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan. Jika nilai signifikansi <0,05 maka menunjukkan bahwa ada perbedaan pada variabel perilaku yang signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan.

1. Perbedaan peningkatan perilaku responden antara kelompok intervensi leaflet dengan kontrol

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa pretest kelompok intervensi leaflet dibandingkan kelompok kontrol untuk variabel pengetahuan (0,42), sikap (0,90) memiliki nilai signifikansi >0,05 artinya tidak terdapat perbedaan peningkatan perilaku yang signifikan antara kelompok intervensi leaflet dengan kelompok kontrol, sedangkan untuk variabel tindakan (0,02) memiliki nilai signifikansi <0,05, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan dalam variabel tindakan. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan

perilaku pada posttest, maka merupakan pengaruh adanya intervensi yang diberikan yaitu leaflet.

Pada posttest setelah 1 bulan, kelompok intervensi leaflet dibandingkan kelompok kontrol untuk variabel pengetahuan (0,19), sikap (0,12), dan tindakan (0,06) memiliki nilai signifikansi >0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan peningkatan perilaku yang signifikan antara kelompok intervensi leaflet dengan kelompok kontrol.

Sedangkan untuk selisih antara posttest setelah satu bulan dengan pretest antara kelompok intervensi leaflet dibandingkan dengan kelompok kontrol, untuk variabel pengetahuan (0,22), sikap (0,10), dan tindakan (0,85) memiliki nilai signifikansi >0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan peningkatan perilaku yang signifikan antara kelompok intervensi leaflet dengan kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan baik dengan uji Independent T-test ataupun Mann-Whitney U test, hasil posttest setelah satu bulan untuk pengukuran peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan yang dibandingkan dengan pretest pengukuran peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian edukasi leaflet tidak memberikan perbedaan perilaku yang signifikan pada responden.

2. Perbedaan peningkatan perilaku responden antara kelompok ceramah dengan kontrol

Pada pretest kelompok intervensi ceramah dibandingkan kelompok kontrol untuk variabel pengetahuan (0,35), sikap (0,46) memiliki nilai signifikansi >0,05 artinya tidak terdapat perbedaan perilaku yang signifikan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, sedangkan untuk variabel tindakan (0,04) memiliki nilai signifikansi <0,05, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan dalam variabel tindakan. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan perilaku pada posttest, maka hal itu merupakan pengaruh adanya intervensi ceramah.

Pada posttest kelompok intervensi ceramah dibandingkan kelompok kontrol didapatkan hasil bahwa nilai signifikansi untuk variabel pengetahuan (0,12), variabel sikap (0,43), dan variabel tindakan (0,32) lebih dari >0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan perilaku yang signifikan antara kelompok intervensi ceramah dengan kelompok kontrol.

Nilai signifikansi untuk selisih antara posttest setelah satu bulan dengan pretest antara kelompok intervensi ceramah dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu untuk variabel pengetahuan (0,20), variabel sikap (0,76), dan variabel tindakan (0,85) memiliki nilai signifikansi >0,05, hal ini berarti tidak terdapat perbedaan peningkatan perilaku yang signifikan antara kelompok intervensi leaflet dengan kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan, hasil posttest pengukuran peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan yang dibandingkan dengan pretest

pengukuran peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan tidak menunjukkan perbedaan signifikan.

3. Perbedaan peningkatan perilaku responden antara kelompok intervensi leaflet dengan ceramah

Pada pretest kelompok intervensi leaflet dibandingkan dengan kelompok intervensi ceramah untuk variabel pengetahuan (0,85), sikap (0,33), dan variabel tindakan (0,68) memiliki nilai signifikansi >0,05 artinya tidak terdapat perbedaan perilaku yang signifikan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi perubahan perilaku pada posttest, maka hal itu merupakan pengaruh adanya intervensi leaflet dan ceramah.

Pada posttest kelompok intervensi leaflet dibandingkan kelompok kelompok intervensi ceramah didapatkan hasil bahwa nilai signifikansi untuk variabel pengetahuan (0,67), variabel sikap (0,58), dan variabel tindakan (0,29) lebih dari >0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan perilaku yang signifikan antara kelompok intervensi leaflet dengan kelompok intervensi ceramah.

Sedangkan selisih antara posttest setelah satu bulan dengan pretest antara kelompok intervensi leaflet dibandingkan dengan kelompok intervensi ceramah memiliki nilai signifikansi >0,05 yaitu untuk variabel pengetahuan (0,78) dan variabel tindakan (0,71), hal ini berarti tidak terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan dan tindakan yang signifikan antara kelompok intervensi leaflet dengan kelompok intervensi ceramah, sedangkan untuk variabel sikap memiliki nilai signifikansi < 0,05 (ada perbedaan pada variabel sikap yang signifikan).

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang dilakukan, didapatkan hasil posttest pengukuran peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan yang dibandingkan dengan pretest pengukuran peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan tidak menunjukkan perbedaan signifikan baik pada intervensi leaflet maupun ceramah. Hal ini menunjukkan bahwa metode leaflet tidak lebih efektif dibandingkan metode ceramah mengenai kanker serviks dan papsmear terhadap perubahan perilaku ibu-ibu PKK. Walaupun pada responden yang mendapatkan intervensi leaflet terdapat 3 responden yang sudah melakukan papsmear, hal ini tidak cukup kuat untuk mengatakan bahwa metode leaflet lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah terhadap perubahan perilaku responden karena jumlah responden yang melakukan papsmear sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah keseluruhan responden. Hal ini kemungkinan dapat terjadi karena responden yang digunakan dalam penelitian ini memiliki karakteristik sifat yang berbeda-beda sehingga adanya suatu stimulus atau rangsangan yang diberikan pada seseorang akan memberikan hasil yang berbeda-beda.

Faktor internal dan eksternal juga dapat mempengaruhi perubahan perilaku individu. Faktor internal misalnya adanya rasa takut dalam diri untuk melakukan papsmear sehingga belum siap untuk papsmear, kesibukan sehingga belum ada waktu untuk papsmear, dan masalah biaya untuk pemeriksaan papsmear. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku antara lain kurang adanya perhatian dan dukungan dari lingkungan keluarga dan pada saat pelaksanaan intervensi ceramah, kondisi di sekitar kurang kondusif sehingga responden tidak begitu memperhatikan dengan materi edukasi mengenai kanker

serviks dan papsmear yang diberikan. Adanya faktor internal dan eksternal tersebut dapat menyebabkan tidak adanya perbedaan peningkatan perilaku yang signifikan antara responden yang diberikan intervensi leaflet dengan ceramah.

Menurut Notoatmodjo (2003), metode untuk belajar pengetahuan lebih baik digunakan metode ceramah, sedangkan untuk belajar sikap dan tindakan, ketrampilan atau perilaku lebih baik digunakan metode diskusi kelompok, demonstrasi, bermain peran (role play) atau metode permainan. Sehingga metode edukasi lain yang dapat digunakan sebagai pilihan untuk meningkatkan perilaku adalah metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif).

E. Pengaruh Leaflet dan Ceramah terhadap Tindakan Kelompok

Dokumen terkait