• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Perbedaan Proses Pembelajaran

Kelas kontrol pada penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 yang menggunakan metode ceramah pada materi bentuk molekul dengan sub materi bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Jumlah siswa yang terdapat di kelas kontrol sebanyak 32 siswa. Namun data yang diolah kelas kontrol sebanyak 30 siswa dikarenakan 2 siswa tersebut sakit.

a. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini dilaksanakan pada tanggal 20 September 2017, pada tahap pembukaan guru mengucapkan salam dan membimbing siswa untuk berdoa serta mengabsensi. Kemudian guru menyampaikan sub materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian guru memberikan pretest sebelum menjelaskan materi yang akan disampaikan, pemberian pretest yang terdiri atas 2 soal esay, dimana soal yang pertama dengan aspek C1 dengan indikator menjelaskan teori hibridisasi dan soal yang kedua dengan aspek C3 yang terdiri dari a, b, c, dan d dengan indikator menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Pemberian saol pretest digunakan untuk melihat kemampuan awal siswa sebelum mempelajari sub materi bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi serta memotivasi siswa agar fokus dalam pembelajaran dengan cara memberikan apersepsi berupa mengingatkan kembali tentang materi yang sebelumnya. Pada fase ini siswa terlihat memperhatikan dan mendengarkan peneliti, hal ini terlihat dari peran siswa juga aktif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan.

b. Kegiatan inti

Adapun tahap-tahap dalam kegiatan inti yaitu, tahap eksplorasi guru menjelaskan materi pelajaran yang pertama menjelaskan teori hibridisasi, siswa dapat mendefinisikan konsep teori hibridisasi dan menjelaskan orbital hibrida berdasarkan teori hibridisasi, yang kedua siswa dapat menentukan bentuk molekul senyawa berdasarkan teori hibridisasi dimana siswa dapat menggambarkan diagram orbital dari orbital hibrida dengan tingkat energi rendah ke tingkat energi yang setingkat/setara dan siswa dapat menentukan bentuk molekul dari suatu senyawa dan memberikan contoh soal melalui papan tulis sambil sesekali bertanya kepada siswa. Siswa memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.

Namun lima sampai enam siswa kurang memperhatikan dan berbicara dengan teman sebangkunya. Satu siswa yang duduk di depan aktif bertanya saat guru menjelaskan.

Pada tahap elaborasi guru memberikan contoh soal yang disampaikan melalui power point, sebagian besar siswa tidak memperhatikan, namun dua siswa yang duduk di depan memperhatikan apa yang dijelaskan guru di depan. Saat diberikan kesempatan untuk bertanya hanya satu orang siswa yang duduk di depan bertanya kepada guru. Guru meminta kepada salah satu siswa yang dapat membantu guru menjelaskan. Satu siswa menjelaskan kepada temannya dan guru kemudian menegaskan jawaban. Kemudian guru dan siswa lainnya memberikan tepuk tangan kepada siswa yang maju di depan tersebut.

Guru mengamati beberapa siswa hanya diam dan tidak bertepuk tangan. Selanjutnya guru memberikan dua latihan soal di depan papan tulis dan menunjuk dua siswa yang dinilai tidak semangat dan tidak memperhatikan dalam mengikuti pembelajaran untuk mengerjakan soal di papan tulis. Tujuannya adalah melihat apakah siswa tersebut mengerti atau tidak. Guru meminta siswa yang tidak ditunjuk untuk mengerjakan soal di bangkunya masing-masing.

Guru mengamati ada dua siswa di belakang yang tidak mengerjakan soal dan bercerita sesama teman sebangkunya, sehingga guru memberikan teguran agar siswa mengerjakan soal latihan terlebih dahulu. Selain itu guru mengamati ada tiga sampai lima siswa yang tidak mengerjakan soal dan hanya memperhatikan siswa yang mengerjakan soal di papan tulis sehingga guru mendatangi siswa tersebut dan bertanya apakah siswa tidak mengerti dengan materi yang disampaikan, siswa menjawab mengerti, guru kemudian menganjurkan kepada siswa agar mengerjakan soal. Satu soal yang dikerjakan siswa di papan tulis dapat dikerjakan dengan benar sedangkan satu soal salah.

Pada tahap konfirmasi, guru dan siswa membahas soal yang dikerjakan di papan tulis. Guru bertanya kepada siswa apakah ada siswa yang memiliki jawaban yang berbeda dengan soal nomor satu yang dikerjakan di papan tulis. Satu siswa yang mengangkat tangan menyebutkan jawaban yang berbeda. Kemudian guru memanggil siswa tersebut untuk maju ke depan mengerjakan soal tersebut. Setelah dibahas ternyata siswa menuliskan jawaban yang berbeda namun intinya tetap sama. Guru kembali bertanya apakah ada jawaban yang berbeda untuk nomor dua, beberapa siswa mengatakan bahwa jawaban nomor dua benar. Kemudian guru memberikan penguatan konsep berdasarkan jawaban siswa serta memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai.

Pada kegiatan penutup, guru memberikan soal posttest sebanyak 2 soal dalam bentuk essay yang tersebut terdiri dari aspek C1 dan C3. Aspek C1 untuk nomor 1 untuk menjelaskan teori hibridisasi dan aspek C3 untuk nomor 2 yang terdiri dari a, b, c dan d untuk menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Pemberian soal posttest ini bertujuan untuk melihat kemampuan akhir siswa setelah mempelajari sub materi bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan sub materi yang telah dipelajarinya. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa sebelum pelajaran ditutup, kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode ceramah kurang efektif diterapkan dikarenakan siswa terlihat kurang aktif dalam proses pembelajaran, dan siswa kurang bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat pada saat guru mengajukan pertanyaan tentang sub materi yang diajarkan, siswa tidak memiliki antusias seperti dalam menjawab pertanyaan. Pada proses pembelajaran hanya satu atau dua orang yang memperhatikan penjelasan guru sedangkan siswa yang lainnya tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Pada kelas kontrol siswa hanya menerima pengetahuan dari guru sehingga siswa pasif dalam proses pembelajaran.

2. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen

Kelas eksperimen pada penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan media question card pada sub materi bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Jumlah siswa yang terdapat di kelas eksperimen sebanyak 30 siswa.

Langkah selanjutnya adalah pemberian perlakuan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan media question card sebanyak satu kali pertemuan, dengan menyampaikan pembelajaran tentang sub materi bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Selanjutnya pemberian postest, dimana bertujuan untuk melihat efektivitas setelah perlakuan yang diberikan pada model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan media question card.

Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan media question card. Model pembelajaran ini dilakukan melalui tiga kegiatan yang terdiri dari kegiatan pertama yaitu pendahuluan dengan melalui satu fase, kegiatan kedua yaitu kegiatan inti dengan melalui lima fase, kegiatan ketiga yaitu penutup.

` Pendahuluan merupakan kegiatan peneliti untuk membuka proses pembelajaran dengan mengucapkan salam yang dilanjutkan dengan berdoa bersama dan mengabsensi kehadiran siswa. Siswa yang hadir mengikuti proses pembelajaran berjumlah 30 siswa. Selanjutnya memberikan soal pretest yang terdiri atas 2 soal, dimana soal yang pertama dengan aspek C1 dengan indikator menjelaskan teori hibridisasi dan soal yang kedua dengan aspek C3 yang terdiri dari a, b, c dan d dengan indikator menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum memulai palajaran. Pada kegiatan pendahuluan terdapat fase pertama model pembelajaran kooperatif tipe TTW yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan dan memotivasi siswa. Motivasi yang diberikan kepada siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan memberikan apersepsi berupa mengingatkan kembali tentang materi yang sebelumnya. Pada fase ini siswa terlihat memperhatikan dan mendengarkan peneliti, hal ini terlihat dari peran siswa juga aktif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan.

b. Kegiatan inti

Kegiatan inti dalam model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan question card terdapat lima fase yaitu fase kedua menyajikan informasi, fase ketiga mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, fase keempat membimbing kelompok belajar dan berdiskusi, fase kelima evaluasi dan fase keenam memberikan penghargaan.

Fase kedua yaitu menyajikan informasi berupa menjelaskan sub materi bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Pada fase ini hanya beberapa siswa yang memperhatikan, hal ini terlihat dari aktifnya siswa dalam bertanya tentang kejelasan materi tersebut, sedangkan siswa yang lainnya terlihat mengantuk dan sibuk berbicara dengan temannya. Hal ini dikarenakan siswa merasa bosan dan belum siap untuk mengikuti proses pembelajaran.

Fase ketiga yaitu mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. Pada fase ini siswa dibagi 12 question card yang memuat soal yang harus dikerjakan oleh siswa dan siswa membaca masalah yang ada di question card (Think), kemudian dibagi ke dalam enam kelompok yaitu kelompok 1,2,3,4,5 dan 6. Kelompok 1 terdiri dari 5 siswa dan masing-masing kelompok 2,3,4,5dan 6 juga terdiri dari 5 siswa, setelah dibagi kelompok masing-masing siswa berkumpul dengan teman satu kelompoknya dan menyusun tempat duduknya agar dapat melihat kelompok lain di kiri kanannya dan siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan satu kelompoknya (Talk).

Fase keempat yaitu membimbing kelompok belajar dan berdiskusi. Masing-masing kelompok telah mendapatkan 2 buah question card dan mendiskusikan question card tersebut dengan jawaban benar dengan alokasi waktu 15 menit. Peneliti membimbing masing-masing kelompok untuk melakukan diskusi, terdapat dua kelompok yang bertanya kepada peneliti mengenai kejelasan pertanyaan yang ada di dalam question card. Pada saat melakukan diskusi, masing-masing kelompok bersemangat dalam mengerjakan kartu soal dengan serius (Write). Pada pertanyaan nomor 1,2,3 dan 4, kelompok 1, 5, dan 6 sudah tepat dalam menjawab soal yang ada di question card dengan jawaban yang benar, Namun kelompok 3 yang lebih tepat dan cepat dalam menjawab soal yang ada di question card dengan jawaban yang benar.

Fase kelima yaitu evaluasi dengan memberikan soal posttest sebanyak 2 soal dalam bentuk essay yang terdiri dari aspek C1 dan C3. Aspek C1 untuk nomor 1 untuk menjelaskan teori hibridisasi dan aspek C3 untuk nomor 2 yang terdiri dari a,b,c dan d untuk menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.

Fase keenam yaitu memberikan penghargaan berupa hadiah kepada kelompok yang telah mengerjakan soal diskusi dengan tepat dan cepat. Hadiah diberikan kepada kelompok 3 yang mengerjakan pertanyaan nomor 5 dan 6 dengan cepat dan tepat.

c. Kegiatan Penutup

Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan tentang sub materi bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi yang telah disampaikan dengan cara menunjuk 2 siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Setelah 2 siswa memberikan kesimpulan, guru mengakhiri proses pembelajaran dengan membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap 6 siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan media question card yang telah diterapkan. Informasi yang diperoleh bahwa model pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam memahami materi dan dapat meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa memahami materi yang telah disampaikan. Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan media question card dapat diterapkan pada materi yang lain.

Penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan media question card dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan media question card dapat meningkatkan keefektifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung

yang terlihat pada saat proses siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam question card.

Keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe TTW selain dapat meningkatkan hasil belajar siswa juga dapat melatih kemampuan siswa dalam berdiskusi dan bekerja sama dengan kelompok dalam hal menyelesaikan masalah-masalah tertentu yang terkait dengan materi pembelajaran. Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja namun siswa dituntut untuk berperan aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Suyatno (2009:66) model pembelajaran TTW adalah pembelajaran yang dimulai dengan berpikir dengan bahasa bacaan, hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi. Pembelajaran kooperatif tipe TTW ini akan mendorong siswa aktif dalam pembelajaran dan aktif dalam kelompoknya.

D. Efektivitas Model Pembelajaran TTW Berbantuan Media Question Card Untuk

Dokumen terkait