• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasal 39

(1) Inventarisasi seluruh kekayaan Cabang maupun Daerah serta Pusat terdapat di Markas Besar.

(2) Hak atas harta kekayaan PM I berupa barang ber- gerak dan barang tidak bergerak serta surat-surat berharga, tidak dibenarkan dialihkan kepada pihak ketiga, kecuali atas dasar keputusan Rapat Pleno Pengurus yang bersangkutan dengan sepengetahuan Pengurus Pusat untuk Daerah, Cabang dan Ranting. (3) Kekayaan Palang Merah Indonesia diperoleh dari :

a. luran anggota b. Bulan Dana

c. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat. d. Usaha-usaha lain yang sah dan tidak bertentangan

dengan asas dan tujuan PM I.

(4) Didalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Be- lanja diusahakan pemupukan Dana Abadi.

Pasal 40

(1) Pengurus Harian menyusun Rencana Anggaran Pen­ dapatan dan Belanja tahunan yang kemudian disah- kan oleh Pengurus dimasing-masing tingkatan, baik Pusat, Daerah maupun Cabang.

(2) Tahun Anggaran PM I ialah kurun waktu antara tanggal 1 A pril sampai dengan tanggal 31 Maret tahun beri- kutnya.

(3) Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pusat, Daerah, Cabang dilaporkan setiap akhir tahun ang­ garan oleh Pengurus kepada MUKERNAS, MUKERDA dan MUKERCAB.

(4) Apabila diperlukan, Musyawarah Nasional, Musyawa- rah Daerah atau Musyawarah Cabang dapat mem- bentuk Panitia Verifikasi yang bertugas untuk me- lakukan pemeriksaan atas kebenaran data perben- daharaan.

BAB X IV P E N E R T I B A N

Pasal 41

(1) Pembubaran Pengurus Daerah dan Cabang dilaksana- kan melalui pembekuan terlebih dahulu dengan ke- tentuan sebagai berikut :

a. Dalam hal pembekuan Pengurus Daerah oleh Pengu­ rus Pusat, Pengurus Cabang oleh Pengurus Daerah, harus terlebih dahulu menyampaikan peringatan tertulis pertama dengan menyebutkan alasan secara jelas tentang pembekuan tersebut.

b. Bila terhadap peringatan tertulis pertama sesuai pada ayat (1) tersebut diatas tidak memberikan tanggapan apapun dalam jangka waktu satu bulan, maka Pengurus Pusat Pengurus Daerah harus me­ nyampaikan peringatan untuk kedua kalinya. c. Bila peringatan tertulis kedua tidak juga mendapat

perhatian dalam jangka waktu satu bulan, maka Pengurus Pusat berhak membekukan Pengurus Daerah yang bersangkutan setelah berkonsultasi dengan Pelindung PM I Daerah setempat dan Pengu­ rus Daerah berhak membekukan Pengurus Cabang setelah berkonsultasi dengan Pelindung PM I Ca­ bang yang bersangkutan.

(2) a. Untuk mencegah kekosongan dalam kepengurusan PM I Daerah, Pengurus Pusat berhak mengangkat Pengurus Daerah Sementara dengan berkonsultasi terlebih dahulu kepada Pelindung Pengurus Daerah yang bersangkutan.

b. Untuk mencegah kekosongan dalam kepengurusan PMI Cabang, Pengurus Daerah berhak mengangkat Pengurus Cabang Sementara dengan berkonsultasi

(C a ta ta n )

terlebih dahulu kepada Pelindung Cabang yang bersangkutan, dan dilaporkan kepada Pengurus Pusat.

(3) Dalam jangka waktu paling lambat tiga bulan Pengu­ rus Sementara dimaksud harus telah menyelenggara- kan Musyawarah Luar Biasa untuk menentukan ke- pengurusan yang tetap sesuai dengan ketentuan Ang- garan Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI.

Pasal 42 •y Pemberhentian Anggota Pengurus :

(1) Dalam hal memberhentikan seorang atau lebih Ang­ gota Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang, Pengurus yang bersangkutan harus terlebih dahulu menyampaikan peringatan tertulis pertama dengan menyebutkan alasan yang jelas.

(2) Bila terhadap peringatan tertulis pertama, Anggota Pengurus yang bersangkutan tidak memberikan tang- gapan apapun atau memberikan tanggapan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, maka Pengurus harus menyampaikan peringatan tertulis kedua.

(3) Bila peringatan tertulis kedua tidak mendapat per- hatian dalam jangka waktu satu bulan, atau tetap memberikan tanggapan yang tidak dapat dipertang­ gung jawabkan, maka Pengurus Pusat, Pengurus Dae­ rah, Pengurus Cabang berhak memberhentikan Ang­ gota Pengurus Pusat, Anggota Pengurus Daerah dan Anggota Pengurus Cabang yang bersangkutan.

(4) Usui pemberhentian seorang Anggota Pengurus harus berdasarkan Keputusan Rapat Pleno Pengurus Pusat, Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang yang bersang-■s kutan dan diperkuat oleh rekomendasi Dewan Per-timbangan untuk Pengurus Pusat dan Pelindung untuk Daerah atau Cabang.

(5) Yang menyangkut pemberhentian seorang Pengurus Ranting dan Anak Ranting atau pembubaran Kepe- ngurusan Ranting, Anak Ranting ditentukan sepenuh- nya oleh Pengurus Cabang yang bersangkutan.

BAB XV P E N G H A R G A A N

Pasal 43

Pengurus Pusat, Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang dalam hal memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berjasa terhadap PM I disesuaikan dengan pedoman yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

BAB X V I

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 44

(1) Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah oleh Musyawarah Nasional.

(2) Keputusan perubahan Anggaran Rumah tangga adalah sah apabila disetujui secara mufakat bulat atau seku- rang-kurangnya tiga perempat dari jumlah suara yang sah.

BAB X V II P E N U T U P

Pasal 45

(1) Hal-hal yang belum cukup diatur didalam Anggaran Rumah tangga ini, diatur oleh Pengurus Pusat dan tidak boleh bertentangan denganAD/ART PMI.

(2) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak disahkan dan ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Pada tangga I :

Pimpinan Musyawarah Nasional PALANG MERAH INDONESIA. Lampiran :

(1) Lambang Palang Merah ( PERLINDUNGAN ) (2) Lambang Palang Merah Indonesia

(3) Mars Palang Merah Indonesia.

(C a ta ta n )

(1)

Lambang Palang Merah (PERLINDUNGAN)

(C a ta ta n )

Penjelasan : 1. U m u m :

a. Tanda Palang Merah berwarna merah diatas dasar putih.

b. Ukuran panjang palang horisontal sama dengan panjang palang vertikal.

2. Perbandingan ukuran :

a. ukuran jarak antara titik -titik :

a s/d b = b s/d c = c s/d d = d s/d e = e s/d f = f s/d g = g s/d h = h s/d i = i s/d j = j s/d k = k s/d I = I s/d a b. apabila ditarik garis imajinasi dari titik -titik :

I s/d c; c s/d f; f s/d i; i s/d I, maka

seakan-akan diperoleh 5 buah bujur sangkar yang sama.

(2) Lambang Palang Merah Indonesia

(Catatan)

B Penjelasan :

1. U m u m :

Tanda Palang Merah dengan Lingkaran Bunga harus se- lalu berwarna merah dan terletak diatas dasar warna putih.

2. Perbandingan ukuran :

a. Perbandingan ukuran Palang Merah sama seperti pada ketentuan Lampiran satu.

b. Lingkaran Bunga dibuat dengan menggabungkan lima buah busur dari lingkaran bulat seperti mem- bentuk gambar bunga berkelopak lima.

c. Perbandingan antara lebar bidang palang dengan kontur bunga (A : B) adalah 5 : 1 .

(3)

Mars Palang Merah Indonesia

M A R S P. M.l.

F * Do Syair : Djamalul AS.

4 /4 Lagu Iskandar.

5 . 5 / 5 1 . 1 4 2 . 2 / 5 3 . 1 6 6 5 3 4 / 5 3 . 1 4 3 7 1 / 1 . f o 5 1 / / 5 1 . 1 7 1 / 6 4 J M 5 “ 6 / /

Pa-lang Merah In-do - nesia sumber ka-/ 5 3 “ 1 2 3 ka-/ 2 . 2 O l 5 7 " ! ka-/ 4 2_2 7“ 2 3 ~ 4 ka-/ sih um at manu - sia warisan lu h u r nu-sa dan / 5 1 1 0 l 2 1 / 2 2 7 1 2 1 / 1 / 5 . 5 T 5 5 1 /

. • ----- - . • bangsa. U ju d nya - ta mengayom Panca Si - la Gerak ju-/ 4 4 " 1 4~3 2 l ju-/ 2 . 2 T 5 5 7 1 ju-/ 3 3 1 T 6 H / angnya keseluruh nusa Mendharmakan bakti bagi Ampe-/ 3 . 3 0 “ 1 1 ” 1 Ampe-/ 4 4 “ 5 6 6 ~ 4 Ampe-/ 3 7"3 3 ~ 4 5_5 0 3 Ampe-/ Ampe-/

ra tunaikan tugas suci Tujuan P.M.I.

Di-/ 2 2 7 3 4 l 3 l Di-/ 5 . 5 Q~I 1 ~ 1 / 4 4 7 1 6_6 ~ 4 / persa - da bunda P ertiw i. U n tu k umat manu - sia di / 3 3 ~ 5_5 0~3 / F T 7 1 r ? 4 l / 1 . i l 5 7 1 / / sluruh dunia P.M .I. mengantarkan jasa. Palang

// 1 . T 3 o / sa

Dokumen terkait