• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

4. Percaya Diri

a. Pengertian Percaya Diri

Percaya diri merupakan dasar dari motivasi diri untuk berhasil. Agar termotivasi seseorang harus percaya diri. Seseorang yang mendapatkan ketenangan dan kepercayaan diri haruslah menginginkan dan termotivasi. Banyak orang yang mengalami kekurangan tetapi bangkit melampaui kekurangannya sehingga benar-benar mengalahkan kekurangannya dengan mempunyai kepercayaan diri dan motivasi untuk terus tumbuh serta mengubah masalah menjadi tantangan.

Adapun beberapa pengertian percaya diri menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1) Menurut Thantawai dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), “percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan”.

2) Menurut pendapat Angelis (2003:10), “percaya diri berawal dari diri sendiri, untuk melakukan segala yang kita inginkan dan butuhkan dalam hidup. Percaya diri terbina dari keyakinan diri sendiri, sehingga kita mampu menghadapi tantangan hidup apapun dengan berbuat sesuatu”.

3) Syaifullah (2010: 9) “percaya diri merupakan sikap positif yang dimiliki seorang individu yang membiasakan dan memupukkan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri

sendiri maupun terhadap orang lain, lingkungan serta situasi yang dihadapinya untuk meraih apa yang diinginkan”

4) W.H.Miskell di tahun 1939 telah mendefinisikan arti percaya diri dalam bukunya yang bertuliskan “ Percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya secara tepat.”

b. Karakterisitik Percaya Diri

Setiap manusia memiliki tingkat kepercayaan diri yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan, status ekonomi dan sosial, serta lingkungan. Menurut Lauser dalam Danang Wicaksono (2009: 24) adapun karakteristik sikap percaya diri adalah sebagai berikut:

1) Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya akan tindakan apa yang akan dilakukan.

2) Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.

3) Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya.

4) Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.

5) Rasional dan realistis yaitu analisis terhadap suatu masalah, suatu hal, suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh akal sehat dan kenyataan.

Fatimah Enung (2008: 149) karakteristik individu yang memiliki sikap percaya diri adalah sebagai berikut:

1) Percaya akan kompetensi atau kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun hormat orang lain.

2) Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok.

3) Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain. 4) Memiliki pengendalian diri yang baik.

5) Memiliki internal locus of control memandang keberhasilan atau kegagalan tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasip atau keadaan dan tidak tergantung pada bantuan orang lain.

6) Memiliki cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya.

7) Memiliki harapan yang realistis terhadap diri sendiri, ketika harapan tersebut tidak terwujud ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.

Syaifullah (2010: 9) "Percaya diri merupakan sikap positif yang dimiliki seorang individu yang membiasakan diri untuk

mengembangkan penilaian positif baik terhadap dirinya maupun orang lain, lingkungan serta situasi yang dihadapi untuk meraih apa yang diinginkan . Individu yang memiliki sikap percaya diri tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Percaya dengan kemampuan diri sendiri.

Dalam proses pembelajaran ciri-ciri sikap percaya diri ini dapat ditunjukkan peserta didik ketika mereka melakukan presentasi didepan kelas atau berpendapat tanpa ragu-ragu.

2) Mengutamakan usaha sendiri tidak tergantung dengan orang lain. Peserta didik yang memiliki sikap percaya diri dalam menghadapi suatu masalah akan lebih mengutamakan usahanya sendiri. Mereka juga dapat membuat keputusa dengan cepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

3) Tidak mudah putus asa.

Pribadi yang percaya diri akan selalu antusias dalam melakukan suatu tindakan, memiliki tekad, tekun dan pantang menyerah. 4) Berani menyampaikan pendapat.

Ciri-ciri peserta didik yang memiliki sikap percaya diri adalah berani menyampaikan pendapat, bertanya atau menjawab pertanyaan saat mengikuti proses pembelajaran.

5) Mudah berkomunikasi dengan orang lain.

Manusia adalah makhluk soaial yang diciptakan untuk selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Seseorang yang

memiliki sikap percaya diri akan mudah untuk menjalin komunikasi dengan orang lain dikarenakan individu tersebut memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai dan memerlukan bantuan dari orang lain.

6) Tanggung jawab dengan tugas-tugasnya

Seseorang yang memiliki sikap percaya diri akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Ia mengetahui tugas apa yang harus dilakukan dan menjadi tanggung jawabnya.

7) Memiliki cita-cita untuk meraih prestasi

Sikap percaya diri yang dimiliki oleh orang yang semangat berjuang dan memiliki kemauan keras serta didukung dengan motivasi yang kuat akan menciptakan individu yang optimis.

c. Faktor yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri

Sikap percaya diri seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Surya Bintari (2013:95) adapun faktor yang mempengaruhi sikap percaya diri adalah sebagai berikut:

1) Faktor internal a) Konsep diri

Konsep diri adalah seperangkat persepsi seorang individu terhadap dirinya sendiri. Orang yang memiliki konsep diri positif akan memiliki sikap percaya diri yang tinggi sedangkan orang yang memiliki konsep diri negatif akan memiliki sikap percaya diri yang rendah.

b) Harga diri

Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara rasional dan mudah menjalin hubungan dengan orang lain.

c) Kondisi fisik

Kondisi fisik sangat berpengaruh terhadap kepercayaan diri seseorang. Seorang individu akan memiliki sikap percaya diri yang redah jika kondisi fisiknya berbeda dengan orang lain.

d) Pengalaman hidup

Secara sadar maupun tidak sadar pengalaman akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri seseorang. Seorang individu yang mendapatkan pengalaman yang mengecewakan akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah, terlebih lagi jika orang tersebut memiliki rasa tidak nyaman, kurang kasih sayang maupun kurang perhatian dari orang lain.

2) Faktor eksternal a) Pendidikan

Masyarakat menganggap bahwa pendidikan tinggi merupakan kunci kesuksesan dalam hidup. Oleh karena itu, individu yang berpendidikan tinggi akan memiliki tingkat

kepercayaan diri yang lebih tinggi dibandingkan individu yang berpendidikan rendah.

b) Pekerjaan

Kepuasan dan kebanggaan yang diperoleh dari sebuah pekerjaan akan meningkatkan kepercayaan diri seseorang. c) Lingkungan dan pengalaman hidup

Lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan sikap percaya diri. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali berperan dalam pembentukan awal sikap percaya diri seseorang.

Pendapat lain dikemukakan oleh Fatimah Enung (2008: 150) yang menyatakan bahwa sikap percaya diri dipengaruhi oleh dua faktor sebagai berikut:

1) Pola asuh

Perkembangan sikap percaya diri dimulai sejak kecil dalam kehidupan bersama orang tua. Orang tua berperan penting dalam menciptakan kepribadian buah hatinya. Pola asuh orang tua yang penuh kasih sayang dan tulus akan membangkitkan sikap percaya diri anak tersebut.

2) Pola pikir negatif

Dalam kehidupan setiap individu akan selalu berinteraksi dengan individu lain dan akan mengalami berbagai masalah dan

kejadian-kejadian tidak terduga. Individu yang memiliki sikap percaya diri rendah akan memandang segala sesuatu dari sisi negatif dan justru pola pikir negatif tersebut yang membuat individu tidak merasa percaya diri.