BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Percobaan Pendahuluan
Dalam penelitian ini dilakukan percobaan pendahuluan terhadap dosis
pemberian infusa kulit batang jambu mede yang bertujuan untuk mengatahui dosis
efektif yang menunjukkan efek antidiare pada hewan uji. Percobaan pendahuluan
dilakukan terhadap 27 ekor hewan uji yang memenuhi syarat percobaan. Hewan
uji yang digunakan terbagi secara acak menjadi 9 kelompok perlakuan yang
48
dosis terapi, kelompok CMC Na 1%, kelompok perlakuan dosis I, dosis II, dosis
III, dosis IV dan dosis V, dimana masing-masing kelompok perlakuan diwakili
oleh 3 ekor hewan uji.
Tiap-tiap hewan uji yang terbagi dalam tujuh kelompok mendapat
perlakuan sebagai berikut: kelompok kontrol negatif diberi perlakuan berupa
pemberian larutan NaCl fisiologik 0,9%; kelompok kontrol positif dosis terapi
diberi perlakuan berupa pemberian Loperamide HCl dosis 7,28 x 10-4 g/kg BB
dalam CMC Na 1% dengan; kelompok kontrol positif ½ dosis terapi diberi
perlakuan berupa pemberian Loperamide HCl dosis 3,64 x 10-4 g/kg BB dalam
CMC Na 1%; kelompok CMC Na 1% mendapatkan pemberian larutan CMC Na
1%; kelompok perlakuan I diberi infusa kulit batang jambu mede dosis 0,00125
g/kg BB; kelompok perlakuan II diberi infusa kulit batang jambu mede dosis
0,0025 g/kg BB; kelompok perlakuan III diberi infusa kulit batang jambu mede
dosis 0,005 g/kg BB; kelompok perlakuan IV diberi infusa kulit batang jambu
mede dosis 0,01 g/kg BB; kelompok perlakuan V diberi infusa kulit batang jambu
mede dosis 0,02 g/kg BB, dengan volume setiap pemberian sebanyak 0,2 ml/20 g
BB. Setelah pemberian larutan kontrol negatif, positif, CMC Na 1% dan senyawa
uji terhadap hewan uji, kemudian penelitian dilanjutkan sesuai dengan cara kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel I. Hasil percobaan pendahuluan kontrol negatif, kontrol positif dan dosis infusa kulit batang jambu mede dengan metode transit intestinal.
Kelompok X (cm) Y (cm) X/Y rata-rata X/Y
31,5 59 0,5339 30,3 60 0,5050 Kontrol ( - ) 26 51,5 0,5049 0,5146 10,5 45 0,2333 8,5 38,5 0,2208 Kontrol ( + ) dosis terapi 9,5 50 0,1900 0,2147 16 48 0,3333 13,5 38 0,3553 Kontrol ( + ) 1/2 dosis terapi 14,5 43 0,3372 0,3419 18 36 0,5000 14,5 30 0,4833 CMC Na 1% 27,5 53 0,5188 0,5007 20,5 46 0,4457 19,5 42 0,4643 Dosis I 24 50,5 0,4753 0,4618 19 48 0,3958 16,5 42 0,3929 Dosis II 22,5 53 0,4245 0,4097 18 54,5 0,3303 13 40 0,3250 Dosis III 14,5 41 0,3537 0,3363 12,5 51 0,2451 12 47 0,2553 Dosis IV 13,5 51 0,2647 0,2550 9,5 45 0,2111 11 47,5 0,2316 Dosis V 11,5 47 0,2447 0,2291 Keterangan :
Kontrol ( - ) : kelompok dengan pemberian larutan NaCl fisiologik 0,9%
Kontrol ( + ) dosis terapi : kelompok dengan pemberian Loperamide HCl dalam CMC Na 1% dengan dosis 7,28 x 10-4/kg BB.
Kontrol ( + ) ½ dosis terapi : kelompok dengan pemberian Loperamide HCl dalam CMC Na 1% dengan dosis 3,64 x 10-4/kg BB.
Dosis I : kelompok dengan pemberian infusa KBJM dosis 0,00125 g/kg BB. Dosis II : kelompok dengan pemberian infusa KBJM dosis 0,0025 g/kg BB. Dosis III : kelompok dengan pemberian infusa KBJM dosis 0,005 g/kg BB. Dosis IV : kelompok dengan pemberian infusa KBJM dosis 0,01 g/kg BB. Dosis V : kelompok dengan pemberian infusa KBJM dosis 0,02 g/kg BB. X : panjang usus yang dilewati marker karbo adsorben.
Y : panjang usus seluruhnya. X/Y : rasio efek antidiare
50
Dari data hasil percobaan pendahuluan didapatkan bahwa nilai rata-rata
rasio efek antidiare kelompok kontrol negatif dengan pemberian NaCl fisiologik
0,9% adalah 0,5146. Pada pemberian CMC Na 1%, didapatkan nilai rata-rata
rasionya adalah 0,5007. Sedangkan kontrol positif dengan pemberian Loperamide
HCl dosis terapi dalam CMC Na 1%, didapatkan nilai rata-ratanya adalah 0,2706.
Pada kontrol positif dengan pemberian Loperamide HCl ½ dosis terapi dalam
CMC Na 1%, didapatkan nilai rata-ratanya adalah 0,3419. Dari data yang
dihasilkan telah terbukti bahwa Loperamide HCl (kontrol positif) benar-benar
menunjukkan efek antidiare karena nilai rata-rata rasionya lebih kecil
dibandingkan dengan nilai rata-rata rasio efek antidiare pada pemberian larutan
NaCl fisiologik 0,9% (kontrol negatif).
Kelompok CMC Na 1% dalam penelitian ini berfungsi sebagai kontrol
atau pembanding bagi kontrol positif. Hal ini dikarenakan pada pembuatan kontrol
positif diperlukan CMC Na 1% yang berfungsi untuk mendispersikan Loperamide
dalam aquadest. Sehingga untuk mengontrol apakah CMC Na 1% mempunyai
efek antidiare dan laksansia atau tidak diperlukan kelompok perlakuan CMC Na
1%. Karena apabila CMC Na 1% memiliki efek tersebut maka secara langsung
dapat mengganggu jalannya penelitian, sehingga hasil penelitian yang dihasilkan
nantinya menjadi tidak valid. Dari nilai rasio CMC Na 1% ini akan diketahui
apakah CMC Na 1% mempunyai efek antidiare dan laksansia atau tidak.
Hasil percobaan pendahuluan kelompok perlakuan dengan pemberian
infusa kulit batang jambu mede dosis 0,00125 g/kg BB; dosis 0,0025 g/kg BB;
dosis 0,005 g/kg BB; dosis 0,01 g/kg BB dan dosis 0,02 g/kg BB; menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
besarnya rasio efek antidiare berturut-turut sebesar 0,4618; 0,4097; 0,3363;
0,2550 dan 0,2199. Data rasio efek antidiare dari masing-masing perlakuan dapat
dilihat di tabel I.
Data hasil percobaan pendahuluan yang diperoleh menunjukkan bahwa
nilai rata-rata atau efek antidiare yang ditunjukkan oleh kelompok perlakuan I
mempunyai selisih yang kecil dengan efek antidiare yang ditimbulkan oleh NaCl
fisiologik 0,9%. Sehingga dapat diasumsikan bahwa pada perlakuan dengan
pemberian infusa kulit batang jambu mede dengan dosis 0,00125 g/kg BB
mempunyai efek antidiare yang hampir sama dengan efek antidiare kontrol negatif
atau dengan kata lain efek antidiarenya sangat kecil. Rasio yang hampir sama
dengan kontrol negatif juga ditunjukkan oleh kelompok CMC Na 1%, sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa CMC Na 1% tidak memiliki efek antidiare dan
laksansia atau dengan kata lain CMC Na 1% tidak memiliki efek yang dapat
mengganggu jalannya penelitian. Sedangkan rasio efek antidiare kelompok
perlakuan V paling kecil dibandingkan dengan kolompok lainnya, sehingga dapat
diasumsikan bahwa pada perlakuan dengan pemberian infusa kulit batang jambu
mede dengan dosis 0,02 g/kg BB mempunyai efek antidiare yang paling besar dari
pada perlakuan I, II, III dan IV.
Pada penelitian kali ini dipilih peringkat dosis pemberian infusa kulit
batang jambu mede berturut-turut adalah dosis II (0,0025 g/kg BB), dosis III
(0,005 g/kg BB) dan dosis IV (0,01 g/kg BB). Pelaksanaan penelitian selanjutnya
dilakukan dengan cara yang sama seperti pada percobaan pendahuluan.
52