• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Gambaran Umum Kota Bogor 1 Letak Geografis Kota Bogor

4.1.2 Perekonomian Kota Bogor

Perekonomian suatu wilayah diindikasikan dengan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dihitung dalam dua cara, yaitu atas dasar harga berlaku dan harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran struktur ekonomi, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi. Adapun laju pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:

Tabel 3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bogor Tahun 2004-2009

Tahun Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

2004 6,10 2005 6,12 2006 6,03 2007 6,09 2008 5,98 2009 6,02

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor tahun 2009 4.2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan yang paling vital bagi daerah di samping komponen APBD yang lainnya. Komponen penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, BPR Bank Pasar dan PT Bank Jabar) dan Lain-lain PAD yang sah (Pelepasan hak atas Tanah, Penjualan Barang Milik daerah Lainnya, Jasa Giro Kas Daerah, Kerugian Barang, Pendapatan Denda dari Bagian Barang atau Jasa, Pendapatan Denda Pajak Hotel, Pendapatan Denda Pajak Restoran, Pendapatan Denda Pajak Hiburan, Pendapatan Denda Pajak Reklame, Pendapatan Denda Pajak Parkir, Pendapatan Denda Retribusi Jasa Umum, Pendapatan Denda Retribusi Jasa Usaha, Pengembalian Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Sewa Rusunawa). Hasil pendapatan dari PAD tersebut digunakan untuk membiayai semua urusan rumah tangga pemerintahan Kota Bogor.

Anggaran dan realisasi PAD Kota Bogor tahun 2004-2009 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Anggaran dan Realisasi PAD Kota Bogor Tahun 2004-2009 Tahun Anggaran Anggaran (Rupiah) Realisasi (Rupiah) Tingkat Pencapaian (%) 2004 49.431.543.974,00 50.644.378.397,34 102,45 2005 63.830.553.398,00 66.677.343.215,20 104,46 2006 63.353.915.442,00 67.174.587.720,00 106,03 2007 71.687.047.669,00 79.661.810.774,00 111,12 2008 83.098.271.499,00 97.483.046.688,00 117,31 2009 102.447.491.431,00 115.921.660.827,00 113,15 Rata-rata 72.308.137.235,50 79.593.804.603,59 109,09

Sumber: DPPKA Daerah Kota Bogor

Realisasi penerimaan Kota Bogor yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) kecenderungannya mengalami peningkatan seperti yang terlihat pada Tabel 4. Pada tahun 2004 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor yang berhasil diperoleh sebesar Rp 50.644.378.397,34 sampai tahun 2009 mencapai Rp 115.921.660.827,00. Jika dihitung rata-rata, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor per tahunnya untuk periode tahun 2004-2009 yaitu Rp 79.593.804.603,59. Setiap tahun realisasi PAD Kota Bogor selalu di atas anggaran yang telah direncanakan atau target yang telah dirancang oleh pemerintah Kota Bogor. Hal ini dapat dilihat dari kolom tingkat pencapaian pada Tabel 4. Pada kolom tersebut terlihat bahwa selama enam tahun terakhir ini, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bogor telah melaksanakan pemungutan pajak daerah secara efektif. Parameter efektif dan tidaknya pemungutan pajak ini dilihat dari tercapai atau tidaknya anggaran atau target yang telah dirancang. Jika target yang telah dirancang tercapai berarti pemungutan pajak telah efektif dan sebaliknya. Perhitungan tingkat pencapaian ini yaitu dengan membandingkan antara realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor.

Tabel 4 hanya menunjukkan jumlah realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor secara keseluruhan dari tahun 2004-2009. Pendapatan yang diterima dari masing-masing komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor secara terinci dapat dilihat pada Tabel 5.

28

Tabel 5. Perkembangan PAD Kota Bogor Tahun 2004-2009 Tahun Anggaran Pajak Daerah (Rupiah) Retribusi Daerah (Rupiah) HPKD (Rupiah) Lain-lain PAD (Rupiah) 2004 20.962.984.280,00 22.557.864.854,34 718.576.064,64 6.404.616.198,36 2005 27.289.315.698,00 23.951.252.973,00 3.652.545.615,00 11.814.183.929,20 2006 32.238.371.776,00 27.284.334.197,00 4.266.517.062,00 5.510.786.999,00 2007 37.504.974.251,00 28.319.579.760,00 5.391.229.337,00 8.603.386.179,00 2008 45.988.776.968,00 34.117.572.049,00 7.752.926.769,00 9.908.858.778,00 2009 56.027.944.313,00 37.078.652.284,00 11.773.311.932,00 11.041.752.298,00

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor

Komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor yang terlihat signifikan memberikan pemasukkan pada pendapatan Kota Bogor selama enam tahun terakhir ini yaitu pajak daerah dan retribusi daerah. Pajak daerah adalah komponen penyumbang terbesar pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor. Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.

Tabel 6. Anggaran dan Realisasi Pajak Daerah Kota Bogor Tahun 2004-2009 Tahun Anggaran Anggaran (Rupiah) Realisasi (Rupiah) Pencapaian (%) 2004 20.175.000.000,00 20.962.984.280,00 103,91 2005 25.411.600.800,00 27.289.315.698,00 107,39 2006 29.765.615.840,00 32.238.371.776,00 108,31 2007 35.489.319.500,00 37.504.974.251,00 105,68 2008 39.106.029.000,00 45.988.776.968,00 117,60 2009 42.455.000.000,00 56.027.944.313,00 131,97 Rta-rata 32.067.094.190,00 36.668.727.881,00 112,48

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor

Pendapatan dari sektor pajak daerah meningkat setiap tahunnya. Pencapaian yang didapat dari penarikan pajak daerah ini pun dari tahun ke tahun selalu di atas 100 persen. Realisasi pajak daerah setiap tahun selalu di atas anggaran yang telah direncanakan. Pencapaian yang terbesar terjadi pada tahun 2009 hingga mencapai 131,97 persen. Kondisi ini dapat dilihat pada Tabel 6.

Peningkatan nominal yang diterima oleh Kota Bogor dari sektor pajak tidak selalu diikuti pula dengan peningkatan pertumbuhan pajak daerah

Kota Bogor. Terkadang peningkatan nominal ini diikuti dengan tingkat pertumbuhannya, seperti yang terjadi pada tahun 2007/2008 yaitu peningkatan nominal dari Rp 37.504.974.251,00 menjadi Rp 45.988.776.968,00 atau sebesar Rp 8.483.802.717,00 diikuti dengan tingkat pertumbuhannya dari 16,34 persen menjadi 22,62 persen. Hal ini dapat terjadi karena jumlah penerimaan pajak daerah yang diperoleh setiap tahunnya tidak sama. Jika selisih realisasi antar tahun kecil sedangkan tahun yang dijadikan pembanding besar maka akan berdampak pada tingkat pertumbuhan yang kecil pula, dan sebaliknya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.

Tabel 7. Tingkat Pertumbuhan Pajak Daerah Kota Bogor Tahun 2004-2009 Tahun Anggaran Pajak Daerah (Rupiah) Tingkat Pertumbuhan (%) 2004 20.962.984.280,00 2005 27.289.315.698,00 30,18 2006 32.238.371.776,00 18,14 2007 37.504.974.251,00 16,34 2008 45.988.776.968,00 22,62 2009 56.027.944.313,00 21,83

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor, diolah

Kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor dihitung dengan membandingkan jumlah penerimaan pajak daerah dengan jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Besarnya kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor tahun 2004-2009 bervariasi mulai dari 41,39 persen pada tahun 2004 sampai 48,33 persen pada tahun 2009. Naik turunnya kontribusi pajak daerah dikarenakan oleh jumlah realisasi pendapatan dari pajak daerah pada setiap tahunnya. Selain itu, jumlah realisasi dari setiap komponen PAD yang lain juga mempengaruhi seperti retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. Kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2009 yaitu 48,33 persen dan terendah 40,93 persen pada tahun 2005. Rata-rata kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama enam tahun terakhir sebesar 45,48 persen. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 8.

30

Tabel 8. Kontribusi Pajak Daerah Terhadap PAD Kota Bogor Tahun 2004-2009 Tahun Anggaran Pajak Daerah (Rupiah) PAD (Rupiah) Kontribusi (%) 2004 20.962.984.280,00 50.644.378.397,34 41,39 2005 27.289.315.698,00 66.677.343.215,20 40,93 2006 32.238.371.776,00 67.174.587.720,00 47,99 2007 37.504.974.251,00 79.661.810.774,00 47,08 2008 45.988.776.968,00 97.483.046.688,00 47,18 2009 56.027.944.313,00 115.921.660.827,00 48,33 Rata-rata 36.668.727.881,00 79.593.804.603,59 45,48

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor

Pajak daerah yang dipungut di Kota Kogor ada enam jenis yaitu pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak parkir dan pajak penerangan jalan. Pajak yang diperoleh dari bahan galian golongan C tidak dipungut di Kota Bogor karena di Kota Bogor tidak ada bahan galian golongan C ini. Keenam jenis pajak tersebut yaitu:

1. Pajak Hotel

Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan hotel. Pajak hotel yang diperoleh Pemerintah Kota Bogor diperoleh dari tarif pajak hotel yang ditetapkan 10 persen dari jumlah pembayaran yang dilakukan kepada pengusaha. Jenis hotel yang terdapat di Kota Bogor yaitu Hotel Bintang Satu, Hotel Bintang Dua, Hotel Bintang Tiga, Hotel Melati Satu, Hotel Melati Dua, Hotel Melati Tiga dan Pondok Wisata. Pertumbuhan pajak hotel di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Pertumbuhan Pajak Hotel Kota Bogor Tahun 2004-2009

Tahun Anggaran Pajak Hotel

(Rupiah) Tingkat Pertumbuhan (%) 2004 1.789.618.410,00 2005 2.251.554.210,00 25,81 2006 3.028.421.044,00 34,50 2007 3.299.162.210,00 8,94 2008 4.285.733.901,00 29,90 2009 6.219.679.143,00 45,12

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor, diolah

Tingkat pertumbuhan hotel di Kota Bogor setiap tahunnya cenderung meningkat. Hal ini disebabkan karena pemerintah Kota Bogor ingin menciptakan Kota Bogor sebagai Kota Jasa sehingga dengan adanya rencana pemerintah ini, para pemilik hotel terdorong untuk

meningkatkan pelayanannya. Selain itu meningkatnya para wisatawan setiap tahunnya yang berkunjung ke Kota Bogor adalah salah satu alasan yang kuat untuk para pemilik modal meningkatkan pelayanannya (Lampiran 1). Dengan pelayanan yang baik ini akan berdampak pada citra hotel itu sendiri.

Tabel 10. Kontribusi Pajak Hotel Terhadap PAD Kota Bogor Tahun 2004-2009 Tahun Anggaran Pajak Hotel (Rupiah) PAD (Rupiah) Kontribusi (%) 2004 1.789.618.410,00 50.644.378.397,34 3,53 2005 2.251.554.210,00 66.677.343.215,20 3,38 2006 3.028.421.044,00 67.174.587.720,00 4,51 2007 3.299.162.210,00 79.661.810.774,00 4,14 2008 4.285.733.901,00 97.483.046.688,00 4,39 2009 6.219.679.143,00 115.921.660.827,00 5,36 Rata-rata 3.479.028.153,00 79.593.804.603,59 4,22

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor

Kontribusi pajak hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor tahun 2004-2009 dihitung dengan membandingkan jumlah penerimaan pajak hotel dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun yang bersangkutan. Besarnya kontribusi tersebut dapat dilihat pada Tabel 10. Pada Tabel 10 kontribusi pajak hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor bervariasi mulai dari 3,53 persen pada tahun 2004 sampai 5,37 persen pada tahun 2009 atau rata-rata 4,22 persen per tahun. Naik turunnya kontribusi pajak hotel di Kota Bogor dikarenakan oleh banyak tidaknya kunjungan ke hotel yang berpengaruh pada jumlah pendapatan pajak dan besar kecilnya pendapatan dari setiap komponen PAD yang lain. Selain itu keadaan politik yang kondusif juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pajak hotel. Dengan keadaan politik yang aman di Kota Bogor akan mendorong para wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Kota Bogor yang banyak memiliki tempat-tempat wisata yang menarik seperti Kebun Raya Bogor. Kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 5,37 persen dan terendah sebesar 3,38 persen pada tahun 2005. Pada tahun 2005 dan 2007 mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,15 persen dan 0,37 persen. Rata-rata

32

kontribusi pajak hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor selama enam tahun sebesar 4,22 persen.

2. Pajak Restoran

Pajak restoran adalah pajak atas pelayanan restoran atau rumah makan. Pajak restoran yang diperoleh Pemerintah Kota Bogor diperoleh dari tarif pajak restoran yang ditetapkan 10 persen dari jumlah pembayaran yang dilakukan kepada pengusaha restoran atau rumah makan. Jenis pajak restoran yang terdapat di Kota Bogor yaitu pajak restoran, pajak rumah makan dan pajak cafe. Pertumbuhan restoran di Kota Bogor jika dilihat dari jumlahnya setiap tahun meningkat (Lampiran 2). Salah satu yang menjadi penyebab adalah keinginan pemerintah Kota Bogor yang ingin menjadikan Kota Bogor sebagai Kota Jasa. Selain itu juga rencana pemerintah Kota Bogor yang ingin menjadikan Kota Bogor sebagai Kota Wisata Kuliner karena penerimaan daerah yang berasal dari kuliner ini sangat tinggi. Pertumbuhan pajak restoran di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Pertumbuhan Pajak Restoran Kota Bogor Tahun 2004-2009

Tahun Anggaran Pajak Restoran

(Rupiah) Tingkat Pertumbuhan (%) 2004 7.044.149.235,00 2005 9.484.770.846,00 34,65 2006 10.709.106.013,00 12,91 2007 11.898.268.356,00 11,10 2008 14.188.920.460,00 19,25 2009 18.798.189.871,00 32,48

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor, diolah

Kontribusi pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor tahun 2004-2009 dihitung dengan membandingkan jumlah penerimaan pajak restoran dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun yang bersangkutan. Besarnya kontribusi tersebut dapat dilihat pada Tabel 12. Pada Tabel tersebut kontribusi pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor bervariasi mulai dari 13,91 persen pada tahun 2004 sampai 16,22 persen pada tahun 2009 atau rata-rata 14,97 persen per tahun. Naik turunnya kontribusi pajak

restoran di Kota Bogor dikarenakan oleh banyak tidaknya kunjungan ke restoran dan besar kecilnya pendapatan dari setiap komponen PAD yang lain. Kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 16,22 persen dan terendah sebesar 13,91 persen pada tahun 2004. Pada tahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,00 persen dan 0,38 persen. Rata-rata kontribusi pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor selama enam tahun sebesar 14,97 persen.

Tabel 12. Kontribusi Pajak Restoran Terhadap PAD Kota Bogor Tahun 2004-2009

Tahun Anggaran Pajak Restoran (Rupiah) PAD (Rupiah) Kontribusi (%) 2004 7.044.149.235,00 50.644.378.397,34 13,91 2005 9.484.770.846,00 66.677.343.215,20 14,22 2006 10.709.106.013,00 67.174.587.720,00 15,94 2007 11.898.268.356,00 79.661.810.774,00 14,94 2008 14.188.920.460,00 97.483.046.688,00 14,56 2009 18.798.189.871,00 115.921.660.827,00 16,22 Rata-rata 12.020.567.463,50 79.593.804.603,59 14,97

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor

3. Pajak Hiburan

Pajak hiburan adalah pungutan daerah atas setiap penyelenggaraan hiburan. Pertumbuhan pajak hiburan di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Pertumbuhan Pajak Hiburan Kota Bogor Tahun 2004-2009

Tahun Anggaran Pajak Hiburan

(Rupiah) Tingkat Pertumbuhan (%) 2004 1.416.167.640,00 2005 1.459.623.055,00 3,07 2006 1.299.689.292,22 -10,96 2007 1.738.596.597,00 33,77 2008 3.172.624.942,00 82,48 2009 6.908.527.049,00 117,75

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor, diolah

Kontribusi pajak hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor tahun 2004-2009 dihitung dengan membandingkan jumlah penerimaan pajak hiburan dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun yang bersangkutan. Besarnya kontribusi tersebut dapat dilihat pada Tabel 14. Pada tabel tersebut kontribusi pajak hiburan terhadap

34

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor bervariasi mulai dari 2,79 persen pada tahun 2004 sampai 5,96 persen pada tahun 2009 atau rata-rata 3,05 persen per tahun. Naik turunnya kontribusi pajak hiburan di Kota Bogor dikarenakan oleh banyak tidaknya kunjungan ke tempat-tempat hiburan dan banyak tidaknya hiburan yang diadakan atau terselenggara serta besar kecilnya pendapatan dari setiap komponen PAD yang lain. Kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 5,96 persen dan terendah sebesar 1,93 persen pada tahun 2006. Pada tahun 2009 kontribusi dari pajak hiburan ini cukup besar peningkatannya dibandingkan dengan tahun-tahun yang lain. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini yaitu dengan adanya bioskop baru di Botani Square yang menjadi salah satu tujuan penduduk Kota Bogor dalam mengisi waktu luang, yang kemudian bioskop tersebut menjadi bioskop nomor satu di Kota Bogor. Pada tahun 2005 dan 2006 mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,6 persen dan 0,26 persen. Rata-rata kontribusi pajak hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor selama enam tahun sebesar 3,05 persen.

Tabel 14. Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap PAD Kota Bogor Tahun 2004-2009 Tahun Anggaran Pajak Hiburan (Rupiah) PAD (Rupiah) Kontribusi (%) 2004 1.416.167.640,00 50.644.378.397,34 2,79 2005 1.459.623.055,00 66.677.343.215,20 2,19 2006 1.299.689.292,22 67.174.587.720,00 1,93 2007 1.738.596.597,00 79.661.810.774,00 2,18 2008 3.172.624.942,00 97.483.046.688,00 3,25 2009 6.908.527.049,00 115.921.660.827,00 5,96 Rata-rata 2.665.871.429,20 79.593.804.603,59 3,05

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor

4. Pajak Reklame

Pajak reklame adalah pajak atas setiap penyelenggaraan reklame. Pajak reklame yang diperoleh Pemerintah Kota Bogor diperoleh dari tarif pajak reklame yang ditetapkan sebesar 25 persen dari nilai sewa reklame dan untuk reklame produk rokok dikenakan tambahan pajak sebesar 25 persen dari pokok pajak. Pertumbuhan pajak reklame di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 15. Pada tahun 2009 tingkat pertumbuhan pajak

reklame Kota Bogor mencapai nilai minus. Hal ini disebabkan karena rencana pemerintah Kota Bogor yang menginginkan Kota Bogor terbebas dari asap rokok sehingga pemerintah mengurangi pemasangan reklame produk rokok. Padahal pendapatan dari reklame ini cukup tinggi karena tarif yang diberlakukan berbeda dengan reklame jenis lain.

Tabel 15. Pertumbuhan Pajak Reklame Kota Bogor Tahun 2004-2009 Tahun Anggaran Pajak Reklame (Rupiah) Tingkat Pertumbuhan (%) 2004 3.470.137.220,00 2005 4.699.504.624,00 35,43 2006 5.817.031.824,00 23,78 2007 7.669.278.710,00 31,84 2008 10.016.285.493,00 30,60 2009 8.260.254.289,00 -17,53

Sumber : DPPKA daerah Kota Bogor, diolah

Tabel 16. Kontribusi Pajak Reklame Terhadap PAD Kota Bogor Tahun 2004-2009

Tahun Anggaran Pajak Reklame (Rupiah) PAD (Rupiah) Kontribusi (%) 2004 3.470.137.220,00 50.644.378.397,34 6,85 2005 4.699.504.624,00 66.677.343.215,20 7,05 2006 5.817.031.824,00 67.174.587.720,00 8,66 2007 7.669.278.710,00 79.661.810.774,00 9,63 2008 10.016.285.493,00 97.483.046.688,00 10,27 2009 8.260.254.289,00 115.921.660.827,00 7,13 Rata-rata 6.655.415.360,00 79.593.804.603,59 8,27

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor

Kontribusi pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor tahun 2004-2009 dihitung dengan membandingkan jumlah penerimaan pajak reklame dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun yang bersangkutan. Besarnya kontribusi tersebut dapat dilihat pada Tabel 16. Pada tabel tersebut kontribusi pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor bervariasi mulai dari 6,85 persen pada tahun 2004 sampai 7,13 persen pada tahun 2009 atau rata-rata 8,27 persen per tahun. Naik turunnya kontribusi pajak reklame di Kota Bogor dikarenakan oleh banyak tidaknya reklame yang dipasang dan besar kecilnya pendapatan dari setiap komponen PAD yang lain. Kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 10,27 persen dan terendah sebesar 6,85 persen pada tahun 2004. Pada tahun

36

2009 mengalami penurunan sebesar 3,14 persen. Rata-rata kontribusi pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor selama enam tahun sebesar 8,27 persen.

5. Pajak Penerangan Jalan

Pajak penerangan jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik. Penggenaan tarif untuk pajak penerangan jalan dikelompokkan atas: a) Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari PLN bukan untuk industri

sebesar 5 persen

b) Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari PLN untuk industri sebesar 5 persen

c) Penggunaan tenaga listrik yang berasal bukan PLN, bukan untuk industri sebesar 3 persen

d) Penggunaan tenaga listrik yang berasal bukan PLN untuk industri sebesar 4 persen.

Pertumbuhan pajak penerangan jalan di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Pertumbuhan Pajak Penerangan Jalan Kota Bogor Tahun 2004-2009

Tahun Anggaran Pajak Penerangan Jalan (Rupiah) Tingkat Pertumbuhan (%) 2004 7.242.911.775,00 -2005 8.639.605.663,00 19,28 2006 10.517.970.003,00 21,74 2007 11.383.507.079,00 8,23 2008 12.493.054.272,00 9,75 2009 13.525.251.061,00 8,26

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor, diolah

Kontribusi pajak penerangan jalan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor tahun 2004-2009 dihitung dengan membandingkan jumlah penerimaan pajak penerangan jalan dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun yang bersangkutan. Besarnya kontribusi tersebut dapat dilihat pada Tabel 18. Pada tabel tersebut kontribusi pajak penerangan jalan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor bervariasi mulai dari 14,30 persen 2004 sampai 11,67 persen pada tahun 2009 atau rata-rata 13,62 persen per

tahun. Naik turunnya kontribusi pajak penerangan jalan di Kota Bogor dikarenakan oleh jumlah pemakaian tenaga listrik dan besar kecilnya pendapatan dari setiap komponen PAD yang lain. Kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 15,66 persen dan terendah sebesar 11,67 persen pada tahun 2009. Pajak penerangan jalan ini berbeda dengan pajak daerah lainnya yang dipungut di Kota Bogor yaitu jenis pajak daerah yang lain kontribusinya dominan naik sedangkan pajak penerangan jalan dari enam tahun data yang digunakan hanya satu tahun pajak ini mengalami kenaikan pada kontribusinya dan lima tahun yang lain kontribusinya selalu menurun. Rata-rata kontribusi pajak penerangan jalan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor selama enam tahun sebesar 13,62 persen.

Tabel 18. Kontribusi Pajak Penerangan Jalan Terhadap PAD Kota Bogor Tahun 2004-2009

Tahun Anggaran

Pajak Penerangan Jalan (Rupiah) PAD (Rupiah) Kontribusi (%) 2004 7.242.911.775,00 50.644.378.397,34 14,3 2005 8.639.605.663,00 66.677.343.215,20 12,96 2006 10.517.970.003,00 67.174.587.720,00 15,66 2007 11.383.507.079,00 79.661.810.774,00 14,29 2008 12.493.054.272,00 97.483.046.688,00 12,82 2009 13.525.251.061,00 115.921.660.827,00 11,67 Rata-rata 10.633.716.642,17 79.593.804.603,59 13,62

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor

6. Pajak Parkir

Pajak parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir. Pajak parkir yang ada di Kota Bogor diperoleh dari tarif pajak parkir yang ditetapkan 20 persen dari jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar untuk pemakaian tempat parkir. Perhitungan besarnya pajak berdasarkan klasifikasi tempat parkir, jenis kendaraan dan frekuensi pemakaian tempat parkir. Klasifikasi tempat parkir terdiri atas:

a) Gedung parkir b) Lingkungan parkir c) Peralatan parkir

d) Garasi yang disewakan

38

Jenis kendaraan terdiri atas:

a) Kendaraan bermotor truk gandeng/trailer/container b) Kendaraan bermotor truk/bus

c) Kendaraan bermotor angkutan barang sejenis boks

d) Kendaraan bermotor angkutan roda empat seperti sedan, mini bus, pick up

e) Kendaraan bermotor roda dua seperti sepeda motor dan sejenisnya. Frekuensi pemakaian tempat parkir terdiri atas:

a) Satuan jam b) Satuan hari c) Satuan bulan

Pajak parkir baru diterapkan di Kota Bogor tahun 2005. Penerapan ini memiliki awal yang baik karena mampu menyerap wajib pajak sebanyak 237 unit (Lampiran 2) dan mampu menambahkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp. 754.252.300,00. Pertumbuhan pajak parkir dari tahun 2006 hingga 2007 sangat besar yaitu sebesar 60,21 persen (75,05 persen–14,84 persen). Pertumbuhan pajak parkir di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Pertumbuhan Pajak Parkir Kota Bogor Tahun 2004-2009

Tahun Anggaran Pajak Parkir

(Rupiah) Tingkat Pertumbuhan (%) 2004 - -2005 754.252.300,00 -2006 866.153.600,00 14,84 2007 1.516.161.300,00 75,05 2008 1.688.767.800,00 11,38 2009 2.316.242.900,00 37,12

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor, diolah

Kontribusi pajak parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor tahun 2004-2009 dihitung dengan membandingkan jumlah penerimaan pajak parkir dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun yang bersangkutan. Besarnya kontribusi tersebut dapat dilihat pada Tabel 20. Pada tabel tersebut kontribusi pajak parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor bervariasi mulai dari 1,13 persen pada tahun 2004 sampai 2,00 persen pada tahun 2009 atau rata-rata 1,61

persen per tahun. Naik turunnya kontribusi pajak parkir di Kota Bogor dikarenakan oleh banyak tidaknya jumlah kendaraan yang memakai jasa tempat parkir. Kontribusi terbesar terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 2,00 persen dan terendah sebesar 1,13 persen pada tahun 2005. Pajak parkir baru diberlakukan di Kota Bogor pada tahun 2005 sehingga pada tahun 2004 tidak ada pemasukan dari pajak ini. Pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0,17 persen. Rata-rata kontribusi pajak parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor selama lima tahun sebesar 1,61 persen.

Tabel 20. Kontribusi Pajak Parkir Terhadap PAD Kota Bogor Tahun 2004-2009

Tahun Anggaran Pajak Parkir (Rupiah) PAD (Rupiah) Kontribusi (%) 2004 50.644.378.397,34 2005 754.252.300,00 66.677.343.215,20 1,13 2006 866.153.600,00 67.174.587.720,00 1,29 2007 1.516.161.300,00 79.661.810.774,00 1,9 2008 1.688.767.800,00 97.483.046.688,00 1,73 2009 2.316.242.900,00 115.921.660.827,00 2,00 Rata-rata 1.428.315.580,00 79.593.804.603,59 1,61

Sumber : DPPKA Daerah Kota Bogor

Dokumen terkait