• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perelatifan oblik/keterangan, kemunculannya tidak sebanyak jika dibandingkan dengan kemunculan perelatifan subjek, objek langsung, dan objek tidak langsung. Hanya beberapa saja yang ditemui dari data penelitian ini. Berikut contoh yang memperlihatkan perelatifan oblik/keterangan.

(17)

هدّدح ىذّلا دعولدا دعب رضح دق

/Qad chadhara ba‘dal-mau‘idi‘l-ladzi> [chaddadahu]/

Kalimat qad chadhara ba‘da al-mau‘idi

a’l-ladzi chaddada hu Fungsi Part.Pen (S) + P Pre Ket.

Waktu

PR.MT P’ OL’

Terjemah sungguh telah datang

setelah waktu yang menentukan nya

Data (17) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Berikut penjelasan klausa relatif dan klausa utama.

a. Klausa relatif : /Chaddadahu/ ‘Ditentukan’

Kalimat chaddada hu

Fungsi P’ OL’

Terjemah menentukan nya b. Klausa utama :

/Qad chadhara ba’dal-mau’idi/ ‘Sungguh telah datang setelah waktu’

Kalimat qad chadhara ba‘da al-mau‘idi Fungsi Part.Pen (S) + P Pre Ket. Waktu Terjemah sungguh telah datang setelah waktu

Sebelum membahas klausa relatif, akan dibahas mengenai nomina inti terlebih dahulu karena ini menjadi hal terpenting yang mempengaruhi kemunculan klausa relatif. Jika diamati, nomina inti dari klausa utama adalah /al-mau‘idi/ ‘waktu’. Nomina inti tersebut menduduki fungsi keterangan waktu. Hal tersebut karena nomina inti /al-mau‘idi/ ‘waktu’ didahului dengan preposisi /ba‘da/ ‘setelah’ yang menunjukkan waktu. Kemudian verba /chadhara/ ‘datang’ juga hanya membutuhkan satu argumen saja, yaitu subjek. Subjek dari verba

tersebut tidak disebutkan karena sudah disebutkan pada kalimat sebelumnya, yaitu /ar-ra>‘i/ ‘penggembala’.

Klausa relatif di atas terdiri dari verba /chaddada/ ‘menentukan’ dan argumen berupa pronomina /hu/ ‘nya’. Verba /chaddada/ ‘menentukan’ membutuhkan dua argumen yaitu subjek dan objek. Subjek dari verba tersebut adalah /ar-ra>‘i/ ‘penggembala’ sama dengan subjek dari verba /chadhara/ ‘datang’ pada klausa utama, sedangkan objeknya adalah pronomina /hu/ ‘nya’. Pronomina hu/ ‘nya’ sekaligus menjadi relator yang merujuk kepada nomina inti /al-mau‘idi/ ‘waktu’. Hal tersebut karena pronomina /hu/ ‘nya’ ini merupakan pronomina persona maskulin tunggal dan nomina inti /al-mau‘idi/ ‘waktu’ merupakan kata benda maskulin tunggal. Pada klausa relatif ini menggunakan strategi pronoun-retention, yaitu nomina inti tetap ada di dalam embedded sentence (kalimat sematan) dalam bentuk pronomina. Jadi pronomina /hu/ ‘nya’ yang merujuk pada nomina inti /al-mau‘idi/ ‘waktu’ yang menduduki fungsi keterangan pada klausa inti menjadi konstituen yang direlativisasi, sehingga data (17) ini merupakan perelatifan oblik/keterangan.

Data (17) di atas termasuk klausa relatif restriktif karena nomina inti /al-mau‘idi/ ‘waktu’ belum memberikan informasi yang jelas kepada pendengar sehingga bingung ‘waktu’ mana yang dimaksud. Jadi kemunculan klausa relatif berfungsi membatasi nomina inti.

(18)

مساقلا ةّثج اهيف تيّلا ةفرغلالىإ وب تراس ّثم

/tsumma sa>rat bihi ilal-ghurfati’l-lati> [fi>ha> jutstsatul-qa>sim]/

‘lalu dia (pr) berjalan bersamanya ke ruang yang di dalamnya ada jasad Qasim’ (Ki>la>ni>, tt:17)

Kalimat tsumma sa>rat bi hi ila> al-ghurfati

a’l-lati> fi>ha> jutstsatul -qa>sim

Fungsi Konj. P Pel Pre Ket.

Tempat

PR.FT P’ S’ Terjemah lalu dia pergi

bersama-nya ke ruang yang di dalam -nya jasad Qasim

Data (18) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Berikut klausa relatif dan klausa utama.

a. Klausa relatif :

/Fi>ha> jutstsatul-Qa>sim/

‘Di dalamnya ada jasad Qasim’

Kalimat fi>ha> jutstsatul-qa>sim

Fungsi P’ S’

Terjemah di dalamnya jasad Qasim

b. Klausa utama :

/Tsumma sa>rat bihi ilal-ghurfati/

‘Lalu dia (pr) berjalan bersamanya ke ruang’

Kalimat tsumma sa>rat bi hi ila> al-ghurfati

Fungsi Konj. P Pel Pre Ket. Tempat

Terjemah lalu dia pergi bersamanya ke ruang

Nomina inti dari klausa relatif /fi>ha> jutstsatul-qa>sim/ ‘di dalamnya ada jasad Qasim’ adalah /al-ghurfati/ ‘ruang’. Nomina inti tersebut menduduki fungsi keterangan karena didahului oleh preposisi /ila>/ ‘ke’. Hal tersebut dikuatkan dengan verba /sa>rat/ ‘berjalan’ yang hanya membutuhkan satu argumen saja, yaitu subjek. Subjek dari verba tersebut adalah istri Qasim yang telah disebutkan pada kalimat sebelumnya.

Klausa relatif di atas terdiri dari subjek dan predikat yang susunannya adalah jar majrur /fi>ha> jutstsatul-qa>sim/ ‘di dalamnya ada jasad Qasim’. Pada klausa relatif tersebut terdapat pronomina /ha>/ ‘nya’ yang terletak setelah preposisi /fi>/ ‘di’ yang disebut dengan relator. Pronomina /ha>/ ‘nya’ merujuk pada nomina inti /al-ghurfati/ ‘ruang’ yang menduduki fungsi keterangan dalam klausa utama. Klausa relatif pada contoh ini menggunakan strategi pronoun-retention, yaitu nomina inti tetap ada di dalam embedded sentence (kalimat sematan) dalam bentuk pronomina. Pronomina /ha>/ ‘nya’ inilah nomina inti yang terdapat dalam klausa relatif karena merujuk pada kata /al-ghurfati/ ‘ruang’ yang menduduki fungsi keterangan dalam klausa utama sehingga data (18) ini merupakan perelatifan oblik/keterangan.

(19)

لالدا نم يرحم ولمتح ام قوف بشلخا نم ًلايلق عضو نأ دعب

/ba‘da an wadha‘a qali>lan minal-khasyabi fauqa ma> [tachmiluhu chami>run minal-ma>li]/

‘setelah meletakkan sedikit kayu di atas harta yang dibawa oleh keledai’ (Ki>la>ni>, tt:6)

Kalimat ba’da an wadha‘a qali>lan minal-khasyabi

fauqa ma>

Fungsi Pre P OL Pre OBL + (PR.U)

Terjemah setelah meletakkan sedikit kayu di atas sesuatu (yang) Kalimat tachmilu hu chami>run min minal-ma>li

Fungsi P’ OL’ S’ Pre Ket

Terjemah membawa nya keledai dari harta

Data (19) di atas terdiri dari klausa relatif dan klausa utama. Berikut klausa relatif dan klausa utama.

a. Klausa relatif :

/Tachmiluhu chami>run minal-ma>li/ ‘Harta yang dibawa oleh keledai’

Kalimat tachmilu hu chami>run min minal-ma>li

Fungsi P’ OL’ S’ Pre Ket

Terjemah membawa nya keledai dari harta b. Klausa utama :

/Ba’da an wadha’a qali>lan minal-khasyabi fauqa ma>/ ‘Setelah meletakkan sedikit kayu di atas sesuatu’

Kalimat ba’da an wadha‘a qali>lan minal-khasyabi fauqa ma>

Fungsi Pre P OL Pre Ket (PR.U)

Terjemah setelah meletakkan sedikit kayu di atas sesuatu (yang) Nomina inti dari klausa relatif /tachmiluhu chami>run minal-ma>li/ adalah /ma>/ ‘sesuatu (yang). Nomina inti tersebut sebenarnya adalah pronomina relatif, karena /ma>/ merupakan pronomina relatif non-definit head maka dia masuk dalam struktur gramatikal pada klausa utama. Pronomina relatif /ma>/ menduduki fungsi keterangan karena di dahului oleh preposisi /fauqa/ ‘di atas’. Hal tersebut diperkuat oleh verba /an wadha‘a/ ‘meletakkan’ yang membutuhkan dua argumen, yaitu subjek dan objek. Subjek dari verba tersebut adalah ‘Ali> Ba>ba> yang telah disebutkan pada kalimat sebelumnya dan objek diisi oleh /qali>lan minal-khasyabi/ ‘sedikit kayu’.

Pada klausa relatif /tachmiluhu chami>run minal-ma>li/ ‘harta yang dibawa oleh keledai’ terdapat pronomina /hu/ ‘nya’ yang terletak setelah verba /tachmilu/ ‘membawa’ yang disebut dengan relator. Relator tersebut menduduki fungsi objek pada klausa relatif dan merujuk pada nomina inti /ma>/ ‘sesuatu (yang) yang

menduduki fungsi keterangan pada klausa utama. Dengan demikian klausa relatif pada data (19) merupakan perelatifan oblik/keterangan.

B. Strategi yang Digunakan Dalam Pembentukan Klausa Relatif Bahasa Arab Dalam Cerpen ‘Ali> Ba>ba> dan Cerpen A’r-Ra>‘i> A’sy-Syujja>‘.

Strategi perelatifan adalah cara untuk melihat posisi mana dalam kalimat yang mengalami perelatifan, sedangkan aksesibilitas berkaitan dengan peranan nomina inti dalam klausa utama. Comrie (1989:140) mengemukakan empat parameter penting dalam pembentukan klausa relatif. Strategi tersebut adalah non-reduction, prononoun-retention, relative pronoun, dan gap.

Pada penelitian klausa relatif bahasa Arab ini ditemukan tiga jenis perelatifan, yaitu strategi gap, pronoun-retention, dan relative pronoun. Ketiga strategi perelatifan ini sudah sedikit disinggung pada pembahasan subbab sebelumnya. Pada pembahasan subbab ini akan lebih dipertegas kembali. Berikut akan dijelaskan data masing-masing dari strategi perelatifan tersebut.

Dokumen terkait