• Tidak ada hasil yang ditemukan

peremajaan mesin yang digunakan

Dalam dokumen T1 212013705 Full text (Halaman 41-46)

Membuat standar peremajaan

mesin.

Penggunaan mesin tidak mengikuti standar. Penggunaan mesin tidak sesuai standar.

Solusi mengatasi hambatan pengendalian kualitas dengan metode six sigma menggunakan DMAIC guna mengurangi produk cacat pada PT. Pismatex, antara lain:

1. Perusahaan berupaya dalam melakukan aktivitas produksinya untuk memenuhi keinginan pasar konsumen dan mampu menerapkan sistem pengendalian kualitas produk yang lebih baik.

2. Pihak manajemen perusahaan dapat mengatasi hambatan yang terjadi dalam mengatasi produk cacat dengan cara:

a. Perbaikan proses

Perbaikan proses dilakukan untuk menemukan target dan melakukan perbaikan untuk mengurangi kecacatan dalam proses produksi. Istilah perbaikan proses merujuk pada sebuah strategi membangun solusi terfokus untuk mengeliminasi akar penyebab dari dan menganalisis penyebab yang lain terkait temuan produk yang cacat.

42 b. Desain ulang proses

Membangun bisnis yang lebih baik. Dalam Six Sigma dilakukan perbaikan proses maupun perancangan ulang, menggabungkannya sebagai strategi paling penting yang komplementer untuk meraih sukses terus menerus. Pada model desain ulang harus dilakukan pengawasan terhadap standar penggunaan bahan baku serta memperhatiakn standar operasi karyawan bagian produksi agar mutu barang yang dihasilkan lebih baik.

c. Manajemen proses

Infrastruktur untuk kepemimpinan Six Sigma merupakan strategi yang paling revolusioner karena melibatkan suatu perubahan fokus, dari kekeliruan dan arah fungsi-fungsi kepada memahami manajemen proses, dan aliran kerja yang memberikan nilai kepada pelanggan dan para pemegang saham. Dalam melakukan manajemen proses dilakukan pengaturan ulang dengan melakukan pencatatan dan penimbangan seluruh produk catat setiap hari dari masing-masing jenis yang dilakukan oleh karyawan dalam proses produksi. Kemudian melaporkan hasil penimbangan produk cacat berdasarkan type produk catat kepada supervisor, sehingga manajemen perusahaan dapat mengubah pola produksi sesuai dengan permintaan pasar, dan pihak manajemen produksi mampu menganalisa penggunaan alternatif-alternatif sistem manajemen yang baru, dan terus melakukan evaluasi kapabilitas rancangan untuk memilih rancangan yang terbaik dalam kegiatan produksi agar proses pengendalian produk yang dilakukan oleh perusahaan dapat optimal.

Kesimpulan, dan Saran

Kesimpulan

PT. Pismatex melakukan sistem pengendalian kualitas dengan metode Six Sigma dengan DMAIC. DMAIC dilakukan dengan kedua alat analisis diagram tulang ikan dan diagram pareto dengan kedua alat tersebut perusahan dapat menekan angka kecacatan secara menyeluruh dengan rata-rata kecacatan 0,094487085 dan level sigma mencapai

43 target selama 5 tahun terakhir. Langkah terpenting dalam tahap DMAIC adalah pada langkah analisis yang bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan produk cacat beberapa faktor tersebut yaitu faktor bahan baku serta mesin yang digunakan,faktor tenaga kerja, serta faktor metode atau standar yang digunakan. Faktor yang dianggap penting oleh perusahaan untuk dapat menjaga kualitas adalah faktor penggunaan bahan baku dan mesin serta faktor metode atau standar yang digunakan disaat proses produksi. Kedua faktor ini dianggap penting karena sarung dapat terjaga kualitasnya jika bahan baku yang digunakan bagus dari kain yang tidak cacat kain tidak bergelombang ataupun tidak cacat pada proses pewarnaan. Standar operasi juga dianggap penting karena jika dalam proses produksi tidak mengikuti standar atau prosedur yang diterapkan oleh manajemen maka sarung akan menjadi jelek dan cacat. Faktor lain yang dianggap penting adalah lemahnya pengawasan kinerja adalah kurangnya dukungan manajemen dan organisasi. Karyawan yang ditugaskan mengawasi kegiatan karyawan atau biasa yang disebut mandor terkadang lalai mengawasi kinerja bawahannya sehingga menimbulkan kesalahan metode yang digunakan ataupun kesalahan dalam melakukan pekerjaan sehingga menyebabkan produk cacat. Selain itu dukungan dari manajemen dan organisasi juga penting untuk mengevaluasi kebijakan standar kinerja yang telah dibuat atau bahkan bisa membuat standar baru jika dimungkinkan dengan tujuan untuk meminimalisasi kesalahan kinerja karyawan, sehingga berdampak kepada berkurangnya produk cacat.

Setelah mengetahui hasil dari tahap analisis perusahaan dapat mengetahui seberapa efektif langkah yang dilakukan sehingga dapat melakukan Improve dan Control. Langkah Improve dan Control harus lebih bersifat teknis sebagai contoh selalu melakukan evaluasi setelah proses produksi kemudian juga lebih mengecek dan mengawasi lebih teliti lagi dibagian sumber daya manusia agar tidak terjadi human eror. Langkah improve dan control ini harus selalu dilakukan dengan tujuan mengevaluasi kinerja sehingga kualitas produk sarung ‘Gajah Duduk’ dapat terjaga dengan baik.

44 Saran

1. Perusahaan perlu menggunakan metode six sigma untuk dapat mengetahui jenis kerusakan yang sering terjadi dan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Dengan demikian perusahaan dapat segera melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi terjadinya produk cacat.

2. Secara umum penyebab utama terjadinya produksi cacat berasal dari faktor manusia dan mesin.. Oleh karena itu, usaha-usaha untuk mengatasi terjadinya produksi cacat yang disebabkan oleh faktor tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Manusia

1) Melakukan pengawasan atas para pekerja dengan lebih ketat.

2) Memberikan pelatihan kepada para pekerja baru.

3) Membuat sistem penilaian kerja yang baru dengan tujuan untuk memotivasi kinerja para pekerja agar lebih baik.

b. Mesin

1) Melakukan perawatan mesin rusak, kurang perawatan, pemakaian terus menerus.

2) Segera mengganti komponen mesin yang rusak dan sudah tua sehingga tidak menghambat proses produksi.

45

DAFTAR PUSTAKA

Agus Ahyari, 2000. Pengertian Kualitas Produk Sebagai Tindakan Preventif. Jurnal Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta.

Heizer and Render. 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta.

Anis Wahyuningsih 2002. Definisi Kualitas Sebagai Strategi Bisnis. Jurnal Ekonomi IPB.

Kotler terjamahan Rommy A Rusli 2002. Pengertian Kualitas Produk PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Nasfiendry 2003. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengendalian Kualitas Dengan Metode Six Sigma. Jurnal Ilmiah Teknik Industri IPB

Schermerhorn 2003. Filosofi Pengendalian Kualitas Dengan Metode Six Sigma. PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Gasperz 2004. Pengendalian Kualitas Dengan Metode Six Sigma. PT Gramedia Pusaka Utama Jakarta.

Kotler 2005 terjemahan Tjiptono Fandi. Manajemen Pengendalian Kualitas Produk PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Lupiyoadi Rambat 2007. Manajemen Pemasaran implementation and Control. Jurnal Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Ika Cendrawati, N 2007 Rancangan Pengendalian Mutu dengan Metode Six Sigma pada Divisi Spinning PT Unitex Bogor.

Arman Hakim Nasution 2008. Perencanaan dan Pengendalian Proses Produksi. PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Limbong WH 2008. Analisis Strategi Perusahaan PT Pismatex Pekalongan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah.

Amri Sahrial 2009. Analisis Stabilitas dan Kapabilitas Proses Spining Benang Katun dengan Metode Six Sigma. Jurnal Teknik Industri Institut Teknik Bandung.

Yuliawan AF 2009. Kajian Optimisasi Untuk Meningkatkan Profitabilitas Pada PT Pismatex Pekalongan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah.

46 Latief dan R.P Utami 2009. Penerapan Pendekatan Metode Six Sigma dalam Menjaga

Kualitas Produk. Jurnal Makara Teknologi Institut Teknik Bandung.

Susetyo Joko, Winarni,Hartanto Catur. 2010. Aplikasi Six Sigma DMAIC dan KAIZEN sebagai Metode Pengendalian dan Perbaikan Kualitas Produk. Jurnal teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

Sopyan Bayu 2010. Usulan Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Kain Sarung tipe 40/2tr di Depatemen Finishing PT Pismatex. Jurnal Teknik Industri Universitas Diponegoro Semarang.

Dalam dokumen T1 212013705 Full text (Halaman 41-46)

Dokumen terkait