• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENGENDALIAN INTERNAL ATAS BIAYA

C. Perencanaan Biaya Operasional

Setiap perusahaan harus menyiapkan suatu perencanaan, yang merupakan suatu usaha untuk merumuskan tujuan-tujuan dan menyusun program operasi yang lengkap dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Termasuk pula proses penentuan strategi yang disusun untuk jangka panjang dan jangka pendek. Tanpa adanya suatu perencanaan yang baik, kemungkinan besar usatu perusahaan besar akan mengalami kegagalan.

Perencanaan pada dasarnya adalah memilih alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan serta sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan kendala-kendala yang dihadapi. Untuk tujuan tersebut manajemen harus mengetahui data-data yang relevan terutama yang menyangkut penghasilan dan biaya dimasa yang akan datang .

Biaya operasional merupakan elemen yang penting dalam pembentukan laba pada suatu perusahaan. Oleh karena itu harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya.

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2012 : 99) definisi perencanaan adalah :

“Perencanaan adalah untuk memperkirakan posisi dan kondisi keuangan di masa yang akan datang dalam jangka pendek atau jangka panjang”.

Dalam suatu organisasi perencanaan memiliki posisi penting dari langkah-langkah berikutnya. Kematangan dan kesalahan dalam perencanaan mampu memberi pengaruh positif dan negatif pada masa yang akan datang.

Menurut Supriyono (1999 : 7) definisi perencanaan adalah : “Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaknsanakan, perencanaan ini dapat disusun untuk jangka pendek atau jangka panjang, dan akan dipakai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan”.

Dari kedua definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan sebenarnya adalah menetapkan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu dilaksanakan dengan pertimbangan yang matang serta kemungkinan yang akan terjadi, diharapkan bahwa tujuan yang diinginkan tercapai.

Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang ,tetapi seharusnya berusaha untuk mengidentifikasi dan menghindarkan kegiatan-kegiatan sekarang dan hasil-hasilnya yang dapat disempurnakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik.

Dengan disusunnya perencanaan maka manfaat yang akan diperoleh perusahaan adalah:

1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.

2. Membantu dalam kristalisasi penyesuaian pada masalah-masalah utama. 3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas. 4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.

5. Memberi cara pemberian perintah untuk beroperasi .

6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar organisasi.

7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami. 8. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.

9. Menghemat waktu usaha dan dana.

Dalam operasional setiap perusahaan senantiasa diperlukan langkah yang sistematis untuk dapat memberdayakan potensi sumber dayanya secara efisien dan

efektif. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan perencanaan yang cermat dari manajemen dalam meneliti langkah operasional yang akan dilakukan.

1. Pengertian Anggaran

Didalam melaksanakan kegiatan usaha, setiap perusahaan selalu dihadapkan pada masa yang penuh dengan ketidakpastian, hingga akan menimbulkan masalah pemilihan dari berbagai alternatif kebijakan yang akan ditempuh dalam melaksanakan kegiatan usaha tersebut .Disamping itu didalam pelaksana kebijakan yang telah diputuskan tersebut, perlu adanya suatu alat untuk mengkoordinasikan semua kegiatan agar dapat berjalan secara resmi dan terkendali. Untuk keperluan tersebut banyak sarana manajemen yang dapat dipergunakan dan salah satunya dalam bentuk anggaran. Dengan kata lain, anggaran akan sangat bermanfaat untuk mensinergikan seluruh sumber dana dan daya dalam suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya.

Tujuan perusahaan dalam berbagai bentuk : tujuan umum, tujuan khusus, yang dijabarkan dalam angka kuantitatif di masukkan dalam budget ini, dan budget inilah yang nanti menjadi kompas, arah dan pedoman kerja manajemen .

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun secara sistematis dan dinyatakan dalam satuan uang. Jadi anggaran ini telah membahas kebutuhan manajemen dalam melaksanakan fungsinya berupa perencanaan baik perencanaan jangka pendek, maupun perencanaan jangka panjang ( corporate plan ), ataupun perencanaan yang bersifat politis, strategis, taktis, sampai dengan perencanaan

operasional, kesemuanya dirumuskan secara terpadu dan sistematis didalam anggaran tersebut.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat lebih ditelaah bahwa anggaran merupakan :

1. Suatu rencana yang terorganisasi dan menyeluruh 2. Rencana yang dinyatakan dalam unit moneter 3. Rencana atas operasi dan sumber daya perusahaan

4. Rencana dimasa yang akan datang selama periode tertentu

Suatu anggaran merupakan harapan perusahaan dimasa yang akan datang. Perencanaan melibatkan pengendalian dana rekayasa dari variabel-variabel yang relevan dan mengurangi dampak ketidakpastian. Anggaran membuat manajemen proaktif untuk mempengaruhi lingkungan yang menarik perhatiannya. Suatu anggaran menyatakan perencanaan yang formal dan membantu untukmerealisasi harapan-harapan manajemen.

Dapat juga dirumuskan bahwa anggaran adalah rencana kerja sistematis yang tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan periode yang lalu yang dimiliki dalam satuan uang yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang meerupakan pencerminan tujuan perusahaan yang disusun dalam jangka waktu tertentu.

Ada beberapa hal yang perlu dientukan dari rumusan tersebut, yaitu :

1. Bahwa anggaran tersebut harus bersifat formil yaitu anggaran disusun dengan sengaja dan sungguh-sungguh dalam bentuk tertulis sehingga diketahui semua pihak yang terlibat pada operasi perusahaan.

2. Rencana kerja yang sistematis artinya dibuat secara berurutan dan berdasarkan suatu logika, hitungan, dengan kata lain dapat dilaksanakan dan dicapai.

3. Menganalisa tentang apa yang terjadi secara cermat untuk itu setiap manajer diharapkan pada tanggung jawab untuk mengambil keputusan berdasarkan beberapa asumsi tertentu mengenai jasa yang akan datang berdasarkan periode lalu.Dibuat dalam satuan uang sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas apa yang hendak dicapai.

4. Merupakan pencerminan tujuan, dimanauntuk meihat tujuan perusahaandapat dilihat dari anggaran. Tetapi perlu ditekankan bahwa anggaran bukanlah tujua, hanya cermin dari tujuan perusahaan.

Menurut Nafirin (2004 :12) definisi anggaran adalah :

Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah diarahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”

Menurut Mulyadi (2001 : 515) definisi anggaran adalah :

“Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, mencakup jangka waktu satu tahun”.

2.Tujuan Anggaran

Tujuan anggaran meliputi :

a. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal , sehingga bisa menghindari keracunan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.

b. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dapat dimengerti ,didukung dan dilaksanakan.

c. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan .

d. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.

e. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.

3.Prosedur Penyusunan Anggaran

Sistem penyusunan anggaran merupakan tahap perencanaan pengelolaan sumber daya yang tependek jangka waktunya dan merupakan tahap perencanaan terakhir, sebelum pengelolaan sumber daya yang diimplementasikan. Oleh karena pada dasarnya organisasi perusahaan merupakan institusi pencipta kekayaan, penyusunan anggaran merupakan tahap penting dalam resource management system.

Penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan perencanaan penciptaan nilai (value creation), sehingga sistem penyusunan anggaran harus menjanjikan dihasilkannya laba memadai selama jangka waktu anggaran, agar organisasi perusahaan mampu memenuhi tujuannya menciptakan kekayaan. Oleh karena itu, sistem penyusunan anggaran disebut pula sebagai sistem perencanaan laba jangka pendek ( short fun profit planning ).

Penyusunan anggaran biaya operasional Fskultas Ekonomi USUdilakukan bersama-sama dengan anggaran lainnya pada perusahaan tidak menggunakan panitia anggaran yang menangan penyusunan anggaran.

Dasar penyusunan biaya anggaran operasional Fakultas Ekonomi USU adalah :

1. Historical atau pengalaman anggaran tahun lalu

Salah satu yang menjadi dasar penyusunan adalah anggaran pada tahun-tahun yang lewat.

2. Realisasi tahun berjalan

Realisasi tahun berjalan sangat penting untuk menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunan anggaran. Biasanya realisasi tahun berjalan yang digunakan Fakultas Ekonomi USU sampai dengan 12 bulan. Realisasi tahun berjalan memberikan data informasi yang lebih nyata dan akurat karena merupakan hasil sebenarnya.

3. Melihat kondisi eksternal secara umum

mengenai kebijaksanaan pmerintah (UU Perburuan, UU Perpajakan), kondisi alam (apabila terjadi bencana alam pada suatu daerah, maka anggaran diturunkan), indikator ekonomi (inflasi, suku bunga bank, kebijakan moneter). Hal ini sangat penting untuk perkiraan/ asumsi mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan terjadi.

Instruksi penyusunan anggaran yang diterima pimpinan/kepala bagian disampaikan kepada bagian keuangan serta memberikan pengarahan dalam penyusunan anggaran. Kemudian bagian keuangan menginformasikan kepada bendahara untuk menyusun anggaran. Berdasarkan pengarahan kepala bagian tentang sasaran dan tujuan yang ingin dicapai masing-masing bagian menyusun anggaran berdasarkan bahan-bahan rencana untuk tahun berkutnya.

Anggaran yang telah disusun oleh tiap-tiap bagian diserahkan kepada bagian keuangan . Selanjutnya bagian keuangan menyusun anggaran tiap bagian menjadi anggaran yang homogen/ anggaran keseluruhan disertai dengan perbaikan/ revisi terhadap anggaran yang disusun setiap bagian. Terakhir anggaran tersebut diberikan kepada dekan Fakultas USU untuk disetujui/ diserahkan, bila dekan mensahkan maka mulailah pelaksanaan anggaran.

Anggaran ini dijadikan pedoman kerja tiap bagian dalam melaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi jelas bahwa anggaran Fakultas Ekonomi USU bukan tujun fakultas an tapi alat mencapai tujuan.

Anggaran Fakultas Ekonomi juga dijadikan acuan dalam melakukan penilaian prestasi kerja. Namun perlu ditekankan bagian keuangan tidak menetapkan angaran apabila terjadi suatu penyimpangan ntara anggaran dan

realisasi pada suatu bagian yang merupakan penurunan prestasi kerja, makan akan menganalisa kembali sebab-sebab terjadinya penyimpangan.

Bila penyimpangan disebabkan oleh situasi dan kondisi yang sulit diperkirakan, maka anggaran Fakultas Ekonomi dapat direvisiuntuk disesauiakn dengan situasi sekarang. Untuk itu diharapkan agar anggaran yang disusun bersifat fleksibel.

4.Pembagian Anggaran Biaya Operasional

Anggaran biaya operasional adalah anggaran/taksiran semua biaya yang dikeluarkan yang pada hakekatnya habis dalam masa 1 tahun buku. Penyusunan anggaran biaya operasional yang biasa terjadi pada suatu perusahaan adalah :

1. Anggaran biaya tetap

Anggaran biaya tetap adalah kelompok biaya yang besarnya dapat diduga sebelumnya sesuai dengan besarnya kegiatan atau volume produksi. Yang termasuk biaya ini adalah depresiasi, pajak, asuransi, biaya kredit, dan lain-lain.

2. Anggaran biaya variabel

Anggaran biaya variable adalah biaya yang berubah-ubah secara proporsional yang berubahnya volume produksi. Ini berarti jika terjadi peningkatan aktivitas perusahaan , maka jumlah biaya variabel akan meningkat pula begitu juga sebaliknya. Yang termasuk biaya variabel misalnya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja, dan lain-lain.

3. Anggaran biaya semi variabel

Biaya semi variabel merupakan biaya-biaya yang sebagian mempunyai sifat tetap dan sebagian lagi mempunyai sifat tidak tetap.Yang temasuk biaya variabel antara lain : biaya pemeliharaan mesin, biaya pemeliharaan gedung dsan alat-alat, upah atau gaji insentif , dan lain-lain.

D. Pengendalian Biaya Operasional

1. Konsep Dasar Sistem Pengendalian

Pengendalian (control), sebagaimana hanya perencanaan (planning) dan pengorganisasian (organisizing), merupakan salah satu fungsi yang vital dalam proses manajemen. Biaya dapat dikatakan terkendali (dapat dikendalikan) jika manajer atau pekerja mempunyai kebijakan dalam keputusan terjadinya biaya atau secara siginifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya dalam satu periode tertentu yang biasanya jangka pendek. Contoh, biaya sewa dan asuransi untuk fasilitas pabrik biasanya tidak dapat dikendalikan oleh supervisor toko dan manajer divisi. Sebaliknya para karyawan biasanya dapat mengendalikan biaya bahan dan biaya tenaga kerja yang digunakan dalam lingkungan kerja. Juga biaya seperti biaya advertensi dan biaya pemilaharaan yang biasanya berada pada lingkup produk atau divisi dibawah kendali manajer.

Menurut Supriyono (1999 : 8) definisi pengendalian yaitu :

“Pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan”.

Menurut Sumarsan (2013 : 3) definisi pengendalian yaitu :

“Pengendalian merupakan memberikan informasi mengenai kinerja manajemendan unit bisnis atau divisi dan pengendalian strategi menghasilkan informasi yang berhubungan dengan kinerja keuangan dan tingkat kompetisi perusahaan jangka panjang”

Pengendalian biaya operasional pada Fakultas Ekonomi USU diadakan melalui anggaran. Sebagaimana kita ketahui anggaran selain alat perencanaan juga sekaligus alat pengendalian. Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan atau kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk periode anggaran berikutnya. Namun evaluasi ini tidak hanya terbatas pada evaluasi akhir periode. Evaluasi atas anggaran untuk periode berjalan juga dilakukan. Perusahaan menganut prinsip fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran.

Untuk melakukan pengendalian terhadap anggaran biaya operasional, penulis membandingkan anggaran dengan realisasinya dari semua perkiraan-perkiraaan yang terdapat didalam anggaran biaya operasi tersebut.

2.Pengendalian Anggaran Biaya Operasional

Langkah pertama yang sangat umum pengendalian biaya operasional adalah pengelompokkan biaya menurut fungsi /aktivitas. Adapun langkah-langkah yang disusun oleh Fakultas Ekonomi USU adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan anggaran biaya operasional berdasarkan estimasi kebutuhan b. Pembebanan biaya pada setiap fungsi

c. Membuat anggaran biaya operasional pada awal periode d. Mengalokasikannya secara tepat

E. Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional

1. Analisa Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional

Analisa penyimpangan melibatkan penggunaan penghubungan antara 2 variabel yang masing-masing terdiri dari rangkaian data untujdapat memantau sebab-sebab terjadinya penyimpangan.

Analisa penyimpangan digunakan secara luas dalam pelaporan keuangan sering diaplikasikan menurut keadaan berikut :

1. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual tahun berjalan dengan aktual tahun yang lalu, dimana tahun lalu dianggap sebagai tahun dasar.

2. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual dengan biaya standard, dimana biaya standard diperlukan sebagai dasar pembanding.

3. Penyelidikan hasil aktual dengan susunan budget, dimana sasaran dasar pembanding.

Laporan budget (budget report), yaitu laporan antara hasil realisasi dengan pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisa pembanding antara budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik yang bersifat menguntungkan (favourable), maupun penyimpangan yang bersifat merugikan (unfavourable), dapat diketahui

sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow up) segera perlu dilakukan.

Dari definisi diatas dapat diuraikan bahwa laporan perbandingan realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan yang memuat biaya operasional dalam bentuk angka-angka menurut anggaran yang diperbandingkan dengan angka-angka realisasi biaya operasi atau menurut catatan akuntansi untuk melihat penyimpangan yang telah terjadi, serta mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan itu.

Tujuan laporan tersebut adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan, baik yang bersifat menguntungkan aatau merugikan, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil tindakan koreksi yang perlu karen faktor penyebab terjadinya penyimpangan itu dapat disebabkan keadaan dari luar maupun keadaan dari dalam perusahaan itu sendiri.

Untuk mengetahui pengendalian biaya operasional yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi, maka penulis mencoba menganalisanya dengan membandingkan antara anggaran yang telah direncanakan dengan realisasi biaya operasional yang telah berjalan atau lebih direncanakan dengan realisasi biaya operasional yang telah berjalan atau telah terjadi pada tahun 2012.

TABEL 3.1

LAPORAN ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

JANUARI – DESEMBER 2012

Uraian Anggaran Realisasi Variance %

Penggunaan Belanja Honorarium:

Belanja Uang Honor

Tetap 428.8673.000 428.8673.000 Belanja Uang Honor

Tidak Tetap 6.290.296.000 6.287.796.000 2.500.000 0,04 Belanja Lembur 78.493.000 70.718.000 7.775.000 9,9 Belanja Barang: Belanja Keperluan Kantor 971.099.000 671.078.000 300.021.000 30,8 Belanja Bahan 200.896.550 130.538.550 70.358.000 35,2 Belanja Langganan

Daya dan Jasa 16.229.369 11.978.669 4.250.700 26,2

Belanja Jasa Konsultan ____ ____

Belanja Jasa Profesi ____ ____

Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung & Bangunan 72.060.400 36.151.000 35.909.400 49,8 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan & Mesin 61.613.500 21.228.500 40.385.000 65,5 Belanja Perjalanan

Biasa (Dalam Negri) 106.674.800 43.104.800 63.570.000 59,5

Belanja Perjalanan

Biasa (Luar Negri) ____ ____

Belanja Pengiriman

Surat Dinas Pos Surat 3.723.000 2.493.000 1.230.000 33,03

Belanja Biaya Operasional lainnya 101.585.940 35.875.940 65.710.000 64,6 Belanja Sewa 39.193.500 16.358.500 22.835.000 58,2 JUMLAH 12.230.538.059 11.615.994.609 614.544.100 5,02

Berikut ini akan diuraikan analisa penyimpangan unsur biaya operasional : 1. Pada biaya belanja gaji tidak tetap terjadi penyimpangan yang favourable

sebesar 0,04%

2. Pada biaya keperluan kantor terjadi penyimpangan yang favourable sebesar 30,8%

3. Pada biaya belanja bahan terjadi penyimpangan yang favourable sebesar 35,02%

4. Pada biaya belanja langganan daya dan jasa terjadi penyimpangan yang favourable sebesar 26,2%

5. Pada biaya pemeliharan gedung dan bangunan terjadi penyimpangan yang favourable sebesar 49,8%

6. Pada biaya pemeliharaan peralatan dan mesin terjadi penyimpangan yang favourable sebesar 65,5%

7. Pada biaya perjalanan biasa terjadi penyimpangan yang favourable sebesar 59,5%

8. Pada biaya pengiriman surat terjadi penyimpangan yang favourable sebesar 33,03%

9. Pada biaya operasional lainnya terjadi penyimpangan yang favourable sebesar 64,6%

2. Evaluasi Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional

Fakultas Ekonomi dalam menyusun anggarannya terutama biaya operasional yang dilakukan oleh tiap bagian dengan bagian keuangan yang tercakup dalam rancangan anggaran. Penyusunan biaya anggaran yang yang dihubungkan dengan ruang lingkup aktivitas bagian-bagian yang terkait serta dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan timbulnya biaya operasional dari kegiatan perusahaan.

Sistem dan prosedur penyusunan anggaran operasional yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi dapat memberi manfaat untuk dapat mengetahui keadaan perusahaan 2012. Dengan demikian penyimpangan yang terjadi dalam laporan anggaran biaya operasional karena pada waktu perencanaan untuk membuat anggaran yang dilakukan terlalu besar perbedaannya sehingga banyak penyimpangan yang merugikan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan pada tahun sebelumnya.

Jika dilihat dari penyimpangan tersebut maka pengendalian biaya operasional belum maksimal. Tetapi penyimpangan antara anggaran dengan realisasi biaya operasional dapat menjadi pedoman untuk menyusun anggaran dimasa yang akan datang.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan pembahasan mengenai sistem pengendalian internal atas biaya operasional FE USU yang ada pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan yang disertai dengan saran yang mungkin bermanfaat demi kemajuan fakultas :

A. KESIMPULAN

Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang diakukan oleh penulis, maka dapat diambil berbagai kesimpuan sebagai berikut :

1. Fakultas Ekonomi merupakan suatu perusahaan jasa dibidang pendidikan dan dalam kurun waktu beberapa tahun, Fakultas Ekonomi USU berhasil mengembangkan unit usaha baru dalam bidang Repair Transformator dan Rekondisi bangunan .

2. Struktur organisasi Fakultas Ekonomi adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas wewenang, tanggungjawab dari atas kebawah. 3. Perencanaan Fakultas Ekonomi menyusun anggaran biaya operasional

berdasarkan pada anggaran operasional yang telah lewat hausnya

4. Perancanaan yang dibuat Fakultas Ekonomi USU cukup baik karena melibatkan semua bagian yang ada dalam perusahan sehingga semua pihak dapat bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran.

5. Pengendalian biaya operasional berjalan cukup baik dimana Fakultas Ekonomi USU melakukan pengendalian biaya melalui perbandingan antara biaya yang sebenarnya dengan biaya menurut anggaran.

6. Anggaran merupakan alat perencanaan dan pengendalian sekaligus guna mengatur kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam kegiatan operasional perusahaan.

A. SARAN

Dalam hal ini penulis memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi Fakultas Ekonomi USU dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, antara lain :

1. Mengingat pentingnya peranan anggaran sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran benar-benar merupakan pedoman kerja.

2. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengendalian biaya operasional perlu diadakan peningkatan dalam kegiatan dan analisis.

3. Perlu ditingkatkan pengendalian dari pemimpin perusahaan untuk mencegah terjadinya pemborosan dana. Bila perlu perusahaan melakukan inspeksi mendadak demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang ditetapkan.

4. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya , maka kiranya perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu

memperhitungkan estimasi-estimasi kejadian pada masa yang akan datang sehingga realisasasi dengan yang dianggarkan tidak jauh berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Blocher/Chen/Lin, 1999, Manajemen Biaya, Buku I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Djahotman Purba, Dermawan Sjahrial, 2012, Akuntansi Manajemen, Edisi I, Mitra Wacana Media, Jakarta

Husnan, Pudjiastuti Enny, 2012, Manajemen Keuangan, Edisi Keenam, UPP STIM YKPN, Jakarta

Kurniawan Saefullah, Erni Isnawati Sule, 2005, Pengantar Manajemen, Edisi I, Katalog Dalam Terbitan, Jakarta

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen Perencanaan dan Pengendalian, Edisi 3, Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Mulyadi, Setyawan Johny, 2001, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Nafarin, N, 2004, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Sumarsan, Thomas, 2013, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi 1, Indeks, Jakarta

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Penerbit: Alfabeta, Bandung. Supriyono R.A, 1999, Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan

Harga Pokok, Buku I, Edisi 2, Penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta Supriyono R.A , 1999, Akuntansi Manajemen Konsep Dasar Akuntansi

Manajemen dan Proses Perencanaan, Buku 1, Edisi I, BPFE UGM-Yogyakarta

Wirartha, made I, 2005, Metodologi Penelitian, Edisi pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta

Lampiran I

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAPORAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

TAHUN ANGGARAN 2009 Uraian Anggaran (Rp) i. Penerimaan Total Penerimaan 5.150.830.438 5.150.830.438 i. Penggunaan 2. Belanja Honorarium

1.1.Belanja Uang Honor Tetap 1.2.Belanja Uang Honor Tidak

Tetap

1.3.Belanja Lembur 1.4.Belanja Vakasi

Total Belanja Honorarium 2. Belanja Barang

2.1.Belanja Keperluan Kantor 2.2.Belanja Pengiriman Surat Pos

Pusat

2.3.Belanja Barang Operasional Lainnya

2.4.Belanja Bahan

2.5.Belanja Langganan Daya dan Jasa

2.6.Belanja Sewa 2.7.Belanja Jasa Profesi

Dokumen terkait