• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran a. Perencanaan Semester

METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Khusus Penelitian

A. Deskripsi Data

3. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran a. Perencanaan Semester

Dalam kurikulum telah dijelaskan bahwa Perencanaan Semester (PS) merupakan program pembelajaran yang berisi jaringan tema yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang

UNIVERSITAS

diperlukan untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya ke dalam Semester I dan II.

Langkah-langkah penyusunan PS adalah seperti berikut:

1) Pelajari dokumen kurikulum, yaitu kerangka dasar dan standar kompetensi

2) Pilih tema yang dapat mempadukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelompok dalam satu semester.

(a) Tema

Merupakan alat atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh. Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh.

(b) Prinsip pemilihan Tema

• Kedekatan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat dengan kehidupan anak ke tema yang semakin jauh dari kehidupan akan

• Kesederhanaan, tema hendaknya dipilih mulai dari tema yang sederhana sampai ke tema yang lebih rumit bagi anak.

UNIVERSITAS

• Kemenarikan, tema hendaknya dipilih mulai dari tema yang menarik minat anak sampai ke tema yang kurang menarik.

• Keinsidentalan, mencakup peristiwa atau kejadian sekitar anak yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung, hendaknya dimasukkan dalam tema pembelajaran walaupun tidak sesuai dengan tema yang dipilih.

b. Perencanaan Mingguan

Setelah guru membuat perencanaan semesteran, guru diharapkan membuat perencanaan mingguan dalam bentuk Satuan Kegiatan Mingguan (SKM). SKM berisi kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan sub tema yang telah direncanakan pada program semester.

1) Bentuk SKM model pembelajaran kelompok Komponen SKM ini adalah seperti berikut. ƒ Tema dan sub tema

ƒ Alokasi waktu

ƒ Aspek perkembangan

ƒ Kegiatan per aspek perkembangan

UNIVERSITAS

2) Langkah penyusunan SKM adalah: ƒ Memilih tema

ƒ Pemetaan kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator berdasarkan tema yang dipilih

ƒ Penentuan alokasi waktu ƒ Untuk setiap jaringan tema

ƒ Membuat matriks hubungan antara tema dengan kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator.

3) Menyusun SKM

Model SKM berdasarkan minat

Bentuk SKM berdasarkan minat adalah seperti berikut. ƒ Tema dan sub tema

ƒ Alokasi waktu

ƒ Aspek pengembangan

ƒ Kegiatan per aspek pengembangan sesuai area yang telah direncanakan

c. Perencanaan Harian

Dalam perencanaan harian guru harus menyusun Satuan Kegiatan Harian (SKH), yaitu penjabaran dari SKM yang memuat kegiatan pembelajaran, baik pembelajaran individu,

UNIVERSITAS

kelompok, maupun klasikal dalam satu hari. SKH terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dam kegiatan akhir.

1) Bentuk SKH

Komponen SKH model pembelajaran kelompok, adalah: • Hari, tanggal, waktu

• Indikator

• Kegiatan pembelajaran • Alat/sumber belajar

• Penilaian perkembangan anak didik 2) Langkah-langkah penyusunan SKH:

• Memilih dan menata kegiatan ke dalam SKH

• Memilah kegiatan yang dipilih ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi dalam kelompok sesuai program yang direncanakan dan terdapat satu kelompok yang ditunggui. • Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih • Memilih alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan

pembelajaran yang dilakukan.

• Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau indikator.

UNIVERSITAS

• Setelah dibahas tentang silabi, SKM dan SKH, selanjutnya akan dibahas pembelajaran di Taman Kanak-kanak.

d. Pelaksanaan Pembelajaran

Untuk pelaksanaan pembelajaran baik di ruang kelas ataupun di luar ruang kelas, guru-guru telah mempersiapkannya secara matang dan terprogram. Langkah awal yang dilakukan para guru adalah mempelajari kurikulum secara cermat, terutama indikator dari setiap kompetensi dasar. Berdasarkan indikator ini para guru melakukan pemetaan tema pembelajaran. Tema pembelajaran yang ada dan dikembangkan oleh para guru adalah seperti berikut.

Semester I, tema pembelajaran adalah seperti berikut: • Diri sendiri

• Kebutuhanku • Binatang • Tanaman • Lingkunganku

Semester II, tema pembelajaran adalah: • Rekreasi

• Kendaraan

UNIVERSITAS

• Pekerjaan • Air, api, dan udara • Alat komunikasi • Tanah airku • Alam semesta

Berdasarkan tema-tema tersebut para guru mengembangkan SKM yang selanjutnya dikembangkan menjadi SKH. Tema yang dikembangkan ini berlaku baik untuk Kelompok A maupun Kelompok B. Perbedaan akan terjadi pada saat guru mengembangkan SKH, misalnya pada saat mewarnai gambar apel, kelompok A hanya mewarnai saja, tetapi kelompok B selain mewarnai harus dapat menuliskan hurufnya.

Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) dikembangkan bersama-sama oleh guru di kelompok masing-masing, guru-guru kelompok A mengembangkannya pada hari Rabu setelah kegiatan pembelajaran selesai, dan guru-guru kelompok B mengembangkannya pada hari Kamis juga setelah pembelajaran selesai yaitu pukul 13.0. Pengembangan SKM ini

UNIVERSITAS

dilakukan melalui diskusi dimana setiap guru memberikan sumbangan pemikiran masing-masing.

Hal ini dilakukan agar materi pembelajaran di setiap kelas di kelompok A dan B sama. Kesamaan ini selalu diperhatikan karena kalau tidak, anak dan orang tua akan mempertanyakan keberbedaan tersebut, mengapa di kelas ini belajarnya tentang ini, sementara di kelas ini materinya lain. Dengan demikian hanya ada dua SKM untuk satu minggu yaitu SKM Kelompok A dan SKM Kelompok B.

SKM ini dikembangkan menjadi SKH yang menjadi pegangan guru dalam memberikan pembelajaran di kelas, kesamaan materi tetap dipertahankan. SKH merupakan penjabaran yang lebih rinci dan teknis sehingga setiap guru mengembangkan SKH ini sendiri-sendiri. Dengan demikian, maka materi pembelajaran di dalam kelas akan sama antara kelompok A yaitu A1, A2 dan A3, dan kelompok B yaitu B1, B2, dan B3. Hal yang akan membedakan adalah gaya mengajar gurunya (teaching style) saja.

UNIVERSITAS

Kegiatan guru lainnya adalah mempersiapkan bahan belajar dan alat belajar. Alat belajar sudah tersedia secara lengkap pada setiap sentra seperti gunting, lem, krayon, alat-alat dapur, perangkat mainan, boneka, balok-balok, puzzle, lilin, kertas warna dan mainan lainnya. Sementara bahan belajar telah disiapkan dan dibuat terlebih dahulu, misalnya gambar yang akan diwarnai, membuat maze, membuat bigbook, kertas kerja, pekerjaan rumah, gambar cerita, dan banyak lagi. Untuk ini ada tenaga khusus yaitu ilustrator yang bisa membantu dan akhli dalam membuat bahan belajar seperti itu. Guru hanya memberikan spesifikasi dan rincian gambar atau bahan yang akan dibuat, tenaga khusus inilah yang membuatnya.

Dokumen terkait