• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Pelepasan Dan Pemasangan Komponen

Dalam bab ini akan dipelajari tentang Melepas dan Memasang Komponen Sistem Hidrolik yang didalamnya

B. Perencanaan Pelepasan Dan Pemasangan Komponen

PELEPASAN KOMPONEN

Bila komponen yang baru dipasang bermasalah atau rusak, penyebabnya seringkali bersumber dari tahap pelepasan saat proses perbaikan. Ada dua penyebab utama, yaitu:

1. Perbaikan mendesak

Dalam perbaikan yang dilakukan terburu-buru agar alat berat bisa segera digunakan bekerja kembali, sumber penyebab kerusakan biasanya tidak sempat dikenali dan diatasi.

2. Kemudahan perbaikan

Kadang, kemudahan penggantian komponen bisa memperlambat perbaikan. Beberapa komponen mudah dijangkau dan relatif gampang dilepas dan dipasang. Misalnya pompa hidrolik. Komponen pengganti bisa dilepas dan dipasang dengan mudah tanpa memeriksa keberadaan serpihan dan kontaminasi. Kontaminasi merupakan penyebab utama keausan dan kerusakan komponen sebelum waktunya.

Berikut ini adalah langkah-langkah kunci dalam pelepasan komponen, yaitu:

1. Catat pelepasan komponen

Pastikan untuk mencatat informasi penting tentang pelepasan komponen untuk dijadikan rujukan selanjutnya. Informasi ini sangat penting untuk membantu mengetahui penyebab penggantian komponen di masa mendatang, dan tingkat kerusakan yang bisa terjadi, kontaminasi sistem, dan tingkat pembersihan sistem yang dibutuhkan. Yang perlu dicatat adalah:

Nomor seri mesin dan jangka waktu penggunaan mesin

Gambar 3.7 Nomor seri mesin

Nomor seri komponen (jika ada)

Jangka waktu penggunaan komponen

periksa riwayat perbaikan komponen / catatan analisis oli

2. Sebutkan penyebab penggantian komponen

Penyebab penggantian komponen biasanya dimasukkan dalam beberapa kategori berikut ini:

 Kerusakan

Perbaikan tak terduga karena komponen rusak atau kinerjanya sangat buruk. Ini sering mengakibatkan serpihan komponen yang rusak mengotori sistem mesin. Jika terjadi kerusakan, sumber penyebabnya harus dicari dan diatasi.

 Aus

Komponen sudah habis masa pakainya karena aus. Kinerja sistem mesin makin lama makin turun sampai pada titik dimana harus dilakukan penggantian komponen

Planned Component Replacement (PCR)

Jangka waktu PCR diketahui sehingga komponen bisa diganti sebelum rusak

3. Periksa sistem mesin dari serpihan dan kontaminasi

Filter, strainer dan magnetic drain plug dalam mesin harus selalu diperiksa untuk memastikan tidak ada serpihan di dalamnya dan memperkirakan tingkat kontaminasi sistem mesin. Langkah ini penting untuk membantu menentukan sejauh mana sistem mesin perlu dibersihkan mencegah kerusakan di kemudian hari.

Gambar 3.8 Magnetic drain plug

4. Jaga kebersihan sistem

Saat melepaskan komponen, ruang mesin dan semua selang (hose) harus disekat atau diberi tutup (plug) agar sistem mesin tidak kemasukan kontaminasi dari luar.

Gambar 3.9 Menutup lubang pada mesin

5. Jadwalkan untuk memperbaiki atau membangun ulang sistem-sistem terkait

Sub-sistem komponen-komponen utama seringkali terkontaminasi atau tidak seawet daur hidup komponen utama bila tidak diperbaiki atau dibangun ulang. Bila sub-sitem tidak direkondisi dengan benar bersamaan

dengan saat komponen utama dibangun ulang, komponen utama biasanya akan aus atau rusak sebelum waktunya.

PEMASANGAN KOMPONEN

Keberhasilan penggantian komponen tidak hanya ditentukan oleh pemasangan komponennya. Agar usia pakai komponen bisa sempurna, langkah perbaikan harus direncanakan dan dirancang dengan tepat. Berikut adalah langkah-langkah kunci dalam pemasangan komponen, yaitu:

1. Pastikan untuk mengenali dan memperbaiki sumber penyebab kerusakan

Kegagalan mengenali dan memperbaiki sumber penyebab kerusakan merupakan penyebab utama kerusakan komponen sebelum waktunya. Mencatat alasan perbaikan dalam catatan riwayat mesin sangat penting sebagai bahan rujukan selanjutnya.

2. Rancang dan gunakan kit suku cadang standar untuk semua pemasangan komponen

Sebelum melakukan pemasangan, semua suku cadang dan peralatan yang dibutuhkan untuk mamasang komponen dan memperbaiki sub-sistem harus sudah siap. Menunggu ketersediaan suku cadang bisa memperlambat pemasangan dan memperbesar kemungkinan terjadinnya kesalahan yang merugikan. Menggunakan prosedur

Gambar 3.10 Mengamati dan mencatat

pemasangan yang tepat dan kit suku cadang standar untuk mengganti komponen bisa memperkecil terjadinya kesalahan.

3. Bersihkan sistem yang tekontaminasi

Membersihkan mesin dari serpihan keausan atau kerusakan merupakan langkah yang sangat penting demi keberhasilan perbaikan. Tetapi yang paling sulit dalam proses perbaikan adalah menentukan tingkat keberhasilan yang diperlukan. Tidak ada jawaban atau saran pasti untuk kebersihan sistem dan tingkat kerusakan yang begitu beragam. Keputusan yang diambil harus didasarkan pada banyaknya kontaminasi dalam sistem, pengalaman, dan tingkat resiko terjadinya kerusakan kembali. Setiap tindakan pembersihan sistem memiliki tingkat resiko sendiri.

Tingkat resiko dasar tersebut meliputi:  Resiko terkecil

Gunakan filtrasi off-board, bersihkan filter dan pembongkaran serta pem-bersihan sistem secara menyeluruh.

Gambar 3.12 Filtrasi off-board

 Resiko sedang

Gunakan filtrasi off-board, bersihkan filter dan pembongkaran serta pembersihan sistem sebagian

.

 Resiko tinggi

Gunakan filtrasi off-board (siklus pembersihan) dan filter pembersih efisiensi tinggi unruk membersihkan minyak dari serpihan, baik sebelum

maupun setelah pemasangan. Komponen sistem tidak perlu dibongkar dan dibersihkan.

 Resiko terbesar

Sistem tidak perlu dibersihkan atau dibongkar. Pasang komponen baru, oli dan filter baru, dan mesin bisa segera digunakan lagi.

4. Pasang dan uji komponennya

Pasanglah komponen dengan menggunakan prosedur pemasangan dan kit suku cadang pemasangan yang tersedia. Uji kinerja komponen dan catat tekanan atau spesifikasi kinerja dalam catatan riwayat mesin untuk dijadikan rujukan selanjutnya. Gunakan terus filtrasi off-board dan filter pembersihan untuk semua komponen powertrain dan hidrolik E(kecuali engine) sampai kadar kebersihan oli sitem mancapai atau melampaui ISO 18/15. Mesin siap dioperasikan kembali. Periksalah kebocorannya setelah mesin beroperasi selama 8 jam. Periksa lagi kebocorannya setelah mesin beroperasi selama 24 jam atau ambil contoh olinya untuk mencari tahu keparahan tingkat keausan logam.

Gambar 3.13 Menguji pompa hidrolik

PENYEDERHANAAN PROSES PELEPASAN DAN PEMASANGAN

Secara garis besar, sebelum melepas dan memasang komponen , terlebih dahulu harus mengamati hal-hal berikut ini:

1. Tipe/jenis mesin (komponen)

2. Komponen-komponen lain yang terpasang pada mesin tersebut 3. Keperluan peralatan dan bahan

4. Area kerja yang aman 5. Keperluan buku manual

Pengamatan dengan cermat sesungguhnya dapat membantu kelancaran pekerjaan anda, dan sebaliknya kecerobohan dan pengamatan yang selintas akan merepotkan anda dalam pekerjaan.

Dalam melepas dan memasang komponen dituntut suatu ketelitian bekerja untuk menghindari kesalahan fatal dan kerusakan komponen atau kerusakan peralatan yang digunakan. Melakukan pekerjaan secara sistematis (tidak diacak) sangat disarankan dalam melepas komponen-komponen sistem hidrolik, selanjutnya komponen-komponen ditempatkan secara berkelompok pada suatu wadah.

Oleh karena itu, diharapkan anda dapat mengelola pekerjaan sehingga efisien, hal ini sangat penting mengingat seluruh pekerjaan anda dibatasi oleh waktu yang disediakan. Selain itu pekerjaan anda juga harus berorientasi bahwa komponen dilepaskan dan dipasang tanpa mengakibatkan kerusakan pada komponen itu sendiri dan komponen lainnya.

Pada pekerjaan melepas dan memasang komponen sistem hidrolik, juga dilakukan pembersihan komponen dengan benar dan terbebas dari segala zat (contaminant) yang dapat menyebabkan kerusakan komponen di kemudian hari.

CONTOH KEKELIRUAN PROSES PELEPASAN DAN PEMASANGAN

Hydraulic Pump Track Type Tractor (D11)

Kasus :

Pompa hidrolik rusak hingga tiga kali dalam 30 hari. Hasil pemeriksaan :

Setelah dilakukan pemeriksaan setelah kerusakan ketiga, ternyata sistem terkontaminasi parah oleh serpihan-serpihan dan kotoran logam

Penyebab kerusakan :

 Tidak dilakukan analisis kerusakan

 Keberadaan serpihan dalam sistem tidak diperiksa

 Kontaminasi dalam sistem tidak dibersihkan

 Tidak ada daftar cek atau proses pelepasan dan pemasangan standar