• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.3.1 Perencanaan pembelajaran kontekstual

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Perencanaan pembelajaran kejar Paket C di SKB Subah Kabupaten Batang dilakukan dengan membuat RPP dan silabus dari masing-masing materi pelajaran yang akan disampaikan oleh tutor. RPP dan silabus ini sudah disesuaikan dengan standar kurikulum yang ada. Dari RPP dan silabus ini kemudian disusun sebuah jadwal dan dituangkan dalam kalender pendidikan.

digunakan dalam proses pembelajaran. Tutor memilih pendekatan kontekstual karena dalam proses pembelajaran kontekstual materi dikaitkan dengan kehidupan warga belajar, pembelajaran yang dilakukan oleh setiap tutor yang terlibat adalah anggota yang pembelajarannya di perencana sehari-hari atau dikembangkan sendiri. Hal ini selaras dengan pernyataan Achmad rifa‟i (2009 : 101) bahwa :

“Metode pembelajaran merupakan berbagai cara yang digunakan untuk mengelola tugas-tugas belajar agar memperlancar aktivitas belajar. Sebiasa mungkin pendidik menggunakan metode pembelajaran yang mampu mendorong partisipasi partisipan didalam proses pembelajaran”.

Apabila ada peserta didik yang kesulitan dalam memahami materi, seorang tutor harus bisa menjelaskan dengan metode yang selalu digunakan secara perorangan agar penyerapan materi bisa semaksimal mungkin. Sesuai dengan teori Yunus (1990 : 115) yang menjelaskan bahwa metode pembelajaran berfungsi sebagai :

Penuntun dalam penyampaian atau pembahasan isi pesan belajar Pembangkit perhatian dan minat belajar

Pencipta peluang bagi interaksi peserta didik Memproses perubahan individu peserta didik.

Perencanaan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh Bapak Novi Herdianto merupakan perencanaan strategi pembelajaran yang modern. Artinya dalam perencanaan pembelajarannya menggunakan pendekatan dimana warga belajar bukan hanya sekedar menjadi obyek pembelajaran semata, melainkan warga belajar turut serta dalam proses pembelajaran (subyek) sehingga warga belajar akan memahami materi yang diberikan dengan lebih baik.

Pengenalan tutor tentang cara pandang atau cara tanggap warga belajar terhadap materi yang disampaikan menjadi sangat penting guna melihat tingkat keberhasilan suatu

menegaskan bahwa tutor hendaknya harus memahami betul kondisi warga belajarnya untuk melihat tingkat keberhasilan saat tutor memberikan materi. Hal tersebut adalah salah satu cara melihat bahwa apakah strategi yang diterapkan dalam proses pembelajaran berhasil atau tidak. Jika warga belajar merespon dengan sungguh-sungguh dan senang, hal tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dan strategi pembelajaran yang dipakai sudah sesuai dengan kondisi warga belajar. Jika sebaliknya, perlu adanya inovasi yang dilakukan oleh tutor tentang bagaimana pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik dengan berpedoman pada pendekatan kontekstual untuk menunjang pembelajaran agar tujuan yang direncanakan dapat terealisasi dengan baik.

Menurut penjelasan dari Bapak Novi herdiayanto bahwa sumber belajar yang dipergunakan tidak hanya dengan bahan ajar yang dimiliki semata, semua yang ada disekitar dan berkaitan pada materi juga dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran. Hal tersebut selaras dengan teori Sardiman (1986 : 203), bahwa bahan/materi pembelajaran adalah salah satu sumber belajar bagi peserta didik. Materi yang dapat disebut sebagai sumber belajar ini merupakan sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pembelajaran, materi pembelajaran harus memenuhi kriteria, yakni kesesuaian, kemudahan, dan kemenarikan. Teori lain yang mendukung yaitu bahan/materi adalah substansi yang disampaikan dalam proses pembelajaran, dan tanpa materi itu proses pembelajaran tidak berjalan. Karena itu dalam pembelajaran, pengajar harus menguasai materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran, penggunaan materi pembelajaran disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan belajar, serta pelaksanaannya diharapkan dapat member motivasi dan minat peserta didik (Sudjana, 1997 :73).

karena begitu banyak jenis media dari berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Mengapa diperlukan pemilihan media, dengan jawaban informan jelas bahwa pemilihan media pembelajaran yang tepat dimaksudkan agar dapat menentukan media pembelajaran yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan serta kondisi sasaran didik. Selain hal tersebut, pemilihan media pembelajaran harus beracuan pada kriteria apa saja yang harus dipertimbangkan. Sebagai contoh, (1) media pembelajaran harus dapat mengarahkan pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, (2) sesuai dengan kondisi peserta didik, artinya harus disesuaikan dengan minat warga belajar, (3) disesuaikan dengan waktu yang akan digunakan dalam penggunaan media sebagai penunjang proses pembelajaran, (4) mempertimbangkan biaya yang akan dipakai dalam penggunaan media pembelajaran, (5) ketersediaan media pembelajaran, (6) konteks penggunaan media pembelajaran. Pernyataan tersebut selaras dengan teori yang disampaikan oleh Endang Soenarya (2000 : 38) bahwa:

“proses pembelajaran biasanya terdapat empat kegiatan utama yang dilaikukan

yaitu: 1) memformulasikan tujuan, 2) merumuskan strategi, kebijakan dan perincian rencana untuk mencapai tujuan, 3) membentuk organisasi untuk melaksanakan keputusan dan, 4) membahas hasil dan umpan balik untuk

dijadikan bahan penyusunan rencana selanjutnya”.

Perencanaan yang dilakukan tutor dalam proses belajar mengajar dikelas meliputi merumuskan tujuan, materi yang akan diajarkan, metode, strategi, media, sumber belajar, serta perencanaan evaluasi. Perencanaan tersebut disesuaikan dengan kemampuan warga belajar serta fasilitas yang dimiliki oleh SKB dalam proses belajar mengajar. Teori yang dikemukakan pidarta (2005 : 102) mengatakan bahwa:

“prosedur yang harus diperhatikan dalam perencanaan adalah sebagai berikut, 1)

menentukan kebutuhan atas dasar antisipasi terhadap perubahan lingkungan atau masalah yang muncul, 2) melakukan forecasting /ramalan, menentukan program, tujuan, misi perencanaan, 3) menspesifikkan tujuan, 4) membentuk atau

pemecahan, 6) melakukan implementasi dan menilai, 7) mengadakan review”.

Evaluasi yang dilaksanakan pada program pembelajaran kejar paket C di SKB Subah Kabupaten Batang bertujuan untuk mengetahui perkembangan pengetahuan dan tingkat pemahaman warga belajar terhadap materi yang telah disampaikan oleh tutor. Hasil evaluasi pembelajaran akan dituangkan dalam sebuah buku yang disebut rapot yang nantinya akan diberikan kepada warga belajar disetiap akhir semester sehingga diharapkan warga belajar mengetahui perkembangan dalam menempuh pendidikan kejar paket C yang mereka tempuh.

Dokumen terkait