• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan pengadaan barang tidak bergerak

Dalam dokumen MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SMK KRIST (Halaman 47-65)

D. Kelengkapan Prasarana Dan Sarana

2. Perencanaan pengadaan barang tidak bergerak

a. Tanah

Sampai dengan saat ini kewenangan tersebut berada pada pihak yayasan Kemakmuran rejeki

b. Bangunan

 Menyusun rencana bangunan yang akan didirikan ber-dasarkan analisis kebutuhan secara lengkap dan teliti. Mengadakan survai terhadap tanah dimana bangunan akan didirikan, hal luasnya, kondisi, situasi, status, perizinan dan sebagainya.

 Menyusun rencana konstruksi dan arsitektur bangunan sesuai pesanan.

 Menyusun rencana anggaran biaya sesuai harga standar yang berlaku di daerah yang bersangkutan.

 Menyusun pentahapan rencana anggaran biaya (RAB) yang disesuaikan dengan rencana tahapan pelaksanaan secara teknis, serta memerkirakan anggaran yang akan disediakan setiap tahun, dengan memerhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan Dinas Pendidikan.

Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pengadaan barang mengikuti prosedur dan standar-standar yang disepakati dan sudah dipertimbangkan oleh yayasan dan pengelola sekolah. Ada beberapa prinsip yang dijadikan pedoman dalam pembelian barang berkaitan dengan pengadaan sarana dan prasana pendidikan yaitu :

48 Dalam konteks persekolahan, pengadaan merupakan segala kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pengadaan sarana dan prasarana merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan. Fungsi ini pada hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. SMK Kristen BM Salatiga memiliki beberapa metode dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan :

 Pembelian;

 Pembuatan sendiri;

 Penerimaan hibah atau bantuan;

 Penyewaan;

 Pinjaman;

 Daur ulang

 Penukaran;

 Perbaikan atau rekondisi.

Dalam hal hibah, baik itu berupa dana dari pemerintah maupun pihak lain diluar sekolah, SMK Kristen BM. Salatiga membentuk panita pengadaan barang yang bertugas melakukan analisis perencanaan, survey barang, harga, kualitas, kapasitas, spesifikasi sampai dengan pembelian. Setelah itu barang diserangkan kepada ka. Lab masing masing untuk dipergunakan, sekaligus bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan perawatan rutin. Barang yang dibeli dari dana hibah pemerintah akan teradaftar atas nama yayasan sebagai pemilik

Pengadaan barang dengan dana sekolah dilakukan dengan pengajuan rencana pengadaan didasarkan atas kebutuhan masing-masing program keahlian, kepala sekolah sebagai administrator merekap semua kebutuhan yang diajukan oleh Ka. Proli masing-masing untuk diteruskan kepada yayasan, yayasan akan menyusun daftar permintaan pengadaan berdasarkan skala prioritas disesuaikan dengan ketersediaaan dana yang ada. Yayasan berkordinasi dengan kepala sekolah menunjuk rekanan dalam proses pengadaan barang sesuai dengan kriteria yang

49 ditentukan. Setelah barang diterima dan telah dicek kesesuaian dengan pesanan, barang akan dicatat dalam inventaris kemudian diserahkan kepada ka. Proli masing-masing yang akan menggunakan.

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia di SMK Kristen BM Salatiga selalu dipantau kondisi dan keberadaannya, efesiensi sangat diutamakan mengingat status sebagai sekolah swasta dengan sebagian besar operasional sekolah berasal dari partisipasi siswa dan proses pengadaannya melaui tahapan yang panjang dengan kontrol melekat dari pihak yayasan. Pemeliharaan dilakukan secara regular agar selalu dalam keadaan baik dan siap pakai. Mengingat beberapa fasiltas yang dimiliki menggunakan energi listrik dengan daya cukup besar seperti laboratorim computer, instalasi jaringan dan peralatan praktek multimedia, perawatan regular selain untuk pemeliharaan, effektivitas dan optimalisasi hasil, juga untuk menjamin keselamatan kerja pemakai baik guru maupun siswa.

Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Inventarisasi saran dan prasaran di SMK Kristen BM Salatiga dilakukan dengan tujuan :

 Tertib administrasi.

 Efisiensi biaya.

 Efekvitas dan efisiensi waktu

 Pendataan asset

 Pengawasan dan pengendalian .

Dalam pencatatan inventaris dilakukan penggolongan atau klasifikasi barang, hal ini mempermudah penelusuran dan pengecekan rutin terhadap asset sekolah secara fisik.

Penghapusan Inventaris Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan

Penghapusan adalah salah satu fungsi dalam manajemen sarana dan prasarana sekolah. Sarana dan prasarana yang memiliki umur ekonomis tertentu akan dihapus dari daftar invetaris melalu prosedur pengahapusan sarana dan prasarana. Hal ini bertujuan untuk memperbaharui data inventaris, efektivitas pencatatan, serta memastikan semua barang yang tercataat adalah

50 barang yang siap pakai, juga sebagai dasar untuk membuat perencanaan pengadaan sarana dan prasarana baru.

Tujuan penghapusan umumnya adalah :

 Efesiensi biaya dan tenaga pengurusan barang

 Efektivitas pelaksanaan inventarisasi.

 Pembebasan ruangan penyimpanan.

Dasar pertimbangan yang dipakai dalam menentukan item-item pengahapuasan adalah :

1. Dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau dipergunakan lagi.

2. Perbaikan akan menelan biaya yang besar sehingga merupakan pemborosan.

3. Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya biaya pemeliharaan.

4. Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini.

5. Penyusutan di luar kekuasaan pengurus barang (proses perubahan kimia maupun fisika, sperti korosi, pelapukan, penguapan, pembekuan, pencairan dll.).

6. Barang yang berlebih jika disimpang lebih lama akan bertambah rusak dan tak terpakai lagi.

7. Barang yang secara fisik sudah tidak ada karena hilang/diicuri, terbakar, musnah sebagai akibat bencana alam.

51 Penutup

Manajeman sarana dan prasaran di SMK Kristen BM. Salatiga Menerapka metode POAC sejak mulai tahap perencanaan hingga tahap pengawasan. Hal selain mengacu pada ketentuan peraturan pemerintah tentang prinsip prinsip manajemen sarana dan prasana sekolah, juga demi meningkatkan efektivitas dan efisisensi biaya operasional pendidikan, seperti yang dirumuskan dalam semangat nawacita dan dan rencana strategis pemerintah. Tetap focus untuk terus melayani dan berpartisipasi dalam mencerdasakan bangsa dalam kondisi yang sangat terbats mencerminkan suatu sikap mental yang berkualitas dalam semangat revolusi mental dan revolusi karakter. Pembangunan bidang saran dan prasaran yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 telah dilakukan secara konsisten walaupun dalam skala yang kecil. Fakta bahwa SMK Kristen BM Salatiga telah berpartispasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa selama 57 tahun, sejak orde lam, orde baru, sampai orde reformasi merefleksikan suatu pola pembelajaran yang berkelanjutan dengan terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan. Kekurangan yang ada dalam hal dana operasional menjadi dorongan dan kesempatan mengasah dan meningkatkan kreatifitas dalam mencari pemecahan tanpa mengurangi kualitas. SMK Kristen BM Salatiga dalam banyak sisi berhasil meningkatkan efisiensi anggaran pendidikan tanpa menguarangi kualtas, sekaligus membuktikan bahwa kualitas pendidikan yang baik tidak harus mahal.

52

Daftar Pustaka

Boone, L. E., Baird, J. W., Kurtz, D. L., & Markowitz, I. B. (1984). Principles of management. Random House.

Bowang Darmawan, 2014, Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Dokumen , SMK Kristen BM. Salatiga, 2015

Dwiantara, L., & Sumarto, R. H. (2004). Manajemen Logistik Pedoman Praktis Bagi Sekretaris dan Staf Administrasi. Grasindo, Jakarta.

Handoko, T. H. (1995). Pengantar manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Kemendikbud, 2015, Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019

Kemendikbud, 2015, Indikator Keberhasilan Pembangunan Kebudayaan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2015-2019,

Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nawawi, H. (2000). Manajemen strategik organisasi non profit bidang pemerintahan dengan ilustrasi di bidang pendidikan. Gadjah Mada University Press.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan(SMK/MAK)

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2015-2019

---, Principles And Practices Of Management, Directorate of Open & Distance Learning Lovely Professional University Phagwara New Delhi, 2011

---Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2014

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah

53 Sergiovanni, T., & Starratt, R. (2006). Supervision: A redefinition. McGraw-Hill

Humanities/Social Sciences/Languages. Terry, G. R. (1986). Asas-asas manajemen. Bandung: Alumni.

Pambudyo. Eko,Hasil Wawancara, November 2015, Kepala Sekolah SMK Kristen BM. Salatiga

Wahjosumidjo. (1999). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Tinjauan Teoritik dan Permasalalahannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

54 Lampiran

1. Ruang Pembelajaran khusus menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan(SMK/MAK)

57 Standar Sarana Dan Prasarana Laboratorium Fisika

61 Standar Sarana Dan Prasaran Laboratorium Kimia

65 Daftar inventaris SMK Kristen BM. Salatiga

Dalam dokumen MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SMK KRIST (Halaman 47-65)

Dokumen terkait