II- 23 c. Bracing type K
2.2 Perencanaan Struktur Pondasi
iri dari butiran mineral-mineral padat yang berasal dari bahan-bahan organik yang sudah melapuk disertai dengan zat cair dan ra partikel-partikel padat tersebut.
kerikil pasir lanau lempung
2.2 Perencanaan Struktur Pondasi
.1 Karakteristik tanah
Tanah merupakan material yang terd
gas yang mengisi ruang-ruang kosong dianta
Tanah merupakan campuran dari partikel-partikel yang terdiri dari salah satu/seluruh jenis beriku:
Tabel 2.6 Batasan-batasan ukuran golongan tanah Nama Golongan Massachusetts Institute of Technologi (MIT) ≥2 2-0.06 0.06-0.002 ≤0.002
U.S Departement of Agriculture (USDA)
≥2 2-0.05
0.05-0.002
≤0.002
American Association of state
ASHTO)
76.2-2 2-0.075 ≤0.002
Highway and transportation official (A
0.075-0.002
Unified Soil classification system (US Army corp of 4
76.2-.75 0.0075
5
engineering, US bureau of Reclamation
II-24 S
2.2.2 Sifat-sifat F
kumpulan partikel padat dengan rongga diantaranya. Rongga dapat diisi air, udara, sebagian air dan udara.
Gambar 2.14 Diagram fase hubungan volumetric dan masa tanah eterangan:
Vt = vol
solid/butiran
Kadar air merupakan perbandingan antara berat air dengan berat partikel umber: Braja M.Das, 1985
isis Tanah
Tiap massa tanah terdiri dari
K
ume tanah = Vs+Vv Vs = volume
Vv = volume void = Vw+Va Vw = volume air
Va = volume udara d. Kadar air (w)
II-25
………..….…..2.37
e. )
………..……2.38
adat.
ri untuk tanah lunak berkisar antara 1.2 s/d 3.0 d.
Merupakan perbandingan volume pori dan volume total.
γ)
tal.
erat satuan No
(n%) pori air satuan
Derajat kejenuhan (S
Merupakan perbandingan antara volume air dan volume total pori.
f. Angka Pori (e)
Merupakan perbandingan antara volume pori dan volume partikel p
……….2.39 Besarnya angka po
Porositas (n)
……….2.40 e. Berat satuan (
Merupakan perbandingan antara berat total dan volume to
……….2.41
Tabel 2.7 Harga-harga porositas, angka pori, kadar air dan b
Uraian Porositas Angka Kadar Berat
(e) (w%) (gr/cm3)
γd γ
1 Pasir seragam, lepas 36 0.85 12 1.43 1.89
2 Pasir seragam, 34 0.51 19 1.75 2.09 w = % S = e = 100% n = γ=
II-26 adat p 3 Pasir berbutiran campuran, lepas 40 0.67 25 1.59 1.99 4 Pasir berbutiran 30 0.43 16 1.86 2.16 campuran, padat 5 t n 20 0.25 9 2.12 2.32
Till glacial, sanga berbutir campura 6 Lempung glacial 55 1.2 45 - 1.77 lunak 7 Lempung glacial 37 0.60 22 - 2.07 kaku 8 Lempung organic 66 1.90 70 - 1.58 agak lunak
9 Lempung organic 75 3.00 110 - 1.43
sangat lunak
10 Beton lunak 84 5.20 194 - 1.27
Sumb f. P
Merupakan sifat tanah k dapa ba ah atau dibentuk tanpa
dan perubahan isi. Kadar air sangat uhi plastisitas tanah lunak. Berdasarkan kadar air tanah dapat
disebut batas kekentalan atau batas konsistensi. er : Terzaghi dan Peck, 1967
lastisitas
untu t beru h-uab
terjadi retakan , keruntuhan mempengar
digolongkan sebagai berikut: cair, plastis, semi padat, dan padat.
II-27
asih dalam keadaan plastis. it)
apat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Batas tas konsisten anah (Braja M.D 1985)
ingkat plastisitas tanah dapat ditentukan oleh besarnya indeks plastisitas, aitu kadar air yang dapat diserap pada tanah dalam kondisi plastis.
I = LL-PL (%) 2.2.3 S
a. Pe
elalui esarnya permeabilitas tanah dinyatakan dalam koefisien koefisiean permeabilitas tanah bergantung pada ukuran dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, Batas-batas konsistensi itu adalah:
1. Batas Cair –LL (Liquid Limit)
Yaitu kadar air tanah pada batas antara cair ke keadaan plastis 2. Batas Plastis-PL (Plastis Limit)
Yaitu kadar air minimum dimna tanah m 3. Batas Susut –SL (Shrinkage Lim
Yaitu batas dimana tanah sudah kehilangan kadar air. Kondisi batas-batas konsistensi d
LL PL SL
Padat
Cair Plastis Semi
padat -ba si t as. T y P ifat-Sifat Teknis rmeabilitas (Permeability)
Permeabilitas tanah adalah kemampuan untuk dilewati oleh air m pori-pori tanah. B
permeabilitas (k),
rata-rata pori tanah yang
II-28
. Semakin besar perubahan isi yang rjadi maka tanah dikatakan semakin kompresif dan sebaliknya semakin
ang terjadi maka tanah dikatakan kurang kompresif. b. Kompresibilitas
Merupakan kemampuan tanah untuk mengalami perubahan akibat keluarnya air dari pori-pori tanah
te
kecil perubahan isi y
Kompresibilitas tanah dapat ditunjukan dengan Indeks Pemampatan (Cc). Tabel 2.5 Nilai Cc untuk berbagai jenis tanah adalah sebagai berikut:
Jenis tanah Nilai Cc
Gambut 1-4.5
Lempung Plastis 0.15-1
Lempung kaku 0.06-0.15
Lempung setengah keras 0.03-0.06
Pasir Lepas 0.025-0.05
Pasir Padat 0.0005-0.01
Sumbe
Untuk i dan Peck m n pemakaian rumus
sebagai berik
a. Untuk tan yang strukturnya tidak terganggu (Undisturbed): ………....2.42
………..2.43 r : Craig, 1987
tanah lempung, Terzagh enyaranka
ut:
ah lempung
b. Untuk tanah lempung yang berbentuk kembali (Remolded) :
Cc = 0.009 (LL‐10)
II-29
Persamaan Acuan Daerah pemakaian
Tabel 2.7.Rumus untuk menghitung Cc
Cc = 0.007 (LL-7) Skempton Lempung remolded
Cc = 0.01 WN Lempung Chicago
Cc = 1.15 (e0-0.27) Nishida Semua lempung
Cc = 0.30 (e0-0.27) Hough Lanau, lempung, lempung berlanau
Cc = 0.0115 WN Tanah organic, gambut lanau
organik, lempung
Cc = 0.0046 (LL-9) Lempung brazilia
Cc = 0.75(eo-0.5) Tanah dengan plastisitas rendah
Cc = 0..208 e0+0.0083 Lempung chicago
Cc = 0.15 e0+0.0107 Semua lempung
Sumber: Braja M Das, 19
o = angka pori tanah dila angan
c. pangan
asi profil tanah secara antaranya adalah Uji sondir dan alat
1. Uji sondir
Uji sondir dapat menunjukan pelapisan tanah dari hasil pembacaan tahanan ujung dan gesekan selimutnya.
88 Keterangan:
e p
WN = kadar air tanah dilapangan Pengujian La
Pengujian lapangan dapat memberikan inform kontinu. Pengujian lapangan di
II-30 2. St
M
un informasi mengenai kondisi dibawah permukaan tanah dan
dari desain pondasi untuk gedung bertingkat menggunakan cara in
tanah kohesif
6-15 16-25 >25
andard Penetration Test (SPT)
etode pengujian tanah dengan SPT termasuk cara yang cukup ekonomis tuk memperoleh diperkirakan 85% i. Tabel 2.8 Nilai N-SPT N <4 4-6 Konsistensi Sangat lunak
lunak sedang Kenyal (stiff)
keras
Sumber: Bowles, 1984
2.2.4 Pondasi
A. Jenis d
Ada 2 hal yang paling mendasar untuk menentukan jenis, bentuk, dan type pondasi. Yang pertama adalah total beban yang akan dipikul oleh pondasi persatuan luas. Sedangkan yang kedua adalah daya dukung tanah persatuan luas.
a unsur tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan :
………2.44
Qu = Daya dukung tanah per satuan luas (kN// ) an Type Pondasi
Hubungan kedu
………F : Q x U Keterangan:
II-31
ah rhadap pondasi
ari pemahaman di atas, jelaslah bahwa ilmu pondasi memiliki kaitan yang erat rhadap ilmu mekanika tanah dan ilmu struktur bangunan yang ada di atasnya. Pada ilmu mekanika tanah dipelajari tentang karakteristik dari suatu type tanah baik daya dukung, berat jenis, kohesi, sudut geser dan lain sebagainya. Sedangkan
ada ilm tentang gaya-gaya yang bekerja pada
h yang berada di bawahnya. Menurut jenisn
2. Pondasi Dalam
Gambar 2.15. Daya dukung tan te D
te
p u struktur bangunan dipelajari
akan dipikul oleh tana pondasi tersebut yang akhirnya
ya Pondasi dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu: 1. Pondasi dangkal
Pondasi ini berada pada lapisan tanah yang dangkal. Biasanya pondasi seperti ini digunakan hanya pada bangunan- bangunan sederhana yang hanya memiliki beban yang kecil. Hal itu dikarenakan biasanya lapisan tanah yang berada tidak jauh dari muka tanah memiliki daya dukung yang kecil pula. Pada pondasi dangkal metode yang paling dikenal adalah teori dari Terzaghi.
II-32
unakan apabila pondasi dangkal tidak mampu lagi menahan
tersebut memiliki beberapa keuntungan dan kerugiannya.
No Pondasi tiang bor Pondasi tiang pancang
Pondasi dalam dig
beban yang bekerja di atasnya karena keterbatasan daya dukung tanahnya. Pondasi tiang adalah salah satu dari type pondasi dalam yang dikenal oleh banyak orang. Pondasi ini berupa tiang yang dipancang (precast pile) dan tiang yang dibuat di lokasi dengan melakukan pengeboran terlebih dahulu (cast in place pile).
Dari kedua type
Berikut adalah perbandingannya:
Prinsip dasar dari pondasi tiang adalah mentransmisikan beban-beban permukaan ke lapisan tanah yang lebih dalam yang memiliki daya dukung yang diharapkan. Mekanisme transfer beban dari tiang ke tanah sungguh kompleks.
1
Dapat digunakan pada semua jenis
tanah Pelaksanaan cepat
2 Kedalaman dapat diukur Mutu terjamin
3
Dari pengeboran, dapat melakukan pengecekan hasil laboratorium
Dalam pelaksanaannya kondisi lapangan lebih bersih
4
Biaya loading test lebih yang lebih kecil
Suara getaran rendah
murah karena diameter
5
Kemudahan terhadap perubahan igunakan
kontruksi
Peralatan yang d lebih sedikit
II-33 mis 6
Diameter dan kedalaman dapat bervariasi sehingga lebih ekono
Dapat mengantisipasi gaya horisontal
7 Tidak terjadi heaving
Dengan m hal tersebut, maka proyek ini akan menggunakan
pondasi ti
loka an las an penggunaan tiang bor me ik dibandingkan
dengan tia