BRISyariah menjadikan pembiayaan kepada segmen SME & Linkage (UKM dan Kemitraan) sebagai salah satu fokus usaha. Di tahun 2014, BRISyariah berhasil membukukan peningkatan portofolio pembiayaan SME & Linkage sebesar Rp594 miliar, sehingga keseluruhannya mencapai Rp4,05 triliun atau tumbuh sebesar 17,2% dibanding yang dicapai di tahun 2013 yakni Rp3,45 triliun.
Pencapaian Kinerja
Kegiatan pembiayaan segmen ini dikelola oleh SME and Linkage Group.
Agar dapat terus meningkatkan volume dan kualitas pembiayaan UKM, manajemen telah dan terus melakukan berbagai peningkatan layanan di antaranya melalui perbaikan proses kerja, pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta pemantapan keterampilan para AO. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas pembiayaan UKM maka proses pembiayaan dapat diteruskan jika telah
BRISyariah has made inancing to SME and Linkage segment as one of the business focuses. In 2014, BRISyariah was able to post an increase of Rp594 billion in this portfolio of this segment, making a total of Rp4.05 trillion or grow by 17.2% compared to the achievement in 2013 of Rp3.45 trillion.
Performance Achievement
Financing activity in this segment is managed by SME and Linkage Group.
To be able to continue to improve the volume and quality of SME inancing, management has been and continues to conduct various service improvements, including through improved work processes, product development that are in accordance with the needs of the customer, as well as strengthening the skills of the AO. In addition, to improve the quality of SME inancing, the inancing process can be continued if it has
memperoleh persetujuan prinsip dari Grup UKM dan Kemitraan.
Sementara itu, pengembangan produk meliputi penambahan produk/skema pembiayaan seperti Bank Garansi, Pembiayaan dengan pola
Value Chain (pembiayaan kepada para suplier dari Usaha Besar).
Grup UKM dan Kemitraan juga terus memperkuat pemahaman terhadap potensi usaha di setiap wilayah yang menjadi sasaran pengembangan bisnis. Temuan yang didapat kemudian dirangkum dan dirumuskan untuk dijadikan referensi dalam rangka meningkatkan kecakapan para tenaga pemasaran (AO) yang diberikan melalui berbagai pelatihan.
Hal ini berdampak kepada peningkatan produktivitas seperti tercermin dalam pencapaian target pembiayaan rata-rata para AO tersebut. Di samping itu, monitoring proses manajemen pemasaran juga dilakukan secara berkala untuk mempertahankan bahkan melebihi pencapaian saat ini.
Seluruh upaya yang dilakukan secara berkesinambungan tersebut terbukti berhasil seperti tercermin dari peningkatan pembiayaan yang signiikan dari tahun ke tahun.
Per 31 Desember 2014, portofolio pembiayaan segmen untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) mencapai Rp1,99 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 18% (Rp304 miliar) jika dibandingkan posisi 31 Desember 2013 yang mencatat angka Rp1,69 triliun dengan jumlah nasabah saat ini sebanyak 1.901 nasabah.
Kemitraan
Kemitraan merupakan suatu langkah strategis yang dilakukan BRISyariah dalam rangka menangkap peluang pembiayaan di sektor yang lebih eisien untuk digarap melalui kerjasama dengan mitra. Keputusan untuk menjalin suatu kemitraan tentunya didasarkan atas evaluasi kelayakan terhadap sektor usaha yang akan
obtained approval in principle from the SME and Linkage Group.
Meanwhile, product development includes the addition of product/ inancing schemes such as Bank Guarantees, Financing with Value Chain pattern (inancing to suppliers of Large Enterprises).
The SME and Linkage Group also continues to strengthen the understanding of business potentials in every region of the targeted business development. The indings are summarized and formulated to be used as reference in order to improve the skills of the sales force (AO) which is provided through various training.
This has an impact on productivity increase as relected in the inancing average achievement of the AO. In addition, monitoring of marketing management process are also carried out regularly to maintain even exceeds the current achievement.
The entire ongoing efort is proven successful as relected in a signiicant increase in funding from year to year.
As of 31 December 2014, the Small and Medium Enterprise (SME) inancing portfolio reached Rp1.99 trillion or an increase of 18% (Rp. 304 billion) compared to the position on 31 December 2013 which posted Rp1.69 trillion with currently 1,901 customers.
Linkage
Linkage is a strategic step performed by BRISyariah in order to capture inancing opportunities in a more eicient sector to be conducted through cooperation with partners. The decision to establish a linkage shall be based on the feasibility evaluation of the business sector to be inanced as well as the selection of
dibiayai serta pemilihan mitra yang kapabel, berpengalaman, dan memiliki reputasi yang baik sesuai analisa Bank.
Hingga akhir tahun 2014, BRISyariah telah membangun kemitraan dengan 302 Koperasi Karyawan, 8 BMT, 13 perusahaan pembiayaan (multi inance company), dan 9 BPR Syariah. Pembiayaan segmen Kemitraan telah ditempuh melalui berbagai strategi diantaranya:
• Review target perusahaan multiinance dari
waktu ke waktu.
• Memperluas target market pembiayaan kepada perusahaan rental dan perusahaan yang bergerak di bidang logistik partner yang berbasis kontrak.
• Pembaharuan daftar nasabah koperasi karyawan dari perusahaan induk yang bonaid (BUMN dan Korporasi)
• Perluasan pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk membiayai usaha di sektor riil khusus yang terkait usaha perusahaan induknya
• Meningkatkan disiplin administrasi dan
monitoring pembiayaan di seluruh unit kerja. Per 31 Desember 2014 pembiayaan segmen Kemitraan telah mencapai Rp2,05 triliun atau meningkat sebesar 16% atau Rp290 miliar jika dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2013 yang sebesar Rp1,76 triliun.
partner who is capable, experienced, and has a good reputation according to the analysis of the Bank.
Up to the end of 2014, BRISyariah has established partnerships with 302 Employee Cooperatives, 8 BMT, 13 inance companies (multi-inance company), and 9 Sharia Rural Banks (BPR Sharia). Financing in the linkage segment is distributed through various strategies, among others: • To review the target market of multiinance
companies from time to time.
• To expand inancing target market to rental companies and companies operating in contract-based logistis business
• To update the listings of cooperative customers of a prominent parent company (SOEs and Corporations).
• To expand inancing to employee cooperatives to inance businesses in the real sector speciically related to the businesses of its parent company.
• To improve administrative discipline and monitoring of inancing in all work units.
As of 31 December 2014, inancing of the Linkage segment reached up to Rp 2.06 trillion or an increase of 16% or Rp290 billion compared to the 2013 achievement which amounted to Rp1.76 trillion.