• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

B. Kerangka Teori

1. Perhatian Orang Tua

siswa SMA Muhammadiyah Kasihan pada kategori sedang (64%). 3) Prestasi Belajar Ismuba siswa SMA Muhammadiyah Kasihan tinggi (44%). Tidak ada pengaruh yang signifikan perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ismuba SMA Muhammadiyah Kasihan yang ditunjukkan dengan kontribusi sebesar 0,01% dalam mempengaruhi prestasi belajar Ismuba siswa SMA Muhammadiyah Kasihan. Dengan demikian tidak ada pengaruh yang signifikan perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ismuba sebesar 0.01% dan 99.9% dipengaruhi oleh faktor lain.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan lembaga sosial yang paling kecil, yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Dari beberapa fungsi keluarga salah satunya adalah memberikan pendidikan yang terbaik. Dengan pendidikan yang utuh tersebut akan mengembangkan kualitas kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara menyeluruh. Dan kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang demikian sebenarnya yang dibutuhkan sekarang dan masa datang, yakni kualitas sumberdaya manusia yang meliputi: kreatifitas yang kuat, produktifitas yang tinggi, kepribadian yang tangguh, kesadaran sosial yang besar, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati. Apalagi setelah anak lahir, pengenalan di antara orang tua dan anak-anaknya yang diliputi rasa cinta kasih, ketentraman dan kedamaian. Anak-anak akan berkembang ke arah kedewasaan dengan wajar di dalam lingkungan keluarga segala sikap dan tingkah laku kedua orang tuanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena ayah dan ibu merupakan pendidik dalam kehidupan yang nyata dan pertama sehingga sikap dan tingkah laku orang tua akan diamati oleh anak baik di sengaja maupun tidak di sengaja sebagai pengalaman bagi anak yang akan mempengaruhi pendidikan selanjutnya.

Orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka, merupakan unsur-unsur pendidikan yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh itu. Sikap anak terhadap guru agama dan pendidikan agama di sekolah sangat dipengaruhi oleh sikap orang tuanya terhadap agama dan guru agama khususnya.

Pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah upaya mengembangkan potensi individu sehingga bisa hidup secara optimal, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat yang memiliki nilai-nilai moral dan sosial sebagai pedoman hidup. Sepanjang sejarah, pendidikan sebenarnya sudah dimulai sejak ada makhluk yang bernama manusia. Mengenai hal ini, Ahmad Tafsir menyatakan bahwa:

Dalam teori pendidikan lama, yang dikembangkan di dunia barat, dikatakan bahwa perkembangan seseorang hanya dipengaruhi oleh pembawaan (nativisme). Sebagai lawanya berkembang pula teori yang mengajarlan bahwa perkembangan seseorang hanya ditentukan oleh lingkungan (empirisme). Sebagai sintesisnya dikembangkan teori ketiga yang mengatakan bahwa perkembangan seseorang hanya ditentukan oleh pembawaan dan lingkungan (konvergensi) (Ahmad. 2007: 34).

Dalam proses pendidikan mencakup kegiatan pembelajaran. Pendidikan dapat ditempuh melalui tiga jalur yaitu: pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan non formal. Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah merupakan aplikasi dari pendidikan formal. Melalui sekolah, siswa disiapkan agar dapat mencapai perkembangan pemahaman suatu kompetensi secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangan pemahaman kompetensi secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan, dan minat yang dimilikinya, hal ini dapat dicapai dengan cara belajar, selain itu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Dengan adanya perhatian dari orang tua akan membuat siswa merasa diperhatikan sehingga timbul rangsangan dalam dirinya untuk belajar guna memperoleh hasil yang lebih baik (Slameto, 2010: 105).

Kenyataannya adalah bahwa keluarga, pendidikan, dan nilai merupakan tiga elemen penting yang tidak bisa dipisahkan. Dimana ada keluarga di situ ada pendidikan. Di mana ada pendidikan di situ ada nilai. Dengan proses pendidikannya yang berlangsung

secara kodrati membuat instutusi keluarga melakukan kegiatan pendidikan tanpa kurikulum yang pasti, mengabaikan sekat formalitas, tanpa melihat batasan usia anak.

Menurut para ahli perhatian dari keluarga/orang tua sebagai lingkungan utama, pertama dan yang paling dekat dengan anak menjadi hal terpenting. Pengertian, penerimaan, pemahaman, serta bantuan orang tua menjadi sangat berarti bagi anak guna mengarahkan kehidupan dan pencapaian prestasi belajarnya. Untuk mencetak agar memiliki anak yang berprestasi, tentu sekolah dan guru bukan satu-satunya pihak yang mampu mewujudkan harapan semua itu. Prestasi merupakan hasil pencapaian yang harus diproses sejak dari rumah, sejak anak-anak kita masih berusia dini dan belum berstatus menjadi seorang siswa. Guru dan sekolah tidak lebih sebagai lembaga pengasah potensi yang dimiliki oleh siswa-siswinya. Sementara sebagai orang tua bertugas untuk mengarahkan kemana potensi itu harus dikembangkan dengan prinsip-prinsip keteladanan, nilai-nilai etika serta sopan santun dalam pergaulan perhatian orang tua dalam belajar anaknya merupakan faktor penting dalam membina sukses belajar. Kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan anak malas, acuh tak acuh dan kurang minat belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor orang tua mempunyai kedudukan paling utama dalam menentukan baik-buruknya prestasi seorang anak dibanding faktor-faktor yang lain (guru, sekolah) (Tabrani, 1994: 196).

Oleh karena itu, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah dalam kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi mampu menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk belajar lebih keras dalam belajarnya agar tercapai prestasi belajar yang optimal. Kurangnya motivasi belajar mengakibatkan

kurangnya dorongan untuk belajar sehingga menghambat prestasi belajar siswa yang optimal (Sardiman, 2007: 75).

Sedangkan prestasi belajar siswa dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, utamanya nilai yang dilihat dari sisi kognitif, karena ranah inilah yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan

materi sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa (Tu’u, 2004:76).

Tetapi menurut beberapa ahli ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, yaitu meliputi: (1) faktor jasmaniah yang terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh; (2) faktor psikologis yang terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan, dan (3) faktor kelelahan. Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu, yaitu: (1) faktor keluarga yang terdiri dari cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan; (2) faktor sekolah yang terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah; dan (3) faktor masyarakat yang terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 2010: 54).

Dewasa ini, keberadaan pendidikan agama Islam semakin diperkuat guna menghadapi tantangan kehidupan yang semakin mengglobal. Sebab, kenyataan

menunjukan bahwasannya ilmu dan teknologi yang semula dipersiapkan untuk kesejahtraan manusia dalam banyak hal telah mengakibatkan bencana dan kehancuran, karena ilmu dan teknologi tersebut digunakan tanpa dilandasi iman dan akhlak. Oleh karenannya, yang harus dilakukan adalah meningkatkan perhatian terhadap pendidikan agama islam bagi anak-anak kita, sebab yang sebagaimana yang dinyatakan Jalaludin (2012:81):

Pada era globalisasi yang mengarah kepada nilai-nilai sekuler yang besar pengaruhnya terhadap jiwa keagamaan, khususnya dikalangan generasi muda, meskipun dalam sisi tertentu kehidupan tradisi keagamaan tampak meningkat dalam kesemarakannya namun dalam kehidupan masyarakat global yang cendrung sekuler barangkali akan ada pengaruhnya terhadap pertumbuhan jiwa keagamaan para generasi muda.

Menurut Nugrahani (2011:4) pendidikan agama Islam bukan sepenuhnya tanggung jawab sekolah, namun demikian sekolah memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan anak didiknya, sehingga mereka setidaknya mempunyai bekal agama yang mampu diterapkan di luar lingkup sekolahan.

Sebagaimana realita di sekolah SMA Muhammadiyah Kasihan yang penulis amati selama PPL disekolah tersebut kurang lebih 2 bulan terhitung dari bulan September hingga bulan November, penulis mengajar dari kelas X hingga kelas XII yang semuanya berjumlah 6 ruangan kelas yang terdiri dari kelas XA, XB, XI IPA, XI IPS, XII IPA, XII IPS. Penulis melihat bahwa sebagian dari anak-anak sekolah tersebut ada yang berperan aktif dalam belajar, ada yang hanya bermain-main dikelas bahkan bolos ketika pelajaran berlangsung. Selain itu kurangnya semangat anak-anak dalam belajar, sebagian siswa merasakan kejenuhan ketika pembelajaran berlangsung di kelas. Sekolah ini mempunyai siswa yang terdiri dari berbagai kecamatan yang ada di sekitar Bantul yang setiap orangtua siswa tersebut memiliki kesibukan dan pekerjaan yang berbeda-beda. Hal ini tentu mempengaruhi cara orangtua mendidik anaknya, ada orang tua yang peduli akan pendidikan anaknya, ada orangtua yang tidak peduli akan pendidikan anaknya yang

terpenting anaknya sekolah dan pintar. Siswa yang seperti ini mempengaruhi prestasi belajar yang akan di raih. Apakah ini dikarenakan cara orangtua dalam mendidik di dukung oleh fasilitas dan kebutuhan yang cukup oleh orangtua, kurang memberikan motivasi terhadap anak mereka, membebaskan anak dalam kegiatan apapun atau cara mengajar guru yang kurang menarik.

Menurut keterangan guru setempat diketahui bahwa sebagian besar siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah dimana kedua orang tuanya bekerja. Kesibukan orang tua dalam bekerja mengakibatkan kurangnya perhatian orang tua dan motivasi terhadap belajar siswa di rumah sehingga mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dari keterangan informasi tersebut, peneliti menduga bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ISMUBA yaitu motivasi belajar dan perhatian orang tua. Dari permasalahan diatas peneliti tertarik untuk meneliti apakah perhatian orang tua mempengaruhi prestasi belajar anaknya atau tidak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang diangkat adalah:

1. Bagaimana prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan?

2. Adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan?

3. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan?

4. Manakah yang lebih berpengaruh antara perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan?

1. Tujuan dari Penelituan ini adalah:

a. Ingin mengidentifikasi prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan.

b. Ingin merumuskan seberapa besar pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan.

c. Ingin merumuskan seberapa besar pengaruh motivasi belajar di SMA Muhammadiyah Kasihan.

d. Ingin mengetahui yang lebih berpengaruh antara perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan. 2. Kegunaan Penelitian

a. Secara Teoritik

Bagi khasanah keilmuan, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan keilmuan khususnya sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan keilmuan khususnya untuk memberi tambahan pengalaman dan memperluas wawasan akademik terkait pentingnya bimbingan orangtua terhadap anak.

b. Secara Praktis 1) Sekoah

a) Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai pendukung dalam upaya evaluasi dan meningkatkan prestasi belajarnya.

b) Bagi anak, sebagai alat untuk memotivasi anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya.

Dapat memberikan informasi kepada orang tua dalam memberikan pendidikan terhadap anak serta lingkungan masyarakat dalam pergaulan yang terjadi di masyarakat.

3) Dinas Pemerintahan

Bagi dinas-dinas yang lain, misalnya dinas perekonomian, penelitian ini dapat dijadikan dasar bahwa masih banyaknya masyarakat di Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Maka dari itu dunia perekonomian dan pendidikan harus berjalan seimbang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mutu pendidikan di Indonesia.

D. Sistematika Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini akan disistematika menjadi lima bab yang saling berkaitan anatara satu dengan yang lain. Sebelum memasuki bab pertama akan didahului dengan: halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel dan abstrak.

Pada bab pertama atau pendahuluan berisi sub bab; latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, serta sistematika pembahasan.

Pada bab kedua atau tinjauan pustaka dan kerangka teori memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori relevan dan terkait dengan tema.

Pada bab ketiga atau metode penelitian memuat secara rinci mengenai metode penelitian yang digunakan; jenis penelitian, lokasi, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, definisi konsep dan variabel, serta analisis data yang digunakan.

Selanjutnya pada bab keempat atau hasil dan pembahasan berisi tentang hasil penelitian; klasifikasi bahasan, sifat penelitian, dan rumusan masalah atau fokus

penelitian serta pembahasan. Kemudian bab kelima atau penutup berisi kesimpulan, saran-saran atau rekomendasi.

Dan bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran; instrument pengumpulan data, penghitungan statistik, dokumen, surat-surat perijinan, surat keterangan telah melakukan penelitian dari instansi yang diteliti, curriculum vitae dan bukti bimbingan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka memuat uraian sistematik hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dari penelusuran yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan beberapa skripsi dan penelitian yang relevan dan sekaligus menjadi rujukan dan pembandingan yaitu:

Penelitian Sunardi (2009: 67) yang berjudul “Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi Belajar PAI di SD Negeri Mertelu Baru Desa Mertelu Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunung Kidul”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Mertelu Baru Desa Mertelu Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul. Hasil analisis mengungkapkan bahwa perhatian orang tua termasuk dalam kategori tinggi (74,60%). Sedangkan prestasi belajar Pendidikan Agama islam yang diperoleh siswa-siswi SD Negeri Mertelu Baru termasuk dalam kategori lebih dari cukup dengan rata-rata nilai sebesar 73,3. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat perhatian orang tua terhadap belajar anak maka akan semakin tinggi prestasi belajar yang diraihnya.

Persamaan dan Perbedaan yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian ini yaitu, persamaannya dalam penelitian sama-sama mengkaji atau meneliti perhatian orang tua dengan prestasi belajar, sedangkan perbedaannya yaitu dalam menggunakan

analisis deskriptif sedangkan yang dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti variabel independennya yaitu perhatian orang tua sedangkan dalam penelitian yang sudah dilakukan oleh Sunardi variabel independennya yaitu prestasi belajar PAI.

Penelitian yang dilakukan oleh Annisa Nurjannah. (2015: ii) yang berjudul ”Pengaruh Tipe Kepemimpinan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar ISMUBA Kelas X Di SMA Muhammadiyah Bantul Yogyakarta”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, Dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh tipe kepemimpinan orang tua terhadap prestasi belajar ISMUBA.

Persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan di lakukan. Perbedaannya terletak pada variabel perhatian orang tua, penelitian ini dengan variabel prestasi belajar Ismuba. Untuk persamaannya terletak pada pada penekanan prestasi belajar Ismuba.

Penelitian di atas adalah yang sama-sama membahas tentang perhatian orang tua dengan prestasi belajar Ismuba, berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan penulis. Perbedaan ini adalah penulis meneliti tentang pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ismuba. Skripsi pertama analisisnya menggunakan teknik korelasi, yang kedua analisisnya menggunakan teknik kuantitatif sedangkan penulis menggunakan regresi liniear sederhana. Selain itu, lokasi penelitian yang berbeda.

Penelitian Mazlan, (2013: 30) yang berjudul “Pengaruh antara pola asuh orang tua dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar ISMUBA (Kasus pada siswa

kelas XI SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013)”. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan angket untuk variabel pola asuh orang tua dan motivasi belajar siswa, serta metode dekumentasi untuk variabel prestasi belajar Ismuba.

Penelitian Dwi Yulianti, (2009: 38) yang berjudul “Korelasi antara Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Ismuba siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Ngawen Kabupaten GunungKidul”. Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif dengan pendekatan kuantitatif korelasioanal. Berdasarkan hasil penghitungan disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang sangat signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Ismuba siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Ngawen Kabupaten GunungKidul.

Dalam penelitian yang berjudul “Korelasi Antara Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar ISMUBA Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah Ngawen Kabupaten Gunungkidul”. Penelitian tersebut berisi tentang perhatian orang tua siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Ngawen, prestasi belajar ISMUBA siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Ngawen, serta korelasi perhatian orang tua terhadap prestasi belajar ISMUBA siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Ngawen Kabupaten Gunungkidul.

Penelitian di atas memiliki kesamaan pada aspek variabel dan metode penelitian. Sedangkan, perbedaan yang akan dilakukan oleh peneliti yakni pada subyek penelitian serta peneliti akan membahas tentang adakah pengaruh yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ismuba di SMA Muhammadiyah Kasihan.

Dengan adanya penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa telah ada penelitian mengenai pengaruh perhatian orang tua yang dapat mempengaruhi akhlak maupun prestasi siswa. Di samping itu, ternyata tingkat keberhasilan prestasi siswa sebagian besar dipengaruhi oleh tinggi rendahnya perhatian orang tua di rumah.

Akan tetapi dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi faktor keberhasilan prestasi belajar siswa dilihat dari perhatian orang tuanya dari segi fisik maupun psikis. Prestasi difokuskan pada prestasi belajar ISMUBA (AL-Islam, Muhammadiyah, Bahasa

Arab). yang didalamnya terdapat mata pelajaran Al-Quran/Al-Hadits, Aqidah, Akhlak, Ibadah/Muamalah, Tarikh, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab. Pembelajaran ISMUBA menjadi salah satu pelajaran utama dan penting bagi pembentukan keagamaan siswa. Sedangkan, perhatian orang tua dikhususkan dari segi fisik misalnya sarana belajar, alat-alat belajar di rumah, kesehatan anak, dll. Dan perhatian dari segi psikis diantaranya masalah kepedulian orang tua terhadap prestasi anak, pemberian dukungan, motivasi, arahan, dll.

B. Kerangka Teoritik 1. Perhatian Orang Tua

a. Pengertian Perhatian Orang Tua

Baharuddin (2007: 178) menyatakan bahwa perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu sekumpulan obyek. Individu yang sedang memperhatikan suatu benda berarti seluruh aktivitas individu dicurahkan atau dikonsentrasikan pada benda tersebut. Sedangkan menurut Slameto (2010: 105) perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Seseorang dapat dikatakan dalam keadaan sedang memperhatikan apabila ia mengarahkan indra atau sistem persepsinya untuk menerima informasi tentang sesuatu.

Para ahli psikologis merumuskan dua macam perhatian: (1) Perhatian merupakan tenaga psikis tertuju kepada suatu aspek. (2) perhatian adalah banyak sedikitnya keadaan yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan (Suryabrata, 2004: 14).

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai perhatian di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah suatu kegiatan pemusatan rangsangan yang tertuju pada suatu objek. Perhatian yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah perhatian orang tua yang diberikan kepada anak dalam rangka menunjang prestasi belajar. Perhatian orang tua terhadap belajar anak sangat penting karena orang tua memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan anak. Agar anak menghasilkan prestasi belajar yang memuaskan, orang tua hendaknya memberikan perhatian akan kebutuhan belajar anak.

Menurut Qonita Alya (2011: 498) , Orang tua berasal dari dua kata yaitu, orang yang artinya manusia, dan tua yang artinya sudah lama hidup, lanjut usia, sudah masak atau sampai waktunya untuk dipetik.

Dalam hal ini perhatian orang tua dapat diartikan kesadaran jiwa orang tua untuk mempedulikan anaknya, terutama dalam memberikan dan memenuhi kebutuhan anaknya baik dalam segi emosi maupun materi. Orang tua berperan sebagai sebagai pembentuk karakter dan pola fikir dan kepribadian anak. Oleh karena itu, keluarga merupakan tempat dimana anak-anaknya pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma. Walaupun di dalam keluarga tidak terdapat

Dokumen terkait