• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ISMUBA DI SMA MUHAMMADIYAH KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ISMUBA DI SMA MUHAMMADIYAH KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ISMUBA DI SMA MUHAMMADIYAH KASIHAN BANTUL

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Oleh: Deki Widodo

NPM: 20120720121

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (TARBIYAH) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

ii

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR ISMUBA DI SMA MUHAMMADIYAH

KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I) strata Satu

pada Prodi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh:

Deki Widodo

NPM: 20120720121

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (TARBIYAH)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(3)

iii

MOTTO

سﺎ ا ﺎھدﻮﻗو ارﺎ ْ ْھأو ْ ﻔْأ اﻮﻗ اﻮ آ ﺬ ا ﺎﮭ أ ﺎ

ْ ھﺮ أ ﺎ ﮫ ا نﻮ ْ ﺎ داﺪﺷ ظﺎ ﻏ ﺔ ﺋﺎ ﺎﮭْ ةرﺎ ْاو

نوﺮ ْﺆ ﺎ نﻮ ْﻔ و

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Qs. At-Tahriim:6)

(4)

iv

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan karya tulis ini kepada:

1. Kedua orang tua, Bapak H. Sumpeno dan Hj. Tati setiawati yang saya

taati, sayangi dan banggakan. Terimakasih atas do’a dan semangat yang

selalu diberikan kepada ananda.

2. Kedua adik saya, Febi Widianto dan Muhammad Rifki Widiansyah yang

saya sayangi dan selalu memberi motivasi yang tiada henti.

3. Keluarga dan saudara-saudara yang senantiasa memberikan dukungan dan

motivasi kepada saya.

4. Teman-teman seperjuangan khususnya PAI 2012 dan warga asrama KPM

Galuh Rahayu yang senantiasa berbagi kebersamaan hingga

terselesaikannya tulisan ini.

(5)

v

KATA PENGANTAR

ﮫﺗﺎ ﺮ و ﷲ ا ﺔ ْ رو ْ ْ مﻼ ا .

مﻼْ ﻹ ْاو نﺎ ْﻹا ﺔ ْ ﺎ ْأ ْيﺬ ا ﷲ ﺪْ ْا .

ْﻲ و ﺪ ﺎ ﺪ مﺎ ﻷْا ﺮْﺧ ﻲ و

ﺪْ ﺎ أ ْ ْ أ ﮫ ْ و ﮫ ا ﻲ و

.

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena berkat

rahmatNya saya dapat menyelesaikan penelitian tugas akhir ini yang berjudul

“Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Ismuba di SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul Yogyakarta”.

Tanpa bantuan dari berbagai pihak dalam proses penyelesaian karya tulis

ini, niscaya peneliti tidak dapat menyelesaikan dengan baik. Untuk itu peneliti

tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Mahli Zainudin Tago, M.Si. selaku Dekan Fakultas Agama Islam.

2. Dr. Abd. Madjid, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama

Islam.

3. Dr. Akif Khilmiyah, M.Ag. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan

ikhlas telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga peneliti bisa

menyelesaikan karya tulis ini.

4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang mengajar di Program Studi Pendidikan

(6)

vi

5. Seluruh karyawan Tata Usaha dan perpustakaan Fakultas Agama Islam

maupun perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

6. Kepala sekolah, staf pengajar serta siswa dan siswi SMA Muhammadiyah

Kasihan, yang telah memberikan izin dan membantu dalam pelaksanaan

penelitian.

7. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Agama Islam dan KPM Galuh

Rahayu Ciamis (Keluarga Pelajar Mahasiswa), yang telah memberikan

banyak bantuan, dukungan serta Do’a.

8. Semua pihak yang telah mendoakan dan membantu dalam penyelesaian karya

tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu dan terimakasih atas

dukungannya.

Peneliti berdoa semoga segala kebaikan dari semua pihak yang telah

disebutkan di atas menjadi amal baik dan mendapatkan pahala dari Allah Swt.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan, kekeliruan

ataupun ada hal-hal yang belum peneliti cantumkan. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pembaca

skripsi ini. Akhirukallam akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat

dipergunakan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan.

Yogyakarta, 25 April 2016

(7)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

NOTA DINAS ... iii

PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN ... v

MOTTO... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

ABSTRAK ... xvii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Kegunaan Penelitian ... 8

E. Sistematika Pembahasan ... 9

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka... 11

B. Kerangka Teori ... 15

1.Perhatian Orang Tua ... 15

a. Pengertian Perhatian Orang Tua ... 15

b. Macam-macam Perhatian Orang tua ... 16

c. Karakteristik Perhatian Orang Tua ... 18

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi ……….. 18

2.Motivasi Belajar ... 20

a. Pengertian Motivasi Belajar ... 20

b. Macam-macam Motivasi Belajar ... 22

c. Ciri-ciri Motivasi Belajar ... 26

(8)

viii

e. Faktor-faktor Motivasi Belajar ... 28

3.Prestasi Belajar ... 29

a. Pengertian Prestasi Belajar ... 29

b. Ciri-ciri Prestasi Belajar... 31

c. Pengukuran Prestasi Belajar... 33

d. Faktor-faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 34

4. Hubungan Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ismuba ... 39

C. Kerangka Pikir ... 42

D. Paradigma Penelitian ... 43

E. Hipotesis ... 44

BAB IIIP: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 45

B. Konsep dan Variabel Penelitian ... 45

C. Populasi dan Sampel ... 46

D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 49

E. Teknik Pengumpulan Data ... 49

F. Instrumen Penelitian ... 51

G. Analisis Instrumen ... 52

H. Uji Reliabilitas Instrumen ... 61

I. Metode Analisis Data ... 64

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Sekolah Umum ... 71

1. Sejarah Sekolah ... 71

2. Lokasi Sekolah ... 73

3. Keadaan Guru dan Siswa ... 74

B. Hasil Penelitian ... 78

1. Uji Normalitas Data ... 78

a. Variabel Perhatian Orang Tua ... 82

b. Variabel Motivasi Belajar ... 84

(9)

ix

3. Motivasi Belajar ... 101

4. Penggolongan Variabel ... 120

5. Uji Hipotesis ... 131

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 138

1. Prestasi Belajar ISMUBA Siswa SMA Muhammadiyah Kasihan ... 140

2. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar ISMUBA Siswa SMA Muhammadiyah Kasihan ... 140

3. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar ISMUBA Siswa SMA Muhammadiyah Kasihan ... 141

4. Pengaruh Yang Lebih Besar Antara Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar ISMUBA Siswa SMA Muhammadiyah Kasihan ... 142

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan... 143

B. Saran ... 144

C. Kata Penutup ... 145

DAFTAR PUSTAKA ………... 146

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skema Kerangka Berpikir ... 42

Tabel 3.1 Data Siswa SMA Muhammadiyah Kasihan ... 46

Tabel 3.2 Data Pengambilan Sampel ... 47

Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Perhatian Orang Tua ... 54

Tabel 3.4 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Motivasi Belajar ... 55

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Perhatian Orang Tua ... 56

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ... 57

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Perhatian Orang Tua ... 58

Tabel 3.8 Kisis-kisi Instrumen Penelitian Motivasi Belajar ... 59

Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Perhatian Orang Tua ... 61

Tavel 3.10 Uji Reliabilitas Motivasi Belajar ... 62

Tabel 4.1 Daftar Staf Pengajar ... 73

Tabel 4.2 Daftar Keadaan Siswa SMA Muhammadiyah Kasihan ... 74

Tabel 4.3 Data Jumlah Skor Perhatian Orang Tua ... 76

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Perhatian Orang Tua ... 77

Tabel 4.5 Data Jumlah Skor Motivasi Belajar ... 78

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar ... 79

Tabel 4.7 Kepedulian Tentangg Belajar Variabel Perhatian Orang Tua ... 80

Tabel 4.8 Menegur Dalam Kegiatan Organisasi Variabel Perhatian Orang Tua .. 81

Tabel 4.9 Kepedulian Pembelajaran Di Sekolah Variabel Perhatian Orang Tua . 82 Tabel 4.10 Pengawasan Untuk Rajin Belajar Variabel Perhatian Orang Tua ... 83

Tabel 4.11 Pemberian Motivasi Untuk Masa Depan Variabel Perhatian Orang Tua ... 84

Tabel 4.12 Keinginan Yang Tidak Di Pedulikan Variabel Perhatian Orang Tua 85

Tabel 4.13 Pembiasaan Berkata Jujur dan Sopan Variabel Perhatian Orang Tua 86

(11)

xi

Orang Tua ... 87

Tabel 4.15 Kurang Menanggapi Pelajaran Agama Variabel Perhatian Orang Tua ... 88

Tabel 4.16 Pembiasaan Shalat Lima Waktu Variabel Perhatian Orang Tua ... 89

Tabel 4.17 Pembimbingan Dalam Masalah Variabel Perhatian Orang Tua ... 90

Tabel 4.18 Kepedulian Bila Ada Masalah Dengan Teman Variabel Perhatian Orang Tua ... 91

Tabel 4.19 Membimbing Dalam Mengatasi Masalah Variabel Perhatian Orang Tua ... 92

Tabel 4.20 Kepedulian Tentang Cita-cita Variabel Perhatian Orang Tua ... 94

Tabel 4.21 Menanyakan Terkait Dengan Cita-cita Variabel Perhatian Orang Tua ... 95

Tabel 4.22 Kepedulian Tentang Pelajaran Variabel Perhatian Orang Tua ... 96

Tabel 4.23 Persediaan Fasilitas Belajar Variabel Perhatian Orang Tua ... 97

Tabel 4.24 Kepedulian Guru Yang Mengajar Di Sekolah Variabel Perhatian Orang Tua ... 98

Tabel 4.25 Pengerjaan Tugas Untuk Mendapatkan Prestasi Variabel Motivasi Belajar ... 99

Tabel 4.26 Menghadapi Tugas Yang Sulit Variabel Motivasi Belajar ... 100

Tabel 4.27 Mengerjakan Tugas Sampai Selesai Variabel Motivasi Belajar ... 101

Tabel 4.28 Keseriusan Dalam Mengerjakan Tugas Variabel Motivasi Belajar 102 Tabel 4.29 Pengerjaan Tugas Yang Sulit Variabel Motivasi Belajar ... 103

Tabel 4.30 Belajar Di Rumah Bila Ada Tugas Variabel Motivasi Belajar ... 104

Tabel 4.31 Keseriusan Dalam Belajar Variabel Motivasi Belajar ... 105

Tabel 4.32 Partisipasi Dalam Diskusi Variabel Motivasi Belajar ... 106

Tabel 4.33 Pembiasaan Dalam Bertanya Tentang Pelajaran Variabel Motivasi Belajar ... 107

(12)

xii

Tabel 4.35 Ragu Dalam Menjawab Pertanyaan Variabel Motivasi Belajar ... 109

Tabel 4.36 Pembiasaan Dengan Diskusi Variabel Motivasi Belajar ... 110

Tabel 4.37 Rajin Belajar Untuk Menggapai Cita-cita Variabel Motivasi Belajar ... 111

Tabel 4.38 Pembelajaran Di Rumah Variabel Motivasi Belajar ... 112

Tabel 4.39 Penyelesaian Tugas Dari Guru Variabel Motivasi Belajar ... 113

Tabel 4.40 Pengerjaan Tugas Dengan Mengerjakan Sendiri Variabel Motivasi Belajar ... 114

Tabel 4.41 Diskusi Mengenai Materi Yang Belum Paham Variabel Motivasi Belajar ... 115

Tabel 4.42 Pembiasaan Mengerjakan Soal Variabel Motivasi Belajar ... 116

Tabel 4.43 Pembiasaan Mengerjakan PR Variabel Motivasi Belajar ... 117

Tabel 4.44 Pembiasaan Di Dalam Rumah Kelas Bila Tidak Ada Guru Variabel Motivasi Belajar ... 118

Tabel 4.45 Hasil Penggolongan Perhatian Orang Tua ... 119

Tabel 4.46 Frekuensi Perhtaian Orang Tua ... 121

Tabel 4.47 Kategori Perhatian Orang Tua ... 122

Tabel 4.48 Hasil Penggolongan Motivasi Belajar ... 122

Tabel 4.49 Frekuensi Motivasi Belajar ... 124

Tabel 4.50 Kategori Motivasi Belajar ... 125

Tabel 4.51 Skor Prestasi Belajar ISMUBA ... 125

Tabel 4.52 Hasil Penggolongan Prestasi Belajar ISMUBA ... 126

Tabel 4.53 Frekuensi Prestasi Belajar ISMUBA ... 128

Tabel 4.54 Kategori Prestasi Belajar ISMUBA ... 128

Tabel 4.55 Model Summary Perhatian Orang Tua ... 130

Tabel 4.56 ANOVA Perhatian Orang Tua ... 130

Tabel 4.57 Koefisien Perhatian Orang Tua ... 131

Tabel 4.58 Model Summary Motivasi Belajar ... 132

(13)

xiii

Tabel 4.60 Koefisien Motivasi Belajar ... 133

Tabel 4.61 Hasil Uji Regresi Linier ... 134

Tabel 4.62 ANOVA Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar ... 134

(14)
(15)

xiv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prestasi belajar Ismuba siswa SMA Muhammadiyah Kasihan, menganalisis pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ismuba siswa SMA Muhammadiyah Kasihan.

Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah Kasihan, sebanyak 55 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan Random Sampling yaitu sampel yang pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi itu. Pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan product moment dan uji reliabilitas menggunakan alpha. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) perhatian orang tua siswa SMA Muhammadiyah Kasihan berada pada kategori sedang (55%). 2) Motivasi Belajar siswa SMA Muhammadiyah Kasihan pada kategori sedang (64%). 3) Prestasi Belajar Ismuba siswa SMA Muhammadiyah Kasihan tinggi (44%). Tidak ada pengaruh yang signifikan perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ismuba SMA Muhammadiyah Kasihan yang ditunjukkan dengan kontribusi sebesar 0,01% dalam mempengaruhi prestasi belajar Ismuba siswa SMA Muhammadiyah Kasihan. Dengan demikian tidak ada pengaruh yang signifikan perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ismuba sebesar 0.01% dan 99.9% dipengaruhi oleh faktor lain.

(16)
(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan lembaga sosial yang paling kecil, yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Dari beberapa fungsi keluarga salah satunya adalah memberikan pendidikan yang terbaik. Dengan pendidikan yang utuh tersebut akan mengembangkan kualitas kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara menyeluruh. Dan kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang demikian sebenarnya yang dibutuhkan sekarang dan masa datang, yakni kualitas sumberdaya manusia yang meliputi: kreatifitas yang kuat, produktifitas yang tinggi, kepribadian yang tangguh, kesadaran sosial yang besar, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati. Apalagi setelah anak lahir, pengenalan di antara orang tua dan anak-anaknya yang diliputi rasa cinta kasih, ketentraman dan kedamaian. Anak-anak akan berkembang ke arah kedewasaan dengan wajar di dalam lingkungan keluarga segala sikap dan tingkah laku kedua orang tuanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena ayah dan ibu merupakan pendidik dalam kehidupan yang nyata dan pertama sehingga sikap dan tingkah laku orang tua akan diamati oleh anak baik di sengaja maupun tidak di sengaja sebagai pengalaman bagi anak yang akan mempengaruhi pendidikan selanjutnya.

(18)

Pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah upaya mengembangkan potensi individu sehingga bisa hidup secara optimal, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat yang memiliki nilai-nilai moral dan sosial sebagai pedoman hidup. Sepanjang sejarah, pendidikan sebenarnya sudah dimulai sejak ada makhluk yang bernama manusia. Mengenai hal ini, Ahmad Tafsir menyatakan bahwa:

Dalam teori pendidikan lama, yang dikembangkan di dunia barat, dikatakan bahwa perkembangan seseorang hanya dipengaruhi oleh pembawaan (nativisme). Sebagai lawanya berkembang pula teori yang mengajarlan bahwa perkembangan seseorang hanya ditentukan oleh lingkungan (empirisme). Sebagai sintesisnya dikembangkan teori ketiga yang mengatakan bahwa perkembangan seseorang hanya ditentukan oleh pembawaan dan lingkungan (konvergensi) (Ahmad. 2007: 34).

Dalam proses pendidikan mencakup kegiatan pembelajaran. Pendidikan dapat ditempuh melalui tiga jalur yaitu: pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan non formal. Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah merupakan aplikasi dari pendidikan formal. Melalui sekolah, siswa disiapkan agar dapat mencapai perkembangan pemahaman suatu kompetensi secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangan pemahaman kompetensi secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan, dan minat yang dimilikinya, hal ini dapat dicapai dengan cara belajar, selain itu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Dengan adanya perhatian dari orang tua akan membuat siswa merasa diperhatikan sehingga timbul rangsangan dalam dirinya untuk belajar guna memperoleh hasil yang lebih baik (Slameto, 2010: 105).

(19)

secara kodrati membuat instutusi keluarga melakukan kegiatan pendidikan tanpa kurikulum yang pasti, mengabaikan sekat formalitas, tanpa melihat batasan usia anak.

Menurut para ahli perhatian dari keluarga/orang tua sebagai lingkungan utama, pertama dan yang paling dekat dengan anak menjadi hal terpenting. Pengertian, penerimaan, pemahaman, serta bantuan orang tua menjadi sangat berarti bagi anak guna mengarahkan kehidupan dan pencapaian prestasi belajarnya. Untuk mencetak agar memiliki anak yang berprestasi, tentu sekolah dan guru bukan satu-satunya pihak yang mampu mewujudkan harapan semua itu. Prestasi merupakan hasil pencapaian yang harus diproses sejak dari rumah, sejak anak-anak kita masih berusia dini dan belum berstatus menjadi seorang siswa. Guru dan sekolah tidak lebih sebagai lembaga pengasah potensi yang dimiliki oleh siswa-siswinya. Sementara sebagai orang tua bertugas untuk mengarahkan kemana potensi itu harus dikembangkan dengan prinsip-prinsip keteladanan, nilai-nilai etika serta sopan santun dalam pergaulan perhatian orang tua dalam belajar anaknya merupakan faktor penting dalam membina sukses belajar. Kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan anak malas, acuh tak acuh dan kurang minat belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor orang tua mempunyai kedudukan paling utama dalam menentukan baik-buruknya prestasi seorang anak dibanding faktor-faktor yang lain (guru, sekolah) (Tabrani, 1994: 196).

(20)

kurangnya dorongan untuk belajar sehingga menghambat prestasi belajar siswa yang optimal (Sardiman, 2007: 75).

Sedangkan prestasi belajar siswa dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa berfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, utamanya nilai yang dilihat dari sisi kognitif, karena ranah inilah yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan

materi sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa (Tu’u, 2004:76).

Tetapi menurut beberapa ahli ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, yaitu meliputi: (1) faktor jasmaniah yang terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh; (2) faktor psikologis yang terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan, dan (3) faktor kelelahan. Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu, yaitu: (1) faktor keluarga yang terdiri dari cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan; (2) faktor sekolah yang terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah; dan (3) faktor masyarakat yang terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 2010: 54).

(21)

menunjukan bahwasannya ilmu dan teknologi yang semula dipersiapkan untuk kesejahtraan manusia dalam banyak hal telah mengakibatkan bencana dan kehancuran, karena ilmu dan teknologi tersebut digunakan tanpa dilandasi iman dan akhlak. Oleh karenannya, yang harus dilakukan adalah meningkatkan perhatian terhadap pendidikan agama islam bagi anak-anak kita, sebab yang sebagaimana yang dinyatakan Jalaludin (2012:81):

Pada era globalisasi yang mengarah kepada nilai-nilai sekuler yang besar pengaruhnya terhadap jiwa keagamaan, khususnya dikalangan generasi muda, meskipun dalam sisi tertentu kehidupan tradisi keagamaan tampak meningkat dalam kesemarakannya namun dalam kehidupan masyarakat global yang cendrung sekuler barangkali akan ada pengaruhnya terhadap pertumbuhan jiwa keagamaan para generasi muda.

Menurut Nugrahani (2011:4) pendidikan agama Islam bukan sepenuhnya tanggung jawab sekolah, namun demikian sekolah memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan anak didiknya, sehingga mereka setidaknya mempunyai bekal agama yang mampu diterapkan di luar lingkup sekolahan.

(22)

terpenting anaknya sekolah dan pintar. Siswa yang seperti ini mempengaruhi prestasi belajar yang akan di raih. Apakah ini dikarenakan cara orangtua dalam mendidik di dukung oleh fasilitas dan kebutuhan yang cukup oleh orangtua, kurang memberikan motivasi terhadap anak mereka, membebaskan anak dalam kegiatan apapun atau cara mengajar guru yang kurang menarik.

Menurut keterangan guru setempat diketahui bahwa sebagian besar siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah dimana kedua orang tuanya bekerja. Kesibukan orang tua dalam bekerja mengakibatkan kurangnya perhatian orang tua dan motivasi terhadap belajar siswa di rumah sehingga mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Dari keterangan informasi tersebut, peneliti menduga bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ISMUBA yaitu motivasi belajar dan perhatian orang tua. Dari permasalahan diatas peneliti tertarik untuk meneliti apakah perhatian orang tua mempengaruhi prestasi belajar anaknya atau tidak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang diangkat adalah:

1. Bagaimana prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan?

2. Adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan?

3. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan?

4. Manakah yang lebih berpengaruh antara perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan?

(23)

1. Tujuan dari Penelituan ini adalah:

a. Ingin mengidentifikasi prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan.

b. Ingin merumuskan seberapa besar pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan.

c. Ingin merumuskan seberapa besar pengaruh motivasi belajar di SMA Muhammadiyah Kasihan.

d. Ingin mengetahui yang lebih berpengaruh antara perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ISMUBA di SMA Muhammadiyah Kasihan. 2. Kegunaan Penelitian

a. Secara Teoritik

Bagi khasanah keilmuan, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan keilmuan khususnya sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan keilmuan khususnya untuk memberi tambahan pengalaman dan memperluas wawasan akademik terkait pentingnya bimbingan orangtua terhadap anak.

b. Secara Praktis 1) Sekoah

a) Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai pendukung dalam upaya evaluasi dan meningkatkan prestasi belajarnya.

b) Bagi anak, sebagai alat untuk memotivasi anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya.

(24)

Dapat memberikan informasi kepada orang tua dalam memberikan pendidikan terhadap anak serta lingkungan masyarakat dalam pergaulan yang terjadi di masyarakat.

3) Dinas Pemerintahan

Bagi dinas-dinas yang lain, misalnya dinas perekonomian, penelitian ini dapat dijadikan dasar bahwa masih banyaknya masyarakat di Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Maka dari itu dunia perekonomian dan pendidikan harus berjalan seimbang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mutu pendidikan di Indonesia.

D. Sistematika Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini akan disistematika menjadi lima bab yang saling berkaitan anatara satu dengan yang lain. Sebelum memasuki bab pertama akan didahului dengan: halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel dan abstrak.

Pada bab pertama atau pendahuluan berisi sub bab; latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, serta sistematika pembahasan.

Pada bab kedua atau tinjauan pustaka dan kerangka teori memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori relevan dan terkait dengan tema.

Pada bab ketiga atau metode penelitian memuat secara rinci mengenai metode penelitian yang digunakan; jenis penelitian, lokasi, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, definisi konsep dan variabel, serta analisis data yang digunakan.

(25)

penelitian serta pembahasan. Kemudian bab kelima atau penutup berisi kesimpulan, saran-saran atau rekomendasi.

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka memuat uraian sistematik hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dari penelusuran yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan beberapa skripsi dan penelitian yang relevan dan sekaligus menjadi rujukan dan pembandingan yaitu:

Penelitian Sunardi (2009: 67) yang berjudul “Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi Belajar PAI di SD Negeri Mertelu Baru Desa Mertelu

Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunung Kidul”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Mertelu Baru Desa Mertelu Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul. Hasil analisis mengungkapkan bahwa perhatian orang tua termasuk dalam kategori tinggi (74,60%). Sedangkan prestasi belajar Pendidikan Agama islam yang diperoleh siswa-siswi SD Negeri Mertelu Baru termasuk dalam kategori lebih dari cukup dengan rata-rata nilai sebesar 73,3. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat perhatian orang tua terhadap belajar anak maka akan semakin tinggi prestasi belajar yang diraihnya.

(27)

analisis deskriptif sedangkan yang dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti variabel independennya yaitu perhatian orang tua sedangkan dalam penelitian yang sudah dilakukan oleh Sunardi variabel independennya yaitu prestasi belajar PAI.

Penelitian yang dilakukan oleh Annisa Nurjannah. (2015: ii) yang berjudul ”Pengaruh Tipe Kepemimpinan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar ISMUBA Kelas

X Di SMA Muhammadiyah Bantul Yogyakarta”. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, Dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh tipe kepemimpinan orang tua terhadap prestasi belajar ISMUBA.

Persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan di lakukan. Perbedaannya terletak pada variabel perhatian orang tua, penelitian ini dengan variabel prestasi belajar Ismuba. Untuk persamaannya terletak pada pada penekanan prestasi belajar Ismuba.

Penelitian di atas adalah yang sama-sama membahas tentang perhatian orang tua dengan prestasi belajar Ismuba, berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan penulis. Perbedaan ini adalah penulis meneliti tentang pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ismuba. Skripsi pertama analisisnya menggunakan teknik korelasi, yang kedua analisisnya menggunakan teknik kuantitatif sedangkan penulis menggunakan regresi liniear sederhana. Selain itu, lokasi penelitian yang berbeda.

Penelitian Mazlan, (2013: 30) yang berjudul “Pengaruh antara pola asuh orang tua dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar ISMUBA (Kasus pada siswa

(28)

Penelitian Dwi Yulianti, (2009: 38) yang berjudul “Korelasi antara Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Ismuba siswa kelas XI SMK Muhammadiyah

Ngawen Kabupaten GunungKidul”. Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif dengan pendekatan kuantitatif korelasioanal. Berdasarkan hasil penghitungan disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang sangat signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Ismuba siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Ngawen Kabupaten GunungKidul.

Dalam penelitian yang berjudul “Korelasi Antara Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar ISMUBA Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah Ngawen Kabupaten

Gunungkidul”. Penelitian tersebut berisi tentang perhatian orang tua siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Ngawen, prestasi belajar ISMUBA siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Ngawen, serta korelasi perhatian orang tua terhadap prestasi belajar ISMUBA siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Ngawen Kabupaten Gunungkidul.

Penelitian di atas memiliki kesamaan pada aspek variabel dan metode penelitian. Sedangkan, perbedaan yang akan dilakukan oleh peneliti yakni pada subyek penelitian serta peneliti akan membahas tentang adakah pengaruh yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ismuba di SMA Muhammadiyah Kasihan.

Dengan adanya penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa telah ada penelitian mengenai pengaruh perhatian orang tua yang dapat mempengaruhi akhlak maupun prestasi siswa. Di samping itu, ternyata tingkat keberhasilan prestasi siswa sebagian besar dipengaruhi oleh tinggi rendahnya perhatian orang tua di rumah.

(29)

Arab). yang didalamnya terdapat mata pelajaran Al-Quran/Al-Hadits, Aqidah, Akhlak, Ibadah/Muamalah, Tarikh, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab. Pembelajaran ISMUBA menjadi salah satu pelajaran utama dan penting bagi pembentukan keagamaan siswa. Sedangkan, perhatian orang tua dikhususkan dari segi fisik misalnya sarana belajar, alat-alat belajar di rumah, kesehatan anak, dll. Dan perhatian dari segi psikis diantaranya masalah kepedulian orang tua terhadap prestasi anak, pemberian dukungan, motivasi, arahan, dll.

B. Kerangka Teoritik 1. Perhatian Orang Tua

a. Pengertian Perhatian Orang Tua

Baharuddin (2007: 178) menyatakan bahwa perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu sekumpulan obyek. Individu yang sedang memperhatikan suatu benda berarti seluruh aktivitas individu dicurahkan atau dikonsentrasikan pada benda tersebut. Sedangkan menurut Slameto (2010: 105) perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Seseorang dapat dikatakan dalam keadaan sedang memperhatikan apabila ia mengarahkan indra atau sistem persepsinya untuk menerima informasi tentang sesuatu.

(30)

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai perhatian di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah suatu kegiatan pemusatan rangsangan yang tertuju pada suatu objek. Perhatian yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah perhatian orang tua yang diberikan kepada anak dalam rangka menunjang prestasi belajar. Perhatian orang tua terhadap belajar anak sangat penting karena orang tua memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan anak. Agar anak menghasilkan prestasi belajar yang memuaskan, orang tua hendaknya memberikan perhatian akan kebutuhan belajar anak.

Menurut Qonita Alya (2011: 498) , Orang tua berasal dari dua kata yaitu, orang yang artinya manusia, dan tua yang artinya sudah lama hidup, lanjut usia, sudah masak atau sampai waktunya untuk dipetik.

Dalam hal ini perhatian orang tua dapat diartikan kesadaran jiwa orang tua untuk mempedulikan anaknya, terutama dalam memberikan dan memenuhi kebutuhan anaknya baik dalam segi emosi maupun materi. Orang tua berperan sebagai sebagai pembentuk karakter dan pola fikir dan kepribadian anak. Oleh karena itu, keluarga merupakan tempat dimana anak-anaknya pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma. Walaupun di dalam keluarga tidak terdapat rumusan kurikulum dan program resmi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, akan tetapi sifat pembelajaran di dalam keluarga sangat potensial dan mendasar.

(31)

a) Perhatian intensif, perhatian yang diberikan dengan penuh kesadaran yang menyertai seluruh aktivitas sehingga aktivitas tersebut dapat berjalan dengan sukses.

b) Perhatian tidak intensif, perhatian yang dilakukan menyertai dua aktivitas, maka perhatian tersebut tidak dapat dilakukan secara intensif.

2) Atas dasar cara timbulnya, perhatian dapat dibedakan menjadi:

a) Perhatian spontan, perhatian yang timbul tanpa disengaja, timbul dengan sendirinya dan erat hubungannya dengan minat seseorang.

b) Perhatian sekehendak (perhatian disengaja), yaitu perhatian yan dilakukan dengan sengaja karena harus ada kemauan untuk menimbulkannya.

3) Atas dasar besarnya objek yang dikenai perhatian, diedakan menjadi:

a) Perhatian terpencar (distributif), perhatian yang pada suatu saat dapat tertuju kepada macam-macam objek.

b) Perhatian terpusat (konsentratif), perhatian yang pada suatu saat hanya dapat tertuju kepada objek yang sangat terbatas.

Berdasarkan uraian di atas, perhatian orang tua terhadap belajar anak dalam penelitian ini termasuk perhatian disengaja, karena diusahakan secara sadar dan disengaja untuk dipusatkan pada belajar anak di rumah.

c. Karakteristik Perhatian Orang Tua

Perhatian itu ada yang tertuju pada satu obyek saja dan ada pula yang tertuju pada banyak objek atau dengan kata lain mampu memberikan perhatian pada banyak hal (Pathi, 2007: 48).

(32)

1) Mengontrol perkembangan belajar anak. Orang tua perlu menyediakan waktu untuk mengontrol kegiatan anak.

2) Mengungkap harapan-harapan yang realistis terhadap anak.

3) Menanamkan pemahaman agama yang baik khususnya yang terkait dengan motivasi.

4) Melatih anak untuk memecahkan masalahnya sendiri, orang tua melakukan pembimbingan seperlunya.

5) Tanyakanlah keinginan dan cita-cita mereka. Berikan dukungan terhadap keingginan dan cita-cita mereka. Arahkan mereka untuk meraih cita-cita itu dengan benar.

6) Menggunakan hasil evaluasi yang diberikan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar selanjutnya.

d.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua

Diantara faktor penyebab yang mempengaruhi perhatian orang tua terhadap anaknya adalah orang tua khawatir kalau anaknya nakal, kurang pandai, minder serta agar anak-anaknya tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang (Jokie, 2009: 13).

(33)

sebagai pengasuh dan bertanggung jawab penuh kepada anaknya baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah.

Semua orang tua sudah tentu agar anak-anaknya mendapatkan prestasi dan pandai baik di sekolah maupun di luar sekolah, semua itu tidak lepas dari perhatian dan tanggung jawab orang tua dalam membimbing, mengarahkan dan memotivasi anaknya.

Peranan orang tua terhadap pembinaan ibadah anak dapat dilakukan dengan membiasakan dan melatih anak sejak dini untuk melaksanakan hal-hal yang baik, terpuji dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang kurang baik agar kelak anak terbiasa untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Latihan yang menyangkut ibadah, seperti shalat, doa, dan membaca Al-Quran, shalat berjamaah di rumah, di sekolah, di masjid, harus dibiasakan sejak kecil, sehingga lama kelamaan tumbuh rasa senang melakukan ibadah tersebut. Anak dibiasakan sedemikian rupa, sehingga dengan sendirinya anak akan terdorong untuk melakukannya tanpa suruhan dari luar, tapi dorongan dari dalam.

Pembiasaan dan latihan jika dilakukan dengan berulang-ulang maka akan menjadi kebiasaan, kebiasaan itulah yang nantinya membuat anak cenderung melakukan yang baik dan meninggalkan yang buruk dengan mudah. (Zakiah. 2010: 75).

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

(34)

kondisi intern (kesiapsiagaam). berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak (Sardiman, 2014: 73).

Adapun menurut Mc. Donald “Motivation is an energy change within the

person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction

(motivasi adalah perubahan energi dari dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Pupuh, 2007: 19).

Dalam psikologi didefinisikan motivasi mewakili proses-proses psikologi yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persepsi kegiatan-kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan ke arah tujuan tertentu” (Abdorrakhman, 2004: 86).

(35)

Jadi, motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar.

b. Macam-macam Motivasi Belajar

Macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sehingga motivasi yang aktif itu sangat berfariasi dan macam-macam motivasi yang diantaranya yaitu:

1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

a) Motif-motif bawaan, adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Misalnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang disyaratkan secara biologis.

(36)

2) Motivasi menurut Woodwoerth dan Marquis

a) Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. b) Motif-motif darurat, yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain:

dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu.

c) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi , untuk menaruh minat (Sardiman, 2014: 88).

3) Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah di motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti misalnya: reflex, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.

Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen.

a) Momen timbulnya alasan

(37)

menghormat tamu atau mungkin keinginan untuk tidak mengecewakan ibunya.

b) Momen pilih

Momen pilih, maksudnya dalam keadaan pada waktu ada alternatif-alternatif yang mengakibatkan persaingan di antara alternatif-alternatif atau alasan-alasan itu. kemudian seseorang menimbang-nimbang dari berbagai alternatif untuk kemudian menentukan pilihan alternative yang akan dikerjakan.

c) Momen putusan

Dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah barang tentu akan berakhir dengan dipilihnya satu alternatif yang dipilih inilah yang menjadi putusan untuk dikerjakan.

d) Momen terbentuknya kemauan

Kalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, timbullah dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan putusan itu (Sardiman, 2014: 89).

4) Motivasi ekstrinsik dan intrinsik a) Motivasi intrinsik

(38)

Sebagai contoh konkret, seorang siswa itu melakukan belajar, karena benar-benar ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain.lain

b) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik (Sardiman, 2014: 91).

c. Ciri-ciri Motivasi Belajar

(39)

seberapa besar motivasi seorang siswa. Motivasi yang ada pada setiap orang dapat dilihat melalui ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin. 6) Dapat mempertahankan pendapatnya.

7) Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakininya.

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal (Sardiman, 2007: 83). Apabila seseorang memiliki ciri tersebut, berarti orang itu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti di atas akan sangat penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Siswa harus mampu mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami benar oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal (Sardiman, 2014: 84).

(40)

Dalam mengukur motivasi belajar siswa, diperlukan aspek-aspek atau indikator yang dapat diukur. Menurut Aritonang (2008: 14), motivasi belajar meliputi beberapa dimensi yang dapat dijadikan indikator. Adapun dimensi dan indikatornya sebagai berikut:

1) Ketekunan dalam belajar

a) Kehadiran di sekolah (ma’had)

b) Mengikuti PBM di kelas

c) Belajar di rumah

2) Ulet dalam menghadapi kesulitan

a) Sikap terhadap kesulitan

b) Usaha mengatasi kesulitan

3) Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar

a) Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran

b) Semangat dalam mengikuti PBM

4) Berprestasi dalam belajar

a) Keinginan untuk berprestasi

b) Kualifikasi hasil

5) Mandiri dalam belajar

a) Penyelesaian tugas/PR

b) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

(41)

1) Cita-cita atau aspirasi siswa 2) Kemampuan siswa

3) Kondisi siswa

4) Kondisi lingkungan siswa

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran 6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa

Sedangkan Yusuf (2009: 23) berpendapat ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu:

1) Faktor internal a) Faktor fisik b) Faktor psikologis 2) Faktor eksternal

a) Faktor non sosial b) Faktor sosial

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni “prestasi” dan “belajar”. Antara kata “prestasi dan “belajar” mempunyai arti yang

(42)

bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan dan diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.(Djamarah, 2012: 20).

Menurut Mas’ud Khasan Abdul Qahar dalam Djamarah menyatakan

bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Pengertian di atas dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan dan diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu (Djamarah, 2012: 20).

Menurut Slameto (2003: 2) Selanjutnya untuk memahami pengertian tentang belajar berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya:

Dalam bukunya belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya bahwa belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Muhibbin, 2000: 136) bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Begitu juga menurut James Whitaker yang dikutif oleh (Wasty, 2003: 104), belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman.

(43)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran dan ditunjukan dengan tes atau angka yang diberikan oleh guru. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar yang diukur dan dinilai dalam bentuk symbol, huruf, maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.

Berdasarkan beberapa batasan diatas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar. b. Ciri-ciri Belajar

Tujuan belajar merupakan perubahan tingkah laku, hal ini dapat diidentifikasikan melalui ciri-ciri belajar, sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Sri Rumini (1995: 60) ada beberapa elemen penting yang menggambarkan ciri-ciri belajar :

1) Dalam belajar ada perubahan tingkah laku, baik tingkah laku yang dapat diamati maupun tingkah laku yang tidak dapat diamati secara langsung. 2) Dalam belajar, perubahan tingkah laku meliputi tingkah laku kognitif, afektif,

psikomotor dan campuran.

(44)

4) Dalam belajar, perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relatif menetap. Bila seseorang dengan belajar menjadi dapat membaca, maka kemampuan membaca tersebut akan tetap dimilliiki.

5) Belajar merupakan suatu proses usaha, yang artinya belajar berlangsung dalam kurun waktu cuukup lama. Hasil belajar yang berupa tingkah laku kadang-kadang dapat diamati, tetapi proses belajar itu sendiri tidak dapat diamati secara langsung.

6) Belajar terjadi karena ada interaksi dengan lingkungan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar adalah perubahan secara sadar yang meliputi seluruh aspek tingkah laku ke arah yang lebih baik, belajar sebagai hasil dari latihan dan pengalaman serta perubahan yang terjadi relatif menetap.

c. Pengukuran Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai peserta didik dapat diketahui melalui alat pengukuran hasil belajar (evaluasi). Evaluasi mencakup dua teknik, yakni:

1) Teknik Tes

Yaitu cara untuk mengadakan pengukuran dan penilaian yang berbentuk pemberian tugas/serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku/prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai siswa lain atau nilai standar yang telah ditetapkan.

(45)

Yakni teknik penilaian atau evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan dengan menguji peserta didik, melainkan dilaksanakan dengan tanpa menguji peserta didik, melainkan dilaksanakan dengan melaksanakan pengamatan secara sistematis (observation), melalui wawancara (interview), menyebbarkan angket (questionnaire), dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis) (Sudjiono, 1996: 67).

Teknin nontes pada umumnya memegang peran penting dalam rangka mengevaluasi hasil peserta didik dari ranah sikap hidup (affective domain) dan ranah keterampilan (psichomotoric domain), sedang teknik tes sebagaimana telah dikemukakan di depan lebih banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah berfikirnya (cognitive domain) (Sudjiono, 1996: 76).

Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang dimaksud diambil dari hasil akumulasi nilai tes sumatif siswa-siswi SMA Muhammadiyah Kasihan tahun ajaran 2015/2016 dengan hasil evaluasi nontes yang dilakukan guru, yang datanya diperoleh melalui nilai rapor semester ganjil. sebab nilai yang tercantum dalam rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan/prestasi siswa dalam masa tertentu (Suryabrata, 2002: 297). Dengan demikian, nilai tersebut dapat digunakan sebagai indikator tinggi rendahnya prestasi siswa dalam belajarnya. Siswa yang nilai rapornya tinggi dikatakan prestasi belajarnya baik, sedang siswa yang nilai rapornya rendah berarti prestasinya buruk.

(46)

Banyak sekali yang mempengaruhi prestasi belajar, diantanya adalah metode mengajar, kemampuan bawaan, kondisi psikis yang dapat disebabkan oleh keadaan fisik yang tidak baik, cepat, gangguan lingkungan seperti situasi rumah, keadaan keluarga, ekonomi, dan lain-lain. Selain itu kegiatan belajar siswa juga dipengaruhi oleh kemampuan belajar, sikap terhadap guru mata pelajaran, pengertian mereka tentang kemajuan mereka sendiri, umur, dan motivasi.

Sumadi suryabrata menjelaskan secara lebih terperinci mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu:

1) Faktor yang berasal dari dalam individu, terdiri dari :

a) Aspek fisiologis, meliputi kesehatan dan kesegaran jasmani, keadaan fungsi-fungsi jasmani terutama fungsi panca indra.

b) Aspek psikologis, meliputi intelegensi, minat, bakat, motivasi, dan persepsi.

2)Faktor-faktor yang berasal dari luar individu, termasuk di dalamnya:

a) Aspek sosial, merupakan aspek yang ada kaitannya dengan kehadiran orang atau orang-orang lain ketika proses belajar sedang berlangsung. Kehadiran orang tersebut baik secara langsung hadir maupun tidak langsung tetap dihubungkan dengan kehadiran seseorang.

(47)

Sementara itu Muhibbin Syah berpendapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).

a) Aspek Fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing kepala berat misalnya, dapat menurunkan kualitas rendah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.

b) Aspek Psikologis

(48)

Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor eksternal siswa terdiri dari atas dua macem, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

a) Faktor lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.

b) Faktor lingkungan nonsosial

Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

1. Faktor pendekatan belajar (approach to learning)

(49)

dipaparkan di muka, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu dari pada siswa yang munggunakan pendekatan belajar surface (permukaan/bersifat lahiriah) atau reproductive (bersifat menghasilkan kembali fakta dan informasi) (Muhibbin, 2009: 145).

Berdasarkan berbagai pendapat tentang faktor yang mempengaruhi belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar di pengaruhi oleh berbagai kondisi yang berasal dari dalam individu (internal) maupun berasal dari luar individu (eksternal).

3. Hubungan Antara Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar ISMUBA.

(50)

Perbedaan karakteristik antara seorang ayah dan ibu dalam pola pengasuhan anak menjadi salah satu faktor yang kemudian menimbulkan suatu anggapan di masyarakat bahwa seorang ibu yang dikatakan berhasil menjalankan peran dan fungsinya adalah yang mampu membesarkan, membimbing, dan mendidik anak-anaknya hingga berhasil dalam pendidikan di sekolahnya serta mendorong suaminya untuk mencapai kesuksesan (Nurhidayah, 2008: 2)

Secara sederhana, prestasi belajar diartikan sebagai hasil belajar yang optimal yang pernah dicapai seseorang. Hasil yang diperoleh itu dapat terwujud pengetahuan, kemampuan atau bentuk sikap yang baik. Peran orang tua dalam pembentukan motivasi dan penguasaan diri (self regulatory) anak sejak dini memberikan modal dasar bagi kesuksesan dan prestasi akademik anak di sekolah. Kualitas hubungan orang tua dan anak membentuk sikap otonom yang sehat, kompetensi, dan hubungan (relatedness) dengan lingkungan sekitar pada diri anak. Aspek-aspek positif pengembangan diri di atas mendukung untuk tujuan dan nilai-nilai masyarakat yang pada kelanjutannya dapat menjadi salah satu faktor penentu dalam membentuk karakter kepribadian anak (Nurhidayah, 2008: 5).

Peran orang tua dalam pendidikan dapat dilihat dari dua model pendekatan. Pertama, orang tua dapat mendukung perkembangan intelektual dan kesuksehan

akademik anak dengan memberi mereka kesempatan dan akses ke sumber-sumber pendidikan, seperti jenis sekolah yang dimasuki anak atau akses ke sumber-sumber pendidikan lainnya, seperti perpustakaan, perangkat audio-visual, dan sebagainya. Kedua, orang tua dapat membantu perkembangan kecerdasan kognitif, afektif, dan

(51)

anak mengerjakan pekerjaan rumah, membacakan buku-buku tertentu kepada mereka dan memainkan permainan yang berhubungan dengan pendidikan cenderung memiliki anak yang lebih berprestasi di sekolah. Orang tua juga dapat mengajarkan anak mengenal dan memahami norma-norma dalam berhubungan dengan orang dewasa dan teman sebaya serta lingkungan sosial yang ada di sekitarnya (Nurhidayah, 2008: 6).

Mengidentifikasi tiga bentuk peran orang tua di rumah yang berhubungan dengan prestasi belajar anak, yaitu (1) secara aktif mengatur dan memonitor waktu anak. (2) membimbing mereka dalam belajar, dan (3) mendiskusikan masalah-masalah sekolah dengan anak. Kebiasaan-kebiasaan orang tua yakni memiliki pengaruh langsung terhadap prestasi akademik anak terutama dalam perkembangan kemampuan kognitifnya yang merupakan modal dasar dalam meraih prestasi belajar di sekolah. Misalnya, orang tua dapat membantu anaknya dalam mengembangkan kemampuan yang spesifik, seperti strategi menghapal dan kemampuan memperkaya kosa kata agar anak siap menghadapi kehidupan di sekolah.

Berdasarkan uraian diatas diasumsikan bahwa ada hubungan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar. Peran orang tua, cara mendidiknya sangat mempengaruhi prestasi belajarnya. Semakin orang tua memperhatikan anaknya maka prestasi yang dimiliki akan tinggi, begitupun jika orang tua tidak memperhatikan anaknya maka prestasi yang dimiliki akan rendah. Peran orang tua juga sangat membantu untuk perkembangan kecerdasan kognitif, afektif dan psikomotor untuk mencapai prestasi akademik anak.

C. Kerangka Berpikir

(52)

pendidikan yang tidak langsung dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh (Zakiah, 2010: 67). Jadi dalam keluarga/perhatian orang tua, pendidikan yang pertama diajarkan kepada anak yaitu dari orang tua tersebut, dari perhatian tersebut akan mempengaruhi baik dan buruknya serta ada dorongan motivasi belajar.

Motivasi belajar yaitu perubahan dari dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi atau dorongan tersebut membuat siswa menjadi semangat, sehingga ia dapat meraih sesuatu yang diinginkan khususnya terkait dengan belajar. Munculnya motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh banyak hal seperti latar belakang pekerjaan, usia, pendidikan, serta perhatian orang tua yang berada pada siswa SMA Muhammadiyah Kasihan. Perhatian orang tua serta prestasi belajar, juga menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, penelitian ini mencoba mengkaitkan motivasi belajar dengan perhatian orang tua dan prestasi belajar. Mengingat kedua hal ini memiliki pengaruh yang cukup besar bila dibandingkan dengan faktor-faktor yang lainnya.

Prestasi belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Muhibbin, 2000: 136). Dalam prestasi belajar akan adanya dorongan atau motivasi, dari motivasi belajar tersebut akan mempengaruhi siswa.

(53)

maka prestasi belajar siswa yang dicapai akan ikut baik pula. Adanya perhatian orang tua tinggi dan motivasi belajar yang baik menimbulkan prestasi belajar pada siswa.

D. Paradigma Penelitian

Pada bagian kerangka teori telah banyak menjelaskan variabel-variabel penelitiannya. Penjelasan tersebut dapat dapat digambarkan sebuah pola hubungan antara variabel yang akan diteliti dalam paradigm penelitian. Paradigma penelitian ialah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan yang perlu di jawab melalui penelitian (Sugiyono, 2015: 66). Berdasarkan hal ini maka bentuk paradigma penelitian ini ialah seperti pada gambar dibawah ini.

Tabel 2.1 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2011: 64).

a. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar Ismuba.

Prestasi Belajar ISMUBA Perhatian Orang tua

(54)

b. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Ismuba.

(55)

BAB III

METODE PENELITIAN A.Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14) mengungkapkan bahwa:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Maka penelitian ini bersifat penelitian deskriptif korelasional kuantitatif. Kesimpulan penelitian menggunakan angka-angka secara faktual dan akurat tentang pengaruh antara perhatian orang tua, dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah Kasihan.

B.Konsep dan Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010: 161). Dalam penelitian ini ada tiga variabel, adapun rinciannya sebagai berikut:

1. Variabel independen (X)

Variabel independen sering disebut juga sebagai variabel stimulus, predicator, actecedent. Atau juga bisa disebut variabel bebas. Menurut Sugiyono (2012: 61)

variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu perhatian orang tua (X1) dan motivasi belajar (X2).

2. Variabel Dependen

(56)

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 61). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar Ismuba di SMA Muhammadiyah Kasihan.

Prestasi belajar akademik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Variabel prestasi belajar Ismuba dalam penelitian ini akan diukur menggunakan nilai raport, yang terdiri dari 7 mata pelajaran yaitu Al-Qur’an Hadits, Ibadah, Kemuhammadiyahan, Tarikh, Bahasa Arab, Aqidah dan Akhlak. Tingginya hasil skor nilai raport menunjukan tinggi prestasi belajar yang tinggi sedangkan rendahnya hasil skor nilai raport menunjukan tingkat prestasi belajar yang rendah. C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007: 61). Populasi dapat berupa manusia, benda, gejala-gejala, pola hidup, tingkah laku, dan sebagainya. Dalam penelitian, populasi dibedakan antara populasi secara umum dengan populasi target atau “target population”. Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran

keberlakuan kesimpulan penelitian kita (Sukmadinata, 2012: 250). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 107 siswa (data diperoleh dari daftar nama tahun ajaran 2015-2016). Adapun alasan memilih populasi tersebut dikarenakan sesuai dengan tahun ajaran yang sedang berlangsung.

Tabel. 3.1

(57)

No Kelas Jumlah Siswa

1 X-A 19

X-B 17

2 XI IPA 20

XI IPS 20

3 XII IPA 15

XII IPS 16

Jumlah 107

1. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 118). Untuk menentukan sampel yang representative maka peneliti menggunakan Random Sampling yaitu sampel yang pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan sacara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2009: 82). Peneliti membatasi jumlah sample dengan panduan yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto:

Untuk sekedar patokan apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan populasi penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subyeknya yang diteliti lebih dari 100 dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Suharsimi, 2001: 112).

Untuk penentuan sampel per kelas/strata dilakukan dengan cara mengambil 50% sampel dari setiap populasi kelas.

Tabel 3.2

Data pengambilan sampel

(58)

1 X-A 19 10

X-B 17 9

2 XI IPA 20 10

XI IPS 20 10

3 XII IPA 15 8

XII IPS 16 8

Jumlah 107 55

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di sekolah SMA Muhammadiyah Kasihan Bantul Yogyakarta yang beralamat di Jalan Mrisi dusun Mrisi, Tirtonirmolo Kasihan Bantul, Yogyakarta. Waktu penelitian 17 Maret hingga 16 April, untuk meneliti sekolah, dan siswa tahun ajaran 2015/2016 sekaligus penyusunan data hasil penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang cukup jelas sesuai dengan permasalahan penelitian, maka peneliti menggunakan metode pengumpulan data yaitu:

1. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan alat indra (Sukmadinata, 2012:220). Teknik observasi yang penulis gunakan adalah jenis observasi non partisipatif yaitu pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan. Metode ini di gunakan untuk melihat secara langsung kegiatan belajar mengajar di kelas tersebut.

(59)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 199). Angket atau kuesioner ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pernyataan kepada responden, yaitu siswa dan siswi SMA Muhammadiyah Kasihan guna memperoleh keterangan dalam mengumpulkan data-data dan informasi tentang perhatian orang tua dan motivasi belajar. Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu responden tinggal memilih jawaban yang tersedia. Bila dilihat dari jawaban yang diberikan, maka menggunakan angket langsung, sedangkan dilihat dari bentuknya, maka berbentuk (√).

2. Metode Wawancara

Metode wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual yang ditujukan untuk memperoleh data (Nana Syaodih, 2012: 216). Metode ini dipergunakan untuk mendapatkan data dengan cara tanya jawab langsung. Penelitian melakukan wawancara dengan guru Ismuba di SMA Muhammadiyah Ka

Gambar

Tabel 2.1 Kerangka Berpikir
Tabel  4.10  menjelaskan  dalam  belajar  anaknya  selalu  di  awasi  dan  di  berikan  arahan  oleh  orang  tua  supaya  anak  tersebut  rajin  dalam  belajar
Tabel 4.61  Hasil Uji Regresi Linier

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarakan hasil analisis kinerja keuangan daerah, secara umum dapat digambarkan bahwa kinerja keuangan Pemerintah Kota Bogor pada tahun anggaran

Secara analisa ekonomi B/C yang diperoleh dari hasil budidaya jamur kuping lebih besar dari 1%, sehingga usaha budidaya jamur kuping dengan media tanam

a) Faktor internal dibagi menjadi dua golongan yang pertama yaitu: 1) faktor fisiologis (jasmaniah) yaitu faktor yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, misalnya

Komplain yang dilakukan oleh konsumen adalah sebuah masukan bagi perusahaan untuk menjadi lebih baik, apabila tidak ada konsumen yang melakukan komplain,

Penelitian ini dilakukan untuk mendesripsikan perkembangan pendayagunaan zakat yang dilakukan BAZ Kota Bogor, membuktikan perubahan yang terjadi pada pendapatan

Salah satu pendorong dari pesatnya perkembangan peternakan unggas terutama peternakan ayam petelur adalah dengan meningkatnya permintaan akan telur yang terus meningkat

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan penggunaan obat Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis paru dapat disimpulkan bahwa pasien lebih dominan pada faktor dukungan

Pasteurisasi produk pada suhu 65 °C selama 7.2 menit dapat mereduksi jumlah mikroba sebanyak 6 siklus log (6D 85 ) dan menghasilkan produk jelly drink cincau hijau-rosela