Berdasarkan gambar diatas isilah tabel yang menunjukkan perbedaan dari fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi non siklik
25
Aspek fotofosforilasi siklik fotofosforilasi non siklik 1.Fotosistem yang
berperanan
PS I PS I dan PS II
2.Panjang gelombang cahaya yang diterima
Diatas 680 nm dibawah 680 nm
dan diatas 680 nm
3.Produk (Hasil) ATP ATP, NADPH,O2
12. Perhatikan gambar di bawah ini
Berdasarkan gambar siklus Calvin diatas, jelaskan tiga tahap/fase reaksi yang terjadi pada pengikatan CO2 (reaksi gelap)
Terdiri atas 3 bagian utama :
- Karboksilasi adalah pengikatan CO2 oleh RuBP menjadi APG(asam phospho gliserat)
- Reduksi adalah pengubahan APG menjadi ALPG(Gliseraldegid 3 phosphat), ALPG kemudian digunkan untuk membentuk glukosa
- Regenerasi adalah pembentukan kembali RuBP dar ALPG 13.Perhatikan gambar berikut ini
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2012 Rayon 114 Unesa
26
Berdasarkan gambar diatas nama struktur penyusun mitokondria dan lokasi tempat berlangsungnya tahapan respirasi seluler pada tabel berikut berikut adal;ah sebagai berikut :
Struktur Tahap reaksi
a. Membran luar Tidak ada
b. Membran dalam Tidak ada
c. Matriks mitokondria Dekarboksilasi oksidatif piruvat, Siklus Krebs
d. Krista Transport elektron
D. Berpikir Kritis
Jawablah pertanyaan berikut ini
14.Tabel data dibawah ini menunjukkan pengaruh warna cahaya terhadap laju fotosintesis pada tanaman Coleus.
Warna cahaya Jumlah amilum (pati) /mg
merah 72
kuning 10
Hijau 13
biru 68
Dari data tersebut jawablah pertanyaan berikut
d. Mengapa laju fotosintesis pada tanaman coleus di indikasikan dengan jumlah amilum yang dihasilkan? Pada proses fotosintesis dihasilkan glukosa yang akan segera direaksikan menjadi amilum/pati. Amilum akan disimpan dalam seluruh jaringan tumbuhan. Jumlah amilum menunjukkan laju fotosintesis.Jika laju fotosintesis semakin cepat maka jumlah amilum juga semakin besar
e. Interpretasikan data tersebut untuk mengetahui pengaruh warna cahaya terhadap laju fotosintesis . Warna cahaya yang berbeda menunjukkan laju fotosintesis yang berbeda pula. Warna cahaya merah dan biru menunjukkan laju fotosintesis yang lebih tinggi dibandingkan dengan warna cahaya kuning hijau.
c d
27
f. Berdasarkan tabel, apakah kesimpulan dari penelitian tersebut? Warna cahaya berpengaruh terhadap laju fotosintesis. Warna cahaya yang memberikan laju fotosintesis terbesar adalah cahaya merah.
Glencoe McGraw-Hill, Tth, Chapter Assessment Biology The Dynamic of Life, Glencoe McGraw-Hill, New York.p 49-52.
28
Nama: Kelas: Tanggal:
LEMBAR PENILAIAN 2: PROSES Penerapan Metoda Ilmiah
Pada tahun 1803, Thomas Engelman dari Jerman menggunakan kombinasi bakteri aerob dan alga berfilamen untuk mempelajari efek berbagai warna yang ada pada spektrum cahaya terhadap kecepatan fotosintesis. Ia melewatkan cahaya putih melalui prisma untuk menguraikan cahaya menjadi berbagai spectrum warna, kemudian ia membuka segmen-segmen yang berbeda dari alga untuk berbagai macam warna. Ia mengamati area spektrum warna terbesar terdapat pada bakteri.
Berdasarkan penjelasan dan gambar di atas, buatlah rancangan eksperimen penelitian Thomas Engelman yang meliputi hipotesis, identifikasi variabel meliputi : variabel manipulasi, variabel respon, variabel kontrol, prosedur, dan rancangan tabel data.
Jawab:
a. Rumusan Masalah dari penelitian Thomas Engelman
---………. --- --- --- b. Hipotesis ---
29
--- --- --- c. Variabel manipulasi dari eksperimen ini
--- --- --- --- d. Variabel respon dari ekperimen ini
--- --- --- --- e. Variabel kontrol --- --- --- --- f. Prosedur : --- g. Rancangan tabel data:
--- --- --- Dari rancangan eksperimen tersebut jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Dengan menggunakan metodenya, Engelman dapat menentukan area mana dari spektrum cahaya yang terlihat alga mengeluarkan oksigen paling banyak? Jelaskan alasannya!
--- ---
2. Apakah menentukan letak terdapat oksigen paling banyak merupakan tujuan penelitian Engelman? Jika tidak, apakah tujuannya?
30
--- --- --- 3. Bagaimana hasil pengamatan terhadap hubungan atas jumlah oksigen yang ada dengan
tujuan penelitian Engelman?
--- --- --- 4. Mengapa Engelman memilih bakteri aerobik daripada bakteri anaerobik?
--- --- --- 5. Apakah observasi Engelman sesuai dengan hipotesisnya? Jelaskan!
--- --- --- 6. Berdasarkan gambar, apakah yang akan disimpulkan oleh Engelman?
--- --- ---
Glencoe McGraw-Hill, Tth, Chapter Assessment Biology The Dynamic of Life, Glencoe McGraw-Hill, New York.p 53-54.
31
Nama: Kelas: Tanggal:
KUNCI LEMBAR PENILAIAN 2: PROSES
Penerapan Metoda Ilmiah
Pada tahun 1803, Thomas Engelman dari Jerman menggunakan kombinasi bakteri aerob dan alga berfilamen untuk mempelajari efek dari berbagai warna yang ada pada spectrum cahaya untuk kecepatan fotosintesis. Ia melewatkan cahaya putih melalui prisma untuk menguraikan cahaya menjadi berbagai spectrum warna, kemudian ia membuka segmen-segmen yang berbeda dari alga untuk berbagai macam warna. Ia mengamati area spectrum warna terbesar terdapat pada bakteri.
Berdasarkan penjelasan dan gambar diatas, buatlah rancangan eksperimen penelitian Thomas Engelman yang meliputi hipotesis, identifikasi variabel meliputi variabel manipulasi, variabel respon, variabel kontrol, prosedur, dan rancangan tabel data.
Jawab:
a. Rumusan Masalah dari penelitian Thomas Engelman
Apakah ada pengaruh warna cahaya yang berbeda terhadap kecepatan fotosintesis.
b. Hipotesis
Kecepatan fotosintesis dipengaruhi oleh perbedaan warna cahaya c. Variabel manipulasi dari eksperimen ini
32 d. Variabel respon dari ekperimen ini
Laju Fotosintesis e. Variabel kontrol
Jawaban dapat bervariasi.
Terkait dengan alga, bakteri dan warna terang ke gelap. f. Prosedur :
1.Mepersiapkan alga berfilamen dan bakteri aerob. Bakteri diletakkan disekeliling alga.
2. Melewatkan cahaya putih melalui prisma untuk menguraikan cahaya menjadi berbagai spectrum warna
3.Mengenakan spectrum cahaya tersebut ke alga.
4.Mengamati berkumpulnya bakteri pada daerah cahaya tertentu g. Rancangan tabel data:
Jumlah bakteri
Warna cahaya
Orange Kuning hijau biru nila ungu
Dari rancangan eksperimen tersebut jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
7. Dengan menggunakan metodenya, Engelman dapat menentukan area mana dari spektrum cahaya yang terlihat dari alga yang mengeluarkan oksigen paling banyak? Jelaskan alasannya!
Ia beralasan bahwa bakteri akan bertambah banyak jika banyak oksigen.
8. Apakah menentukan dimana terdapat oksigen paling banyak merupakan tujuan penelitian Engelman? Jika tidak, apakah tujuannya?
Tidak, tujuannya adalah untuk menentukan pengaruh warna cahaya yang berbeda pada kecepatan fotosintesis.
9. Bagaimana pengamatan atas jumlah oksigen yang ada berhubungan dengan tujuan penelitian Engelman?
Karena oksigen adalah produk fotosintesis, ia beralasan bahwa oksigen yang lebih banyak menunjukkan laju fotosintesis yang lebih cepat.
33
Ia menggunakan bakteri untuk menentukan jumlah oksigen. Bakteri anaerob tidak membutuhkan oksigen untuk aktivitas kehidupan mereka.
11. Apakah observasi Engelman sesuai dengan hipotesisnya? Jelaskan!
Ya. Hipotesisnya bahwa warna cahaya yang bervariasi mempengaruhi laju fotosintesis dengan berbeda-beda dan terbukti.
12. Berdasarkan gambar, apakah yang akan disimpulkan oleh Engelman?
Ia menyimpulkan bahwa laju fotosintesis yang paling cepat adalah pada cahaya ungu dan orange.
Glencoe McGraw-Hill, Tth, Chapter Assessment Biology The Dynamic of Life, Glencoe McGraw-Hill, New York.p 53-54.
34
Nama: Kelas: Tanggal:
LEMBAR PENILAIAN 3: PSIKOMOTOR
Kegiatan : Melakukan Eksperimen
Pemanfaatan Karbondioksida oleh tanaman
Lakukan kegiatan eksperimen dibawah ini sesuai dengan prosedur
Prosedur :
1. Masukkan 25 ml larutan phenol merah kedalam beaker glass 2. Tiuplah secara perlahan dengan menggunakan sedotan
3. Ulangi prosedur untuk beaker glass yang ke dua,kemudian tambahkan satu potongan Elodea
4. Letakkan beaker glass di bawah cahaya selama 15 menit, dan amati perubahan warna larutan setiap lima menit sekali.
35
KUNCI LEMBAR PENILAIAN 3: PSIKOMOTOR Melakukan suatu Eksperimen
Petunjuk:
1. Berdasarkan kegiatan laboratorium pada Penilaian 3: Psikomotor, berikan penilaian kepada setiap siswa untuk setiap aspek kinerja sesuai dengan skor maksimum setiap aspek.
2. Skor total maksimum adalah jumlah dari seluruh aspek kinerja Format Penilaian Kinerja Melakukan Eksperimen
Sekolah: --- Kelas: ---
NO Rincian Tugas Siswa
1 2 dstnya
A Persiapan ( 10)
1 Mempersiapkan alat :beaker glass (2) dan sedotan (2), gelas ukur 2 Mempersiapkan bahan :
a. Membuat potongan Elodea b. Mengukur volume phenol
red 25 ml B Langkah kegiatan (80)
3 Memasukkan larutan phenol red ke dalam 2 beaker glass
4 Meniup dengan menggunakan sedotan pada beaker glass pertama dan kedua
5 Menambahkan tanaman elodea pada beaker glass kedua
6 Meletakkan dibawah paparan sinar matahari selama 15 menit
7 Membuat tabel data pengamatan 8 Mengamati perubahan warna
larutan setiap lima menit sekali 9 Mencatat data hasil pengamatan
36 10 Melakukan kegiatan secara
sistematik dan berurutan C Penutup (10)
11 a.Memperhatikan keselamatan kerja
b. membersihkan sisa bahan dan membereskan alat setelah kegiatan Skor Total (100)
37
LEMBAR PENILAIAN 4: LEMBAR AKTIVITAS SISWA
Tujuan: Agar pembelajaran berpusat pada siswa berhasil, antara lain siswa harus
aktif dan saling membantu satu sama lain. Pengamatan ini akan memusat pada bagaimana perilaku siswa pada saat berada di dalam kelas atau di dalam kelompok mereka.
Petunjuk: Amati suatu kelas mulai dari pendahuluan sampai dengan penutup. Untuk
aktivitas 1 sd 5 amati salah satu kelompok tertentu. Untuk aktivitas 6 sd 8 amati seluruh kelas. Setiap 2 menit, bubuhkan tanda toil pada perilaku berikut ini yang teramati. Sebagai pengamat, Anda seyogyanya mengambil tempat di dekat satu kelompok yang Anda amati.
---
Frekuensi Aktivitas Siswa
---
--- 1. Membaca (mencari informasi dan sebagainya)
--- 2. Mendiskusikan tugas
--- 3. Mencatat
--- 4. Mendengarkan ceramah/penjelasan guru
--- 5. Melakukan pengamatan, percobaan, atau bekerja
--- 6. Bertanya kepada guru
--- 7.Mengkomunikasikan informasi meliputi presentasi, bertanya, dan menyampaikan pendapat
--- 8. Perilaku tidak relevan
--- Pengamat
( )
38
Sumber: Arends, R.I. 2004. Guide to Field Experiences and Portfolio Development
39
Nama: Kelas: Tanggal:
LP 5: FORMAT PENGAMATAN PERILAKU BERKARAKTER
Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini:
D = Memerlukan perbaikan
C = Menunjukkan kemajuan B = Memuaskan
A = Sanga baik
Format Pengamatan Perilaku Berkarakter
No Rincian Tugas Kinerja (RTK) Memerlukan perbaikan (D) Menunjukkan kemajuan (C) Memuaskan (B) Sangat baik (A) 1 Jujur 2 Peduli 3 Tanggungjawab 4 Cermat Surabaya, 2010 Pengamat ( )
40
Sumber: Johnson, D.W. dan Johnson, R. T. 2002. Meaningful Assessment. A
Manageable and Cooperative Process. Boston: Allyn & Bacon.
Nama: Kelas: Tanggal:
LP 6 : FORMAT PENGAMATAN KETERAMPILAN SOSIAL
Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial siswa itu menggunakan skala berikut ini:
D = Memerlukan perbaikan
C = Menunjukkan kemajuan B = Memuaskan
A = Sanga baik
Format Pengamatan Keterampilan Sosial No Rincian Tugas
Kinerja (RTK) Memerlukan perbaikan (D) Menunjukkan kemajuan (C) Memuaskan (B) Sangat baik (A) 1 Presentasi 2 Menyumbang ide atau pendapat 3 Bertanya 4 Kerjasama Surabaya, 2010 Pengamat ( )
DIDI
A
DA
ATIHA
FE
GU
U
(
)
E
E
A
!T
" #A
$TI
"%!I
!&IAH
' ()*+,+ )-./0 ' 123/' 453/3/ 675BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU
2013
1
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. JUDUL PENELITIAN
Meningkatkan Kualitas Penulisan Laporan Praktikum IPA melalui Penerapan Penilaian Portofolio pada Siswa SMPN 2 Sidoarjo
B. PENDAHULUAN
Kemampuan siswa dalam membuat laporan tertulis tercantum dalam Standar Isi, yaitu pembelajaran IPA di SMP sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Lebih lanjut, Rustaman (2010) menyatakan bahwa keterampilan proses antara lain meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis.
Pembelajaran IPA berorientasi inkuiri ilmiah sudah dilaksanakan di SMPN 2 Sidoarjo. Siswa melakukan kegiatan penemuan melalui praktikum IPA, kemudian siswa diminta menulis laporan praktikum. Kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan laporan praktikum secara lisan sudah berkembang, karena guru IPA sering memberi tugas presentasi di depan kelas. Di lain pihak, kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan hasil praktikum secara tertulis tidak berkembang bahkan boleh dikatakan rendah. Guru IPA menganggap tidak dapat membimbing siswa dalam membuat laporan tertulis.
Cara guru memberi tugas membuat laporan penyelidikan/penelitian sekilas tampak sudah benar, bahkan guru juga sudah memberi balikan berupa nilai laporan praktikum IPA. Namun, permasalahan tentang kemampuan siswa yang rendah dalam membuat laporan tertulis terus menerus muncul. Setelah ditelusuri secara cermat, ditemukan akar penyebab dari masalah tersebut, yaitu guru belum pernah memberi kesempatan kepada siswa untuk menilai sendiri tulisan laporannya, menyadari letak kesalahannya, dan memperbaiki kesalahan tulisan laporan. Artinya, cara guru menilai cenderung berpusat pada guru.
Di lain pihak ada alternatif penilaian yang ditawarkan yang berpusat pada siswa, yaitu penilaian portofolio.Penilaian portofolio sangat berpusat pada siswa, yang artinya siswa memiliki masukan tidak hanya pada apa yang dimasukkan ke dalam portofolio
2
tersebut tetapi juga bagaimana isi tersebut akan dievaluasi. Di samping itu siswa memiliki peran dalam pengasesan kemajuan mereka sendiri di dalam kelas. Sejumlah orang mengatakan fitur berpusat pada siswa merupakan "spirit" portofolio (O'Malley & Pierce, 1996).
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa penerapan penilaian portofolio dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam hal menulis. Guru yang berhasil telah menemukan bahwa portofolio meningkatkan jumlah dan mutu tulisan, serta menyumbang terhadap perkembangan kognitif (O'Malley & Pierce, 1996). Hal yang senada juga dinyatakan oleh McGraw-Hill School Division (2000) bahwa portofolio menyediakan suatu alternatif autentik pada asesmen tradisional yang menghubungkan membaca, menulis, dan keterampilan berpikir. Dari keterangan yang telah diuraikan di atas, maka dipandang perlu melakukan penelitian tindakan yang berbasis kelas dengan menerapkan penilaian portofolio.
C. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
1. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian tindakan ini adalah "Apakah penerapan penilaian portofolio dapat meningkatkan kualitas penulisan laporan IPA pada siswa SMPN 2 Sidoarjo?"
2. Bentuk Tindakan
Alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah di atas adalah dengan menerapkan penilaian portofolio. Argumentasi yang mendasari alternatif tindakan tersebut adalah sesuai dengan akar penyebab permasalahan dengan penerapan penilaian portofolio, siswa diberi kesempatan untuk menyadari letak
kesalahan, kemudian memperbaiki dan menilai kualitas laporannya sendiri. Selain itu, penilaian portofolio juga dianjurkan dalam Penilain Berbasis Kelas. O'Malley & Pierce (1996) melaporkan sudah banyak hasil penelitian yang menyatakan portofolio dapat meningkatkan keterampilan menulis.
3. Indikator keberhasilan tindakan
Indikator keberhasilan tindakan: 75% siswa kelas VII dapat menulis laporan praktikum IPA dengan baik.
Cara menilai laporan praktikum IPA dengan menggunakan Format Telaah Portofolio beserta Rubriknya yang memperhatikan aspek kelengkapan isi laporan, kemampuan
3
menjelaskan laporan, kompetensi dasar yang berkembang, dan usaha siswa dalam menyusun laporan.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian tindakan ini adalah:
Meningkatkan kualitas penulisan laporan IPA pada siswa kelas VII SMPN 2 Sidoarjo melalui penerapan penilaian portofolio.
E. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran, yaitu:
Bagi Siswa:
- Siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis laporan IPA.
- Siswa memiliki rekaman yang teratur tentang kemajuan dalam menyusun laporan IPA.
- Siswa dapat menilai sendiri kualitas tulisannya, yang merupakan salah satu keterampilan berpikir tinggi.
- Menumbuhkan rasa memiliki dan bangga terhadap karyanya.
Bagi guru:
- Memberi kesempatan mengases tidak hanya produk tetapi juga proses.
- Meningkatkan kemampuan guru atau profesionalisme guru dalam menerapkan penilaian portofolio.
- Menghasilkan perangkat pembelajaran IPA yang berorientasi pada penerapan penilaian portofolio.
F. KAJIAN PUSTAKA
1. Penilaian Menurut Kurikulum
Penilaian di dalam Kurikulum adalah Penilaian Berbasis Kelas (PBK). PBK merupakan prinsip, sasaran dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang akurat dan konsisten tentang kompetensi atau hasil belajar siswa serta pernyataan yang jelas mengenai kemajuan siswa sebagai akuntabilitas publik (Puskur Balitbang, 2002). PBK adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk pemberian nilai
4
terhadap hasil belajar siswa berdasarkan tahapan kemajuan belajar siswa sehingga didapatkan profil kemampuan siswa sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum.
PBK menuntut guru baik secara langsung maupun tak langsung mampu melaksanakan penilaian dalam keseluruhan proses pembelajaran. PBK dapat dilaksanakan guru melalui berbagai cara seperti tes tertulis (paper and pencils test), penilaian hasil kerja siswa melalui hasil kerja (karya) siswa (portofolios), penugasan (projects) dan penilaian kinerja (performance).
PBK berperan memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar siswa baik saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dari hasil akhirnya, dengan menggunakan berbagai cara penilaian sesuai kompetensi yang diharapkan dapat dicapai siswa.
PBK dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar baik dalam suasana formal maupun informal, didalam kelas, di luar kelas, terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar.
PBK berorientasi pada : (a) acuan/patokan, artinya semua kompetensi perlu dinilai menggunakan acuan kriteria berdasarkan pada indikator hasil belajar, (b) ketuntasan hasil belajar, artinya pencapaian hasil belajar ditetapkan dengan ukuran atau tingkat pencapaian kompetensi yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai prasyarat penguasaan kompetensi lebih lanjut, (c) multi alat dan cara penilaian, artinya penilaian menggunakan berbagai alat dan cara yaitu tes dan non tes untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik, (d) kriteria penilaian, artinya penilaian memberikan informasi yang akurat tentang pencapaian kompetensi dasar, adil terhadap semua peserta didik, terbuka bagi semua pihak dan dilaksanakan secara terencana, bertahap dan terus-menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik (Depdiknas, 2003).
Penilaian berbasis kelas menekankan pada penilaian autentik (authentic assessment) merupakan pendekatan penilaian yang melibatkan siswa secara nyata dalam menilai prestasi siswa itu sendiri. Prinsip mendasar pada penilaian autentik dalam teori pendidikan adalah siswa harus dapat mendemonstrasikan atau melakukan sesuatu yang mereka ketahui, bukan sekedar menceritakan atau menjawab sesuatu yang mereka ketahui. Dalam penilaian autentik, informasi atau data dikumpulkan dari berbagai sumber, melalui berbagai metode dan melalui berbagai titik waktu.
5
Salah satu penilaian autentik yang efektif adalah penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui evaluasi umpan balik dan penilaian sendiri (self assessment).
2. Penilaian Portofolio dalam Kegiatan Belajar Mengajar a. Penilaian Portofolio
Dalam dunia pendidikan, portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum. Tidak semua kumpulan karya seorang siswa disebut portofolio. Portofolio dalam arti ini, merupakan salah satu komponen dari instrumen penilaian untuk menilai kompetensi siswa atau menilai hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah yaitu (1) ranah kognitif, (2) ranah psikomotor, dan (3) ranah afektif. Dalam praktik pendidikan yang tercermin dalam proses belajar mengajar dan penilaian lebih ditekankan pada ranah kognitif. Penilaian portofolio merupakan suatu penilaian alternatif yang digunakan pada ranah kognitif, ranah psikomotor dan ranah afektif. Dengan penilaian portofolio, keseimbangan penilaian terhadap hasil belajar siswa dapat tercapai.
Penilaian portofolio (Portofolio Assessment) adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa antara lain kerja siswa dalam proses pembelajaran, tingkah laku siswa selama proses pembelajaran dan interaksi siswa saat proses pembelajaran berlangsung (Depdiknas, 2004).
Menurut Budimansyah (2002), portofolio merupakan satu kumpulan kerja peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Johnson & Johnson, 2002 mendefinisikan a portfolio is an organized collection of evidence accumulated over time on a student’s or group’s academic progress, achievement, skill, and attitudes. Jadi portofolio merupakan koleksi dari bukti-bukti kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti-bukti prestasi, keterampilan dan sikap siswa.
Nur (2005) menyatakan bahwa portofolio menyediakan suatu alternatif autentik pada penilaian tradisional yang menghubungkan membaca, menulis dan keterampilan-keterampilan berpikir. Lebih lanjut Lim (1997) menjelaskan, portofolio mencakup berbagai contoh pekerjaan siswa yang tergantung pada keluasan tujuan. Contoh pekerjaan siswa memberikan dasar pertimbangan kemajuan belajar siswa dan dapat dikomunikasikan kepada siswa, orang tua serta pihak lain yang tertarik berkepentingan.
6
Hal yang paling menarik dalam penilaian portofolio adalah : (1) adanya kerjasama yang terpadu antara siswa dengan siswa lain maupun antara siswa dengan guru, (2) siswa dapat memperbaiki dan menyempurnakan hasil kerja mereka, (3) siswa memahami dan menggunakan standar yaitu kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam kurikulum untuk menilai hasil kerja mereka baik perseorangan maupun kelompok, (4) siswa memiliki kebanggaan dapat mempublikasikan dan memamerkan hasil kerja mereka.
Surapranata dan Hatta (2004) melaporkan terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio antara lain saling percaya antara guru dengan siswa, kerahasiaan bersama, menganggap portofolio sebagai milik bersama, kepuasan dan kesesuaian hasil portofolio terhadap pencapaian kompetensi, serta menilai proses dan hasil akhir pembelajaran.
Borton dan Collins (dalam Surapranata dan Hatta, 2004: 82) menyatakan bahwa portofolio memiliki karakteristik antara lain:
1) Multi sumber, artinya portofolio memungkinkan untuk menilai berbagai macam hasil kerja.
2) Autentik, artinya hasil kerja siswa harus berkaitan dengan program pengajaran, kriteria, kegiatan, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
3) Dinamis, artinya portofolio mencakup perkembangan dan perubahan.
4) Eksplisit, artinya semua tujuan pembelajaran dalam penilaian portofolio harus jelas.
5) Integrasi, artinya saling berkaitan antara program yang dilakukan siswa di kelas dengan kehidupan nyata.
6) Kepemilikan, artinya siswa harus merasa memilki semua hasil kerja yang telah dihasilkan.
b. Keunggulan dan Kelemahan Portofolio
Berbagai macam sistem penilaian yang telah diterapkan dalam pembelajaran selalu memiliki keunggulan dan kelemahan. Dari beberapa keterangan para ahli pembelajaran penilaian portofolio memiliki keunggulan dan kelemahan. Menurut Lim (1997) portofolio memiliki keuntungan bagi siswa, antara lain: (a) menghasilkan karya bermakna, (b) merefleksikan kekuatan dan kelemahan siswa, (c) menentukan tujuan belajar, (d) melihat kemajuan dari waktu ke waktu, (e) menumbuhkan berpikir tentang ide yang
7
disajikan dalam karyanya, (f) mewujudkan karyanya yang memiliki hubungan pribadi. Hasil penelitian juga menunjukkan portofolio dapat memperbaiki kualitas menulis siswa (Puspitasari, 2004; Mahardika, 2004). Di lain pihak, keuntungan portofolio bagi guru